Perkembangan Islam pada Masa Nabi Berada Di
Mekah
“Ditujukan untuk memenuhi tugas”
Mata Kuliah
: Materi PAI MTS/MA
Dosen
:
Drs.H.Syahrul Kodrah.MA
Jurusan
: Tarbiyah - PAI (IV-A)
Di susun Oleh
Kelompok 10 ( Sepuluh
)
Yusrah
Zairanisa Fitri
Zakaria
Zakiah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA - LANGKAT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah Materi PAI MTS / MA yang membahas “ Perkembangan Islam Pada Masa periode Mekah ”.Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan mata kuliah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi . oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.Bapak dosen mata kuliah Materi PAI MTS/ MA Bapak Drs.H.Syahrul Kodrah.MA yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini selesai.
Tanjung Pura, Juli 2017
Tim Penyusun
Kelompok 10 ( Sepuluh )
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan Makalah...1
BAB II...2
PEMBAHASAN...2
C. Perkembangan Pendidikan di Mekah...6
BAB III...10
PENUTUP...10
A. Kesimpulan...10
B. Saran...10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal mula Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah SWT, yang
isinya menyeru manusia untuk beribadah kepadanya, mendapat tantangan yang besar
dari berbagai kalangan Quraisy. Hal ini terjadi karena pada masa itu kaum Quraisy
mempunyai sesembahan lain yaitu berhala-berhala yang dibuat oleh mereka sendiri.
Karena keadaan yang demikian itulah, dakwah pertama yang dilakukan di Makkah
dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi, terlebih karena jumlah orang yang masuk
Islam sangat sedikit. Keadaan ini berubah ketika jumlah orang yang memeluk Islam
semakin hari semakin banyak, Allah pun memerintah Nabi-Nya untuk melakukan
dakwah secara terang-terangan.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Perkembangan Agama Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW ?
C. Tujuan Makalah
a. Untuk Mengetahui Perkembangan Agama Islam pada Masa Nabi Muhammad pada
Masa Periode Mekah?
b. Untuk Mengetahui Strategi Dakwah Rasul pada Masa Nabi Muhammad pada Masa
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA NABI BERADA DI MEKAH
A. Perkembangan Agama Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW
Sebelum Islam datang di tanah arab, sebenarnya masyarakat Arab bukan tidak
berkeyakinan, mereka sudah memiliki keyakinan tertentu yang dikenal dengan
Panganisme, mereka tidak mengingkari adanya tuhan, tetapi umumnya mereka
menggunakan perantara yaitu patung-patung atau berhala untuk menyembah tuhan
mereka.
Orang-orang arab juga hidupnya suka berpindah-pindah tempat atau sering disebut
nomaden, mereka suka mengenbara kemana-mana, itu bisa dipahami karena kondisi
bangsa arab tandus dan kurang subur. Karena kondisi alam seperti inilah terkadang
menjadikan mereka memiliki watak watak yang keras. Mereka suka berperang. Kaum
laki menjadi dominan dalam posisi ini, sehingga ketika mereka memillii anak
laki-laki mereka bangga, tetapi sebaliknya ketika mendapat anak perempuan mereka merasa
aib dan malu, karena tidak bisa diajak berperang maka banyak yang mereka bunuh. Dalam kondisi masyarakat semacam itulah Nabi Muhammad diturunkan. Ayah
nabi muhammad bernama Abdullah bin ibn abdul muthalib. Dan ibunya bernam
Aminah binti wahab. Dia dilahirkan di mekah pada tanggal 20 agustus tahun 570 M.
tahun ini disebut juga tahun gajah karena pada tahun tersebut terjadi penyerangan
terhadap ka’bah yang dilakukan raja Abrahah dari Yaman. beliau menjadi yatim pada
usia delapan tahun, lalu di asuh kakek dan pamannya. Pada usia 12 tahun nabi sudah
negeri Syam. Setelah dewasa, beliau ingin berusaha berdagang dengan membawa
barang dagangan Khadijah, seoramg saudagar wanita yang ahirnya menjadi istri beliau.
Fase kenabian beliau dimulai ketika beliau bertahanus di Gua Hira, sebagai imbas
keprihatinan beliau terhadap masyarakat Arab yang menyembah berhala.disini beliau
menerima wahyu pertama QS.AL-Alaq: 1-5, yang berbunyi:
)
ققلقخق يذذللقٱ كقبلذرق مذسسٱبذ سأرقسقٱ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.
Dengan wahyu yang pertama ini maka beliau telah diangkat menjadi Nabi, utusan
Allah. Pada saat itu beliau belum diperintahkan untuk menyeru pada umatnya, namun
setelah turun wahyu kedua, yaitu QS. AL-Mudatsir ayat 1-7,
Dalam hal ini dakwah nabi muhammad dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Periode Mekkah, ciri pokok periode ini adalah pembinaan dan pendidikan tauhid.
2. Periode Madinah, ciri pokok periode ini adalah pendidikan Sosial dan Politik.
B. Agama Islam pada Masa Periode Mekah
Pada periode ini, tiga tahun pertama, dakwah Islam dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad SAW mulai melaksanakan dakwah Islam di lingkungan
keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib,
Abu Bakar sahabat beliau, lalu Zaid bin Haritsah bekas budak beliau. Juga banyak yang
masuk Islam dengan perantara Abu Bakar yang terkenal dengan julukan Assabiqunal awwalun (orang-orang yang lebih dahulu masuk islam), mereka adalah Usman bin Affan, Zubair bin Awan, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdur Rahman bin ‘auf, Thalhah bin
‘Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah, dan Al-Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya
dijadikan markas untuk berdakwah. Kemudian, setelah turun QS. Al-hijr:94, yang berbunyi:
نقيكذرذسشمبسلٱ نذعق سضرذسعأقوق ربمقسؤتب امقبذ سعدقسصٱفق
٩٤
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik“.
Nabi mulai berdakwah secara terang-terangan. Namun, dakwah yang dilakukan
tidak mudah karena mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Karena beberapa
faktor, yaitu:
2. Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya. 3. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta tidak menerima
ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
4. Taklid pada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada bangsa Arab. 5. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.
Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah nabi
Muhammad SAW, namun selalu gagal. Puncak segala cara itu adalah dengan
diperlakukannya pemboikotan terhadap bani Hasyim yang merupakan tempat Nabi
Muhammad SAW berlindung. Pemboikotan ini berlangsung selama 3 tahun, dan
merupakan tindakan yang paling melemahkan umat Islam pada saat itu. Pemboikotan
ini berhenti setelah kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat
keterlaluan. Tekanan dari orang-orang kafir semakin keras terhadap gerakan dakwah
Nabi Muhammad SAW, terlebih setelah meninggalnya dua orang yang selalu
melindungi Nabi Muhammad SAW dari orang-orang kafir yaitu paman beliau, Abu
Thalib dan istri beliau, Khadijah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-10 kenabian. Tahun
ini merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW sehingga dinamakan amul khuzn.
Karena di Makkah dakwah nabi Muhammad mendapat rintangan dan tekanan,
pada akhirnya Nabi memutuskan untuk berdakwah diluar Makkah. Namun, di Thaif
beliau dicaci dan dilempari batu sampai beliau terluka. Hal ini, hampir menyebabkan
Nabi putus asa, sehingga untuk menguatkan hati beliau, Allah SWT mengutus dan
mengisra’ dan memi’rajkan beliau pada tahun ke-10. Setelah peristiwa itu, suatu
perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam terjadi, yaitu dengan datangnya
sejumlah penduduk Yatsrib ( Madinah ) untuk berhaji ke Makkah. Mereka terdiri dari
tiga gelombang. Gelombang pertama pada tahun ke-10 kenabian, pada gelombang
kedua, pada tahun ke-12 kenabian mereka datang kembali menemui Nabi dan
mengadakan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian “aqabah pertama”, yang berisi ikrar kesetiaan. Gelombang ketiga, pada tahun ke-13 kenabian, mereka datang kembali
kepada nabi untuk hijrah ke yatsrib. Mereka akan membaiat nabi sebagai pemimpin.
Perjanjian ini disebut perjanjian “aqabah kedua” karena terjadi ditempat yang sama. Akhirnya Nabi Muhammad bersama kurang lebih 150 kaum muslimin hijrah ke Yatsrib.
Dan ketika sampai disana, sebagai penghormatan kepada nabi, nama Yatsrib diubah
menjadi Madinah.
C. Perkembangan Pendidikan di Mekah
1. Materi Pendidikan Islam
Materi pendidik pada fase Makkah dibagi kepaada dua bagian yaitu:
Pertama : materi pendidikan tauhid , materi ini lebih di fokuskan untuk memurnikan
ajaran agama tauhid yang dibawa nabi Ibrahim, yang telah diselewengkan oleh
masyarakat jahiliah. Secara teori inti sari ajaran tauhid terdapat dalam kandungan surat
al- Fatihah Ayat 1-7 dan surat al-Ikhlas Ayat 1-5 secara praktis pendidikan tauhid
diberikan melalui cara cara yang bijaksana, menuntun akan pikiran dengan mengajak
umatnya membaca,memperhatikan dan memikirkan kekuasaan dan kebesaranAllahdan
pengertian tauhid tersebut dalam kehidupan sehari hari Rasulullah lansung yang
menjadi contoh bagi umatnya. Hasilnya , kebiasaan masyarakat Arab yang memulai
perbuatan atas nama berhala, diganti dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim.
Kebiasaan menyembah berhala, diganti dengan mengagungkan dan menyembah Allah
SWT
Kedua, materi pengajaran Al-quran. Materi ini dapat dirinci kepada:
a. Materi baca tulis Al-qur’an, untuk sekarang ini disebut dengan materi imla’ dan
iqra’. Dengan materi ini dirahrapkan agar kebiasaan orang arab yang sering
membaca syair syair indah, diganti dengan membaca Al-qur’an sebagai bacaan
yang lebih tinggi nilai sastranya.
b. Materi menghafal ayat ayat Al-qur’an , yang kemudian hari disebut dengan
menghafalkan ayat ayat Al-qur’an.
c. Materi pemahaman Al-qur’an, saat ini disebut dengan materi fahmi Al-qur’an atau
tafsir Al-qur’an : tujuan materi ini adalah meluruskan pola pikir umat islam yang
di pengaruhi pola pikir jahiliah. Di sinilah letaknya fungsi hadis sebagai bacaan
2. Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan yang dilakukan R asulullah dalam mendidik sahabatnya
antara lain:
a. Metode ceramah, menyampaikan wahyu yang baru diterimanya dan memberikan
penjelasan penjelasan serta keterangannya.
b. Dialog, misalnya dialog antara Rasulullah dengan Mu’az Ibn Jabal ketika Mu’az
akan diutus sebagai kadi ke negeri Yaman, dialog antara Rasulullah dengan
sahabat untuk mengatur strategi perang
c. Diskusi atau tanya jawab, sering sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang
suatu hukum kemudian Rasul menjawabnya
d. Metode perumpamaan, Misalnya orang mukmin itu laksana tubuh, bila sakit salah
satu anggota tubuh maka tubuh lainnya akan merasakannya.
e. Metode kisah, misalnya kisah nabi Muhammad dalam perjalanan Isra’ Mi’raj dan
kisah pertemuan nabi Musa dengan nabi Khaidir.
g. Metode hafalan, misalnya para sahabat dianjurkan menjaga Al-qur’an dengan cara
menghafalnya.
3. Lembaga Pendidikan Islam
Ada dua lembaga pendidikan Islam fase Makkah yaitu :
a. Rumah Arqam Ibn Arqam, temapt ini merupakan tempat pertama berkumpulnya
kaum muslimin beserta Rasulullah untuk belajar hukum hukum dan dasar dasar
ajaran Islam. Rumah ini merupakan lembaaga pendidikan pertama di dalam dunia
Islam dan Rasulullah sendiri sebagai pengajarnya.
b. Kuttab, pendidikan di kuttab tidak sama dengan di rumah Arqam materi yang
diajarkan di Kuttab adalah materi baca tulis sastra,syair arab, dan pembelajaran
berhitung namun seelah datang Islam materinya ditambah dengan materi baca
tulis Al-quran dan memahami hukum hukum Islam.
Adapun kurikulum pendidikan Islam yang digunaknan adalah Al-quran yang
Allah wahyukan sesuai kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwa yang dialami umat
Islam saat itu.
Melihat situasi pendidikan zaman sekarang jika dibandingkan dengan zaman
oleh bangsa barat. Walaupun belum dengan sarana dan prasarana yang lengkap seperti
sekarang namun Nabi dan sahabatnya tetap semangat tampa takut mati dalam
menyebarkan Islam. Memang inilah tugas kita bersama pada zaman sekarang, dengan
sarana dan prasaran yang sudah lengkap hendaknya kita harus lebih semangat dan harus
lebih maju dari panji-panji Islam dalam menegakan agama Allah, tidak hanya pada satu
bidang saja akn tetapi kita harus bisa maju dan berkembang mencakup seluruh bidang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peradab Islam di Mekah merupakan tonggak awal muncul dan berkembangnya
dunia Islam baik dibidang pendidikan, ekonomi maupun politik. Banyak hambatan dan
rintangan yang di hadapi Nabi Muhammad SAW dalam memulai babak awal peradaban
Islam di Mekah, baik itu hambatan dan rintangan dari dalam dalam hal dalam lingkup
keluarga Nabi apalagi pemboikotan dan rintangan yang sangat dahsyat dari luar dalam
hal ini dari kaum kafir Quraisy. Namun, Nabi dan para Sahabat tetap teguh pendirian
dan keimanan mereka untuk menyiarkan agama Allah di Mekah.
Tidak peduli dengan sakit dan perihnya rintangan yang diberikan kaum Quraisy,
Nabi tetap mendakwahkan dan menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru jazirah
Arab. Banyak kalangan dari bangsa Arab masuk Islam termasuk dari kaum Quraisy
sendiri. Salah satu bukti peradaban yang dihasilkan pada masa Nabi adalah dengan
adanya kuttab, tempat ini menjadi pusat dakwah dan pengembangan wawasan Islam
ketika Nabi di Mekah.
B. Saran
kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangum demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. 2011, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana
HAMKA, 1975, Sejarah Umat Islam, Jakarta:Bulan Bintang
Syafi’i,A. 1992, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bandung: Armico
Yunus, Mahmud. 1990, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta:Hidakarya Agung