• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT REMAJA KELAS XI IPA SMA UNGGUL SAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MINAT REMAJA KELAS XI IPA SMA UNGGUL SAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak sekali tayangan yang disiarkan pertelevisian Indonesia. Sejauh mana mata memandang, tayangan di televisi ada yang baik ditonton, ada juga yang berdampak buruk jika ditonton oleh orang yang tidak tepat. Seperti yang telah diketahui, bawasanya semua tayangan di televisi pastinya telah lulus sensor dan memenuhi syarat penyiaran yang diberi oleh Komisi Penyiaran Indonesia.

Sama halnya dengan sinetron-sinetron yang juga ditayangkan pertelevisian Indonesia. Banyak stasiun televisi yang menayangkan sinetron berkualitas, baik sinetron dari dalam negeri maupun sinetron dari luar negeri.

Setiap orang punya minatnya masing-masing. Juga halnya dengan menonton sinetron adalah kegemaran tersendiri untuk orang tertentu. Oleh karena itu, di dalam karya ilmiah ini akan dibahas mengenai minat terhadap menonton sinetron di kalangan remaja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah yang secara garis besar, yaitu :

1. Bagaimana minat remaja terhadap tayangan sinetron di televisi?

1.3 Tujuan Penulisan

(2)

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari karya tulis ini, yaitu:

1. Sebagai sumber informasi untuk pembaca mengenai minat remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti tahun ajaran 2015/2016 terhadap tayangan sinetron televisi.

2. Sebagai penambah wawasan penyusun dan pembaca.

3. Sebagai sumber kajian terhadap remaja yang gemar menonton sinetron. 4. Sebagai sumber kajian terhadap guru dalam menyelesaikan masalah yang

bersangkutan.

(3)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Minat

Minat adalah suatu sistem mental yang terdiri dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu sehingga merasa senang dan puas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (oleh Anwar, 2005 : 217), minat berarti ”perhatian”, ”kesukaan”, dan ”kecenderungan hati”.

Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.

2.2 Remaja

Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (oleh Anwar, 2005 : 291), remaja berarti ”mulai dewasa”.

Menurut situs Wikipedia, remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.

(4)

Dilihat dari Bahasa Inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun. Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

2.3 Menonton

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (oleh Anwar, 2005 : 369),

menonton berarti ”melihat”. Menonton adalah salah satu cara yang paling mudah untuk mendukung sebuah aktivitas positif. Kebanyakan aktivitas menonton berawal dari sebuah kebutuhan akan informasi yang kemudian berpola dan menjadi semacam ritual keseharian.

2.4 Sinetron

Menurut situs Wikipedia, sinetron (lakuran dari sinema elektronik) adalah istilah untuk program drama bersambung produksi Indonesia yang disiarkan oleh stasiun televisi di Indonesia.

(5)
(6)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan penyusun dalam penelitian ini adalah metode angket tertutup. Dengan metode ini dapat diketahui bagaimana minat remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti tahun ajaran 2015/2016 dalam menonton sinetron televisi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penyebaran angket tertutup pada :

hari, tanggal : Selasa, 26 Januari 2016 waktu : Pukul 12.00 WIB – selesai

tempat : Ruang kelas XI IPA SMA Unggul Sakti kegiatan : Menyebarkan angket sebanyak 32 rangkap

3.3 Sampel Penelitian

Berikut adalah sampel untuk diteliti :

sampel : 32 orang remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti populasi : Remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti tahun ajaran

2015/2016

3.4 Prosedur Penelitian Membuat angket tertutup :

1. Siapkan pertanyaan yang berhubungan dengan judul. 2. Ketik dengan aturan yang tepat.

3. Print angket tersebut.

4. Gandakan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. 5. Sebarkan angket kepada sampel yang telah ditetapkan. Penyebaran angket :

(7)

3.5 Cara Menganalisis Data

Peneliti menggunakan metode angket tertutup dalam penelitian ini. Angket yang dibuat peneliti merupakan pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian peneliti. Di dalam angket terdapat 20 pertanyaan olah pikir yang mencakup topik.

Angket digandakan sebanyak 32 rangkap. Angket disebarkan di ruang kelas XI IPA SMA Unggul Sakti pada hari Selasa, 26 Januari 2016 dan diberikan pada seluruh remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti. Data yang didapatkan dari 32 orang tersebut menyatakan bahwa mereka yang gemar dan tidak gemar menonton sinetron televisi serta alasan-alasan mereka terhadap minat mereka tersebut. Setiap pertanyaan dalam angket yang dibuat peneliti mengandung aspek-aspek kehidupan remaja yang gemar menonton sinetron televisi.

Dengan membuat tabel persentase, dapat diketahui berapa persen minat para remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti tahun ajaran 2015/2016 terhadap tayangan sinetron di televisi. Rumus untuk mencari persentase minat remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti terhadap tayangan sinetron di televisi adalah sebagai berikut :

persentase=jumlah ya/tidak jumlah angket ×100

(8)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Jumlah angket keseluruhan : 32 rangkap

Tabel Persentase Minat Remaja terhadap Tayangan Sinetron di Televisi

Pernyataan Ya Tidak

Sinetron adalah suatu kebutuhan 9% 91%

Merasa seperti memerankan tokoh dalam sinetron ketika menontonnya 19% 81%

Sering mengkhayal setelah menonton sinetron 38% 62%

Menonton sinetron dapat mempengaruhi mood 38% 62%

Suka menonton sinetron ketika belajar 9% 91%

Tetap melanjutkan menonton ketika ada tugas lain 9% 91% Dengan seringnya menonton sinetron dapat mempengaruhi keputusan yang diambil 16% 84%

Mementingkan sinetron daripada belajar 3% 97%

Menetapkan jadwal menonton sinetron setiap harinya 6% 94% Suka menggunakan bahasa yang ada dalam sinetron 16% 84% Suka untuk meniru perilaku aktor/aktris dalam sinetron 9% 91%

Suka menonton sinetron dalam negeri 19% 81%

Suka menonton sinetron luar negeri 69% 31%

Sinetron mempengaruhi cara berpikir 28% 72%

Semenjak menonton sinetron lebih cenderung berpikir ke depan 16% 84%

Pernah menonton sinetron saat di sekolah 9% 91%

Pernah terlarut dalam kesedihan ketika menonton sinetron 53% 47% Selalu menggunakan waktu luang untuk menonton sinetron 22% 78% Dengan menonton sinetron mendapatkan motivasi bagi diri 19% 81%

Sinetron adalah sumber motivasi utama 3% 97%

Rata-rata 20,5% 79,5%

4.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti kurang berminat terhadap tayangan sinetron di televisi. Hal ini didasarkan pada persentase rata-rata jumlah remaja yang berminat terhadap tayangan sinetron televisi hanya 20,5% dan yang tidak berminat terhadap

(9)

Alasan remaja-remaja yang mempunyai minat terhadap tayangan sinetron televisi berdasarkan data dari angket adalah sebagai berikut :

1. Hanya ingin menonton saja.

2. Hiburan untuk mengisi waktu luang.

3. Jika sinetron tersebut menggunakan bahasa asing, bisa sekaligus belajar bahasa asing tersebut.

4. Lebih suka sinetron luar negeri ketimbang sinetron dalam negeri. 5. Mengambil hal yang baik dalam sinetron.

6. Menghilangkan rasa bosan dan jenuh.

7. Mengikuti orang yang juga suka menonton sinetron (adik, ibu, teman). 8. Mengubah pola perilaku mereka ke arah yang lebih baik.

9. Punya hobi menonton sinetron.

10. Sinetron baik ditonton, tergantung orang yang melihatnya. 11. Sosok dan akting dari aktor/aktris yang membuat mereka selalu

termotivasi.

Adapun alasan remaja-remaja yang tidak berminat terhadap tayangan sinetron televisi berdasarkan data dari angket adalah sebagai berikut :

1. Alur cerita tidak jelas, ceritanya melebih-lebihkan, setiap kata dalam setiap sinetron mempunyai kesamaan.

2. Alur ceritanya sangat mudah ditebak. 3. Bersifat berlebihan dan kurang menarik.

4. Dari kecil dididik untuk tidak menonton sinetron. 5. Hanya berminat pada sinetron luar negeri saja. 6. Hanya hiburan semata.

7. Hanya suka sinetron yang bermanfaat dan bersifat mendidik. 8. Kurang suka film yang berepisode.

9. Lebih banyak hal yang harus dikerjakan daripada menonton sinetron. 10. Sinetron banyak ditayangkan untuk orang dewasa.

11. Sinetron dalam negeri kurang dan tidak bermutu. 12. Sinetron itu membosankan.

13. Sinetron tidak begitu penting. 14. Tidak ada waktu untuk menonton.

15. Jarang ada sinetron yang bermanfaat dan mendidik, melainkan sinetron banyak nilai negatifnya.

(10)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Secara umum, remaja kelas XI IPA SMA Unggul Sakti tahun ajaran

2015/2016 kurang berminat terhadap tayangan sinetron di televisi, hanya sedikit remaja yang berminat terhadap tayangan sinetron di televisi. 2. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan angket, para remaja kurang

berminat terhadap tayangan sinetron di televisi karena secara garis besar disebabkan oleh hal-hal berikut.

a. Tidak punya minat sama sekali terhadap tayangan sinetron di televisi. b. Kebanyakan sinetron tidak bersifat mendidik, bahkan alur ceritanya

bersifat berlebihan dan mudah sekali untuk ditebak. c. Tidak sesuai dengan selera remaja.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan :

1. Remaja dapat memilih dan memilah dalam menonton sinetron televisi dengan mempertimbangkan dampak serta manfaatnya dalam kehidupan. 2. Bagi yang mempunyai minat lebih terhadap sinetron televisi, pilihlah

Gambar

Tabel Persentase Minat Remaja terhadap Tayangan Sinetron di Televisi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan model Advance Organizer dalam pembelajaran untuk materi

[r]

[r]

Metode inokulasi yang diuji adalah (i) kontrol, tanpa inokulasi (INO-0), (ii) Inokulasi pada tangkai daun; daun pertama dipotong secara miring dengan gunting steril dengan jarak 0,5

Because a private ruling is binding on the Commissioner and the ETRS only if the person seeking the ruling has provided a full and true disclosure of all aspects of the

Universitas Sumatera

Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Grobogan Dengan Pemberian Asam Askorbat Pada

Kemampuan berpikir matematis pada pelajaran matematika merupakan komponen yang memiliki peranan penting dalam membangun daya kreatif dan inovatif siswa. Oleh karena itu