• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI MOBILE COMMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI MOBILE COMMU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI

MOBILE COMMUNICATION

Dosen Pengampu : Yosua Alvin Adi Soetrisno, S.T., M.Eng.

PENYUSUN :

Hafidz Nur Hafni

21060117140096

Nanda Intan Prasetyo

21060117130096

Faizly Ghozlizar

21060116140129

TAHUN 2017

(2)

DAFTAR ISI

Kata pengantar...2

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang...3

B. Tujuan...3

Bab II Pembahasan

A. Pengenalan Mobile Communication...4

B. Sejarah Mobile Communication ...4

C. Pengaplikasian Mobile Communication...5

D. Efek Perangkat Yang Mudah Dibawa...6

Bab III Penutup

A. Kesimpulan...8

B. Saran...8

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca..

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 13 September 2017

Penyusun

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kami memilih materi Mobile Communication karena di era sekarang boleh dikatakan semua orang memiliki mobile communication berupa ponsel dan smart phone sehingga kami akan memaparkan makalah kami tentang sejarah dan pengaplikasian mobile communication tersebut. Agar pembaca lebih mengetahui segala sesuatu lebih dalam tentang mobile communication .

B. TUJUAN

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGENALAN MOBILE COMMUNICATION

Aspek mobilitas :

mobilitas pengguna : pengguna berkomunikasi (nirkabel) "kapan saja, dimana saja, dengan siapapun”

portabilitas perangkat: perangkat dapat dihubungkan kapan saja, dimana saja ke jaringan Permintaan untuk komunikasi bergerak menciptakan kebutuhan akan integrasi jaringan nirkabel ke jaringan tetap yang ada:

 jaringan area lokal: standardisasi IEEE 802.11,

ETSI (HIPERLAN)

 Internet: Ekstensi IP Mobile dari IP protokol internet

 jaringan area luas: internetworking GSM dan ISDN

B. SEJARAH MOBILE COMMUNICATION

Teknologi komunikasi seluler sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi seluler yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital seluler yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

(6)

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi seluler untuk seluruh Eropa oleh ETSI(European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.

Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon

seluler analog yang bernama AMPS

(

Advances

Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi seluler membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 miliar pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

C. PENGAPLIKASIAN MOBILE COMMUNICATION

Kendaraan

 Transmisi berita, kondisi jalan, cuaca, musik via DAB

 Komunikasi pribadi menggunakan GSM

 Posisi via GPS

 Jaringan ad-hoc lokal dengan kendaraan yang dekat untuk mencegah kecelakaan, sistem panduan, redundansi

Keadaan darurat

 Transmisi awal data pasien ke rumah sakit, status terkini, diagnosis pertama

(7)

Salesman perjalanan

 Akses langsung ke file pelanggan yang tersimpan di lokasi sentral

 Database yang konsisten untuk semua agen

 Kantor mobile

Penggantian jaringan tetap

 Sensor jarak jauh; misal, cuaca, aktivitas bumi

 Fleksibilitas untuk pameran dagang

 LAN di bangunan bersejarah

Hiburan dan pendidikan

 Akses internet luar ruangan

 Panduan perjalanan cerdas dengan informasi tergantung lokasi terkini

 Jaringan ad-hoc untuk game multi pengguna

D. EFEK PERANGKAT YANG MUDAH DIBAWA

Konsumsi daya

 Daya komputasi terbatas, display berkualitas rendah, disk kecil karena kapasitas baterai terbatas

 Cpu: konsumsi daya ~ cv2f

 C: kapasitas internal, dikurangi dengan integrasi

 V: tegangan suplai, bisa dikurangi sampai batas tertentu

 f: frekuensi clock, bisa dikurangi temporally

Kehilangan data

 Probabilitas yang lebih tinggi, harus disertakan terlebih dahulu ke dalam desain (misal : cacat, pencurian)

(8)

Antarmuka pengguna terbatas

 Kompromi antara ukuran jari dan portabilitas

 Integrasi karakter / pengenalan suara, simbol abstrak

Memori terbatas

 Nilai yang terbatas dari kenangan massa dengan bagian yang bergerak

(9)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi seluler sekaligus sebagai teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

B. SARAN

Karena ini adalah perangkat yang mudah dibawa, maka Anda harus lebih berhati – hati dalam membawanya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Global_System_for_Mobile_Communications

Referensi

Dokumen terkait

Minat menabung.. b) Rosman Mahmood, Rooswadi Abdullah, Wan Mohd Nazif, dan Wan Mohd Nori (1998) dengan judul Ciri-Ciri Kecenderungan Menabung di Kalangan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap sikap dan minat pembelian DVD film bajakan pada mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST)

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk menguji pengaruh faktor organisasional seperti dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan akan meningkatkan kegunaan

Faktor-faktor penghambat dalam penyidikan terhadap barang bukti yang ditemukan anjing pelacak dalam hal ini peraturan mengenai penggunaan anjing pelacak yang hanya sebatas SKEP dan

Perawat mampu berperan sebagai penemangat bagi keluarga mampu meakinkan keluarga bahwa keluarga mampu mendidik anak agar tidak mendapatkan dampak  negati6e dari gadget" Dan

Dalam penelitian yang membahas mengenai orientasi partai GERINDRA dan PKS dalam pembentukan koalisi pada Pilkada Kota Bukittinggi 2020, maka peneliti akan

Dari dua tes hasil belajar yaitu tes hasil belajar pengetahuan dan tes hasil belajar keterampilan, keduanya menunjukan hasil yang tuntas sehingga dapat