• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang - Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing (Studi Pada UD Delima Jaya Perabot Jalan Panglima Denai Medan Amplas)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang - Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing (Studi Pada UD Delima Jaya Perabot Jalan Panglima Denai Medan Amplas)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I Pendahuluan 1.1Latar Belakang

Setiap usaha bisnis baik yang berbentuk kecil maupun besar memiliki

tujuannya masing-masing, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka

panjang. Pada umumnya tujuan yang hendak dicapai adalah memaksimalkan laba,

meminimalkan biaya produksi dan mempertahankan kelangsungan usahanya.

Oleh karena itu dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut dibutuhkan suatu

pengelolaan manajemen yang baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga

evaluasi terhadap program kerja usaha tersebut. Perencanaan suatu usaha

melibatkan banyak aspek diantaranya sumber daya manusia, sumber dana dan

sumber daya lainnya yang tentunya diperlukan dalam mendukung operasional

suatu usaha. Perencanaan yang juga tidak dapat diabaikan adalah perencanaan

keuangan dalam hal penentuan biaya pokok produksi. Penentuan biaya pokok

produksi dalam akuntansi biaya ada dua yakni dengan metode full costing dan

metode variabel costing.

Menurut Rudianto dalam Rica (2013:30) metode full costing adalah

metode penentuan biaya produksi yang menghitung semua unsur biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead baik yang berperilaku

variabel maupun tetap. Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan dalam

penetapan biaya pokok produksi dan menghasilkan perhitungan biaya yang efisien

diperlukan sebuah metode yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sedangkan

(2)

produksi variabel yang dibebankan sebagai bagian dari biaya pokok produksi.

Biaya pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing yang

terdiri dari unsur biaya pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya

nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan biaya

umum variabel).

Dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, Usaha

Dagang Delima Jaya Perabot merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang

finishing furniture jepara. Dimana usaha ini menyelesaikan produk jepara seperti

sofa, lemari, kursi, meja dan perlengkapan hiasan rumah tangga lainnya. Usaha

Dagang Delima Jaya yang sudah berdiri selama hampir tiga belas tahun ini

merupakan usaha yang sangat menjanjikan dan menguntungkan. Dengan semakin

berkembangnya bisnis property seperti rumah minimalis dan artistik, furniture

semakin diperhitungkan untuk menunjang keindahan suatu rumah. Sehingga

perkembangan bisnis ini akan terus naik dari tahun ke tahun. Dalam

menyelesaikan produk, untuk menentukan biaya pokok produksinya Usaha

Dagang Delima Jaya menggunakan metode perhitungan sendiri yakni hanya

dengan menjumlahkan pengeluaran dalam pembelian bahan baku, tenaga kerja,

biaya sewa dan biaya administrasi sebagai acuan perhitungan biaya produksinya.

Biaya tersebut juga tidak diklasifikasikan kedalam biaya tetap maupun variabel,

sehingga Bapak Amaludin memperlakukan setiap biaya sebagai biaya tetap saja

namun aktivitas yang termasuk dalam biaya variabel tidak dimasukkan beliau

(3)

Dari hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan, untuk penetapan biaya

produksi pada jenis risban (sofa kayu), Usaha Dagang Delima Jaya Perabot

menetapkan biaya produksi sebagai berikut :

Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Sewa

Tempat

Biaya Produksi = Rp 7.500.000+Rp 2.250.000+Rp 1.250.000

= Rp 11.000.000,-

Beberapa jenis biaya yang tidak dimasukkan kedalam perhitungan biaya produksi

tersebut diantaranya biaya perlengkapan, biaya administrasi, biaya listrik, biaya

air, biaya perawatan mesin dan perlengkapan dan sebagainya. Usaha Dagang

Delima Jaya Perabot, juga tidak mengklasifikasikan setiap biaya sehingga pemilik

usaha tidak mengetahui jenis biaya apa saja yang telah dikeluarkannya. Sehingga

kesimpulan sementara yang penulis dapatkan adalah UD Delima Jaya Perabot

tidak memperhotungkan biaya tetap dalam biaya produksinya bahkan beberapa

biaya variabel overhead juga tidak diperhitungkan oleh usaha tersebut.Hal ini

tentu mempengaruhi perhitungan biaya produksi dan membuat perhitungan nya

menjadi rendah. Penetapan biaya produksi yang rendah dapat mengakibatkan

penentuan biaya jual pada perusahaan juga menjadi rendah . Hal tersebut tentunya

tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena biaya jual terlalu rendah akan

mengakibatkan laba yang diterima oleh usaha tersebut juga rendah.

Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti mengenai

biaya pokok produksi dengan metode full costing ini diantaranya hasil penelitian

(4)

Jalan DR. Mansyur III Padang Bulan Medan) diperoleh kesimpulan bahwa metode tradisional dalam perhitungan biaya produksinya rendah. Hal ini berkaitan

dengan pemakaian bahan baku setengah jadi dari partner bisnis usaha tersebut.

Namun, melalui perhitungan dengan metode full costing didapat penetapan biaya

pokok yang lebih baik untuk Ayam Bakar Kaki Lima.

Widyaastuti (2007) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perhitungan Biaya Pokok Produksi Tas Wanita (Studi Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection Bogor) menyatakan bahwa dalam penetapan biaya pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan secara tradisional, biaya overhead pabrik tidak

dialokasikan ke masing-masing produk secara rinci dan tidak disesuaikan dengan

pemakaian biaya secara nyata, melainkan estimasi biaya yang dianggarkan dalam

kelompok biaya lain-lain. Hal ini tentunya membuat penetapan biaya pokok

produksi tas wanita menjadi lebih rendah karena tidak semua biaya dimasukkan

kedalam produk tersebut. Melalui perhitungan full costing, peneliti mencoba

menghitung biaya pokok produksi yang lebih sesuai yakni dengan memasukkan

biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik sehingga menghasilkan perhitungan biaya pokok produksi yang lebih

akurat dan cocok.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Nur Khasanah dalam skripsi

berjudul Penerapan Metode Full costing Dalam Menentukan Biaya Jual Batu Bara Pada PT Energi Alam Sejahtera Di Samarinda menyebutkan bahwa PT Energi Alam Sejahtera masih menerapkan perhitungan biaya pokok produk secara

sederhana dimana elemen biaya yang dihitung meliputi biaya bahan baku

(5)

dengan penetapan biaya melalui metode full costing menghasilkan nilai yang lebih

tinggi dan akurat.

Irma Sari (2012) dalam skripsinya Analisis Perhitungan Biaya Pokok Pesanan Meubel dengan Metode Full costing Pada CV Sarana Interior Di Samarinda menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis perhitungan yang dilakukan terdapat perbedaan perhitungan dengan menggunakan metode biaya

pokok pesanan dengan perhitungan yang dilakukan sendiri oleh perusahaan.

Dimana dengan perhitungan yang dilakukan sendiri oleh perusahaan

menghasilkan penetapan biaya pokok produksi yang rendah sehingga dalam

penentuan biaya jual menjadi rendah juga. Sementara perhitungan metode full

costing memberikan hasil perhitungan yang lebih cocok untuk penetapan biaya

pokok produksi sehingga penentuan biaya jual produk menjadi lebih sesuai

dengan biaya operasional yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Kasita Rachmayanti (2011)

dengan judul Analisis Perhitungan Biaya Pokok Produksi Sepatu Dengan Metode Full costing (Studi Kasus UKM Galaksi Kampung Kabandungan Ciapus, Bogor) menghasilkan kesimpulan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan menetapkan biaya produksi yang lebih rendah. Hal ini

dikarenakan perusahaan tidak membebankan biaya overhead pabrik dengan tepat,

melainkan hanya menggolongkan biaya overhead pabrik kedalam biaya lain-lain.

Sedangkan perhitungan melalui metode full costing menghasilkan nilai biaya

pokok produksi yang lebih tinggi. Karena perhitungan dengan metode full costing

mencerminkan berapa biaya yang sesungguhnya dikorbankan perusahaan dalam

(6)

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan survey pendahuluan yang

dilakukan oleh peneliti, maka peneliti tertarik untuk melakukan perbandingan

terhadap penetapan perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh UD Delima

Jaya Perabot dengan perhitungan penetapan biaya produksi dengan metode full

costing.

1.2Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

dibuat suatu rumusan masalah yang mendasari penulisan ini, yaitu “Apakah

penetapan biaya produksi secara sederhana yang dilakukan oleh UD. Delima Jaya

Perabot sudah sesuai dengan penetapan biaya produksi melalui metode full

costing?”

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya produksi dengan

menggunakan metode full costing dan membandingkannya dengan metode

penetapan biaya produksi yang dihitung sendiri oleh Usaha Dagang Delima Jaya

Perabot.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

1. Memperkaya pengetahuan ilmiah dalam bidang akuntansi biaya,

khususnya perhitungan dalam menetapkan biaya produksi melalui metode

full costing

2. Referensi bagi peneliti lain dimasa yang akan datang yang bermaksud

(7)

Manfaat Praktis

1. Referensi bagi tempat penelitian dilakukan khususnya untuk memperbaiki

metode dalam memperhitungkan biaya pokok produksi

2. Memberikan kesempatan kepada peneliti lain bahwa tempat usaha dapat

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti jika variabel-variabel independen seperti pergantian manajemen, opini audit, ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, dan financial distress bernilai

Karena banyaknya pasangan komisi ada 6 maka banyaknya anggota minimal adalah 6 sebab jika kurang dari 6 maka akan ada seorang anggota yang tergabung dalam lebih dari 2 komisi.

Menjamin kepastian layanan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan; Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan

Data diatas menunjukan fluktuasi produksi di KUD Palapa, dan di lihat dari 3 tahun kebelakang tingkat produksi mengalami penurunan yang signifikan, dengan penurunan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kompensasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel intervening pada

Namun karena pandemi, pemerintah Saudi masih menutup tanah suci, sehingga kemungkinan (ibadah haji) ditunda tahun 2021,” terang Kepala Kemenag Kabupaten malang, Dr musta’in

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan serta desain pengembangan ASSURE yang akan mendeskripsikan hasil dari pengembangan media Puzzle

Penelitian dilakukan dengan menganalisis peran dari APIP dan Aparatur Desa terkait dalam pengelolaan keuangan desa.Selanjutnya,tujuannya untuk menuju tata kelola