• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASA HINDU BUDHA DAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MASA HINDU BUDHA DAN ISLAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MASA HINDU, BUDHA DAN ISLAM

A. PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAN, DAN PEMERINTAHAN PADA MASA HINDU-BUDHA, SERTA PENINGGLAN-PENINGGALANNYA

1. Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia

Proses masuknya pengaruh agama Hindu maupun Budha ke indonesia melalui hubungan perdagangan India dengan Indonesia. Dalam hubungan dagang itu, terjadi pergaulan diantara para pedagang. Pergaulan tersebut berlangsung cukup lama. Akibat hubungan dagang tersebutakhirnya pengaruh Hindu-Budha masuk ke Indonesia. Masyarakat Indonesia yang paling awal menerima pengaruh dan menganut agama Hindu adalah raja beserta keluarganya, para bangsawan, dan prajurit, karena merupakan kasta yang terhormat, baru kemudian rakyat rendah.

Agama Hindu tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa, Bali, dan Sumatera. Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh agama dan kebudayaan Hindu telah masuk ke Indonesia. Bersama dengan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia, datanglah agama Budha ke tanah air. Agama Budha masuk ke Indonesia juga melalui jalur perdagangan, bahkan dilakukan secara damai. Sejak abad ke-7 Masehi, Hindu berkembang pesat dan tersebar luas di wilayah Indonesia, dengan pusat di Kerajaan Sriwijaya.

2. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha serta Kehidupan Masyarakat pada Masa Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.

Pengaruh Hindu-Budha begitu luas di Indonesia, dan hampir tidak ada pulau besar yang tidak mendapat pengaruh, kecuali Papua, Maluku dan sekitarnya, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara. Penyebab utama tidak masuknya pengaruh Hindu dan Budha di wilayah Indonesia bagian timur tersebut, karena di anggap terlalu jauh untuk di jangkau pada saat itu.

Daerah yang mendapat pengaruh Budha di Indonesia dapat di lihat dari kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha, yaitu[1]:

1. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur

Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400-500 Masehi, dengan pusat kerajaan terletak pada aliran sungai Mahakam Kalimantan Timur. Merupakan kerajaan tertua dan masyarakatnya sudah lebih maju sebelum ada kerajaan. Kebudayaan dan pemerintahanya berkembang seiring dengan perkembangan kerajaan itu sendiri. Raja yang terkenal adalah Raja Mulawarman dan bukti yang mendukung adanya Kerajaan Kutai adalah tujuah buah Yupa (tugu batu bertulis untuk peringatan uapacara korban) di daerah aliran sungai Mahakam.

a. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kutai

- Letak Kerajaan Kutai di tepi sungai Mahakam yang subur untuk lahan pertanian sekaligus sungainya dapat dilayari kapal dagang.

- Masuknya pengaruh Hindu melalui perdagangan

(2)

b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Kutai

Ditemukannya istilah vaprakeswara dan keberadaan para brahmana dalam prasasti kerajaan Kutai, membawa kita pada kesimpulan bahwa raja Mulawarman telah menganut agama Hindu. Pada saat itu berlaku kebiasaan, agama yang dianut pemimpin juga dianut oleh rakyatnya.Dengan demikian, keluarga dan masyarakat Kutai juga menganut agama Hindu. Dianutnya agama Hindu di Kutai membawa konsekuensi berlakunya ajaran Hindu dalam kehidupan masyarakat, seperti pembagian kasta dalam masyarakat.

c. Kehidupan Budaya Kerajaan Kutai

Kehidupan dan perkembangan kebudayaan masyarakat Kutai erat kaitannya dengan kepercayaan atau agama yang mereka anut. Hasil budaya Kerajaan Kutai adalah berupa 7 buah prasasti berupa yupa.

2. Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat

kerajaan Tarumanegara berdiri kurang lebih pada abad ke-5 Masehi, di Jawa Barat dengan Rajanya bernama Purnawarman. Perkembangan masyarakatnya yang dulu hanya berkelompok, sedangkan kebudayaannya saling mempengaruhi dengan kebudayaan lama. Bukti yang mendukung adanya Kerajaan Tarumanegara, salah satunya Prasasti Tugu, isinya yaitu letak ibukota Kerajaan Tarumanegara.

a. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Tarumanagara

Hasil bumi kerajaan tarumanagara merupakan komoditi utama dalam dunia perdagangan dengan daerah ataupun kerajaan di sekitarnya. Kehidupan ekonomi Tarumanagara juga tampak dari catatan Fa Hien, seorang musafir Cina. Ia sempat singgah di kerajaan itu. Ia terkesan dengan ketrampilan para pedagang Tarumanagara. Barang yang di tawarkan terutama beras dan kayu jati. Dengan demikian, kehidupan ekonomi Tarumanagara bertumpu pada pertanian, perkebunan, dan perdagangan.

b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Tarumanagara

Kehidupan gotong royong dalam kehidupan masyarakat Tarumanagara berkembang dangan baik. Hal ini terlihat dengan adanya penggalian saluran Gomati secara gotong royong. Kehidupan keagamaan dalam masyarakat juga sudah berjalan dengan baik. Sebagian masyarakatnya beragama Hindu dan Buddha, sedangkan sebagian masyarakat yang lainnya masih menganut agama asli.

c. Kehidupan Budaya Kerajaan Tarumanagara

Hasil budaya yang terkenal dari kerajaan Tarumanagara adalah 7 buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sangsekerta. Informasi yang termuat dalam prasasti menunjukkan kebudayaan masyarakat Tarumanagara sudah maju.

3. Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur

(3)

Pada tahun929 M ibukota Maataram Kuno dipindahkan dari Jawa Tengah Ke Jawa Timur Oleh Mpo Sindok. a. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno

Kehidupan ekonomi kerajaan Mataram Kuno bersumber pada usaha pertanian karena letaknya di daerah pedalaman. Dengan pertanian tersebut kelihatannya masyarakat Mataram Kuno sudah cukup baik tingkat kesejahteraannya. b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno

Kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat dilandasi oleh kehidupan religius dab semangat gotong royong. Alasannya dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit tetap dapat membangun candi dalam jumlah banyak. Selain itu, toleransi beragama dalam kerajaan Mataram Kuno pun telah bekembang dengan baik. Terbukti dari perkawinan antara Rakai Pikatan yang beragama Hindu dengan Pramodawardhani yang beragama Buddha. Keduanya membangun tempat suci menurut kepercayaannya masing-masing.

c. Kehidupan Budaya Kerajaan Mataram Kuno

Kehidupan budaya Kerajaan Mataram Kuno sudah sangat maju. Kemajuan itu ditunjukkan oleh prasasti-prsasasti yang ditemukan. Selain prasasti, kerajaan Mataram Kuno juga banyak membangun candi-candi, baik candi Hindu maupun candi Buddha. Candi-candi terseut antara lain sebagai berikut:

- Candi Sewu - Candi Borobudur

- Komplek Candi Loro Jonggrang

- Candi Hindu lainnya: Sambisari, Gedong Songo, Dieng, dan Ratu Boko. - Candi Buddha lainnya: Kalasan, Mendut, dan Pawon.

4. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera

Sumber pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya ada dua, yaitu dari prasasti dan dari berita China. Perkembangan masyarakatnya sudah jauh lebih maju, seiring dengan perkembangan kebudayaannya maupun pemerintahan. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada abad ke-7 dan ke-8 M, terutama pada saat diperintah oleh Raja Balaputra Dewa. Masa keruntuhan Sriwijaya pada akhir abad ke-12.

a. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang menguasai perdagangan di wilayah perairan Asia Tenggara. Kehidupan agraris di Kerajaan Sriwijaya agaknya tidak begitu mendapat perhatian. Kesimpulan itu berdasarkan perbandingan dengan kerajaan lain yang terletak di pesisir, seperti Samudera Pasai, Banten, Demak, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan itu lebih memusatkan perhatian pada perdagangan.

b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha, sehingga kehidupan sosial masyarakatnya pun berdasarkan ajaran agama Buddha. Untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakatnya, Kerajaan Sriwijaya mengadakan hubungan dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya dan mengembangkan pendiddikan. Upaya itu dapat dibuktikan melalui prasasti Nalanda dan catatan yang dibuat oleh I-Tsing.

(4)

c. Kehidupan Budaya Masyarakat Kerajaan Sriwajaya

Keajaan Sriwijaya telah memiliki budaya yang tertinggi. Kemajuan itu terbukti dari prasasti-prasasti yang telah ditemukan. Hasil budaya Sriwijaya antara lain berupa prassti, Arca Buddha di Bukit Siguntang, bangunan suci di Jambi, dan Candi Muara Takus.

5. Kerajaan Kediri di Jawa Timur

Airlangga memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua, yaitu Jenggala dan Kediri untuk dua orang putranya agar tidak menjadi pertumpahan darah, namun usaha ini tidak berhasil, mereka berselisih dan di menangkan oleh Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri akhirnya menjadi Kerajaan besar. Perkembangan masyarakat, Kebudayaan dan juga Pemerintahannya sudah jauh lebih maju. Raja Kediri ysng pslin terkenal adalah Raja Jayabaya.

a. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kediri

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri bersumber pada usaha pertanian, peternakan, dan perdagangan. Hasil utama masyarakat Kediri adalah berupa beras. Dalam perdagangan, rakyat Kediri menawarkan barang-barang eams, perak, dan hasil bumi.

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri sudah cukup baik. Kenyataan itu dapat dilihat dari di berikannya penghasilan tetap pada para pegawai kerajaan. Sebagian pemberian bersumber dari hasil pertanian dan peternakan, sebagian lagi berasal dari perdagangan.

b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Kediri

Pemerintahan Kerajaan Kediri sangat memperhatikan kehidupan sosial rakyatnya. Hal ini dapat dilihat dari usaha pemerintah dalam memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan. Masyarakat hidup dengan tenang karena para pencuri dan perampok mendapat hukuman berat.

c. Kehidupan Budaya Kerajaan Kediri

Kehidupan budaya masyarakat Kediri yang menonjol adalah bidang seni sastra, sedangkan hasil budaya lainnya hampir dikatakan tidak terlihat. Beberapa hasil karya sastra pada zaman Kediri antara lain sebagai berikut.

- Kitab Kakawin Bharatayudha, karya Mpu Sindok dan Mpu Panuluh. - Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh. - Kitab Samaradhana, karya Mpu Dharmaja

- Kitab Lubdaka dan kitab Wartasancaya, karya Mpu Tanakung - Kitab Kresnayana, karya Mpu Triguna

- Kitab Tumana Santaka, karya Mpu Maguna 6. Kerajaan Singosari

Tumapel di daerah Malang yang masuk wilayah Kerajan Kediri, di kepalai oleh seorang Akuwu yang bernama Tunggul Ametung, yang kemudian di bunuh oleh Ken Arok. Ken Arok menjadi Raja, namun hanya memerintah selama lima tahun, perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahanya sudah maju. Pada zaman Raja Kertanegara, wilayah kekuasaan Kerajaan Singosari menjadi sangat luas.

(5)

Kehidupan ekonomi Kerajaan Singhasari bersumber dari pertanian dan perdagangan. Alasannya, wilayah Singhasari terletak di daerah pedalaman dan di lalui dua sungai besar, yaitu Bengawan Solo dan Kali Brantas. Kedua sungai itu di manfaatkan sebagai sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan.

b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Singhasari

Pemerinta Singhasari selalu berusaha untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakatnya. Semasa pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapatkan perhatian. Anusapati larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Baru masa pemerintahan Wisnuwardhana dan Kertanegara, kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Singhasari mulai diatur rapi. Hak-hak rakyat dipulihkan kembali, sehingga rakyat dapat hidup tentram dan damai. c. Kehidupan Budaya Kerajaan Singhasari

Hasil budaya Kerajaan Singhasari berupa bangunan candi dan arca. Peninggalan budaya kerajaan antara lain sebagai berikut.

- Candi Kidal, tempat perabuan Anusapati - Candi Jago, tempat perabuan Wisnuwardhana - Candi Singhasari, tempat perabuan Kertanegara

- Arca Dewi Prajnaparamita, yang merupakan perwujudan Ken Dedes

- Arca Joko Dolok dan Amoghapasa yang merupakan perwujudan Kertanegara. 7. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Mjapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan bantuan Arya Wiraraja, setelah berhasil mengalahkan jayakatwang dengan bantuan tentara Mongolia. Perkembangan masyarakat dan budayanya sudah sangat maju, bersamaan dengan kebesaran Kerajaan Majapahit itu sendiri. Adapun Raja-raja yang pernah memerintahnya yaitu, Raden Wijaya, Jayanegara, Hyam Wuruk dll.

a. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit

Dalam bidang pertanian, pemerintah kerajaan memberikan perhatian yang besar. Perhatian itu tampak dari upaya-upaya berikut:

- Perbaikan dan pemeliharaan tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir yang dapat merugikan para petani. - Pengaturan pemanfaatan lahan untuk sawah atau lading, agar lahan tetap subur.

Di samping pertanian, pemerintahan kerajaan sangat memperhatikan perdagangan. Perhatian itu tampak dari upaya-upaya berikut:

- Perbaikan jalan dan jembatan sehingga lalu lintas lancar dan perdagangan bertambah ramai. - Pemeliharaan sarana

b. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Majapahit

Kehidupan sosial masyarakat Majapahit secara umum tidak jauh berbeda dengan masyarakat Singhasari. Sebagian besar masyarakatnya beragama Hindu. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa dan memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.

Kehidupan sosial masyarakat Majapahit secara umum cukup baik sebab pemerintah sangat memperhatikan kepentingan rakyat. Keamanan terjamin dan hukum dijalankan dengan tidak pandang bulu. Siapa yang salah harus dihukum.

(6)

Pada zaman Kerajaan Majapahit, kebudayaan berkembang dengan pesat baik di bidang sastra maupun bangunan.

1) Peninggalan Bangunan - Candi Panataran di Blitar - Candi Sumber Jati di Blitar - Candi Srenggopara di Kapopongan - Candi Jabung di Krasakan

- Candi Surawana di Kediri - Candi Pari dekat Porong

- Candi Wringin Lawang di Trowulan 2) Peninggalan Kesastraan

- Kitab Negarakertagama , karya Mpu Prapanca - Kitab Sutasoma, karya Mpu Tantular

- Kitab Pararaton yang menceritakan riwayat raja-raja Singhasari dan Majapahit. - Kitab Sundayana, yang berisi tentang Peristiwa Bubat

- Kitab Sorandaka, yang berisi tentang Pemberontakan Sora

- Kitab Ranggalawe, yang berisi tentang pemberontakan Ranggalawe

- Kitab Usana Jawa, yang berisi tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Maja dan Aryadamar - Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya.

3. Peninggalan-peninggalan Sejarah yang bercorak Hindu-Buddha

1. Macam-Macam Peninggalan Sejarah yang Bercorak Hindu-Buddha a. Agama

b. Arsitektur (seni bangunan) c. Kesusastraan

d.Tulisan dan Bahasa e. Sistem Penanggalan f. Sistem Pemerintahan

2. Ciri-Ciri Peninggalan Sejarah yang Bercorak Hindu-Buddha yaitu: a. Candi (Kaki Candi, Tubuh Candi, dan Atap Candi) b. Stupa, c. Arca (Siwa, Brahma, Wisnu, Buddha dan Dhyani Buddha, Dhyani Boddhisatwa .)

B. PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN PEMERINTAHAN PADA MASA ISLAM, SERTA PENINGGALAN-PENINGGALNYA.

1. Proses Masuk dan Berkembangan Pengaruh Islam di Indonesia.

(7)

pada sekitar abad ke-16 hampir sebagian besar masyarakat Indonesia telah memeluk agama Islam. Mereka melaksankan ajaran Islam secara menyeluruh. Faktor penyebab mudah berkembangnya agama Islam di Indonesia, yaitu sebagai berikut[2]:

a) Agama Islam di sebarkan dengan cara damai. b) Tidak adanya sistem kasta dalam Islam. c) Upacara dalam Islam sangat Sederhana. d) Syarat seseorang masuk Islam sangat mudah.

e) Penyebaran Islam menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang telah ada.

2. Peranan Pedagang dan Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia

Agama Islam Tumbuh dan berkembang di Indonesia karena peran para pedagang, mubalig, dan ahli tasawuf. Nilai-nilai ajaran Islam itu di sampaikan melalui saluran perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, dan kesenian. Para ulama Indonesia tidak kalah pula perananya dalam syiar Islam. Di Jawa, ulama yang di tokohkan masyarakat mendapat sebutan Walisanga.

a) Peranan Pedagang dalam Penyebaran Agama Islam.

Awal penyebaran agama Islam di Indonesia tidak lepas dari peran para pedagang. Para pedagang yang berdatangan ke Indonesia berperan sebagai pedagang dan ulama (orang yang memahami ajaran Islam). Oleh karena itu, selain menjalankan profesi berdagang, mereka juga menyebarkan Islam.

b) Peranan Walisanga dan Ulama Lain dalam Penyebaran Agama Islam.

Banyak sekali ulama yang berperan menyebarkan Islam di Indonesia. Penyebaran Islam di pulau Jawa di lakukan oleh sebuah dewan dakwah wali yang terkenal dengan sebutan Walisanga. Para wali kebanyakan bertugas sebagai penasehat atau pembantu sultan, terutama pada saat kejayaan Kesultanan Demak. Hal inilah yang menyebabkan Para wali mendapatkan gelar Sunan(yang di jungjung tinggi).

Sejarah mengenai para wali sebagian besar masih diliputi kegelapan. Hanya beberapa nama di antara wali-wali yang di ketahui sejarahnya, yaitu: Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati.

1) Kesultanan-Kesultanan Islam di Indonesia

Perkembangan agama Islam di Indonesia semakin pesat setelah munculnya kesultanan-kesultanan Islam Indonesia. Hal ini di karenakan sifat masyarakat di Indonesia yang menganggap seorang pemimpin adalah teladan bagi rakyatnya. Oleh karean itu, ketika pembesar-pembesar kerajaan memeluk agama Islam, anggota masyarakat yang lain segera mengikutinya. Adapun kesultanan-kesultanan Islam di Indonesia, yaitu:a. Kesultanan Samudra Pasai, b. Kesultanan Aceh Darusalam, c. Kesultanan Demak, d. Kesultanan Pajang, e. Kesultanan Mataram, f. Kesultanan Cirebon, g. Kesultanan Banten, h. Kesultanan Gowa-Tallo (Makasar), dan i. Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore.

2) Peninggalan-Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam

(8)

a) Seni Bangunan, Seni Pahat dan Seni Ukir, b) Seni Sastra,

c) Tradisi dan Upacara

C. PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN PEMERINTAH PADA MASA KOLONIAL EROPA.

Pada pertengahan abad ke-15, kondisi perdagangan bangsa Eropa mengalami kemandegan. Kelesuan ekonomi akibat jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki Usmani. Bangsa Turki Usmani banyak membuat peraturan yang menyudutkan lalu lintas pelayaran bangsa Eropa, terutama untuk memperoleh bahan kebutuhannya seperti rempah-rempah. Untuk mengatasi hal tersebut, bangsa Eropa mencari jalan langsung ke pusat rempah-rempah, yaitu Indonesia.

1. Aktivitas Perdagangan dan Pelayaran Asia-Eropa sampai Tahun 1453

Pusat-pusat perdagangan di Laut Tengah merupakan salah satu bagian kawasan yang memiliki tingkat kesibukan dan keramaian yang tinggi dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran kuno dunia. Kota-kota dagang disekitar Laut Tengah pada umumnya merupakan kota otonom, artinya kota yang memperoleh banyak keleluasaan untuk mengatur dirinya sendiri dalam bidang politik, ekonomi, pemerintahan dan lain-lain. kemajuan yang diperoleh kota-kota dagang disekitar Laut Tengah rupanya tidak terlepas dari peran kota-kota dagang lain disekitarnya.

Kota-kota dagang utama di Eropa bagian selatan mempunyai jalinan ekonomi dengan kota-kota pelabuhan dagang di Eropa bagian utara atau kota-kota pedalaman di Eropa. Para pedagang besar seperti Inggris dan Belanda sering mendatangi pusat-pusat perdagangan di Eropa selatan dengan maksud mendapatkan barang-barang yang dibutuhkannya. Tidak jarang pula negeri-negeri itu mendatangi langsung pusat rempah-rempah di Laut Tengah, yaitu Konstatinopel. Peran pusat-pusat perdagangan di Laut Tengah kemudian berubah ketika Konstatinopel dikuasai oleh bangsa Turki Usmani pada tahun 1453.

2. Posisi Indonesia dalam Jaringan Perdagangan dan Pelayarab antara Asia-Eropa

Secara geografis wilayah Indonesia berada pada posisi silang di antara dua benua dan dua samudera. Kondisi geografis tersebut bernilai strategis dan terbuka. Strategis bermakna letaknya baik dan menguntungkan. Sedangkan terbuka berarti Indonesia terbuka oleh jalur hubungan antarpulau dan antarnegara. Sejak abad ke-7 kawasan Indonesia telah berhasil memainkan peran sebagai salah satu pusat perdagangan dan pintu gerbang lalu lintas perdagangan internasional, antara India-China di Asia atau di antara mata rantai hubungan Asia-Eropa.

3. Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia

Timbulnya aktivitas pelayaran dan perdagangan yang di lakukan bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda tidak lepas dari peristiwa yang terjadi sebelumnya, yaitu perang salib (1096-1291) dan jatuhnya Konstantinopel ke yangan bangsa Turki Usmani pada tahun 1453. Sejak jatuhnya kota tersebut, bangsa Turki mempersulit masuknya orang-orang Eropa. Bangsa Eropa yang memelopori penjelajahan samudera, yaitu Portugis dan Spanyol. Di antara bangsa-bangsa yang lain, kedua bangsa inimenghadapi kesulitan ekonomi paling parah sejak jatuhnya konstantinopel.

a. Kebijakan-kebijakan Pemerintah Kolonial dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat Indonesia

(9)

aspek kehidupan masyarakat pribumi. Keuntungan tersebut di gunakan untuk kepentingan negerinya dan mandani penyelenggaraan penjajahan. Pada masa penjajahan Belanda, wilayah Indonesia tersebut Hindia-Belanda.

Adapun Kebijakan-kebijaknnya,yaitu [4]

a) Kebijakan pemerintah kolonial pada masa pemerintahan Deandels (1808-1811) b) Kebijakan pemerintah kolonial pada masa pemerintahan Raffles (1811-1816) c) Kebijakan ekonomi pemerintah kolonial Hindia-Belanda (1816-1900)

b. Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Kolonialisme Bangsa Eropa

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa, terutama Portugis dan Belanda, mendapat reaksi keras dari berbagai masyarakat di Indonesia. Perlawanan rakyat muncul karena para pedagang asing itu menjalankan monopoli (hak tunggal), penerapan politik devide et impera (pecah belah dan kuasai), dan penguasaan wilayah secara paksa. Kerajaan-kerajaan dan rakyat Indonesia, yang saat itu di kenal dengan Nusantara memberikan reaksi yang beragam terhadap kekuasaan Barat. Sejak munculnya kolonialisme Portugis, reaksi terhadap penjajahan warga asing banyak bermunculan di berbagai daerah, seperti di Ternate, Aceh, Mataram, Makasar, dan Banten.

c. Pengaruh Perluasan Kekuasaan Kolonial terhadap Pendidikan Masyarakat di Indonesia

Sejak Belanda berhasil berhasil memaksakan kekuasaan terhadap bangsa Indonesia, Belanda dengan leluasa dapat menanamkan pengaruh atas superioritas bangsanya. Keuntunganyang begitu besar dengan sendirinya mengalir ke negeri Belanda. Akan tetapi, banyak di antara tokoh Belanda yang menaruh simpati atas penderitaan bangsa Indonesia yang di tandai munculnya gagasan balas budi melalui irigasi, transmigrasi, dan edukasi (pendidikan).

Referensi

Dokumen terkait

a) Jumlah kredit macet adalah jumlah kredit atau pinjaman yang mengalami masalah dalam pengembalian sesuai dengan jadwal yang telah disepakati yang dialami oleh nasabah Koperasi

Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan meberi tanda ( √ ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar.. Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang paling sesuai

Starindo Jaya Packaging Pati perusahaan perlu melakukan evaluasi yang baik terhadap kinerja karyawan sehingga ketidakjelasan dalam penilaian status karyawan dalam

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. Pengabdian

Preparations for the reintroduction of Asiatic lion Panthera leo persica into Kuno Wildlife Sanctuary, Madhya Pradesh,

Keadaan tesebut disebabkan karena pada 2009-2011 terjadi musim penghujan, sehingga proses pengeringan gabah kering giling menjadi terhambat yang akan memicu terjadinya

[r]

Frasa nomina merupakan gabungan lebih dari satu kata yang membentuk suatu makna benda. Yang dicetak tebal dan merupakan frasa yang berwujud nomina. Ini rombongan tamu