• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN WEB DENGAN SOFTWARE BERBASIS OPEN SOURCE TERHADAP PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA:Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IX di SMPN 9 Cimahi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN WEB DENGAN SOFTWARE BERBASIS OPEN SOURCE TERHADAP PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA:Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IX di SMPN 9 Cimahi."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN WEB DENGAN SOFTWARE

BERBASIS OPEN SOURCE TERHADAP PENINGKATAN

BERPIKIR KREATIF SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IX di SMPN 9 Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi

Pendidikan Guru TIK

Oleh : Anisa 0800916

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pengaruh Penggunaan Web Dengan

Software Berbasis Open Source

Terhadap Peningkatan Berpikir

Kreatif Siswa

Oleh Anisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Anisa 2013

(3)
(4)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(5)

ABSTRAK

Anisa (0800916), Pengaruh Penggunaan Web dengan Software Berbasis Open

Source terhadap Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa.

Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2013.

Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu: “Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah penggunaan

web berbasis open source pada pembelajaran TIK?”. Secara lebih rinci rumusan masalah ini terdiri dari:

1. Apakah terdapat peningkatan aspek fluency (keterampilan berpikir lancar) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?

2. Apakah terdapat peningkatan aspek flexibility (keterampilan berpikir luwes) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?

3. Apakah terdapat peningkatan aspek elaboration (keterampilan berpikir merinci) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?

4. Apakah terdapat peningkatan aspek originality (keterampilan berpikir unik atau asli) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode kuasi eksperimen dengan desain One Group Time Series. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian. Pengujian Hipotesis dengan Uji Paired Sample T Test.

Kesimpulan umum hasil penelitian ini ialah penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa. Secara khusus dijabarkan sebagai berikut: Penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa aspek fluency. Penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa aspek flexibility. Penggunaan

web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa

aspek elaboration. Penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa aspek originality (keaslian).

(6)

DAFTAR ISI

E. Definisi Operasional ... 9

1. Definisi Web ... 9

2. Software Open Source ... 9

3. Peningkatan Berpikir Kreatif ... 9

BAB II PENGARUH PENGGUNAAN WEB DENGAN SOFTWARE BERBASIS OPEN SOURCE TERHADAP PENINGKATAN

2. Kelebihan dan Kekurangan Open Source ... 15

3. Open Source yang Dipakai dalam Penelitian yaitu Moodle ... 17

C. Peningkatan Berpikir Kreatif ... 18

1. Kreatifitas ... 18

2. Aspek-Aspek Kratifitas ... 20

3. Pentingnya Kreatifitas dalam Pendidikan ... 21

4. Faktor-Faktor yang Mempengarui Kreatiifitas ... 21

5. Ciri-Ciri Kreatifitas ... 22

D. Asumsi ... 24

E. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi Penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian ... 31

(7)

1. Uji Validitas ... 33

2. Uji Reliabilitas ... 35

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 36

4. Daya Pembeda ... 37

E. Teknik Analisis Data ... 39

F. Prosedur Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas Instrumen ... 44

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 47

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 48

4. Daya Pembeda ... 50

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

C. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 57

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji Hipotesis ... 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V SIMPUL DAN SARAN A. Simpulan ... 83

B. Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Skor Tes Berpikir Kreatif Siswa Secara Keseluruhan

Grafik 4.2 Skor Tes Berpikir Kreatif Aspek Fluency

Grafik 4.3 Skor Tes Berpikir Kreatif Siswa Aspek Flexibility

Grafik 4.4 Skor Tes Berpikir Kreatif Aspek Elaboration

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel

Tabel 3.2 Desain Penelitian One Group Time Series Design

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Siswa Kelas 9 SMPN 9 Cimahi

Tabel 4.1 Perhitungan Uji Validitas Instrumen

Tabel 4.2 Perhitungan Uji Validitas Instrumen

Tabel 4.3 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Secara Keseluruhan

Tabel 4.4 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tiap Butir Soal

Tabel 4.5 Tingkat Kesukaran Soal

Tabel 4.6 Pengelompokan Tingkat Kesukaran Soal

Tabel 4.7 Uji Daya Beda

Tabel 4.8 Skor Total Tes Berpikir Kreatif Siswa

Tabel 4.9 Skor Aspek Fluency

Tabel 4.10 Skor Aspek Flexibility

Tabel 4.11 Skor Aspek Elaboration

Tabel 4.12 Skor Aspek Originality

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest-Posttest Keseluruhan

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Aspek Fluency

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Aspek Flexibility

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Aspek Elaboration

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Aspek Originality

Tabel 4.18 Pengujian Hipotesis Umum

Tabel 4.19 Pengujian Hipotesis Aspek Fluency

(10)

Tabel 4.21 Pengujian Hipotesis Aspek Elaboration

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terjadinya perubahan paradigma dalam pendidikan dari teacher-centered

menuju student-centered menuntut siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan

memanfaatkan berbagai sumber belajar. Belajar adalah proses interaksi manusia

dengan lingkungannya. Ciri dari seseorang yang telah belajar adalah perubahan

tingkah laku, baik berubah dalam hal pengetahuannya, dari sebelumnya tahu

menjadi tidak tahu, atau dari segi keterampilan sebelumnya dari tidak bisa

menjadi bisa, atau sikapnya yang sebelumnya tidak baik menjadi baik.

Pembelajaran melibatkan dua pihak yaitu siswa dan guru. Jika sebelumnya guru

menjadi pusat kegiatan pembelajaran maka sekarang guru berfungsi sebagai

fasilitator kegiatan pembelajaran di kelas. Itu semua dapat terjadi akibat

perkembangan media informasi di sekitar kita sehingga pada saat ini guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi saat ini begitu pesat sehingga mendorong peserta didik untuk

memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam proses belajar untuk mencapai

tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Sumber belajar merupakan salah satu

komponen penting dalam proses pembelajaran yang merupakan daya yang dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung

(12)

2

Menurut Association for Educational and Communication Technology

(AECT):

Sumber belajar diartikan sebagai semua sumber, baik berupa data, orang maupun wujud tertentu yang dapat digunakan oleh anak didik dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar tersebut, sumber belajar dapat digunakan baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah anak didik mencapai tujuan belajarnya.

Perbaikan dan penyempurnaan sistem pengajaran merupakan upaya

meningkatkan hasil belajar siswa. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas

pengajaran sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan hasil belajar

dan motivasi yang tinggi dalam mengkuti proses pembelajaran oleh para siswa.

Upaya meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan senantiasa dicari, diteliti, dan

diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan diantaranya dengan

pengembangan bahan ajar kepada siswa oleh guru mata pelajaran. Seperti yang

tertera dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Pasal 20 bahwa:

“perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,

metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Dari PP tersebut

guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas

malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun

2007 tentang Standar Proses: “mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran

yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah

sumber belajar”.

Guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu

(13)

salah satu sumber belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu

sumber belajar yang sering digunakan saat ini yaitu penggunaan teknologi.

Teknologi membawa perubahan yang sangat besar terhadap perubahan sistem

pendidikan dan kurikulum yang berlaku dalam negara tertentu. Sistem pendidikan

yang bertitik tolak terhadap perkembangan teknologi menciptakan suatu akses

yang memudahkan manusia memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan.

Teknologi dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk

mengakses berbagai informasi yang secara langsung dapat meningkatkan

pengetahuan siswa bagi keberhasilannya dalam belajar.

Penguasaan teknologi khususnya bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) merupakan salah satu syarat wajib bagi guru-guru di sekolah.

Guru dalam hal ini adalah orang yang memberikan pengetahuan dan keterampilan

kepada anak didiknya, guru diharuskan bisa mentransfer ilmunya secara baik dan

berkualitas. Penggunaan metode konvensional, dimana guru berdiri di depan kelas

kemudian menerangkan pelajaran, itu dirasakan masih terdapat kekurangan. Bagi

anak didik yang tidak hadir dalam pembelajaran di kelas, maka anak didik

tersebut akan ketinggalan untuk mendapatkan pengetahuan yang seharusnya dia

dapat.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi persoalan di atas

adalah perlu adanya suatu mekanisme tambahan (suplemen) yang dapat digunakan

sebagai media pembelajaran tambahan sebagai pendamping guru. Guru dapat

membuat sebuah media pembelajaran yang berisi materi-materi yang diajarkan,

guru bisa menuliskan materi dari awal sampai akhir pertemuan, bahkan termasuk

(14)

di-4

update dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang

lebih baik. Penggunaan media berupa buku akan kesulitan untuk melakukan

proses update. Perlu adanya bentuk media pembelajaran yang mudah untuk di

update atau diperbaharui isinya.

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu web

berbasis open source dengan menggunakan CMS (Content Management System).

CMS adalah sebuah sistem yang memungkinkan kita untuk melakukan

manajemen isi dari suatu website yang kita bangun, sehingga memudahkan dalam

proses update. CMS merupakan sebuah bentuk software komputer berbasis web,

maka dengan proses upload ke internet, media pembelajaran tersebut akan dapat

di akses dimana saja dan kapan saja. Perlu diketahui bahwa fasilitas internet di

SMPN 9 Cimahi sudah sangat bagus, jadi tidak akan menjadi masalah bila media

pembelajaran ini diterapkan.

Open source merupakan suatu bentuk pemanfaatan software, dimana

pengembang media dapat mengembangkan software tersebut sesuai dengan

keadaan dan situasi yang diharapkan. Software yang berbasis open source

biasanya menggunakan GPL (General Public Licence), dimana software untuk

pembuatan website tersebut bebas digunakan tanpa harus membeli.

Berdasarkan wawancara dengan siswa SMPN 9 Cimahi tentang

pembelajaran TIK, rata-rata mereka mengatakan bahwa guru di kelas

menggunakan metode ceramah. Biasanya peserta didik di tuntut untuk menerima

pelajaran yang di anggap penting oleh guru dan menghafalnya. Model

pembelajaran yang selama ini hanya menekankan pada hafalan dan mencari suatu

(15)

ditinggalkan, kini beralih pada proses pemikiran yang tinggi termasuk berpikir

kreatif. Hal ini dikarenakan berpikir kreatif sangat dibutuhkan untuk menghadapi

berbagai perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah

saatnya proses pembelajaran yang menghambat kreatifitas siswa dihilangkan,

yaitu dengan memberi kebebasan kepada siswa dalam proses berpikirnya atau

dalam proses belajarnya.

Berpikir kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Setiap

siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif yang berbeda, begitupun dengan

tingkat kemampuan berpikirnya. Pengembangan kemampuan berpikir siswa perlu

dilakukan sejak dini, termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir

kritis dan berpikir kreatif.

Kebanyakan guru-guru di sekolah hanya menilai hasil belajar saja, jarang

ditemukan guru yang menilai aspek kreatifitas siswanya sehingga ini menjadi

salah satu masalah yang harus diteliti kebenarannya. Penelitian ini umumnya

merupakan metode atau pendekatan untuk mengetahui atau melihat gambaran

mengenai kreatifitas siswa. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “pengaruh penggunaan web

dengan software berbasis open source terhadap peningkatan berpikir kreatif

(16)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah “apakah terdapat peningkatan

kemampuan berpikir kreatif siswa setelah penggunaan web dengan software

berbasis open source pada pembelajaran TIK?”

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka dirumuskan

pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek fluency

(keterampilan berpikir lancar) setelah penggunaan web dengan software

berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh informasi mata

pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?

2. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek

flexibility (keterampilan berpikir luwes) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?

3. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek

elaboration (keterampilan berpikir merinci) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?

4. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek

originality (keterampilan berpikir orisinil) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

(17)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan peningkatan proses berpikir

kreatif siswa pada beberapa aspek, setelah penggunaan web dengan menggunakan

software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh informasi

mata pelajaran TIK kelas IX di SMPN 9 Cimahi.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek

fluency (keterampilan berpikir lancar) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek

flexibility (keterampilan berpikir luwes) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?

3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek

elaboration (keterampilan berpikir elaborasi) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?

4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek

originality (keterampilan berpikir orisinil) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh

(18)

8

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak

baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, terutama pada peningkatan

kualitas belajar dan kreatifitas siswa. Penelitian ini juga diharapkan mampu

memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini menguji apakah web berbasis open source mampu

meningkatkan kreatifitas siswa. Jika terbukti web berbasis open source ini dapat

meningkatkan kreatifitas siswa, maka penelitian ini dapat menjadi rujukan

ataupun dapat mendukung teori yang terkait dengan pemanfaatan web berbasis

open source untuk pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan bisa jadi alternatif bahan belajar

untuk siswa bisa melatih berpikir kreatifnya dan mampu meningkatkan

pembelajaran TIK lebih baik lagi.

b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif

kepada pendidik (guru) agar dapat meningkatkan kulaitas pengajarannya

secara optimal dengan menggunakan web berbasis open source sebagai

penunjang dalam pengajarannya khususnya untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran TIK.

c. Bagi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, penelitian ini

diharapkan dapat menambah kajian keilmuan, khususnya kajian tentang

(19)

d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apakah

penggunaan web berbasis open source dapat meningkatkan berpikir

kreatif siswa.

E.

Definisi Operasional

Untuk mengoperasionalkan variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, maka akan di definisikan sebagai berikut:

1. Definisi web

Web yang dimaksud dalam penelitian ini adalah web sebagai penyebaran

informasi melalui internet. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses

informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa

gambar, suara, film, animasi. Web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen

yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru

dunia dan terhubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.

2. Software Open Source

Open Source adalah sebuah sistem baru dalam mendistribusikan perangkat

lunak kepada pengguna dengan memberikan program dan source code nya secara

gratis. Bahkan pengguna dapat mempelajari dan melakukan modifikasi untuk

membuat software tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Open Source yang

dipakai dalam penelitian ini yaitu Moodle.

3. Peningkatan Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah suatu pola pikir yang menghasilkan sesuatu yang

baru yang berbeda tapi lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan yang dimaksud

(20)

10

meningkatkan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran di kelas dengan

memanfaatkan web sebagai media pembelajaran.

Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan gagasan

baru, melihat hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada, berupa data atau

informasi yang diterimanya. Siswa yang memiliki kreatifitas dia mampu untuk

melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim sehingga

mampu menunjukan kelancaran, keluwesan, kelenturan dan orisinalitas dalam

berpikir. Aspek berpikir kreatif yang akan diteliti adalah pada dimensi proses,

yaitu:

a. Proses berpikir kreatif aspek fluency (berpikir lancar) adalah

kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.

b. Proses berpikir kreatif aspek flexibility (berpikir luwes) adalah

kemampuan untuk mengemukakan berbagai macam pemecahan atau

pendekatan terhadap masalah.

c. Proses berpikir kreatif aspek elaboration (berpikir merinci) adalah

kemampuan untuk memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan

atau produk.

d. Proses berpikir kreatif aspek originality (keterampilan berpikir orisinil)

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan

penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi penelitian, sampel

penelitian, instrumen penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengolahan

data, dan prosedur pelaksanaan penelitian.

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis karena

pemecahan masalah yang dijabarkan dalam rumusan masalah memerlukan

perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

yang telah ditetapkan. Pandangan mengenai penelitian kuantitatif sebagai sebuah

pendekatan ini tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Zainal Arifin

(2011:29):

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

Setiap melakukan pemecahan masalah tertentu kita harus memilih cara

atau metode yang tepat untuk membantu melakukan langkah-langkah

penelitian sehingga dapat diperoleh data dan langkah penyelesaian masalah

yang sesuai dengan maksud dan tujuan. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode experimental. Menurut Zainal Arifin (2011:42)

(22)

28

menggunakan metode experimen karena penulis ingin mencobakan salah satu

perlakuan terhadap suatu kelompok kajian tertentu, yaitu mencobakan

penggunaan web dengan software berbasis open source terhadap siswa kelas

IX. Hasil studi ini akan mengukur kebaikan dan ketepatan instrumen yang

akan digunakan.

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas yaitu pemanfaatan web dengan software berbasis open

source, sedangkan variabel terikat yaitu peningkatan berpikir kreatif siswa.

Peningkatan berpikir kreatif lebih khusus dibagi menjadi tiga sub variabel

yaitu aspek fluency, aspek flexibility, dan aspek elaboration.

Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat

pada tabel berikut :

Berpikir Kreatif Aspek Fluency (Y1) XY1

Berpikir Kreatif Aspek Flexibility (Y2) XY2

Berpikir Kreatif Aspek Elaboration (Y3)

XY3

Berpikir Kreatif Aspek Originality (Y4) XY4

Hubungan antar variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

XY1 : Berpikir kreatif aspek fluency menggunakan web dengan software

(23)

XY2 : Berpikir kreatif aspek flexibility menggunakan web dengan software

berbasis open source

XY3 : Berpikir kreatif aspek elaboration menggunakan web dengan

software berbasis open source

XY4 : Berpikir kreatif aspek originality menggunakan web dengan

software berbasis open source

Desain penelitian yang digunakan adalah one group time series design.

Desain ini digambarkan dengan stuktur desain sebagai berikut:

Tabel 3.2

Desain Penelitian One Group Time Series Design

Pre-test Treatment Post-test

O1 X O2

(Mira,2011:56)

Keterangan :

O1 = nilai pretest sebelum diberikan perlakuan

X = perlakuan (treatment) yang diberikan yaitu penggunaan web dengan

software berbasis open source (moodle) pada materi penggunaan

internet untuk memperoleh informasi

O2 = nilai posttest sesudah diberikan perlakuan

Perlakuan yang diberikan, yaitu penggunaan web dengan software berbasis

open source (moodle). Sebelum perlakuan subjek penelitian diberi pretest dan

setelah perlakuan diberi tes posttest. Tes yang diberikan adalah tes uraian yang

(24)

30

Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara (O1) dan

(O2) dalam situasi yang terkontrol.

Perbedaan antara pretest dan posttest diasumsikan sebagai dampak dari

treatment yang dilakukan. Pretest diberikan sebelum kelas eksperimen diberikan

perlakukan. Setelah diberi perlakuan, kelompok eksperimen ini diberikan posttest.

Kelompok eksperimen tidak dirubah, karena kelompok dalam satu kelas biasanya

sudah seimbang, sehingga tidak merusak kealamiahan kelas yang bersangkutan.

Peneliti tidak membentuk kelompok baru, karena peneliti menggunakan kelompok

yang sudah ada.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan objek penelitian yang akan dijadikan sumber

data dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:80) ”populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI di

SMPN 9 Cimahi tahun ajaran 2012-2013. Yang berjumlah 13 kelas, dan

beralamat di Jln. Mahar Martanegara No. 206. Leuwigajah-Cimahi Selatan.

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Siswa Kelas 9 SMPN 9 Cimahi

(25)

6 F 18 16 34

digunakan sampel penelitian. “Sampel merupakan sebagian dari populasi yang

akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam

bentuk mini” (Zainal Arifin, 2011:215). Penelitian ini mengambil teknik random

sampling yakni dengan mengambil sampel secara acak melalui undian. Seluruh

anggota sampel diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari sampel karena

karakteristik yang cenderung homogen diantara anggota populasi.

Penggunaan sampel menggunakan undian pada masing-masing kelas untuk

dijadikan sampel. Setelah dilakukan undian, kelas yang akan dijadikan sampel

adalah kelas IX-K yang berjumlah 32 orang siswa. Langkah-langkahnya sebagai

berikut:

Menggunakan data rekapitulasi kelas pada tabel 3.3 yang di jadikan

populasi penelitian yakni kelas XI di SMPN 9 Cimahi

1. Menggunting kertas dalam potongan kecil, kemudian menuliskan nomor

pada setiap kertas sesuai dengan nama kelas yang menjadi populasi.

2. Kertas kemudian digulung dan dimasukan ke dalam gelas untuk

(26)

32

3. Mengambil satu gulungan kertas, nomor yang keluar dari undian

merupakan sampel random yang digunakan dalam penelitian.

C. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang digunakan serta menjawab penelitian, maka

digunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat untuk

menyaring sejumlah data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Penelitian ini menggunakan tes sebagai instrumen penelitiannya. Menurut

Arikunto (2006:150) “instrumen tes adalah alat ukur yang diberikan kepada

individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan

ataupun perbuatan”. Selanjutnya, Munandar menjelaskan (2002:91) “tes

kreativitas dapat bersifat verbal, jika tugas yang dituntut diungkapkan dalam

kata-kata, atau bersifat figural, jika tugas yang dituntut diungkapkan dalam bentuk

gambar”. Berpikir kreatif atau berpikir devergen ini merupakan ranah kognitif.

Dimensi kognitif ini antara lain kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility),

elaborasi (elaboration) dan orisinil (originality). Untuk masing-masing unsur

dibuat tes tersendiri sesuai dengan indikator yang ada untuk masing-masing unsur

atau aspek.

Tes yang akan diberikan adalah tes subjektif yang pada umumnya berbentuk

uraian (esay). Tes bentuk uraian ini adalah sejenis tes kemampuan siswa yang

memerlukan pertanyaan berupa pembahasan uraian kata-kata, yang memiliki ciri

pertanyaan dengan diawali: bagaimana, jelaskan, mengapa, simpulkan dan

bandingkan. Soal-soal bentuk uraian ini biasanya tidak banyak, hanya sekitar 5-10

(27)

menginterpretasi, menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dan soal

bentuk uraian ini mengasah daya kreatifitas siswa.

Tes yang diberikan adalah tes bentuk uraian yang soalnya diambil dari

materi penggunaan internet untuk memperoleh informasi dengan mempertimbangkan indikator-indikator aspek dalam berpikir kreatif untuk tiap

aspek, dan menuntut jawaban dalam bentuk uraian untuk mengetahui proses

berpikir siswa. Tes ini berbentuk tes uraian yang mana tes uraian ini hampir sama

dengan angket dalam penyebarannya, hanya lebih ketat dalam pengerjaan, waktu,

tempat duduk, dan tes ini ditentukan dengan tester (pemberi tes) sesuai dengan

tujuan yang sudah ditentukan. Tes yang berbentuk uraian ini akan sama digunakan

untuk pretest dan posttest. Butir-butir dalam tes kemampuan berpikir kreatif ini

akan mencangkup soal-soal yang sesuai dengan indikator dari aspek berpikir

fluency, flexibility, elaboration, dan originality.

D. Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Untuk memperoleh data yang valid, instrumen atau alat evaluasinya harus

valid, karena itu instrumen evaluasi yang diukur harus dipersyaratkan valid agar

hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sesuai dengan objek. Menurut

Arikunto (2011:64), ketentuan penting dalam evaluasi adalah hasilnya harus

sesuai dengan keadaan yang di evaluasi. Data evaluasi yang baik harus sesuai

dengan kenyataan, disebut dengan data valid.

Adapun definisi dari validitas itu sendiri menurut Arikunto (2011:64) adalah

“suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

(28)

34

digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes,

yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes yang dilakukan dalam penelitian

adalah tes uraian. Tes yang berbentuk uraian akan memberikan banyak

kemungkinan kepada siswa untuk memberikan penilaian menurut caranya sendiri.

Untuk menguji validitas dapat digunakan rumus product – moment, sebagai

berikut :

(Arifin, 2012 : 254)

dimana :

rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasiakan

N = Jumlah responden

X = Skor item tes

Y = Skor responden

Untuk menginterprestasikan koefisien korelasi yang telah diperoleh adalah

dengan melihat tabel nilai r product moment. Untuk menginterprestasikan tingkat

validitasnya, maka koefisien korelasinya dikategorikan pada kriteria nilai berikut:

 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

 Antara 0,400 sampai dengan 0,600: sedang

 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

 Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

=

− ∑ ∑

(29)

Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat

signifikansinya dengan menggunakan rumus:

(Sudjana dan Ibrahim, 2009:149)

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf

signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Apabila thitung>ttabel,

berarti korelasi tersebut signifikan atau berarti.

2. Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes

itu sendiri jika hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan

tidak berarti. Menurut Arikunto (2011:86), “reliabilitas berhubungan dengan

masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Sedangkan

menurut Arifin (2012:258), ”reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi

dari suatu instrumen”.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown

sebagai berikut:

(Arikunto, 2010 : 223)

Keterangan :

r1/21/2 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

�=� √�−

√ −�

=

+

/ /

(30)

36

Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel pada taraf nyata 0,05

maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai reliabilitas lebih kecil

dari nilai rtabel maka instrumen dinyatakan belum reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Menganalis tingkat kesukaran soal yaitu, mengkaji soal-soal tes dari segi

kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar. Menurut Sudjana (2009:135), “asumsi yang digunakan untuk

memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan

reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut”.

Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar secara proporsional.

Menurut Arifin (2012:266), “perhitungan tingkat kesukaran soal adalah

pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki

tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal

tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu

mudah”.

Cara menghitung tingkat kesukaran pada penelitian ini yaitu menggunakan

proporsi menjawab benar (proportion correct), cara ini banyak digunakan karena

dianggap lebih mudah. Caranya adalah jumlah peserta didik yang menjawab benar

pada soal yang dianalisis dibagi dengan jumlah peserta didik. Persamaan yang

digunakan untuk menentukan proportion correct (p) adalah :

(31)

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

∑B = jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria

sebagai berikut :

(Arifin, 2012 : 272)

4. Daya Pembeda

Menganalisis daya pembeda yaitu, mengkaji soal-soal tes dari segi

kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam

kategori lemah/rendah dan kategori kuat/tinggi prestasinya. Artinya, bila soal

tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya rendah. Tetapi bila

diberikan kepada anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan

kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Tes yang tidak memiliki

daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan

kemampuan siswa yang sebenarnya. Menurut Arifin (2012:273) “perhitungan

daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta

didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu”. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin p > 0,70 = mudah

0,30 ≤ p ≤ 0,70 = sedang

(32)

38

mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai

kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi.

Sedangkan menurut Arikunto (2011:213) “daya pembeda soal adalah

kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”.

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

(Arikunto, 2011 : 213)

dimana :

J : jumlah peserta tes

JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut :

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)

D : 0,40 – 0,70 : baik (good)

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)

(33)

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian selanjutnya

diolah dan dianalisis, dengan maksud untuk menjawab pertanyaan penelitian dan

menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian

tersebut diterima atau ditolak.

Dari pengolahan data tersebut peneliti akan melakukan analisis yang

digunakan untuk melihat perbedaan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang

mengggunakan web dengan software berbasis open source. Dalam mengolah data

peneliti menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution)

versi 20, untuk mempermudah pengolahan data. Adapun langkah-langkah uji

statistik yang digunakan yaitu;

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Pengujian normalitas ini dilakukan apabila belum ada teori yang

menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dalam penelitian ini akan

digunakan uji normalitas data dengan menggunakan software SPSS versi 20

dengan uji normalitas one sample Kolmogrov Smirnov.

Uji persyaratan analisis menggunkaan uji normalitas data dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Singgih Santoso,

2003):

a. Menentukan nilai z untuk tiap-tiap variabel, dengan rumus:

SX−μ

(34)

40

dimana:

X = Skor data variabel yang akan diuji normalitasnya

μ = Nilai rata-rata

S = Standar deviasi

b. Menentukan luas daerah masing-masing nilai z yang diperoleh.

c. Menentukan peluang harapan, yaitu 1/n dan mengakumulasikan nilai

peluang harapan untuk baris selanjutnya.

d. Mencari selirih antara luas daerah z dengan peluang harapan (nilai

mutlak)

e. Mencari nilai selisih terbesar, yang merupakan nilai K-S hitung.

f. Mencari nilai K-S tabel dengan rumus:

1,36 D =

n

g. Membandingkan antara K-S hitung dengan K-S tabel, dengan kriteria:

- Jika K-S hitung > K-S tabel berarti data tidak normal

- Jika K-S hitung < K-S tabel berarti data normal.

h. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan Uji

Paired Sample T Test dengan menggunakan SPSS 20. Uji Paired Sample T Test

merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan

dari hasil belajar, yaitu pretest dan posttest yang saling berhubungan. Uji Paired

Sample T Test akan didapat nilai yang digunakan untuk menentukan apakah

hipotesis akan diterima atau ditolak. Kriteria pengujiannya, yaitu apabila nilai

(35)

(Sumber: file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND.../pertemuan_13-15.pdf)

t = Nilai t hitung

D = Rata-rata selisih pengukuran 1 & 2

SD = Standar deviasi selisih pengukuran 1 & 2

N = Jumlah sample

Apabila :

- t-hitung > t-tabel  Berbeda secara signifikan (H0 ditolak)

- t-hitung < t-tabel  Tidak berbeda secara signifikan (H0 diterima)

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, tahap

persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan diawali dengan kegiatan konsultasi mengenai rancangan

penelitian dengan dosen pembimbing. Selama persiapan rancangan, peneliti juga

melakukan studi pendahuluan di lokasi penelitian, untuk mendapatkan data awal,

menentukan populasi serta sampel yang dibutuhkan serta mengurus perizinan

pelaksanaan penelitian. Surat penelitian tersebut diantaranya:

a. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia No. 723/UN.40.1/PL./2012

b. Surat Izin Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia No.

1110/UN40.10/PL/2012

�= ��

(36)

42

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian termasuk

menyiapakan alat dan teknik untuk pengumpulan data serta pengumpulan

instrumen.

3. Tahap Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data yang penting untuk menyelesaikan masalah

penelitian sesuai dengan instrumen serta pedoman yang telah disusun dan

ditetapkan sebelumnya.

4. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian

Data yang terkumpul di lapangan kemudian diolah secara statistik untuk

menguji hipotesis penelitian, serta menarik kesimpulan hasil penelitian.

5. Tahap Pelaporan

Rumusan hasil penelitian kemudian disajikan kedalam laporan berbentuk

(37)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang

penggunaan web berbasis open source terhadap peningkatan berpikir kreatif siswa

pada mata pelajaran TIK, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

proses berpikir kreatif siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada

Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 9 Cimahi.

Simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:

1. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek fluency dengan

penggunaan web berbasis open source pada materi internet untuk

memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

2. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek flexibility dengan

penggunaan web berbasis open source pada materi internet untuk

memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

3. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek elaboration

dengan penggunaan web berbasis open source pada materi internet untuk

memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

4. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek originality dengan

(38)

84

memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

Penggunaan web berbasis open source pada Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 9 Cimahi dapat meningkatkan proses

berpikir kreatif siswa ranah kognitif yaitu, aspek fluency, aspek flexibility, aspek

elaboration dan aspek originality. Peningkatan proses berpikir kreatif siswa pada

mata pelajaran TIK diharapkan dapat mengatasi masalah yang menjadi latar

belakang penulis melakukan penelitian ini.

Namun peningkatan proses berpikir kreatif siswa juga dipengaruhi faktor –

faktor lain, salah satu faktor eksternal lain yang peneliti temukan di lapangan

antara lain adalah faktor ketersedian media pribadi (laptop/ komputer dan akses

internet) pada masing-masing siswa. Setiap siswa saat ini sudah memiliki laptop/

komputer dan akses internet di rumah, dengan kondisi tersebut siswa akan dengan

sangat mudah mempelajari kembali materi yang disampaikan dengan

menggunakan web berbasis open source. Maka dari itu web berbasis open source

merupakan salah satu bahan ajar yang baik untuk meningkatkan proses berpikir

kreatif siswa.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik

untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan

dan pengembang media pembelajaran. Penulis mencoba mengemukakan saran

(39)

1. Pihak Sekolah

a. Guru

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan

web berbasis open source dapat meningkatkan proses berpikir kreatif

ranah kognitif yaitu, aspek fluency, aspek flexibility, aspek elaboration

dan aspek originality. Peningkatan proses berpikir kreatif siswa pada

mata pelajaran TIK terletak pada proses pembelajaran. Oleh karena itu,

disarankan kegiatan belajar mengajar tidak hanya terpaku pada satu

bahan ajar atau bahan ajar yang itu-itu saja tetapi harus

menggunakan bahan yang lebih inovatif dan lebih menarik

sehingga dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar.

Penggunaan web berbasis open source dapat dijadikan alternatif untuk

menambah variasi media pembelajaran yang telah digunakan

sebelumnya.

2. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi

pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin

(40)

86

DAFTAR PUSTAKA

Ardi. (2012). Aspek-aspek Kreativitas. Tersedia:

http://www.psychologymania.com/2012/07/aspek-aspek-kreativitas.html (4 November 2012)

Arief. (2012). Pengenalan Web. http://rudyantoarief.com/wp/?tag=web-dinamis.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru,cetak

ke-2. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alamanti, Rini. (2011). Profil Kreativitas Siswa Dalam Memanfaatkan Limbah

Kertas Pada Pembelajaran Konsep Daur Ulang Limbah. Skripsi FPMIPA

UPI: Tidak di terbitkan.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press.

Darmawan, Deni. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tersedia: http://denidarma.wordpress.com/2008/11/22/pengembangan-sumberbelajar-tik/ (5 Desember 2012).

Defila, Februl. (2012). Media Pendidikan. Tersedia:

http://februl.wordpress.com/2012/09/09/media-pendidikan/ (7 Februari 2013).

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik penyusunan

Skripsi. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Khisniah, A. S. (2011). Korelasi antara Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui

Mind Map Dengan Hasil Belajar Siswa Pada konsep sistem Ekskresi.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d035_046054_chapter4.pdf (29 April 2012, 20:32)

Kustilawati, T. (2009). Profil Kemam-puan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada

Pembelajaran Sistem Saraf pada Quantum Learning.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_050634_chapter4.pdf (29 April 2012, 20:35)

(41)

Munandar, S.C.U. (1985). Mengem-bangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Grasindo. Jakarta.

Munandar, Utami. (2002). Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan

Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Munandar, Utami. (2002). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Munandar, Utami. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Nadya. (2012). Website Statis dan Dinamis.

http://rubahputih.blogspot.com/2012/02/website-statis-dan-website- dinamis.html#

Prakoso, Setyo, Kukuh. (2005). Membangun E-Learning dengan Moodle. Yogyakarta:Andi

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers.

Shalahudin. (2008). Java di Web. Bandung: Informatiaka

Sujana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono.(2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulalitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wheeler, David. 2012. Apa itu Free Open Software?.

http://mugos.ums.ac.id/pub/artikel/Foss/FOSS%2520%28uli%29.pdf

Wikipedia. (2012). Sumber Terbuka.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka

Wulan, S. (2010). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Problem Solving

pada Pokok Bahasan Penduduk dan Lingkungan.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s bio s d035 chapter4.pdf (29 April 2012; 20:32)

(42)

88

______, Kriteria Manajer Proyek Yang Baik.

http://donkzpunkz.wordpress.com/(5 Januari 2013)

Santoso, Singgih. (2003). SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo.

______, Teori Belajar Koognitif. http://www.ayobukasaja.com/2012/05/teori-

Gambar

Grafik 4.5 Skor Tes Berpikir Kreatif Aspek Originality
Tabel 4.22 Pengujian Hipotesis Aspek Originality
gambar, suara, film, animasi. Web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penulis melaksanakan penelitian pada bulan Mei- Juni 2014 di kawasan hutan pendidikan Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian “Nilai ekonomi cadangan karbon di

Ventrikel jantung: dibagi menjadi dua, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang merupakan dua ruangan besar pada jantung dengan otot yang lebih tebal daripada atrium.Bagian

Meletusnya Gunung Sinabung memberikan dampak yang sangat buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi penduduk Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.. No Nama

Jika pengguna memilih salah satu judul paper yang disediakan sebelumnya, sistem akan menampilkan isi lengkap dari paper tersebut mencakup Judul, Informasi Penulis, Abstrak, Kata

Nyawanya meninggalkan tubuhnya dengan sebuah senyum khas di wajahnya dan video kamera mengambil gambar wajahnya dari berbagai sudut, sebagai bukti akan dua hal: (i) bahwa ini

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jln Kolonel Wahid Udin Lingkungan II Kelurahan Serasan Jaya Sekayu

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika materi nilai

Data dari BMKG Kota Pematang Siantar mengenai letak geografis Kota Pematang Siantar sendiri bertitikdi garis 2° 53' 20&#34; - 3° 01' 00&#34; Lintang Utara dan yang memiliki