• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 3e80c9bd3c BAB VIBAB 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 3e80c9bd3c BAB VIBAB 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN

Kondisi kerangka kelembagaan di Kabupaten Tegal digambarkan dari organisasi, tata laksana, dan sumber daya manusia yang terdapat pada masing-masing OPD terkait dengan pembangunan Bidang Cipta Karya. Adapun kondisi masing-masing kerangka kelembagaan diuraikan sebagai berikut:

6.1.1. Kondisi Keorganisasian

Kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya disini merupakan gambaran kondisi struktur, tugas, dan fungsi masing-masing unit yang terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tegal. Adapun kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Tegal terkait dengan bidang cipta karya adalah sebagai berikut:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tegal Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan-Badan Daerah Kabupaten Tegal. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penunjang Urusan Pemerintah Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penelitian pengembangan. Adapun Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut :

a. Kepala Badan.

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Subbag Perencanaan dan Keuangan; 2. Subbag Umum dan Kepegawaian.

(2)

c. Bidang, terdiri dari:

1. Bidang Perencanaan dan Penganggaran Program, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1) Sub Bidang Perencanaan Program;

2) Sub Bidang Penganggaran Program.

2. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1) Sub Bidang Pemerintahan;

2) Sub Bidang Kesejahteraan Sosial.

3. Bidang Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu :

1) Sub Bidang Perekonomian;

2) Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur.

4. Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1) Sub Bidang Pengendalian; dan

2) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

5. Bidang Kelitbangan dan Pengelolaan Data, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1) Sub Bidang Kelitbangan, Inovasi dan Pengembangan IPTEK; dan

2) Sub Bidang Pengelolaan Data Informasi Perencanaan Pembangunan. h. Kelompok Jabatan Fungsional

2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU TR)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tegal Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang serta pertanahan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Adapun Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Kepegawaian 2. Subbagian Keuangan; 2. Subbagian Umum; c. Bidang, terdiri dari :

1. Bidang Bina Program, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1) Seksi Pendataan dan Informasi;

2) Seksi Penyusunan Program;

3) Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian. 2. Bidang Jalan, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1) Seksi Perencanaan Teknis Jalan;

2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan; 3) Seksi Sarana dan Prasarana Jalan.

3. Bidang Jembatan, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1) Seksi Perencanaan Teknis Jembatan;

(3)

4. Bidang Sumber Daya Air , terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1) Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air.

2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sumber Daya Air; 3) Seksi Eksploitasi Sumber Daya Air.

d. Kelompok Jabatan Fungsional ;

e. UPTD Pekerjaan Umum, yang terdiri dari : 1. Kepala UPTD;

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD.

UPTD, terdiri dari :

1) UPTD Pekerjaan Umum Wilayah I 2) UPTD Pekerjaan Umum Wilayah II 3) UPTD Pekerjaan Umum Wilayah III 4) UPTD Pekerjaan Umum Wilayah IV 5) UPTD Pekerjaan Umum Wilayah V 6) UPTD Pekerjaan Umum Wilayah VI 7) UPTD Laboratorium Konstruksi

3. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tegal Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Adapun Susunan Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut : a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; 2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; c. Bidang, terdiri dari :

1. Bidang Bangunan Gedung, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu: 1) Seksi Perencanaan Teknis Bangunan Gedung;

2) Seksi Bangunan Gedung;

3) Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan;

2. Bidang Tata Perumahan dan Permukiman, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1) Seksi Perumahan dan Permukiman;

2) Seksi Pencegahan, Penanganan Perumahan dan Permukiman Kumuh; 3) Seksi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum;

3. Bidang Pertanahan & Tata Ruang, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu: terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Tata Ruang;

2) Seksi Pertanahan;

(4)

e. UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan, yang terdiri dari :

1. Kepala UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan; 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata

Ruang dan Pertanahan.

UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan terdiri : 1) UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Wilayah I; 2) UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Wilayah II 3) UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Wilayah III; 4) UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Wilayah IV; 5) UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Wilayah V; 6) UPTD Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan Wilayah VI;

4. Dinas Lingkungan Hidup

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tegal Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Adapun Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang, terdiri dari :

1. Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari 2 (dua) Seksi, yaitu :

1) Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

2) Seksi Kajian Dampak Lingkungan.

2. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1) Seksi Pengurangan Sampah; 2) Seksi Penanganan Sampah;

3) Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

3. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1) Seksi Pemeliharaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup; 2) Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan;

3) Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan.

(5)

1) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup; 2) Seksi Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan; d. Kelompok Jabatan Fungsional;

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Lingkungan Hidup, terdiri dari : 1. Kepala UPTD;

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD. UPTD Lingkungan Hidup yaitu :

1. UPTD Laboratorium Lingkungan;

2. UPTD Pemrosesan Akhir Sampah dan Limbah

5. Dinas Kesehatan

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tegal Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Subbag Perencanaan dan Keuangan; 2. Subbag Umum dan Kepegawaian. c. Bidang, terdiri dari :

1. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : a. Seksi Pelayanan Kesehatan;

b. Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT; c. Seksi SDM Kesehatan.

2. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : a. Seksi Surveilans dan Imunisasi;

b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. 3. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;

b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat; c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga. d. Kelompok jabatan fungsional.

e. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesehatan terdiri dari : 1. Kepala UPTD;dan

2. Subbagian Tata Usaha UPTD

UPTD Kesehatan terdiri dari: 1) UPTD Gudang Farmasi;

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

6.1.2. Kondisi Tata Laksana

Kondisi tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja. Keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.

Keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Dukungan regulasi sangat diperlukan dalam mewadahi prinsip-prinsip hubungan kerja khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Garis besar penjabaran hubungan kerja dalam pembangunan bidang Cipta Karya serta inventarisasi SOP (Standar Operasional Prosedur) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 6.1.

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No Instansi

Tugas Pokok Instansi Dalam Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya urusan pemerintahan di bidang

perencanaan dan fungsi

penunjang penelitian dan

pengembangan yang menjadi kewenangan Daerah

 Perencanaan dan Penganggaran Program, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu :

- Subbidang Perencanaan Program; dan - Subbidang Penganggaran;

 Bidang Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu :

- Sub Bidang Perekonomian;

- Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur.

 Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang, yaitu :

- Subbidang Pengendalian

- Subbidang Evaluasi dan Pelaporan 2. Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

melaksanakan urusan

pemerintahan di bidang

pekerjaan umum dan penataan ruang serta pertanahan dan

tugas pembantuan yang

diberikan kepada Daerah

 Bidang Bina Program, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : - Seksi Pendataan dan Informasi;

- Seksi Penyusunan Program;

- Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian.  Bidang Jalan, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

- Seksi Perencanaan Teknis Jalan;

(12)

No Instansi

Tugas Pokok Instansi Dalam Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya

 Bidang Jembatan, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu : - Seksi Perencanaan Teknis Jembatan;

- Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan; - Seksi Sarana dan Prasarana Jembatan.

 Bidang Sumberdaya Air, membawahkan:

- Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air.

- Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sumber Daya Air; - Seksi Eksploitasi Sumber Daya Air.

3. Dinas

Perumahan dan Kawasan

Permukiman dan tugas

pembantuan yang diberikan kepada daerah.

 Bidang Bangunan Gedung, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu: - Seksi Perencanaan Teknis Bangunan Gedung; - Seksi Bangunan Gedung;

- Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan;

 Bidang Tata Perumahan dan Permukiman, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

- Seksi Perumahan dan Permukiman;

- Seksi Pencegahan, Penanganan Perumahan dan Permukiman

Kumuh;

- Seksi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum;

 Bidang Pertanahan & Tata Ruang, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu: terdiri dari :

- Seksi Perencanaan Tata Ruang; - Seksi Pertanahan;

- Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang;

4. Dinas

Lingkungan Hidup (DLH)

melaksanakan Urusan

Pemerintahan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang

Kehutanan serta tugas

pembantuan yang diberikan kepada Daerah..

 Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari 2 (dua) Seksi, yaitu : - Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

- Seksi Kajian Dampak Lingkungan.

 Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

- Seksi Pengurangan Sampah; - Seksi Penanganan Sampah;

- Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun  Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Hidup, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

- Seksi Pemeliharaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup; - Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan;

- Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan.

5. Dinas

Kesehatan (Dinkes)

melaksanakan urusan

pemerintahan di bidang

kesehatan dan tugas

pembantuan yang diberikan kepada Daerah

 Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :

- Seksi Pelayanan Kesehatan;

- Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT; - Seksi SDM Kesehatan

 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu

- Seksi Surveilans dan Imunisasi;

- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; - Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

dan Kesehatan Jiwa.

 Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari 3 (tiga) Seksi, yaitu :: - Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;

- Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat; - Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

(13)

6.1.3. Potensi dan Persoalan Terkait Organisasi Dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Beberapa potensi dan permasalahan terkait keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 6.2.

Potensi dan Permasalahan Bidang Cipta Karya Kabupaten Tegal

No Substansi

Kelembagaan Potensi Permasalahan

1. Organisasi Adanya regulasi terkait keorganisasian bidang

Ciptakarya yaitu :

- Peraturan Bupati Tegal Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan – Badan Daerah.

- Peraturan Bupati Tegal Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tegal.

- Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal

- Keputusan Bupati Tegal Nomor 239 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Tegal Nomor 484 Tahun 2015 tentang penetapan lokasi Lngkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Tegal

- Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Bangunan Gedung

- Kurangnya sumberdaya/personil yang sesuai dengan kebutuhan

- Minimnya pendanaan

- Kurangnya koordinasi antar

dinas/lembaga teknis daerah terkait

- Konfilk kepentingan antar

dinas/lembaga teknis daerah terkait

- Kelembagaan teknis dan dinas daerah seringkali berubah sesuai dengan SOTK baru yang disahkan.

2. Ketatalaksanaan Adanya regulasi terkait ketatalaksanaan bidang

Ciptakarya di masing-masing dinas.

- Kurangnya koordinasi antar

dinas/lembaga terkait.

- Kurangnya sumberdaya/personil yang sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

- Belum tersedia pedoman teknis yang

secara rinci mengatur tentang

ketatalaksanaan kelembagaan Bidang Cipta Karya bagi daerah.

Sumber : Peraturan Bupati Kabupaten Tegal, Diolah 2017

6.1.4. Analisis Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)

(14)

kelompok jabatan tersebut masih terdapat kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) dalam mendukung tugas dan fungsi masing-masing OPD khususnya pada jabatan fungsional.

Kondisi sumberdaya manusia (SDM) sangat erat kaitannya dengan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi yang mempengaruhi kinerja kelembagaan. Arahan pengembangan kelembagaan dapat dirumuskan dengan menggunakan teknik analisis SWOT kelembagaan. Analisis SWOT kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi eksisting maka dilakukan analisis SWOT kelembagaan bidang Cipta Karya di Kabupaten Tegal yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia yang dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT kelembagaan. Adapun matriks analisis SWOT kelembagaan Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 6.3.

Matriks Analisis SWOT Kelembagaan Kabupaten Tegal

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang (O) Ancaman (T)

1. Daerah mendapatkan kebebasan dalam mengatur tata laksana pemerintahannya. 2. Peluang pendanaan cukup besar. 3. Kondisi stabilitas politik/keamanan yang

cukup baik.

1. Masih dijumpai terjadinya tumpang tindih kepentingan.

2. Masih dijumpai adanya konflik kepentingan.

3. Belum tersedia pedoman teknis yang secara rinci mengatur tentang

ketatalaksanaan kelembagaan

Bidang Cipta Karya bagi daerah. Kekuatan (S) Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)

1. Keorganisasian masing-masing OPD bidang cipta karya sudah diatur dalam peraturan bupati. 2. Tata laksana bidang cipta karya

telah sesuai dengan tupoksi dalam peraturan bupati.

3. Ketersediaan SDM dengan

kualitas yang cukup memadai.

 Peningkatan kinerja organisasi

kelembagaan yang sudah ada.

 Peningkatan penerapan SOP kelembagaan

 Peningkatan kapasitas SDM.

 Peningkatan dana penunjang kinerja

kelembagaan.

 Peningkatan upaya untuk menjaga

stabilitas politik/ keamanan.

 Monitoring dan evaluasi kinerja SDM dan kelembagaan

 Penyusunan pedoman teknis terkait keorganisasian dan tata laksana kelembagaan.

 Pemerataan SDM pelaksana

kelembagaan.

 Peningkatan koordinasi antar

lembaga teknis dan dinas terkait bidang cipta karya.

Kelemahan W) Strategi WO (Kuadran 3) Strategi WT (Kuadran 4)

1. Minimnya pembinaan.

2. Minimnya informasi.

3. Masih terbatasnya pendanaan.

4. Keterbatasan personil yang

mempunyai keahlian khusus.

5. Kurangnya koordinasi antar

dinas/lembaga terkait.

6. Kelembagaan daerah yang

mengalami perubahan sesuai dengan peraturan baru yang ditetapkan.

 Pembinaan dalam pembentukan dan

peningkatan kapasitas kelembagaan  Fasilitasi dalam peningkatan kualitas SDM  Peningkatan pelatihan dan sertifikasi

keahlian khusus

 Peningkatan fasilitasi akses Daerah terhadap program-program yang didanai oleh Pemerintah dan bila diperlukan dari Lembaga-lembaga Donor.

 Peningkatan kelembagaan dalam

mendukung penyelenggaraan ke Cipta Karya-an

 Penyesuaian kelembagaan yang

bertanggungjawab dalam menangani

kecipta karyaan.

 Peningkatan upaya koordinasi yang berkaitan dengan program/ kegiatan pengembangan dan peningkatan

kapasitas kepada semua

stakeholder.

 Penyediaan database dan informasi untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas.

 Penyediaan sistem informasi terkait

modul dan pedoman teknis

pengembangan kelembagaan.

(15)

6.2. KERANGKA REGULASI

Regulasi yang ada dalam mendukung penyelenggaraan bidang Cipta Karya Kabupaten Tegal berupa peraturan daerah dan peraturan bupati. Peraturan daerah dan peraturan bupati tersebut lebih mengatur organisasi, tugas pokok dan fungsi dari masing-masing OPD yang menyelenggarakan bidang Cipta Karya. Adapun Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang ada yaitu :

1. Peraturan Bupati Tegal Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan – Badan Daerah..

2. Peraturan Bupati Tegal Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tegal.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal

Sedangkan kerangka regulasi yang sudah ada terkait dengan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di Kabupaten Tegal antara lain :

1. Peraturan Bupati Tegal nomor 32 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelasanaan Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa untuk Program Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat Kabupaten Tegal Tahun 2017.

2. Keputusan Bupati Tegal Nomor 239 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Tegal Nomor 484 Tahun 2015 tentang penetapan lokasi Lngkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Tegal

3. Peraturan daerah kabupaten tegal nomor 3 tahun 2016 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Tegal

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 7 Tahun 2015 Pembangunan Desa, Pembangunan Kawasan Perdesaan

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Tegal Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Tegal;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penataan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Bangunan Gedung

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 02 Tahun 2003 tentang Kewenangan Kabupaten Tegal (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2003 Nomor 11);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2002 Nomor 23);

(16)

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa Kabupaten Tegal masih memerlukan kerangka regulasi yang terkait pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Tegal. Adapun kelembagaan daerah yang menangani atau bertangungjawab terhadap pembangunan infrastruktur keciptakaryaan disesuaikan dengan peraturan yang mengatur SOTK pada saat pelaksanaan program investasi bidang Cipta Karya berlangsung. Matrik kebutuhan regulasi pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel. 6.4.

Matriks Kebutuhan Regulasi

Pembangunan Infrastruktur Permukiman di Kabupaten Tegal

N

Unit Terkait/Institusi Target penyelesaian dan Penataan Ruang - Badan Lingkungan Hidup

- Badan Penanggulangan

Bencana Daerah

- Badan Lingkungan Hidup

Tahun 2019 - Badan Lingkungan Hidup

Tahun 2019

Gambar

Gambar 6.1. Bagan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Tegal
Gambar 6.2. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal
Gambar 6.3. Bagan Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang dan Pertanahan
Gambar 6.4. Bagan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal
+6

Referensi

Dokumen terkait

Indikator yang dipantau : Tidak ada kejadian de-saturasi O2 pada saat durante anasthesi pasien dg GA / Ketepatan pemasangan

 Secara kelembagaan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru berdasarkan Peraturan Walikota Pekanbaru nomor 95 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan

Pada struktur menu ini terdapat beberapa menu yaitu dashbord untuk menampilkan form utama, module siswa untuk menampilkan form tampil data siswa, module kriteria

Secara umum, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, dan pola asuh ibu dengan masalah stunting pada balita

 Magnet dapat dibuat dari bahan besi, ba/a, dan 5ampuran logam serta telah banyak diman!aatkan untuk industri otomoti! dan lainnya. Sebuah magnet terdiri atas magnet7

12, sal rumah sakit, rumah sakit Budi Rahayu, hutan Karangsono, latar waktunya jam delapan, 22 tahun yang lalu, jam sepuluh lebih delapan menit, malam minggu, jam 11.25 wib, jam

Surat Roma secara sistematis menjelaskan mengenai Injil Keselamatan dengan konsep ‘pembenaran oleh iman.’ Konsep ini dapat ditemukan dalam 1:16-17, “Sebab di dalamnya nyata

Namun, mengakui bahwa perkembangan dan belajar dipengaruhi oleh konteks-konteks sosial dan kultural tidak menuntut guru untuk memahami semua nuansa-nuansa