• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Kemampuan - Kemampuan Menggunakan Harf Jarr Dalam Kalimat Bahasa Arab Oleh Mahasiswa Departemen Sastra Arab Usu Tahun Pembelajaran 2013/2014

N/A
N/A
Info

Unduh

Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Kemampuan - Kemampuan Menggunakan Harf Jarr Dalam Kalimat Bahasa Arab Oleh Mahasiswa Departemen Sastra Arab Usu Tahun Pembelajaran 2013/2014"

Copied!
23
1
0
Menampilkan lebih banyak ( Halaman)

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Analisis Kemampuan

Penelitian tentang pemakaian harf jarr dalam kalimat bahasa Arab pernah diteliti oleh Saputra (2000). Penelitian itu berkaitan dengan kemampuan siswa-siswi menggunakan harf jar yaitu ila-lam-‘an-‘ala-min- dan fi

(

ﻲﻓ

-

ﻦﻣ

-

ﻰﻠﻋ

-

ﻦﻋ

-

-

ﻰﻟﺇ

) /ilā-lam-‘an-‘alā-min-fī/ dalam membuat kalimat berbahasa Arab yang berpola fi’l + fa’il + jarr majrur

ّﺭّﺎﺟ

+

ﻞﻋﺎﻓ

+

ﻞﻌﻓ

ﺭﻭﺮﺠﻣ

(

)

/fi’lun + fā’ilun + jārun majrūrun/. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 74 % Siswa-Siswi Kelas I Madrasah Aliyah Yaspi Labuhan Deli mampu menggunakan harf jarr dalam kalimat Bahasa Arab. Sementara, penelitian tentang preposisi pernah diteliti oleh Elmawati (1990), ia menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan antara preposisi dalam bahasa Indonesia dengan harf jarr dalam bahasa Arab dan Khairawati (1986) menjelaskan tentang fungsi dan pemakaian harf jarr dalam bahasa Arab. Namun dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang kemampuan menggunakan harf jarr dalam membuat kalimat Bahasa Arab pada mahasiwa semester 4, 6, dan 8 FIB USU.

Menurut Lahey (dalam small, 1990 : 26), bahwa kemampuan berbahasa dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu dimensi semantik, dimensi sintaksis dan dimensi pragmatika. Dimensi semantik menggambarkan pengetahuan tentang objek atau peristiwa serta hubungan antara objek dan peristiwa tersebut. Dimensi sintaksis berkaitan tentang penyusunan unit-unit bahasa untuk mencari kesesuaian suara dan maknanya. Dimensi pragmatika menunjuk pada kemampuan menggunakan bahasa.Penelitian ini dilihat dari dimensi semantik.

(2)

bahwa ‘ Kemampuan adalah kesanggupan atau kekuatan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu.

2.2PengertianharfJarr

Sebelum membahas mengenai defenisi harf jarr terlabih dahulu mendefinisikan tentang harf. Chatibul Umam (1987) dalam Elmawati (1990: 11) mengemukakan:

ﺎﻫﺮﻴﻏ ﻰﻓ ﻰًﻨﻌﻣ ﻰﻠﻋ ْﺖّﻟﺩ ٌﺔﻤﻠﻛ ﻮﻫﻭ ُﻑﺮﺤﻟﺍ

/al-ḥarfu wa huwa kalimatun dallat ‘alā ma’nā fī gayrihā/ ‘Huruf yaitu kata-kata yang mempunyai arti berhubungan atau bergantung pada kata-kata lainnya.

Preposisi dalam bahasa Arab disebut

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri/. Menurut Al-Khuli (1982: 224), preposisi dalam bahasa Arab adalah:

ﺭﻭﺮﺠﻤﻟﺍ ﻢﺳﻹﺍ ﻖﺒﺴﻳ ّﺮﺟ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu jarrin yasbiqu al-`isma al-majrūra/ “preposisi adalah huruf yang mendahului nomina yang dilekatinya”

Wright (1967:278) menyatakan bahwa preposisi merupakan salah satu dari empat

particles (hurf) dalam bahasa Arab. Preposisi dalam bahasa Arab disebut

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf

al-jarri/ (the particles of attraction) atau disebut juga

ﺾﻔﺨﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-khafai/ (the

particles of depression) dan disebut juga

ﺔﻓﺎﺿﻹﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥ

urf al-`iāfati/ (the particles of annexation or connection).

Pengertian harf jarr menurutAl-Ghulayayni (2007: 463) menyatakan bahwa:

(3)

/summiyat ḥurūfu al-jarri li`annahā tajurru ma’nā al-fi’li qablahā `ilā al-`ismi ba’dahā `aw li`annahā tajurru mā ba’dahā min al-`asmā`i/ ‘Dinamakan harf jarr karena menarik makna verba sebelumnya kepada nomina yang setelahnya, atau karena membaris bawahkan setelahnya yaitu nomina’.

Jadi, huruf tidak dapat berdiri sendiri kecuali bersama dengan kata lain. Sesuai fungsinya, huruf adalam bahasa Arab terbagi dua yaitu huruf yang dapat mempengaruhi baris akhir kata yang dimasukinya disebut

ﺔﻠﻣﺎﻌﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-‘āmilati/ ‘Huruf yang ber’amal’ dan huruf yang tidak memberikan pengaruh terhadap kata yang dimasukinya disebut

ﺮﻴﻏ ﻑﺮﺣ

ﺔﻠﻣﺎﻋ

/ḥarfu gayru ‘āmilatin/ ‘Huruf yang tidak ber’amal.

Elmawati (1990: 14) menyatakan bahwa

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarr/ adalah salah satu dari huruf-huruf ‘amilah yaitu harf yang bertugas merubah kasus atau mempengaruhi kata benda

sesudahnya baik ditinjau dari segi gramatikal atau semantik.

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarr/ bertugas

merubah kasus

ﻡﺳﻹﺍ

/al-`ismu/ atau nomina yang terletak sesudahnya menjadi kasus genitif

(

ﺭﻭﺮﺠﻣ

/majrūrun/).

Disimpulkan bahwa preposisi dalam bahasa Arab disebut

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/

dan

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ adalah salah satu diantara huruf-huruf dalam bahasa Arab yang

memiliki tugas atau ‘amilah.

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ berfungsi merubah kasus kata benda

yang dimasukinya menjadi kasus genitif atau

ﺭﻭﺮﺠﻣ

/majrūrun/.

2.3Pembagian harf jarr

(4)

/’alā/, fi(

ﻰﻓ

)

//,kaf(

ﻑﺎﻜﻟﺍ

)

/al-kāfu/,lam(

ﻡﻼﻟﺍ

)

/al-lāmu/,waw al-qasm(

ﻢﺴﻘﻟﺍ ﻭﺍﻭ

)

/wāwu al -qasami/,ta’ al-qasm(

ﻢﺴﻘﻟﺍ ءﺎﺗ

)

/tā`u al-qasami/,muz(

ﺬﻣ

)

/muż/,munzu(

ﺬﻨﻣ

)

/munżu/,rubba(

ّﺏﺭ

)

/rubba/,hatta(

ﻰّﺘﺣ

)

/ḥattā/,khala(

ﻼﺧ

)

/khalā/,‘ada(

ﺍﺪﻋ

)

/’adā/,hasya(

ﺎﺷﺎﺣ

)

/ḥāsyā/,kay(

ﻲﻛ

)

/kay/,mata(

ﻰﺘﻣ

)

/matā/ (khusus pada bahasahuzail

ﻞﻳﺬﻫ

/hużaylun/), danla’all

(

ّﻞﻌﻟ

)

/la’alla/ (khusus pada bahasa‘uqayl

ﻞﻴﻘﻋ

/’uqaylun/).

Seluruh harf jarr(

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

)

/ḥarf al-jarri/ tersebut di atas masuk padaism zhahir(

ﻢﺳﺇ

ﺮﻫﺎﻅ

)

/`ismu ẓahirin/ atau kata benda yang terlihat secara jelas atau nyata. Ada juga

sebahagian harf jarr masuk padaism mudhmar(

ﺮﻤﻀﻣ ﻢﺳﺇ

)

/`ismu muḍmarin/ yaitu kata benda yang samar-samar atau tersembunyi atau digantikan dengan hadirnya pronomina atau dhamir (

ﺮﻴﻤﺿ

)

/ḍamīrun/ yaituba’(

ءﺎﺒﻟﺍ

)

/al-bā`u/,min(

ﻦﻣ

)

/min/,ila(

ﻰﻟﺇ

)

/`ilā/,‘an(

ﻦﻋ

)

/’an/,‘ala(

ﻰﻠﻋ

)

/’alā/, fi(

ﻰﻓ

)

//,lam(

ﻡﻼﻟﺍ

)

/al-lāmu/,khala(

ﻼﺧ

)

/khalā/,‘ada(

ﺍﺪﻋ

)

/’adā/,hasya(

ﺎﺷﺎﺣ

)

/ḥāsyā/,kay(

ﻲﻛ

)

/kay/,mata(

ﻰﺘﻣ

)

/matā/ (khusus pada bahasa hizayl

ﻞﻳﺬﻫ

/hużaylun/), dan la’all(

ّﻞﻌﻟ

)

/la’alla/ (khusus pada bahasa‘uqayl

ﻞﻴﻘﻋ

/’uqaylun/).

Contoh:

(1)

ِﺔﻳﺮﻘﻟﺍ

ﻦﻣ

ﻢﻳﺮﻣ ْﺕءﺎﺟ

/ja`at maryamu min al-qaryati/ ‘Maryam datang dari desa’

(2)

ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ﻦﻣ ﺱﺎﻨﻟﺍ

ﻰﻟﺇ

ﺾﻐﺑﺃ ﻕﺎﻔﻨﻟﺍ

/an-nifāqu `abgaḍu `ilā an-nāsi min al-kāfirīna/ ‘Kemunafikan itu paling dibenci di sisi manusia dari kekafiran’

(3)

ﻢﻫ

ﻦﻋ

ُﷲ ﻲﺿﺭ

/raḍiya allāhu ‘anhum/ ‘Allah memberkahi(atas) dia’

(5)

(5)

ﻥﻮﻌﺷﺎﺧ ﻢﻬﺗﺍﻮﻠﺻ

ﻲﻓ

ﻢﻫ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻥﻮﻨﻣﺆﻤﻟﺍ ﺢﻠﻓﺃ ﺪﻗ

/qad `aflaḥa al-mu`minūna allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi’ūna/ ‘Sungguh beruntung orang-orag mukmin yang khusyuk dalam

shalatnya’

(6)

ِﺔﻋﺎﺠﺸﻟﺍ ﻰﻓ ِﺪﺳﻷﺍ

ٌﺪّﻤﺤﻣ

/muhammadun ka al-asadi fī asy-syujā’ati/ ‘Muhamad seperti singa dalam keberanian’

(7)

ﻦﻴﺘﻣ ﻞﺒﺣ

ﻥﺎﺼﺤﻟﺍ ﺖﻄﺑﺭ

/rabiṭtu al-ḥiṣāna bi ḥablin matīnin/ ‘Saya mengikat kuda itu dengan tali yang kuat’

(8)

ﻩﻮﻤﻬﻔﻓ ﻩﺬﻴﻣﻼﺗ

ﺱﺭﺪﻟﺍ ﺫﺎﺘﺳﻷﺍ ﺡﺮﺷ

/syaraḥa al-`ustāżu ad-darsa li talāmīżihi fafahimūhu/ ‘Guru itu menjelaskan pelajaran kepada murid-muridnya hingga mereka

memahaminya’

(9)

ﻝﺎﻔﻁﻷﺍ ﺭﺎﻐﺻ

ﻰﺘﺣ

ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻙ

ﺉﺰﻬﺘﺴﻳ

/yastahzi`u bika an-nāsu ḥattā ṣigāri al-aṭfāli/ ‘Orang-orang mengolok-olok (kepada) mu bahkan anak-anak kecil juga’

(10)

ﻒﻴﻈﻧ

ﻲﻛ

ﻚﺘﻴﺑ ﻁﻼﺑ ﻲﺴﻨﻛﺃ

/`uknusī bilāṭa baytiki kay naẓīfin/ ‘Sapulah lantai rumahmu agar bersih’

Harf jarr (

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

)

/ḥarfu al-jarri/ yang digunakan dalam contoh masing-masing adalahmin(

ﻦﻣ

)

/min/ pada contoh (1),ila

ﻰﻟﺇ

/`ilā/ dan min(

ﻦﻣ

)

/min/ pada contoh (2), an

ﻦﻋ

/’an/ contoh (3), ala

ﻰﻠﻋ

/’alā/ contoh (4), fi(

ﻰﻓ

)

/fī/ contoh (5), kaf(

ﻑﺎﻜﻟﺍ

)

/al-kāfu/ danfi(

ﻰﻓ

)

/fī/ pada contoh (6),ba`

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā`u/ pada contoh (7), al-lam

ﻡﻼﻟﺍ

/al-lāmu/ contoh (8), ba`

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā`u/ dan hatta

ﻰﺘﺣ

/ḥatta/ pada contoh (9), dan kay

ﻲﻛ

/kay/ pada contoh (10).

(6)

yaitual-qaryah(

ِﺔﻳﺮﻘﻟﺍ

)

/al-qaryati/ pada contoh (1),

ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟﺍ

/al-kāfirīna/ dalam contoh (2), /allāhi/ pada contoh (4),

ﻢﻬﺗﺍﻮﻠﺻ

/ṣalātihim/ contoh (5), al-asad(

ﺪﺳﻷﺍ

)

/al-`asadi/ danas-syuja’ah(

ِﺔﻋﺎﺠﺸﻟﺍ

)

/asy-syujā’ati/ pada contoh (6),

ﻦﻴﺘﻣ ﻞﺒﺣ

/ḥablin matīnin/ pada contoh (7),

ﻩﺬﻴﻣﻼﺗ

/talāmīżihi/ contoh (8),

ﻝﺎﻔﻁﻷﺍ ﺭﺎﻐﺻ

/ṣigāri al-aṭfāli/ contoh (9), dan

ﻒﻴﻈﻧ

/naẓīfin/ pada

contoh (10). Sementara pada contoh (3) kata benda yang dimasuki olehharf jarr(

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

)

/ḥarf al-jarri/ merupakanism mudhmar (

ﺮﻤﻀﻣ ﻢﺳﺇ

)

/`ismu muḍmarin/ berupa kata gantihum(

ﻢﻫ

)

/hum/ dan demikian juga contoh (9) yang berupa kata ganti ka (

) /ka/.

Contoh :

(11)

ﺪﻳﺮﻓ

ﻼﺧ

ﺱﺎّﻨﻟﺍ ﻑﺮﺼﻧﺍ

/inşarafa an-nāsu khalā farῑdin/‘orang-orang pulang kecuali Farid’

(12)

ّﻲﻠﻋ

ﺍﺪﻋ

ﺬﻴﻣﻼﺘﻟﺍ ﺮﻀﺣ

/ḥaḍara at-talāmῑżu ‘adā ‘aliyyin/‘para murid hadir kecuali Ali’ (13)

ﺪّﻤﺤﻣ

ﺎﺷﺎﺣ

ﺩﻻﻭﻻﺍ ﻞﻤﻫﺍ

/ahmala al-awlādu ḥāsyaā muḥammadin/ ‘para murid acuh

kecuali Muhammad’

(14)

ﻦﻳﺮﻬﺷ

ﺬﻣ

ﻚﺘﻴﻘﻟ ﺎﻣ

/mālaqῑtuka muż syahrayni/ ‘saya tidak berjumpa denganmu sejak dua bulan lalu’

(15)

ﺪﺣﻻﺍ ﻡﻮﻳ

ﺬﻨﻣ

ﻩﻮﺧﺍ ﺽﺮﻣ

/mariḍa akhūhu munżu yawmi al-aḥadi/ ‘saudaranya sakit sejak hari minggu’

(16)

ﺖﺑﺬﻛ ﺎﻣ ﷲ

/waallahi mā każibtu/ ‘demi Allah aku tidak berbohong’

(17)

ّﺭﺎﺿ ﻢﻠﻋ

ّﺏﺭ

/

rubba‘ilmin ḍārrun

/ ‘

adakalanya ilmu itu membahayakan’

(7)

(19)

ﺐﻳﺮﻗ ﻚﻨﻣ ﺭﺍﻮﻐﻤﻟﺍ ﻲﺑﺍ

ّﻞﻌﻟ

/la’alla abῑ al-migwāri minka qarῑbun/ ‘semoga ayah mighwar dekat denganmu’

(20)

ﺞﻴﺌﻧ ّﻦﻬﻟ ﺮﻀﺧ ﺞﺠﻟ

ﻰﺘﻣ

ﺖﻌّﻓﺮﺗ ّﻢﺛ ﺮﺤﺒﻟﺍ ءﺎﻤﺑ ﻦﺑﺮﺷ

/syaribna bi māi al-baḥri ṡumma taraffa’at matā lujajin khuḍrin/ ‘mereka menyerap air laut kemudian mengangkat sampai dasar laut hingga menjadikannya suara yang kuat’

Jika diperhatikan nomina yang didahuluiharf jarr(

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

)

/ḥarf al-jarri/ pada sepuluh contoh di atas, merupakanism zhahir (

ﺮﻫﺎﻅ ﻢﺳﺇ

)

/`ismu ẓahirin/ yaituFarid (

ﺪﻳﺮﻓ

) /farῑd/ pada contoh (12), kemudian Ali (

ّﻲﻠﻋ

) /’aliy/ contoh (13), sedangkan Muhammad (

ﺪّﻤﺤﻣ

) /muḥammad/ pada contoh (14), lalu syahraini (

ﻦﻳﺮﻬﺷ

) /syahrayni/ contoh (15), contoh (16) yaumil ahad (

ﺪﺣﻻﺍ ﻡﻮﻳ

) /yawmi al-aḥadi/, contoh (17 dan 19) Allah (

)/allah/, pada contoh (18) ilm (

ﻢﻠﻋ

) /’ilmin/, sedangkan contoh (20) abi (

ﻲﺑﺍ

) /abiy/ dan pada contoh (21) lujaj (

ﺞﺠﻟ

) /lujajin/.

Harf jarr (

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

)

/ḥarfu al-jarri/ yang digunakan dalam contoh masing-masing adalahkhala (

ﻼﺧ

) /khālā/ pada contoh (12), sedangkan ‘ada (

ﺍﺪﻋ

) /’adā/ contoh (13), hasya (

ﺎﺷﺎﺣ

) /ḥasyā/ contoh (14), muz (

ﺬﻣ

) /muż/ pada contoh (15), munzu (

ﺬﻨﻣ

) /munżu/ contoh (16),

wa (

ﻭﺍﻮﻟﺍ

) /wa/ contoh (17), rubba (

ّﺏﺭ

) /rubba/ contoh (18), ta (

ءﺎﺘﻟﺍ

) /ta/pada contoh (19), la’alla (

ّﻞﻌﻟ

) /la’alla/ contoh (20) dan mata (

ﻰﺘﻣ

) /matā/ pada contoh (21).

(8)

Penulis memilih sepuluh harf jarrdariseluruhharf jarr di atasyaitu ba’ (

ءﺎﺒﻟﺍ

)

/al-bā`u/,min(

ﻦﻣ

)

/min/,ila(

ﻰﻟﺇ

)

/`ilā/,‘an(

ﻦﻋ

)

/’an/,‘ala(

ﻰﻠﻋ

)

/’alā/,fi(

ﻰﻓ

)

//,kaf(

ﻑﺎﻜﻟﺍ

)

/al-kāfu/,lam(

ﻡ ّﻼﻟﺍ

)

/al-lāmu/,hatta(

ﻰّﺘﺣ

)

/ḥattā/,kay(

ﻲﻛ

)

/kay, disebabkan sepuluh huruf tersebut

mempunyai distribusi yang lebih banyak digunakan dalam teks-teks bahasa Arab dan mahasiswa/i pada semester yang akan penulis teliti lebih mendalami kesepuluh harf jarrtersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti kemampuan menggunakan harf jarr dalam kalimat bahasa Arab kajian ini termasuk bidang sintaksis. Kategori sintaksis bahasa Arab terdiri darifi’l(

ﻞﻌﻔﻟﺍ

)

/al-fi’lu/, nomina disebutism(

ﻢﺳﻹﺍ

)

/al-`ismu/, dan partikel disebutharf(

ﻑﺮﺤﻟﺍ

)

/al-ḥarfu/.Fi’l(

ﻞﻌﻔﻟﺍ

)

/al-fi’lu/ adalah verba atau kata kerja bahasa Arab,ism(

ﻢﺳﻹﺍ

)

/al-`ismu/ adalah nomina atau kata benda bahasa Arab, danharf(

ﻑﺮﺤﻟﺍ

)

/al-ḥarfu/ adalah partikel atau kata yang menunjukkan makna lain pada kata lainnya. Ketiga kategori sintaksis tersebut di atas memiliki peran-peran tertentu dalam membuat kalimat bahasa Arab.

(9)

Penerapan harf jarr dalam kalimat bahasa Arab tidak terlepas dari kedua bentuk kalimat di atas. Padajumlah ismiyyah(

ﺔّﻴﻤﺳﺇ ﺔﻠﻤﺟ

) /jumlatun ismiyyatun/, unsurkhabar(

ﺮﺒﺧ

)

/khabarun/ dapat berbentukjarr majrur (

ﺭﻭﺮﺠﻣ ﺭﺎﺟ

)

/jār majrūr/, sementara padajumlah fi’liyyah(

ﺔّﻴﻠﻌﻓ ﺔﻠﻤﺟ

)

/jumlatun fi’liyyatun/, terdapat beberapafi’l (

ﻞﻌﻓ

) /fi’lun/ yang kehadirannya didukung oleh harf jarr dan terdapat beberapafi’l(

ﻞﻌﻓ

)

/fi’lun/ yang membutuhkan harf jarr sebagai pelengkap untuk menerangkanfi’l(

ﻞﻌﻓ

)

/

fi’lun/ tersebut.

Contoh:

(21)

ﺐﺘﻜﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ

/al-kitābu ‘alā al-maktabi/ ‘Buku itu di atas meja’ (22)

ﺔﻳﺮﻘﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﻊﺟﺭ

/raja’a `ilā al-qaryati/ ‘(Dia) pulang ke kampung’

(23)

ّﺮﺸﻟﺍ ﻦﻋ ﺍﻭﺪﻌﺘﺑﺍ

/`ibta’idū ‘an asy-syarri/ ‘Jauhilah (kalian) dari keburukan’

Kalimat (22) merupakan contohjumlah ismiyyah(

ﺔّﻴﻤﺳﺇ ﺔﻠﻤﺟ

) /jumlatun ismiyyatun/

yang unsurkhabar(

ﺮﺒﺧ

)

/khabarun/ berbentukjarr majrur(

ﺭﻭﺮﺠﻣ ﺭﺎﺟ

)/jār majrūr/ yaitu‘ala al-maktab (

ﺐﺘﻜﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ

)

/‘alā al-maktabi/ ‘di atas meja’. Sementara pada kalimat (23) dan (24),

masing-masing merupakan contohjumlah fi’liyyah(

ﺔّﻴﻠﻌﻓ ﺔﻠﻤﺟ

)

/jumlatun fi’liyyatun/. Pada kalimat (23), harf jarr ila (

ﻰﻟﺇ

)

/`ilā/ ‘ke, kepada’ menjadi pelengkap keterangan darifi’l(

ﻞﻌﻓ

)

/fi’lun/ yaituraja’a (

ﻊﺟﺭ

)

/raja’a/ ‘(Dia) pulang’. Adapun kalimat (24),fi’l(

ﻞﻌﻓ

) /fi’lun/ yaitu ibta’idu(

ﺍﻭﺪﻌﺘﺑﺍ

)

/`ibta’idū/ ‘Jauhilah (kalian)’ membutuhkan harf jarr‘an (

ﻦﻋ

)

/’an/ ‘dari, tentang’ sebagai pelengkapfi’l(

ﻞﻌﻓ

)

/fi’lun/ dalam menghadirkanmaf’ul bih(

ﻪﺑ ﻝﻮﻌﻔﻣ

)

/

maf’ulun bihi/ yaituas-syarr (

ّﺮﺸﻟﺍ

)

/asy-syarru/ ‘keburukan’.

(10)

Elmawati (1990: 15) menyatakan dari segi tulisan, kedua puluh

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf

al-jarri/ itu dapat diklasifikasikan dalam dua kategori: (1)

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ yang tidak

terpisah dari kata benda yang dimasukinya dan (2)

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ yang terpisah dari

kata benda yang dimasukinya. Yang termasuk

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ kategori pertama

adalah lima macam harf

ﺔﻳﺩﺎﺣﻷﺍ

/al-`uḥādiyyati/ (harf tunggal) yaitu:

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā`u/,

ﻑﺎﻜﻟﺍ

/al-kāfu/,

ءﺎﺘﻟﺍ

/at-tā`u/,

ﻭﺍﻮﻟﺍ

/al-wāwu/, dan

ﻡﻼﻟﺍ

/al-lāmu/.

Sedangkan

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

ḥarf al-jarri/ kategori kedua adalah sisanya yang terbagi

menjadi tiga macam yaitu: (1)

ﺔﻳﺋﺎﻧﺛﻟﺍ

/aṡ-una`iyyah/ (dua harf), terdapat lima harf yaitu

ﻥﻣ

/min/,

ﻥﻋ

/’an/,

ﻰﻓ

/fī/, dan

ﺬﻣ

/muż/,

ﻲﻛ

/kay/; (2)

ﺔﻴﺛﻼﺜﻟﺍ

/aṡ-ulāiyyah/ (tiga harf), ada tujuh

harf yaitu:

ﻰﻠﻋ

/’alā/,

ﻰﻟﺇ

/`ilā/,

ﻼﺧ

/khalā/,

ﺍﺪﻋ

/’adā/,

ﺬﻨﻣ

/munżu/,

ّﺏﺭ

/rubba/, dan

ﻰﺘﻣ

/matā/; dan (3)

ﺔﻴﻋﺎﺑﺮﻟﺍ

/ar-rubā’iyyatu/, ada tiga harf yaitu:

ﺎﺷﺎﺣ

/ḥāsyā/,

ﻰﺘﺣ

/ḥattā/, dan

ّﻞﻌﻟ

/la’alla/.

Contoh harf suku kata:

ـ

/bi-/‘dengan’

ﻡﻠﻘﻟﺎﺑ

/

bi-al-qalami/ ‘dengan pena’

ـ

/li-/‘untuk/kepada’

ﻙﻟﺎﻣﻠﻟ

/li-al-māliki/ ‘untuk raja’

ـ

/ka-/‘seperti’

ﺭﻣﻘﻟﺎﻛ

/

ka-al-qamari/ ‘seperti bulan’

ـ

/ta-/ ‘demi’

ﻟﺎﺗ

/ta-al-lāhi/ ‘demi Allah’

(11)

Contoh harf kata:

ﻰﻟﺇ

/`ilā/ ‘ke’

ﺕﻳﺑﻟﺍ ﻰﻟﺇ

/

ilā 'l-bayti/ ‘ke rumah’

ﻰﻓ

// ‘di/di dalam’

ﺔﺳﺭﺩﻣﻟﺍ ﻰﻓ

/

fī al-madrasati/ ‘di sekolah’

ﻰﻠﻋ

/‘alā/ ‘atas/di atas’

ﺏﺗﻛﻣﻟﺍ ﻰﻠﻋ

/

‘alā al-maktabi/‘di atas meja’

ﻥﻣ

/min/ ‘dari’

ﺩّﻣﺣﻣ ﻥﻣ

/

min muammadin/ ‘dari Muhammad’

ﻥﻋ

/‘an/ ‘tentang’

ﻪﻧﻋ

/‘anhu/ ‘tentangnya’

Al-Ghulayayni (2007: 482) membagi

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ menjadi tiga macam

yaitu: (1)

ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ

/ḥarfu al-jarri al-`aliyy/ ‘Harfjarr yang asli’; (2)

ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri az-zā`idi/ ‘Harfjarr tambahan’; dan (3)

ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri asy-syabīhi bi az-zā`idi/ ‘Harfjarr yang menyerupai tambahan.

2.4.1

ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ

/ḥarfu al-jarri al-aliyy/

Menurut Al-Ghulayayni (2007: 482) definisi

ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ

/ḥarfu jarri al-aliyy/ adalah:

ﺎًﺑﺍﺮﻋﺇ ﻻﻭ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻨﻋ ﻰﻨﻐﺘﺴﻳ ﻻ ﻮﻫﻭ ، ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﺎﻣ

/mā yatāju `ilā muta’allaqin wa huwa lā yustagnā ‘anhu ma’nā wa lā `i’rāban/ ‘Huruf yang membutuhkan ta’alluq (sesuatu yang dihubungkan) dan tidak berhajat pada makna dan I’rab”

Al-Imam bin Hisyam (2008: 7) mengemukakan bahwa:

ﻑﻭﺬﺤﻣ ﻭﺃ ﺭﻮﻛﺬﻣ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳﻭ ، ﺹﺎﺧ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟ ﺎﻣ ﻮﻫﻭ ﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

(12)

membutuhkan kepada ta’alluq (sesuatu yang dihubungakan) baik disebutkan maupun dihilangkan”

Jadi, disimpulkan bahwa

ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ

/ḥarfu al-jarri al-aliyy/ adalah harfjarr yang tidak sempurna artinya tanpa hubungan dengan kata lain. Dengan kata lain,

ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ

ّﻲﻠﺻﻷﺍ

/ḥarfu al-jarri al-aliyy/ adalah harfjarr yang membutuhkan hubungan langsung

dengan kata lain sebagai tempat bergantung sehingga kehadiran

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarf al-jarri/ melengkapi makna kata yang dimasukinya. Dapat dilihat dalam contoh berikut:

(24)

ِﻢﻠﻘﻟﺎﺑ ُﺖﺒﺘﻛ

/katabtu bi al-qalami/ ‘Saya menulis dengan pena’

Pada contoh di atas, kalimat

ُﺖﺒﺘﻛ

terdiri dari subjek yaitu

ُﺕ

/tu/ dan predikat berupa

verba

ﺐﺘﻛ

/kataba/.

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā`u/ adalah preposisi atau

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf al-jarri/ sehingga kata

sesudahnya berkasus genitif atau

ﺭﻭﺭﺟﻣ

/majrūrun/ yakni nomina

ﻡﻠﻘﻟﺍ

/al-qalamu/. Preposisi

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā`u/ di atas menjadi penghubung antara subjek dan predikat

ُﺖﺒﺘﻛ

/katabtu/ dan

nomina

ﻡﻠﻘﻟﺍ

/al-qalamu/. Oleh karena itu jika preposisi

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā`u/ dihilangkan maka kalimat di atas tidak memiliki makna yang jelas dan tidak gramatikal.

2.4.2

ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/arfu al-jarri az-zā`idi/

Menurut Al-Ghulayayni (2007: 482) definisi

ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri az-zā`idi/ adalah:

ﻥﻮﻤﻀﻣ ﺪﻴﻛﻮﺘﻟ ﻪﺑ ءﻲﺟ ﺎﻤﻧﺇ ﻪﻧﻷ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻨﻋ ﻰﻨﻐﺘﺴﻳ ﻻﻭ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﻻﻭ ، ﺎًﺑﺍﺮﻋﺇ ﻪﻨﻋ ﻰﻨﻐﺘﺴﻳ ﺎﻣ

ﻡﻼﻜﻟﺍ

(13)

dan tidak membutuhkan ta’alluq juga tidak berhajat kepada makna karena sesungguhnya keberadaannya untuk menguatkan kandungan perkataan”

Al-Imam bin Hisyam (2008: 7) mengemukakan bahwa:

ﻻﻭ ﺭﻮﻛﺬﻣ ﻻ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻪﻟ ﺲﻴﻟﻭ ﺪﻴﻛﻮﺘﻟﺍ ﺩﺮﺠﻤﻟ ﻪﺑ ﻲﺗﺆﻳ ﺎﻤﻧﺇﻭ ، ﺹﺎﺧ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟ ﺲﻴﻟ ﺎﻣ ﻮﻫ ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

.

ﻑﻭﺬﺤﻣ

/ḥarfu al-jarri az-zā`idi huwa mā laysa lahu ma’nā khāṣṣin wa `innamā yu`tī bihi li mujarradi at-tawkīdi wa laysa lahu muta’allaqin lā mażkūrin wa lā mażūfin/ “Harf jarr tambahan adalah harf yang tidak memiliki makna khusus dan keberadaannya untuk mentawkidkan atau menguatkan dan tidak ada ta’alluq yang disebutkan ataupun dihilangkan”

Disimpulkan bahwa

ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri az-zā`idi/ adalah harfjarr yang tidak memiliki hubungan (ta’alluq), tidak berpengaruh terhadap arti namun ia masih memiliki

pengaruh terhadap I’rab atau baris akhir kata sesudahnya dan kehadiran

ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/

arf

al-jarri/ berfungsi sebagai penguat atau

ﺩﻳﻛﻭﺗ

/tawkīdun/ dalam kalimat. Dapat dilihat dalam contoh berikut:

(25)

ٍﺪﺣﺃ ﻦﻣ ﺎﻧءﺎﺟ ﺎﻣ

/mā jā`anā min `aadin/ ‘Tidak ada seorangpun yang datang kepada kami’

Pada contoh di atas, subjek adalah

ﻞﺼﺘﻣ ﺮﻴﻤﺿ

/ḍamīru muttailun/ menunjukkan kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki yaitu

ﻮﻫ

/huwa/ yang tersimpan dalam verba

ءﺎﺟ

/jā`a/

(14)

sehingga jika preposisi

ﻦﻣ

/min/ dihilangkan tidak memberi pengaruh pada arti dan susunan

kalimat tetap gramatikal. Posisi

ﺭﻭﺮﺠﻣ

/majrūrun/ yaitu

ﺪﺣﺃ

/`aḥadun/ berubah fungsi menjadi subjek kalimat jika preposisi

ﻦﻣ

/min/ dihilangkan sebagaimana berikut ini:

ٌﺪﺣﺃ ﺎﻧءﺎﺟ ﺎﻣ

/mā jā`anā aadun/ ‘Tidak ada yang datang kepada kami’

2.4.3

ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/arfu al-jarri asy-syabīhi bi az-zā`idi/

Menurut Al-Ghulayayni (2007: 482) definisi

ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri asy-syabīhi bi az-zā`idi/ adalah:

.

ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﻻ ﻪﻧﺃ ﺮﻴﻏ ، ﻰﻨﻌﻣ ﻻﻭ ﺎًﻈﻔﻟ ﻪﻨﻋ ءﺎﻨﻐﺘﺳﻻﺍ ﻦﻜﻤﻳ ﻻ ﺎﻣ

/mā lā yumkinu al-`istignā`a ‘anhu lafan wa lā ma’nā gayru `annahu lā yatāju `ilā muta’allqin/ “Harfyang tidak berhajat kepada lafaz dan makna juga tidak membutuhkan ta’alluq”

Al-Imam bin Hisyam (2008: 7) mengemukakan bahwa:

.

ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﻛ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻪﻟ ﺲﻴﻟﻭ ﻲﻠﺻﻷﺍ ﻑﺮﺤﻟﺎﻛ ﺹﺎﺧ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟ ﺎﻣ ﻮﻫﻭ ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri asy-syabīhi bi az-zā`idi wa huwa mā lahu ma’nā khāṣṣin ka al-arfi al-`aliyyi wa laysa lahu muta’allqin ka az-zā`idi/”Harfjarr yang menyerupai tambahan adalah Harf yang memiliki makna khusus seperti Harf jarr yang asli dan tidak memiliki ta’alluq seperti harfjarr tambahan”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa

ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

/ḥarfu al-jarri asy-syabīhi bi az-zā`idi/ adalah harfjarr yang memiliki pengaruh terhadap arti seperti

ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ

/ḥarfu

(15)

baris akhirkata sesudahnya. Al-Ghulayayni (2007: 482) menyatakan

ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ

ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ

/ḥarfu al-jarri asy-syabīhi bi az-zā`idi/ berjumlah lima harf yaitu

ّﺏﺭ

/rubba/,

ﻼﺧ

/khalā/,

ﺍﺪﻋ

/’adā/,

ﺎﺷﺎﺣ

/ḥāsyā/, dan

ّﻞﻌﻟ

/la’alla/. Dapat dilihat dalam contoh berikut:

(27)

ٍﺓﺭﺎﺒﻋ ﻦﻣ ﻎﻠﺑﺃ ٍﺓﺭﺎﺷﺇ ّﺏﺭ

/rubba `isyāratin `ablagu min ‘ibāratin/ ‘Terkadang isyarat menyampaikan sesuatu lebih baik dari pada ibarat’

Preposisi

ّﺏﺭ

/rubba/ pada kalimat di atas tidak memiliki hubungan atau ta’alluq namun masih memiliki pengaruh arti kalimat secara keseluruhan dan kata sesudahnya yaitu

ٍﺓﺭﺎﺷﺇ

/`isyāratin/ menempati posisi

ﺭﻭﺮﺠﻣ

/majrūrun/. Jika preposisi

ّﺏﺭ

/rubba/ dihilangkan,

susunan kalimat di atas tetap gramatikal namun makna yang diinginkan tidak tercapai dan

ٍﺓﺭﺎﺷﺇ

/`isyāratin/ berubah fungsi menjadi subjek pada kalimat nomina atau

ﺃﺪﺘﺒﻣ

/mubtada`/.

2.5Tanda-Tanda Jarr Ism Majrur

Harf Jarrpada hakikatnya dimasukkan pada nomina, tidak dimasukkan pada verba. Maka seluruh nomina-nomina tersebut setelah dimasuki harf jarr harus berbaris bawah. Munawari (2003: 6.7.C) mengemukakan Tanda-tanda baris harf jarr ialah:

1.

ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

/

al-kasratu/ ‘baris bawah’ 2.

ءﺎﻴﻟﺍ

/

alyāu/ ‘harf yaau’

3.

ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ

/

al-fatḥatu/ ‘baris atas’

4.

ﺓﺭّﺪﻘﻤﻟﺍ ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

/

al-kasratu al-muqaddaratu/ ‘baris bawah yang disandarkan’ 2.5.1 Nomina yang memiliki tanda baris

ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

/

al-kasratu/ ‘baris bawah’

Pada tanda baris harf jarr

ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

/

al-kasratu/ ‘baris bawah’ terdapat tiga bentuk:

(16)

/al-ismu al-mufradu (almużakkaru aw al-muannaśu) – al-kasratu/ ‘nomina yang tunggal (laki-laki atau perempuan) – baris bawah’

Contoh:

(28)

ﻕﻮﺴﻟﺍ ﻰﻟﺍ

ّﻲﻠﻋ ﺐﻫﺬﻳ

/yażhabu ‘aliyyun ilā as-sūqi/ ‘Ali pergi ke pasar’

Pada contoh di atas terdapat harf jarr

ﻰﻟﺍ

ilā

ke’ memasukinomina

ﻕﻮﺴﻟﺍ

/as-sūqi/ ‘pasar’ merupakan nomina yang tunggal laki-laki dan memiliki tanda baris bawah.

(29)

ﺔﺳّﺮﻜﻟﺍ ﻰﻠﻋ

ﻢﻠﻘﻟﺍ

/al-qalamu‘alā al-kurrāsati/ ‘Pulpen itu di atas buku tulis’

Kemudian contoh (29) nomina

ﺔﺳّﺮﻜﻟﺍ

/ kurrāsati/ ‘buku tulis’ nomina tunggal menunjukkan

perempuan yang didahului harf jarr

ﻰﻠﻋ

/‘alā/ ‘di, atas’ sehingga mengubah baris terakhir nomina tersebut menjadi baris bawah.

2.

ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

ﻢﻟﺎﺴﻟﺍ ﺚّﻧﺆﻤﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻢﺳﺍ

/ismu jam’i al-muannaśi as-sālimi – al-kasratu/ ‘nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk perempuan beraturan – baris bawah’

Contoh:

(30)

ﺕﻼﻣﺎﻌﻠﻟ

ﺡﺎﺠﻨﻟﺍ

/annajāḥu lil’āmilāti/ ‘keberhasilan itu milik orang-orang yang berusaha’

Lalu contoh (30) nomina

ﺕﻼﻣﺎﻌﻟﺍ

/al-’āmilāti/ ‘orang-orang yang berusaha’ yang didahului

harf jarr ….

/li/ ‘untuk’ yang merupakan nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk perempuan beraturan memiliki tanda baris bawah.

(17)

/ismu jam’i at-taksīri – al-kasratu/ ‘nomina yang menunjukkan banyak (plural) tidak beraturan – baris bawah’

Contoh:

(31)

ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ ﻰﻟﺍ

ﺖﺒﻫﺫ

/żahabtuilā al-māsjidi/ ‘Saya pergi ke mesjid’

Sedangkan contoh (31) nomina

ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ

/al-māsjidi/ ‘mesjid-mesjid’ yang merupakan nomina

yang menunjukkan banyak (plural) tidak beraturan didahului harf jarr

ﻰﻟﺍ

/ilā/ ‘ke, kepada’ bertanda baris bawah.

2.5.2 Nomina Yang Memiliki Tanda Jarr

ءﺎﻴﻟﺍ

/

alyāu/ ‘harf yaau

Lalu pada tanda baris harf jarr

ءﺎﻴﻟﺍ

/

alyāu/ ‘harf yaau’ ada tiga bentuk: 1.

ءﺎﻴﻟﺍ

(

ﺚّﻧﺆﻤﻟﺍ ﻭﺃ ﺮّﻛﺬﻤﻟﺍ

)

ﻰّﻨﺜﻤﻟﺍ ﻢﺳﻻﺍ

/al-ismu al-muśannā (almużakkaru aw al-muannaśu) – alyāu/ ‘nomina yang menunjukkan dua (laki-laki atau perempuan) – harf yaa’

Contoh:

(32)

ﻦﻴﻠﺒﺤﺑ

ﻥﺎﺼﺤﻟﺍ ﺖﻄﺑﺭ

/rabiṭtu al-ḥiṣāna bi ḥablayni/ ‘Saya mengikat kuda itu dengan dua tali’

Contoh (32) nomina yang menunjukkan dua laki-laki

ﻦﻴﻠﺒﺣ

/ḥablayni/ ‘dua tali’ yang didahului harf jarr

...

/bi/ ‘dengan’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.

(18)

Sedangkan contoh (33) nomina yang menunjukkan dua perempuan

ﻦﻴﺘﺒﻟﺎﻄﻟﺍ

/aṭ-ṭālibatayni/ ‘dua siswi’ yang didahului jarr ….

/li/ ‘untuk’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.

2.

ءﺎﻴﻟﺍ

ﻢﻟﺎﺴﻟﺍ ﺮّﻛﺬﻤﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻢﺳﺍ

/ismu jam’i al-mużakkari as-sālimi – alyāu/ ‘nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk laki-laki beraturan – harf yaau’

Contoh:

(34)

ﻦﻴﺤﻟﺎﺼﻟﺎﺑ

ﺕﺭﺮﻣ

/marartu bi aş-şāliḥῑni/ ‘Saya berjalan dengan orang-orang sholeh’

Sedangkan contoh (34) nomina

ﻦﻴﺤﻟﺎﺼﻟﺍ

/aş-şāliḥῑni/ ‘orang-orang sholeh’merupakan nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk laki-laki beraturan didahului harf jarr

...

/bi/ ‘dengan’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.

3.

ءﺎﻴﻟﺍ

ﺔﺴﻤﺨﻟﺍ ءﺎﻤﺳﻻﺍ

/al-asmāu al-khamsatu – al-yāu/ ‘nomina yang lima – harf yaa’

Contoh:

(35)

ﻢﻠﻗ

ﻲﺑﻷ

/liabῑhāqalamun/ ‘sebuah pena untuk ayahku’

Kemudian pada contoh (35) nomina

ﻲﺑﺃ

/ab/ ‘ayahku’ merupakan nomina yang lima didahului

harf jarr ….

/li/ ‘untuk’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.

2.5.3 Nomina Yang Memiliki Tanda Jarr

ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ

/

al-fatatu/ ‘baris atas’

(19)

1.

ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ

(

ﻢﻠﻋ

)

ﻑﺮﺼﻨﻣ ﺮﻴﻏ ﻢﺳﺍ

/ismu gayru munşarifin (‘alam) – al-fatḥatu/ ‘nomina yang tidak ditashrifkan (melalui proses morfologoi) (menunjukkan nama) – baris atas’

Contoh:

(36)

ﺔﻤﻁﺎﻔﺑ

ﺕﺭﺮﻣ

/marartu bi Faṭimata/ ‘Saya berjalan dengan Fatimah’

Lalu contoh (36) nomina

ﺔﻤﻁﺎﻓ

/fāṭimata/ ‘(nama) Fatimah’ merupakan nomina yang tidak ditashrifkan (melalui proses morfologi) (menunjukkan nama) didahului harf jarr

...

/bi/ ‘dengan’ sehingga merubah baris akhir tersebut menjadi baris atas.

2.

ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ

(

ﺮﻴﺴﻜﺘﻟﺍ ﻊﻤﺟ

)

ﻑﺮﺼﻨﻣ ﺮﻴﻏ ﻢﺳﺍ

/ismu gayru munşarifin ( jam’u at-taksīri) – al-fatḥatu/ ‘nomina yang tidak ditashrifkan (melalui proses morfologoi) (plural yang tidak beraturan) – baris atas’

Contoh:

(37)

ﺪﺟﺎﺴﻣ ﻰﻟﺍ

ﺖﺒﻫﺫ

/żahabtuilā masjida/‘Saya pergi ke mesjid-mesjid’

Pada contoh (37) nomina

ﺪﺟﺎﺴﻣ

/masjida/ ‘mesjid-mesjid’ didahului harf jarr

ﻰﻟﺍ

/ilā/ ‘ke, kepada’ yang merupakan nomina yang tidak ditashrifkan (melalui proses morfologoi) (plural yang tidak beraturan) memiliki tanda baris atas.

2.5.4 Nomina Yang Memiliki Tanda Baris

ﺓﺭّﺪﻘﻤﻟﺍ ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

/

al-kasratu al-muqaddaratu/ ‘baris bawah yang disandarkan’

(20)

1.

ﺓﺭّﺪﻘﻤﻟﺍ ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ

ﺮﺧﻻﺍ ّﻞﺘﻌﻤﻟﺍ ﻢﺳﻻﺍ

/al-ismu al-mu’tallu al-ākhiru – al-kasratu al-muqaddaratu/ ‘nomina yang terdapat harf illahdiakhir kata – baris bawah yang disandarkan’

Contoh:

(38)

ﻰﺘﻔﻟﺎﺑ

ﺕﺭﺮﻣ

/Marartu bi al-fatā/ ‘Saya berjalan dengan seorang lelaki’

Pada contoh (38) di atas didahului harf jarr

...

/bi/ ‘dengan’ memasuki nomina

ﻰﺘﻔﻟﺍ

/al-fatā/ merupakan nomina yang terdapat harf illahdiakhir kata sehingga baris bawah ditaqdirkan atas alif maksurah.

2.6Makna Harf Jarr

Menurut Hubeis dan Yazid (1985: 6 - 56) makna harf jarr ialah :

Ba’(

ءﺎﺒﻟﺍ

)

/

a-lbāu/

:

dengan,dengan perantaraan, beserta, bersama, di dalam, di, dalam, pada, bersumpah, dan demi.

Al-kaf(

ﻑﺎﻜﻟﺍ

)

/

al-kāfu/ : sebagai dan seperti.

Al-lam(

ﻡّﻼﻟﺍ

)

/al-lāmu/ : kepunyaan, mempunyai, ke, dan kepada.

‘an(

ﻦﻋ

)

/’an/ : menjauh, dari, daripada, atas nama, sebagai wakil dari, setelah, dan lagi.

Fi (ﻲﻓ) / fī/ : dalam, di, dan pada.

Kay(

ﻲﻛ

)

/kay/ : supaya dan untuk.

Min(

ﻦﻣ

)

/min/ : sejak, dari, segolongan, sebagian dari, dan setengah.

(21)

‘ala(

ﻰﻠﻋ

)

/’alā/ : di, pada, di atas, atas, dalam, pada, di, dan padahal.

Hatta(

ﻰّﺘﺣ

)

/ḥattā/ : pun dan juga.

Ta al-qasm (

ﻢﺴﻘﻟﺍ ءﺎﺗ

) /tāu al-qasmi/ : bersumpah, demi.

Waw al-qasm (

ﻢﺴﻘﻟﺍ ﻭﺍﻭ

) /wāw al-qasmi/ : bersumpah, demi.

Muz (

ﺬﻣ

)/muż/ : dari, sejak dari.

Rubba (

ّﺏﺭ

) /rubba/ : jarang sekali, banyak.

Khala (

ﻼﺧ

) /khalā/ : kecuali.

‘Ada (

ﺍﺪﻋ

) /’adā/ : kecuali.

Hasya (

ﺎﺷﺎﺣ

) /ḥāsyā/ : kecuali.

La’alla (

ّﻞﻌﻟ

) /la’alla/ : semoga.

Menurut Khairawati mengutip dari Al-Ghulayayni arti harf jarr sebagai berikut :

Min(

ﻦﻣ

)

/min/ : memulai arah tujuan tempat, memulai tujuan dengan masa, sebahagian, menjelaskan jenis, tambahan, sebab / karena, dan perbandingan sebagai pembantu.

Ila(

ﻰﻟﺇ

)

/`ilā/ : sampai tujuan pada satu tempat, sampai tujuan pada waktu, beserta, dengan, di, dan oleh.

(22)

‘ala(

ﻰﻠﻋ

)

/’alā/ : di, di atas, pada, untuk menyatakan tempat yang lebih tinggi, karena, sebab, dari, dan dengan.

Fi(

ﻲﻓ

)

/fī/ : keterangan tempat yang nyata, bersama, beserta, sebab, perbandingan, dan dipakai

untuk menyatakan sebagian.

Al-kaf(

ﻑﺎﻜﻟﺍ

)

/

al-kāfu/ : seperti, bagaikan, dan tambahan.

Ba’(

ءﺎﺒﻟﺍ

)

/

a-lbāu/

:

dengan, perantara, karena, di dalam, pada, tetapi khusus untuk masa, bersama, dengan, tambahan, pemberian, sumpah, dan demi.

Al-lam(

ﻡّﻼﻟﺍ

)

/al-lāmu/ : kepunyaan, mempunyai, ke, kepada, karena, supaya, guna, kekhususan, penjelasan, dan kekaguman.

Hatta(

ﻰّﺘﺣ

)

/ḥattā/ : sehingga.

Kay(

ﻲﻛ

)

/kay/ : supaya dan untuk.

Ta’ (

ءﺎّﺘﻟﺍ

) /at-tāu/ : bersumpah, demi.

Waw (

ﻭﺍﻮﻟﺍ

) /al-wāw/ : bersumpah demi.

Muz (

ﺬﻣ

)/muż/ : sejak dari.

Munzu(

ﺬﻨﻣ

)

/munżu/ : sejak dari.

Rubba (

ّﺏﺭ

) /rubba/ : adakalanya dan barangkali

Khala (

ﻼﺧ

) /khalā/ : kecuali.

(23)

Hasya (

ﺎﺷﺎﺣ

) /ḥāsyā/ : kecuali.

La’alla (

ّﻞﻌﻟ

) /la’alla/ : semoga.

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana mengadakan hubungan kelamin di luar pernikahan dengan seorang wanita yang belum mencapai usia lima belas tahun atau yang belum dapat dinikahi oleh

Rantai dapat dikembalikan pada gaya tegang yang benar dengan menggunakan penegang rantai atau dengan menggeser salah satu poros.. Rantai harus diinspeksi kelonggarannya secara

Berdasarkan Tabel 8, ditemukan ciri warna khusus pada domba Garut yaitu fenotip tubuh coklat belang kepala hitam, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang

Penelitian dilakukan langsung di lapangan yaitu pada kawasan Hutan Raya Raden Soeryo 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pati alami dari empat varietas ubi kayu yang ada di Sumatera Utara yaitu ubi kayu ketan, ubi kayu kuning,

3caolStSan in* dilc£a£ra fleaean ncBGBdasntt i?cne« CQcten Can pam lStion occcsn l apg sang fcwhRdap cotgco c3tta«fl&S> pcnjua lnn ynsg dS'IUSbssSao

Selain itu untuk kelas I, II, dan III yang menekankan pada penguasaan kompetensi membaca, menulis, dan berhitung untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan

Berdasarkan uraian pemikiran yang telah disampaikan diatas memberikan landasan dan arah untuk menuju pada penyusunan kerangka pemikiran teoritis, berikut ini kerangka

Karena 'amil dari kalimat ini adalah huruf jarr (yaitu : ِب (bi) = dengan), dan setiap kata benda yang didahului oleh huruf jarr, maka i'robnya adalah jarr (khofadh), dan

serangkaian proses dalam redaksi yang menyatakan bahwa Majalah Detik menganggap isu ini penting dan harus diketahui oleh masyarakat. Peneliti tertarik untuk melihat

[r]

Karena wilayah dataran rendah cenderung datar sehingga masyarakat mudah beraktifitas 34.

Selain itu pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sekditjen Hortikultura,. Ditjen Hortikultura

Mulai berkarir sebagai Kepala Seksi Kelompok Tani pada tahun 1989 – 1994 pada Direktorat Penyuluhan Tanaman Pangan dan Hortikultura, kemudian sebagai Kepala Seksi

Pada saat ini yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Seksi Penilaian Varietas, Direktorat Perbenihan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura sejak tanggal

Biaya-biaya tersebut belum diklasifikasikan secara tepat oleh perusahaan berdasarkan perilaku biaya yang menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel, dalam analisis

Grafik 1.1 Jumlah penjualan

Penelitian ini diterapkan pada algoritma support vector machine untuk mendiagnosa chronic kidney disease , agar dapat membuktikan bahwa adaboost serta dengan pemilihan parameter

Gambar 4.7 Penilaian Nilai Target, Faktor Skala, Point Sales dan Bobot Absolut

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Peningkatan Inovasi Pada Responden (Konsumen)

Mesin Pemipil Jagung ini dirancang untuk meningkatkan produktifitas dalam memimpil jagung melalui proses pemipilan jagung yang semula masih manual yaitu dengan

Usia rata-rata pada waktu wanita Jepang menikah adalah usia 25,3 tahun, atau.. 4 tahun lebih tua daripada ketika masa sebelum Perang Dunia

Novia Etikasari, A 210 100 003, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013 Tujuan penelitian ini