31
3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Berikut akan dijelaskan mengenai seting dan karakteristik pada penelitian ini diantaranya setting tempat penelitian, seting waktu penelitan, dan karakteristik subjek penelitian.
3.1.1.Seting Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD N Batur 03. SD N Batur 03 terletak di dusun Selo Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD N Batur 03 ini terletak di pedesaan dengan 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 2 guru wiyata bakti, 1 guru agama, 1 guru olahraga, 1 pustakawan, dan 1 penjaga sekolah. SD N Batur 03 memiliki 6 ruang kelas, 1 kantor guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 1 mushola, 1 kamar kecil siswa, dan 1 kamar kecil guru.
SD N Batur 03 terletak di pedesaan lereng gunung merbabu. Di lingkungan sekitar sekolah terdapat banyak pepohonan karena lokasi sekolah yang dekat dengan hutan pinus dan kebun pertanian menjadiakan udara di SD Batur sejuk dan nyaman untuk melakukan aktivitas belajar mengajar. Kondisi yang jauh dari jalan raya membuat suasana belajar di sekolah menjadi tenang dan nyaman karena tidak ada kebisingan yang ditimbulkan oleh suara kendaraan. Dengan kondisi tempat dan suasana yang nyaman akan membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa mudah dalam menerima materi yang diajarkan.
3.1.2. Seting Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Kegiatan Februari Maret Bulan April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Perencanaan
tindakan
SIKLUS I 3. Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
SIKLUS II 4. Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
5. Analisis Data
6. Pelaporan
3.1.3. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten semarang Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik dan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Sedangkan kolaborator pada penelitian ini adalah guru kelas 1 SD yaitu Ibu Putri Wahyuningtyas, S.Pd. SD.
3.2. Jenis dan Desain Penelitinan.
Pada sub judul jenis dan desain penelitian ini akan menguraikan tentang dua sub judul yang pertama yaitu jenis penelitian yang akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan. Sub judul yang kedua yaitu desain penelitian akan menguraikan tentang model atau rancangan penelitian yang akan di jadikan acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
3.2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Menurut Arikunto dalam Mulyana (2010:124) Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik agar melakukan sesuatu yang berbeda dari dari biasanya, jadi peserta didik tidak hanya mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis atau mengerjakan LKS saja.
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini diperlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, untuk itu penelitian tindakan kelas ini melibatkan beberapa pihak yaitu peneliti, guru kelas 1 yaitu ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD yang melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru kelas 3 yaitu bapak Alfaret Budiyanto. S.Pd.SD sebagai observer, kepala sekolah, dan dosen. Penelitian kolaboratif ini bertujuan agar bersama-sama untuk memikirkan persoalan-persoalan yang akan diteliti untuk keberhasilan proses pembelajaran.
3.2.2.Desain Penelitian
Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98)
Berdasarkan gambar 3.1 penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus 1 dan siklus 2, sebelum dilaksanakan penelitian peneliti perlu menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti menyusun RPP dan menyiapkan media pembelajaran. Setelah perencanaan, akan dilaksanakan tindakan dan pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran.
Observer melakukan pengamatan dan penilaian dengan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Setelah tindakan dilakukan, maka akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada Siklus 1 kemudian dilakukan perbaikan untuk dilaksanakan pada Siklus 2 yang pelaksanaannya disesuaikan dengan hasil refleksi pada Siklus 1.
3.3. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2007:1), variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang nilainya untuk tiap objek bervariasi dan dapat diamati atau dihitung, atau diukur. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu :
Observasi
Refleksi
Tindakan
Perencanaan
Observasi
Tindakan Refleksi
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian disimbolkan dengan huruf X. Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah model Picture and Picture berbantu permainan Puzzle. Model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle sebagai variabel bebas (X) digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle yang digunakan guru dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah penyampaian materi yang akan dipelajari dan menimbulkan suanan belajar yang menyenangkan
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Independent). Variabel terikat dalam penelitian disimbolkan dengan huruf Y. Variabel terikat (Y) dari penelitian ini ada dua yaitu (Y1) merupakan proses pembelajaran dan (Y2) yaitu hasil belajar Bahasa
Indonesia. Pada penelitian ini yang diukur hanya difokuskan pada peoses pembelajaran dan aspek kognitif siswa saja yaitu hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD. Hasil belajar bahasa Indonesia merupakan bentuk perwujudan dari hasil belajar pada proses kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar bahasa Indonesia diperoleh dari evaluasi akhir yaitu melalui tes formatif pada siklus I dan siklus II.
3.3.1. Hubungan Antar Variabel
Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Hubungan antar Variabel
Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y1 dan Y2. Penggunaan model picture and picture berbantu permainan
puzzle sebagai variabel bebas (X), dapat meningkatkan proses pembelajaran (Y1)
dan hasil belajar siswa kelas 1 SD pada pelajaran bahasa Indonesia (Y2).
3.4.Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang merupakan perbaikan pembelajaran berdasarkan permasalahan yang dijumpai dikelas. Tindakan penelitian dilakukan berdasarkan analisis dan refleksi dari pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca yang menyatakan bahwa hasil belajar rendah. Adapun langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut:
3.4.1.Perencanaan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional, dan kondisional sehingga dinilai sesuai dengan pemasalahan yang ada pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus II masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Konsep pokok penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98) terdapat empat tahap pada Siklus I dan Siklus II yang meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
3.4.2.Proses Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan pembelajarannya dapat dilaksanakan sesuai prosedur sebagai berikut :
SIKLUS I
3.4.2.1. Perencanaan Tindakan siklus I
permainan puzzle yaitu : 1) Mengidentifikasi masalah, 2) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model picture and picture dan sesuai dengan tata cara permaninan puzzle. 3) Membuat lembar kerja siswa. 4) Menyiapkan media dan alat peraga. 4) Membuat dan menyiapkan instrument berupa lembar observasi. 5) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus I 6) Membuat kriteria penilaian.
3.4.2.2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar adalah membaca kalimat sederhana setelah menyusun potongan-potongan puzzle sesuai dengan peragaan yang dilakukan guru. Guru kelas 1 didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Proses ini dilakukan selama 3 kali pertemuan. Adapun langkah-langkah pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle pada siklus I ini secara garis bersar adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Pendahuluan
Tahap pendahuluan atau tahap awal pembelajaran merupakan pengkondisian agar siswa siap dan tertarik melaksanaakan proses pembelajaran. Tahap ini berisi beberapa kegiatan yaitu : 1) Guru menyiapkan RPP, gambar, permainan puzzle dan lembar kerja siswa. 2) Mengatur tempat duduk dan memeriksa kehadiran siswa. 3) Melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa. 4) Memberikan motivasi pada siswa. 5) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 6) Menjelaskan tugas dan kegiatan yang akan dilakukan
b. Kegiatan Inti
7) Membimbing siswa untuk membacakan hasil diskusi. 8) Mengamati kegiatan siswa dengan lembar observasi siswa 9) Memberikan umpan balik, pujian dan memberi pengutan materi.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir dari proses pembelajaran, kegiatan ini berisi : 1) Mengulas materi yang telah lakukan. 2) Membimbing siswa untuk menyampaikan hal-hal yang belum dipahami. 3) Menyimpulkan proses pembelajaran. 4) Memberikan evaluasi akhir dengan tes membaca lancar secara individu.
3.4.3.Observasi
Observasi dilaksanakan selama prose pembelajaran berlangsung. Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan merekam segala peristiwa dan kegiatan proses pembelajaran. Peneliti mencatat semua kegiatan guru dan siswa mulai dari kegiatan pendahuluan, pengembangan, penerapan, dan penutup. Semua akivitas guru dan siswa dinilai pada lembar observasi yang terencana secara fleksibel dan terbuka. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yang menggambarkan aktivitas guru dan minat siswa mengikuti pembelajaran.
3.4.4.Refleksi
SIKLUS II
Langkah-langkah pada siklus 2 prinsipnya sama dengan siklus 1 hanya pada pelaksanaan tindakan siswa dibekali dengan kemampuan membaca buku paket yang dipinjamkan sekolah dirumah. Proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi,. Perencanaan yang dilaksanakan pada siklus II harus lebih baik dari siklus I, karena perencanaan siklus II adalah perbaikan pada siklus I yaitu memperbaiki kesalahan, hambatan, dalam kegiatan membaca yang mungkin terjadi pada siklus I.
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Prosedur dalam teknik dan instrument pengumpulan data penelitian ini ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut.
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk Tes dan Non Tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar membaca siswa setelah proses belajar dengan penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes pada siklus I dan siklus II. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah dikenai tindakan dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Data non tes diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.
3.5.2. Instrument Pengumpulan Data
3.5.2.1.Metode Pokok
Metode pokok pada penelitian ini merupakan metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode pokok yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan observasi.
a. Tes
Menurut Arikunto (2007:32) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimilki oleh seorang individu atau kelompok. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes membaca lancar. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhsilan kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Kisi-kisi instrument soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Membaca Lancar Siklus I
Standar
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Membaca Lancar Siklus II
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Soal 7.Memahami
Teknik pengumpulan instrument nontes dilakukan dengan cara observasi. Menurut Arikunto (2007:30) observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatansecara teliti serta pencatatan secara sistematis.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle
Langkah-langkah
pembelajaran Kegiatan/indikator Item
Pra pembelajaran Menyiapkan RPP, alat, dan media
pembelajaran 1, 2
Pendahuluan dan
persiapan Mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa 3, 4, 5, 6, 7 Memberikan motivasi
Memberikan apersepsi
Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan Kegiatan inti Menyajikan materi pengantar secara
singkat 8, 9, 10, 11, 12, model picture and picture berbantu permainan puzzle.
Membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok
Membimbing siswa dalam kelompok Memberi umpan balik
Kegiatan akhir Memberi penguatan 31, 32,
Tabel 3.5.
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle
Langkah-langkah
pembelajaran Kegiatan/Indikator Item
Kegiatan pra
pembelajaran Menyiapkan perlengkapan pembelajaran 1, 2 Kegiatan awal Berdoa dan memberi salam pada guru 3, 4, 5,
Memperhatikan penjelasan guru Menyimak tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti Menyimak materi pembelajaran 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 Aktif saat proses pembelajaran
Membentuk kelompok Menyusun puzzle Mempresentasikan hasil
Kegiatan akhir Membuat kesimpulan pembelajaran 19, 20 Mengerjakan evaluasi
Jumlah 20
Untuk menghitung rentang kriteria skor aktvitas guru dan siswa digunakan rumus dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
a. Menghitung rentang data
R = Skor Maksimal – Skor Minimal
Skor maksimal adalah jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa dikalikan dengan kriteria penilaian teritinggi (4), sedangkan skor minimal adalah jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa dikalikan dengan kriteria penilaian terendah (1).
b. Menghitung Jumlah Kelas Interval K = 1 + 3,3 log n
n = jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa. c. Menghitung Panjang Kelas
Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut :
Tabel 3.6
Kriteria Skor Aktivitas Guru
Tabel 3.7
Kriteria Skor Aktivitas Siswa
Rentang Kriteria
20 – 32 Sangat kurang
33 – 45 Kurang
46 – 58 Cukup baik
59 – 71 Baik
72 – 84 Sangat baik
3.5.2.2.Metode Bantu
Metode bantu merupakan metode pendukung yang digunakan dalam penelitian ini. Metode bantu digunakan untuk melangkapi data yang dibutuhkan. Metode bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Dokumentasi
Dokumentasi meruapakan suatu metode untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, bukti penelitian. Untuk memperoleh data sekolah, nilai siswa dan data identitas siswa, peneliti melakukan dengan melihat dokumentasi yang ada disekolah.
3.6. Validitas dan Reliabilitas
Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai uji validitas dan uji reliabilitas, yang di gunakan dalam penelitian.
Rentang Kriteria
35 – 56 Sangat kurang
57 – 78 Kurang
79 – 100 Cukup baik
101 – 122 Baik
3.6.1.Uji Validitas Tes
Menurut Arikunto (2007:58) berpendapat bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrument valid, maka dapat dikatan bahwa instrument tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya.
Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu setelah pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Untuk mengetahui validitas soal, instrument terlebih dahulu diujicobakan disekolah yang berbeda tetapi pada kelas yang setara. Uji validitas soal membaca lancar siklus I di ujikan di kelas 1 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semaramg. Sedangkan untuk siklus II pada siswa kelas 1 SD N Sumogawe 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Penelitian yang dilakukan di kelas 1 SD N Batur 03 menggunakan acuan toleransi kesalahan sebesar 5% dengan taraf kepercayaan 95%. Pelaksanaan uji validitas dengan jumlah siswa sebanyak 35 mkan jumlah responden (N) = 35, dengan menggunakan data rtabel maka didapat nilai rtabel = 0,334 dengan taraf
signifikasi 5%. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan (rtabel
= 0,334) maka item dianggap valid, apabila kurang dari batasan yang ditentukan
(rtabel = 0,334) maka item dianggap tidak valid. Tentang kriteria tinggi rendahnya
validitas setiap butir instrumen menurut Ali dalam Mawardi (2011:32) dapat digunakan pedoman skor koefisien kolerasi (rix) sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 : validitas rendah
0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sempurna
Tabel 3.8
Validitas Instrumen Penelitian Siklus I
Siklus I Siklus II
Item Soal Kriteria Kategori Item Soal Kriteria Kategori
1) hari ini hari
libur 0,863 sempurna Validitas 1) ayah dan bunda, 0,693 Validitas tinggi 2) nisa dan ihsan
membantu ibu 0,863 sempurna Validitas 2) terimakasih kuucapkan 0,467 Validitas sedang 3) ihsan
senang 0,937 sempurna Validitas 6) aku mencintai ayah dan bunda 0,695 Validitas tinggi
3.6.2.Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Uji reliabilitas pada penelitian ini dengan menggunakan teknik alpha yang didasarkan pada nilai koefisien alpha croncbach. Besarnya koefisien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat relibilitasnya. Menurut George dan Mallery dalam Mawardi (2011:32) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima, 0,7< α < 0,8 : dapat diterima, 0,8< α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan. Hasil uji reliabilitas pada siklus I dan siklus II dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for window dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut :
Tabel 3.9
Reliabilitas Instrumen Penelitian Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Bentuk
Instrumen Reliabilitas Koefisien Kategori Instrumen Bentuk Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Koefisien Membaca
Lancar Teks Pendek
0.892 Reliabilitas
bagus Membaca Lancar Puisi Anak
3.7.Taraf Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlau mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf kesukaran adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Kriteria Kesukaran :
Berdasarkan dengan perhitungan rumus dan kriteria yang digunakan pada taraf kesukaran di atas, maka hasil analisis untuk taraf kesukaran instrument pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini :
Tabel 3.10
Analisisi Taraf Kesukaran Item Instrument Membaca Lancar Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Item Soal Kriteria Kategori Item Soal Kriteria Kategori
1) hari ini hari
libur 0,50 Sedang 1) ayah dan bunda, 0,60 Sedang 2) nisa dan ihsan
membantu ibu 0,72 Mudah 2) terimakasih kuucapkan 0,75 Mudah 3) ihsan
mengelap jendela 0,71 Mudah 3) perjuanganmu begitu besar 0,76 Mudah 4) nisa member
makan ayam, 0,26 Sukar 4) merawat dan membesarkanku 0,29 Sukar 5) ibu menyapu
halaman 0,52 Sedang 5) ingin aku membalas jasa 0,53 Sedang 6) mereka sangat
senang 0,64 Sedang 6) aku mencintai ayah dan bunda 0,63 Sedang P =
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul J = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berdasarkan tabel 3.10 maka dapat diketahui taraf kesukaran soal pada siklus I sejumlah 1 soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 4, sejumlah 3 soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 1, 5, dan 6, sejumlah 2 soal dengan kriteri mudah. Siklus II sejumlah 1 soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 4, sejumlah 3 soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 1, 5, dan 6, serta 2 soal dengan kriteria mudah yaitu nomor 2, dan 3.
3.8. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa berdasarkan kenaikan nilai rata-rata dikelas 1 SD dari siklus I ke siklus II. Dengan penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini di anggap berhasil apabila ≥ 80% dari 33 siswa mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM. Kriteria keberhasilannya apabila lebih dari 26 siswa mendapat nilai di atas 65. KKM SD N Batur 03 pada mata pelajaran Bahasa Idonesia di kelas 1 SD adalah 65 dan dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11.
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Kriteria Kemampuan Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
< 65 Tidak Tuntas
3.9.Teknik Analisis Data
3.9.1.Analisis Data Kuantitatif
Analisis data hasil penelitian kuantitatif berupa hasil belajar (pre tes dan pos tes) dengan cara persetase menghitung hasil belajar siswa secara individual jika siswa mencapai nilai minimal 65. Sedangkan ketuntatas klasikal jika siswa yang memperoleh nilai minimal 65 jumlahnya ≥ 80% dari 33 siswa. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut :
Ketuntasan Individual :
P =
x 100%
Ketuntasan Klasikal :
P =
⅀ ⅀x 100%
Kriteria ketuntasan belajar :