STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU
KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT
KABUPATEN MOROWALI
Gusnawati Hadjidji 1, Nuraedah2, dan Amiruddin2
geonhuna@gmail.com; amiruddinsyawal@gmail.com
Mahasiswa Pendidikan Geografi1 Dosen Pendidikan Geografi2
Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa Tondo, mendeskripsikan pola interaksi terhadap masyarakat sekitar, dan untuk mendeskripsikan perubahan sosial yang timbul akibat adanya penambangan batu kapur di Desa Tondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sample Random Sampling. Populasi dalam penelitian sebanyak 163 KK dan sampel sebanyak 17 KK. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hadirnya penambangan batu kapur di Desa Tondo dapat meningkatkan perekonomian keluarga penambang dengan pendapatan setiap bulan Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 dibandingkan dengan pendapatan <Rp.500.000 sebelum bekerja sebagai penambang batu kapur. Pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarga penambang, dalam segi pemenuhan sandang pangan keluarga, adanya peningkatan kesehatan keluarga dan perubahan tingkat pendidikan anak yang lebih baik. Interaksi sosial masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sangat baik dilihat dari seringnya melakukan komunikasi dan kerjasama antar penambang, dan perubahan sosial sangat baik mempengaruhi nilai-nilai kehidupan dan tanggungjawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali.
ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the social economy mining stones at Tondo Village, to describe the patterns of interaction with the surrounding communities, and to describe the social changes that arise from the mining stones at Tondo Village. Method is Used in this research is descriptive qualitative research. The data collecting in this research is done by observation, interview, kuessioner, and documentation. Technique of sampling is used Sample Random sampling. The population in this research is 163 KK and the sample is 17 KK. The result of this research concludes that lime mining in Tondo Village could increase the economics of the miners families with monthly income of Rp.1,000,000-Rp.1,500,000 in comparison with the income of Rp.500,000 before working as limestones miners. The income can meet the needs of miners families, dal am facet of family food clothing, the improvement of family health and a changes in the level of education of children better. The social interaction of limestone miners in the village of Tondo is best seen from the frequent communication and cooperation between miners, and social change very well affect the values of life and responibility of mining stones at Tondo Village in West Bungku District of Morowali Regency.
Keywords: Life Studies, Social Economy, Miners of Limestone
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi titik beratnya adalah pembangunan potensi sumber daya alam
Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber-sumber alam. Tak heran jika
pengelolaan sumber-sumber alam tersebut menjadi andalan dalam meningkatkan
kesejahteraan negara. Minyak bumi, batubara, gas, emas, timah, nikel, biji besi, hampir
semuanya diekstraksi untuk meningkatkan kekayaan negara. Pertambangan merupakan suatu
usaha pengambilan bahan galian yang bernilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan teknologi yang tepat pada saat itu. Bahan galian mempunyai fungsi multi guna,
terutama sebagai sumber bahan baku industri, penghasil devisa negara melalui ekspor,
maupun sebagai pemicu bagi pertumbuhan pembangunan suatu daerah.
Khusus untuk pertambangan batu kapur di wilayah Sulawesi Tengah merupakan
potensi yang sangat besar, mengingat banyaknya terdapat pegunungan yang banyak
menghasilkan batu kapur. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat di Desa Tondo
Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali yang secara geografis mereka berada
dilereng pegunungan yang membentang di sepanjang Desa, sehingga sebagian masyarakatnya
bekerja sebagai penambang batu kapur. Sisi lainnya batu kapur yang menjadi bahan dasar
suatu bangunan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Aktivitas penambangan secara
tradisional telah dilakukan oleh masyarakat selama puluhan tahun. Tujuan mereka melakukan
untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa Tondo, (2) untuk
mengetahui pola interaksi penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar di Desa Tondo,
dan (3) untuk mengetahui Perubahan sosial yang timbul akibat adanya penambangan batu
kapur di Desa Tondo.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui
pendekatan deskriptif. Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang berpola
menggambarkan apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data
(Sudjarwo, 2001:51). Penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi
dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan (Sugiyono, 2009:3).
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang berpotensi sebagai
Penambang Batu Kapur yang berkisar 163 KK. Pengambilan sampel dilakukan dengan
metode acak sederhana (Sample Random Sampling) dan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian masyarakat Penambang Batu Kapur yang tinggal di Desa
Tondo. Penarikan sampel dilakukan dengan cara undian. Hal ini dimaksudkan agar semua
individu dalam populasi mempunyai peluang atau kesempatan yang sama menjadi anggota
sampel.
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di
Desa Tondo. Untuk mempermudah penelitian dalam pengambilan sampel dan juga
menghemat biaya, waktu, dan tenaga, maka dihitung dari jumlah KK (populasi) penambang
batu kapur sebanyak 163 KK. Kemudian diambil 10% dari banyaknya KK, sehingga dari
hasil perhitungan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 17 KK.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuisioner,
dan dekomentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Rumus yang digunakan untuk tabulasi dan persentase menggunakan perhitungan yang
berpedoman pada Arikunto (2002: 229):
P =
P : Presentase yang akan dicapai N : Banyaknya responden
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Kondisi Demografis Desa Tondo
Desa Tondo memiliki jumlah penduduk sebesar 654 jiwa dengan jumlah laki-laki 337
orang, jumlah perempuan 317 orang, jumlah KK 163 orang, dan jumlah penduduk miskin
111 orang. Struktur usia Desa Tondo dikelompokan menjadi kelompok usia produktif (15 –
54 dan > 60 Tahun) sebesar 396 orang, dan kelompok usia non produktif (0 – 14 Tahun)
sebesar 259 orang dengan mayoritas penduduk memeluk agama islam, berdasarkan hasil
pendataan pemerintah pada tahun 2016. Kondisi pendidikan di Desa Tondo masih termasuk
kategori rendah karena sebagian besar masyarakat Desa Tondo tidak menyelesaikan
pendidikan.
Tabel 1. Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa Tondo Tahun 2017
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)
1 Belum Sekolah (Balita) 40
2 Usia 15-45 tidak pernah sekolah 6
3 Pernah SD tapi tidak tamat 75
4 Tamat SD/Sederajat 220
5 Tamat SLTP/Sederajat 62
6 Tamat SMA/Sederajat 65
7 Tamat D.I 1
8 Tamat D.II 7
9 Tamat D.III 7
10 Tamat S1 13
11 Tamat S2 -
12 Tamat S3 -
Jumlah 496
Sumber:Profil Kantor Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat, 2017
Kehidupan Sosial Ekonomi Penambang Batu Kapur di Desa Tondo
Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara
sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Berikut
hasil pengolahan angket mengenai kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa
Tondo:
Tabel 2. Hasil Penjualan Batu Kapur dapat Memenuhi Kebutuhan Keluarga
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Terpenuhi 7 41,18
3 Kadang-kadang 6 35,29
4 Tidak terpenuhi 0 0
Jumlah 17 100
Tabel 2 tentang hasil penjualan batu kapur dapat memenuhi kebutuhan keluarga
menunjukan bahwa, terdapat 11 responden (64,71%) yang menyatakan cukup terpenuhi
hingga terpenuhi kebutuhan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo dari hasil
penjualan batu kapur. Sedangkan enam responden (35,29%) menyatakan hasil penjualan batu
kapur kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan keluarga penambang.
Tabel 3. Peningkatan Perekonomian Keluarga
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Meningkat 7 41,18
2 Cukup meningkat 7 41,18
3 Kadang-kadang 3 17,64
4 Tidak meningkat 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 5
Tabel 3 tentang peningkatan perekonomian keluarga menunjukan bahwa, terdapat 14
responden (82,36%) yang menyatakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur cukup
meningkatkan hingga meningkatkan perekonomian keluarga, dan tiga responden (17,64%)
yang menyatakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur kadang-kadang meningkatkan
perekonomian keluarga.
Tabel 4. Penghasilan Dalam Sebulan Pekerjaan Lain
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 <Rp.500.000 16 94.12
2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 1 5,88
3 Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 0 0
4 >Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 7
Tabel 4 tentang penghasilan dalam sebulan pekerjaan lain menunjukan bahwa,
terdapat 16 responden (94,12%) yang menyatakan bahwa penghasilannya setiap bulan dari
pekerjaan lain <Rp.500.000, dan satu responden (5,88%) yang menyatakan penghasilannya
setiap bulan dari pekerjaan lain Rp.500.000 - Rp.1.000.000.
Tabel 5. Penghasilan Setiap Bulan Penambang Batu Kapur
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 <Rp.500.000 0 0
2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 2 11,77
3 Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 11 64,70
Jumlah 17 100 Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 8
Tabel 5 tentang penghasilan masyarakat penambang setiap bulan dari pekerjaan
sebagai penambang kapur menunjukan bahwa, terdapat dua responden (11,77%) yang
menyatakan penghasilannya setiap bulan Rp.500.000-Rp.1.000.000, 11 responden (64,70%)
yang menyatakan penghasilannya setiap bulan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000, dan empat
responden (23,53%) yang menyatakan penghasilannya setiap bulan dari pekerjaan sebagai
penambang batu kapur >Rp.1.500.000 - Rp.2.000.000.
Tabel 6. Meningkatkan Kesehatan Keluarga
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Meningkat 5 29,42
2 Cukup meningkat 8 47,05
3 Kadang-kadang 4 23,53
4 Tidak meningkat 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 11
Tabel 6 tentang aktifitas penambangan batu kapur dapat meningkatkan kesehatan
keluarga penambang di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 13 responden (76.47%)
yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur cukup meningkatkan hingga
meningkatkan kesehatan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo. sedangkan empat
responden (23,53%) yang menyatakan bahwa aktifitas penambangan batu kapur di Desa
Tondo kadang-kadang meningkatkan kesehatan keluarga penambang di Desa Tondo
Tabel 7. Memenuhi Sandang Pangan Keluarga
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Terpenuhi 9 52,94
2 Cukup meningkat 4 23,53
3 Kadang-kadang 4 23,53
4 Tidak terpenuhi 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 13
Tabel 7. tentang pekerjaan sebagai penambang batu kapur dapat memenuhi kebutuhan
sandang pangan menunjukan bahwa, 13 responden (76,47%) yang menyatakan sandang
pangan keluarga penambang cukup terpenuhi hingga terpenuhi dengan adanya aktifitas
penambangan batu kapur di Desa Tondo. sedangkan empat responden (23,53%) menyatakan
aktifitas penambangan kadang-kadang memenuhi kebutuhan sandang pangan keluarga
Tabel 8. Perubahan Tingkat Pendidikan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat baik 7 41,18
2 Baik 5 29,41
3 Cukup baik 5 29,41
4 Tidak baik 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 15
Tabel 8 tentang aktifitas penambangan batu kapur dapat mempengaruhi perubahan
tingkat pendidikan anak masyarakat penambang di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat
12 responden (70,59%) yang menyatakan perubahan tingkat pendidikan anak penambang
batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik. Sedangkan lima responden (29,41%) yang
menyatakan tingkat pendidikan anak penambang batu kapur di Desa Tondo cukup baik.
b. Pola Interaksi Penambang Batu Kapur Terhadap Masyarakat Sekitar
Pola interaksi adalah bentuk hubungan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Berikut
hasil pengolahan angket mengenai pola interaksi sosial penambang batu kapur terhadap
masyarakat sekitar.
Tabel 9. Melakukan Komunikasi Dengan Sesama Penambang Batu Kapur
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat sering 7 41,18
2 Sering 10 58,82
3 Kadang-kadang 0 0
4 Tidak pernah 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 22
Tabel 9 tentang melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur menunjukan
bahwa, terdapat 7 responden (41,18%) yang menyatakan sering dan 10 responden
menyatakan sering (58,82%) melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur.
Tabel 10. Melakukan Kerja Sama Dengan Sesama Penambang Batu Kapur
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat sering 4 23,53
2 Sering 7 41,18
3 Kadang-kadang 6 35,29
4 Tidak pernah 0 0
Jumlah 17 100
Tabel 10 tentang melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur
menunjukan bahwa, terdapat 11 responden (64,71%) yang menyatakan masyarakat
penambang batu kapur di Desa Tondo sering hingga sangat sering melakukan kerja sama
dengan sesama penambang batu kapur. Sedangkan enam responden (35,29%) menyatakan
kadang-kadang melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur.
c. Perubahan Sosial Akibat Adanya Penambangan Batu Kapur Di Desa Tondo
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai,
sikap sosial, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berikut hasil
pengolahan angket mengenai perubahan sosial akibat adanya penambangan batu kapur di
Desa Tondo.
Tabel 11. Perubahan Lembaga Dengan Adanya Penambangan Batu Kapur
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat baik 8 47,05
2 Baik 9 52,95
3 Cukup baik 0 0
4 Tidak baik 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 26
Tabel 11 tentang perubahan lembaga di Desa Tondo dengan adanya aktifitas
penambangan batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 17 responden (100%)
yang menyatakan perubahan lembaga di Desa Tondo dengan adanya aktifitas penambangan
batu kapur baik hingga sangat baik.
Tabel 12. Perubahan Nilai-Nilai Kehidupan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat baik 11 64,70
2 Baik 4 23,53
3 Cukup baik 2 11,77
4 Tidak baik 0 0
Jumlah 17 100
Tabel 12 tentang perubahan nilai-nilai kehidupan yang dirasakan keluarga penambang
batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 15 responden (88,23%) yang
menyatakan perubahan nilai-nilai kehidupan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo
baik hingga sangat baik. Sedangkan dua responden (11,77%) yang menyatakan perubahan
Tabel 13. Perubahan Sikap Tanggung Jawab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat baik 14 82,35
2 Baik 3 17,65
3 Cukup baik 0 0
4 Tidak baik 0 0
Jumlah 17 100
Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 30
Tabel 13 tentang perubahan sikap tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur
di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 17 responden (100%) yang menyatakan aktifitas
penambangan batu kapur baik hingga sangat baik dalam mengakibatkan perubahan sikap
tanggung jawab penambang batu kapur di Desa Tondo.
d. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat penambang batu kapur
Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara
sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu berusaha agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal tersebut terjadi juga pada masyarakat Desa Tondo Kecamatan
Bungku Barat Kabupaten Morowali.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan angket dan melihat
tingkat persentase dari setiap alternatif jawaban, menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo memiliki hambatan dalam memenuhi
kebutuhan keluarga. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tabel 4.3 dimana terdapat
13 responden (76,47%) yang menyatakan sering memiliki hingga memiliki hambatan dalam
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Setiap keluarga penambang batu kapur dengan
hasil pertanian yang terbatas, memiliki jumlah pendapatan yang tidak sebanding dengan
jumlah pengeluaran keluarga setiap bulannya. Jumlah anggota keluarga juga salah satu
pemicu hambatan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Semakin banyak jumlah anggota
keluarga maka semakin besar pula jumlah pengeluaran keluarga. Seperti pengeluaran untuk
makan sehari-hari, pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan kebutuhan primer seperti
pakaian yang harus ditanggung kepala keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo.
Sehingga banyak penduduk yang bekerja menjadi penambang batu kapur untuk memenuhi
Pekerjaan sebagai penambang batu kapur yang ditekuni sebagian masyarakat di Desa
Tondo dianggap mampu memenuhi kebutuhan keluarga dibandingkan dengan pendapatan
masyarakat sebelum menjadi penambang batu kapur. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian
tabel 4.8 tentang penghasilan setiap bulan masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo
dari pekerjaan lain selain menjadi penambang batu kapur, terdapat 16 responden (94,12%)
yang menyatakan penghasilannya dari pekerjaan lain selain menjadi penambang batu kapur
<Rp.500.000, sehingga sebagian masyarakat di Desa Tondo memilih bekerja sebagai
penambang batu kapur, yang ditunjukan oleh tabel 4.5 bahwa terdapat delapan responden
(47,06%) yang menyatakan sudah menekuni pekerjaan sebagai penambang batu kapur di
Desa Tondo selama lebih dari 10 tahun.
Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil penelitian bahwa 14 responden (82,36%) menyatakan
perekonomian keluarga penambang cukup meningkat hingga meningkat dengan hadirnya
penambangan batu kapur di Desa Tondo. Hal tersebut menunjukan bahwa hadirnya
penambangan batu kapur di Desa Tondo dianggap mampu meningkatkan perekonomian
keluarga penambang batu kapur. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan setiap bulan
setelah bekerja sebagai penambang batu kapur yang ditunjukan hasil penelitian tabel 4.9
bahwa 11 responden (64,70%) menyatakan pendapatan setiap bulan dari pekerjaan sebagai
penambang batu kapur Rp.1.000.000-Rp.1.500.000. Pendapatan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan keluarga penambang dalam segi pemenuhan sandang pangan keluarga, adanya
peningkatan kesehatan keluarga dan perubahan tingkat pendidikan anak masyarakat
penambang batu kapur di Desa Tondo ke arah yang lebih baik. Dibandingkan dengan
pendapatan sebelum menjadi penambang batu kapur yaitu <Rp500.000 dari hasil penelitian
tabel 4.8 terdapat 16 responden (94,12%) yang menyatakan bahwa penghasilan setiap bulan
dari pekerjaan lain <Rp.500.000.
Walaupun rumah yang di tempati masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo
rata-rata tidak permanen dan semi permanen yang ditunjukan oleh hasil penelitian tabel 4.13
bahwa 17 responden (100%) menyatakan rumah yang mereka tempati tidak permanen dan
semi permanen, namun jenis penerangan rumah yang mereka gunakan adalah listrik,
ditunjukan dari hasil penelitian tabel 4.14 bahwa 17 responden (100%) memilih listrik
sebagai penerangan rumah masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo. Penggunaan
listrik sebagai alat penerangan rumah menunjukan bahwa adanya peningkatan ekonomi
keluarga penambang batu kapur. Masyarakat penambang batu kapur yang sebelumnya hanya
Adanya hubungan antara manusia dengan alam tentu saja menimbulkan dampak
positif maupun negatif sebagai akibat pengaruh interaksi manusia dengan lingkungan.
Tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang kurang dari masyarakat penambang
batu kapur, yang sebagian besarnya hanya memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD),
maka diantara mereka masih sedikit mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penambangan
batu kapur tersebut seperti resiko tanah longsor dan rusaknya jalan Desa.
e. Pola interaksi penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar
Pekerjaan sebagai penambang batu kapur tentunya membutuhkan adanya interaksi
sosial antar sesama penambang batu kapur. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai
penambang batu kapur merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan bantuan antar sesama
penambang batu kapur dalam kegitannya.
Menjalin kontak langsung dengan sesama penambang batu kapur, tentu saja para
penambang batu kapur sering melakukan komunikasi dan kerja sama sesama penambang batu
kapur. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tabel 4.23bahwa 17 responden (100%)
menyatakan sering hingga sangat sering melakukan komunikasi sesama penambang batu
kapur dan oleh hasil penelitian tabel 4.24 bahwa 11 responden (64,71%) yang menyatakan
sering hingga sangat serinng melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur.
f. Perubahan sosial akibat penambangan batu kapur di Desa Tondo
Berdasarkan data yang diperoleh dari struktur perubahan sosial dapat dilihat pada
angket nomor 27 tabel 4.28 tentang nilai-nilai kehidupan menunjukan bahwa 15 responden
(88,23%) yang menyatakan bahwa aktifitas penambangan batu kapur mengakibatkan
perubahan nilai-nilai kehidupan penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat
baik karena telah menjaga nilai-nilai kehidupan dilingkungan masyarakat. Adapun nilai-nilai
kehidupan yang terjadi di masyarakat yaitu perubahan sikap tanggung jawab para penambang
batu kapur di Desa Tondo. Hal ini dapat dilihat pada angket nomor 30 tabel 4.31 bahwa 17
responden (100%) yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo
mengakibatkan perubahan sikap tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa
Tondo baik hingga sangat baik. Hal ini didukung dengan angket nomor 29 pada tabel 4.30
tentang aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan sikap
disiplin masyarakat penambang batu kapur menunjukan bahwa 17 responden (100%) yang
menyatakan aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
Morowali dapat dikatakan mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dari 41,18%
bekerja sebagai penambang batu kapur di Desa Tondo sudah meningkatkan
perekonomian keluarga penambang. Hal ini ditunjukan dari 64,70% pendapatan
penambang batu kapur setiap bulan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 dibandingkan dengan
pendapatan masyarakat penambang sebelum menjadi penambang batu kapur.
2. Interaksi sosial masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sangat baik. Hal ini
ditunjukan dari 58,82% sering melakukan komunikasi dan 41,18% sering melakukan
kerjasama antar penambang batu kapur.
3. Penambangan batu kapur di Desa Tondo mempengaruhi perubahan sosial masyarakat
penambang di Desa Tondo. Hal ini ditunjukan dari 64,70% aktifitas penambangan batu
kapur sangat baik mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat penambang batu
kapur di Desa Tondo dan 82,35% sangat baik dalam mempengaruhi perubahan tanggung
jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat
Kabupaten Morowali.
Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah agar pengawasan terhadap segala aktivias industri
pertambangan lebih ditingkatkan, supaya tidak terjadi hal-hal seperti eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
2. Sumber Daya Manusianya lebih ditingkatkan lagi, agar nantinya bisa mengelolah
potensi sumber daya alam (SDA) secara bijaksana dan mandiri.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
________ . (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjarwo. (2001). Metodelogi Penelitian Sosial. Bandar Lampung: mandar Maju.