• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integrasi tasawuf dan sains (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Integrasi tasawuf dan sains (4)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Integrasi tasawuf dan sains kewahyuan maupun ilmu ilmu rasional dan empiric. Dalam sejarah islam, ditemukan seorang ahli astronomi, ahli biologi, ahli matematika, dan ahli arsitektur yang mempuni dalam bidang ilmu ilmu keislaman seperti tauhid, fikih, hadis, dan tasawuf. Meskipun berprofesi sebagai saintis dalam bidang ilmu ilmu kealaman, para pemikir muslim klasik menempuh pola hidup sufistik, dan kajian kajian ilmiah mereka diarahkan kepada pencapaian tujuan tujuan religius dan spiritual.

Para filsuf dari mazhab peripatetik merupakan pemikir muslim yang berhasil mengintegrasi filsafat yunani dengan ajaran islam yang bersumberkan kepada Alquran dan hadis, lantaran tema tema filsafat yunani diislamisasikan dan disesuaikan dengan paradigma islam. Tidak sebatas integrasi belaka, mereka malah mampu menguasai berbagai disiplin ilmu yang terdiri atas ilmu ilmu rasional dan ilmu ilmu kewahyuan, sehingga integrasi menjadi sangat mudah dilakukan.

(2)

mendukung kegiatan akademik mereka. Meskipun mereka seorang filsuf dan saintis, perilaku hidup mereka merupakan realisasi terhadap teori mereka mengenai filsafat dan sufisme. Dapat disimpulkan bahwa mereka sukses mengintegrasikan antara dua jenis ilmu tersebut, dan mengintegrasikan keduanya dengan keyakinan dan perilaku hidup mereka sehari hari.

Integrasi dalam ranah ontologi

Istilah ontology berasal dari bahasa yunani, ont yang bermakna keberadaan, dan logos bermakna teori, sedangkan dalam bahasa latin disebut ontologia, sehingga ontologi bermakna teori keberadaan sebagaimana keberadaan tersebut. Ontologi dapat dimaknai sebagai ilmu tentang esensi segala sesuatu. Ontologi merupakan bagian dari metafisika yang merupakan bagian dari filsafat; dan membahas teori tentang keberadaan seperti bermakna keberadaan dan karakteristik esensial keberadaan.

Para sufi awal memang lebih banyak memfokuskan kepada masalah kedekatan kepada Allah SWT., tetapi belakangan mereka meluaskan objek kajian tasawuf sampai kepada persoalan wujud, selain tasawuf juga mulai bersinggungan dengan filsafat, sehingga mereka tidak saja membahas dan menyibak hakikat wujudnya, tetapi juga wujud alam dan manusia.

Integrasi dalam ranah epistemologi

(3)

pengetahuan, dan hal hal yang dapat diketahui. Dengan demikian, epistemologi adalah ilmu tentang cara mendapatkan ilmu.

Integrasi dalam ranah aksiologi

Referensi

Dokumen terkait

Istilah ontologis berasal dari bahasa Inggris “ontology”, meskipun akar katanya dari bahasa Yunani; on-ontos (ada-kebenaran) dan logos (studi, ilmu tentang).

dua perkataan Yunani, iaitu episteme yang bermaksud ilmu dan logos yang bermaksud sains atau kajian. Ringkasnya, epistemologi ialah kajian secara falsafah yang berkaitan

Menurut ja’far (2016:105) ontologi berasal dari Yunani, ont yang bermakna keberadaan, dan logos yang bermakna teori, sedangkan dalam bahasa Latin disebut ontologia , sehingga

Ontologi berasal dari istilah bahasa Yunani , ont yang mempunyai makna keberadaan ,dan logos yang bermakma teori , sedangkan dalam bahasa latinnya disebut

Objek biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bio yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan.. Dengan demikian, biologi diartikan sebagai ilmu

Dismorfologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys yang berarti abnormal dan morph yang berarti bentuk serta logos yang berati ilmu. Dismorfologi merupakan

Istilah epistimologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu episteme yang berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos yang berarti kata, pikiran,

Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme yang artinya pengetahuan, dan logos yang artinya ilmu atau teori.Menurut Achmadi epistemologi disebut sebagai