• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN DALAM BAHASA INDONESIA DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBELAJARAN DALAM BAHASA INDONESIA DAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA :

ANALISIS KONTRASTIF

untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Linguistik Terapan

Diampu oleh Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo

Oleh:

Amanah 14/370991/PSA/7737

ILMU LINGUISTIK

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

PEMBELAJARAN DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB ; ANALISIS KONTRASTIF

Latar Belakang

Bahasa sangat erat kaitannya dengan kegiatan berpikir sehingga sistem bahasa yang berbeda akan melahirkan pola pikir yang berbeda pula. Bruner (dalam Handriawan, 2012:139) menyatakan bahwa bahasa adalah alat pada manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan pemikiran. Sehingga, pengaruh bahasa itu bisa menyebabkan pada pengaruh masyarakat yang mempelajarinya, misalnya: pengaruh bahasa Arab. Bahasa Arab bagi masyarakat di Timur Tengah merupakan bahasa pendidikan, kebudayaan, pergaulan sehari-hari, transaksi ekonomi, dan lain sebagainya. Hal tersebut tidak diragukan lagi karena mereka lahir, dan dibesarkan dalam lingkungan yang memakai bahasa Arab. Jadi, bahasa Arab merupakan bahasa pertama mereka sehingga tidak ada kendala yang cukup dalam mempelajari dan memahami bahasa Arab.

Bagaimana keadaan bahasa Arab yang berada di Indonesia? Kondisi ini mungkin berbeda meskipun masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam. Bahasa Arab merupakan bahasa kedua atau mungkin bisa menjadi bahasa ketiga dan keempat setelah bahasa ibu. Hal itu dapat menuai masalah untuk mempelajari dan memahami bahasa Arab. Pada satu dimensi banyaknya kata-kata serapan dalam dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab akan memberikan keuntungan dan kemudahan bagi kita dalam mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa kedua. Akan tetapi, dalam hal ortografi antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab menjadi kendala tersendiri karena berbeda. Selain itu, perbedaan struktur baik dari aspek morfologi, sintaksis dan semantiknya akan perbedaan dan persamaannya.

(3)

Analisis Kontrastif

Analisis kontrastif sangat membantu untuk sarana mengefisiensikan dan mengefektifkan pembelajaran bahasa. Analisis kontrastif berkaitan dengan perbandingan struktur dua bahasa untuk menemukan persamaan – persamaan dan perbedaan – perbedaannya baik dari aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantiknya. Pada analisis ini bertujuan untuk membantu dalam perencanaan pengajaran bahasa, penyusunan bahan pengajaran, penyusunan tata bahasa pedagogis, metode pengajaran bahasa kedua dapat berjalan dengan baik dan mengurangi kesalahan-kesalahan berbahasa karena perbedaan bahasa.

Setiap bahasa memiliki ciri khusus terutama pada struktur dan maknanya. Begitupun dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Kedua bahasa itu memiliki persamaan dan perbedaan struktur menurut kaidah masing-masing. Sehingga, untuk memudahkan dan menggambarkan masalah yang dihadapi oleh para pembelajar bahasa kedua dapat diadakan perbandingan diantara bahasa pertama dan bahasa kedua. Pada tulisan ini akan dibahas tentang kontrastif antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab yang meliputi:

1. Kata Kerja (Verba)

Tabel 1: Kata Kerja

Bahasa Indonesia Bahasa Arab

Kata Kerja

(4)

Kata kerja dalam bahasa Indonesia bentuknya yaitu: ada yang dibentuk tanpa afiks, ada yang dengan afiks ( me- , ber, ), reduplikasi dan majemuk. Sedangkan dalam bahasa Arab yaitu

fi’il madhi (past tense) dan fi’il mudhori’ (continous tense) . Pada fi’il madhi (past tense) dan

fi’il mudhori’ (continous tense) masing-masing berbentuk mujarrod ( tanpa tambahan) dan

mazid (dengan tambahan). Dalam bahasa Arab bentuk kata kerja yaitu ada yang dibentuk tanpa afiks dan dengan afiks.

2. Kata Benda (Nomina)

Tabel 2: Kata Benda

Bahasa Indonesia Bahasa Arab

Kata marbutoh (penanda femina) ketika menunjukkan femina tunggal, ada tambahan alif dan nun atau

(5)

ketika menunjukkan laki-laki plural dan tambahan alif dan ta’ ta’nist ketika menunjukkan perempuan plural. Sedangkan kata benda dalam bahasa Indonesia tidak memperhatikan gender dan jumlah. Bentuk kata benda dalam bahasa Indonesia yang menunjukkan jumlah plural ada yang dibentuk dengan reduplikasi penuh dan penambahan kata yang disebut dengan kata penyukat, misalnya : seikat sawi, setumpuk buku dan lain sebagainya.

3. Artikula (Al-Munada)

Tabel 3 : Artikula Bahasa Indonesia Bahasa Arab

Sang artikula yang bersifat gelar.

يأ Jarak orang yang dipanggil dekat.

Hang أ

Sri ايأ Jarak orang yang dipanggil jauh

Dang ايه

Para Artikula yang mengacu ke makna kelompok.

ا

Kaum اي Netral (dekat, pertengahan, jauh).

Yang Artikula yang menominalkan.

او Orang yang dipanggil adalah orang yang disukai.

Si

Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina dalam bahasa Indonesia ada tiga kelompok artikula yaitu: yang bersifat gelar, yang mengacu ke makna kelompok dan yang menominalkan (Alwi dkk, 2014:311). Jadi, dalam bahasa Indonesia artikula memperhatikan jumlahnya. Sedangkan dalam bahasa Arab penanda artikula ada tujuh dan dibagi sesuai dengan jarak orang yang dipanggil dan ada satu penanda untuk orang yang dipanggil termasuk orang yang disukai atau disayangi. Jadi, dalam bahasa Arab harus memperhatikan jarak orang yang dipanggil.

4. Kata Depan atau Preposisi

Tabel 4: Kata Depan

(6)

Jenis Keterangan

Preposisi Preposisi Menunjukkan Arti

Tempat di

ke

dari

(di) dalam

pada

ءابلا ةيفرظلا

ةبحاصملا

" " نم ىنعم ةيضيعبتلا

"نع ىنعم"

ءلعتسلا

ديكأتلا

قاصللا

ةناعتسلا

و ةيببسلا ليلعتلا

ةيدعتلا

مسقلا

ضوعلا

لدبلا

Waktu pada

dalam

se-sebelum

sesudah

selama

sepanjang

نم لدبلا

ةيفرظلا

ةيببسلا

"نع ىنعم"

ءادتبلا

ضيعبتلا

نايبلا

ديكأتلا

ىلإ ءاهتنلا

ةبحاصملا

"دنع ىنعم"

Alat dengan ىتح ىلإك ءاهتنلل

نع ليلعتلا

" " نم ىنعم

لدبلا ىنعم

دعبلا و ةزواجملا

"دعب ىنعم"

"ىلع ىنعم"

(7)

untuk

bagi

demi

" " نمل ىنعم

ءابلا ىنعم

كاردتسلا

" " يف ىنعم

"نع ىنعم"

مللا ىنعم

Cara dengan

secara

dengan cara

dengan jalan

يف ةسياقملا

ءابلا ىنعم

"ىلإ ىنعم"

ةيفرظلا

ةيببسلا

" " عم ىنعم

ءلعتسلا

Penyerta dengan

bersama

beserta

فاكلا "ىلع ىنعم"

ديكوتلا

ةيبشتلا

ليلعتلا

Perbandingan / kemiripan

seperti

bagaikan

laksana

مللا ةثاغتسلا

بجعتلا

ةروريصلا

ءلعسلا

تقولا

" " عم ىنعم

" " يف ىنعم

كلملا

صاصتخلا

كلملا هبش

نييبتلا

و ليلعتلا ةيببسلا

ديكوتلا

ةيوقتلا

ةياغلا ءاهتنا

sebab karena

sebab

واولا مسقلا

ءاتلا

(8)

ذنم

Kesalingan saling برترس ليلقتلل

ريثكتلل

لخ ثانثتسلل

ادع اشاح

يك "مللا ىنعم"

ىتم " " نم ىنعم

لرعل ليقع

Bentuk kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia ketika menunjukkan salahsatu makana maka bisa menggunakan beberapa preposisi. Sedangkan dalam bahasa Arab dengan satu preposisi bisa menunjukkan arti yang bermacam-macam. Bentuk-bentuk preposisi pada tabel 5 dalam bahasa Arab termasuk preposisi tunggal (monomorfemis). Selain itu, pada bahasa Arab juga memiliki preposisi turuanan (polimorfemis) misalnya: لبق نم (min qobli) : dari sebelum, دعب نم (min ba’di): dari sesudah dan sebagainya. Struktur sintaksis preposisi dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia memiliki persamaan yaitu terletak didepan kata benda (nomina).

5. Kata Sifat (Adjectiva)

Tabel 5: Kata Sifat

(9)

Manis

Penakut

Cantik-cantik

Keras kepala

Cantik jelita

Kacau balau

رهاملا (al maahiru) : Pandai

ريبك (kabirun) : Besar

رمحأ (ahmaru) : Merah

يكاذلا (adz dzakiyu) : Cerdas

لماج (jaamilun) : Tampan

ةلماج (jaamilatun) : Cantik

Bentuk kata sifat dalam bahasa Indonesia yaitu monomorfemis, ada yang berbentuk nomina tetapi sering dipakai sebagai kata sifat, dengan pengulangan, dengan memadukan adjektiva dengan kata lain dan paduan antara adjektiva dan adjektiva yang lain. Pada susunan sintaksis kata sifat dalam bahasa Indonesia terletak setelah kata benda, contohnya: Adi makan buah yang manis. Sedangkan bentuk kata sifat dalam bahasa Arab yaitu ada yang afiks alif dan

lam dan ada yang tidak ada tambahan. Pada susunan sintaksisnya sama dengan dalam bahasa Indonesia yaitu setelah kata benda, tetapi dalam bahasa Arab antara yang disifati dan yang mensifati harus sesuai dalam hal gender (femina dan maskulin) dan jumlah (tunggal,doubel,plural) misalnya :

رهام بلاط باتكلا أرقي

Tholibun maahirun yaqrou al-kitaaba.

Siswa yang pandai sedang membaca buku.

Penjelasan رهام بلاط yaitu بلاط : nomina tunggal laki-laki (yang disifati) , dan رهام : kata sifat tunggal laki-laki (yang mensifati).

6. Kata keterangan (adverbia)

Tabel 6: Kata Keterangan

(10)

Adverbia

Al-mukammalat Al-majrurat kata yang berkasus

Al-mansubah Kata yang berkasus

At-tawabi’ Kata yang mengikuti sebelumnya.

Adverbia gabungan

berdampingan Amat sangat

Belum pernah

Al-khal Kata yang disebutkan untuk menjelaskan keadaan.

Tidak biasanya ditandai dengan kata “dengan”.

Adverbia konjungtif

Akan tetapi

Kcuali itu

Maf’ul fiih Kata benda yang biasa disebut dengan dzaraf (kata

(11)

dari nomina, frase nominal, pronomina, atau adjektiva yang memperlihatkan hubunganya dengan kata lain.

7. Kata Sambung atau Konjungtor

Tabel 7: Kata Sambung

Bahasa Indonesia Bahasa Arab Jenis kata

sambung

Macam-macamnya Macam-macamnya Jenis kata sambung Konjungtor

koordinatif

Dari

Serta

Atau

Tetapi

Melainkan

Padahal

Sedangkan

و

ف

مث

وأ

ىتح

مأ

لب

نكل

ل

Kharfu al-athfi

(konjungtor)

Konjungtor korelatif

Baik... maupun....

Tidak hanya.... tetapi juga...

Bukan hanya.... melainkan juga..

Demikian.... sehingga...

(12)

Konjungtor

Ismu mausul al-khas

(exclusive relative noun)

Konjungtor antar kalimat

Biarpun demikian/ begitu

Sekalipun demikian/ begitu

Walaupun demikian/ begitu

Meskipun demikian/ begitu

Sesudah itu

Al-ismul mausul al-musytarok

( general relative noun)

Kata konjungtor atau kata sambung dalam bahasa Indonesia ada yang hanya dapat berfungsi sebagai preposisi, ada bentuk yang hanya berfungsi sebagai konjungtor dan ada bentuk yang dapat berfungsi baik sebagai preposisi maupun sebagai konjungtor (Alwi dkk, 2014:302). Pada bahasa Arab konjungtor ada dua yaitu kharfu al-atfi dan al-ismul mausul. Perbedaan dengan konjungtor bahasa Indonesia adalah dalam bahasa Arab ada konjungtor yang memperhatikan gender dan jumlah yaitu al-ismul mausul al-khas (exclusive relative noun), misalnya al-ladzi berfungsi untuk maskulin jumlahnya tunggal sedangkan al-ladzani untuk maskulin jumlahnya doubel dan sebagainya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak memperhatikan itu. Tetapi antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menghubungkan dua satuan bahasa.

(13)

Tabel 8: Kata Bilangan

Bahasa Indonesia Bahasa Arab Numeralia

Pokok

Numeralia pokok tentu

(14)

Numeralia

Numeralia tingkat Kesatu

(15)

Numeralia pecahan Seperdua

Perbedaan numeralia antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab yaitu bahasa Indonesia membagi menjadi tiga yaitu : Numeralia pokok, numeralia tingkat numeralia pecahan, dan frasa numeralia. Pembagian itu didasarkan jika numeralia pokok, yang memberi jawab atas pertanyaan “Berapa?” dan nemeralia tingkat, yang memberi jawab atas pertanyaan “Yang Beberapa?” (Alwi dkk, 2014:282). Sedangkan, bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu asli dan urutan. Pada bentuk numeralia bahasa Arab memperhatikan gender dan susunan sintaksinya. Persamaan bentuk kata bilangan antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab adalah sama-sama untuk menjelaskan atau menghitung banyaknya (orang, binatang, atau barang) dan konsep.

9. Kata Ganti Tunjuk atau Demonstrative Pronoun

(16)

Bahasa Indonesia Bahasa Arab

Kata Tunjuk untuk perempuan Kata Tunjuk untuk laki-laki

ini ( hadzihi)هذه

Persamaan bentuk kata tunjuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab sama-sama memperhatikan jarak dengan benda yang ditunjuk. Pada kata tunjuk dalam bahasa Arab selain jarak ada juga yang diperhatikan yaitu gender dan jumlah. Sedangkan dalam bentuk bahasa Indonesia tidak memperhatikan gender dan jumlah.

10. Kalimat atau Sentence

Tabel 10: Kalimat Bahasa Indonesia Bahasa Arab

Jenis kalimat Contoh Contoh Jenis kalimat

Budi menulis surat atau

ةلاسرلا بتك دمحأ

Ahmadu kataba ar-risalata

(Ahmad telah menulis surat)

Ismiyah

(17)

Kalimat aktif

( S + P + O )

Budi telah menulis surat

Kalimat aktif (past tense) ةلاسرلا دمحأ بتك

Kataba ahmadu ar-risalata

(telah menulis Ahmad surat)

Fi’liyah

(V + S + O)

Ani belajar di kamar

Atau

Ani sedang belajar di kamar.

ىلإ بهذت ةمطاف ةكملا

Fatimatu tadzhabu ila al-Makkah.

(Fatimah sedang pergi ke Mekah)

Ismiyah

(S + V + O )

Kalimat aktif (continous)

ىلإ ةمطاف بهذت ةكملا

Tadzhabu fatimatu ila al-Makkah.

(Sedang pergi Fatimah ke Mekah)

Fi’liyah

( V + S + O )

Perbedaan susunan kalimat pada bahasa Arab dan bahasa Indonesia yaitu bahasa Indonesia tidak ada waktu atau zaman dalam membuat sebuah kalimat. Apabila itupun ada kata keterangan seperti “telah” dan “sedang” dalam sebuah kalimat tidak wajib ada. Fungsinya hanya sebagai keterangan saja. Pada bahasa Arab membedakan adanya waktu, ketika waktunya lampau maka kata kerjanya menggunakan lampau yang disebut dengan

(18)

11. Kata Ganti Orang atau Personal Pronoun

Tabel 11: Kata Ganti Orang

Bahasa Indonesia Bahasa Arab

Pronoun Jumlah Menunjukkan Jenis Pronoun Dia

Mereka berdua Mereka

وه Mufrod (1)

Mudzakar

(laki-laki)

Ghaib (Orang III)

امه Tasniyah

(2)

مه Jamak (>2)

يه Mufrod (1)

Muannats

(perempuan)

امه Tasniyah

(2)

نره Jamak (>2) Kamu

Kalian berdua Kalian

تت نأ Mufrod (1)

Mudzakar

(laki-laki)

Mukhatab

(Orang II)

امتنأ Tasniyah

(2)

متنأ Jamak (>2)

تلنأ Mufrod (1)

Muannats

(perempuan)

امتنأ Tasniyah

(2)

نرتنأ Jamak (>2)

Saya

Aku انأ

Mufrod Mudzakar / muannats

(laki-laki / perempuan)

Mutakallim bi nafsihi

(Orang yang berbicara)

Kami

Kita نحن

Jamak Mutakallim ma’al ghair

(Orang yang berbicara)

(19)

jumlah yang lebih dari satu sudah dianggap plural. Sedangkan, pronoun bahasa Arab dalam hal bentuk ada tiga tingkatan yaitu tunggal, doubel dan plural (lebih dari 2).

Kesimpulan

Jadi, dari analisis kontrastif antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab yang telah dijelaskan diatas yaitu tentang kata kerja (Verba), kata benda (nomina), artikula, kata sifat (adjectiva), kata keterangan (adverbia), kata sambung (konjungtor), kata bilangan (numeralia), kata ganti tunjuk (demonstrative pronoun), kalimat (sentence), kata ganti orang (personal pronoun) dan kata depan (preposisi). Diharapkan dengan analisis kontrastif yang telah dipaparkan atau diuraikan dapat membantu pembelajaran dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Sehingga dengan analisis kontrastif ini dapat memberikan manfaat, diantaranya:

1. Memberikan wawasan persamaan dan perbedaan antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab.

2. Penjelasan dan prediksi masalah dalam pembelajaran bahasa Arab.

3. Mengembangkan materi untuk pengajaran bahasa Arab.

4. Untuk membantu dalam bidang penerjemahan.

Daftar Pustaka

Dardjowidjojo, Soenjono dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Al-Ghalayaini . M. (2009). Jami’u al-Durus al-‘Arabiyah . Beirut: Daar al-Fikr.

Alwi, Hasan dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

(20)

Haryanti, Agung Tri. (2012). Kamus Kebahasaan Dan Kesusastraan. Surakarta: Aksara Sinergi Media.

Khairin, A.Shohib. (2008). Audhohu al-Manahij fii Mu’jami Qawa’ida al-Lugho al-‘arabiyah.

(A Complete Guide to Arabic Grammar ),Volume 1: The Fundamental Theory. Mesir: al-Azhar Cairo.

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia.

Lyons, Jhon. Pengantar Teori Linguistik (Production to Theoretical Linguistics) Terj. Soetikno. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ma’shum, M. (TT). al-Amtsilatu at-Tashrif. Surabaya: Maktabah Syaikh Salim.

Massih, George.M.Abdul . (2001) . Mu’jamu Qawa’idi al-Lughoti al-‘Arabiyah fii jadawali walaukhat (A Dictionary of Arabic Grammar in Charts and Tables). Beirut: Maktabah Libanon Nasyirun

Gambar

Tabel 1: Kata Kerja
Tabel 2: Kata Benda
Tabel 3 : Artikula
Tabel 5: Kata Sifat
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pergeseran makna ini terjadi dikarenakan perubahan wilayah makna (Ullmann, 1983:228). Salah satu bahasa yang berkontak dengan bahasa Indonesia adalah bahasa Arab. Pergeseran makna

Kosakata bahasa Indonesia ragam lisan Medan memliki perbedaan yang khas dibandingkan dengan Kosakata Baku Bahasa Indonesia dalam ranah keluarga dan ranah pasar.. Penelitian ini

Bahasa Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan dari bahasa-bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti bahasa Sansekerta, baahasa Arab,

Permasalahan yang diteliti mencakup bunyi-bunyi konsonan apa saja yang mengalami interferensi fonologi bahasa Indonesia dalam bahasa Arab al-Qur’an beserta distribusinya

Permasalahan yang diteliti mencakup bunyi-bunyi konsonan apa saja yang mengalami interferensi fonologi bahasa Indonesia dalam bahasa Arab al-Qur’an beserta distribusinya

Secara kesuluruhan, dapat dikatakan bahwa terjemahan bahasa Indonesia dari klausa transitif bahasa Arab dalam novel ini adalah akurat, meskipun masih ada

Dalam penelitian ini dijumpai enam bahasa selain bahasa Indonesia digunakan dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu bahasa Inggris, Prancis, Arab, Cina, Myanmar, dan

Dari sisi orientasi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, sekurang-kurangnya ada empat orientasi yang berkembang di kalangan pembelajar, masing-masing