Analisis Faktor dalam Mengidentifikasi faktor-faktor yang Menentukan Diterimanya Seorang Pelamar Kerja pada Suatu Bidang di Perusahaan
Analisis faktor adalah kajian tentang saling ketergantungan antara variabel- variabel, dengan tujuan untuk menemukan himpunan variabel-variabel baru, yang lebih sedikit jumlahnya dari pada variabel semula, dan yang menunjukkan yang mana di antara variabel-variabel semula itu yang merupakan faktor-faktor persekutuan (Suryanto, 1988:234).
Tujuan: Pada analisis faktor ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang digunakan untuk menentukan seorang pelamar kerja diterima bekerja di suatu bidang pada perusahaan. Data yang digunakan sebanyak 48 pelamar kerja dengan dengan 15 variabel dengan range dari 0 hingga 10 yang diurut dari nilai terendah hingga tertinggi, variabel-variabel tersebut merupakan variabel-variabel yang menjadi penilaian untuk seorang . Karena korelasi antar variabelnya sangat tinggi sehingga membuat bingung untuk menentukan faktor-faktor yang tepat digunakan, Maka dari itu, digunakan analisis faktor ini. Adapun variabelnya yaitu:
Gambar diatas merupakan hasil dari korelasi antarvariabel-variabel yang digunakan pada analisis faktor ini. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa diantara 15 variabel tersebut memiliki korelasi yang lumayan kuat.
1. Uji Bartlett’s
Uji Bartlett’s ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel dalam kasus multivariat. Jika variabel-variabel yang digunakan Independen (saling bebas) maka matriks korelasi antar variabel sama dengan matriks identitas.
#Uji Hipotesis
H0 : ρ=1 (Analisis Multivariat tidak layak digunakan terutama metode analisis komponen utama dan analisis faktor)
#Tingkat signifikansi (α=5%) #Statistik Uji
Nilai p.value = 1.256327e-78 #Daerah kritis
H0 ditolak jika sig. < 0,05 #Keputusan
Karena P-value (1.256327e-78) < 0,05 maka tolak H0 #Kesimpulan
Jadi, dengan tingkat kepercayaan 95% maka dapat disimpulkan bahwa Analisis Multivariat layak digunakan terutama metode analisis komponen utama dan analisis faktor untuk data tersebut.
2. Uji KMO
Uji KMO (Kaiser Meyer Olkin) #Uji Hipotesis
H0 : jumlah data telah cukup untuk difaktorkan H1: jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan #Tingkat signifikansi (α=5%)
#Statistik Uji Nilai KMO = 0,78 #Daerah kritis
H0 ditolak jika KMO < 0,5 #Keputusan
KMO (0, 78) > 0,5 maka gagal tolak H0 #Kesimpulan
Selain pengecekan terhadap KMO and Bartlett test, dilakukan juga pengecekan Anti Image matrices untuk mengetahui apakah variabel – variabel secara parsial layak untuk dianalisis atau tidak dikeluarkan dalam pengujian.
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa variabel academic.ability tidak layak digunakan dalam analisis faktor karena nilai msa<0.5, sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan dalam pengujian. Sehingga variabel yang tersisa berjumlah 14 faktor.
3. PCA
Interpretasi :
Untuk variabel yang dimasukkan ke dalam faktor-faktor dilihat nilai loadings yang paling besar.
faktor 1 memiliki anggota self confidence, appereance, lucidity, salesmanship, drive, ambition, grasp, potential. Faktor 1 mampu menjelaskan keragaman 14 variabel sebesar 39 %. Faktor 1dinamakan sebagai faktor yang menentukan seseorang untuk bekerja di bidang salesman.
faktor 2 memiliki anggota form of letter application, experience, suitability. Faktor 2 mampu menjelaskan keragaman 14 variabel sebesar 17 %. Faktor 2 dinamakan sebagai faktor yang menentukan seseorang cocok untuk bekerja di bidang managemen.