BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ada beberapa tahap kehidupan yang pasti kita lalui seperti ; lahir, hidup dan mati.
Seprti yang kita ketahui, kelahiran adalah suatu awal dari kehidupan disetiap makhluk
hidup. Dikehidupan manusia khususnya dibeberapa daerah dan Negara masing – masing
memiliki ritual atau upacara kelahiran. Bahkan hal ini pun juga membedakan dimasing –
masing agama. Khususnya masyarakat adat minangkabau, setelah disurvey dari beberapa
sumber masyarakat minangkabau, mereka tidak memiliki ritual upacara kelahiran, hanya
saja mereka terbiasa mengikuti ritual upacara kelahiran menurut syariat islam, yaitu yang
biasa disebut akikahan. Prosesnya seperti membagikan daging kambing kepada sanak
saudara dan fakir miskin (untuk bayi perempuan hanya 1 ekor kambing dan bayi laki – laki
2 ekor kambing).
Kemudian ada tahap hidup, dalam hal ini manusia tumbuh dan menjadi seseorang
yang dewasa dan cukup umur untuk membina kehidupan dan berbagi dengan
pasangannya. Pada umumnya manusia akan melangsungkan pernikahan, yaitu suatu
upacara yang besar. Di ranah minang, merupakan aib jika seorang gadis dewsa belum
berumah tangga. Karena itulah, pernikahan menjadi tanggung jawab orang tua dan karib
kerabat. Begitu pentingnya arti pernikahan, hingga harta pusaka pun boleh digadaikan
sebagai biaya pernikahan.
Masalah jodoh anak gadis harus dipikul oleh pihak laki – laki kerabat istri, yang
popular disebut mamak. Peran yang dipegangnya sangat besar. Mamak, berasama orang tua mempertimbangkan calon menantu dan mengurus pernikahan kemenakannya hingga
selesai. Dalam proses pencarian jodoh, aturan adat mengajarkan pentingnya penyaringan.
Pemilihan calon suami harus dipikirkan dan dimusyawarahkan secara matang.
Setelah disepakati, dilaksanakan maninjau. Mamak mengurus perwakilan menemui keluarga laki – laki. Maninjau merupakan penjajakan awal. Bila diperoleh kesepakatan kedua belah pihak, maka dilanjutkan dengan meminang secara adat. Pada hari yang
disepakati, rombongan kerabat si gadis berangkat menuju rumah orang tua calon suami
makan sirih. Pasambahan dipenuhi kalimat kiasan dan pantun, terutama saat lamaran disampaikan. Inilah cara menjaga etika dan kehormatan dengan menggunakan bahasa
yang halus.
Ketika kesungguhan lamaran itu terbesit dari jawaban yang diberikan, pihak keluarga
laki – laki mengajukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai kewajiban
secara adat. Diantaranya ada uang jemputan, menjemput marapulai, bertukar cincin, tungketan (cincin yang diikat dengan benang bersimpul khusus) dan sebagainya.
Sedangkan masalah uang hilang menjadi pembicaraan khusus antar orang tua.
Selanjutnya dua keluarga bermufakat mencari hari yang tepat untuk melangsungkan
pernikahan. Baralek ata kenduri biasanya diusahakan lebih cepat agar tidak ada hal – hal yang menghalangi. Akad nikah berlangsung di rumah anak daro (pengantin perempuan) atau di mesjid. Marapulai (pengantin laki - laki) mengenakan pakaian kebesaran sesuai garis keturunan. Upacara pernikahan dilangsungkan menurut syariat islam. Usai ijab Kabul,
rombongan marapulai dijamu di rumah anak daro. Jamuan diakhiri dengan doa syukur dan
ucapan selamat.
Baralek gadang merupakan istilah lain dari kenduri besar. Sebelum upacara berlangsung, marapulai dijemput lalu diarak dengan iringan music tradisional. Pihak
keluarga anak daro menyambut dengan pasambahan. Dipintu masuk, ibi – ibu menyirami marapulai dengan bareh kuning (beras kuning) dari kejauhan. Seorang perempuan dari pihak anak daromembasuh kaki marapulai, selanjutnya kedua mempelai bersanding
dipelaminan yang menyerupai tahta. Kerabat dekat kedua pengantin akan makan basamo, yaitu menyantap hidangan bersama dengan duduk besila atau bersimpuh. Sementara itu,
tamu biasa makan ala pramanan di kursi yang disediakan dihalaman rumah. Beragam menu khas tiap daerah tersaji lengkap, salah satu yang wajib ada adalah “rending daging”.
Dan yang terakhir tahap kematian. Kebanyakan masyarakat minangkabau menganut
agama islam, sehingga banyak hal atau ritual yang mereka laksanakan menurut syariat
islam, tidak terkecuali ritual kematian.
Bagi setiap calon pengantin baru, mereka sangat menginginkan dihari bahagia
mereka berdua menjadi hari yang sangat special dalam hidup mereka. Banyak dari setiap
pasangan hanya ingin melakukan upacara pernikahan ini hanya satu kali dalam seumur
hidup mereka, untuk itu mereka ingin upacara pernikahan mereka berlangsung dengan
hikmat. Maka dari itu si calon pengantin butuh bantuan jasa wedding organaizer untuk melengkapi kebutuhan- kebutuhan mereka disaat upacara pernikan akan dilaksnakan,
Bagi beberapa orang, karena terlalu berartinya moment untuk sebuah upacara pernikahan mereka lebih memilih untuk melaksanakannya dirumah orang tua mereka
sendiri, ada berbagai alasan kenapa mereka memilih melaksanakan upacara pernikahan
dirumah salah satunya karena mereka tidak ingin moment indah mereka ada ditempat/gedung yang lain selain tempat tinggal mereka sendiri.
Namun dilihat dari keadaan rumah- rumah dan lingkungan masyarakat sekarang ini,
ada banyak hal yang menjadi alasan untuk para calon pengantin lebih memilih
melaksanakan upacara pernikahan digedung- gedung serbaguna maupun diconvention hall. Salah satunya adalah dikarenakan luas halaman rumah mereka yang tidak cukup untuk
menampung para tamu undangan yang akan hadir, rumah mereka berada didalam gang
yang kecil sehingga terlampau sulit untuk dicapai, area rumah mereka berhadapan langsung
dengan jalan raya, sehingga jika mereka melangsungkan upacara pernikahan dirumah,
maka mereka harus menutup jalan sehingga terjadilah kemacetan dadakan.
Akan sangat disayangkan jika hal ini terus- terusan terjadi, akibatnya tingkat
kemcetan bertambah, secara tidak langsung sudah megganggu para pengguna jalan raya
tersebut dan jika mereka melaksanakan upacara pernikahan dirumah maka mereka akan
melibatkan banyak pihak keluarga untuk bekerja keras membersihkan rumah yang sangat
berantakkan akibat upacara pernikahan yang meraka laksakan, sehingga timbul ketidak
enakkan hati mereka terhadap orang banyak.
IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) adalah suatu organisasi atau ikatan urang
awak (panggilan untuk orang yang bersuku padang) yang tinggal merantau dari ranah
minang. IKGS memiliki struktur organisasi yang kuat, yang dimulai dari pembina, penasehat,
ketua umum, ketua I – IV, sekertaris umum, sekertaris I dan II, bendahara, dan terdapat
beberapa seksi – seksi bidang serta para anggota, dan jumlah seluruh pengurus lain dari
anggota sekitar 53 orang, jika di masukkan total keseluruhan dengan anggota jumlahnya
akan mencapai ratusan orang.
Pada dasarnya gedung IKGS ini berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk para
perantau ranah minang berkumpul khususnya urang pariaman, tepatnya di kampung Gasan.
Akan tetapi semakin berkembangnya zaman serta semakin banyaknya pengurus dan
keanggotaan didalamnya, sehingga sekarang gedung IKGS ini semakin berkembang dan
terus berkembang hingga sekarang.
Saat ini gedung IKGS ini juga berfungsi sebagai gedung serba guna yang dapat
keorganisasian IKGS dan ± Rp. 1.000.000,- untuk masyarakat yang tidak memiliki hubungan
atau ikatan dengan keorganisasian. Dalam hitungan perbulannya gedung ini dapat
mewadahi acara resepsi pernikahan hingga 4 kali.
Pada umunya di kota Medan belum terdapat fasilitas yang menyediakan seluruh
kegiatan persiapan pernikahan dari awal hingga resepsi pernikahan. Biasanya yang terdapat
di Medan hanyalah system paket. Misalnya dengan membeli gaun pengantin maka akan
mendapatkan paket hadiah berupa perjalanan wisata untuk honeymoon. System ini sepertinya sudah biasa dan masih saja merugikan waktu untuk pasangan calon penganti
yang sibuk.
Maka dari itulah dibutuhkan sebuah sarana yang bisa menampung segala kegiatan
persiapan pernikahan dari awal sampai penyelenggaraan resepsinya. Untuk calon pengantin
yang ingin mempersiapkan pernikahannya, bisa menggunakan sebuah jasa perencanaan
pernikahan atau yang sering disebut Wedding Planner. Yang dapat membantu persiapan pernikahan dari awal sampai akhir dan segala macam keperluan yang dibutuhkan untuk
mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.
Secara umum Pusat Baralek IKGS ini akan menyediakan berbagai fasilitas yang
dapat memenuhi segala keperluan itu, dimulai dari keperluan yang menyediakan toko – toko
yang menjual souvenir atau cinderamata ucapan terimakasih untuk para tamu undangan,
kemudian restaurant yang bisa dijadikan pilihan bagi pasangan kekasih untuk mengadakan
lamaran atau pertemuan keluarga, kemudian fasilitas percetakan untuk undangan dan pusat
kecantikan dan perawatn tubuh bagi para calon pengantin.
Bagian yang penting adalah fasilitas yang menyediakan berbagai model baju
pengantin daerah khususnya adat minangkabau/ internasional, fasilitas photo studio untuk
mengabadikan calon pasangan dengan gaun pengantinnya.
Dan hal yang paling terpenting adalah Convention Hall, yang digunakan untuk
menyelenggarakan pesta pernikahan yang dapat mengakomodasikan segala hal yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Serta bonus bagi pengantin adalah sebuah biro perjalanan yang
dapat memberikan informasi menenai perjalanan wisata untuk berbulan madu.
Akhirnya dengan adanya wedding centre “Pusat Baralek IKGS” di kota Medan,
keinginan pasangan dan keluarga untuk dapat menyelenggarakan sebuah pernikahan yang
Gambar 1.2 Gedung BANUHAMPU
Gambar 1.5 Gedung IKGS
Gambar 1.3 Gedung IKB
Gambar 1.4 Gedung PKN Gambar 1.1 Titik – titik penyebaran
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan direncanakannya proyek Pusat Baralek IKGS ini didukung oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang melatarbelakangi akan kehadiran Pusat Baralek IKGS
tersebut, antara lain :
1. Menyediakan sarana fisik suatu Pusat Baralek IKGS yang pertama di kota Medan secara lengkap.
2. Menciptakan suatu wadah yang dapat menampung seluruh kegiatan pada
saat pernikahan.
3. Menjadi fasilitator penyedia sarana yang terlengkap di kota Medan.
4. Mempublikasikan dan mempromosikan busana pengantin yang sesuai trend
saat ini, baik itu busana daerah maupun internasional.
5. Menjadikan salah satu tujuan rekreasi di kota Medan.
6. Mengusahakan terciptanya komunikasi, pertukaran komunikasi dn interaksi
dalam hal penyelenggaraan perkawinan yang menyenangkan.
7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pernikahan adat minangkabau
di Medan.
1.3 MASALAH PERANCANGAN
1.3.1 Identifikasi Masalah
Dalam melakukan perancangan ini banyak permasalahan yang dapat meliputi :
A. Aspek perkotaan dan lingkungan
1. Berada pada kawasan bisnis.
2. Pencapaian ke lokasi kasus proyek harus mudah.
3. Ada sarana transportasi umum.
4. Kontribusi dan kaitannya dengan massa khususnya di kota Medan.
5. Belum adanya fasilitas serupa di kota Medan yang terlengkap pada satu tempat.
B. Aspek Manusia
Anggapan masyarakat bahwa Pusat Baralek IKGS sulit dikembangkan di kota Medan.
C. Aspek Bangunan
Beberapa aspek bangunan yaitu :
1. Merencanakan bangunan yang dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan wedding
2. Penggabungan berbagai kegiatan yang termasuk didalam program kegiatan wedding
centre dan pendukung lainnya.
3. Pengolahan massa bangunan yang mencerminkan wedding centre “Pusat Baralek IKGS” di kota Medan.
1.3.2 Perumusan Masalah
Dari permasalah yang didapat, maka diperlukan perumusan masalah yang
diantaranya meliputi :
Bagaimana merancang sebuah wadah yang mampu memadukan kegiatan
yang berhubungan dengan pernikahan.
Bagaimana membangun sebuah wadah yang mampu merangsang minat
masyarakat terhadap wedding centre ( pusat baralek IKGS ).
Bagaimana merancang bangunan dalam konteks kota yang terintegrasi
dengan lingkungan sekitarnya.
1.4
PENDEKATAN
Pendekatan Fungsi
untuk merancang ruang dengan kualitas yang nyaman dan memenuhi standar
yang berkaitan dengan pencahayaan dan interior. Dan juga untuk mnyediakan
ruang interaksi social maupun individu. Pendekatan Desain
Dilakukan dengan menggunakan perilaku secara universal sebagai arahan
kreatifitas desain. Pendekatan Perilaku
1.5 LINGKUP DAN BATASAN
Lingkup kajian pada perencanaan dan perancangan suatu wadah yang
menampung segala kegiatan yang berkaitan dengan pernikahan.
Pembahasan proyek ini menyangkut pengguna, pengelompokan kegiatan,
desain arsitektural, dan konteks kota medan.
Proyek ini tidak membahas estimasi ekonomi, waktu pengerjaan, estimasi biaya
1.6 KERANGKA BERFIKIR
Ide/: Pusat Baralek IKGS
Tema : Arsitketur Perilaku Latar Belakang
Perkembangan Trend masyarakat, menikah mewah dan megah digedung
Kota Medan belum memiliki gedung yang dapat dijadikan sebagai pusat pernikahan khususnya untuk adat minag
Maksud dan Tujuan
Memudahkan acara pernikahan tanpa melibatkan pihak keluarga
Menghadirkan pusat pernikahan di Indonesia, khususnya Medan
Memberikan fasilitas untuk penyelenggaraan pernikahan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas adat minangkabau
Perumusan Masalah
Bagaimana merancang pusat baralek IKGS ini agar setiap ruang, bentuk, dan bahan yang digunakan dapat berfungsi secara maksimal.
Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan- kegiatan yang diinginkan.
Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dalam kegiatan yang berbeda.
Bagaimana merencanakan pencapaian / aksesibilitas yang mudah.
1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang
meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, pendekatan, batasan masalah,
kerangka berpikir, dan sistematika penulisan laporan.
Bab II. Deskripsi Proyek
Berisi terminology judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas
lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi, dan studi banding arsitektur
dengan fungsi sejenis.
Bab III. Elaborasi Tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema
dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
Bab IV. Analisa
Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa
dan penerapan, tema, dan kesimpulan.
Bab V. Konsep Perancangan
Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternative
pemecahan masalah.
Bab VI. Perancangan Arsitektur