• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU

KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT

KABUPATEN MOROWALI

Gusnawati Hadjidji 1, Nuraedah2, dan Amiruddin2

geonhuna@gmail.com; amiruddinsyawal@gmail.com

Mahasiswa Pendidikan Geografi1 Dosen Pendidikan Geografi2

Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa Tondo, mendeskripsikan pola interaksi terhadap masyarakat sekitar, dan untuk mendeskripsikan perubahan sosial yang timbul akibat adanya penambangan batu kapur di Desa Tondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sample Random Sampling. Populasi dalam penelitian sebanyak 163 KK dan sampel sebanyak 17 KK. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hadirnya penambangan batu kapur di Desa Tondo dapat meningkatkan perekonomian keluarga penambang dengan pendapatan setiap bulan Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 dibandingkan dengan pendapatan <Rp.500.000 sebelum bekerja sebagai penambang batu kapur. Pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarga penambang, dalam segi pemenuhan sandang pangan keluarga, adanya peningkatan kesehatan keluarga dan perubahan tingkat pendidikan anak yang lebih baik. Interaksi sosial masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sangat baik dilihat dari seringnya melakukan komunikasi dan kerjasama antar penambang, dan perubahan sosial sangat baik mempengaruhi nilai-nilai kehidupan dan tanggungjawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali.

(2)

ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the social economy mining stones at Tondo Village, to describe the patterns of interaction with the surrounding communities, and to describe the social changes that arise from the mining stones at Tondo Village. Method is Used in this research is descriptive qualitative research. The data collecting in this research is done by observation, interview, kuessioner, and documentation. Technique of sampling is used Sample Random sampling. The population in this research is 163 KK and the sample is 17 KK. The result of this research concludes that lime mining in Tondo Village could increase the economics of the miners families with monthly income of Rp.1,000,000-Rp.1,500,000 in comparison with the income of Rp.500,000 before working as limestones miners. The income can meet the needs of miners families, dal am facet of family food clothing, the improvement of family health and a changes in the level of education of children better. The social interaction of limestone miners in the village of Tondo is best seen from the frequent communication and cooperation between miners, and social change very well affect the values of life and responibility of mining stones at Tondo Village in West Bungku District of Morowali Regency.

Keywords: Life Studies, Social Economy, Miners of Limestone

PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi titik beratnya adalah pembangunan potensi sumber daya alam

Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber-sumber alam. Tak heran jika

pengelolaan sumber-sumber alam tersebut menjadi andalan dalam meningkatkan

kesejahteraan negara. Minyak bumi, batubara, gas, emas, timah, nikel, biji besi, hampir

semuanya diekstraksi untuk meningkatkan kekayaan negara. Pertambangan merupakan suatu

usaha pengambilan bahan galian yang bernilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan dengan

menggunakan teknologi yang tepat pada saat itu. Bahan galian mempunyai fungsi multi guna,

terutama sebagai sumber bahan baku industri, penghasil devisa negara melalui ekspor,

maupun sebagai pemicu bagi pertumbuhan pembangunan suatu daerah.

Khusus untuk pertambangan batu kapur di wilayah Sulawesi Tengah merupakan

potensi yang sangat besar, mengingat banyaknya terdapat pegunungan yang banyak

menghasilkan batu kapur. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat di Desa Tondo

Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali yang secara geografis mereka berada

dilereng pegunungan yang membentang di sepanjang Desa, sehingga sebagian masyarakatnya

bekerja sebagai penambang batu kapur. Sisi lainnya batu kapur yang menjadi bahan dasar

suatu bangunan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Aktivitas penambangan secara

tradisional telah dilakukan oleh masyarakat selama puluhan tahun. Tujuan mereka melakukan

(3)

untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa Tondo, (2) untuk

mengetahui pola interaksi penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar di Desa Tondo,

dan (3) untuk mengetahui Perubahan sosial yang timbul akibat adanya penambangan batu

kapur di Desa Tondo.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui

pendekatan deskriptif. Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang berpola

menggambarkan apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data

(Sudjarwo, 2001:51). Penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi

dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan (Sugiyono, 2009:3).

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang berpotensi sebagai

Penambang Batu Kapur yang berkisar 163 KK. Pengambilan sampel dilakukan dengan

metode acak sederhana (Sample Random Sampling) dan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian masyarakat Penambang Batu Kapur yang tinggal di Desa

Tondo. Penarikan sampel dilakukan dengan cara undian. Hal ini dimaksudkan agar semua

individu dalam populasi mempunyai peluang atau kesempatan yang sama menjadi anggota

sampel.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di

Desa Tondo. Untuk mempermudah penelitian dalam pengambilan sampel dan juga

menghemat biaya, waktu, dan tenaga, maka dihitung dari jumlah KK (populasi) penambang

batu kapur sebanyak 163 KK. Kemudian diambil 10% dari banyaknya KK, sehingga dari

hasil perhitungan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 17 KK.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuisioner,

dan dekomentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Rumus yang digunakan untuk tabulasi dan persentase menggunakan perhitungan yang

berpedoman pada Arikunto (2002: 229):

P =

P : Presentase yang akan dicapai N : Banyaknya responden

(4)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Kondisi Demografis Desa Tondo

Desa Tondo memiliki jumlah penduduk sebesar 654 jiwa dengan jumlah laki-laki 337

orang, jumlah perempuan 317 orang, jumlah KK 163 orang, dan jumlah penduduk miskin

111 orang. Struktur usia Desa Tondo dikelompokan menjadi kelompok usia produktif (15 –

54 dan > 60 Tahun) sebesar 396 orang, dan kelompok usia non produktif (0 – 14 Tahun)

sebesar 259 orang dengan mayoritas penduduk memeluk agama islam, berdasarkan hasil

pendataan pemerintah pada tahun 2016. Kondisi pendidikan di Desa Tondo masih termasuk

kategori rendah karena sebagian besar masyarakat Desa Tondo tidak menyelesaikan

pendidikan.

Tabel 1. Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa Tondo Tahun 2017

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)

1 Belum Sekolah (Balita) 40

2 Usia 15-45 tidak pernah sekolah 6

3 Pernah SD tapi tidak tamat 75

4 Tamat SD/Sederajat 220

5 Tamat SLTP/Sederajat 62

6 Tamat SMA/Sederajat 65

7 Tamat D.I 1

8 Tamat D.II 7

9 Tamat D.III 7

10 Tamat S1 13

11 Tamat S2 -

12 Tamat S3 -

Jumlah 496

Sumber:Profil Kantor Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat, 2017

Kehidupan Sosial Ekonomi Penambang Batu Kapur di Desa Tondo

Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara

sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Berikut

hasil pengolahan angket mengenai kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa

Tondo:

Tabel 2. Hasil Penjualan Batu Kapur dapat Memenuhi Kebutuhan Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Terpenuhi 7 41,18

(5)

3 Kadang-kadang 6 35,29

4 Tidak terpenuhi 0 0

Jumlah 17 100

Tabel 2 tentang hasil penjualan batu kapur dapat memenuhi kebutuhan keluarga

menunjukan bahwa, terdapat 11 responden (64,71%) yang menyatakan cukup terpenuhi

hingga terpenuhi kebutuhan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo dari hasil

penjualan batu kapur. Sedangkan enam responden (35,29%) menyatakan hasil penjualan batu

kapur kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan keluarga penambang.

Tabel 3. Peningkatan Perekonomian Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Meningkat 7 41,18

2 Cukup meningkat 7 41,18

3 Kadang-kadang 3 17,64

4 Tidak meningkat 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 5

Tabel 3 tentang peningkatan perekonomian keluarga menunjukan bahwa, terdapat 14

responden (82,36%) yang menyatakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur cukup

meningkatkan hingga meningkatkan perekonomian keluarga, dan tiga responden (17,64%)

yang menyatakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur kadang-kadang meningkatkan

perekonomian keluarga.

Tabel 4. Penghasilan Dalam Sebulan Pekerjaan Lain

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 <Rp.500.000 16 94.12

2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 1 5,88

3 Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 0 0

4 >Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 7

Tabel 4 tentang penghasilan dalam sebulan pekerjaan lain menunjukan bahwa,

terdapat 16 responden (94,12%) yang menyatakan bahwa penghasilannya setiap bulan dari

pekerjaan lain <Rp.500.000, dan satu responden (5,88%) yang menyatakan penghasilannya

setiap bulan dari pekerjaan lain Rp.500.000 - Rp.1.000.000.

Tabel 5. Penghasilan Setiap Bulan Penambang Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 <Rp.500.000 0 0

2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 2 11,77

3 Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 11 64,70

(6)

Jumlah 17 100 Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 8

Tabel 5 tentang penghasilan masyarakat penambang setiap bulan dari pekerjaan

sebagai penambang kapur menunjukan bahwa, terdapat dua responden (11,77%) yang

menyatakan penghasilannya setiap bulan Rp.500.000-Rp.1.000.000, 11 responden (64,70%)

yang menyatakan penghasilannya setiap bulan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000, dan empat

responden (23,53%) yang menyatakan penghasilannya setiap bulan dari pekerjaan sebagai

penambang batu kapur >Rp.1.500.000 - Rp.2.000.000.

Tabel 6. Meningkatkan Kesehatan Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Meningkat 5 29,42

2 Cukup meningkat 8 47,05

3 Kadang-kadang 4 23,53

4 Tidak meningkat 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 11

Tabel 6 tentang aktifitas penambangan batu kapur dapat meningkatkan kesehatan

keluarga penambang di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 13 responden (76.47%)

yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur cukup meningkatkan hingga

meningkatkan kesehatan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo. sedangkan empat

responden (23,53%) yang menyatakan bahwa aktifitas penambangan batu kapur di Desa

Tondo kadang-kadang meningkatkan kesehatan keluarga penambang di Desa Tondo

Tabel 7. Memenuhi Sandang Pangan Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Terpenuhi 9 52,94

2 Cukup meningkat 4 23,53

3 Kadang-kadang 4 23,53

4 Tidak terpenuhi 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 13

Tabel 7. tentang pekerjaan sebagai penambang batu kapur dapat memenuhi kebutuhan

sandang pangan menunjukan bahwa, 13 responden (76,47%) yang menyatakan sandang

pangan keluarga penambang cukup terpenuhi hingga terpenuhi dengan adanya aktifitas

penambangan batu kapur di Desa Tondo. sedangkan empat responden (23,53%) menyatakan

aktifitas penambangan kadang-kadang memenuhi kebutuhan sandang pangan keluarga

(7)

Tabel 8. Perubahan Tingkat Pendidikan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat baik 7 41,18

2 Baik 5 29,41

3 Cukup baik 5 29,41

4 Tidak baik 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 15

Tabel 8 tentang aktifitas penambangan batu kapur dapat mempengaruhi perubahan

tingkat pendidikan anak masyarakat penambang di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat

12 responden (70,59%) yang menyatakan perubahan tingkat pendidikan anak penambang

batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik. Sedangkan lima responden (29,41%) yang

menyatakan tingkat pendidikan anak penambang batu kapur di Desa Tondo cukup baik.

b. Pola Interaksi Penambang Batu Kapur Terhadap Masyarakat Sekitar

Pola interaksi adalah bentuk hubungan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Berikut

hasil pengolahan angket mengenai pola interaksi sosial penambang batu kapur terhadap

masyarakat sekitar.

Tabel 9. Melakukan Komunikasi Dengan Sesama Penambang Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat sering 7 41,18

2 Sering 10 58,82

3 Kadang-kadang 0 0

4 Tidak pernah 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 22

Tabel 9 tentang melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur menunjukan

bahwa, terdapat 7 responden (41,18%) yang menyatakan sering dan 10 responden

menyatakan sering (58,82%) melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur.

Tabel 10. Melakukan Kerja Sama Dengan Sesama Penambang Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat sering 4 23,53

2 Sering 7 41,18

3 Kadang-kadang 6 35,29

4 Tidak pernah 0 0

Jumlah 17 100

(8)

Tabel 10 tentang melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur

menunjukan bahwa, terdapat 11 responden (64,71%) yang menyatakan masyarakat

penambang batu kapur di Desa Tondo sering hingga sangat sering melakukan kerja sama

dengan sesama penambang batu kapur. Sedangkan enam responden (35,29%) menyatakan

kadang-kadang melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur.

c. Perubahan Sosial Akibat Adanya Penambangan Batu Kapur Di Desa Tondo

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai,

sikap sosial, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berikut hasil

pengolahan angket mengenai perubahan sosial akibat adanya penambangan batu kapur di

Desa Tondo.

Tabel 11. Perubahan Lembaga Dengan Adanya Penambangan Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat baik 8 47,05

2 Baik 9 52,95

3 Cukup baik 0 0

4 Tidak baik 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 26

Tabel 11 tentang perubahan lembaga di Desa Tondo dengan adanya aktifitas

penambangan batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 17 responden (100%)

yang menyatakan perubahan lembaga di Desa Tondo dengan adanya aktifitas penambangan

batu kapur baik hingga sangat baik.

Tabel 12. Perubahan Nilai-Nilai Kehidupan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat baik 11 64,70

2 Baik 4 23,53

3 Cukup baik 2 11,77

4 Tidak baik 0 0

Jumlah 17 100

Tabel 12 tentang perubahan nilai-nilai kehidupan yang dirasakan keluarga penambang

batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 15 responden (88,23%) yang

menyatakan perubahan nilai-nilai kehidupan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo

baik hingga sangat baik. Sedangkan dua responden (11,77%) yang menyatakan perubahan

(9)

Tabel 13. Perubahan Sikap Tanggung Jawab

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat baik 14 82,35

2 Baik 3 17,65

3 Cukup baik 0 0

4 Tidak baik 0 0

Jumlah 17 100

Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 30

Tabel 13 tentang perubahan sikap tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur

di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 17 responden (100%) yang menyatakan aktifitas

penambangan batu kapur baik hingga sangat baik dalam mengakibatkan perubahan sikap

tanggung jawab penambang batu kapur di Desa Tondo.

d. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat penambang batu kapur

Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara

sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu berusaha agar dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya. Hal tersebut terjadi juga pada masyarakat Desa Tondo Kecamatan

Bungku Barat Kabupaten Morowali.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan angket dan melihat

tingkat persentase dari setiap alternatif jawaban, menunjukkan bahwa sebagian besar

masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo memiliki hambatan dalam memenuhi

kebutuhan keluarga. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tabel 4.3 dimana terdapat

13 responden (76,47%) yang menyatakan sering memiliki hingga memiliki hambatan dalam

memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Setiap keluarga penambang batu kapur dengan

hasil pertanian yang terbatas, memiliki jumlah pendapatan yang tidak sebanding dengan

jumlah pengeluaran keluarga setiap bulannya. Jumlah anggota keluarga juga salah satu

pemicu hambatan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Semakin banyak jumlah anggota

keluarga maka semakin besar pula jumlah pengeluaran keluarga. Seperti pengeluaran untuk

makan sehari-hari, pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan kebutuhan primer seperti

pakaian yang harus ditanggung kepala keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo.

Sehingga banyak penduduk yang bekerja menjadi penambang batu kapur untuk memenuhi

(10)

Pekerjaan sebagai penambang batu kapur yang ditekuni sebagian masyarakat di Desa

Tondo dianggap mampu memenuhi kebutuhan keluarga dibandingkan dengan pendapatan

masyarakat sebelum menjadi penambang batu kapur. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian

tabel 4.8 tentang penghasilan setiap bulan masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo

dari pekerjaan lain selain menjadi penambang batu kapur, terdapat 16 responden (94,12%)

yang menyatakan penghasilannya dari pekerjaan lain selain menjadi penambang batu kapur

<Rp.500.000, sehingga sebagian masyarakat di Desa Tondo memilih bekerja sebagai

penambang batu kapur, yang ditunjukan oleh tabel 4.5 bahwa terdapat delapan responden

(47,06%) yang menyatakan sudah menekuni pekerjaan sebagai penambang batu kapur di

Desa Tondo selama lebih dari 10 tahun.

Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil penelitian bahwa 14 responden (82,36%) menyatakan

perekonomian keluarga penambang cukup meningkat hingga meningkat dengan hadirnya

penambangan batu kapur di Desa Tondo. Hal tersebut menunjukan bahwa hadirnya

penambangan batu kapur di Desa Tondo dianggap mampu meningkatkan perekonomian

keluarga penambang batu kapur. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan setiap bulan

setelah bekerja sebagai penambang batu kapur yang ditunjukan hasil penelitian tabel 4.9

bahwa 11 responden (64,70%) menyatakan pendapatan setiap bulan dari pekerjaan sebagai

penambang batu kapur Rp.1.000.000-Rp.1.500.000. Pendapatan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan keluarga penambang dalam segi pemenuhan sandang pangan keluarga, adanya

peningkatan kesehatan keluarga dan perubahan tingkat pendidikan anak masyarakat

penambang batu kapur di Desa Tondo ke arah yang lebih baik. Dibandingkan dengan

pendapatan sebelum menjadi penambang batu kapur yaitu <Rp500.000 dari hasil penelitian

tabel 4.8 terdapat 16 responden (94,12%) yang menyatakan bahwa penghasilan setiap bulan

dari pekerjaan lain <Rp.500.000.

Walaupun rumah yang di tempati masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo

rata-rata tidak permanen dan semi permanen yang ditunjukan oleh hasil penelitian tabel 4.13

bahwa 17 responden (100%) menyatakan rumah yang mereka tempati tidak permanen dan

semi permanen, namun jenis penerangan rumah yang mereka gunakan adalah listrik,

ditunjukan dari hasil penelitian tabel 4.14 bahwa 17 responden (100%) memilih listrik

sebagai penerangan rumah masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo. Penggunaan

listrik sebagai alat penerangan rumah menunjukan bahwa adanya peningkatan ekonomi

keluarga penambang batu kapur. Masyarakat penambang batu kapur yang sebelumnya hanya

(11)

Adanya hubungan antara manusia dengan alam tentu saja menimbulkan dampak

positif maupun negatif sebagai akibat pengaruh interaksi manusia dengan lingkungan.

Tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang kurang dari masyarakat penambang

batu kapur, yang sebagian besarnya hanya memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD),

maka diantara mereka masih sedikit mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penambangan

batu kapur tersebut seperti resiko tanah longsor dan rusaknya jalan Desa.

e. Pola interaksi penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar

Pekerjaan sebagai penambang batu kapur tentunya membutuhkan adanya interaksi

sosial antar sesama penambang batu kapur. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai

penambang batu kapur merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan bantuan antar sesama

penambang batu kapur dalam kegitannya.

Menjalin kontak langsung dengan sesama penambang batu kapur, tentu saja para

penambang batu kapur sering melakukan komunikasi dan kerja sama sesama penambang batu

kapur. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tabel 4.23bahwa 17 responden (100%)

menyatakan sering hingga sangat sering melakukan komunikasi sesama penambang batu

kapur dan oleh hasil penelitian tabel 4.24 bahwa 11 responden (64,71%) yang menyatakan

sering hingga sangat serinng melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur.

f. Perubahan sosial akibat penambangan batu kapur di Desa Tondo

Berdasarkan data yang diperoleh dari struktur perubahan sosial dapat dilihat pada

angket nomor 27 tabel 4.28 tentang nilai-nilai kehidupan menunjukan bahwa 15 responden

(88,23%) yang menyatakan bahwa aktifitas penambangan batu kapur mengakibatkan

perubahan nilai-nilai kehidupan penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat

baik karena telah menjaga nilai-nilai kehidupan dilingkungan masyarakat. Adapun nilai-nilai

kehidupan yang terjadi di masyarakat yaitu perubahan sikap tanggung jawab para penambang

batu kapur di Desa Tondo. Hal ini dapat dilihat pada angket nomor 30 tabel 4.31 bahwa 17

responden (100%) yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo

mengakibatkan perubahan sikap tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa

Tondo baik hingga sangat baik. Hal ini didukung dengan angket nomor 29 pada tabel 4.30

tentang aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan sikap

disiplin masyarakat penambang batu kapur menunjukan bahwa 17 responden (100%) yang

menyatakan aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan

(12)

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten

Morowali dapat dikatakan mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dari 41,18%

bekerja sebagai penambang batu kapur di Desa Tondo sudah meningkatkan

perekonomian keluarga penambang. Hal ini ditunjukan dari 64,70% pendapatan

penambang batu kapur setiap bulan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 dibandingkan dengan

pendapatan masyarakat penambang sebelum menjadi penambang batu kapur.

2. Interaksi sosial masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sangat baik. Hal ini

ditunjukan dari 58,82% sering melakukan komunikasi dan 41,18% sering melakukan

kerjasama antar penambang batu kapur.

3. Penambangan batu kapur di Desa Tondo mempengaruhi perubahan sosial masyarakat

penambang di Desa Tondo. Hal ini ditunjukan dari 64,70% aktifitas penambangan batu

kapur sangat baik mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat penambang batu

kapur di Desa Tondo dan 82,35% sangat baik dalam mempengaruhi perubahan tanggung

jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat

Kabupaten Morowali.

Saran

1. Diharapkan kepada pemerintah agar pengawasan terhadap segala aktivias industri

pertambangan lebih ditingkatkan, supaya tidak terjadi hal-hal seperti eksplorasi dan

eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

2. Sumber Daya Manusianya lebih ditingkatkan lagi, agar nantinya bisa mengelolah

potensi sumber daya alam (SDA) secara bijaksana dan mandiri.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

________ . (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjarwo. (2001). Metodelogi Penelitian Sosial. Bandar Lampung: mandar Maju.

Gambar

Tabel 1. Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa Tondo Tahun 2017
Tabel 2 tentang hasil penjualan batu kapur dapat memenuhi kebutuhan keluarga
Tabel 7. Memenuhi Sandang Pangan Keluarga
Tabel 8. Perubahan Tingkat Pendidikan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode Case Based Reasoning (CBR) yang diimplementasikan pada Sistem Pendukung Keputusan Konseling Siswa dapat memberikan solusi untuk masalah perilaku siswa,

Proses pembuatan skenario film pendek “ Bercak Darah Di Atas Kertas Putih” ini menghasilkan (1)skenario film “Bercak Darah Di Atas Kertas Putih”, (2)film “Bercak Darah

060886 tentang data demografi diperoleh mayoritas laki- laki 11 orang, urutan anak pertama adalah 7 orang, pekerjaan orangtua wiraswasta adalah 14 orang, jumlah saudara tiga

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) kemampuan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Pontianak sebelum belajar menggunakan pembelajaran

Dörnyei and associates argued that integrative and instrumental orientations are unable to capture learners’ fluctuations and complexity of motivation as the

Peningkatan pendapatan bersih ini disebabkan oleh kinerja yang lebih baik dari seluruh lini bisnis milik Perseroan.. Pada segmen usaha mesin konstruksi, volume

The positive politeness strategies divided into three type: claim common ground, convey that S &amp; H are cooperators, Fulfill H’s want for some X and then divided into

Hasil penelitian menunjukkan bahwaurgensi profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di MIS Nurul Siti Aisyah Ishak Delitua masih perlu ditingkatkan baik dari