• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan dan Implementasi Pera (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Kelayakan dan Implementasi Pera (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kelayakan dan Implementasi Perancangan Sistem

Keamanan Rumah Pintar Berbasis Mikrokontroler Arduino

ATmega2560, GBoard PRO dan Arduino Wi-Fi SHIELD

Magister Teknik Elektro

Dosen: Dr. Ir. Iwan Krisnadi, MBA

Proposal ini disusun oleh :

Haziel Latupapua

55416110001

(2)

Abstrak

Di abad ke-21 saat ini kebutuhan atas keamanan terhadap seseorang dan aset miliknya adalah kebutuhan utama, seiring dengan meningkatnya tingkat kriminalitas atau kejahatan dan bencana tak terduga yang sering terjadi. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menerapkan sistem keamanan rumah pintar yang efektif dan fleksibel dengan memanfaatkan teknologi komunikasi GSM dan Wi-Fi. Sistem berupa beberapa modul sensor yang terhubung ke modul mikrokontroler Arduino sebagai pengontrol aktivitas perangkat keseluruhan yang di dalamnya juga terhubung modul perangkat SIM-900 sebagai penyedia fasilitas komunikasi melalui GSM dan modul devais Wi-Fi Shield sebagai penyedia fasilitas komunikasi melalui WLAN. Sistem ini dirancang secara otomatis untuk mendeteksi indikasi kegiatan pencurian, kebocoran gas berbahaya, banjir, asap dan temperatur yang meningkat akibat terjadi kebakaran, dengan mendeteksi keadaan yang mencurigakan tersebut, sistem akan mengktifkan alarm dan memberikan informasi kepada nomor pemilik. Selain itu sistem keamanan rumah pintar dapat diakses dan dipantau melalui website menggunakan PC atau

smartphone dengan mengakses IP address dari WLAN perangkat Wi-Fi Shield. Dengan penerapan sistem keamanan rumah tersebut, diharapkan seseorang dapat melakukan berbagai kegiatan tanpa harus merasa khawatir.

Kata Kunci - Sistem Keamanan Rumah Pintar, GSM, Wi-Fi, Arduino

1.

Pendahuluan

Keamanan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan saat ini. Kebutuhan akan jaminan keamanan aset dan keselamatan jiwa seseorang semakin meningkat, seiring meningkatnya kriminalitas dan peristiwa kebakaran dan banjir yang terjadi secara tidak terduga [1]. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, berbagai jenis sistem keamanan yang modern saat ini telah memberikan banyak solusi dan memiliki peran penting dalam perlindungan jiwa dan investasi. Hal ini sangat penting apabila seseorang sedang bepergian dan meninggalkan aset rumah miliknya. Salah satu alasan mengapa dibangun perancangan sistem keamanan rumah pintar adalah meminimalisir resiko indikasi terjadinya kriminalitas kejahatan berupa pencurian atau perampokan, serta mencegah bahaya kebakaran ataupun bahaya banjir yang tidak terduga. Peneliti mengambil contoh beberapa kasus kebakaran, banjir dan kriminalitas yang terjadi di kota Ambon, Provinsi Maluku. Selama bulan januari sampai dengan maret 2016, tercatat sebanyak 29 kasus pencurian kendaraan bermotor di kawasan pemukiman penduduk Galala dan 15 kasus pencurian di kompleks perumahan BTN Halong Indah [24]. Bencana kebakaran yang terjadi sebanyak 90 kasus selama tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya terjadi 45 kasus [26]. Kebakaran yang terjadi secara tidak terduga saat ini, banyak dikarenakan adanya short circuit

(3)

Ada berbagai jenis sistem keamanan dan keselamatan rumah yang ditawarkan di pasaran untuk mencegah semuanya itu, namun solusi yang ditawarkan oleh beberapa contoh produk sistem tidak memberikan fleksibilitas yang lebih dalam penggunaannya serta penyediaan jenis dan jumlah perangkat berupa sensor yang terbatas dan harga yang ditawarkan tergolong mahal. Contohnya seperti impementasi sistem keamanan rumah berbasis IP camera dengan detektor alarm atau pendeteksi intrusi melalui teknologi inframerah aktif yang banyak diimplementasi sekarang ini, sistem yang ditawarkan memiliki banyak kekurangan salah satunya adalah tidak memberikan fleksibilitas bagi pengguna apabila sedang bepergian [3]. Dengan demikian tujuan dari perancangan sistem rumah pintar peneliti ini menawarkan solusi yang baik dan mudah dalam penggunaannya.

Peneliti memilih pengendali mikro yaitu Arduino yang bersifat open-source,

berbagai jenis sensor yang diimplementasikan, dan perangkat komunikasi yang digunakan berupa perangkat GSM SIM-900 board [1] dan perangkat Wi-Fi Shield [4]. Sistem keamanan rumah pintar yang dirancang memberikan keluasan bagi pengguna nantinya mengoperasikan dan memantau keamanan aset rumahnya melalui fasilitas short message service (SMS) dan melalui WLAN. Pengguna juga bisa memantau dan mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berbeda di dalam maupun di luar rumah mereka seperti suhu, kebersihan udara, ketinggian air diseliling rumah apabila sedang hujan, pengawasan di rumah apakah rumah terkunci aman, dengan demikian meminimalisir terjadinya indikasi penyusup atau kejahatan, bahaya banjir dan kebakaran yang tidak diinginkan [5]. Apabila adanya peringatan intrusi mencurigakan yang tidak dikehendaki, sistem secara otomatis akan memberikan informasi berupa short message service (SMS) kepada pengguna melalui perangkat GSM SIM-900. Selain itu sistem keamanan rumah pintar juga dapat diakses dan dipantau secara keseluruhan melalui website menggunakan PC atau smartphone pengguna dengan mengakses IP address dari WLAN perangkat Wi-Fi Shield. Dengan demikian gagasan sistem keamanan rumah pintar yang diusulkan, mampu mengatasi keterbatasan-keterbatasan dari sistem yang sudah tersedia di pasar.

3.

Tujuan dan Sasaran

(4)

4.

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup penelitian ini dibatasi pada perancangan dan pembuatan sistem keamanan rumah pintar berbasis pada mikrokontroler Arduino ATmega2560 yang dilengkapi sensor keamanan, media komunikasi melalui website fasilitas WLAN oleh Wi-Fi Shield dan media short message service (SMS) melalui fasilitas SIM-900 GSM, dan dilakukan pengujian dan pengukuran pada alat untuk mengetahui kelayakan dan keandalan dari sistem ini untuk diterapkan di Indonesia.

5.

Rumusan Permasalahan

1) Keterbatasan sistem keamanan rumah yang tersedia di indonesia masih minim dan konvensional serta harga yang ditawarkan mahal.

2) Dibutuhkan sistem keamanan rumah otomatis yang dapat diakses secara fleksibel dan mudah melalui short message service atau website disaat pengguna sedang bepergian, hal ini menjawab keterbatasan sistem keamanan rumah yang ada sudah ada di Indonesia.

3) Dibutuhkan sistem keamanan rumah otomatis yang komplit selain mengawasi intrusi yang tidak diinginkan, mampu mendeteksi indikasi bahaya kebakaran dan banjir yang akan terjadi.

Berikut ini adalah tabel literature review atau tinjauan pustaka perbandingan antara teknologi yang digunakan dan implementasi oleh referensi peneliti dengan sistem keamanan rumah pintar yang dirancang oleh peneliti.

Tabel 1.1. Tinjauan Pustaka Sistem Keamanan Rumah

(5)

5.1. Batasan Masalah

Dalam penyusunan Tugas akhir ini penulis membatasi masalah atau ruang

lingkup penulisan pada hal-hal yang mengenai :

1. Modul perancangan terdiri dari mikrokontroler Arduino Atmega2560 dan GBoard Pro (SIM-900 GSM), modul komunikasi Arduino Wi-Fi Shield (WizFi250), Sensor Suhu (IC LM35-Heat Detector), Sensor Asap dan Gas (Octopus MQ-5 Brick) , Sensor Level Ketinggian Air, Sensor Magnetik Pintu dan Jendela Sensor PIR, Buzzer Alarm, Serial Camera (OV7670).

2. Pengukuran dan pengujian dilakukan untuk mengetahui sensitivitas kerja sistem secara keseluruhan.

3. Pengukuran dan pengujian dilakukan dengan cara memantau sensitivitas kerja sistem secara keseluruhan melalui website (Wi-Fi Shield) dan short message service (SMS SIM-900).

6.

Metodologi

1) Melakukan studi literature.

2) Melakukan survey terhadap harga komponen alat. 3) Diskusi dengan produsen.

4) Melakukan eksperimen dengan pengujian dan pengukuran sistem keamanan rumah pintar.

Pada penelitian ini langkah-langkah atau metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Melakukan studi literature atau studi pustaka.

2) Dilanjutkan dengan melakukan survey terhadap harga-harga dari tiap-tiap komponen.

3) Diskusi dengan produsen yang menjual komponen, untuk mengetahui kelayakan dan kompatible tiap komponen.

4) Dilakukan perancangan sistem yang terdiri dari beberapa modul yaitu modul mikrokontroler (ATmega2560 dan Gboard Pro (SIM-900), sensor suhu (IC LM35), modul sensor asap dan gas (Octopus MQ-5 Brick), modul sensor magnetik pintu dan jendela, sensor level ketinggian air (Funduino Water Sensor), modul sensor PIR (Arduino Passive Infrared Sensor), modul buzzer alarm, modul serial camera (0V7670) dan modul sistem komunikasi WiFi (WiFi Shield berbasisWiznet FI250).

5) Dilakukan pengujian serta pengukuran untuk mengukur sensitivitas dan keandalan kerja dari sistem secara keseluruhan dengan demikian apakah bisa menjadi solusi yang baik dan layak untuk diimplementasikan.

(6)

7.

Perancangan Sistem

7.1 Deskripsi Perancangan

Perancangan terdiri dari beberapa modul yaitu modul mikrokontroler

(ATmega2560 dan Gboard Pro (SIM-900), sensor suhu (IC LM35), modul sensor

asap dan gas (Octopus MQ-5 Brick), modul sensor magnetik pintu dan jendela,

sensor level ketinggian air (Funduino Water Sensor), modul sensor PIR (Arduino

Passive Infrared Sensor), modul buzzer alarm, modul serial camera (0V7670) dan

modul sistem komunikasi WiFi (WiFi Shield berbasis Wiznet FI250). Diagram blok

dari perancangan secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 7.1 dan Gambar

7.2.

(7)

Gambar 7.2. Diagram Blok Sistem Komunikasi (Sistem Keamanan Rumah Pintar)

7.2 Pemilihan Tipe Komponen

7.2.1 Mikrokontroler ATmega2560 dan GBoard PRO (SIM-900)

Pada perancangan ini menggunakan mikrokontroler dari produk Arduino

dengan tipe ATmega2560 dengan papan GBoard Pro. GBoard Pro adalah mainboard

Arduino yang kompatibel dengan WIFI SHIELD FI250, modul SIM900 GSM/GPRS,

dan memiliki komunikasi antarmuka atau communication interfaces berupa XBee

socket, modul nRF24L01+, micro SD card interface, UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter), modul ITDB02 paralel LCD interface, electronic brick interface, dan mikrokontroler ATmega2560. GBoard Pro I/O beroperasi pada tegangan 3,3 – 5,5V DC dan maksimum frekuensi board adalah 16 Mhz. Gboard Pro memiliki 40 pin ITDB02 Paralel LCD Interface (33 pin konfigurasi terhubung ke mikrokontroler ATmega2560), 20 pin electronics bricks interface (20 pin konfigurasi terhubung ke mikrokontroler ATmega2560), 8 pin nRF24L01+

(8)

SD socket (4 pin konfigurasi terhubung ke mikrokontroler ATmega2560), 3 pin XBe

interface (3 pin konfigurasi terhubung ke mikrokontroler ATmega2560) dan 4 pin SIM900 communication interface (4 pin konfigurasi terhubung ke mikrokontroler ATmega2560). Gboard Pro dirancang untuk memudahkan pengguna dalam

menghubungkan saluran pin antara hardware komponen dengan mikrokontroler ATmega2560. Konfigurasi pin GBoard Pro terdapat pada Gambar 7.3.

Gambar 7.3. Pin GBoard Pro dan Mikrokontroler ATmega2560

Penggunaan mikrokontroler ATmega2560 dikarenakan memiliki ukuran

memori flash yang besar yaitu 256 kilobyte, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM sebesar 4 kilobyte (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM),

Analog-to-Digital Converter (ADC) internal, dan praktis karena memiliki In-System Serial Programming (ISP) untuk keperluan men-download program. Selain itu Mikrokontroler Atmega2560 dengan papa Gboard Pro menyediakan fasilitas GSM

yaitu SIM-900, melalui short message service.

ATmega2560 memiliki jumlah pin input/output yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perancangan alat dengan jumlah input/output sebanyak 85 pin I/O

(9)

Gambar 7.4. Konfigurasi Pin Gboard Pro (Merah) dan ATmega2560 (Hitam)

Konfigurasi pin ATmega2560 sebagai berikut :

1. VCC merupakan pin yang digunakan sebagai masukan sumber tegangan. 2. GND merupakan pin untuk Ground.

3. XTAL1/ XTAL2, XTAL digunakan sebagai pin external clock.

4. Port A, B, C ,D ,E , H, dan L merupakan 8 bit port I/O dengan internal pull-up resistor. Port G merupakan 6 bit port I/O dengan internal pull-up resistor. 5. Port F (PF0:PF7) dan Port K (PK0:PK7) merupakan pin I/O dan merupakan

pin masukan ADC.

6. AVCC adalah pin masukan untuk tegangan ADC.

7. AREF adalah pin masukan untuk tegangan referensi eksternal ADC.

(10)

Bahasa pemrograman yang digunakan pada perancangan adalah arduino C

dan C++. Pada pemrograman, inisialisasi komunikasi antar hardware menggunakan media serial. Komunikasi serial antar hardware sendiri memiliki dua konfigurasi secara umum yaitu konfigurasi cross (Tx1 – Rx2 dan Tx2 – Rx2 untuk dua hardware

yang terhubung melalui komunikasi serial) di tiap komponen hardware. Untuk mengubah besaran analog yang diterima oleh tiap-tiap hardware ke digital,

digunakan perintah adc[] pada pemrograman. Terdapat inisialisasi adc[1] sen_gas

(LDR), adc[2] sens_suhu (IC LM35 for heat detector), adc[3] sens_air (water level sensor), adc[4] sens_PIR (PIR sensor), adc[5] sens_MS (magnetic sensor), dan lainnya, untuk men-konversi atau merubah besaran analog yang diterima oleh modul

sensor suhu (IC LM35), modul sensor asap dan gas (Octopus MQ-5 Brick), modul

sensor magnetik pintu dan jendela, sensor level ketinggian air (Funduino Water

Sensor), modul sensor PIR (Arduino Passive Infrared Sensor), modul buzzer alarm,

modul serial camera (0V7670) dan lain sebagainya menjadi besaran digital, dimana

informasi tersebut dilanjutan terhadap pemrograman di dalam mikrokontroler

ATmega2560 dan ditampilkan pada website melalui komunikasi serial mikrokontroler ATmega2560 ke WiFi Shield sebagai penyedia AP atau disampaikan kepada

pengguna melalui short message service (SMS) melalui fasilitas GSM SIM-900.

7.2.2 Sensor Suhu (IC LM35-Heat Detector)

Sensor suhu yang dipakai pada perancangan ini adalah tipe sensor suhu IC

LM35 chip IC produksi National Semiconductor. Sensor suhu IC LM35 berfungsi untuk sebagai heat detector. Sensor suhu mengetahui dan mengubah temperature

atau suhu yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35

dapat mengubah perubahan temperature atau suhu menjadi perubahan tegangan pada bagian output-nya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan minimal 3,5 - 5 V DC dalam beroperasi yang berasal dari tegangan pin

mikrokontroler. Sensor suhu IC LM 35 sendiri memiliki sensitivitas suhu yang baik

dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC sehingga dapat

dikalibrasi langsung dalam celcius dan memiliki jangkauan maksimal operasi suhu

antara -55 ºC sampai dengan +150 ºC. Sensor suhu IC LM 35 pada perancangan

seperti tampak pada Gambar 7.6., berfungsi sebagai pemberi indikator-indikator

perubahan suhu kepada mirokontroler, apabila suhu pada lingkungan objek rumah

(11)

disampaikan kepada pengguna melalui fasilitas short message service (SMS) atau pengguna dapat memantaunya melalui website pada fasilitas Wi-Fi Shield dengan mengakses address dari AP.

Gambar 7.6. Bentuk Fisik Sensor Suhu IC LM35

7.2.3 Sensor Asap dan Gas (Octopus MQ-5 Brick)

Sensor asap dan gas (Octopus MQ-5 Brick) digunakan dalam mendeteksi

kebocoran gas pada peralatan di pasar konsumen dan industri, sensor ini cocok

untuk mendeteksi kebocoran gas seperti LPG, i-butana, propana, metana, alkohol,

hidrogen, asap [2]. Sensor asap dan gas ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu

respon yang cepat dan sensitivitas dapat disesuaikan dengan potensiometer.

Gambar 7.7. Bentuk Fisik Sensor Asap dan Gas (Octopus MQ-5 Brick)

7.2.4 Sensor PIR (Arduino Passive Infrared Sensor)

Jika sensor PIR (Arduino Passive Infrared Sensor) mendeteksi objek yang

mencurigakan bergerak di daerah terlarang maka kontroler akang mengambil gambar

melalui serial kamera dan menyimpan gambar tersebut pada SD Card, setelah itu

(12)

Sensor PIR (Passive Infra Red Sensor) ini memiliki potensiometer untuk mengkalibrasi jarak dan waktu tunda. Sensor mudah diimplementasikan, harga yang

terjangkau. Sensor PIR beroperasi pada 100uA - 150uA dan kondisi tegangan 3Volt

5Volt, memiliki akurasi 0,1 6 meter dengan kemampuan untuk bekerja pada suhu

-200C untuk 700C. Selain itu, modul sensor ini juga memiliki kerja panjang gelombang

7um - 14um dan sudut cakupan di 1200 [1].

Gambar 7.8. Bentuk Fisik Sensor PIR

7.2.5 Buzzer Alarm

Arduino Buzzer Alarm berfungsi untuk mengontrol suara bel atau alarm,

buzzer alarm diaktifkan apabila adanya intrusi yang disampiakan melalui

sensor-sensor lainnya terhadap Arduino Mikrokontroler. Modul Buzzer Alarm terdiri dari pin:

1 - Output, 2 - Power Supply, 3 – ground [1].

(13)

7.2.6 Serial Camera (OV7670)

Serial Kamera seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.8. adalah modul

kamera warna serial OV7670 JPEG dengan pengolahan citra DSP untuk

menghasilkan 320 x 240 atau 640 x 480 gambar JPEG, gambar disimpan dalam

buffer internal dan ditransfer melalui port UART [11]. Serial kamera ini bekerja pada

tegangan I/O: 2,5 ~ 3 volt , suhu operasional adalah -30°C hingga +70°C, ukuran

lensa / lens size: 1/6", sudut pandang visual / vision angle adalah 25° dan lingkup titik cahaya / pixel coverage: 3,6 x 3,6 Μm. Unit ini akan menangkap daerah intrusi yang tidak diinginkan dan oleh instruksi dari kontroler Arduino disimpan pada SD

Card Arduino Atmega2560.

Gambar 7.10. Bentuk Fisik Serial Camera

7.2.7 Sensor Level Ketinggian Air

Sensor level ketinggian air yang digunakan adalah Funduino Water Sensor. Sensor ini terdiri sejumlah garis yang disusun paralel untuk menentukan ketinggian permukaan air. Nilai konversi ketinggian air ke sinyal analog yang dihasilkan dapat langsung dibaca board Arduino. Tegangan kerja yaitu 3-5 VDC, arus kerja < 20mA dan suhu kerja: 10-300C. Sensor ini bekerja sebagai pendeteksi level ketinggian air pada tangki penampung air dan level ketinggian permukaan air pada sekeliling rumah dengan begitu pemantau dapat memantau status dari ketinggian air dari keduanya tanpa harus merasa khawatir akan bahaya kebanjiran di rumahnya.

(14)

7.2.8 Sensor Magnetik Pintu dan Jendela

Sensor berfungsi sebagai pendeteksi penyusup yang masuk melalui jendela

atau pintu. Melalui sistem magnetik sensor, sensor akan aktif dan memberikan

informasi kepada mikrokontroler arduino apabila adanya indikasi penyusup atau

intrusi tidak diinginkan melalui jendela ataupun pintu, informasi tersebut

disampaikan melalui fasilitas short message service (SMS) kepada pengguna, dan arduino akan secara otomatis menyalakan buzzer alarm.

Gambar 6.12. Bentuk Sensor Magnetik Pintu dan Jendela

7.2.9 Sistem Komunikasi (Wi-Fi Shield Berbasis WiznetFi250)

Arduino Wi-Fi Shield berbasis WiznetFi250 adalah modul wireless dengan ukuran kecil yang memiliki tingkat integrasi yang tinggi, mendukung IEEE

802.11b/g/n. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai modul Wi-Fi Shield berbasis

WiznetFi250 adalah sampai dengan 65Mbit/s. Penggunaan WiFi Shield sebagai

media transmisi data sesuai kebutuhan pengguna dapat berupa mode penyedia

layanan access point (AP) ataupun sebagai client/user yang secara otomatis mentransmisikan data ke jaringan yang lebih besar [3].

Modul Wi-Fi Shield berbasis WiznetFi250 kompatibel dengan semua sistem

komunikasi yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz, dan tersedia layanan layanan

(15)

megabyte flash memori, 128 kilobyte SRAM, 1 megabyte serial flash, bekerja pada frekuensi 2.412-2.484 GHz, dan memiliki UFL konektor sehingga pengguna

dapat menggunakan antena tambahan eksternal untuk menambah jangkauan

sinyal. WiFi Shield berbasis WiznetFi250 dapat dijadikan mode AP ataupun

sebagai router dari suatu jaringan yang kompatibel. Modul komunikasi ini memiliki

interface software sehingga pengguna dapat mengontrol dan memperbarui modul melalui konverter USB, dan memiliki serial interface berupa UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) dan SPI (serial peripheral interface). Modul komunikasi ini menyediakan soket kartu mikro SD, seperti perekam ketika WiFi

Shield bekerja sebagai TCP ataupun UDP server.

Modul WiFi Shield berbasis WiznetFi250 bekerja pada tegangan operasi 5V

atau 3.3V DC (auto select). Modul WiFi Shield berbasis WiznetFi250 dirancang berdasarkan WiFi blok dan blok MCU. Modul komunikasi ini mendukung generik

SPI, interface UART yang menghubungkan WLAN ke prosesor host. Pada perancangan sistem, digunakan interface UART sebagai komunikasi serial antara

hardware dari komponen mikrokontroler ATmega2560 dan Gboard Pro dengan

hardware WiFi Shield. Pin konfigurasi yang digunakan pada pemodelan sistem komunikasi WiFi Shield yang terhubung ke mikrokontroler ATmega2560 dan Gboard

Pro adalah pin GND (ground), komunikasi serial pin UART1_Tx (transmitter atau pengirim) dan pin UART1_Rx (Receiver atau penerima), dan pin VDD_3V3 sebagai input tegangan terhadap hardware WiFi Shield.

(16)

8.

Hasil Yang Diharapkan

8.1 Perbandingan dari sisi biaya

Ditinjau dari sisi biaya diharapkan sistem keamanan rumah pintar yang dirancang terjangkau dengan harga investasi awal sistem dibawah Rp. 3.800.000,-. Sehingga dapat diaplikasikan secara luas di Indonesia.

Manfaat sistem keamanan rumah pintar bagi Pengguna :

1) Biaya yang lebih murah bila dibandingkan dengan sistem keamanan

konvensional berupa CCTV, monitor, dan lain-lain.

2) Pengguna dapat mengontrol keamanan rumahnya walaupun sedang bepergian di luar daerah yang jauh.

3) Apabila ada intrusi, penyusup atau penjahat yang mencoba untuk mencuri atau melakukan kejahatan lainnya, sistem akan secara otomatis

men-capture gambar dari sosok pencuri dan mengirimkan informasi kepada pengguna melalui short message service (SMS) dan setelah itu sistem menyalakan alarm, sehingga dapat dicegah lebih dini.

4) Sistem mendeteksi bahaya kebakaran dan banjir melalui sensor yang diimplementasikan, sehingga pengguna tidak perlu merasa khawatir apabila sedang tidak berada di rumah karena dapat dikontrol melalui website atau pun short message service (SMS).

9.

Daftar Pustaka

[1] S. Budijono, J. Andrianto, M. Axis, and N. Noor, “Design and implementation of modular home security system with short messaging system,” vol. 25, 2014.

[2] W. H. W. Ismail, H. R. M. Husny, and N. Y. Abdullah, “Smoke Detection Alert System via Mobile Application,” Proc. 10th Int. Conf. Ubiquitous Inf. Manag. Commun., p. 34:1--34:6, 2016.

[3] N. David, “Design of a Home Automation System Using Arduino,” September, 2016. [4] P. P. Kumar, G. T. Vasu, P. G. Scholar, and A. Pradesh, “Home Automation &

Security System Using Arduino Android ADK,” vol. 3, no. 6, pp. 190–194, 2015. [5] A. Cyril Jose and R. Malekian, “Smart Home Automation Security: A Literature

Review,” Smart Comput. Rev., vol. 5, no. 4, pp. 269–285, 2015.

[6] C. Jin and T. Kunz, “Design and Implementation of a Smart Home Networking Simulation,” August, 2010.

[7] S. R. L. Rajeev Piyare, “Smart Home-Control and Monitoring System Using Smart Phone,” vol. 24, pp. 83–86, 2013.

[8] J. Janak, H. Nam, and H. G. Schulzrinne, “Connecting the Physical World with Arduino in SECE,” Citeseer, 2013.

[9] G. M. S. Mahmud Rana, A. Al Mamun Khan, M. N. Hoque, and A. F. Mitul, “Design and implementation of a GSM based remote home security and appliance control system,” in 2013 2nd International Conference on Advances in Electrical Engineering (ICAEE), 2013, no. Icaee, pp. 291–295.

[10] R. Piyare, “Internet of Things : Ubiquitous Home Control and Monitoring System using Android based Smart Phone,” Int. J. Internet Things, vol. 2, no. 1, pp. 5–11, 2013.

[11] A. K. Dennis, “Raspberry Pi Home Automation with Arduino,” p. 176, 2013.

(17)

[13] A. Yusuf and M. A. Baba, “Design and Implementation of a Home Automatedn System based on Arduino , Zigbee and Android Application,” Int. J. Comput. Appl., vol. 97, no. 9, pp. 37–42, 2014.

[14] B. M. O. Al-thobaiti, I. I. M. Abosolaiman, M. H. M. Alzahrani, S. H. a Almalki, and M. S. Soliman, “Design and Implementation of a Reliable Wireless Real-Time Home Automation System Based on Arduino Uno Single-Board Microcontroller,” Int. J. Control. Autom. Syst., vol. 3, no. 3, pp. 11–15, 2014.

[15] S. Kumar, “Ubiquitous Smart Home System Using Android Application,” Int. J. Comput. Networks Commun., vol. 6, no. 1, pp. 33–43, 2014.

[16] A. Adriansyah and A. W. Dani, “Design of Small Smart Home system based on Arduino,” in 2014 Electrical Power, Electronics, Communicatons, Control and Informatics Seminar (EECCIS), 2014, pp. 121–125.

[17] M. A. E.-L. Mowad, A. Fathy, and A. Hafez, “Smart Home Automated Control System Using Android Application and Microcontroller,” Int. J. Sci. Eng. Res., vol. 5, no. 5, pp. 935–939, 2014.

[18] R. L. Kumar Mandula, Ramu P, CH.A.SMurty, E.Magesh, “Mobile based Horne Automation using Internet of things (IoT),” pp. 340–343, 2015.

[19] M. A. B. Sidik, M. Q. Arifin Rusli, Z. Adzis, Z. Buntat, Y. Z. Arief, H. Shahroom, Z. Nawawi, and M. ‘Irfan Jambak, “Arduino-Uno Based Mobile Data Logger with GPS Feature,” TELKOMNIKA (Telecommunication Comput. Electron. Control., vol. 13, no. 1, p. 250, Mar. 2015.

[20] A. S. Student, “GSM Based Home Automation , Safety and Security System Using Android Mobile Phone,” vol. 4, no. 5, pp. 490–494, 2015.

[21] S. Reza Khan and F. Sultana Dristy, “Android Based Security and Home Automation System,” Int. J. Ambient Syst. Appl., vol. 3, no. 1, pp. 15–24, 2015. [22] Z. A. Jabbar and R. S. Kawitkar, “Implementation of Smart Home Control by Using

Low Cost Arduino & Android Design,” vol. 5, no. 2, pp. 248–256, 2016.

[23] P. B. Patil, R. R. Patil, S. V Patil, and A. R. Telepatil, “Home Automation System Using Android and Arduino Board,” pp. 5076–5082, 2016.

[24] http://porosmaluku.com/januari-maret-2016-polisi-catat-29-kasus-curanmor/ [25]

Gambar

Tabel 1.1. Tinjauan Pustaka Sistem Keamanan Rumah
Gambar 7.1. Diagram Blok Sistem Keamanan Rumah Pintar
Gambar 7.2. Diagram Blok Sistem Komunikasi (Sistem Keamanan Rumah Pintar)
Gambar 7.3. Pin GBoard Pro dan Mikrokontroler ATmega2560
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muatan program yang paling penting dalam program ini adalah mengajak siswa untuk belajar tentang cerita wayang dengan mengajarkan drama berbahasa jawa dengan cerita

– Sisa anggaran tahun sebelumnya, yang menjadi bagian dari penerimaan dalam pembiayaan di APBD kabupaten/kota tahun berjalan, memberikan kontribusi berarti terhadap pengalokasian

Bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya disebut BUMN) untuk menghadapi persaingan dunia usaha yang kompetitif di era global seperti saat

Diketahui pola pemanfaatan ruang hutan produksi belum sesuai kaidah kemitraan di Wilayah Pembangunan (WP) I, namum sudah sesuai di wilayah II dan III. Capaian hasil pesanggem

pemerintah. Untuk mewujudkan suatu mekanisme IJL yang berkelanjutan di sub-DAS Cikapundung maka dapat dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada regulasi

Kualitas udara dalam ruangan dari gedung-gedung dengan karakteristik seperti tersebut diatas pada umumnya tergantung dari sistem ventilasi yang digunakan selain sumber- sumber

[r]

Pada testing yang pencipta lakukan untuk mendapatkan tingkat keberhasilan dalam penciptaan karya, pencipta melihat respon dari implementasi yang dilakukan dengan