PELAKSANAAN PERKAWINAN SEBAGAI SANKSI BAGI PELAKU KHALWAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN
1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi Di Kota Langsa)
SKRIPSI
Disusun dan diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH
SHOFA HUSRA
110200005
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN PERDATA BW
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PELAKSANAAN PERKAWINAN SEBAGAI SANKSI BAGI PELAKU KHALWAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN
1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi Di Kota Langsa)
SKRIPSI
Disusun dan diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH
SHOFA HUSRA
110200005
Disetujui
Ketua Departemen Hukum Perdata
Dr. H. Hasim Purba, S.H.,M.Hum. (196603031985081001)
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing II
Dr. Ramlan Y. Rangkuti, MA Dr.Yefrizawati, SH, M.Hum (195103171980031002) (197512102002122001)
FAKUTLAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
NAMA : SHOFA HUSRA
NIM : 110200005
DEPARTEMEN : HUKUM KEPERDATAAN
JUDUL SKRIPSI : Pelaksanaan Perkawinan Sebagai Sanksi Bagi Pelaku Khalwat Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam ( Studi Di Kota Langsa ).
Dengan ini menyatakan :
1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut di atas adalah benar tidak merupakan ciplakan dari skripsi karya ilmiah orang lain.
2. Apabila terbukti dikemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari siapapun.
Medan, Juli 2015
72 calon mempelai. Di Kota Langsa terdapat perkawinan yang dilangsungkan tanpa terpenuhinya syarat tersebut. Perkawinan ini terjadi sebagai sanksi bagi pelaku
khalwat/mesum. Menurut ketentuan qanun bagi mereka yang melanggar qanun
tersebut dikenakan hukuman berupa cambuk dan atau denda. Tetapi ada juga sanksi yang diberikan yaitu melangsungkan perkawinan bagi pelaku
khalwat/mesum. Pada kenyataannya pelaku khalwat merasa keberatan dalam
melangsungkan perkawinan tersebut. Masalah menjadi rumit karena di Aceh upacara perkawinan bukan hanya proses ritual belaka. Upacara perkawinan di Aceh mengandung berbagai makna filosofis dan sosiologis. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: apa yang menjadi dasar hukum penjatuhan sanksi perkawinan bagipelaku khalwat, bagaimana status perkawinan yang dilakukan sebagai sanksi bagi pelaku khalwat, apa dampak perkawinan yang dilakukan sebagai sanksi khalwat.
Metode yang digunakan adalah metode yuridis normatif dan metode yuridis empiris. Data penelitian yang dipakai adalah primer, dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman wawancara. Sifat penelitian adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan dianalisa secara kualitatif.
Hukuman bagi pelaku khalwat menurut ketentuan Qanun Nomor 14 Tahun 2003 adalah hukuman cambuk dan/atau denda. Tetapi masih ada hukuman lain yang diberikan kepada pelaku khalwat yaitu melangsungkan perkawinan. Penjatuhan sanksi perkawinan bagi pelaku khalwat/mesum didasari dari penyelesaian secara adat yaitu dalam bentuk mediasi. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian ini adalah pelaku, keluarga pelaku, perangkat gampong dan WH. Penjatuhan sanksi perkawinan diambil dengan tujuan demi kemaslahatan, karena didapati keterangan bahwa pelaku telah melakukan perbuatan zina. Status perkawinan yang dilakukan sebagai sanksi khalwat tidak sah karena mempelai wanita keberatan melakukan perkawinan, keberatan ini telah diutarakan dalam forum mediasi tersebut, sehingga perkawinan dilakukan dengan keadaan terpaksa, di mana salah satu syarat sah perkawinan adalah disetujui oleh kedua calon mempelai. Dampak yang terjadi akibat perkawinan yang dilangsungkan dalam keadaan terpaksa adalah tidak terciptanya kasih sayang, dikhawatirkan terjadi KDRT, memberi pengaruh buruk pada anak serta memicu perceraian. Undang-undang memberi jalan untuk melakukan pembatalan perkawinan bagi perkawinan yang dilakukan dengan terpaksa.
kata kunci : Khalwat, Mesum, Qanun Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat
*
Mahasiswi Hukum Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU **
Staf Pengajar Fakultas Hukum USU ***
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan karunia, hidayah dan kemudahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Universitas Sumatra Utara, maka
disusunlah skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN PERKAWINAN SEBAGAI
SANKSI BAGI PELAKU KHALWAT DALAM PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM DI
INDONESIA (STUDI DI KOTA LANGSA)”.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum, selaku dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum, selaku Wali Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Sulung Hasibuan,S.H., M.H., DFm, selaku wakil Dekan
II FakultasHukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak O.K. Saidin, S.H., M.Hum, selaku wakil Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Hasim Purba SH.M.Hum. selaku ketua Departemen Hukum
6. Ibu Rabiatul Syahriah S.H., M.Hum, selaku Sekertaris Departemen
Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Syamsul Rizal, S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen Program
Kekhususan Perdata BW Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA. selaku Dosen Pembimbing 1
yang telah membantu dan mengarahkan memberi masukan dan bimbingan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Dr. Yefrizawati, SH., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang
selalu setia dan sabar membantu, membimbing dan mengarahkan penulis
dari awal hingga akhir penulisan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
10.Bapak Abdul Rahman, SH,MH selaku Dosen Pembimbing Akademik.
11.Bapak Ibu Dosen serta seluruh Staff di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara yang juga membantu dan memberi kemudahan kepada
Penulis.
12.Seluruh Staff Pegawai Pemerintah Kota Langsa Satuan Polisi Pamong
Praja Dan Wilayatul Hisbah Kota Langsa.
13.Tersayang Nurul Husna (yuyu), Firman Andika (maman), Fatayati nur
(ntan), Aulia Fahmi (aul), Mona Maylisa (monek), Aulia Iski (iki), Akbar,
Aal, Munanda Fahlevi (mando).
14.Teman-teman seperjuangan stambuk 2011, serta teman-teman Grup A
spesial yang selalu siap membantu dan memberi semangat dalam keadaan
Nurul Pertiwi (nunuk), Aja Chairinna R, Azirah (makji), Syahnaz Miyagi
Munira (agik ulala), Stella, Abdulrahman Haris K (botak), M.Fauzan
Akmal (ojan), Piki, Reza Ritonga (eja), Yogi Ar Chaniago, serta seluruh
teman-teman Angkatan 2011 dan teman-teman Departemen Perdata,
Kekhususan BW, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Teristimewa Ayahanda Achyar Priady dan Ibunda Nurhaida Artha, terima
kasih atas doa, dukungan dan cinta kasih tiada henti yang selama ini ayahanda dan
ibunda berikan kepada penulis. A millions word not enough to explain that I am so
lucky to have you. Your loves is the reason for me to live and survive,. Adek
sayang mamak dan bapak.
Kakak-kakak terkasih Widi Faristza, S.K.M dan Liza Agnesta Krisna,
S.H., MH. Yang selalu membantu dan menyemangati setiap saat. Best sisters I
ever had. Tak lupa adik terkasih Alm. Muhammad Ikhlas, although we have never
met, I love you.
Abang-abang ipar M. Mufrizal, S.E dan M. Yusuf yang selalu melindungi
dan memberi semangat. Serta si mungil Athifa Zahira yang selalu membuat
tertawa.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar skripsi ini menjadi
sempurna di masa yang akan datang.
Medan, Juli 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Keaslian Penelitian ... 11
G. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN ... 14
A. Pengertian Perkawinan dan Asas Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam ... 14
1. Pengertian Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 ... 14
2. Pengertian Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam ... 16
3. Asas Hukum Perkawinan ... 18
1. Syarat Sah Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan ... 24
2. Syarat Sah Perkawinan Menurut Komplikasi Hukum Islam... 28
C. Akibat Hukum Perkawinan Dalam Undang-undang Nomor 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Komplikasi Hukum Islam . 34
1. Akibat Hukum Perkawinan Dalam Undang-undang Nomor
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ... 34
2. Akibat Hukum Perkawinan Dalam Komplikasi Hukum Islam 48
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG QANUN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT/MESUM ... 56 A. Sejarah Pembentukan dan Pemberlakuan Qanun Nomor 14 Tahun
2003 Tentang Khalwat/Mesum ... 56
B. Tugas dan Wewenang Wilayatul Hisbah ... 63
C. Pengertian Khalwat menurut Qanun Nomor 14 Tahun 2003
Tentang Khalwat/Mesum ... 65
D. Sanksi Hukum Terhadap Pelaku Khalwat... 69
BAB IV PELAKSANAAN PERKAWINAN SEBAGAI SANKSI BAGI PELAKU KHALWAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG
Khalwat ... 72
B. Status perkawinan yang dilakukan sebagai sanksi Khalwat ... 81
C. Dampak Perkawinan Yang Dilakukan Sebagai Sanksi Khalwat ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91