• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan unsur yang penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya (Daryanto, 2011: 29).1 Manusia-manusia tersebut lebih dikenal dengan istilah personil/sumber daya manusia. Personil/sumber daya manusia disini ialah orang-orang yang melaksanakan suatu tugas untuk mencapai tujuan pendidikan.Personil tersebut meliputi unsur pimpinan (kepala sekolah), unsur guru (tenaga edukatif), unsur karyawan (tenaga administratif), dan unsur pesuruh (penjaga sekolah).

Sebagaimana pengertian sumber daya manusia dalam konteks manajemen adalah orang-orang yang siap, sanggup dan bersedia untuk berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia dalam suatu organisasi khususnya dalam dunia pendidikan memerlukan pengelolaan dan pengembangan yang baik dalam upaya meningkatkan kinerja mereka agar dapat memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan pendidikan. Meningkatnya kinerja sumber daya manusia akan berdampak pada semakin baiknya kinerja organisasi dalam menjalankan peranannya dalam masyarakat.

Agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, maka sebagai personalia atau pegawai yang bekerja pada suatu instansi haruslah mengetahui kewajiban dan haknya sebagai pegawai, sehingga dalam pelaksanaan tugas akan dapat seimbang. Hal ini akan berpengaruh pada baik atau tidaknya kualitas pekerjaan personil tersebut.

___________________________

(2)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengorganisasian manajemen personalia guru?

2. Bagaimana pengorganisasian manajemen kesiswaan?

3. Bagaimana pengorganisasian manajemen pegawai kependidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengorganisasian manajemen personalia guru.

2. Untuk mengetahuipengorganisasian manajemen kesiswaan.

(3)

II PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Manajemen Personalia Guru 1. Pengertian Manajemen Personalia Guru

Dalam khazanah pemikiran Islam, istilah guru memiliki beberapa istilah, seperti “ustadz”, “muallim”, “muaddib”, dan “murabbi”. Beberapa istilah untuk sebutan guru itu terkait dengan beberapa istilah untuk pendidikan, yaitu “ta’lim”, “ta’dib”, dan “tarbiyah”.

Dalam bahasa Indonesia, terdapat istilah pengajar dan pendidik. Dua istilah terakhir merupakan bagian tugas terpenting dari guru, yaitu mengajar sekaligus mendidik siswanya.

Berdasarkan UU no. 20 tahun 2003 pasal 39 ayat (2) yaitu pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Manajemen personalia guru adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu para guru di sekolah., sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para guru harus diadministrasikan/dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif dan bergairah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

(4)

2. Proses Manajemen Personalia Guru

Manajemen guru tidak saja dimulai pada saat seseorang menjadi guru, melainkan dimulai sejak prajabatan. Proses manajemen seorang guru dan karyawan terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, rekruitmen, seleksi, proses pelatihan dan pegembangan, proses evaluasi prestasi dan promosi serta proses pemberhentian atau pensiun.

a. Persiapan Rekruitmen Guru

Seleksi atau penyaringan hanya dilakukan untuk pelamar yang memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Proses seleksi para calon guru disesuaikan dengan formasi yang tersedia serta latar belakang pendidikan. Agar memperolehguru yang berkualitas maka seleksi dilakukanberdasarkan nilai test, yaitu tes kompetensi dan psikotest.

Kegiatan persiapan rekrutmen guru baru meliputi:

1) Pembentukan panitia rekrutmen guru baru.

2) Pengkajian berbagai undang-undang atau peraturan pemerintah, peraturan yayasan yang berkenaan dengan peraturan penerimaan guru, walaupun akhir-akhir ini telah diberlakukan otonomi daerah.

3) Penetapan persyaratan-persyaratan untuk melamar menjadi guru baru.

4) Penetapan prosedur pendaftaran guru baru.

5) Penetapan jadwal rekrutmen guru baru.

6) Penyiapan fasilitas yang diperlukan dalam proses rekrutmen guru baru, seperti media pengumuman penerimaan guru baru, format rekapitulasi pelamar, dan format rekapitulasi pelamar yang diterima.

7) Penyiapan ruang atau tempat memasukan lamaran guru baru.

8) Penyiapan bahan ujian seleksi, pedoman pemeriksaan hasil ujian dan tempat ujian.

(5)

Begitu persiapan telah selesai dilakukan, maka kegiatan berikutnya penyebaran pengumuman dengan melalui media yang ada seperti brosur, siaran radio, surat kabar dan sebagainya. Sudah barang tentuyang digunakan sebaiknya media yang dapat dengan mudah dibaca dan didengar oleh masyarakat. Pengumuman penerimaan guru baru yang baik berisi tentang waktu, tempat, persyaratan, dan prosedur mengajukan lamaran.

b. Penerimaan lamaran guru baru

Begitu pengumuman Penerimaan lamaran guru baru telah disebarkan tentu masyarakat mengetahui bahwa dalam jangka waktu tertentu, sebagaimana tercantum dalam pengumuman, ada penerimaan guru baru disekolah. Mengetahui ada penerimaan guru baru itu, lalu masyarakat yang berminat memasukkan lamarannya. Panitia pun mulai menerima lamaran tersebut.Kegiatan yang harus dilakukan panitia meliputi:

1) Melayani masyarakat yang memasukkan lamaran kerja

2) Mengecek semua kelengkapan yang harus disertakan bersama surat lamaran

3) Mengecek semua isian yang terdapat didalam surat lamaran, seperti nama pelamar, alamat pelamar

4) Merekap semua pelamar dalam format rekapitulasi pelamar.

Untuk melamar, seseorang diharuskan mengajukan surat lamaran. Surat lamaran tersebut harus dilengkapi dengan berbagai surat keterangan, seperti ijazah, surat keterangan kelahiran yang menunjukan umur pelamar, suratketerangan warga Negara Indonesia (WNI), surat keterangan kesehatan dariDokter, surat keterangan kelakukan baik dari kepolisian.

c. Seleksi Pelamar

(6)

Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga pendidik yang

- Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan tugas sebagai tenaga pendidik,tidak menderita kelainan mental.

2) Berkepribadian, yang meliputi:

- Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Berkepribadian Pancasila.

d. Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan bagi guru ditujukan untuk menjaga serta meningkatkan prestasi. Sedangkan pengembangan dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi saat ini serta untuk masa yang akan datang.

e. Penilaian

Manajemen guru yang berikutnya adalah mengenai penilaian dan evaluasi. Setiap tahun pekerjaan guru akan dinilai oleh kepala sekolah.Tujuannya adalah untuk mendapat bahanpertimbangan obyektif dalam pembinaanpegawai negeri sipil. Evaluasi tersebut harus dilakukan dengan adil, supaya mampu meningkatkan prestasi dan sikap profesional guru.Evaluasi dalam manajemen guru sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pelatihan serta pengembangan. Evaluasi bisa dilaksanakan melalui perbaikan pelatihan. Selain itu, juga diperlukan modifikasi supaya pelatihan yang akan dijalankan lebih efektif untuk meningkatkan kinerja guru.

B. Pengorganisasian Manajemen Kesiswaan

(7)

bersangkutan)agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai daripenerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah (Gunawan, 2011: 9).2

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalambidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar,tertib,teratur serta dapat mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untukmewujudkan tujuan sekolah tersebut

_________________________________

(8)

Manajemen kesiswaan meliputi empatkegiatan, yaitu: penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar, bimbingandan pembinaan disiplin serta monitoring (Mulyasa, 2003: 46).3

1. Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan siswa baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama dilakukan sehingga harus dikelola sedemikian rupa supaya kegiatan belajar mengajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru.Langkah-langkah penerimaan siswa baru secara garis besar menurut Arikunto (1993: 53)3 dapat ditentukansebagai berikut:

a. Menentukan panitia

b. Menentukan syarat-syarat penerimaan

c. Mengadakan pengumuman, menyiapkan soal-soal tes untuk seleksi danmenyiapkan tempatnya

d. Melaksanakan penyaringan melaluai tes tertulis maupun lisan

e. Mengadakan pengumuman penerimaan

f. Mendaftar kembali calon siswa yang diterima

g. Melaporkan hasil pekerjaan kepada kepala sekolah.

Pedoman-pedoman atau peraturan yang berhubungan denganpenerimaan siswa baru meliputi masalah teknik pelaksanaan, yangmenyangkut masalah waktu, persyaratan dan teknis administrasi antara lain:

a. Masalah Waktu:

- Kapan pendaftaran calon siswa baru dimulai dan diakhiri

- Kapan tes/ujian seleksi dilaksanakan,- Kapan hasil tes diumumkan

________________________

(9)

b. Masalah Persyaratan:

- Besarnya uang pendaftaran

- Berapa rata-rata nilai raport yang bisa diterima sebagai pendaftar

-STTB/ijazah dan foto copy ijazah terakhir yang sudah di sahkan olehyang berwenang

- Pas foto (selain jumlah ditentukan juga ukurannya)

c. Proses Penerimaan Siswa Baru

Proses penerimaan siswa baru yang biasa dilakukan pada dasarnyaada tiga cara, yaitu:

1) Ujian/Tes

2) Penelusuran Bakat Kemampuan

3) Berdasarkan Hasil EBTA (Ujian Akhir Sekolah)/NEM

d. Orientasi Siswa Baru

Orientasi siswa baru atau biasa dikenal dengan istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) merupakan suatu pengenalan bagi siswa baru mengenai keadaan-keadaan sekolah atau madrasah, antara lain meliputi tata tertib,kondisi siswa serta pengenalanpelajaran yang akan dihadapi, ini dimaksudkan agar siswa nanti tidak akan mengalami kejanggalan dalam menempuh studi.

Kegiatan-kegiatan yang harus diikuti oleh siswa baru antara lainadalah:

1) Perkenalan dengan para guru dan staf sekolah

2) Perkenalan dengan siswa lama dan pengurus OSIS

3) Penjelasan tentang tata tertib sekolah

4) Mengenal dan meninjau fasilitas-fasilitas sekolah (misalnya:laboratorium,

(10)

MOS juga sebagai ajang penelusuran bakat-bakat khusus dari siswa baru,misalnya penelusuran bakat-bakat olah raga, seni, menulis dan yang lainnya.

e. Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan buku klepper.

1) Data yang diisikan (identitas, orang tua/wali, alamat dan sebagainya).

2) Kelengkapan data (foto kopi surat/akta kelahiran, surat keterangan kesehatan,

dan sebagainya.Demikian pula Buku klepper mengutamakan pengisiannya berdasarkan abjad (Gunawan, 2011: 10).

2. Pendataan Kemajuan Belajar Siswa

Keberhasilan kemajuan untuk prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik, terpercaya dan memiliki keabsahan.Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau prestasi oleh kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah. Kemajuan belajar siswa secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua sebagai masukan untukberprestasi dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya dalam belajarbaik di rumah maupun di sekolah.

Dalam pendataan kemajuan belajar siswa untuk kemajuan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal diperlukan buku catatan prestasi belajar murid, yang meliputi buku daftar nilai, buku legger dan raport.Untuk memacu prestasi siswa, maka kepada tiap-tiap guru diharuskan segera memeriksa, menilai dan mengembalikan tugas-tugas yang dibebankan kepada siswanya.

3. Pembinaan peserta didik dan pembinaan kesejahteraan a. Bimbingan

Bimbingan perlu diwujudkan di sekolah.Kegiatan bimbingan dapat dilakukan oleh guru kelas/guru mata pelajaran dan guru bimbingan konseling (Sutikno, 2011: 64).

(11)

Secara khusus layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir bimbingan pribadi; sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugasperkembangan pendidikan.

b. Pembinaan Disiplin Siswa

Allah selalu memberikan contoh untuk berlaku disiplin sesuaidengan aturan.Sebagai contoh Allah menciptakan alam seisinya inisemua ditata sedemikian rupa, jika salah satu diantara yang ada tidakmemenuhi aturan yang ada, maka kelangsungan alam ini terancam. Dalamsurat Yasin ayat 38 - 40 disebutkan :

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlahketetapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui ! Dan telahKami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah kembalike manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yangtua! Tidaklah matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak akanmendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya!.4

Demikian halnya penciptaan tatanan kehidupan manusia sehari-hari diperlukan suatu tatanan atau aturan sebagai pedoman agar tercapai suatukehidupan yang teratur, rapi harmonis dan serasi.Disiplin siswadimaksudkan untuk mengarahkan siswa agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas dan kemapuan bakat dan minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai makhluk individu dan sosial, cerdas, terampil dan bermoral.

Menurut Charles Schaefer tujuan adanya disiplin dibedakan jadidua macam yaitu: disiplin jangka panjang dan disiplin jangkapendek. Tujuan jangka pendek dari disiplin adalah membuat anakanakterlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan pada merekabentuk-bentuk tingkah laku yang pantas atau masih asing bagi

mereka.Sedang tujuan jangka panjang yaitu untuk pengembanganpengendalian diri sendiri dan pengarahan dirisendiri yaitu agaranak dapat mengarahkan dirisendiri tanpa pengaruh danpengendalian dari luar.

_____________________________

(12)

Untuk pembinaan disiplin, perlu dibuat tata tertib sekolah yaitu ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya, aturan-aturan tersebut berupa: aturan cara berpakaian, sikap siswa terhadap kepala sekolah, sikap siswa terhadap guru, sikap siswa terhadap sesame siswa, sikap siswa terhadap karyawan, dan aturan-aturan lain yang berkaitan dengan kesiswaan (Sutikno, 2009: 64).

c. Organisasi (OSIS, PMR, Pecinta Alam, Koperasi dan sebagainya).

d. Kegiatan-kegiatan ekstra kulikular (pengembangan bakat, minat, prestasi, hobi, ekspresi, seni dan sebagainya.

e. Rekreasi, study tour, acara akhir tahun.

f. Kesejahteraan mental/spiritual (penyediaan tempat sembahyang, BP, dan sebagainya)

g. Kesejahteraan fisik (sanitasi lingkungan, UKS, keamanan, kenyamanan sekolah, dan sebagainya).

h. Kesejahteraan akademik (tersedianya perpustakaan, laboratorium, tempat belajar, yang memadai, bimbingan belajar, penasihat akademik, dan sebagainya.

4. Monitoring

(13)

C. Pengorganisasian Manajemen Pegawai Tenaga Kependidikan 1. Pengertian Manajemen Tenaga Kependidikan

Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.

Tenaga kependidikan (kepala sekolah, pengawas, tenaga keperpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan (Tim dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2012: 229)

Manajemen tenaga kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian (Tim dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2012: 231).

Disebutkan juga bahwa manajemen tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan menata tenaga kependidikan dengan cara mencari, menggunakan, membina, mengembangkan, memelihara hingga pemutusan kerja agar dapat menyelenggarakan satuan pendidikan secara efektif dan efisien.

2. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan

Secara umum tenaga kependidikan dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu :

(14)

b. Tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang kepustakawan

c. Tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar

d. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rector, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah

e. Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administrative kependidikan.

3. Tujuan Manajemen Tenaga Kependidikan

a. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi.

b. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan.

c. Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan secara umum menurut Tim dosen Administrasi Pendidikan UPI (2012: 232) adalah:

Mengembangkan system kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan dan seleksi yang ketat, system kompensasi dan insentif yang disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang terakit dengan kebutuhan organisasi dan individu.

d. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stakeholder internal yang berharga serta membantu mengembangkan iklim kerjasama dan kepercayaan bersama.

e. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.

4. Proses Pengorganisasian Manajemen Tenaga Kependidikan

(15)

a. Perencanaan

Perencanaan SDM merupakan proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan di dalam perencanaan SDM antara lain: produktivitas tenaga kerja, karyawan yang pension dan berhenti, karyawan cuti dan meninggal, tingkat pendidikan masyarakat, keadaan social ekonomi dan hukum, serta peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan (Sutikno, 2009: 68).

b. Recruitment atau perekrutan

Mulai dari pengumuman penerimaan pegawai, pendaftaran, pengetesan, pengumuman diterimanya pegawai sampai dengan daftar ulang.

c. Penempatan dan Penugasan

Penempatan yaitu proses penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi mana mereka ditempatkan. Penugasan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan lembaga. Didalam tahap ini sebenarnya penanganan bukan berarti sampai menempatkan dan memberi tugas saja, tetapi juga menggunakan pegawai tersebut sebaik-baiknya, merangsang kegairahan kerja dengan menciptakan kondisi atau suasana kerja yang baik. Di samping itu juga memberi kesejahteraan pegawai berupa gaji, insentif, memberi cuti izin, dan pertemuan-pertemuan yang bersifat kekeluargaan.

d. Pembinaan dan Pengembangan

(16)

Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat dan jabatan berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin.Yang pembinaan disini adalah segala usaha untuk memanajukan dan meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan, demi kelancaran pelaksanaan tugas pendidikan.

Dalam hal pengembangan pegawai, banyak cara yang sudah dikembangkan. pengembangan ini dilaksanakan dengan:

1) Bimbingan berupa petunjuk yang diberikan kepada pegawai, pada waktu melaksanakan tugasnya.

2) Latihan-latihan berupa intern dan ekstern.

3) Pendidikan formal

4) Promosi berupa pengangkatan jabatan ke yang lebih tinggi.

5) Penataran

6) Lokakarya atau workshop

7) dan sebagainya.

Cara yang lebih populer adalah melalui penataran (inservice training) baik dalam rangka penyegaran maupun dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan. Cara-cara lainnya dapat dilakukan sendiri-sendiri (self propelling growth) atau bersama-sama (collaborative effort), misalnya mengikuti kegiatan atau kesempatan; ore-service training, on the job training, seminar, workshop, diskusi panel, rapat-rapat, simposium, konferensi dan sebagainya.

e. Pengawasan atau evaluasi

Pengawasan atau evaluasimerupakan aspek terakhir dalam penanganan pegawai. Pada tahap ini dimaksudkan bahwa pada tahap-tahap tertentu pegawai diperiksa, apakah yang mereka lakukan sudah sesuai dengan tugas yang seharusnya atau belum. Selain evaluasi atau penilaian juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kenaikan kemampuan personil setelah mereka memperoleh pembinaan dan pengembangan.

(17)

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses yang membuat seseorang tenaga kependidikan tidak dapat lagi melaksanakan tugas pekerjaan atau fungsi jabatannya baik untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya.

Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan atas dasar:

1. permohonan sendiri. 2. meninggal dunia.

3. mencapai batas usia pensiun, dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan.

Sedangkan pemberhentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan atas dasar:

1. Hukuman jabatan;

2. Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan.

Selain itu, dalam Pemberhentian tenaga kependidikan dapat dilakukan karena sebab lain diantaranya sebagai berikut:

1. Pemberhentian atas permintaan sendiri

2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun

3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi. 4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran

5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani 6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas

(18)

III PENUTUP Kesimpulan

Manajemen sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dari pencapaian tujuan pendidikan. Di dalamnya terdapat manajemen personalia guru, manajemen kesiswaan, dan manajemen pegawai tenaga kependidikan.

Manajemen personalia guru adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu para guru di sekolah.

Manajemen kesiswaan (murid) adalah seluruh proses kegiatan yangdirencanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Daryanto, H.M. 2011. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gunawan, Ary H. Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mulyasa.2003. Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep

Islami. Bandung: Prospect.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga definisi yang dibuat mengenai manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atau pengadaan tenaga kerja,

Program pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai.. Tetapi,

Agen tenaga kerja adalah organisasi yang membantu perusahaan- perusahaan merekrut karyawan dan pada saat yanag sama menolong orang dalam usaha mereka

Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga

Sedangkan yang bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni

 Pengembangan Karier (Career Development) → Tenaga Kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan Harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan Tanggung

Menurut Sastrohadiwiryo Manajemen Sumber Daya Manusia diganti dengan manajemen tenaga kerja yaitu pendayagunaan, pembinaan, pengetahuan, pengaturan, pe-

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan usaha yang lebih efektif dan efisien,Untuk mendapatkan manajemen tenaga kerja yang inovatif seperti yang ada saat ini, terdapat beberapa