RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SINGKONG DAN TANGKAI TALAS
Idiar1), Erwansyah2), dan Sugianto3)
1,2,3Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Jalan Timah Raya Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat, 33211 E-mail: idiar@polman-babel.ac.id
Abstract
Cassava and taro stalk is a common plant and is often used as animal feed ingredients, especially for chicken and duck breeders in the village of Simpang Rimba South Bangka Regency. In the manufacture of animal feed is the constraint faced is the process of cassava cultivation and taro stalk is still done manually using a knife or machetes so that the process takes a long time. To overcome the above problems, the researchers made a cassava tiller machine and a double-cut taro handle with a capacity of 30 kg / 30 minutes. The purpose of this research is to get 100% faster enumeration time with the size of thickness of 2 - 7 mm. Stages in this study is by way of data collection through field surveys, interviews and literature study. The next step is data processing, concept creation and alternative selection, machine manufacture and assembly, then test the engine functions and data analysis. The concept and alternative design of the selected engine uses 0.5 HP electric motors using two types of cutting systems. The results showed that the chopper machine was able to chop the cassava and the taro stalk with a capacity of 30 kg within 30 minutes and the size of the thickness of the results of 2 - 7 mm.
Keywords:cassava, taro stalk, feed, enumerator
Abstrak
Singkong dan tangkai talas merupakan tanaman yang umum dan sering digunakan sebagai bahan pakan ternak khususnya bagi para peternak ayam dan bebek di desa Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan. Dalam pembuatan pakan ternak tersebut kendala yang dihadapi yaitu pada proses pencacahan singkong dan tangkai talas masih dilakukan secara manual menggunakan pisau atau parang sehingga prosesnya memerlukan waktu yang lama. Untuk mengatasi permasalahan diatas peneliti membuat mesin pencacah singkong dan tangkai talas tipe pemotong ganda dengan kapasitas 30 kg/30 menit. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan waktu pencacahan lebih cepat 100% dengan ukuran tebal hasil cacahan 2–7 mm. Tahapan dalam penelitian ini yaitu dengan cara pengumpulan data melalui survey lapangan, wawancara dan studi pustaka. Adapun langkah berikutnya adalah pengolahan data, pembuatan konsep dan pemilihan alternatif, pembuatan mesin dan perakitan, lalu uji coba fungsi mesin dan analisa data. Konsep dan alternatif rancangan mesin yang dipilih menggunakan motor listrik 0,5 HP dengan menggunakan dua tipe sistem pemotong. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa mesin pencacah mampu mencacah singkong dan tangkai talas dengan kapasitas 30 kg dalam waktu 30 menit dan ukuran tebal hasil cacahan 2–7 mm.
Kata Kunci:singkong, tangkai talas, pakan, pencacah
PENDAHULUAN
Simpang Rimba adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Bangka
kecamatan terjauh dari ibu kota Kabupaten Bangka Selatan dengan luas wilayah sebesar
362,31 km. Kecamatan ini secara administratif terbagi menjadi 7 desa yaitu: Jelutung II,
Gudang, Sebagin, Rajik, Permis, Simpang Rimba dan Bangka Kota
(www.bangkaselatan.com/profil-bangka-selatan/kecamatan-simpang-rimba).
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian
Kecamatan Simpang Rimba, karena merupakan kontributor terbesar pertama terhadap
PDRB Kecamatan Simpang Rimba. Dilihat dari subsektor pendukungnya, kontribusi
subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan subsektor perkebunan yang terbesar.
Subsektor tabama ditopang oleh komoditas padi, jagung, ketela pohon dan lain-lain,
dimana pada tahun 2010 Kecamatan Simpang Rimba mampu menghasilkan ketela
pohon sebesar 268 ton
(www.bangkaselatan.com/profil-bangka-selatan/kecamatan-simpang-rimba). Kondisi tersebut mendukung dalam hal ketersediaan bahan baku
pakan ternak untuk unggas. Berdasarkan hal tersebut, salah satu sektor yang sedang
dikembangkan oleh pemerintah setempat untuk meningkatkan perekonomian adalah
peternakan ayam dan bebek.
Pakan ternak adalah semua bahan pakan yang bisa diberikan dan bermanfaat bagi
ternak serta tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap tubuh ternak. Pakan yang
diberikan harus berkualitas tinggi, yaitu mengandung zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh ternak dalam hidupnya seperti air, karbohidrat, lemak, protein. Pakan sendiri
merupakan komoditi yang sangat penting bagi ternak. Zat- zat nutrisi yang terkandung
dalam pakan dimanfaatkan oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan
produksi ternak itu sendiri. Selain itu, pakan juga merupakan dasar bagi kehidupan yang
secara terus menerus berhubungan dengan kimiawi tubuh dan kesehatan. Dalam
pemberianya pakan harus sesuai dengan kebutuhan tubuh ternak tersebut. Bahan pakan
merupakan bahan makanan ternak yang terdiri dari bahan kering dan air yang harus
diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksinya.
Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk peningkatan
produktivitas ternak. Pakan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup sangat
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi ternak. Pakan memegang
Perkembangan usaha peternakan ayam dan bebek di Kecamatan Simpang Rimba
memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan sektor peternakan unggas
yang ada di wilayah tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa wilayah ini merupakan
salah satu daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih baik lagi khususnya
dalam perencanaan dan pengolahan produksi yang memerlukan teknologi mesin
pencacah pakan ternak untuk unggas dengan bahan baku singkong dan tangkai talas
sehingga dapat memproduksi pakan ternak dengan kapasitas seperti yang direncanakan
sebelumnya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dengan melakukan perencanaan dan pembuatan serta uji
coba variasi kemiringan pisau potong pada keluaran cacahan yang dihasilkan, Adapun
diagram alir metodologi penelitian yang digunakan sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Alir Metodelogi Penelitian
A. Studi literatur dan pengumpulan data Start
Studi Literatur & Pengumpulan Data
Perancangan Mesin
Pembuatan Mesin & Perakitan
A
A
Perancangan Mesin
Berhasil
Kesimpulan & Saran
End Tidak
Pada penelitian ini literatur-literatur yang digunakan sebagai acuan permasalahan
yang akan diteliti yaitu jurnal, buku, website dan wawancara langsung dengan
narasumber yang berkaitan pakan ternak ayam dan bebek serta proses pembuatannya.
B. Perancangan mesin
Perancangan mesin dilakukan dengan membuat rancangan mesin sesuai dengan
daftar tuntutan hasil studi literatur dan wawancara dengan pengguna.
C. Pembuatan dan perakitan mesin
Pembuatan dan perakitan mesin dilakukan di bengkel mekanik Politeknik
Manufaktur Negeri Bangka Belitung. Pengerjaan komponen mesin disesuaikan dengan
proses yang digunakan. Adapun mesin yang digunakan seperti mesin bor, mesin bubut,
mesin gerinda, mesin frais. Perakitan mesin banyak dilakukan di bengkel fabrikasi
menggunakan mesin las.
D. Uji coba mesin
Pengujian mesin dilakukan untuk mengetahui kemampuan mesin yang sudah
dibuat apakah sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tidak. Adapun pengujian
mesin yang dilakukan sebagai berikut:
• Pemilihan bentuk mata potong untuk menghasilkan cacahan singkong dan tangkai talas.
• Lamanya waktu cacahan menggunakan mesin sesuai dengan kapasitas yang telah ditetapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil studi literatur dan pengumpulan data yang telah dilakukan, mesin
pencacah singkong dan tangkai talas dirancang dengan mengacu pada daftar tuntutan
sebagai berikut:
• Mampu mencacah singkong dan tangkai talas dengan kapasitas 30kg/30menit dengan ukuran cacahan 2-7 mm.
Masing-masing dari fungsi bagian akan dideskripsikan tuntutan seperti apa yang
diinginkan, sehingga dalam pembuatan alternatif fungsi bagian mesin pencacah
singkong dan tangkai talas dapat dilakukan sesuai dengan prosedur (Ruswandi, 2004).
Fungsi bagian ini dibuat berdasarkan fungsi utama yang terdapat pada konstruksi yang
akan digunakan untuk proses pencacahan singkong dan tangkai talas. Berikut ini
tuntutan fungsi bagian yaitu:
Tabel 1
Tuntutan Fungsi Bagian
No Fungsi Bagian Deskripsi
1
2
3
4
5
Fungsi transmisi
Fungsihopper
Fungsi pencacah
Fungsi penggerak
Fungsi rangka
Sebagai penghubung penggerak ke fungsi sistem pencacah
Sistem dapat menampung singkong dan tangkai talas sebelum diproses sebesar 30 kg
Sistem dapat mencacah singkong dan tangkai talas dengan ukuran lebih kurang 2-7 mm
Sistem dapat menggerakan bagian pencacah sesuai beban dan putaran yang diinginkan
Sistem dapat menopang seluruh bagian mesin yang ada
Dari tuntutan fungsi bagian tersebut dilanjutkan ke dalam tahapan pembuatan
alternatif konsep dan penilaian alternatif konsep. Hasil dari penilaian alternatif konsep
yaitu didapatkan gambar rancangan mesin pencacah singkong dan tangkai talas yaitu
sebagai berikut:
Adapun kriteria yang digunakan dalam penilaian alternatif konsep sehingga
rancangan mesin pencacah singkong dan tangkai talas ini didapatkan dan layak
digunakan yaitu:
- Penggunaan tenaga: pada setiap konsep diinginkan mengeluarkan tenaga yang
sedikit sehingga tidak terjadi kelelahan pada setiap operator yang
mengoperasikannya.
- Kuat dan tahan lama: setiap konsep diinginkan kuat dan tahan lama. Hal ini untuk
mengurangi biaya perawatan dan perbaikan.
- Komponen yang sedikit: tiap konsep yang dipilih diinginkan memiliki komponen
yang seminimal mungkin untuk mempermudah perakitan serta biaya pembuatan
yang murah.
- Harga yang murah: diinginkan biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan material
serendah mungkin.
- Proses pembuatan murah: diinginkan biaya pada proses pembuatan konsep sekecil
mungkin.
- Pengoperasian mudah: diinginkan pengoperasian pada alat dapat dilakukan dengan
mudah oleh para pengguna.
- Pemasangan mudah: pada setiap konsep diingikan mudah dalam pemasangan alat
agar tidak menyulitkan para pengguna mesin.
Ukuran mesin yang dibuat mempunyai dimensi 45 x 58 x 69 cm, dan dibuat
dengan sistem pemotong ganda untuk memudahkan operasional kerjanya. Sedangkan
hasil pembuatan akhir mesin sesuai rancangan dapat dilihat pada gambar berikut ini
Langkah selanjutnya yaitu pengujian mesin yang dilakukan untuk menguji
apakah mesin sudah sesuai dengan fungsi yang diinginkan atau tidak. Untuk pencacahan
singkong dilakukan pengujian dengan menggunakan dua macam bentuk mata potong
yaitu:
Tabel 2
Uji Coba Bentuk Pisau
No Bentuk pisau Hasil cacahan
1
2
Berdasarkan gambar hasil cacahan pada tabel diatas diketahui bentuk mata
potong nomor dua dapat menghasilkan cacahan singkong dengan ukuran seperti yang
diinginkan yaitu 2-7 mm. Sedangkan bentuk mata potong untuk tangkai talas sama
seperti bentuk pisau nomor satu diatas.
Hasil uji coba kapasitas yang dihasilkan pada mesin pencacah singkong dan
tangkai talas dengan menggunakan bentuk mata potong yang dipilih yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Coba
Uji Coba Hasil proses (kg) Waktu (menit)
1 30 kg 24
2 30 kg 24
3 30 kg 25
4 30 kg 27
5 30 kg 28
SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa mesin
pencacah singkong dan tangkai talas dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Mesin pencacah singkong dan tangkai talas dapat mencacah
singkong dan tangkai talas dengan rata-rata 30kg/30menit dengan rata-rata ukuran
cacahan sebesar 2-7mm.
DAFTAR PUSTAKA
Kecamatan Simpang Rimba. (n.d.). Retrieved from
http://www.bangkaselatan.com/profil-bangka-selatan/kecamatan-simpang-rimba/
Pengertian pakan ternak. (n.d.). Retrieved from
http://www.ilmuternak.com/2017/1/pengertian pakan ternak/
Harsokoesoemo, D. (2004). Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Ruswandi, A. (2004). Metode Perancangan 1. Bandung, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung.
Japri, Manja, Julfikri. (2015). Rancang Bangun Mesin Pencacah Tandan Kosong Kelapa Sawit). Sungailiat, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.