• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tim Geografi SMA Kr Petra 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tim Geografi SMA Kr Petra 2"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

1. Troposfer

 Lapisan udara yang paling rendah.

 Mempunyai ketebalan berkisar 16 km di

Khatulistiwa, dan di daerah kutub berkisar 8 km.

 Setiap naik 100 m suhu turun 0,6° C

 Terapat gejala Cuaca dan Iklim : Hujan, Awan,

Petir.

(5)

2. Stratosfer

 Ketinggian berkisar 40 km dari permukaan laut  Terdapat Ozon Layer

(6)

3. Mesosfer

 Terdapat pada ketinggian antara 49 - 85 km di

atas permukaan bumi.

 Setiap naik 1.000 m, suhu udara akan turun 2,5º

C - 3º C.

(7)

4. Termosfer

 Terletak pada ketinggian antara 85 - 500 km di atas

permukaan bumi.

 Sering disebut dengan lapisan panas (hot layer).

 Suhu udara di bagian bawah berkisar 90º C, sedangkan di

bagian atas mencapai kurang lebih 1010º C.

 Pada lapisan ini terdapat Ion – ion yang memantulkan

gelombang radio.

(8)

5. Eksosfer

 Lapisan paling atas

 Berada di atas 500 km di atas permukaan

bumi.

(9)
(10)

1. Melindungi bumi dari jatuhnya meteor atau

benda angkasa yang lain.

2. Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan.

3. Memantulkan gelombang radio.

4. Peran gas di Atmosfer sebagai berikut: ◦ a. Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.

◦ b. Oksigen untuk pernapasan.

◦ c. Karbondioksida untuk fotosintesis.

◦ d. Neon untuk lampu listrik.

◦ e. Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.

(11)

1. Cuaca : Keadaan udara pada suatu waktu

yang relatif singkat dan tempat yang relatif sempit

2. Iklim merupakan keadaan cuaca

rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang relatif lama (berkisar 30 tahun).

(12)

a. Radiasi matahari

 Menyebabkan adanya panas di permukaan

bumi.

 Berbentuk gelombang elektromagnetik.

 Daerah yang paling banyak menerima radiasi

matahari adalah daerah tropis (antara 23 ½° LU – 23 ½° LS).

(13)

Langsung :sebelum sampai di permukaan Bumi, panas sinar matahari sebagian sudah diserap atau diabsobsi zat-zat seperti debu, zat asam, asam

arang, dan uap air.

Tak Langsung : Pemanasan udara di dekat

permukaan Bumi krn perbaedaan udara panas - dingin.

a) Konveksi : Udara bergerak scr Vertikal b) Adveksi : Udara bergerak scr Horizontal c) Turbulensi : Udara bergerak segala arah d) Konduksi : Udara panas – dingin saling bersinggungan

(14)

b. Temperatur udara

Derajat panas udara disebut temperatur udara. Temperatur udara di berbagai

tempat tidak sama.

(15)

1) Sudut datang sinar matahari

Semakin tegak sudut datang sinar matahari maka energi panas yang diterima semakin besar.

2) Cerah tidaknya cuaca

Semakin cerah cuaca, energi yang sampai ke permukaan bumi semakin banyak.

3) Lama penyinaran matahari

Daerah yang lebih lama menerima radiasi maka daerah tersebut akan semakin panas.

(16)

4) Letak lintang

Semakin dekat dengan equator, suhu udara semakin panas.

5) Ketinggian tempat

Semakin mendekati daerah pantai maka suhu udara akan semakin panas. Dan semakin mendekati daerah pegunungan akan semakin dingin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi

(17)

Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu

 Penentuan suhu udara suatu tempat dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

1) Jika hanya diketahui ketinggian suatu tempat.

 T = Suhu udara yang dicari (°C).

 26,3 = Konstanta (suhu udara rata-rata di daerah pantai tropis).

 0,6 = Konstanta.

 h = Tinggi tempat dalam satuan meter.

(18)

Contoh soal:

Berapa suhu udara di daerah A, jika

(19)

Jawab:

T = 26,3 – 0,6 (15)

= 26,3 – 9

= 17,3°C

Jadi, suhu udara di daerah A adalah

(20)

2) Jika diketahui ketinggian dua tempat, yang satu diketahui suhu udaranya dan yang satu tidak.

△ T = Selisih suhu udara antara

tempat 1 dengan tempat 2 (°C).

X1 = Ketinggian tempat yang

diketahui suhu udaranya (m).

X2 = Ketinggian tempat yang dicari

suhu udaranya (m).

(21)

Contoh soal:

Kota A memiliki ketinggian 50 m di atas

permukaan laut. Ratarata suhu udara di kota A

adalah 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 260 m di

atas

(22)

Jawab:

△T = 0,006 (50 – 260) × 1°C

 = –1,26°C

 Jadi, suhu udara kota B = 28°C – 1,26°

(23)

c. Tekanan udara

Perbedaan pemanasan matahari

mengakibatkan tekanan udara pada

daerah satu dengan daerah yang lain

berbeda.

Hal ini karena pemanasan udara paling

banyak terjadi pada atmosfer bagian

bawah.

Jadi, semakin ke atas atau tinggi suatu

(24)
(25)

 1. tekanan dasar: tekanan udara pada

ketinggian permukaan air laut =1013 mb,

 2. tekanan udara tinggi = > 1013 mb, dan

 3. tekanan udara rendah = < 1013 mb.

Tekanan udara ada tiga macam, yaitu

(26)
(27)

Angin adalah udara yang bergerak.

Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan tekanan udara.

 Gerakan udara secara vertikal dinamakan

konveksi. secara horizontal dinamakan

adveksi

(28)

a) Angin barat adalah angin yang bertiup

dari daerah sub-tropik ke kutub sampai pada lintang 60 derajat, baik lintang utara maupun lintang selatan.

b) Angin timur adalah angin yang berasal

dari daerah timur dan terdapat pada batas kutub. Angin ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.

(29)
(30)

c) Angin pasat adalah angin yang

berhembus terusmenerus dari daerah maksimum sub-tropik selatan dan utara menuju ke arah khatulistiwa.

d) Angin anti pasat adalah angin yang

arahnya berlawanan dengan angin pasat. Di belahan bumi bagian selatan bertiup angin dari barat laut ke tenggara.

(31)
(32)

2) Angin periodik

Angin muson barat bertiup pada bulan

Oktober–April, saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara atau Benua Asia.

Angin muson timur bertiup pada bulan

(33)
(34)
(35)
(36)

 Angin lokal hanya dirasakan di wilayah yang

relatif sempit dan pengaruhnya tidak luas.

 Jenis – jenis angin lokal adalah sebagai

berikut:

(37)
(38)
(39)

c. Angin siklon dan antisiklon

c. Angin siklon dan antisiklon

1)

Angin siklon adalah angin yang

berputar dari daerah bertekanan

maksimum ke

daerah bertekanan

minimum dengan arah ke dalam.

2)

Angin antisiklon adalah angin

yang berputar dari daerah

(40)

 Di Utara: angin siklon berlawanan dgn arah jarum

jam, antisiklon searah jarum jam.

 Di Selatan angin siklon searah jarum jam dan

(41)
(42)

Angin fohn adalah angin yang bersifat panas dan kering yang turun dari daerah pegunungan.

 Misalnya,

 angin Bohorok di Deli,

 angin Gending di Pasuruan,  angin Brubu di Makassar, dan  Angin Wambrau di Biak.

Angin fohn adalah angin yang bersifat

panas dan kering yang turun dari daerah pegunungan.

 Misalnya,

 angin Bohorok di Deli,

 angin Gending di Pasuruan,

 angin Brubu di Makassar, dan

 Angin Wambrau di Biak.

(43)
(44)

 Menurut hukum stevensson, kekuatan angin

berbanding lurus dengan gradien barometriknya

 Gradien Barometrik adalah angka yang

menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 111 Km.

Rumus : GB = Perbedaan Tek. x 111 Jarak 2 Isobar

(45)

◦ P

A

B Q

Diketahui perbedaan tekanan A – B, dan P – Q adalah 10 mb, Berapa GB A ke B? dan P ke Q?

Contoh Soal

(46)

fog berarti kabut

 Smog berwarna kekuning-kuningan karena

bercampur asap polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan industri.

 Kabut memengaruhi jarak pandang. Kabut

tebal di daerah padat kendaraan dan

bandar udara sangat membahayakan lalu lintas darat dan udara.

(47)

E. Kelembaban udara

 Kelembaban udara menunjukkan banyaknya

(48)

Bentuk kelembaban

 Kelembaban relatif adalah perbandingan

(49)
(50)
(51)

F. Awan

Awan terjadi akibat adanya

proses kondensasi dari uap air.

awan merupakan titik-titik air

yang

melayang-layang

di

(52)

1) Awan Berdasarkan

bentuknya

a) Awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari

bahan cair (air).

b) Awan es (salju), yaitu awan yang terbentuk

dari bahan es atau salju.

c) Awan campuran, yaitu awan yang

(53)

2) Awan Berdasarkan

ketinggiannya

a)

Awan tinggi, dengan ketinggian >

7.000 m.

b)

Awan sedang, dengan ketinggian

2.000-7.000 m.

c)

Awan rendah, dengan ketinggian <

(54)

3) Awan Berdasarkan

morfologinya

a)

Awan sirus, yaitu awan yang

berwarna putih, tipis, dan pada

siang hari kelihatan mengkilat

karena banyak mengandung kristal

es.

b)

Awan stratus, yaitu awan yang

(55)

3) Awan Berdasarkan

morfologinya

c) Awan kumulus, yaitu awan yang

berkembang secara vertikal, berbentuk kubah-kubah menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih cemerlang jika terkena sinar matahari.

d) Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna

(56)

e. Cumulo nimbus (Cu–Ni): kelompok awan yang bergumpal-gumpal luas dan sebagian telah menjadi hujan. Sering terjadi angin

ribut dan petir.

(57)
(58)
(59)

G. Hujan

Hujan adalah peristiwa jatuhnya

titik-titik air dari atmosfer ke permukaan

bumi secara alami

Alat untuk mengukur besarnya curah

(60)

1) Hujan Berdasarkan

bentuknya

 a) Hujan air (rain)

 b) Hujan salju (snow)

(61)

2) Hujan Berdasarkan

proses terjadinya,

1. Hujan orografs, yaitu hujan yang terjadi di

daerah pegunungan.

2. Hujan konveksi, yaitu hujan yang terjadi

karena pengaruh arus konveksi.

3. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di

daerah subtropis dan terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara panas dan dingin.

4. Hujan konvergen, yaitu hujan yang terjadi

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

1. Iklim Matahari

 Klasifkasi iklim Matahari didasarkan pada

faktor garis lintang. Perbedaan garis-garis lintang di permukaan Bumi berpengaruh

terhadap jumlah energi sinar matahari yang ditemuinya.

(68)

 Pada tahun 1900, Wladimir Koppen, seorang

ahli klimatologi Jerman mengklasifkasikan iklim dunia menjadi lima kelompok.

Klasifkasi iklim yang dilakukannya

berdasarkan curah hujan dan suhu udara. Selain itu, juga mempertimbangkan

(69)

 Wilayah beriklim tipe A memiliki curah

hujan tinggi, penguapan tinggi (rata-rata 70 cm3/tahun), dan suhu udara bulanan rata-rata di atas 18° C.

 Wilayah beriklim tipe A dikelompokkan

menjadi tiga sebagai berikut.

(70)

 Memiliki suhu udara panas dan curah hujan

tinggisepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

 Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri: a) hutan sangat lebat dan heterogen

(bermacam-macam tanaman);

b) terdapat banyak tumbuhan panjat; serta

c) terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek.

(71)

 Memiliki suhu udara panas, musim hujan,

dan musim kemarau yang kering. Batas antara musim hujan dan kemarau tegas.

 Wilayah beriklim tipe Am antara lain

terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.

 Wilayah beriklim tipe Am memiliki ciri:

a) curah hujan tergantung musim;

b) jenis tanaman pendek dan homogen; serta c) hutan homogen yang menggugurkan

(72)

 Memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan

musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan.

 Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah

Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan.

 Wilayah beriklim tipe Aw memiliki ciri:

a) hutan berbentuk sabana (savana);

b) jenis tumbuhan padang rumput dan semak belukar; dan

c) pohonnya berjenis rendah.

(73)

 Ciri Iklim tipe B adalah penguapan tinggi

dengan curah hujan rendah (rata-rata 25,5 mm/tahun) sehingga sepanjang tahun

penguapan lebih besar daripada curah hujan.

(74)

 Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu

musim dingin, semi, gugur, dan panas.

 Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga:

 1) Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah

(humid mesothermal) dengan musim dingin

yang kering.

 2) Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah

dengan musim panas yang kering.

 3) Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah

dengan hujan dalam semua bulan.

(75)

 Merupakan iklim hutan salju dengan suhu

udara rata-rata bulan terdingin < –3° C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10° C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua:

 1) Iklim tipe Df, yaitu iklim hutan salju

dingin dengan semua bulan lembap.

 2) Wilayah beriklim tipe Dw, yaitu iklim

hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.

(76)

 Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri

tidak mengenal musim panas, terdapat

salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10° C.

 Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas tipe

Et (iklim tundra) dan tipe Ef (iklim kutub

dengan salju abadi). Iklim tipe E terdapat di daerah Arktik dan Antartika.

(77)

 Schmidt–Ferguson mengklasifkasikan iklim

berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah.

 Disebut bulan kering, jika dalam satu bulan

terjadi curah hujan kurang dari 60 mm.

Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.

 Nilai Q ditentukan dari perhitungan

rata-rata bulan kering dan bulan basah selama periode tertentu, misalnya 30 tahun.

(78)

3. Iklim Menurut Schmidt–

Ferguson

Rumus : Q = Jumlah rata – rata bulan kering Jumlah rata – rata bulan basah

Tipe Iklim Nilai Q Keterangan

A 0 < Q <0,143 Sangat Basah B 0,143 < Q < 0,333 Basah

C 0,333 < Q < 0,600 Agak basah D 0,600 < Q < 1,000 Sedang

E 1,000 < Q < 1,670 Agak kering F 1,670 < Q < 3,000 Kering

(79)

Diketahui:

 Selama 30 tahun, jumlah rata-rata bulan

kering = 2 dan jumlah ratarata bulan basah = 8.

 Cari nilai Q Termasuk Iklim tipe apakah

menurut Schmidt – Ferguson?

(80)

 =2/8

 = 0,25

 Berdasarkan tabel 7.3, daerah X dengan

nilai Q = 0,25 termasuk beriklim B atau basah

Jawab

(81)

 Penentuan iklim menurut Oldeman

menggunakan dasar yang sama dengan

penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap dan bulan kering sebagai berikut.

 a. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200

mm.

 b. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–

200 mm.

 c. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100

mm.

(82)

 Iklim menurut Junghuhn didasarkan pada

ketinggian tempat.

 a. Iklim panas, ketinggian 0 m – 700 m, tanaman

: kelapa, tebu, karet, padi.

 b. Iklim sedang, ketinggian 700 m – 1.500 m,

tanaman : coklat, tembakau, jagung

 c. Iklim sejuk, ketinggian antara 1.500 m – 2.500

m, tanaman: sayuran, apel, teh, kina.

 d. Iklim dingin, ketinggian lebih dari 2.500 m,

hampir tak ada tanaman budidaya.

(83)

a. El Nino

 Pada saat El Nino, terjadi kenaikan suhu laut

di timur Samudra Pasifk yang menyebabkan

pergeseran cuaca.

 Peristiwa ini mengakibatkan hujan lebat di

kawasan pantai barat Amerika Selatan, sebaliknya di kawasan Asia dan Australia mengalami kekeringan.

(84)
(85)

 Peristiwa ini merupakan kebalikan dari El

Nino, La Nina terjadi apabila arus udara dan air saling memperkuat hingga menghasilkan angin pasat yang sangat kuat.

 Asia dan Australia mengalami hujan yang

berkepanjangan, sedangkan Amerika Selatan

(86)
(87)

1. Pelangi

2. H a l o

3. Pelangi

4. Aurora

5. Kilat dan petir

(88)

Fenomena atmosfer : Pelangi

gejala yang terjadi pada atmosfer karena penguraian cahaya sinar matahari pada titik-titik air yang jatuh

(89)

Warna pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau biru, nila dan ungu

(MEJIKUHIBINIU).

Terurainya cahaya

(90)

H a l o

(91)

Aurora

Fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik di wilayah

(92)

Kilat dan petir

(93)

Gambar

Gambar jenis awan

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Australia, kebijakan Indonesia yang menolak bekerja sama untuk membuka detention center seperti yang sudah dilakukan dengan negara-negara Pasifik, berarti

Jenis soal essay untuk ulangan harian (formatif) dan soal pilihan ganda+soal essay yang dibuat oleh guru merupakan konsep pelaksanaan yang sebelumnya sudah

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. 2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk lebih mengetahui dan mengidentifikasi secara mendalam mengenai pengaruh pendapatan PAD, belanja

Koefisien X 2 sebesar 0,265 yang berarti apabila nilai Kebiasaan Belajar (X 2 ) meningkat satu satuan maka pertambahan nilai pada Prestasi Belajar Akuntansi (Y) sebesar

meneruskan dokumen hasil pengawasan Bawaslu terhadap Verifikasi Administrasi Partai Politik calon Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c kepada

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

Beberapa ahli tersebut memiliki definisi yang serupa, maka pengertian asertif dapat disimpulkan sebagai kemampuan untuk mengemukakan perasaan, pikiran, pendapat secara langsung,