• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Riva Suwindry - PENGANGGURAN DAN INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2. Riva Suwindry - PENGANGGURAN DAN INFLASI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANGGURAN

DAN

INFLASI

Oleh kelompok K (Pendukung)

Anggota : 1. Akhmad Jayadi

(2)

Pengangguran

Tingkat pengangguran menghitung pecahan dari angkatan kerja

yang keluar dari dunia kerja dan mencari pekerjaan atau sedang

mengharapkan panggilan dalam masa menganggurnya.

Karena kehidupan terasa sangat sulit bagi masyarakat yang tidak

bekerja, dan karena lebih sulit lagi untuk menemukan pekerjaan

ketika tingkat pengangguran sedang tinggi, maka tingkat

pengangguran adalah indikator yang sangat penting untuk

menentukan seberapa baik kinerja perekonomian

(3)

Kaitan antara Upah dan Pengangguran

Pada teori penawaran

neoklasik

, upah menyesuaikan secara instan

untuk menjamin bahwa output selalu pada tingkat full-employment.

Tapi kenyataannya output tidak selalu pada tingkat full-employment,

dan kurva Philips menyatakan bahwa upah menyesuaikan secara

perlahan sebagai respon atas perubahan dalam pengangguran.

Pertanyaan kunci dalam Teori Penawaran Agregat adalah mengapa

upah nominal menyesuaikan secara lambat dalam menggeser

permintaan? Dengan kata lain, mengapa upah begitu sulit bergerak?

Upah sulit bergerak, atau penyesuaian upah sangat lamban, adalah

untuk menjamin kondisi full-employment pada setiap titik waktu

(4)

 Untuk mengklarifikasi asumsi yang kita buat tentang kelambanan upah, kita terjemahkan kurva philips pada persamaan berikut :

( gw – e) = - Є (u - u*)

ke dalam hubungan antara tingkat perubahan upah, gw, dan tingkat

pekerjaan.

Kita simbolkan kondisi full employment dari dunia kerja dengan N* dan tingkat pekerjaan aktual dengan N. Kita lalu dapatkan bahwa tingkat

pegangguran adalah pecahan dari angkatan kerja penuh, N* , yang tidak bekerja :

u – u * = N* - N

N* ………..(1)

 Substitusikan persamaan di atas pada persamaan 3, kita mendapatkan hubungan antara tingkat pekerjaan, inflasi yang diharapkan, dan tingkat perubahan upah dalam kurva philips :

gw – e = Wt+1 – Wt _ e= - Є (N* - N)

(5)

W

t+1

Wt

N* N

0

WN WN′

WN″

Pekerjaan

Ti

ng

ka

t

U

pa

h

Hubungan antara

(6)

 Persamaan 2 di atas, hubungan upah dan tingkat pekerjaan, WN,

diiliustrasikan pada gambar di atas. Tingkat upah pada periode selanjutnya (katakan caturwulan berikutnya) adalah setara dengan upah yang

didapatkan pada periode ini tapi dengan penyesuaian pada tingkat pekerjaan dan inflasi yang diharapkan.

 Pada tingkat full employment, (N = N*), upah pada periode selanjutnya setara dengan upah pada periode ini ditambah penyesuaian pada tingkat inflasi yang diharapkan. Jika tingkat pekerjaan berada di atas tingkat full employment, maka upah pada periode selanjutnya meningkat daripada

upah periode ini melebihi tingkat inflasi yang diharapkan. Luasnya pengaruh upah pada tingkat pekerjaan tergantung pada parameter Є. Jika Є besar, maka pengangguran memiliki dampak terhadap upah dan garis WN akan curam.

 Kurva Philips juga menjelaskan bahwa WN selalu bergeser tiap waktu. Jika ada pekerjaan yang melimpah pada periode sekarang, maka kurva WN akan bergeser ke atas periode selanjutnya menjadi WN′. Jika kondisi saat ini di bawah full employment, maka kurva WN bergeser turun ke bawah periode selanjutnya menuju WN″. Dengan demikian perubahan pada

(7)

Pekerjaan dan Pengangguran

Pengangguran adalah masalah ekonomi individual dan sosial yang serius, yaitu karena dampaknya pada dua hal berikut;

1. Hilangnya Pendapatan dan Produksi (Output)

Hilangnya pekerjaan berdampak pada hilangnya pendapatan dari pekerja yang menganggur dan hilangnya juga produksi. Hilangnya pendapatan membuat efek ketakutan bagi setiap orang, terutama bagi yang

menganggur itu sendiri. Saat ini benefit dari lapangan pekerjaan

melahirkan sistem jaring pengaman, tapi tidak seluruhnya mengganti pendapatan yang hiang, dan tidak semua orang penganggur

mendapatkannya. 2. Hilangnya modal SDM

Pengangguran yang berkepanjangan secara permanen membahayakan

(8)

Pengangguran dan Full employment

 Fungsi dari pengukuran tingkat pengangguran adalah untuk menghitung tidak termanfaatkannya sumber tenaga kerja. Namun demikian

perhitungan ini masih belum sempurna karena dua alasan:

1. Mengecualikan sebagian tenaga kerja yang tidak termanfaatkan 2. Sebagian pengangguran terjadi karena tak terhindarkan – natural

unemployment

Dua tipe pekerja yang tidak termanfaatkan yang dikeluarkan dari penghitungan resmi pengangguran, yaitu :

Pekerja yang terikat secara marjinal,

yaitu seseorang yang saat ini tidak bekerja dan juga sedang tidak mencari pekerjaan, tetapi dia terindikasi ingin bekerja dan

mampu/bersedia bekerja, dan telah mencari pekerjaan beberapa waktu yang lampau. Kelompok yang lebih spesifik dari tipe pekerja terikat

marjinal ini adalah kelompok yang disebut juga pekerja yang putus asa (pekerja yang terikat secara marjinal yang telah berhenti mencari

pekerjaan karena gagal menemukan pekerjaan secara berulang-ulang). Jumlahnya sangat kecil. Pada Agustus 2008, ketika tingkat

(9)

Pekerja Part-Time yang ingin Bekerja Full-Time

Banyak pekerja paruh waktu yang memang ingin bekerja paruh

waktu. Pengaturan ini sangat sesuai dengan permintaan mereka

atas waktu mereka. Tapi sebagian pekerja paruh waktu

menginginkan kerja penuh waktu, dan mereka tidak

mendapatkannya. Dalam statistik resmi, pekerja jenis ini disebut

dengan pekerja paruh waktu ekonomis, dan mereka separuh

bekerja - separuh menganggur. Banyak pekerja terjerumus ke

dalam jenis kelompok ini, dan angkanya berfluktuasi pada

keseluruhan tingkat pengangguran. Pada Agustus 2008, ketika

angka pengangguran resmi mencapai 6,1% (USA), tingkat

pengangguran paruh waktu ekonomis mencapai 3,7 %, yang

berarti bahwa seluruh tingkat pengangguran (termasuk pekerja

yang terikat secara marjinal) mencapai 10,7 % dari seluruh

(10)

Pengangguran alamiah

 Pengangguran timbul dari aktivitas pencarian kerja. Seseorang tidak bekerja pada saat dia sedang mencarinya. Alasan kunci mengapa selalu ada pencari kerja yaitu karena perekonomian adalah sebuah mekanisme yang rumit

yang selalu berubah, atau perekonomian yang selalu berputar.  Ekonomi yang selalu berputar

Beberapa perubahan dalam perputaran perekonomian datang dari transisi yang dibuat masyarakat melalui tahapan hidupnya – dari mahasiswa

kemudian mencari pekerjaan, bekerja, lalu mungkin tidak bahagia dengan pekerjaannya dan mencari pekerjaan baru, dan akhirnya berhenti dari pekerjaan penuh waktu. Di USA tahun 2008, lebih dari 3 juta pekerja baru memasuki angkatan kerja dan lebih dari 2,5 juta pekerja berhenti.

 Perubahan lain datang dari transisi yang disebabkan oleh dunia bisnis.

Setiap hari, perusahaan baru lahir, perusahaan yang telah ada tumbuh dan menyusut, dan beberapa yang bangkrut dan keluar dari arena bisnis. Proses terciptanya bisnis, ekspansi, kontraksi dan kebangkrutan ini menciptakan dan menhancurkan pekerjaan.

(11)

Sumber-sumber pengangguran

Pada perkonomian yang sedang berputar, masyarakat menjadi menganggur jika:

1. Kehilangan pekerjaannya dan mencari pekerjaan baru

2. Menginggalkan pekerjaannya dan mencari pekerjaan baru

3. Masuk atau memasuki kembali angkatan kerja untuk mencari pekerjaan

Dan masyarakat mengakhiri masa menganggur mereka jika 4. Diangkat atau dipanggil

5. Keluar dari angkatan kerja

Masyarakat yang di-PHK dari pekerjaan mereka, entah permanen atau temporer, disebut tenagakerja yang kehilangan pekerjaan. Sebagian tenagakerja yang kehilangan pekerjaan menjadi penganggur, dan sebagian segera keluar dari angkata kerja.

(12)

 Masyarakat yang masuk atau kembali memasuki angkatan kerja disebut entran atau reentran. Entran umumnya adalah masyarakat yang baru saja lulus sekolah (kuliah). beberapa entran mendapatkan pekerjaan seketika itu juga dan tidak pernah menganggur, tapi banyak yang menghabiskan

waktunya mencai pekerjaan pertama mereka, dan selama periode ini

mereka menganggur. Reentran adalah masyarakat yang sebelumnya keluar dari angkatan kerja. Kebanyakan dari masyarakat ini adalah bekas pekerja yang putus asa.

 Entran dan reentran juga berkontribusi besar pada jumah pengangguran. angka mereka fluktuatif tapi lebih halus daripada fluktuasi para tenaga kerja yang kehilangan kerja.

(13)

Friction, structural, Cycles, Seasonal Unemployment

 Pengangguran yang timbul dari pergantian tenaga kerja secara normal – dari keluar masuknya masyarakat pada angkatan kerja dan dari proses tercipta dan hilangnya pekerjaan yang berlangsung secara terus menerus, disebut frictional unemployment. Pengangguran friksional adalah

fenomena yang permanen dan sehat dari perekonomian yang dinamis dan tumbuh.

 Tidak berakhirnya aliran masyarakat yang masuk dan keluar dari angkatan kerja, serta proses tercipta dan musnahnya pekerjaan, menciptakan

kebutuhan masyarakat untuk mencari pekerjaan, dan kebutuhan dunia bisnis untuk mencari pekerja. Selalu ada bisnis dengan jabatan yang tidak terisi, serta masyarakat yang mencari pekerjaan. Perusahaan tidak selalu mengangkat orang pertama yang melamar kerja, dan masyarakat

pengangur tidak selalu mengambil pekerjaan pertama yang datang pada mereka. Di samping itu, baik perusahaan maupun pekerja meluangkan waktu untuk mencari apa yang mereka percaya akan menjadi yang terbaik dan paling cocok. Dalam proses pencarian ini masyrakat dapat

mencocokkan keahlian mereka sendiri dan ketertarikannya dengan

(14)

 Pengangguran yang timbul akibat perubahan dalam teknologi atau kompuetisi global yang menciptakan kebutuhan akan pekerjaan yang

lebih baik serta lokasi pekerjaan baru di sebut dengan pengangguran

struktual. Pengangguran strutktual biasanya lebih lama daripada

pengangguran friksional karena pekerja biasanya butuh dilatih kembali dan mungkin pindah untuk menemukan pekerjaan lain.

Pengangguran struktual sangat menyakitkan terutama pada pekerja yang tua dimana pilihan terbaik yang tersedia mungkin adalah pensiun dini atau mengambil pekerjaan dengan skill yang rendah, dan pekerjaan dengan upah yang lebih rendah. Pada waktu tertentu jumlah

pengangguran struktual cukup rendah. Pada waktu lain, ini bisa

membesar, dan pada waktu tertentu pengangguran struktural dapat menjadi masalah jangka panjang yang serius.

 Dua sumber struktural lain dari tingginya pengaguran struktural adalah

upah minimal – yaitu upah yang diatur oleh hukum di atas upah

keseimbangan – dan upah efisien – yaitu upah yang ditetapkan oleh

(15)

 Perusahaan mungkin memilih untuk membayar upah efisien dengan 4 alasan; pertama, ini memungkinkan perusahaan untuk menghadapi aliran yang kuat dari pekerja baru yang tersedia. Kedua, ini menarik minat pekerja yang paling produktif. Ketiga, ketakutan kehilangan pekerjaan dengan gaji yang baik memicu usaha kerja yang lebih besar. Keempat, pekerja

cenderung ingin keluar dari pekerjaan mereka, jadi perusahaan memiliki tingkat pergantian pekerja yang lebih rendah dan biaya pelatihan dan rekrutmen yang lebih rendah.

 Perusahaan menyeimbangkan keuntungan ini melawan biaya upah yang lebih tinggi dan menawarkan tingkat upah yang memaksimumkan laba.

(16)

 Pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musiman dari penawaran dan permintaan tenagakerja selama setahun disebut pengangguran

musiman. Seseorang yang bekerja pada musim tertentu akan menjadi penganggur pada musim lainnya jika keahliannya hanya berlaku pada satu musim tertentu saja, seperti pemandu ski pada musim dingin akan

menganggur pada musim panas (Mc Eachern, 1997: 137).

Pengangguran alamiah yaitu pengangguran yang timbul dari pergeseran normal dan perubahan struktural ketika tidak ada pengangguran siklikal, yaitu ketika semua pengangguran adalah friksional dan struktural.

 Persentase pengangguran alamiah dari angkatan kerja disebut tingkat pengangguran alamiah.

 Kondisi full employment didefinisikan sebagai situasi dimana tingkat pengangguran setara dengan tingkat pengangguran alamiah.

(17)

Inflasi dan Pengangguran : Kurva Phillips

Cara lain dalam mempelajari siklus inflasi mengarah pada

hubungan dan perubahan jangka pendek antara inflasi dan

pengangguran, sebuah hubungan dengan sebutan kurva phillips

(dinamai seperti itu karena pertama diusulkan oleh A. W. Phillips,

seorang ekonom New Zealand).

Untuk menjelaskan kurva phillips, kita bedakan dua kerangka

waktu, yaitu :

a. The short-run phillips curve

b. The long-run phillips curve

(18)

A. The Short-Run Phillips Curve (SRPC)

 Kurva ini menunjukkan hubungan antara inflasi

Tingkat pengangguran (% dari labor force)

(19)

Short-Run Phillips Curve (SRPC) menunjukkan hubungan antara inflasi

dan pengangguran pada suatu tingkat inflasi yang diharapkan dan

suatu tingkat pengangguran alamiah.

Dengan tingkat inflasi yang diharapkan sebesar 10 % pertahun dan

tingkat pengangguran alamiah sebesar 6 %, SRPC bersinggungan

pada titik A.

Pertambahan yang tidak diharapkan pada permintaan agregat

pengangguran yang rendah dan pertambahan tingkat inflasi,

bergerak naik sepanjang kurva ke titik B.

(20)

B. The Long-Run Phillips Curve (LRPC)

Tingkat pengangguran (% dari labor force)

Pengurangan inflasi yang diharapkan mengubah

SRPC ke bawah

LRPC

LRPC menunjukkan

hubungan antara inflasi dan pengangguran ketika tingkat inflasi aktual sama dengan tingkat inflasi yang

diharapkan. LRPC

(21)

Jika tingkat inflasi yang diharapkan sebesar 10 % pertahun, kurva

phillips adalah

SRPC

0

, jika tingkat inflasi yang diharapkan turun

menjadi 6 % pertahun, kurva bergerak turun ke

SRPC

1.

Jarak

vertikal yang ditunjukkan oleh SRPC bergerak turun dari titik A ke

titik D adalah sama untuk mengubah pada tingkat inflasi yang

diharapkan.

Jika tingkat inflasi aktual juga turun dari 10 % menjadi 6 %, adalah

pergerakan turun LRPC dari titik A ke titik D

Penambahan pada tingkat inflasi yang diharapkan membuat

pengaruh yang berlawanan seperti yang tersaji dalam kurva.

Sumber lain yang mengubah kurva phillips adalah perubahan pada

tingkat pengangguran alamiah.

(22)

TERIMA KASIH

Sumber:

Dornbusch et. all, 2010

, Macroeconomics,

Mc Graw Hill

Parkin, 2010,

Macroeconomics,

Pearson

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara kita adalah terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal sehingga ketika mereka

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang inflasi yang terjadi di negara Iran yang mencakup pengertian inflasi, penyebab inflasi, macam inflasi,

Beberapa nyamuk Anopheles yang masuk rumah untuk mencari darah, beristirahat di dalam rumah selama beberapa jam setelah mengisap darah, kemudian keluar mencari

Saya takut kehilangan rekan kerja yang sesuai ketika memutuskan keluar dari perusahaan. STS TS N S

Pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan disebut dengan pengangguran friksional.. Setiap pemerintahan pasti

Dari hasil kajian yang dilakukan di tahun 2013, beberapa kendala yang dihadapi pengangguran terdidik dalam mencari pekerjaan atau mengembangkan usaha mandiri adalah: (1)

Ketiga, beberapa kendala yang dihadapi pengangguran terdidik dalam mencari pekerjaan atau mengembangkan usaha mandiri adalah: (1) berkaitan dengan kondisi ekonomi orang tua yang

Dependent Variable: Ln_PDRB Berdasarkan Tabel 8 dapat ditarik beberapa hal yaitu, a nilai a sebesar -15,259 artinya Investasi, tenagakerja, inflasi dan konsumsi dianggap 0, maka PDB