KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini
disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di
program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Selama penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari
bahwa karya tulis ilmiah ini masih sangat sederhana dan masih banyak
kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
tanggapan dari berbagai pihak guna memperbaiki kesalahan dan kekurangan
tersebut pada masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Kristo A. Nababan, Sp.KK selaku dosen pembimbing penulis yang telah
banyak membantu dan memberikan saran-saran selama penulisan karya tulis
ilmiah sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Para staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
4. Seluruh pegawai rumah sakit umum pusat Adam Malik Medan atas partisipasi
dan bantuannya dalam proses pengumpulan data penelitian ini.
5. Orang tua tercinta, bapak Hashim Ahmad, SE, dan ibu Salmah Ibrahim, SKed,
6. Seluruh rekan mahasiswa/i yang telah membantu memberikan saran kepada
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materil yang diberikan kepada
penulis selama ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga Tuhan
Yang Maha Esa memberikan imbalan pahala yang sebesar-besarnya.
Akhir kata dari penulis, semoga karya tulis ilmiah ini memiliki manfaat
dan nilai bagi kita semua dan dimasa yang akan datang kiranya dapat menjadi
rujukan untuk penulisan yang lebih baik lagi.
Medan, 5 Desember 2013
Penulis
Muhammad Faiz Bin Hashim
ABSTRAK
Penyakit kulit sering dijumpai pada penderita HIV/AIDS sewaktu fase infeksi.Hal ini berlaku karena defisiensi imun dan efek samping dari pengobatan. Penyakit kulit seperti erupsi obat alergi lebih sering ditemukan pada penderita HIV/AIDS dan mempunyai resiko lebih tinggi berbanding populasi umum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik kejadian erupsi obat alergi pada penderita HIV/AIDS.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 61 pasien erupsi obat alergi di Pusyansus Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tahun 2010-2012. Teknik pengambilan sampel adalah teknik total sampling. Data diperoleh dari rekam medis di Pusyansus Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
Hasil penelitian menunjukkan penderita erupsi obat alergi paling banyak berada pada usia 31-40 (45,9%), berjenis kelamin laki-laki (60,7%), gambaran klinis terbanyak berupa erupsi eksantematosa (82%) dan jumlah CD4 tersering adalah <200/mm³ (67,2%).
Data dan informasi hasil penelitian ini sebaiknya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi tim medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik sehingga tim medis dapat segera mendiagnosis penyakit erupsi obat alergi berdasarkan data epidemiologi.
ABSTRACT
Skin diseases are commonly found in HIV/AIDS patient during infectious phase. It is caused by immune deficiency or by pharmacological intervention. Skin disease such as allergic drug eruption is more commonly found in HIV/AIDS patients and the risk are higher than normal population.
This aims of this study is find out the characteristic of allergic drug eruption among HIV/AIDS patients.
A descriptive retrospective study done in this study through the total sampling of 61 HIV/AIDS patients with allergic drug eruption in HIV Treatment Centre (Pusyansus) in General Hospital Haji Adam Malik within 2010-2012 . Total sampling was chosen as the sampling technique. The data were obtained from medical records in HIV Treatment Centre General Hospital Haji Adam Malik.
The result shows that patients with allergic drug eruptions mostly at the age of 31-40 years (45,9 %) , male sex (60,7%). The highest clinical manifestation is exanthematous eruption ( 82 % ) and most common at CD4 count <200/mm³ (67,2%).
The results of this study should be taken into consideration for practitioners in General Hospital Haji Adam Malik as they can immediately diagnose allergic drug eruption based on epidemiological data.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR SINGKATAN ... xii
2.1.4 Patogenesis dan Tahapan HIV/AIDS ... 6
2.1.5 Diagnosis HIV/AIDS ... 8
2.1.6 Pengobatan HIV/AIDS ... 10
2.1.7 Prognosis HIV/AIDS ... 11
2.2 Erupsi Obat Alergi ... 12
2.2.1 Definisi ... 12
2.2.2 Klasifikasi dan Mekanisme Erupsi Obat Alergi ... 12
2.2.3 Epidemiologi Erupsi Obat Alergi ... 17
2.2.4 Gambaran Erupsi Obat Alergi ... 18
2.2.5 Diagnosis Erupsi Obat Alergi ... 21
2.2.6 Penatalaksanaan Erupsi Obat Alergi ... 21
2.3 Erupsi Obat Alergi Pada Penderita HIV/AIDS ... 22
2.3.1 Epidemiologi ... 22
2.3.2 Patogenesis ... 23
2.3.3 Etiologi ... 24
2.3.4 Distribusi karakteristik Penderita HIV/AIDS dengan Penyakit Kulit ... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 26
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 26
3.2 Definisi Operasional... 27
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 29
4.1 Jenis Penelitian ... 29
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
4.3.1 Populasi ... 29
4.3.2 Sampel ... 29
4.4 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 29
4.4.1 Metode Pengumpulan Data ... 29
4.4.2 Metode Pengolahan Data ... 30
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31
5.1Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31
5.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 31
5.3Hasil Analisis Data dan Pembahasan ... 33
5.3.1 Hasil Analisis Data ... 33
5.3.2 Pembahasan ... 37
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 40
6.1 Kesimpulan ... 40
6.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Kadar CD4 dan Derajat Keparahan Imunosupresi 10
2.2 Klasifikasi Erupsi Obat Alergik 12
5.1 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 32
HIV/AIDS menurut jenis kelamin
5.2 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 32
HIV/AIDS menurut umur
5.3 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 33
HIV/AIDS menurut gambaran klinis
5.4 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 34
HIV/AIDS menurut jumlah CD4
5,5 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 35
HIV/AIDS berdasarkan umur dan gambaran klinis
5.6 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 36
HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin dan gambaran klinis
5.7 Distribusi kejadian erupsi obat alergi pada penderita 37
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
ACE Angiotensin Converting Enzyme
AGEP Acute Generalised Exanthematous Pustulosis
AIDS Acute Immunodeficiency Virus
AINS Anti Imflamasi Non Steroid
APC Antigen Presenting Cell
ART Antiretroviral Therapy
ASI Air Susu Ibu
CD4 Cluster of Differentiation 4
CMV Cytomegalovirus
CXCR-4 C-X-C Chemokine Receptor Type 4
DNA Deoxyribonucleic Acid
ELISA Enzyme Linked Immunosorbent Assay
FDE Fixed Drug Eruption
HIV Human Immunodeficiency Virus
HLA Human Leucocyte Antigen
IgE Immunoglobulin E
MHC Major Histocompability Complex
NIAID National Institute Of Allergy And Infectious Diseases
NRTI Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor
PTU Propylthiouracil
RNA Ribonucleic Acid
SJS Steven Johnson Syndrome
SPSS Statistical Product and Service Solutions
SRSA Slow Reacting Substance Of Anaphylaxis
TEN Toxic Epidermal Necrolysis
TMP-SMX Trimetoprim-Sulfamethoxazole
UNAIDS United Nations Programmes On HIV/AIDS
VLDL Very Low Density Lipoprotein
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar riwayat hidup
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Komisi Etik