• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PICTURE AND

PICTURE

TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI

MAKHLUK HIDUP

Rialisdiana1, Eka Ariyati2, Eko Sri Wahyuni2

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan P.MIPA FKIP Untan Pontianak Email:ria_lisdiana@yahoo.com

Abstract

This study was particularly aimed to reveal the application of cooperative model of Picture

and Picture to students’ achievement in

classification of living things material of seven

grade students of SMP Negeri 12 Pontianak. The form of this study was a

quasi-experimental. The design of this study was nonequivalent control group design. Data were

collected from two classes; those are VII

B

class (experimental group) and VII

A

class

(Control group). The sample was taken by intact group. The instrument of this study was

multiple choice tests. The average of students' achievement of experiment group was 15,2,

while the average of students’ a

chievement of control group was 13,9. the Mann-Whitney

U test was obtained Z

count

(-2,11) < -Z

table

(-1.96), it means that there was a different

significant between students’ achievement who taught using cooperative model of Picture

and Picture with

students’ achievement who taught using conventional model.

Keyword:

students’achievement, cooperative model of Picture and Picture,

classification

of living things material.

PENDAHULUAN

Dengan ini banyak kritik yang ditujukan

pada cara guru mengajar yang sebatas

menekankan pada sejumlah informasi belaka.

Informasi atau konsep yang diberikan kepada

siswa dapat saja bermanfaat bahkan tidak

bermanfaat sama sekali jika hal tersebut hanya

dikomunikasikan oleh guru kepada siswa

melalui satu arah. Tidak dapat disangkal,

bahwa konsep merupakan suatu hal yang

sangat penting namun bukan terletak pada

konsep itu sendiri tetapi terletak pada

bagaimana konsep itu dipahami oleh siswa.

Pentingnya pemahaman konsep dalam proses

belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap,

keputusan, dan cara memecahkan masalah.

Untuk itu yang terpenting adalah terjadi belajar

yang bermakna dan tidak hanya seperti

‘mendikte’ siswa. Pada kondisi demikian

faktor kompetensi guru dituntut, dalam arti

guru

harus

mampu

meramu

wawasan

pembelajaran yang lebih menarik dan

disukai oleh siswa (Trianto, 2010: 56). Dalam

mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu,

(2)

klasifikasi makhluk hidup paling rendah. Hal

ini dapat dilihat dari data rata-rata nilai

ulangan harian mata pelajaran IPA siswa kelas

VII tahun ajaran 2013/2014 yang diperoleh

berdasarkan hasil observasi pada tanggal 16

Februari 2015 berikut ini.

Tabel 1: Rata-rata Nilai Ulangan Harian IPA kelas VII SMP Negeri 12 Pontianak

TahunAjaran 2013/2014

No

Kelas

MateriPembelajaran

Ciri-ciriMakhl

ukHidup

Klasifikasi

MakhlukHi

dup

OrganisasiK

ehidupan

Ekosistem

PeranManusi

adalamPenge

lolaanLingku

ngan

1

VII A

68,4

65,9

66,5

70,2

68,4

2

VII B

70,2

65,4

67,6

70,6

70,2

3

VII C

67,6

67

66,2

68,4

68,4

4

VII D

68,4

68,4

65,9

68,8

70,2

5

VII E

70,2

67,6

66,7

67,6

68,8

6

VII F

66,2

67

68,8

70,2

68,4

Rata-rata

68,5

66,8

66,9

69,3

69,1

KKM: 75

Sumber :

Data nilai guru pada ulangan harian semester ganjil siswa kelas VIII SMP Negeri

12Pontianak 2013/2014

Selain itu materi klasifikasi makhluk hidup

merupakan salah satu materi dengan cakupan

konsep yang cukup banyak untuk dipahami

siswa. Pada model pembelajaran

Picture and

Picture

dapat membantu siswa untuk

mengetahui

materi

yang

menekankan

penyajian

gambar

dalam

pembelajaran

sehingga permasalahan penyampaian materi

pembelajaran dapat teratasi. Pada materi

klasifikasi makhluk hidup gambar dapat

digunakan untuk menyajikan materi dari

mengklasifikasi

makhluk

hidup

dan

mengelompokkan

menjadi

beberapa

kingdom, dan mendeskripsikan ciri-ciri dari

beberapa kingdom. Dengan penelitian yang

dilakukan diharapkan dapat membantu proses

pembelajaran.Sehingga

sebelum

proses

pembelajaran

guru

sudah

menyiapkan

gambar yang akan ditampilkan baik dalam

bentuk kartu maupun carta dalam ukuran

besar.

Menurut

Sadiman

(2010),

model

pembelajaran

Picture

and

Picture

mengandalkan gambar sebagai media dalam

proses pembelajaran. Gambar-gambar ini

menjadi

faktor

utama

dalam

proses

pembelajaran. Sehingga sebelum proses

gambar yang akan ditampilkan baik dalam

bentuk kartu maupun carta dalam ukuran

besar. Manfaat gambar sangat penting dalam

proses pembelajaran dimana gambar menjadi

salah satu media dalam proses pembelajaran,

sehingga siswa bisa lebih memahami dan

mengerti

tentang

pembelajaran

yang

disampaikan. Model pembelajaran kooperatif

adalah kegiatan pembelajaran dengan cara

berkelompok untuk berkerja sama saling

membantu

mengkonstruksi

konsep,

menyelesaikan

persoalan,

atau

inkuiri.

Menurut

teori

dan

pengalaman

agar

kelompok kohesif, (kompak-partisipatif), tiap

anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang,

siswa

heterogen

(kemampuan,

gender,

karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan

meminta tanggung jawab hasil kelompok

berupa laporan atau presentasi (Suyatno,

2009: 59).

(3)

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti

tertarik untuk mengetahui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe

picture and

picture

terhadap

hasil

belajar

siswa

padamateri klasifikasi makhluk hidup kelas

SMP Negeri 12 Pontianak.

METODE

Bentuk penelitian yang digunakan adalah

quasi eksperimental design

dengan rancangan

non equivalent control grup design. Menurut

Sugiyono (2012: 107), desain ini hampir sama

dengan

pretest-postest control group design,

hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara

random.

Bagan 1: Rancangan

Non equivalent Control Group Design

Keterangan:

O

1

& O

3

:

Pre-Test

Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

X

:

Pembelajaran dengan Menggunakan Model

Picture and Picture

O

2&

O

4

:

Post-Test

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(Sugiyono, 2012: 116)

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VII yang terdiri dari 6 kelas yaitu VII

A

,

VII

B

, VII

C

, VII

D

, VII

E

, dan VII

F

tahun

ajaran

2015/2016.

Penentuan

sampel

dilakukan dengan cara memberikan

pretest

tentang materi klasifikasi makhluk hidup pada

semua kelas, kemudian berdasarkan hasil

pretest

tersebut dihitung rata-rata skor dan

standar deviasinya. Selanjutnya diambil dua

kelas yang memiliki rata-rata skor dan standar

deviasi yang sama atau tidak jauh berbeda

untuk menentukan kelas eksperimen dan

kontrol. Prosedur dalam penelitian terdiri dari

3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap

pelaksanaan, 3) tahap analisis data.

Tahap persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

(a)

melakukan

pra-riset

ke

sekolah.(b)

menyusun instrumen penelitian, meliputi RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS

(Lembar Kerja Siswa), Bahan Ajar

picture and

picture, soal

pretest

dan soal

posttest.

(c)

menvalidasi

instrumen

penelitian.

(d)

melakukan uji coba soal tes yang telah

divalidasi

di

kelas

VIIISMP

Negeri

12Pontianak. (e) menganalisis hasil uji coba

soal tes. (f) mengukur reliabilitas terhadap data

hasil uji coba instrumen soal test. (g)

menentukan

jadwal

penelitian

yang

disesuaikan dengan jadwal belajar biologi di

sekolah.

Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

(a) memberikan

pretest

yang sama pada kelas

VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan VIIF. (b)

menganalisis

data

hasil

pretest

kelas

eksperimen (VIIB) dan kelas kontrol (VIIA)

berdasarkan uji prasyarat yaitu uji normalitas,

hasilnya berdistribusi normal. (c) menganalisis

data hasil

pretest

berdasarkan uji Homogenitas

dan didapat bahwa kedua data homogen.

Kemudian dilanjutkan dengan Uji t, kedua

kelas memiliki kemampuan awal yang sama.

(d) memberikan perlakuan dengan menerapkan

strategi pembelajaran

picture and pictur

pada

kelas eksperimen (VIIB) dan menerapkan

strategi

pembelajaran

konvensional

(ekspositori) pada kelas kontrol (VIIA). (e)

O

1

X

O

2

………..

(4)

memberikan tes akhir (posttest) kepada kedua

kelas yang telah selesai mendapatkan materi

klasifikasi makhluk hidup.

Tahap Akhir

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

(a)

menganalisis

data

hasil

posttest

berdasarkan uji normalitas, dan didapat salah

satu kelas tidak berdistribusi normal, maka

dilanjutkan dengan uji

U Mann-Whitney,

dimana terdapat perbedaan pada hasil belajar

siswa

setelah

diberi

perlakuan

antara

kelaseksperimen dan kelas kontrol. (b)

menghitung nilai

Effect Size. (c) menyusun

laporan hasil penelitian.

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil belajar siswa pada penelitian ini

diperoleh dari nilai

pretest

dan

posttest

baik

pada kelas eksperimen yang diajar dengan

model pembelajaran

picture and picture

maupun pada kelas kontrol yang diajar dengan

strategi

pembelajaran

konvensional

(ekspositori).

Hasil

pretest

dan

posttest

siswa pada materi

klasifikasi makhluk hidup dapat dilihat pada

tabel 2 berikut:

Tabel 2: Rata-Rata Skor

Pretest

dan

Posttest

Siswa pada Materi Klasifikasi

Makhluk Hidup

Skor

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

SD

%

Ketuntasan

SD

%

Ketuntasan

Pretest

7,47

2,47

0

8,3

2,07

0

Posttest

15,2

2,22

76,67

13,9

2,45

56,67

Skor Maksimum : 20

Keterangan:

X

= rata-rata skor siswa

SD

= standar deviasi

% Ketuntasan

= persentase ketuntasan belajar (KKM

≥ 75

)

Berdasarkan uji normalitas hasil

pretest

kelas

kontrol diperoleh harga

2 hitung

(1,31) dari

kelas kontrol lebih kecil dari harga

2tabel

(5,99)

sehingga

data

pretest

kelas

kontrol

berdistribusi normal sedangkan pada kelas

eksperimen diperoleh harga

2hitung

(9,29) lebih

besar dari

2tabel

(5,99) artinya data hasil

pretest

kelas eksperimen tidak berdistribusi

normal.

Karena salah satu data tidak berdistribusi

normal, analisis data dilanjutkan dengan uji

U

Mann Whitney.Berdasarkan Uji

U Mann

Whitney

diperoleh -Z

tabel

Z

hitung

Z

tabel

yaitu

-1,96< -1,22<1,96, yang berarti tidak terdapat

perbedaan kemampuan awal belajar siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan uji normalitas hasil

posttest

kelas

harga

hit

(8,11) data hasil

posttest

kelas

kontrol tidak berdistribusi normal. Karena

salah data tidak berdistribusi normal, analisis

data dilanjutkan dengan uji

U Mann Whitney

dan diperoleh Z

hit

(-2,11) < Z

tab

(-1,96), berarti

terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa

antara

kelas

eksperimen

dan

kelas

kontrol.

Dari perhitungan, diperoleh harga

Effect size

sebesar 0,79 yang tergolong

sedang. Jika dikonversikan ke dalam kurva

normal pada tabel O-Z, maka dengan

harga ES sebesar 0,79 memiliki luas

daerah 0,2852 atau memberikan kontribusi

sebesar 28,52%.

(5)

dihitung melalui skor

pretest

dan

Berdasarkan hasil perhitungan skor

pretest

dan

posttest

(Lampiran C

3)menunjukkan bahwa terdapat

hasil belajar siswa antara kelas eksp

kelas kontrol. Perbedaan hasil bel

dapat dilihat pada Grafik 1.

Grafik 1

:

Rata-rata Skor

Pretest

dan

Berdasarkan

grafik

pada

menunjukkan terjadinya peningka

belajar siswa pada materi klasifikas

hidup di kelas eksperimen maupun

dilihat dari perbedaan skor rata-r

dan

posttest. Namun peningkatan ha

pada

kelas

eksperimen

lebi

dibandingkan kelas kontrol, ya

eksperimen meningkat dari rata

menjadi 15,2 sedangkan kelas kont

rata-rata

8,3

meningkat

menj

Peningkatan hasil belajar yang le

pada kelas eksperimen dikarenakan

ini diajar menggunakan model pe

kooperatif tipe

Pictur and Picture,

pada kelas kontrol diajar dengan me

pembelajaran konvensional.

Model pembelajaran kooperatif

model pembelajaran dengan me

sistem pengelompokan atau tim ke

antara empat sampai enam or

mempunyai

latar

belakang

ke

akademik, jenis kelamin, ras, atau

berbeda

(heterogen).

Sistem

dilakukan terhadap kelompok (Sanj

242). Materi klasifikasi makhluk h

disampaikan dengan cara yang

konsep yang ada benar-benar

sehingga siswa benar-benar memaha

Menggunakan model kooperatif ti

and Picture

membuat siswa dapat

konsep materi dengan baik, kar

belajar dengan disertai gambar-gam

berkaitan dengan pelajaran. Hal ini

dari hasil penelitianMariani Natal

tentang

penerapan

model

pe

8,30

t

dan

Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar

kooperatif

picture

and

pi

meningkatkan aktivitas dan

biologi siswa kelas XI IPA SM

Ukul tahun ajaran 2009/2010.

Picture and Picture

sebelum fase

siswa terlebih dahulu diberi i

guru. Dengan pemberian infor

diharapkan siswa dapat memaha

mendapatkan

penguatan.

Dim

pembelajaran

Picture and Pictur

kelebihan dapat mengetahui

kemampuan masing-masing si

materi serta dapat meningkatka

siswa terhadap konsep materi sehi

harapan dapat meningkatkan

siswa terhadap materi dan pemaha

dapat meningkatkan hasil belajar

Berdasarkan

rata-rata

ketercapaian hasil belajar pada s

pembelajaran dikelas eksperime

Tabel 4.4,.rata-rata persentase

hasil belajar pada seluruh tujuan

di kelas eksperimen lebih besar

dibandingkan kelas kontrol y

Pada tujuan pembelajaran 1

pengertian dan dasar klasifika

hidup)

dan

tujuan

pemb

(menjelaskan macam-macam

klasifikasi makhluk hidup), terj

persentase cukup besar di kela

dan kelas kontrol. Dimana kela

memiliki persentase 94,00%

sedangkan pada kelas

kont

persentase 80,00% dan 62,00%.

Kelas eksperimen memperoleh

lebih tinggi dibandingkan kelas kont

(6)

pada saat pembelajaran di kelas eksperimen

setiap kelompok yang beranggotakan empat

sampai lima orang semuanya berpartisipasi

dalam menyelesaikan LKS.

Tabel 3 :

Persentase Keberhasilan Siswa dalam Menjawab Soal

Posttest

Pertujuan

Pembelajaran

No

Tujuan

Pembelajaran

No

Soal

Rata-rata

PersentaseJawabanBena

r Per Soal

Rata-rata

PersentaseJawabanBenar

Per TujuanPembelajaran

Kontrol

(%)

Eksperimen

(%)

Kontrol

(%)

Eksperimen

(%)

1

Menjelaskanpeng

ertiandandasarkla

sifikasimakhlukhi

dup

20

70,00

76,67

80,00

94,00

19

53,33

73,33

18

83,33

86,67

17

66,67

83,33

16

70,00

86,67

15

56,67

63,33

2

Menjelaskanmaca

m-macamdanciri-ciriklasifikasimak

hlukhidup

14

56,67

80,00

62,00

72,00

13

60,00

66,67

12

66,67

80,00

11

66,67

66,67

10

60,00

66,67

3

Setelahmengamati

gambar,

siswadapatmenget

ahuiklasifikasima

khlukhidupmenur

utCarolus

Linnaeus dan

Robert

H.Whittaker

9

73,33

80,00

90,66

91,34

8

76,67

80,00

7

83,33

76,67

6

76,67

73,33

5

53,33

70,00

4

90,00

76,67

4

Siswadapatmenuli

skannamailmiahm

akhlukhidup

3

73,33

86,67

75,00

83,35

2

76,67

80,00

5

Siswadapatmenjel

askantujuankunci

determinasi

1

80,00

70,00

80,00

70,00

Rata-rata

77,53

82,38

Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Trianto

(2010:

56) menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah

usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa,

memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap

kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

(7)

Pada tujuan pembelajaran 3 (mengetahui

klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus

Linnaeus dan Robert H.Whittaker) dan tujuan

pembelajaran 4 (menuliskan nama ilmiah

makhluk hidup) terjadi perbedaan persentase

cukup besar di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dimana kelas eksperimen memiliki

persentase 91,34% dan 83,35%, sedangkan

pada kelas kontrol memiliki persentase

90,66% dan 75,00%. Kelas eksperimen

memperoleh rata-rata yang lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol karena kelas

eksperimen

memperoleh

pembelajaran

menggunakan model kooperatif

tipe Picture

and Picture

Pada tujuan pembelajaran 5 (menjelaskan

tujuan kunci determinasi), terjadi perbedaan

persentase di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dimana kelas eksperimen memiliki

persentase 70,00% dan pada kelas kontrol

memiliki

persentase

80,00%.

Kelas

eksperimen memperoleh rata-rata lebih rendah

dibandingkan kelas kontrol. Hal ini sejalan

dengan

pendapat

Djamarah

dan

Zain

(2006:97), bahwa model konvensional efektif

untuk keperluan pencapaian informasi dan

pengertian.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan

hasil penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:Rata-rata

skor hasil belajar siswa pada materi Klasifikasi

Makhluk Hidup yang diajarkan dengan

model

Picture and Picture

adalah sebesar

15,2. Rata-rata skor hasil belajar siswa pada

materi Klasifikasi Makhluk Hidup yang

diajarkan dengan pembelajaran konvensional

adalah sebesar 13,9. Terdapat perbedaan hasil

belajar siswa kelas

VII SMP

Negeri

12Pontianak, antara siswa yang diajarkan

dengan model

Picture and Picture

siswa yang

diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Dengan perhitungan statistik uji

U-Mann

Whitney

pada taraf nyata 5% diperoleh Z

hitung

<

-Z

tabel

yaitu

-2,11<

-1,96,

maka

H

a

diterima.Perhitungan

Effect Size

diperoleh

harga sebesar 0,79 dan tergolong sedang

sehingga bila dilihat dengan menggunakan

tabel distribusi normal diperoleh luas daerah

sebesar

28,52. Pembelajaran yang menggunakan

model

Picture and Picture

memberikan

kontribusi sebesar 28,52% terhadap hasil

belajar siswa kelas VII SMP Negeri 12

Pontianak.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti

sampaikan adalah: Disarankan kepada guru

mata pelajaran agar dapat menerapkan model

pembelajaan

picture and picture

dalam

menyampaikan materi klasifikasi makhluk

hidup, sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar

siswa. Disarankan untuk dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

model

Picture and Picture

pada materi yang

berbeda. Kepada peneliti-peneliti yang ingin

melakukan penelitian lanjutan dapat mengukur

aktivitas

siswa

dalam

melakukandiskusikelompok.

DAFTAR RUJUKAN

Aunurrohman.

(2008).

Belajar

dan

Pembelajaran, Memadukan Teori-teori

Klasik

dan

Pandangan-pandangan

Kontemporer

. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2010).

Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan

. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. 2013.

Model-model, Media,

dan

Strategi

Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif

). Bandung: Yrama

Widya.

Djamarah dan Zain.(2006).

Strategi Belajar

Mengajar

.

Jakarta: Rineka Cipta.

Daroji Haryati. (2012).

Jelajah

Fakta

BIOLOGI Untuk KelasVII SMP

. Solo:

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Jihad, A. & Haris, A. (2008).

Evaluasi

Pembelajaran

.

Yogyakarta:

Multi

Pressindo.

Sadiman.(2010).

Model

Pembelajaran

Picture

and

Picture

.

(Online).

(http://sadiman2007.blogspot.com/2010/0

2/model-pembelajaran-picture-and-picture diakses tanggal 6 Januari 2014).

Subana.

2000.

Statistik

Pendidikan

.

Bandung: Pustaka Setia.

Sanjaya, Wina. 2010.

Strategi Pembelajaran

Berorientasi

Standar

Proses

Pendidikan

. Jakarta: Kencana.

Sudjana, Nana. 2012.

Penilaian Hasil Proses

Belajar Mengajar

. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

(8)

Sugiyono.

(2012).

Metode

Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D

. Bandung: CV

Alfabeta.

Sugiyono.

2014.

Metode

Penelitian

Pendidikan

. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Leo. 2010.

Makin Profesional

Lewat

Penelitian

(Pengambilan

Sampel

).Online.(http://s7.scribdassets.co

m) diakses 21 Maret 2015.

Sutrisno,

L.

(2011).

Effect

size.

(Online).

(id.scribd.com, diakses 19

Agusttus

2015).

Suyatno.(2009).

Menjelajah

Pembelajaran

Inovatif

. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka.

Trianto.

(2010).

Mendesain

Model

Pembelajaran

Inovatif-Progresif

.

Gambar

Tabel 1: Rata-rata Nilai Ulangan Harian IPA kelas VII SMP Negeri 12 Pontianak
Grafik 1: Rata-rata Skor Pretestt dan dan Posttest Kelas Eksperimen dan  Kelas Kontrolrol
Tabel 3 :Persentase Keberhasilan Siswa dalam Menjawab Soal Posttest PertujuanPembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memudahkan penyesuaian administrasi di Kementerian Keuangan yang mencatat penerimaan negara dari sektor hulu migas dengan prinsip Cash Basis, penghitungan lifting minyak dan

Sedangkan untuk perkembangan DAU, total peningkatannnya adalah 569,63% dengan rata-rata peningkatan sebesar 56,96 % untuk peningkatan DAU tertinggi diperoleh Kabupaten Lampung

Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah menggunakan kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peramalan jumlah penumpang kereta api di pulau jawa dan sumatera sehingga membantu PT Kereta Api Indonesia dalam mengantisipasi

Pada tataran ejaan terdapat 20 kesalahan dengan perincian sebagai berikut: a) pada penggunaan huruf kapital sebanyak tiga kesalahan; b) pemakaian tanda baca titik,

Perbandingan profil darah yang tidak normal pada WUS yang terlibat dengan kegiatan pertanian dan WUS yang tidak terlibat dalam kegiatan adalah sebagai berikut: kadar Hb 8,3% dan

Elektroda termodifikasi yang terbentuk diaplikasikan untuk analisis larutan standar asam urat dan dibandingkan voltammogram dan arus yang dihasilkan dengan voltammogram dan