• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Week 7 BPC

Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE

091305

(2)

Desinfeksi

(3)

Klorinasi dalam pengolahan air

Proses pembubuhan senyawa-senyawa aktif klor

ke dalam air sebagai proses desinfeksi untuk membunuh mikrorganisme di dalam air

Cara-cara Desinfeksi 1. Cara Fisik

a. Pemanasan ( pendidihan 5-20 menit) b. Penyinaran dg sinar UV atau gamma c. Mekanis ( sedimentasi, fltrasi)

2. Cara Kimia

a. Penambahan oksidator ( Cl2 , O3)

(4)

Mekanisme Proses Desinfeksi

Menghancurkan dinding sel

Mengubah permeabilitas dinding selMengubah sifat koloid protoplasma

(5)

Laju pembunuhan mikrorganisme

d N / dt = - k N

dimana :

dN/dt = laju waktu pemusnahan k = konstanta laju reaksi

(6)

Faktor yang

Berpengaruh pada

Klorinasi

(7)

Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 7

M. O dalam air Koagulasi, pengendapan,

flitrasi 90% 10%

D E S I N F E K SI

Bentuk chlorine

pH

Konsentrasi

Waktu kontak

Tipe M.O.

Suhu

(8)

Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 8

Membunuh bakteri dan mikroorganisme: amuba,

ganggang, cacing, virus.

Mengoksidasi ion-ion logam: Fe2+, Mn2+,

memecah molekul warna, bereaksi dengan NH3

(9)
(10)
(11)

Klorinasi

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 11

Gas Khlor

Kelarutan ± 700 mg/L

Desinfektan yang sangat efektif

Oksidan kuat, beracun, lebih berat dari udara HOCl Cl H O H

Cl

(12)

Jenis senyawa klor aktif dalam air

Klor ( Cl

2)

Asam hipoklorit (HOCl)

Ion hipoklorit (OCl-)

Monokloramin (NH

2Cl)

Dikloramin (NHCl

2)

Trikloramin (NCl

3)

(13)

Bentuk desinfektan klor aktif

Bentuk Gas

- Klor (Cl2)

Bentuk liquid

- Natrium hipoklorit NaOCl

Bentuk padat /solid

(14)

Klorinasi (2)

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 14

Kemurnian 70 – 80%

Kemurnian 3 - 15%

Sodium hipoklorit

Calsium hipoklorit

Na

OCl

NaOCl

 

Ca

OCl

OCl

(15)

Reaksi Klor dalam air -1

Cl

2 + H2O  HCl + HClO

HOCl  H+ + OCl

- HCl  H+ + Cl

- NaOCl  Na+ + OCl

- Ca(OCl)

(16)
(17)

Reaksi Klor dalam air -2

Klor dapat bereaksi dengan ammonia ,

membentuk monokloramin, dikloramin dan trikloramin .

a. NH3 + HOCl  NH2Cl + H2O

b. NH2Cl + HOCl  NHCl2 + H2O

(18)

Reaksi Klor dalam air -2

Dapat mengoksidasi senyawa inorganik ( H2S, Fe, Mn, Nitrit,

dll)

H2S + 4 Cl2 + 4 H2O  H2SO4 + 8 HCl

Fe2+ + Cl

2  Fe3+

Mn2+ + Cl

2  Mn4+

NO2- + Cl

2  NO3

-SO3= + Cl

2  SO4

2-NH3 + Cl2  N2O

(19)

-Reaksi klor dalam air -3

Mengoksidasi senyawa-senyawa organik

penyebab warna, rasa dan bau dalam air.

Pada kondisi tertentu , klor dapat bereaksi

(20)

Breakpoint chlorination-1

Banyaknya klor yang dibutuhkan tidak hanya

untuk desinfeksi tetapi juga untuk mengoksidasi ammonia dalam air

Reaksi yang terjadi :

2 NH3 + 2 HOCl  2 NH2Cl + 2 H2O

NH2Cl + HOCl NHCl2 + H2O

NH2 + NHCl2  N2 + 3 HCl

(21)

 NH3 dalam air akan bereaksi dengan klor atau asam

hipoklorit dan membentuk monokloramin, dikloramin, atau trikloramin tergantung dari pH, perbandingan konsentrasi pereaksi dan suhu.

NH3 + HOCl NH2Cl (monokloramin)+ H2O (pH≥7) NH2Cl + HOCl NHCl2(dikloramin) + H2O (4≤pH≤6)

NH2Cl + HOCl NHCl2 (trikloramin) + H2O pH<3

(22)

Klor Tersedia bebas: Cl2, HOCl, dan OCl- dan hubungannya dengan nilai

pH pada T=25oC

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 22

Terlihat bahwa proses desinfeksi lebih efisien pada suasana netral atau asam lemah

(23)

- Reaksi 1 berlangsung cepat, sedangkan

reaksi-reaksi lainnya agak lambat sehingga faktor waktu kontak agak penting.

Semua klor yang tersedia di dalam air sebagai

kloramin disebut “klor tersedia terikat”

Cl2+OCl-+HOCl adalah klor tersedia bebas.

Klor tersedia bebas + Klor tersedia terikat = jumlah

klor tersedia = klor aktif dalam larutan.

(24)
(25)

Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 25

Grafik klorinasi dengan breakpoint: A. Oksidasi zat-zat pereduksi

B. Kloramin terbentuk C. Gas N2 terbentuk D. Breakpoint (titik retak) E. Klor aktif = Cl2 + HOCl + OCl- + NH

2Cl + NHCl2

F. Dosis klor untuk pembersihan kuman

A B C D E F Klor aktif (mg/L)

Klor yang telah dibubuhkan (mg/L)

Waktu kontak=2 menit

Waktu kontak=2 jam

(26)

B dan C, lebih baik dihindarkan karena adanya kloramin

dapat menyebabkan rasa farmase pada air dan kurang efsien sebagai desinfektan.

A merupakan daerah konsumsi klor untuk beberapa zat

pereduksi, sedangkan pada B dan C terutama monokloramin terbentuk, yang merupakan sebagian klor aktif.

C dengan konsumsi klor, monokloramin yang ada diubah

menjadi gas N2.

Kebutuhan klor adalah jumlah klor yang perlu dibubuhkan

untuk mencapai breakpoint (D).

E yang sudah melewati breakpoint hanya klor tersedia bebas

terbentuk karena pada titik tersebut semua zat amoniak sedah dirubah menjadi gas N2.

(27)

3 kasus klorinasi

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 27

1

2

a b c

Keterangan:

a. Air suling (tanpa gangguan)

b. Air yang mengandung zat pereduksi

c. Air yang mengandung zat pereduksi serta: 1. Sedikit NH3

(28)

Tipe pembubuhan klor

Pre-chlorination , klorinasi awal

Super-chlorination

(29)

Klorinasi dengan klordioksida

 Gas ClO2 dibuat dari campuran larutan NaClO2

dan dan Cl2

Lebih efektif pada pH tinggi

Tidak bereaksi dengan ammonia

Tidak terbentuk senyawa trihalometan (THM)Biayanya lebih mahal dibandingkan dengan

(30)

Pengukuran sisa klor

Kolorimetri dengan Ortotolidin

Contoh air + ortotolidin → warna kuning

Kolorimetri dengan DPD (N,N-d

iethyl-p-phenylenediamine)

Contoh air + DPD → warna merah

(31)

Sisa klor

Banyak senyawa klor yang harus ada dalam air

minum , dengan tujuan agar jika terjadi ada

mikroorganisme yang masuk ke dalam distribusi air masih dapat dibunuh

Persyaratan sisa klor dalam air minum

0,2- 0,5 mg/l

Disadvantages:

Chlorine is a dangerous chemical

Can form disinfection byproducts (DBPs). Trihalomethanes,

(32)

Kebutuhan klor

Banyaknya senyawa klor yang harus di bubuhkan

ke dalam air untuk proses desinfeksi .

(33)

Jumlah klor yang perlu dibubuhkan untuk instansi air minum (PDAM)

Rata-rata Maks. Min.

Kebutuhan klor (mg Cl2/L)

Residu klor aktif (mg Cl2/L) Waktu kontak (menit)

3 1.2 45 65 7 720 0 0-0.04 0

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 33

(34)

Gangguan Klor

Sebenarnya tidak ada karena penentuan klor

sebenarnya adalah untuk mendeteksi gangguan-gangguan terhadap konsumsi klor untuk proses desinfeksi.

(35)

Ketelitian

Penentuan kebutuhan klor/BPC terdiri dari

beberapa langkah yang terpisah satu dengan yang lain, juga kecepatan reaksi kimiawi, berlangsung

lambat, sehingga analisis yaitu grafk klorinasi tidak dapat dianggap sangat teliti.

Penyimpangan baku dapat berkisar antara 10

sampai 30%, tergantung dari sumber klor yang digunakan dan cara menganalisis klor aktif.

Grafk klorinasi hanya dapat mewakili satu jenis

air, dengan jenis desinfektan, waktu detensi, dan semua jenis parameter fsik kimia yang sama.

(36)

Pengawetan Sampel

 Unsur-unsur seperti NH3, Fe2+ dan sebagainya

dapat mempengaruhi kebutuhan klor dapat

berubah atau hilang selama waktu pengawetan. Oleh sebab itu waktu pengawetan sampel paling lama hanya beberapa jam dan sampel harus

disimpan dalam kulkas (lemari pendingin).

(37)

Desinfeksi

(38)

Desinfeksi dengan ozon (O

3

)

Gas tidak stabil.

Oksidator kuat (nilai C*t rendah).

Bau menyengat.

Diproduksi dengan melewatkan O2 ke dalam medan

listrik (dengan voltase tinggi, diantara 2 elektroda).

Digunakan sebagai pengganti klorinasi.

Daya bunuhnya lebih tinggi dibandingkan dengan gas

klor.

Biayanya lebih mahal.

Tidak membentuk THMs.

Tidak terdapat sisa ozon seperti sisa klor.

Digunakan secara luas di Eropa, namun terbatas di

(39)

Oxidant Advantages Disadvantages

Chlorine Strong oxidant Persistant residual Chlorinated by -products Taste and odor problems

pH influences effectiveness

Chloramines No trihalomethane

formation

Persistant residual

Weak oxidant

Some organic halide formation Taste, odor, and growth problems

Chlorine dioxide Strong oxidant

Relatively persistant residual

No trihalomethane prod. No pH effect

Total organic halide formation ClO3 and ClO2 by products On -site generation required Hydrocarbon odors possib le

Ozone Strong oxidant No trihalomethane or

organic halide formed No taste or odor prob. Little pH effects

Coagulant aid Some by products biodegradable

Short half -life

On -site generation required Energy intensive

Some by products biodegradable Complex generation

(40)

UV Disinfection

Optimum ultraviolet light wavelength range for germicidal effect: 250 nm - 270 nm

Low pressure mercury lamps emit 253.7 nm

Damages microbial/viral DNA and viral RNA by causing dimerization, blocking nucleic acid replication

Does not produce toxic by-products

(41)

Contoh Soal

(42)

ANALISA YANG DIPERLUKAN

1. Analisa BPC

(mentitrasi 25 mL sampel dengan 0,0125N Natrium tiosulfat sampai warna biru hilang)

Rumus:

mg/L Cl2 yg tersisa = 1000 x mL Titran x N Thiosulfat x 35,45 ml sampel

2. Analisa khlorida (Cl-) dengan metode Mohr

(mentitrasi 25mL sampel dengan 0,0282N AgNO3 hingga timbul warna merah)

Rumus:

mg/L Cl- = 1000 x mL Titran x N AgNO

3 x 35,45

ml sampel

(43)

Contoh Soal

Akan dilakukan analisa BPC dengan

menggunakan Cl

2

dengan konsentrasi 500 mg/

L.

Isi masing-masing beker gelas dengan 25 mL

sampel dan konsentrasi Cl

2

masing-masing 3,

4, 5, 6, 8 dan 10 mg/L.

Berapa mL larutan klor yang digunakan.

Buat Kurva BPC, tentukan dosis BPC dan

dosis pembubuhan PDAM, jika hasil titrasi

sebagai berikut

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 43

Erlenmeyer 1 2 3 4 5 6

(44)

Akan dilakukan analisa BPC dengan menggunakan Cl2 dengan

konsentrasi 500 mg/L. Isi masing-masing beker gelas dengan 25 mL sampel dan konsentrasi Cl2 masing-masing 3, 4, 5, 6, 8 dan 10

mg/L.

Hitung terlebih dahulu berapa mL Cl2 yang harus dibubuhkan.

Konsentrasi Cl2 = 500 mg/L

Erlenmeyer 1 2 3 4 5 6

Konsentrasi (mg/L) 3 4 5 6 8 10

Dibubuhkan (mL) dalam 1L 6 8 10 12 16 20

Dibubuhkan (mL) dalam 25mL 0.15 0.20 0.25 0.30 0.40 0.50

(45)

Masukkan ke rumus analisa BPC

Erlenmeyer 1 2 3 4 5 6

Cl2 yang dibubuhkan (mL) 0.15 0.20 0.25 0.30 0.40 0.50

0,0125N Natrium tiosulfat 0.30 0.40 0.55 0.40 0.30 0.40

11/05/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 45

Cl2 aktif (mg/L) 5.32 7.09 9.75 7.09 5.32 7.09

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 2 4 6 8 10 12

Dosis Klor (mg/L)

(46)

Contoh Soal

Misal disinfektan yang digunakan adalah kaporit :

Ca(OCl)2

Kadar klor dalam kaporit = 60%

BJ kaporit = 0,860 kg/L

Konsentrasi larutan kaporit= 5%

Debit air yang diolah = 1000 L/detik

0 1 2 3 4 5 6 0 0.5 1 1.5 2 2.5

Dosis Kaporit Ca(OCl)2 (mg/L)

(47)

Soal

Tentukan

Dosis yang harus dibubuhkan jika kriteria sisa

klor pada air minum yang didistribusikan adalah 0,3 mg/L

Hitung kebutuhan kaporit per hari

Hitung debit pembubuhan kaporit 5% per detik,

jika massa jenis bubuk kaporit tidak sama dengan air.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel independen (ukuran perusahaan, likuiditas dan set kesempatan investasi) berpengaruh secara parsial terhadap

Pada kedalaman lebih dari 1300 µ m, tidak terjadi perbedaan kekerasan dengan base material yang mengindikasikan tidak ada penam- bahan Karbon selama proses karburasi sehingga

Respon Masyarakat Terhadap Kuesioner Tentang Tanaman Cabe Jamu Di Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep: Dari hasil penelitian tentang tanaman cabe jamu

Bimbingan pribadi dan sosial di lain pihak tidak lain adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan

Pengetahuan akan gaya manajemen, budaya bisnis, nilai-nilai manajemen serta metode dan perilaku bisnis yang ada di satu negara, dan kesediaan untuk mengakomodasi perbedaan- perbedaan

PENGOLAHAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PER RESPONDEN DAN PER UNSUR PELAYANAN UNIT PELAYANAN : KECAMATAN MEDAN BARU.. ALAMAT

Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. HIMPUNAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, kesimpulan dari penelitian ini adalah Structural Capital Employed (SCE) dan Capital Employed Efficiency (CEE)