PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL PADA PRAKTEK MULTI PARTAI DI INDONESIA
PASCA AMANDEMEN UUD 1945
TESIS
OLEH:
MUHAMMAD YUSRIZAL ADI SYAPUTRA 097005003/HK
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL PADA PRAKTEK MULTI PARTAI DI INDONESIA
PASCA AMANDEMEN UUD 1945
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister Hukum
dalam Program Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH:
MUHAMMAD YUSRIZAL ADI SYAPUTRA 097005003/HK
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL PADA PRAKTEK MULTI PARTAI DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Nama Mahasiswa : Muhammad Yusrizal Adi Syaputra
Nomor Pokok : 097005003 Program Studi : Ilmu Hukum
Menyetujui: Komisi Pembimbing
(Prof. Muhammad Abduh, SH) Ketua
(Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, M.Hum) (Dr. Mirza Nasution, SH, M.Hum)
Anggota Anggota
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dekan
( Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H.) ( Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)
Telah diuji pada
Tanggal 8 Agustus 2011
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Muhammad Abduh, SH
ABSTRAK
Salah satu agenda reformsai adalah Amandemen UUD 1945 sejak tahun 1999 sampai dengan 2002 telah membawa perubahan yang sangat signifikan dalam struktur ketatanegaraan Negara Republik Indonesia terutama pada cabang kekuasaan eksekutif (Presiden/Wakil Presiden), Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat), dan Yudikatif (Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi). Kekuasaan Presiden/wakil Presiden setelah amandemen selalu tidak lepas dari kontrol DPR sehingga mencerminkan sistem pemerintahan Indonesia bercorak parlementer bukan sistem presidensial seperti yang dianut dalam Konsitusi (UUD 1945). Indonesia sebagai Negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial dibuktikan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat, walaupun dengan pemilihan langsung oleh rakyat, tetapi dalam konsitusi juga mengisayaratkan bahwa pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan dari partai politik hanya saja rakyat secara langsung memilihnya. Pemilu presiden/wakil presiden secara langsung pertama kali diadakan pada tahun 2004 telah membawa implikasi politik dan ketatanegaraan yang signifikan di Indonesia kombinasi sistem presidensial Indonesia dengan sistem multipartai merupakan sebuah pilihan yang dijalankan di Indonesia sehingga kestabilan politik dan pemerintahan selalu mengalami pasang surut. Dengan melihat kenyataan tersebut, maka penelitian ini menjawab tentang Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia ?, dan mengapa terjadi kecenderungan sistem multi partai dalam pemerintahan presidensial di Indonesia pasca perubahaan UUD 1945? serta bagaimana implikasi sistem pemerintahan presidensial yang diterapkan pada praktek multi partai di Indonesia pasca perubahan UUD 1945?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kedaulatan rakyat yang kemudian dikembangkan oleh Henry B.Mayo Pelaksanaan kedaulatan rakyat melalui penyelenggaraan pemerintahan negara yang diwujudkan melalui sistem pemerintahan yang demokrasi di dalam praktiknya di negara-negara di dunia saat ini dapat melalui sistem perwakilan politik maupun pemilihan pejabat-pejabat publik melalui pemilihan umum. KemudianMiddle Theory yang digunakan adalah teori pembagian kekuasaan dari montesqie yang digunakan untuk mencari jawaban atas perkembangan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia sudah idealkah perkembangannya jika ditarik dengan sejarah perkembangannya, dan yang terakhir teori yang digunakan adalah teori sistem kepartaian dari sartori dan Maurice Duverger digunakan untuk menjawab implikasi yang disebabkan oleh penerapan sistem presidensial dengan praktek multipartai di Indonesia.
pada perubahan ketiga yang menghasilkan mekanisme pemilihan secara langsung oleh rakyat melalui partai politik atau gabungan partai politik membuat dinamika politik menumbuh kembangkan banyaknya partai baru yang mengikuti pemilu. Hal tersebut telah senada dengan teori sistem kepartaian yang dikemukan oleh sartori bahwa Indonesia menganut sistem multi partai ekstrem (lebih dari tiga partai politik). Sehingga keadaan demikian tidak cocok diterapkan dalam sistem pemerintahan presidensial Indonesia yang seharusnya menggunakan sistem multipartai sederhana sehingga membawa implikasi pemerintahan yang kuat dan stabilitas politik dan pemerintahan dan bukan sebaliknya yang terjadi saat ini ketidakstabilan politik di parlemen dengan pemerintah.
Abstrack
Amandement of the 1945 Constitution caused a sifnificant change in the form of Indonesian government, especially in the excecutive powers (president/vice precident), legislative ( the house of representatives) and judicative ( the supreme court and the constitusional court). The power of president cannot be separated from the control by the house of representatives os that in indicates that the Indonesian system of government is parliamentary and not presidential system as it is reflected int the 1945 Constitution. Indonesia is a country which follows presidential system as it can be seen from direct presidential election by the people. However, the 1945 constitution also indicates that he candidates for president and vice president are proposed by political parties although people elect them directly. The direct election of president and vice president which was firstly conducted in2004 had brought about the significant political and constitutional implication in Indonesia. the combination of presidential system and multiparty system as an option conduted in Indonesia has caused the political stabilization and the system of government often in low ebb. Considering this condition has caused this study to answer the questions: how was the development of the presidential government in Indonesia after the amandement of the constitution?, why is there an inclination of multiparty system within the presidential government in Indonesia after the amandement of the 1945 constitution?, how is the implication of the presidential system which is applied to the practice of multiparty system in Indonesia after the amandement of the 1945 constitution?
The theory used in this research was the sovereignty of the people which had been developed by Henry B. Mayo. The implementation of the sovereignty of the people in the running of the government. In the practice, this system is implemented by many countries nowadays through the political representation system of the election of public officials through general election. The second theory used in this research was the allocation of power by montesqieu as the response to the development of presidential system in Indonesia whether its development will be ideal if it goes back to it historical development. The last theory used in this research was the party system by Sartori and Maurice Duverger in reponse to the implication caused by the application of presidential system with the practice of multiparty system in Indonesia.
present. The inclination of the practice of multiparty system in the presidential government in Indonesia after the amandement of the 1945 Constitution is due to third change which has brought about the mechanism of direct election by the people though political parties or the combination of political parties. This condition has caused the development of new parties which participate in the general election. This case in line with the theory of party system prosed by Sartori that Indonesia follows extreme multiparty system (more than three political parties). This condition cannot be applied in the Indonesian presidential system which, actually, should use simple multiparty system so that Indonesia has strong government and political and governmental stability and not the other way around which is occurring today: there is no political stability between the parliament and the government.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kebesaran yang hanya dimiliki ALLAH
SWT, Maha Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya. Shalawat beriring salam tak
lupa penulis ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga beserta para
sahabat Beliau. Mudah-mudahan dengan shafaat Beliau kelak kita selaku umat
muslim akan selamat di akhirat kelak. Berkat Rahmat dan Karunia NYA lah penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul: Perkembangan Sistem
Pemerintahan Presidensial Pada Praktek Multi Partai Di Indonesia Pasca
Amandemen UUD 1945.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr.dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM).Sp.A(K), selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara;
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, Selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, Selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Prof.Muhammad Abduh, SH, selaku dosen pembimbing utama penulis
ucapkan terimakasih atas bimbingannya, pengarahan selama melakukan
penelitian sampai akhirnya penulis menyelesaikan perkuliahan pada program
5. Bapak Dr. Faisal Akbar Nasution, SH.M.Hum, selaku dosen pembimbing,
penulis ucapkan terimakasih atas pengarahan, petunjuk, ide, kritik dan saran
serta bimbingannya selama penulis mengerjakan penelitian tesis ini hingga
mencapai hasil yang terbaik;
6. Bapak Dr.Mirza Nasution, SH.M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis
mengucapkan terimakasih atas pengarahan, petunjuk, kritik dan saran serta
bimbingan yang telah diberikan kepada penulis saat mengerjakan tesis ini;
7. Kepada seluruh Guru Besar dan Staff Pengajar Program Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
ilmu selama perkuliahan penulis ucapkan terimakasih;
8. Kepada seluruh staff sekretariat Program Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara penulis ucapkan terimakasih atas bantuan
dan informasinya ( kepada kak juli, kak fitri, kak pika, buk ganti, bang hendra
dan yang tidak dapat tersebutkan satu persatu);
9. Kepada teman-teman kuliah di Program Pasca Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, kelas regular A, Pak Asman, Pak Cibro,
Buk Maria, Buk kheiria, Dona, Mughni, Irma, Lidya, Nensi dan seluruhnya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis ucapkan terimakasih atas
kebersamaan selama menyelesaikan perkuliahan program Magister Ilmu
10. Kepada Kedua orang tua penulis (Drs. M. Nazwandi dan Yusniar, Spd) yang
telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang hingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan dari mulai tingkat dasar sampai ke perguruan
tinggi Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara dan kepada kedua adik penulis Fitri Yusmawita, MSi beserta suami
Afriansyah, SE dan si bunggsu Muhammad Rizki Mahyuzar serta keluarga
penulis semuanya yang selalu memberikan kasih sayang dan motivasi kepada
penulis. Semoga dengan Tesis ini menjadi langkah awal bagi penulis untuk
menempuh cita-cita yang belum terwujud.
11. Kepada dr. Vera Yati terimakasih atas kasih dan sayangnya, kesetiaannya baik
dalam keadaan susah maupun senang, semoga kita dapat mengarungi biduk
kehidupan ini bersama-sama.
Sebagai sebuah karya ilmiah, penulis mengakui dan menyadari bahwa hasil
penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu penulis selalu membuka diri
untuk menerima kritikan dan saran yang membangun penulis untuk selalu maju
dalam melakukan segala sesuatu.
Medan, Agustus 2011
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA DIRI
Nama : Muhammad Yusrizal Adi Syaputra TTL : Aras Kabu/ 22 Januari 1986
Alamat : Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin Kab.Deli Serdang Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
II. PENDIDIKAN FORMAL
a. SD Negeri 101903 Bakaran Batu (1992-1998)
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lubuk Pakam (1998-2001) c. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lubuk Pakam (2001-2004) d. S-1 Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang (2004-2008)
e. S-2 Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ( 2009-2011)
Medan, Agustus 2011 Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK……….. i
ABSTCAK……….. iii
KATA PENGANTAR……….. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……….. viii
DAFTAR ISI………. ix
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang……….. 1
B. PerumusanMasalah……….. 19
C. Tujuan Penelitian………... 20
D. Manfaat Penelitian………. 20
E. Keaslian Penelitian………... 21
F. Kerangka Teori dan Konsepsi……… 22
1. Kerangka Teori………. 22
2. Kerangka Konsepsi……….. 40
G. Metode Penelitian………. 43
1. Tipe atau Jenis Penelitian……….. 43
2. Sumber Data Penelitian………. 46
BAB II PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
DI INDONESIA……….. 46
A. Sistem Pemerintahan... 46
1. Sistem Pemerintahan Parlementer... 58
2. Sistem Pemerintahan Presidensial... 54
3. Sistem Pemerintahan Campuran( Hybrd System )... 62
B. Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia………. 64
1. Periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949………. 64
2. Periode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950……….. 72
3. Periode 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959……….. 77
4. Periode 5 Juli 1959 sampai dengan 19 Oktober 1999………. 87
a. 5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret 1966………. 87
b. 11 Maret 1966 sampai dengan 19 Oktober 1999……… 92
c. 19 Oktober 1999 sampai dengan Sekarang……… 100
BAB III KECENDRUNGAN SISTEM MULTI PARTAI DALAM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA PERUBAHAAN UUD 1945……… 122
A. Sistem Multi Partai di Indonesia……….. 122
B. Kecendrungan Penerapan Sistem Multi Partai di Indonesia ………… 128
C. KoalisiPemerintahan……… 136
A. Sistem Pemerintahan Presidensial dalam Sistem Multi Partai
di Indonesia……… 149
B. Implikasi Sistem Pemerintahan Presidensial Yang Diterapkan
Dengan Sistem Multi Partai di Indonesia
Pasca Perubahan UUD 1945………… 151
C. Penyederhanaan Partai Politik Indonesia……….. 159
1. Electoral Thresholddalam Penyederhanaan
Sistem Multipartai di Indonesia……….. 160
2. Parliamentary Thresholddalam Penyederhanaan
Sistem Multipartai di Indonesia (UU No. 10 tahun 2008)………… 166
3. Syarat Perolehan Kursi di DPR dan Perolehan Suara Nasional Pemilu Legislatif Dalam Pengusulan
Calon Presiden dan Wakil Presiden……… 169
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……….. 174
B. Saran……….. 176