• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN CBD POLONIA MEDAN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN CBD POLONIA MEDAN TESIS"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA

BANGUNAN

TOWN HOUSE

DI KAWASAN

CBD POLONIA MEDAN

TESIS

OLEH

MOHAMMAD IRFAN MEIANDA PUTRA HAMID

097020007/AR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA

BANGUNAN

TOWN HOUSE

DI KAWASAN

CBD POLONIA MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik

Dalam Program Studi Magister Teknik Arsitektur

Pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

OLEH

MOHAMMAD IRFAN MEIANDA PUTRA HAMID

097020007/AR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PERNYATAAN

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA

BANGUNAN

TOWN HOUSE

DI KAWASAN

CBD POLONIA MEDAN

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Medan, Februari 2012

(4)

Judul Tesis : PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS

PADA BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN

CBD POLONIA MEDAN

Nama Mahasiswa : MOHAMMAD IRFAN MEIANDA PUTRA HAMID

Nomor Pokok : 097020007

Program Studi : TEKNIK ARSITEKTUR

Bidang Kekhususan : STUDI-STUDI ARSITEKTUR ALUR PENDIDIKAN

PROFESI

Menyetujui Komisi Pembimbing

Tanggal Lulus : 28 Januari 2012 (Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc)

Ketua

(Wahyuni Zahrah, ST, M.S) Anggota

Ketua Program Studi

(Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc)

Dekan

(5)

TELAH DIUJI PADA

Tanggal : 28 Januari 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc

Anggota : 1. A/ Prof. Abdul Majid Ismail, B.Sc, B.Arch, Ph.D

2. Wahyuni Zahrah, ST, M.S

3. Ir. N. Vinky Rahman, MT

4. Ir. Basaria Talarosha, MT

(6)

ABSTRAK

Perencanaan kompleks bisnis CBD Polonia pada saat ini kurang memperhatikan faktor alam, sehingga ekosistem alami kompleks bisnis CBD Polonia ini menjadi terganggu. Sehingga akan mempengaruhi tingkat kenyamanan alami bagi pengguna bangunan.

Suhu thermal di Kawasan kompleks bisnis CBD Polonia diperkirakan akan sangat tinggi, akibat dari ketidakseimbangan antara lahan terbangun dengan lahan untuk area terbuka hijau, hal ini diperburuk dengan material aspal dan kaca yang cukup dominan. Secara visual, bangunan Town House identik dengan bentuknya yang masif dan menggunakan material yang kaku dan sangat jarang dikombinasikan dengan elemen alami seperti vegetasi dan air.

Bangunan Town House pada umumnya mengaplikasikan sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC, penerangan buatan seperti penggunaan lampu di siang hari, penggunaan air secara tidak efisien, dan terlalu bergantung pada energi dari pihak PLN dan PDAM yg dalam operasionalnya menggunakan hasil dari eksplorasi alam yang jika dipergunakan secara berlebih akan berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem di alam ini. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk dapat memperbaiki lingkungan dan kenyamanan thermal ini secara maksimal.

Secara geografis Indonesia berada dalam garis khatulistiwa atau tropis, namun secara thermal tidak semua wilayah Indonesia merupakan daerah tropis. Daerah tropis menurut pengukuran suhu adalah daerah tropis dengan suhu rata-rata 20°C, sedangkan rata-rata suhu di wilayah Indonesia umumnya dapat mencapai 35°C dengan tingkat kelembaban yang tinggi, dapat mencapai 85% (iklim tropis panas lembab). Keadaan ini terjadi antara lain akibat posisi Indonesia yang berada pada pertemuan dua iklim ekstrim (akibat posisi antara 2 benua dan 2 samudra), perbandingan luas daratan dan lautannya, dan lain-lain. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sebab produktifitas kerja manusia cenderung menurun atau rendah pada kondisi udara yang tidak nyaman seperti halnya terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu nyaman thermal untuk orang Indonesia berada pada rentang suhu 22,8°C - 25,8°C dengan kelembaban 70%.. Cara yang paling murah memperoleh kenyamanan thermal adalah secara alamiah melalui pendekatan arsitektur, yaitu merancang bangunan dengan mempertimbangkan orientasi terhadap matahari dan arah angin, pemanfaatan elemen arsitektur dan material bangunan, serta pemanfaatan elemen-elemen lansekap.

(7)

ABSTRACT

Current planning of CBD Polonia business complex pays less attention to the natural factor that the natural ecosystem of this CBD Polonia business complex becomes disturbed. This condition will affect the level of natural comfort of the building users.

The thermal temperature of CBD Polonia business complex area will be very high due to the imbalance between the land for building coverage and that for green open area and this condition is worsened with the quite dominant asphalt and glass materials. Visually, the Town House buildings are identical with massive forms using rigid materials which are rarely combined with natural elements like vegetation and water.

In general, Town House building applies artificial ventilation system by using Air Conditioner, artificial lighting such as turning on the lights during the day, inefficient use of water, depending too much on the energy supplied by PLN and PDAM (Water Company) which in their operation use what obtained from exploring the nature that it will bring negative impact to the balance of natural ecosystem, if excessively used. For this purpose, an attempt to maximally improve the thermal environment and comfort is needed.

Geographically, Indonesia is located on the equator or in tropical area, but thermally, not all of the areas in Indonesia lie on the tropical area. In terms of temperature rate, tropical area is an area with average temperature of 20° C, while, in general, the average temperature in the areas in Indonesia can reach up to 35° C with high humidity (up to 85%) (hot and humid tropical climate).

This condition occurs, among other things, due to the position of Indonesia which lies in the meeting area of two extreme climates (between two continents and two oceans), the ratio of its land and ocean areas, and so forth. This condition is less beneficial for human beings in doing their activities because in the uncomfortable weather condition (too cold or too hot) human work productivity tends to decline or low. For the Indonesian, comfortable thermal temperature ranges from 22.8° C to 25.8° C with humidity of 70%. The easiest way to obtain thermal comfort is in natural way through architectural approach, for example, designing a building by considering the sun orientation and wind direction, utilizing the elements of architecture and building materials, and utilizing landscape elements.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi

sumber kekuatan, inspirasi dan ridhaNya selama berlangsungnya pengerjaan Tesis

ini. Tesis ini mengambil judul “Penerapan Konsep Arsitektur Ekologis Pada

Bangunan Town House di Kawasan CBD Polonia Medan”. Tesis ini merupakan

syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister Teknik.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya

kepada pembimbing Tesis Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc dan kepada Ibu

Wahyuni Zahrah, ST. MS sebagai pembimbing Tesis, atas kesediaannya

membimbing, brain storming, motivasi, pengarahan dan waktu beliau kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada Ibu Dr.

Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc, Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara. A/Prof. Abdul Majid Ismail, B.Sc, B.Arch, Ph.D, selaku Penguji Tesis, Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Program Studi

Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Orang tua

(9)

segala doa, dukungan, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

Kiranya Allah SWT memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya

bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.

Penulis sungguh menyadari bahwa Tesis ini mungkin masih mempunyai

banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran

bagi penyempurnaan Tesis ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini

memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di

lingkungan Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara.

Medan, 30 Januari 2012

Penyusun,

(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mohammad Irfan Meianda Putra Hamid

Alamat : Jl.Palem Mas Raya No. 21 Medan

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Anak ke : 1 dari 3

Warga Negara : Indonesia

Nama Ayah : Alm. Ir. H. Burhanuddin Hamid

Nama Ibu : Hj. Surya Marlita

Pendidikan Formal : SD Percobaan Negeri Medan (tamat tahun 1999)

SLTP Negeri 1 Medan (tamat tahun 2002)

SMU Negeri 1 Medan (tamat tahun 2005)

Sarjana Teknik Arsitektur (tamat tahun 2009)

Sarjana Profesi Arsitektur (tamat tahun 2011)

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR ISTILAH ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Alasan Pemilihan Topik ... 4

1.3 Perumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 7

1.5 Manfaat ... 7

1.6 Keluaran ... 8

1.7 Metodologi ... 9

1.8 Sistematika Penulisan Tesis ... 14

BAB II KAJIAN TIPOLOGI TOWN HOUSE ... 16

(12)

2.1.1 Pengertian proyek ... 16

2.1.2 Karakteristik ... 17

2.1.3 Tipologi Town House ... 19

2.2 Program Kegiatan ... 27

2.2.1 Aktivitas ... 27

2.3 Persyaratan Teknis ... 29

2.3.1 Rumah sederhana berlantai dua ... 29

2.4 Sasaran Pengguna ... 32

2.4.1 Profit pengguna Town House ... 32

2.4.2 Perilaku masyarakat urban ... 34

2.5 Program Ruang ... 35

2.5.1 Unit harian ... 35

2.6 Program Ruang yang Direkomendasikan ... 36

2.7 Studi Banding... 39

2.7.1 Studi banding kasus sejenis ... 39

2.7.2 Perbandingan studi banding ... 53

2.8 Kesimpulan Studi Banding ... 54

BAB III PRINSIP EKOLOGI PADA BANGUNAN HUNIAN ... 56

3.1 Pengertian Arsitektur Ekologis ... 56

3.2 Teori-teori Arsitektur Ekologis ... 57

(13)

3.2.6.2 Analisa material/bahan bangunan ... 92

3.2.7 M.David Egan ... 103

3.3 Varietes Tanaman, Integrasi, dan Fungsinya pada Bangunan ... 123

3.3.1 William McDonough ... 126

3.3.2 Pusat penelitian dan pengembangan pemukiman departemen pekerjaan umum ... 130

3.4 Konsep Urban Farming ... 130

BAB IV KONSEP PERANCANGAN FISIK ... 137

4.1 Deskripsi Kasus Proyek ... 137

4.1.1 Lokasi ... 137

4.1.2 Latar belakang pembangunan ... 137

4.1.3 Luas ... 139

4.1.4 Kepemilikan ... 140

4.1.5 Kondisi fisik ... 140

4.1.6 Kegiatan ... 142

4.1.7 Data unsur iklim bulanan meteorologi dan geofisika stasiun klimatologi Sampali ... 146

4.2 Eksplorasi Penerapan Tema ke dalam Kasus Proyek ... 146

4.2.1 Eksplorasi sistem vantilasi silang ... 147

4.2.2 Eksplorasi cahaya matahari ... 148

4.3 Konsep Dasar Desain:Town House Kantung Semar ... 154

4.3.1 Layout bangunan mungil yang efisien ... 156

4.3.2 Hunian hijau yang mandiri ... 157

BAB V RUMUSAN KRITERIA PERANCANGAN FISIK TOWN HOUSE EKOLOGIS ... 162

5.1 Rencana/Rancangan Skematik ... 162

5.1.1 Denah Town House CBD Polonia eksisting ... 162

5.1.2 Denah desain Town House CBD Polonia ... 163

(14)

5.1.2.2 Urban farming ... 169

5.1.2.3 Air conditioner system ... 170

5.1.2.4 Aplikasi eco material ... 171

5.1.2.5 Aplikasi material bekas pada desain bangunan ... 171

5.2 Model Penerapan/Pengujian ... 180

5.2.1 Analisa Thermal menggunakan software ecotect ... 180

BAB VI EVALUASI AKHIR DAN REKOMENDASI... 191

6.1 Tipologi Town House ... 191

6.2 Penerapan Konsep Ekologis ... 192

DAFTAR PUSTAKA ... 196

(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul

Halaman

1.1 Pengukuran Sudut Bangunan ... 10

1.2 Diagram Matahari ... 11

1.3 Pengukur Sudut Bayangan ... 12

1.4 Pengukur Sudut Bayangan ... 12

1.5 Analisa Kenyamanan Thermal ... 13

1.6 Analisa Shading ... 14

1.7 Sistematika Penulisan Tesis ... 15

2.1 Zonasi Kepemilikan Condominium ... 16

2.2 Zonasi Kepemilikan Town House ... 17

2.3 Zonasi Kepemilikan Rumah Tinggal Pribadi ... 17

2.4 Prapanca Town House ... 18

2.5 Prapanca Town House ... 18

2.6 Contoh Tipe Town House ... 19

2.7 Tipologi Cluster 1 ... 20

2.8 Tipologi Cluster 1 ... 21

(16)

2.10 Tipologi Town House Sebagai Penginapan ... 22

2.11 Tipologi 2 Lantai ... 22

2.12 Wycliff Hill, Toronto, Canada ... 24

2.13 Dua Kamar dan Area Loteng ... 24

2.14 Town House empat tempat tidur (1657 m2) – New Jersey Housing Finance Agency ... 26

2.15 Town House tiga tempat tidur (1281 m2) -New Jersey Housing Finance Agency ... 26

2.16 Denah Town House Tipologi Single Family Housing (hunian tunggal) ... 37

2.17 Denah Desain Perencanaan Town House, Lantai 1 (gambar kiri) dan Lantai 2 (gambar kanan) ... 38

2.18 Denah Lantai 3 (Roof Top) Desain Perencanaan Town House ... 39

2.19 Entrance Town House Puri Setiabudhi ... 39

2.20 Ruang Terbuka ... 41

2.21 Tampak Depan Unit Town House ... 42

2.22 Pantry ... 42

2.23 Interior Unit Town house ... 43

2.24 Denah ... 43

2.25 Tampak dan Potongan ... 44

2.26 Tampak Unit Town House ... 46

2.27 Tampak Unit Town House ... 46

(17)

2.29 Tampak Depan Prapanca Town House ... 48

2.30 Denah Lantai 1,2,3 Prapanca Town House ... 50

2.31 Potongan Prapanca Town House ... 48

2.32 Tampak dari Jalan Prapanca Raya ... 49

2.33 Entrance Utama ... 51

2.34 Inner Court ... 52

3.1 Proses Pertukaran Udara Panas dan Udara Sejuk pada Proses Stack Effect ... 73

3.2 Proses Pertukaran Udara pada Bagnunan ... 74

3.3 Proses Pemanasan Atap Kolektor Surya ... 79

3.4 Orientasi Bangunan terhadap Matahari ... 90

3.5 Orientasi Bangunan terhadap Matahari ... 90

3.6 Proses Masuknya Panas ke dalam Bangunan... 93

3.7 Beberapa Tipe Sunshading ... 108

3.8 Elemen Arsitektur sebagai Pelindung Radiasi Matahari ... 109

3.9 Overstek yang dapat Mengurangi Panas, Melembutkan Sinar dan Kontras ke dalam Ruang ... 113

3.10 Overstek yang dapat Mengurangi Panas, Melembutkan Sinar dan Kontras ke dalam Ruang ... 114

3.11 Overstek yang dapat Mengurangi Panas, Melembutkan Sinar dan Kontras ke dalam Ruang ... 114

(18)

3.13 Tipe SunShading Horizontal dan Vertikal ... 116

3.14 Tipe Sunshading Horizontal dan Vertikal ... 117

3.15 Tipe Shading/Reflector ... 117

3.16 Sunshading Tipe Venetian Blind ... 118

3.17 Sunshading Tipe Venetian Blind ... 118

3.18 Bidang Pengumpul dan Pemantul Cahaya ... 119

3.19 Tiga Komponen Cahaya Langit yang sampai pada Suatu Titik Dibidang Kerja ... 121

3.20 Tiga Komponen Cahaya Langit yang sampai pada Suatu Titik Dibidang Kerja ... 121

... 3.21 Tiga Komponen Cahaya Langit yang sampai pada Suatu Titik Dibidang Kerja ... 122

3.22 Proses Hidroponik dalam Urban Farming ... 135

3.23 Sistem Gantung Proses Hidroponik ... 135

3.24 Sistem Gantung pada Proses Hidroponik ... 136

4.1 Lokasi Town House CBD Polonia ... 140

4.2 Perencanaan dan Pembangunan pada Town House CBD Polonia ... 141

4.3 Master Plan Town House CBD Polonia ... 141

4.4 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia ... 142

4.5 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia ... 133

4.6 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia ... 133

(19)

4.8 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia ... 144

4.9 Impressi Town House CBD Polonia ... 145

4.10 Impressi Town House CBD Polonia ... 145

4.11 Arah Angin Dominan pada Kawasan CBD Polonia adalah dari arah Timur Laut ... 147

4.12 Sudut Datangnya Matahari pada Kawasan CBD Polonia ... 148

4.13 Sudut Jatuhnya Bayangan Matahari Berdasarkan Metode Lippsmeier .. 149

4.14 Bayangan pada Bulan September Pukul 14.00, Fasade Barat ... 150

4.15 Bayangan pada Bulan September Pukul 16.00, Fasade Barat ... 150

4.16 Bayangan pada Bulan Desember Pukul 14.00, Fasade Barat ... 151

4.17 Bayangan pada Bulan Desember Pukul 16.00, Fasade Barat ... 151

4.18 Bayangan pada Bulan Maret Pukul 11.00, Fasade Timur ... 152

4.19 Bayangan pada Bulan September Pukul 11.00, Fasade Timur ... 152

4.20 Bayangan pada Bulan Desember Pukul 11.00, Fasade Timur ... 154

5.1 Denah Eksisting Town House CBD Polonia Medan ... 163

5.2 Denah Desain Perencanaan Town House , Lantai 1 (gambar kiri) dan Lantai 2 (gambar kanan) ... 164

5.3 Denah Lantai 3 (Roof Top) Desain Perencanaan Town House ... 164

5.4 Denah Desain Lantai 1 ... 165

5.5 Denah Desain Lantai 2 ... 165

5.6 Denah Desain Lantai Roof Top ... 166

(20)

5.8 Desain Fasade Town House CBD Polonia Medan ... 167

5.9 Desain Fasade Town House CBD Polonia Medan ... 167

5.10 Konservasi Air: Siklus Air di dalam Bangunan yang Mengolah Air Hujan dan Grey Water serta Menyerap Black Water dengan Bio Septik Tank ... 168

5.11 Urban Farming: Pemilihan Jenis Tanaman sangat Krusial Karena Perlu Disesuaikan dengan kondisi udara, suhu, dan Jenis Tanah Lahan yang akan Digunakan ... 169

5.12 Sistem Pendistribusian Unsur Hara pada Tanaman Hidroponik Melalui Media Pipa PVC dan Meterial Botol Bekas sebagai Pot Pengganti Polibek ... 170

5.13 Passive cooling: Tangga Putar Memegang Peranan Penting sebagai Cerobong yang Mengalirkan dan Membuang Udara Panas ke atas ... 171

5.14 Jarak CBD Polonia-Belawan ... 172

5.15 Drum Bekas Oli Pertamina ... 173

5.16 Jarak CBD Polonia-Riau ... 174

5.17 Bata Tanah Merah ... 174

5.18 Bata Tanah Merah ... 175

5.19 Jarak CBD Polonia-Padang ... 176

5.20 Produk Semen Padang ... 176

5.21 Pohon Gaharu ... 177

5.22 Pohon Jati ... 178

5.23 Pohon Jati ... 178

5.24 Peta Lokasi Pohon CBD-Tarutung ... 179

(21)

5.26 Bambu ... 180

5.27 Hasil Simulasi Suhu Terpanas ... 181

5.28 Varian Pelindung Matahari ... 182

5.29 Aplikasi Sistem Solar Shadding Device Egg Crate ... 183

5.30 Proses Konduksi Panas ... 183

5.31 Hasil Simulasi Suhu Terdingin ... 186

5.32 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Tercerah ... 187

5.33 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Dingin Terkencang ... 188

5.34 Penerapan konsep Buffer Menggunakan Vegetasi ... 188

5.35 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Mendung ... 189

5.36 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Mendung ... 190

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman 3.1 Batas Kenyamanan Thermal ... 86

3.2 Temperatur Efektif ... 87

3.3 Radiasi Matahari terhadap Arah Bukaan ... 91

3.4 Jenis Warna Atap dan Nilai Daya Tolak Kalornya ... 97

3.5 Perbandingan Penggunaan Material Atap Konvensional dengan Material Atap Dingin ... 98

(22)

3.7 Nilai Time Lag untuk Bata dan Kayu ... 103

3.8 Koefisien Shading untuk Berbagai Jenis Material Kaca ... 104

3.9 K-Value Untuk Berbagai Jenis Material ... 104

3.10 Koefisien Shading untuk Elemen Lansekap ... 106

3.11 Pengaruh Kecepatan Angin terhadap Manusia ... 107

3.12 Koefisien Shading untuk Berbagai Jenis Elemen Shading ... 110

3.13 Hasil Pengurangan Panas dari Radiasi Matahari yang Masuk Melalui Jendela Kaca, Berkat Pembayang ... 110

5.1 Shading Coefficient untuk Elemen Arsitektur ... 185

5.2 Shading Coefficient untuk Elemen Arsitektur ... 185

DAFTAR ISTILAH

A

Air conditioning system : Sistem pengkondisian udara

Audial : Pendengaran

B

Backpacker : Petualang

Back office : Area di belakang kantor

(23)

Buffer : Elemen penahan

C

Café : Restoran kecil

Central Bussiness District : Kawasan pusat bisnis

Chimney : Cerobong

Childcare Centre : Pusat perawatan anak

Cluster : grup di dalam kawasan

Cool roof : Sistem atap dingin pada bangunan

Condominiums : Tipologi perumahan perkotaan dengan ukuran

yang besar

D

Dark grey metalized : Material metal berwarna abu-abu pekat

Double skin façade : Elemen kedua pada tampak

E

Eco material : Material ekologis/ramah lingkungan

Extensive : Tanaman yang berjenis tinggi

F

Fiber : Material yang terbuat dari bahan serat

Full mode : Pola penuh

Furniture : Perabot

(24)

Geo Location : Lokasi pada sistem GPS

Grey water : Air kotor

H

Heat island : Proses pengumpulan panas mikro pada perkotaan

House keeping : Penjaga rumah

I

Inlet : Saluran masuk

Intensive : Tanaman yang berjenis rendah

J

Jetty : Dermaga/pelabuhan

Jogging track : Area trek berlari

L

Laminar : Berlapis

Laundry : Binatu pakaian

Lifestyle : Gaya hidup

Light grey metalized : Material metal berwarna abu-abu tidak pekat

Living area : Area tamu

Low-cost Maintenance : Biaya perawatan yang murah

M

(25)

Mixed mode : Pola campuran/kombinasi

Monochromatic : Satu warna

N

Non energy efficient : Pola tidak hemat energi

O

Outdoor : Area di luar ruangan

Outlet : Saluran keluar

Overheating : Panas yang berlebihan

Over : Berlebihan

P

Passive cooling : Proses pendinginan yang pasif

Passive mode : Pola pasif

Photovoltaic : Sistem pengumpul energi matahari

Photovoltaic : Sistem pengumpulan energi matahari

Playground : Area bermain

Productive mode : Pola produktif

Pre Cooling : Proses sebelum pendinginan

Private : Tidak untuk umum

(26)

R

Recycle : Mendaur ulang kembali

Reduce : Mengurangi

Reflective glass : Kaca pemantul

Reuse : Menggunakan kembali

Reverse : Mundur

Roof garden : Konsep taman pada atap bangunan

Rural : Pedalaman

S

Semi basement : Area di bawah tanah

Semi private : Terbatas untuk umum

Shading : Elemen pembayang

Shadow : Bayangan

Single family Housing : Rumah tinggal mandiri

Software ecotect : Software untuk menganalisa kondisi thermal

Software : Sistem pengoperasian pada computer

Solar collector : Sistem pengumpul energi matahari

Space : Ruang

Stack effect : Sistem pertukaran udara dengan menggunakan

cerobong

Sunscreen : Pelindung matahari

T

(27)

Town house : Tipologi perumahan perkotaan

U

Urban : Perkotaan

Urban farming : Konsep pertanian di perkotaan

V

Vegetatif roof : Konsep atap hijau

View : Pemandangan/pandangan

Visual : Penglihatan

Void : Area kosong

W

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji syukur peneliti panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

( 6 ) anak gadis dididik untuk tidak mengungkapkan para -. sann-perasaan negatif, (7) para gadis dilatih untuk pe- ka terhadap isyarat atau gejala nonverbal, (8) para

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan Layanan Masyarakat Versi SME

Beberapa kasus keracunan nitrat-nitrit yang terjadi di Bogor, Bandung, Sukabumi, Jakarta, dan Kupang dari tahun 1992-1997 akibat mengkonsumsi rumput yang mengandung nitrat tinggi

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah dirintis pada tahun 2006

Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence.. Interval

The study results on trajectory 4 illustrated the presence of salt water mixed with ground water as a result of storm water runoff from the mountain down to the lower area, i.e. a

[r]