• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN SMP"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LANGKAH-LANGKAH

PEMBELAJARAN

dengan

METODE SAINTIFIK

(2)

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan

peserta didik.

(Permendikbud Nomor 54/2013)

Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan

keterampilan secara berimbang?

(3)

PERMENDIKBUD Nomor 65/2013

Prinsip pembelajaran yang diterapkan antara lain:

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu

2. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah

3. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar 4. dari pembelajaran yang menekankan jawaban

tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi

(4)

KURIKULUM 2013

menyatakan bahwa: (Permendikbud Nomor 65/2013)

Prinsip pembelajaran yang digunakan antara lain (lanjutan): 6. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan

memberi keteladanan(ing ngarsa sung tuladha),

membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani)

7. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat

8. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja

adalah kelas

(5)

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM

PEMBELAJARAN

Pembelajaran dengan pendekatan saintifk adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati

(untuk mengidentifkasi masalah yang ingin diketahui),

merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis),

mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik,

mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik

(6)

CONTOH KEGIATAN BELAJAR PADA SETIAP LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK (PERMENDIKBUD 81a/2013)

1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifkasi

masalah yang ingin diketahui

2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks,

(7)

PROSES PEMBELAJARAN DENGAN

METODE SAINTIFIK

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas

dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi.

5. Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk

(8)

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK

1.Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.

2.Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.

3.Memberi umpan balik.

4.Memberikan penjelasan.

5....

GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK

PENGETAHUAN SENDIRI.

(9)

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK

1.Tahap Observasi: Membantu peserta didik

menemukan/mendaftar/ menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat

melakukan/menciptakan sesuatu.

2.Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu.

3.Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi):

Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.

4.Tahap Mengasosiasikan/mengolah data (informasi):

Mengolah/Membantu peserta didik

(10)

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK

4.Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberi

penjelasan/ informasi lebih luas.

5.Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan,

(11)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(12)
(13)
(14)
(15)

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan: ... (isi dengan nama sekolah)Mata Pelajaran : ... (isi dengan nama mapel)Kelas/semester : ... (isi dengan tingkat dan

dengan kata satu atau dua yang relevan – dengan huruf)

Materi Pokok : ... (isi dengan tema/aspek/jenis teks

sesuai istilah yang dipakai pada mata pelajaran yang bersangkutan)

Alokasi Waktu : ... pertemuan (... JP) (isi

jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran dengan memperhatikan jumlah jam per minggu dan

penjadwalan; jumlah JP termasuk untuk alokasi ulangan yang terintegrasi dalam proses

(16)

B. KOMPETENSI INTI

1. KI 1: ...

2. KI 2: ...

3. KI 3: ...

4. KI 4: ...

(17)

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

PENCAPAIN KOMPETENSI

No Kompetensi Dasar Indikator

1 1.1 Menghargai

keberagaman produk pengolahan di daerah

setempat sebagai anugerah Tuhan.

1.1.1 Bersemangat mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di daerah setempat.

1.1.2 Serius mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di daerah setempat.

2 2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia.

2.1.1 Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran pembuatan minuman segar di daerah setempat.

2.1.2 Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru dalam pembelajaran pembuatan minuman segar di daerah setempat.

(18)

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

PENCAPAIN KOMPETENSI

No Kompetensi Dasar Indikator

3 3.1 Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan aneka olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar berdasarkan konsep dan prosedur berkarya sesuai wilayah setempat.

3.1.1 Menjelaskan pengertian minuman segar.

3.1.2 Mengidentifkasi jenis olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar yang terdapat di wilayah setempat.

3.1.3 ...

4 4.1. Mencoba membuat olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar sesuai rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat

4.1.1 Merancang pembuatan minuman segar khas di daerah setempat dari buah dan sayuran.

(19)

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

PENCAPAIN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar: Tulis masing-masing satu KD (atau lebih – sesuai karakteristik mapel) dari masing-masing KI yang

merupakan rangkaian (kesatuan) sikap spiritual dan sosial dan pengetahuan dan keterampilan.

Indikator Pencapaian Kompetensi:

(20)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

(21)

CONTOH TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran:

1.1.1 bersemangat mempelajari keberagaman produk

olahan minuman segar di daerah setempat;

1.1.2 serius mempelajari keberagaman produk olahan

minuman segar di daerah setempat;

3.1.1. menjelaskan pengertian minuman segar;

3.1.2 mengidentifkasi jenis olahan pangan minuman

segar dari buah dan sayuran yangmterdapat di wilayah setempat;

 4.1.2.1 membuat minuman segar dari buah buah

kelapa;

 4.1.2.2 membuat minuman segar segar dari buah dan

(22)

E. MATERI PEMBELAJARAN

 Pertemuan 1

...

 Pertemuan 2

...

 Pertemuan 3

...

 Dst.

Tulis sub-tema/topik sebagaimana disarankan pada silabus untuk masing-masing pertemuan. Materi pembelajaran DAPAT ditambah apabila materi yang terdapat pada silabus kurang

(23)

F. METODE PEMBELAJARAN

 Metode yang direkomendasikan untuk

diterapkan adalah Pendekatan Saintifk yang diperkaya dengan Pendekatan Berbasis

Masalah dan Pendekatan Berbasis Projek.

 Metode yang dirancang dalam RPP pada

dasarnya adalah metode yang dinyatakan

(24)

METODE PEMBELAJARAN

 Pemilihan tambahan metode/pendekatan dapat

dilakukan dengan menganalisis buku siswa, buku guru dan/atau berdasarkan kebutuhan belajar

peserta didik.

 Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam

penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa hingga selama mengerjakan

(25)

METODE PEMBELAJARAN

Untuk SMP, Pendekatan Saintifk dengan atau tanpa diperkaya dengan salah satu atau lebih di antara pendekatan-pendekatan pembelajaran berikut:

Pembelajaran Berbasis ProjekPembelajaran Berbasis MasalahPembelajaran Kooperatif

(26)

G. SUMBER PEMBELAJARAN

Tulis spesifkasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs

internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.). CONTOH cara menuliskan:

 Buku siswa: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman)

 Buku referensi: Nama pengarang. Tahun

penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman)

 Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul

(27)

SUMBER PEMBELAJARAN

CONTOH cara menuliskan:

 Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi

(tanggal terbit), Halaman, Kolom

 Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel.

(Tersedia di Situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)

 Lingkungan sekitar: Nama dan lokasi

lingkungan sekitar yang dimaksud

 Narasumber: Nama narasumber yang

dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau profesinya

(28)

H. MEDIA PEMBELAJARAN

Tulis spesifkasi semua media pembelajaran

(video/flm, rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dsb.). CONTOH cara menuliskan:

Video/flm: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di

Situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)

Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser.

(Tersedia di Situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)

Model: Nama model yang dimaksud

(29)

I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

 Pendahuluan (10% dari total waktu

pertemuan yang dinyatakan dalam menit)

 Kegiatan inti (75% dari total waktu

pertemuan yang dinyatakan dalam menit)

 Penutup (15% dari total waktu pertemuan

yang dinyatakan dalam menit)

(30)

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Disarankan pembelajaran mencakup tahap-tahap 5M dalam satu pertemuan. Namun demikian, apabila tahap-tahap 5M tersebut

TIDAK dapat diselesaikan dalam satu

pertemuan karena kurangnya waktu, tahap-tahap yang belum dilaksanakan DAPAT

dilanjutkan pada pertemuan berikutnya sampai kelima tahap tersebut selesai.

Pembelajaran dengan tahap-tahap 5M

(31)

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada dasarnya

disalin dari silabus mata pelajaran. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut dapat

disempurnakan dengan cara menambah, mengurangi dan/atau mengubahnya.

Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam

penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa hingga selama mengerjakan kegiatan pembelajaran peserta didik

(32)

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada

dasarnya dinyatakan dalam rumusan

peserta didik melakukan apa BUKAN guru

melakukan apa. Namun demikian, kegiatan pembelajaran pada tahap PENDAHULUAN dan PENUTUP dapat dinyatakan dalam

(33)

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Pada tahap PENUTUP peserta didik ANTARA LAIN

menerima tugas penguatan, pengayaan atau remedi.

Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang

kelas, tetapi juga dapat dilakukan di luar ruang kelas dan lingkungan sekolah. Selain itu

(34)

J. PENILAIAN

1. Sikap spiritual

a. Teknik: ...

b.Bentuk instrumen: ...

c. Kisi-kisi: dalam tabel

d.Instrumen

e. Rubrik penilaian 2. Sikap sosial

a. Teknik: ...

b.Bentuk instrumen: ...

c. Kisi-kisi: dalam tabel

d.Instrumen

e. Rubrik penilaian 3. Pengetahuan ...

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia, peneliti terdiri dari peneliti yang bekerja pada lingkungan instansi atau lembaga pemerintah, yang dinamakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan

Bank Indonesia melakukan pengawasan dalam sektor perbankan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melakukan pengawasan di kegiatan pasar

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh pembelajaran dengan metode drill dan metode game

jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar

Seakan tidak ingin kehilangan momentum, saat program Puskesmas Idaman direplikasi di puskesmas lain Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang juga secara bertahap mencoba

1) Ada hubungan antarara tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang pola penggunaan antibiotik di puskesmas kairatu kategorik lama mengkonsumsi antibiotik,

Agar apa yang dikemukakan dalam buku cerita bergambar ini tidak melebar dan mudah diterima maka diperlukan adanya pembatasan ruang lingkup, adapun batasan ruang lingkup dalam

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, beberapa parameter yang berpengaruh dalam penentuan tebal perkerasan metode Bina Marga adalah lalu lintas harian