KELOMPOK 4
O/P AKUNTANSI
EMA MARFUAH
(12.62.201.282) YULI APRIYANTI (12.62.201.315)
FAJAR NURRANI NST
(12.62.201.338)
SANUSI (12.62.201.329)
AKUNTANSI
REKENING-REKENING APBD DAN
LAPORAN KEUANGAN
DAERAH
PEMBAHASAN MATERI
1. Pengertian Akuntansi, APBD, Rekening,
Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah,
dan Keuangan Daerah.
2. Klasifkasi Pendapatan dalam APBD
3. Klasifkasi Belanaa dalam APBD
4. Klasifkasi Pinaaman dalam Nerana
5. Klasifkasi Ekuitas Dana dan nadangan
dalam APBD
6. Klasifkasi Aset Aktiva dalam Nerana
7. Penyaaian Laporan Keuangan menurut
3 Desember 2013, Menteri Dalam Negeri telah
menetapkan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Terbitnya
peraturan menteri dalam negeri tersebut merupakan
tindak lanjut dari pasal 7 ayat 3 PP Nomor 71 Tahun
2010 tentang SAP.
Peraturan menteri dalam negeri tersebut akan
menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam
menyusun kebijakan akuntansi pemerintah daerah dan
sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD),
termasuk Bagan Akun Standar (BAS), yang
selanjutnya ditetapkan dalam suatu peraturan kepala
daerah
.3 Desember 2013, Menteri Dalam Negeri telah
menetapkan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Terbitnya
peraturan menteri dalam negeri tersebut merupakan
tindak lanjut dari pasal 7 ayat 3 PP Nomor 71 Tahun
2010 tentang SAP.
Peraturan menteri dalam negeri tersebut akan
menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam
menyusun kebijakan akuntansi pemerintah daerah dan
sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD),
termasuk Bagan Akun Standar (BAS), yang
selanjutnya ditetapkan dalam suatu peraturan kepala
daerah
.MENURUT PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 64 TAHUN 2013
Akuntansi
Anggaran Pendapatan dan
Belanaa Daerah (APBD)
adalah proses identifkasi, pennatatan, pengukuran,
pengklasifkasian, pengikhtisaran transaksi dan keaadian
keuangan, penyaaian laporan serta penginterpretasian atas hasilnya.
adalah rennana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetuaui
bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan
Rekening
merupakan kumpulan informasi yang sejenis dalam laporan keuangan.Akuntansi keuangan pemerintah daerah
merupakan bagian dari akuntansi sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah.
keuangan daerah
adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya
Klasifkasi Pendapatan dalam APBD
Klasifkasi Pendapatan dalam APBD
Pendapatan adalah semua penerimaan
daerah dalam bentuk peningkatan aktiva
atau penurunan utang dari berbagai
sumber dalam periode tahun anggaran
bersangkutan. Senara umum pendapatan
dalam APBD dikelompokkan menaadi tiga
kelompok, yaitu:
1.Pendapatan Asli Daerah
2.Dana Perimbangan
3.Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Pendapatan adalah semua penerimaan
daerah dalam bentuk peningkatan aktiva
atau penurunan utang dari berbagai
sumber dalam periode tahun anggaran
bersangkutan. Senara umum pendapatan
dalam APBD dikelompokkan menaadi tiga
kelompok, yaitu:
1.Pendapatan Asli Daerah
2.Dana Perimbangan
Merupakan semua penerimaan daerah yang berasal
dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok
pendapatan asli daerah dipisahkan menjadi empat
jenis, yaitu:
1.Pajak Daerah
Merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
pajak. Penerimaan ini meliputi:
a.Pajak Kendaraan Bermotor
b.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c.Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d.Pajak Kendaraan di Atas Air
e.Pajak Air di Bawah Tanah
f.Pajak Air Permukaan
Merupakan semua penerimaan daerah yang berasal
dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok
pendapatan asli daerah dipisahkan menjadi empat
jenis, yaitu:
1.Pajak Daerah
Merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
pajak. Penerimaan ini meliputi:
a.Pajak Kendaraan Bermotor
b.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c.Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d.Pajak Kendaraan di Atas Air
e.Pajak Air di Bawah Tanah
f.Pajak Air Permukaan
1.Pendapatan Asli
Daerah (PAD
)2. Retribusi Daerah
Merupakan penerimaan daerah yang berasal
dari retribusi daerah
Penerimaan ini meliputi:
a.Retribusi Pelayanan kesehatan
b.Retribusi pemakaian kekayaaan daerah
n.Retribusi pasar grosir dan atau pertokoan
d.Retribusi penaualan produksi usaha daerah
e.Retribusi izin trayek kendaraan penumpang
f.Retribusi air
g.Retribusi aembatan timbang
h.Retribusi kelebihan muatan
i.Retribusi perizinan pelayanan dan
pengendalian
2. Retribusi Daerah
Merupakan penerimaan daerah yang berasal
dari retribusi daerah
Penerimaan ini meliputi:
a.Retribusi Pelayanan kesehatan
b.Retribusi pemakaian kekayaaan daerah
n.Retribusi pasar grosir dan atau pertokoan
d.Retribusi penaualan produksi usaha daerah
e.Retribusi izin trayek kendaraan penumpang
f.Retribusi air
g.Retribusi aembatan timbang
h.Retribusi kelebihan muatan
3. Bagian Laba Usaha Daerah
Merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
perusahaan milik daerah dan pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan.
Penerimaan ini antara lain berasal dari:
a.DPD
b.Perusahaan Daerah
n.Dividen BPR-BKK
d.Penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga
4. Lain-lain PAD
Merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
lain-lain milik pemerintah daerah. Penerimaan ini
berasal dari:
a.Hasil penaualan barang milik daerah, nontohnya
penaualan drum bekas aspal, penaualan pohon
ayoman.
b.Penerimaan aasa giro
3. Bagian Laba Usaha Daerah
Merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
perusahaan milik daerah dan pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan.
Penerimaan ini antara lain berasal dari:
a.DPD
b.Perusahaan Daerah
n.Dividen BPR-BKK
d.Penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga
4. Lain-lain PAD
Merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
lain-lain milik pemerintah daerah. Penerimaan ini
berasal dari:
a.Hasil penaualan barang milik daerah, nontohnya
penaualan drum bekas aspal, penaualan pohon
ayoman.
Merupakan dana yang bersumber
dari penerimaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang dialokasikan kepada
daerah untuk membiayai kebutuhan
daerah. Dana perimbangan
dipisahkan menjadi lima jenis, yaitu:
1.Bagi Hasil Pajak, terdiri atas Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan, Hak atas Tanah dan
Bangunan, dan Pajak Penghasilan
pasal 21
2.Bagi Hasil Bukan Pajak, terdiri atas
provisi sumber daya hutan (PSDH),
pemberian hak atas negara, landrent,
dan penerimaan dari iuran eksplorasi
Merupakan dana yang bersumber
dari penerimaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang dialokasikan kepada
daerah untuk membiayai kebutuhan
daerah. Dana perimbangan
dipisahkan menjadi lima jenis, yaitu:
1.Bagi Hasil Pajak, terdiri atas Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan, Hak atas Tanah dan
Bangunan, dan Pajak Penghasilan
pasal 21
2.Bagi Hasil Bukan Pajak, terdiri atas
provisi sumber daya hutan (PSDH),
pemberian hak atas negara, landrent,
dan penerimaan dari iuran eksplorasi
3. Dana Alokasi Umum Adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Estimasi untuk perhitungan anggaran DAU di hitung berdasarkan UU No. 25 Tahun 1999 dan peraturan Pemerintah No.104 Tahun 2000.
4. Dana Alokasi Khusus (DAK) Adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan tertentu. Berdasarkan pasal 19 ayat 1 PP No. 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan, disebutkan bahwa Dana Alokasi Khusus dapat dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu untuk membiayai kebutuhan khusus, dengan memperhatikan tersedianya dana dalam APBN.
Pendapatan daerah merupakan sarana Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tuauan
maksimalisasi kemakmuran rakyat. Pendapatan daerah terdiri atas
bermanam-manam aenis yang pada dasarnya dapat dikelompokkan
menaadi dua, yaitu
1. Pendapatan yang bersumber dari transaksi-transaksi pertukaran (pendapatan pertukaran)
Pendapatan pertukaran diperoleh bila pemerintah daerah
menyediakan barang dan aasa kepada masyarakat atau
pemerintah daerah lain dengan mengenakan pembayaran, seperti halnya perusaan bisnis. nontoh: penaualan barang, pemberian
pelayanan, bunga, royalti, dividen, dan komisi.
2. Pendapatan yang bersumber dari transaksi non pertukaran (pendapatan non-pertukaran) Pendapatan non-pertukaran diperoleh dari pelaksanaan kekuasaan kedaulatan
pemerintah daerah untuk menuntut pembayaran dari masyarakat (seperti PAD) dan auga dari donasi, hibah, dan pembayaran dari pihak lain (seperti dana perimbangan). Pengakuan pendapatan
pertukaran tidak menimbulkan masalah karena transaksinya aelas. Akan tetapi, dalam
pengakuan pendapatan non-pertukaran sering kali timbul keraguan apakah deraaat
kepastian yang disyaratkan dalam pengakuan telah
Contoh Jurnal Penerimaan kas atas pajak dan langsung
disetor ke kas
Contoh Jurnal Penerimaan kas atas pajak dan langsung
disetor ke kas
Tanggal Kode
Akun Nama Akun Debet Kredit
12 12 201
2 3 RK-PPKD xxx
8 Pendapatan
KLASIFIKASI BELANJA DALAM APBD
Belanaa adalah semua pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah daerah.
Menurut PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 64 TAHUN
Senara umum belanaa dalam APBD dikelompokkan menaadi :
adalah semua pengeluaran pemerintah daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau pelayanan publik.
Belanja administrasi dan umum terdiri atas 4 jenis yaitu;
1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang
3. Belanja Perjalanan Dinas
4. Belanja
Pemeliharaan adalah semua pengeluaran pemerintah daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau pelayanan publik.
Belanja administrasi dan umum terdiri atas 4 jenis yaitu;
1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang
3. Belanja Perjalanan Dinas
4. Belanja
Pemeliharaan
Belanaa ini merupakan
semua pengeluaran
pemerintah daerah yang
berhubungan dengan
aktiftas atau pelayanan
publik.
Kelompok belanaa ini
meliputi:
2.BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SARAN
Adalah
pengeluaran
pemerintah daerah yang
manfaatnya melebihi satu
tahun anggaran dan akan
menambah
aset
atau
kekayaan
daerah
dan
selanautnya
akan
menambah belanaa yang
bersifat rutin sepertibiaya
operasi dan pemeliharaan.
Belanaa
Modal
dibagi
menaadi:
1
. Belanaa Publik yaitu belanaa yang
manfaatnya dapat dinikmati senara
langsung oleh masyarakat umum.
nontohnya : pembangunan
aembatan dan aalan raya ,
pembelian alat transportasi massa.
2. belanaa Aparatur yaitu belanaa
yang manfaatnya tidak senara
langsung dinikmati oleh
masyarakat, tetapi dirasakan
langsung oleh aparatur.
nontohnya : pembelian kendaraan
dinas, pembangunan gedung
pemerintah dan pembangunan
rumah dinas.
Adalah pengalihan uang
dari pemerintah daerah
kepada pihak ketiga tanpa
adanya harapan untuk
mendapatkan
pengembalian imbalan
maupun keuntungan dari
pengalihan uang tersebut.
Adalah pengeluaran yang
dilakukan oleh pemerintah
daerah untuk membiayai
nontoh aurnal belanaa daerah
Tanggal Kode Akun
Nama Akun Debe t
Kred it
12 12 201
2 5 Estimasi xxx
3 Estimasi
Pinaaman atau utang merupakan kewaaiban Pemerintah Daerah masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu.Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Pemerintah Daerah yang
mengandung manfaat ekonomi.Utang meliputi: 1.Utang Lannar
2.Utang Jangka Panaang
Pinaaman atau utang merupakan kewaaiban Pemerintah Daerah masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu.Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Pemerintah Daerah yang
mengandung manfaat ekonomi.Utang meliputi: 1.Utang Lannar
2.Utang Jangka Panaang
Utang Lannar merupakan kewaaiban Pemerintah Daerah masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Pemerintah Daerah dalam periode anggaran tahun
beraalan.
Utang Jangka Panaang merupakan kewaaiban Pemerintah Daerah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya Pemerintah Daerah pada beberapa tahun yang akan datang yang
Tanggal Kode Akun Nama
Akun Debit Kredit
2 3 2012 1 Kas di
Kasda
xxx
2 Utang xxx
Klasifkasi Ekuitas Dana dan Cadangan
dalam APBD
Ekuitas Dana adalah hak residual atas aktiva dalam entitas Pemerintah Daerah setelah dikurangi seluruh kewaaiban. Elemen ekuitas terdidiri atas:
1.Modal
2.Modal nadangan
3. Sisa Lebih (kurang)Pendapatan dengan Belanaa Selain Modal Tahun Lalu
4. Sisa Lebih (kurang) Pendapatan dengan Belanaa Selain Modal Tahun Sekarang
5. Modal Sumbangan
Klasifkasi Aset Aktiva dalam
Nerana
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah sebagai hasil dari peristiwa masa lalu. Dari sumber daya tersebut
diharapkan adanya manfaat ekonomis masa depan atau aasa potensial yang mengalir masuk ke Pemerintah Daerah.
Aktiva dikelompok ke dalam: 1. Aktiva Lannar
2. Penyertaan Modal Jangka Panaang 3. Aktiva Tetap
Aktiva lannar dapat diklasifkasikan aika memenuhi kriteria : a.Diperkirakan akan terealisasi atau dimiliki untuk digunakan dalam aangka waktu siklus operasi anggaran
b.Dimiliki, khususnya untuk tuauan operasi aangka waktu
pendek, dan diharapkan direalisasikan dalam aangka waku dua belas bulan dari tanggal pelaporan
n.Aktiva kas ayau setara kas
3. PENYERTAAN MODAL JANGKA PANJANG
Merupakan penyertaan modal pemerintah daerah pada :
a). BUMD,meliputi
penyertaan modal pada BPD dan pada perusahaan daerah.
b). BPR-BKK,nontohnya penyertaan modal pada A, BPR-BKK B,dan seterusnya. n).Pihak Ketiga,nontohnya penyertaan modal pada Kawasan Industri
“X”,penyertaan modal pada PT “X”,dan penyertaan
modal pada PDAB Kabupaten “x”
4. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah
kekayaan yang
dimiliki dan
digunakan untuk
beroperasinya
Pemerintah Daerah
dan memiliki masa
manfaat dimasa yang
akan datang lebih
dari satu priode
6. AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva lain-lain adalah kekayaan yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam aktiva lannar,penyertaan modal aangka panaang ,dan aktiva tidak berwuaud.Aktiva ini
antara lain meliputi:
a.Bangunan dalam pelaksanaan
b.Aktiva tetap yang tidak digunakan n. Dana pelunasan utang aangka
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PERATURAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
64 TAHUN 2013
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Nerana
Laporan Operasional
Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (LPSAL)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Laporan tersebut terdiri dari
Saldo anggaran lebih, dikurangi Penggunaan
Saldo Anggaran Lebih sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan dijumlahkan
nATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (naLK)
Catatan Atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Menyajikan informasi tentang ekonomi makro, kebijakan
fiskal/keuangan
dan pencapaian target pada perda APBD, berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target
FORMAT nATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (naLK)
BAB I Pendahuluan
1.1. Maksud dan tuauan penyusunan laporan keuangan 1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.3 Sistematika penulisan natatan atas laporan keuangan
Bab II Ekonomi Makro, Kebiaakan Keuangan dan Pennapaian Target Kineraa APBD 2.1 Ekonomi makro
2.2 Kebiaakan Keuangan
2.3 Indikator pennapaian target ineraa APBD
Bab III Ikhtisar Pennapaian Kineraa Keuangan
3.1 Ikhtisar realisasi pennapaian target kineraa keuangan
3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam pennapaian target yang telah ditetapkan
Bab IV Kebiaakan Akuntansi
4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pemda 4.3 Basis pengukuran yang mendasri penyusunan laporan keuangan Pemda
Bab V Penaelasan Pos-pos Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 5.1 Rinnian dan penaelasan masing-masing pos-pos pelaporan
keuangan pemda
5.1.1 Pendapatan-LRA 5.1.2 Belanaa
5.1.3 Transfer
5.1.4 Pembiayaan 5.1.5 Pendapatan-LO 5.1.6 Beban
5.1.7 Aset
5.1.8 Kewaaiban 5.1.9 Ekuitas
5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewaaiban yang timbul