• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Implementasi Program Jaminan Persalinan Di Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Implementasi Program Jaminan Persalinan Di Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Binjai"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan suatu bangsa, serta menjadi salah satu dari tiga faktor utama selain factor pendidikan dan pendapatan yang menentukan indeks pembangunan sumber daya manusia. Kesehatan adalah salah satu factor terpenting dan dominan dalam mendukung kelancaran setiap orang dalam beraktifitas, karena dengan tubuh yang sehat maka setiap orang mampu berkonsentrasi dalam menjalankan tugas yang dibebankan dipundaknya secara optimal. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia diamanatkan bahwa Kesehatan merupakan salah satu aspek hak asasi manusia, yaitu sebagaimana yang tercantum dalam pasal 28 H ayat (1) : “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

(2)

hidupnya yang layak diselenggarakan oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial. Dalam undang-undang ini, jenis program jaminan sosial meliputi jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension dan jaminan kematian. Jaminan kesehatan diberikan pada seluruh warga Negara yang telah membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh pemerintah.

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia dan memiliki angka kelahiran yang cukup tinggi. Namun di balik itu semua didapati bahwa jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia cukup tinggi. Tingkat kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih tinggi.

Dilihat berdasarkan propinsi di Indonesia, jumlah kematian ibu

diperkirakan mencapai 11.534 di tahun 2010. Hasil Survei Demografi Kesehatan

Indonesia tahun 2007 memperlihatkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia

saat ini 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedang angka kematian bayi sebesar 34

per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, hasil Sensus Indonesia 2010

menunjukkan laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per

tahun. Kondisi ini mempersulit upaya menekan AKI di Indonesia. Untuk itu,

upaya besar dalam menekan laju pertambahan penduduk sangat diperlukan

dengan harapan target MDGs (Millenium Development Goals) untuk menurunkan

AKI pada tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup menjadi

kenyataan.

Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pendarahan pada saaat persalinan (blooding), masih adanya ibu yang mempercayakan persalinannya kepada dukun beranak bukan pada petugas kesehatan, biaya persalinan yang tinggi, keterlambatan penanganan pada saat

(3)

persalinan dikarenakan jauhnya jarak puskemas terdekat, usia ibu saat melahirkan masih terlalu muda, kesehatan ibu saat mengandung yang kurang baik dan faktor-faktor lainnya.

Pada salah satu sasaran pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) yaitu mencapai Angka Kesehatan Ibu dan Bayi yang tinggi maka MDGs

ingin menekan Angka Kematian Ibu (AKI) 103 per 100 ribu kelahiran tahun 2015. Untuk itu MDGs berkerja sama dengan Kementrian Kesehatan (KEMENKES) dan BKKBN membentuk suatu program yang akan menjamin persalinan para ibu yang melahirkan guna menekan AKI dan melahirkan seorang bayi yang sehat yaitu Jaminan Persalinan atau Jampersal. Program ini menangani pembiayaan pemerikasaan kehamilan sebanyak empat kali, pertolongan persalinan, pelayanan bayi baru lahir, pelayanan nifas dan KB pasca persalinan. Bahkan program ini ditujukan untuk melayani semua pasien di kelas III baik yang berlatar belakang ekonomi mampu atau tidak mampu. diakses pada tanggal 17 November 2012 pukul 20.30 wib

Kematian ibu diakibatkan beberapa faktor resiko keterlambatan (Tiga Terlambat), di antaranya terlambat dalam pemeriksaan kehamilan (terlambat mengambil keputusan), terlambat dalam memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi. Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, sesuai dengan Standar Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dengan demikian dalam penyelenggaran Jaminan Persalinan semua atribut program

(4)

seperti Buku KIA, partograf dan kohort menjadi kewajiban untuk dilaksanakan meskipun harus dibedakan dengan syarat kelengkapan lain.

Jampersal ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai 2011, dengan prioritas dalam perkiraan ibu bersalin dalam 1 tahun adalah 4,6 juta ibu hamil. Persalinan yang sudah dibiayai Jamkesmas mencapai 1,7 juta ibu hamil pertahun. Dan tambahan dari jaminan persalinan 2011 ini bagi 900 ibu hamil. Hal ini merupakan tahap awal mengingat terbatasnya anggaran. Seperti yang diketahui, pemerintah menyediakan dana 1,2 triliun untuk perlindungan ibu hamil melalui program Jampersal. Dana tersebut diambil dari dana yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan melalui APBN 2011. Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan paket Jampersal antara lain, pendataan ibu hamil, pemeriksaan ibu hamil sebanyak 4 kali ANC (antenatal care), persalinan ditolong tenaga kesehatan, penanganan komplikasi dan rujukannya, nifas, dan penanganan bayi baru lahir sebanyak 3 kali, termasuk pelayanan KB pasca persalinan. pukul 20.30wib)

(5)

Adanya Program Jaminan Persalinan ini, pemerintah berharap Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dapat menurun serta dapat mendukung program Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin padat. Dalam mewujudkan tujuan dari program jaminan persalinan ini, peran Puskesmas dan Rumah Sakit pemerintah sangat diharapkan dapat melaksanakan program ini secara efektif sehingga program dapat berhasil dalam pelaksanaaanya di masyarakat.

Puskesmas adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksaan teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan, dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya secara terpadu dan terkoordinasi. Berdasarkan Kepmenkes No 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, Puskesmas diartikan sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatn. Puskesmas hadir sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan memiliki jangkauan luas bagi masyarakat. Tujuan umum pelayanan kesehatan melalui puskesmas adalah untuk terselenggaranya upaya kesehatan masyarakat yang bermutu, merata, terjangkau, dan peran serta masyarakat.

(6)

Kecamatan Binjai Timur dan lokasi puskesmas ini cukup strategis. Berikut gambar lokasi Puskesmas Tanah Tinggi

Gambar 1. Puskesmas Tanah Tinggi

Program jaminan persalinan ini secara nasional sudah dimulai April 2011, namun berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan bahwa program jaminan persalinan ini mulai dilaksanakan oleh puskesmas Tanah Tinggi Januari 2012. Waktu pelaksanaan tersebut dilaksanakan berdasarkan perintah yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai.

(7)

I.2 Fokus Masalah

Dalam penelitian kualitatif ada yang disebut dengan batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang bersifat umum. Fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain terkait dari situasi sosial. Pada penelitian kualitatif, penemuan fokus berdasarkan hasil stdi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan akan berkembang dilapangan (Sugiono, 2008 : 28).

Adapun fokus masalah pada penelitian ini adalah mengenai bagaimana implementasi program jaminan persalinan di Puskesmas Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai dilihat dari segi sosialisasi tentang adanya program jaminan persalinan, tujuan dan prosedur jaminan persalinan. Selain itu peneliti ingin melihat pelayanan dari sisi kapabilitas implementor dalam pelaksanaan kegiatan jampersal dan kelengkapan fasilitas di Puskesmas Tanah Tinggi.

I.3 Perumusan Masalah

(8)

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui implementasi program jaminan persalinan di Puskesmas Tanah Tinggi

2. Untuk mengetahui proses sosialisasi jaminan persalinan di Puskesmas Tanah Tinggi.

3. Untuk mengetahui kapabilitas pegawai dalam pemberian pelayanan jampersal .

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat secara ilmiah, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah di bidang ilmu sosial.

2. Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dapat memberikan masukan bagi instansi terkait demi peningkatan pelaksanan program.

Gambar

gambar lokasi Puskesmas Tanah Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

sistempersamaan linier tiga variabel Siswa dapat memecahkan masalah sistem pertidaksamaan linier dua variabel.. Domain Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Int Kompetensi

By modelling the results of the pedestrian detection, i.e., the position of a person visible in the image, as a hidden variable, the system allows the detection to be corrected

[r]

Dalam kaitannya dengan implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana terjabarkan pada struktur kurikulumnya, pemerintah mengatur pengorganisasian mata pelajaran pada kelompok

Fasilitas Perkantoran Kejaksaan Tinggi Banten telah melakukan pembukaan file dokumen.. penawaran paket Pekerjaan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka kami menyatakan penjelasan pekerjaan paket Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Kejaksaan Tinggi Banten Tahun

Hakikat penilaian adalah upaya sistematik untuk mengumpulkan dan mengolah data atau informasi yang sahih (valid) dan reliabel dalam rangka melakukan pertimbangan

Pegumuman ini mendahului persetujuan APBN DIPA Tahun Anggaran 2016 6 6 6 sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila dana dalam dokumen anggaran