PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PICTURE AND
PICTURE
TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Rialisdiana1, Eka Ariyati2, Eko Sri Wahyuni2
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan P.MIPA FKIP Untan Pontianak Email:ria_lisdiana@yahoo.com
Abstract
This study was particularly aimed to reveal the application of cooperative model of Picture
and Picture to students’ achievement in
classification of living things material of seven
grade students of SMP Negeri 12 Pontianak. The form of this study was a
quasi-experimental. The design of this study was nonequivalent control group design. Data were
collected from two classes; those are VII
Bclass (experimental group) and VII
Aclass
(Control group). The sample was taken by intact group. The instrument of this study was
multiple choice tests. The average of students' achievement of experiment group was 15,2,
while the average of students’ a
chievement of control group was 13,9. the Mann-Whitney
U test was obtained Z
count(-2,11) < -Z
table(-1.96), it means that there was a different
significant between students’ achievement who taught using cooperative model of Picture
and Picture with
students’ achievement who taught using conventional model.
Keyword:
students’achievement, cooperative model of Picture and Picture,
classification
of living things material.
PENDAHULUAN
Dengan ini banyak kritik yang ditujukan
pada cara guru mengajar yang sebatas
menekankan pada sejumlah informasi belaka.
Informasi atau konsep yang diberikan kepada
siswa dapat saja bermanfaat bahkan tidak
bermanfaat sama sekali jika hal tersebut hanya
dikomunikasikan oleh guru kepada siswa
melalui satu arah. Tidak dapat disangkal,
bahwa konsep merupakan suatu hal yang
sangat penting namun bukan terletak pada
konsep itu sendiri tetapi terletak pada
bagaimana konsep itu dipahami oleh siswa.
Pentingnya pemahaman konsep dalam proses
belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap,
keputusan, dan cara memecahkan masalah.
Untuk itu yang terpenting adalah terjadi belajar
yang bermakna dan tidak hanya seperti
‘mendikte’ siswa. Pada kondisi demikian
faktor kompetensi guru dituntut, dalam arti
guru
harus
mampu
meramu
wawasan
pembelajaran yang lebih menarik dan
disukai oleh siswa (Trianto, 2010: 56). Dalam
mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu,
klasifikasi makhluk hidup paling rendah. Hal
ini dapat dilihat dari data rata-rata nilai
ulangan harian mata pelajaran IPA siswa kelas
VII tahun ajaran 2013/2014 yang diperoleh
berdasarkan hasil observasi pada tanggal 16
Februari 2015 berikut ini.
Tabel 1: Rata-rata Nilai Ulangan Harian IPA kelas VII SMP Negeri 12 Pontianak
TahunAjaran 2013/2014
No
Kelas
MateriPembelajaran
Ciri-ciriMakhl
ukHidup
Klasifikasi
MakhlukHi
dup
OrganisasiK
ehidupan
Ekosistem
PeranManusi
adalamPenge
lolaanLingku
ngan
1
VII A
68,4
65,9
66,5
70,2
68,4
2
VII B
70,2
65,4
67,6
70,6
70,2
3
VII C
67,6
67
66,2
68,4
68,4
4
VII D
68,4
68,4
65,9
68,8
70,2
5
VII E
70,2
67,6
66,7
67,6
68,8
6
VII F
66,2
67
68,8
70,2
68,4
Rata-rata
68,5
66,8
66,9
69,3
69,1
KKM: 75
Sumber :
Data nilai guru pada ulangan harian semester ganjil siswa kelas VIII SMP Negeri
12Pontianak 2013/2014
Selain itu materi klasifikasi makhluk hidup
merupakan salah satu materi dengan cakupan
konsep yang cukup banyak untuk dipahami
siswa. Pada model pembelajaran
Picture and
Picture
dapat membantu siswa untuk
mengetahui
materi
yang
menekankan
penyajian
gambar
dalam
pembelajaran
sehingga permasalahan penyampaian materi
pembelajaran dapat teratasi. Pada materi
klasifikasi makhluk hidup gambar dapat
digunakan untuk menyajikan materi dari
mengklasifikasi
makhluk
hidup
dan
mengelompokkan
menjadi
beberapa
kingdom, dan mendeskripsikan ciri-ciri dari
beberapa kingdom. Dengan penelitian yang
dilakukan diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran.Sehingga
sebelum
proses
pembelajaran
guru
sudah
menyiapkan
gambar yang akan ditampilkan baik dalam
bentuk kartu maupun carta dalam ukuran
besar.
Menurut
Sadiman
(2010),
model
pembelajaran
Picture
and
Picture
mengandalkan gambar sebagai media dalam
proses pembelajaran. Gambar-gambar ini
menjadi
faktor
utama
dalam
proses
pembelajaran. Sehingga sebelum proses
gambar yang akan ditampilkan baik dalam
bentuk kartu maupun carta dalam ukuran
besar. Manfaat gambar sangat penting dalam
proses pembelajaran dimana gambar menjadi
salah satu media dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa bisa lebih memahami dan
mengerti
tentang
pembelajaran
yang
disampaikan. Model pembelajaran kooperatif
adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk berkerja sama saling
membantu
mengkonstruksi
konsep,
menyelesaikan
persoalan,
atau
inkuiri.
Menurut
teori
dan
pengalaman
agar
kelompok kohesif, (kompak-partisipatif), tiap
anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang,
siswa
heterogen
(kemampuan,
gender,
karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan
meminta tanggung jawab hasil kelompok
berupa laporan atau presentasi (Suyatno,
2009: 59).
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
tertarik untuk mengetahui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe
picture and
picture
terhadap
hasil
belajar
siswa
padamateri klasifikasi makhluk hidup kelas
SMP Negeri 12 Pontianak.
METODE
Bentuk penelitian yang digunakan adalah
quasi eksperimental design
dengan rancangan
non equivalent control grup design. Menurut
Sugiyono (2012: 107), desain ini hampir sama
dengan
pretest-postest control group design,
hanya pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.
Bagan 1: Rancangan
Non equivalent Control Group Design
Keterangan:
O
1& O
3:
Pre-Test
Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
X
:
Pembelajaran dengan Menggunakan Model
Picture and Picture
O
2&O
4:
Post-Test
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Sugiyono, 2012: 116)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII yang terdiri dari 6 kelas yaitu VII
A,
VII
B, VII
C, VII
D, VII
E, dan VII
Ftahun
ajaran
2015/2016.
Penentuan
sampel
dilakukan dengan cara memberikan
pretest
tentang materi klasifikasi makhluk hidup pada
semua kelas, kemudian berdasarkan hasil
pretest
tersebut dihitung rata-rata skor dan
standar deviasinya. Selanjutnya diambil dua
kelas yang memiliki rata-rata skor dan standar
deviasi yang sama atau tidak jauh berbeda
untuk menentukan kelas eksperimen dan
kontrol. Prosedur dalam penelitian terdiri dari
3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap
pelaksanaan, 3) tahap analisis data.
Tahap persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
(a)
melakukan
pra-riset
ke
sekolah.(b)
menyusun instrumen penelitian, meliputi RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS
(Lembar Kerja Siswa), Bahan Ajar
picture and
picture, soal
pretest
dan soal
posttest.
(c)
menvalidasi
instrumen
penelitian.
(d)
melakukan uji coba soal tes yang telah
divalidasi
di
kelas
VIIISMP
Negeri
12Pontianak. (e) menganalisis hasil uji coba
soal tes. (f) mengukur reliabilitas terhadap data
hasil uji coba instrumen soal test. (g)
menentukan
jadwal
penelitian
yang
disesuaikan dengan jadwal belajar biologi di
sekolah.
Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
(a) memberikan
pretest
yang sama pada kelas
VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan VIIF. (b)
menganalisis
data
hasil
pretest
kelas
eksperimen (VIIB) dan kelas kontrol (VIIA)
berdasarkan uji prasyarat yaitu uji normalitas,
hasilnya berdistribusi normal. (c) menganalisis
data hasil
pretest
berdasarkan uji Homogenitas
dan didapat bahwa kedua data homogen.
Kemudian dilanjutkan dengan Uji t, kedua
kelas memiliki kemampuan awal yang sama.
(d) memberikan perlakuan dengan menerapkan
strategi pembelajaran
picture and pictur
pada
kelas eksperimen (VIIB) dan menerapkan
strategi
pembelajaran
konvensional
(ekspositori) pada kelas kontrol (VIIA). (e)
O
1X
O
2………..
memberikan tes akhir (posttest) kepada kedua
kelas yang telah selesai mendapatkan materi
klasifikasi makhluk hidup.
Tahap Akhir
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
(a)
menganalisis
data
hasil
posttest
berdasarkan uji normalitas, dan didapat salah
satu kelas tidak berdistribusi normal, maka
dilanjutkan dengan uji
U Mann-Whitney,
dimana terdapat perbedaan pada hasil belajar
siswa
setelah
diberi
perlakuan
antara
kelaseksperimen dan kelas kontrol. (b)
menghitung nilai
Effect Size. (c) menyusun
laporan hasil penelitian.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil belajar siswa pada penelitian ini
diperoleh dari nilai
pretest
dan
posttest
baik
pada kelas eksperimen yang diajar dengan
model pembelajaran
picture and picture
maupun pada kelas kontrol yang diajar dengan
strategi
pembelajaran
konvensional
(ekspositori).
Hasil
pretest
dan
posttest
siswa pada materi
klasifikasi makhluk hidup dapat dilihat pada
tabel 2 berikut:
Tabel 2: Rata-Rata Skor
Pretest
dan
Posttest
Siswa pada Materi Klasifikasi
Makhluk Hidup
Skor
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
SD
%
Ketuntasan
SD
%
Ketuntasan
Pretest
7,47
2,47
0
8,3
2,07
0
Posttest
15,2
2,22
76,67
13,9
2,45
56,67
Skor Maksimum : 20
Keterangan:
X
= rata-rata skor siswa
SD
= standar deviasi
% Ketuntasan
= persentase ketuntasan belajar (KKM
≥ 75
)
Berdasarkan uji normalitas hasil
pretest
kelas
kontrol diperoleh harga
2 hitung(1,31) dari
kelas kontrol lebih kecil dari harga
2tabel(5,99)
sehingga
data
pretest
kelas
kontrol
berdistribusi normal sedangkan pada kelas
eksperimen diperoleh harga
2hitung(9,29) lebih
besar dari
2tabel(5,99) artinya data hasil
pretest
kelas eksperimen tidak berdistribusi
normal.
Karena salah satu data tidak berdistribusi
normal, analisis data dilanjutkan dengan uji
U
Mann Whitney.Berdasarkan Uji
U Mann
Whitney
diperoleh -Z
tabel≤
Z
hitung≤
Z
tabelyaitu
-1,96< -1,22<1,96, yang berarti tidak terdapat
perbedaan kemampuan awal belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan uji normalitas hasil
posttest
kelas
harga
hit(8,11) data hasil
posttest
kelas
kontrol tidak berdistribusi normal. Karena
salah data tidak berdistribusi normal, analisis
data dilanjutkan dengan uji
U Mann Whitney
dan diperoleh Z
hit(-2,11) < Z
tab(-1,96), berarti
terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa
antara
kelas
eksperimen
dan
kelas
kontrol.
Dari perhitungan, diperoleh harga
Effect size
sebesar 0,79 yang tergolong
sedang. Jika dikonversikan ke dalam kurva
normal pada tabel O-Z, maka dengan
harga ES sebesar 0,79 memiliki luas
daerah 0,2852 atau memberikan kontribusi
sebesar 28,52%.
dihitung melalui skor
pretest
dan
Berdasarkan hasil perhitungan skor
pretest
dan
posttest
(Lampiran C
3)menunjukkan bahwa terdapat
hasil belajar siswa antara kelas eksp
kelas kontrol. Perbedaan hasil bel
dapat dilihat pada Grafik 1.
Grafik 1
:
Rata-rata Skor
Pretest
dan
Berdasarkan
grafik
pada
menunjukkan terjadinya peningka
belajar siswa pada materi klasifikas
hidup di kelas eksperimen maupun
dilihat dari perbedaan skor rata-r
dan
posttest. Namun peningkatan ha
pada
kelas
eksperimen
lebi
dibandingkan kelas kontrol, ya
eksperimen meningkat dari rata
menjadi 15,2 sedangkan kelas kont
rata-rata
8,3
meningkat
menj
Peningkatan hasil belajar yang le
pada kelas eksperimen dikarenakan
ini diajar menggunakan model pe
kooperatif tipe
Pictur and Picture,
pada kelas kontrol diajar dengan me
pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran kooperatif
model pembelajaran dengan me
sistem pengelompokan atau tim ke
antara empat sampai enam or
mempunyai
latar
belakang
ke
akademik, jenis kelamin, ras, atau
berbeda
(heterogen).
Sistem
dilakukan terhadap kelompok (Sanj
242). Materi klasifikasi makhluk h
disampaikan dengan cara yang
konsep yang ada benar-benar
sehingga siswa benar-benar memaha
Menggunakan model kooperatif ti
and Picture
membuat siswa dapat
konsep materi dengan baik, kar
belajar dengan disertai gambar-gam
berkaitan dengan pelajaran. Hal ini
dari hasil penelitianMariani Natal
tentang
penerapan
model
pe
8,30