Kelahiran tuhan baru di penghujung tahun.
Hari ini, 31 desember 2013. Tidak banyak yang berbeda, seperti hari hari biasanya. Yang berbeda hanya jalanan yang biasanya senggang sekarang menjadi ramai, riuh. Interaksi pedagang terompet atau pedagang petasan dengan konsumennya menghadirkan sebuah frame yang begitu kontras antara kaum proletar dan hedon. Ini adalah hari dimana membeli petasan, terompet, keliling kota, ataupun pergi ke tempat-tempat istimewa seakan menjadi sesuatu yang wajib, sebuah euphoria yang begitu klise. Dari euphoria inilah lahir sosok tuhan baru, Human create god. Sebuah kelahiran tuhan baru disetiap penghujung tahun, tuhan tuhan baru yang lahir dipusat kota, dalam setiap letus petasan, di sela-sela biji jagung, hingga dalam panasnya arang. Mampu atau tidak mampu tidak mau tau, yang penting tuhan ini harus lahir dalam setiap penghujung tahun. Lalu disambutlah dengan tiupan terompet, rentetan klakson atau dengan auman knalpot yang menyeringai sepanjang jalanan kota, sebuah melodi kebisingan. Dan hari esoknya tuhan ini telah hilang begitu saja, lalu manusia-manusia ini kembali terjebak pada repetisi yang begitu menyedihkan sembari menanti kelahiran tuhannya kembali di penghujung tahun.
Apa yang sedang kita rayakan? Apa yang sedang kita sambut?