PENGARUH PENGGUNAAN WEB DENGAN SOFTWARE
BERBASIS OPEN SOURCE TERHADAP PENINGKATAN
BERPIKIR KREATIF SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IX di SMPN 9 Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Pendidikan Guru TIK
Oleh : Anisa 0800916
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Penggunaan Web Dengan
Software Berbasis Open Source
Terhadap Peningkatan Berpikir
Kreatif Siswa
Oleh Anisa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Anisa 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Anisa (0800916), Pengaruh Penggunaan Web dengan Software Berbasis Open
Source terhadap Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa.
Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2013.
Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu: “Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah penggunaan
web berbasis open source pada pembelajaran TIK?”. Secara lebih rinci rumusan masalah ini terdiri dari:
1. Apakah terdapat peningkatan aspek fluency (keterampilan berpikir lancar) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?
2. Apakah terdapat peningkatan aspek flexibility (keterampilan berpikir luwes) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?
3. Apakah terdapat peningkatan aspek elaboration (keterampilan berpikir merinci) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?
4. Apakah terdapat peningkatan aspek originality (keterampilan berpikir unik atau asli) siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada materi Internet untuk mengolah informasi pada Mata Pelajaran TIK kelas 9 di SMP Negeri 9 Cimahi?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode kuasi eksperimen dengan desain One Group Time Series. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian. Pengujian Hipotesis dengan Uji Paired Sample T Test.
Kesimpulan umum hasil penelitian ini ialah penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa. Secara khusus dijabarkan sebagai berikut: Penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa aspek fluency. Penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa aspek flexibility. Penggunaan
web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa
aspek elaboration. Penggunaan web berbasis open source mampu meningkatkan proses berpikir kreatif siswa aspek originality (keaslian).
DAFTAR ISI
E. Definisi Operasional ... 9
1. Definisi Web ... 9
2. Software Open Source ... 9
3. Peningkatan Berpikir Kreatif ... 9
BAB II PENGARUH PENGGUNAAN WEB DENGAN SOFTWARE BERBASIS OPEN SOURCE TERHADAP PENINGKATAN
2. Kelebihan dan Kekurangan Open Source ... 15
3. Open Source yang Dipakai dalam Penelitian yaitu Moodle ... 17
C. Peningkatan Berpikir Kreatif ... 18
1. Kreatifitas ... 18
2. Aspek-Aspek Kratifitas ... 20
3. Pentingnya Kreatifitas dalam Pendidikan ... 21
4. Faktor-Faktor yang Mempengarui Kreatiifitas ... 21
5. Ciri-Ciri Kreatifitas ... 22
D. Asumsi ... 24
E. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
1. Populasi Penelitian ... 30
2. Sampel Penelitian ... 31
1. Uji Validitas ... 33
2. Uji Reliabilitas ... 35
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 36
4. Daya Pembeda ... 37
E. Teknik Analisis Data ... 39
F. Prosedur Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43
1. Uji Validitas Instrumen ... 44
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 47
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 48
4. Daya Pembeda ... 50
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
C. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 57
1. Uji Normalitas ... 57
2. Uji Hipotesis ... 63
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68
BAB V SIMPUL DAN SARAN A. Simpulan ... 83
B. Rekomendasi ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Skor Tes Berpikir Kreatif Siswa Secara Keseluruhan
Grafik 4.2 Skor Tes Berpikir Kreatif Aspek Fluency
Grafik 4.3 Skor Tes Berpikir Kreatif Siswa Aspek Flexibility
Grafik 4.4 Skor Tes Berpikir Kreatif Aspek Elaboration
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.2 Desain Penelitian One Group Time Series Design
Tabel 3.3 Jumlah Populasi Siswa Kelas 9 SMPN 9 Cimahi
Tabel 4.1 Perhitungan Uji Validitas Instrumen
Tabel 4.2 Perhitungan Uji Validitas Instrumen
Tabel 4.3 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Secara Keseluruhan
Tabel 4.4 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tiap Butir Soal
Tabel 4.5 Tingkat Kesukaran Soal
Tabel 4.6 Pengelompokan Tingkat Kesukaran Soal
Tabel 4.7 Uji Daya Beda
Tabel 4.8 Skor Total Tes Berpikir Kreatif Siswa
Tabel 4.9 Skor Aspek Fluency
Tabel 4.10 Skor Aspek Flexibility
Tabel 4.11 Skor Aspek Elaboration
Tabel 4.12 Skor Aspek Originality
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest-Posttest Keseluruhan
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Aspek Fluency
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Aspek Flexibility
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Aspek Elaboration
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Aspek Originality
Tabel 4.18 Pengujian Hipotesis Umum
Tabel 4.19 Pengujian Hipotesis Aspek Fluency
Tabel 4.21 Pengujian Hipotesis Aspek Elaboration
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terjadinya perubahan paradigma dalam pendidikan dari teacher-centered
menuju student-centered menuntut siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar. Belajar adalah proses interaksi manusia
dengan lingkungannya. Ciri dari seseorang yang telah belajar adalah perubahan
tingkah laku, baik berubah dalam hal pengetahuannya, dari sebelumnya tahu
menjadi tidak tahu, atau dari segi keterampilan sebelumnya dari tidak bisa
menjadi bisa, atau sikapnya yang sebelumnya tidak baik menjadi baik.
Pembelajaran melibatkan dua pihak yaitu siswa dan guru. Jika sebelumnya guru
menjadi pusat kegiatan pembelajaran maka sekarang guru berfungsi sebagai
fasilitator kegiatan pembelajaran di kelas. Itu semua dapat terjadi akibat
perkembangan media informasi di sekitar kita sehingga pada saat ini guru
bukanlah satu-satunya sumber belajar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini begitu pesat sehingga mendorong peserta didik untuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam proses belajar untuk mencapai
tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Sumber belajar merupakan salah satu
komponen penting dalam proses pembelajaran yang merupakan daya yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung
2
Menurut Association for Educational and Communication Technology
(AECT):
Sumber belajar diartikan sebagai semua sumber, baik berupa data, orang maupun wujud tertentu yang dapat digunakan oleh anak didik dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar tersebut, sumber belajar dapat digunakan baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah anak didik mencapai tujuan belajarnya.
Perbaikan dan penyempurnaan sistem pengajaran merupakan upaya
meningkatkan hasil belajar siswa. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas
pengajaran sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan hasil belajar
dan motivasi yang tinggi dalam mengkuti proses pembelajaran oleh para siswa.
Upaya meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan senantiasa dicari, diteliti, dan
diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan diantaranya dengan
pengembangan bahan ajar kepada siswa oleh guru mata pelajaran. Seperti yang
tertera dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Pasal 20 bahwa:
“perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Dari PP tersebut
guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas
malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun
2007 tentang Standar Proses: “mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran
yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah
sumber belajar”.
Guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu
salah satu sumber belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu
sumber belajar yang sering digunakan saat ini yaitu penggunaan teknologi.
Teknologi membawa perubahan yang sangat besar terhadap perubahan sistem
pendidikan dan kurikulum yang berlaku dalam negara tertentu. Sistem pendidikan
yang bertitik tolak terhadap perkembangan teknologi menciptakan suatu akses
yang memudahkan manusia memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan.
Teknologi dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk
mengakses berbagai informasi yang secara langsung dapat meningkatkan
pengetahuan siswa bagi keberhasilannya dalam belajar.
Penguasaan teknologi khususnya bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) merupakan salah satu syarat wajib bagi guru-guru di sekolah.
Guru dalam hal ini adalah orang yang memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada anak didiknya, guru diharuskan bisa mentransfer ilmunya secara baik dan
berkualitas. Penggunaan metode konvensional, dimana guru berdiri di depan kelas
kemudian menerangkan pelajaran, itu dirasakan masih terdapat kekurangan. Bagi
anak didik yang tidak hadir dalam pembelajaran di kelas, maka anak didik
tersebut akan ketinggalan untuk mendapatkan pengetahuan yang seharusnya dia
dapat.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi persoalan di atas
adalah perlu adanya suatu mekanisme tambahan (suplemen) yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran tambahan sebagai pendamping guru. Guru dapat
membuat sebuah media pembelajaran yang berisi materi-materi yang diajarkan,
guru bisa menuliskan materi dari awal sampai akhir pertemuan, bahkan termasuk
di-4
update dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang
lebih baik. Penggunaan media berupa buku akan kesulitan untuk melakukan
proses update. Perlu adanya bentuk media pembelajaran yang mudah untuk di
update atau diperbaharui isinya.
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu web
berbasis open source dengan menggunakan CMS (Content Management System).
CMS adalah sebuah sistem yang memungkinkan kita untuk melakukan
manajemen isi dari suatu website yang kita bangun, sehingga memudahkan dalam
proses update. CMS merupakan sebuah bentuk software komputer berbasis web,
maka dengan proses upload ke internet, media pembelajaran tersebut akan dapat
di akses dimana saja dan kapan saja. Perlu diketahui bahwa fasilitas internet di
SMPN 9 Cimahi sudah sangat bagus, jadi tidak akan menjadi masalah bila media
pembelajaran ini diterapkan.
Open source merupakan suatu bentuk pemanfaatan software, dimana
pengembang media dapat mengembangkan software tersebut sesuai dengan
keadaan dan situasi yang diharapkan. Software yang berbasis open source
biasanya menggunakan GPL (General Public Licence), dimana software untuk
pembuatan website tersebut bebas digunakan tanpa harus membeli.
Berdasarkan wawancara dengan siswa SMPN 9 Cimahi tentang
pembelajaran TIK, rata-rata mereka mengatakan bahwa guru di kelas
menggunakan metode ceramah. Biasanya peserta didik di tuntut untuk menerima
pelajaran yang di anggap penting oleh guru dan menghafalnya. Model
pembelajaran yang selama ini hanya menekankan pada hafalan dan mencari suatu
ditinggalkan, kini beralih pada proses pemikiran yang tinggi termasuk berpikir
kreatif. Hal ini dikarenakan berpikir kreatif sangat dibutuhkan untuk menghadapi
berbagai perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah
saatnya proses pembelajaran yang menghambat kreatifitas siswa dihilangkan,
yaitu dengan memberi kebebasan kepada siswa dalam proses berpikirnya atau
dalam proses belajarnya.
Berpikir kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk melihat
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Setiap
siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif yang berbeda, begitupun dengan
tingkat kemampuan berpikirnya. Pengembangan kemampuan berpikir siswa perlu
dilakukan sejak dini, termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir
kritis dan berpikir kreatif.
Kebanyakan guru-guru di sekolah hanya menilai hasil belajar saja, jarang
ditemukan guru yang menilai aspek kreatifitas siswanya sehingga ini menjadi
salah satu masalah yang harus diteliti kebenarannya. Penelitian ini umumnya
merupakan metode atau pendekatan untuk mengetahui atau melihat gambaran
mengenai kreatifitas siswa. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “pengaruh penggunaan web
dengan software berbasis open source terhadap peningkatan berpikir kreatif
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka
perumusan masalah penelitian ini adalah “apakah terdapat peningkatan
kemampuan berpikir kreatif siswa setelah penggunaan web dengan software
berbasis open source pada pembelajaran TIK?”
Untuk menjawab permasalahan di atas, maka dirumuskan
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek fluency
(keterampilan berpikir lancar) setelah penggunaan web dengan software
berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh informasi mata
pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?
2. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek
flexibility (keterampilan berpikir luwes) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?
3. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek
elaboration (keterampilan berpikir merinci) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?
4. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa aspek
originality (keterampilan berpikir orisinil) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan peningkatan proses berpikir
kreatif siswa pada beberapa aspek, setelah penggunaan web dengan menggunakan
software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh informasi
mata pelajaran TIK kelas IX di SMPN 9 Cimahi.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek
fluency (keterampilan berpikir lancar) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek
flexibility (keterampilan berpikir luwes) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek
elaboration (keterampilan berpikir elaborasi) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
informasi mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 9 Cimahi?
4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan aspek
originality (keterampilan berpikir orisinil) setelah penggunaan web dengan software berbasis open source pada materi Internet untuk memperoleh
8
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak
baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, terutama pada peningkatan
kualitas belajar dan kreatifitas siswa. Penelitian ini juga diharapkan mampu
memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini menguji apakah web berbasis open source mampu
meningkatkan kreatifitas siswa. Jika terbukti web berbasis open source ini dapat
meningkatkan kreatifitas siswa, maka penelitian ini dapat menjadi rujukan
ataupun dapat mendukung teori yang terkait dengan pemanfaatan web berbasis
open source untuk pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan bisa jadi alternatif bahan belajar
untuk siswa bisa melatih berpikir kreatifnya dan mampu meningkatkan
pembelajaran TIK lebih baik lagi.
b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
kepada pendidik (guru) agar dapat meningkatkan kulaitas pengajarannya
secara optimal dengan menggunakan web berbasis open source sebagai
penunjang dalam pengajarannya khususnya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran TIK.
c. Bagi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, penelitian ini
diharapkan dapat menambah kajian keilmuan, khususnya kajian tentang
d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apakah
penggunaan web berbasis open source dapat meningkatkan berpikir
kreatif siswa.
E.
Definisi OperasionalUntuk mengoperasionalkan variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, maka akan di definisikan sebagai berikut:
1. Definisi web
Web yang dimaksud dalam penelitian ini adalah web sebagai penyebaran
informasi melalui internet. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses
informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa
gambar, suara, film, animasi. Web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen
yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru
dunia dan terhubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.
2. Software Open Source
Open Source adalah sebuah sistem baru dalam mendistribusikan perangkat
lunak kepada pengguna dengan memberikan program dan source code nya secara
gratis. Bahkan pengguna dapat mempelajari dan melakukan modifikasi untuk
membuat software tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Open Source yang
dipakai dalam penelitian ini yaitu Moodle.
3. Peningkatan Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah suatu pola pikir yang menghasilkan sesuatu yang
baru yang berbeda tapi lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan yang dimaksud
10
meningkatkan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran di kelas dengan
memanfaatkan web sebagai media pembelajaran.
Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan gagasan
baru, melihat hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada, berupa data atau
informasi yang diterimanya. Siswa yang memiliki kreatifitas dia mampu untuk
melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim sehingga
mampu menunjukan kelancaran, keluwesan, kelenturan dan orisinalitas dalam
berpikir. Aspek berpikir kreatif yang akan diteliti adalah pada dimensi proses,
yaitu:
a. Proses berpikir kreatif aspek fluency (berpikir lancar) adalah
kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Proses berpikir kreatif aspek flexibility (berpikir luwes) adalah
kemampuan untuk mengemukakan berbagai macam pemecahan atau
pendekatan terhadap masalah.
c. Proses berpikir kreatif aspek elaboration (berpikir merinci) adalah
kemampuan untuk memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan
atau produk.
d. Proses berpikir kreatif aspek originality (keterampilan berpikir orisinil)
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan
penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi penelitian, sampel
penelitian, instrumen penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengolahan
data, dan prosedur pelaksanaan penelitian.
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis karena
pemecahan masalah yang dijabarkan dalam rumusan masalah memerlukan
perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis
yang telah ditetapkan. Pandangan mengenai penelitian kuantitatif sebagai sebuah
pendekatan ini tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Zainal Arifin
(2011:29):
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Setiap melakukan pemecahan masalah tertentu kita harus memilih cara
atau metode yang tepat untuk membantu melakukan langkah-langkah
penelitian sehingga dapat diperoleh data dan langkah penyelesaian masalah
yang sesuai dengan maksud dan tujuan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode experimental. Menurut Zainal Arifin (2011:42)
28
menggunakan metode experimen karena penulis ingin mencobakan salah satu
perlakuan terhadap suatu kelompok kajian tertentu, yaitu mencobakan
penggunaan web dengan software berbasis open source terhadap siswa kelas
IX. Hasil studi ini akan mengukur kebaikan dan ketepatan instrumen yang
akan digunakan.
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas yaitu pemanfaatan web dengan software berbasis open
source, sedangkan variabel terikat yaitu peningkatan berpikir kreatif siswa.
Peningkatan berpikir kreatif lebih khusus dibagi menjadi tiga sub variabel
yaitu aspek fluency, aspek flexibility, dan aspek elaboration.
Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat
pada tabel berikut :
Berpikir Kreatif Aspek Fluency (Y1) XY1
Berpikir Kreatif Aspek Flexibility (Y2) XY2
Berpikir Kreatif Aspek Elaboration (Y3)
XY3
Berpikir Kreatif Aspek Originality (Y4) XY4
Hubungan antar variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
XY1 : Berpikir kreatif aspek fluency menggunakan web dengan software
XY2 : Berpikir kreatif aspek flexibility menggunakan web dengan software
berbasis open source
XY3 : Berpikir kreatif aspek elaboration menggunakan web dengan
software berbasis open source
XY4 : Berpikir kreatif aspek originality menggunakan web dengan
software berbasis open source
Desain penelitian yang digunakan adalah one group time series design.
Desain ini digambarkan dengan stuktur desain sebagai berikut:
Tabel 3.2
Desain Penelitian One Group Time Series Design
Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2
(Mira,2011:56)
Keterangan :
O1 = nilai pretest sebelum diberikan perlakuan
X = perlakuan (treatment) yang diberikan yaitu penggunaan web dengan
software berbasis open source (moodle) pada materi penggunaan
internet untuk memperoleh informasi
O2 = nilai posttest sesudah diberikan perlakuan
Perlakuan yang diberikan, yaitu penggunaan web dengan software berbasis
open source (moodle). Sebelum perlakuan subjek penelitian diberi pretest dan
setelah perlakuan diberi tes posttest. Tes yang diberikan adalah tes uraian yang
30
Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara (O1) dan
(O2) dalam situasi yang terkontrol.
Perbedaan antara pretest dan posttest diasumsikan sebagai dampak dari
treatment yang dilakukan. Pretest diberikan sebelum kelas eksperimen diberikan
perlakukan. Setelah diberi perlakuan, kelompok eksperimen ini diberikan posttest.
Kelompok eksperimen tidak dirubah, karena kelompok dalam satu kelas biasanya
sudah seimbang, sehingga tidak merusak kealamiahan kelas yang bersangkutan.
Peneliti tidak membentuk kelompok baru, karena peneliti menggunakan kelompok
yang sudah ada.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan objek penelitian yang akan dijadikan sumber
data dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:80) ”populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI di
SMPN 9 Cimahi tahun ajaran 2012-2013. Yang berjumlah 13 kelas, dan
beralamat di Jln. Mahar Martanegara No. 206. Leuwigajah-Cimahi Selatan.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi Siswa Kelas 9 SMPN 9 Cimahi
6 F 18 16 34
digunakan sampel penelitian. “Sampel merupakan sebagian dari populasi yang
akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam
bentuk mini” (Zainal Arifin, 2011:215). Penelitian ini mengambil teknik random
sampling yakni dengan mengambil sampel secara acak melalui undian. Seluruh
anggota sampel diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari sampel karena
karakteristik yang cenderung homogen diantara anggota populasi.
Penggunaan sampel menggunakan undian pada masing-masing kelas untuk
dijadikan sampel. Setelah dilakukan undian, kelas yang akan dijadikan sampel
adalah kelas IX-K yang berjumlah 32 orang siswa. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
Menggunakan data rekapitulasi kelas pada tabel 3.3 yang di jadikan
populasi penelitian yakni kelas XI di SMPN 9 Cimahi
1. Menggunting kertas dalam potongan kecil, kemudian menuliskan nomor
pada setiap kertas sesuai dengan nama kelas yang menjadi populasi.
2. Kertas kemudian digulung dan dimasukan ke dalam gelas untuk
32
3. Mengambil satu gulungan kertas, nomor yang keluar dari undian
merupakan sampel random yang digunakan dalam penelitian.
C. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang digunakan serta menjawab penelitian, maka
digunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat untuk
menyaring sejumlah data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Penelitian ini menggunakan tes sebagai instrumen penelitiannya. Menurut
Arikunto (2006:150) “instrumen tes adalah alat ukur yang diberikan kepada
individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan
ataupun perbuatan”. Selanjutnya, Munandar menjelaskan (2002:91) “tes
kreativitas dapat bersifat verbal, jika tugas yang dituntut diungkapkan dalam
kata-kata, atau bersifat figural, jika tugas yang dituntut diungkapkan dalam bentuk
gambar”. Berpikir kreatif atau berpikir devergen ini merupakan ranah kognitif.
Dimensi kognitif ini antara lain kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility),
elaborasi (elaboration) dan orisinil (originality). Untuk masing-masing unsur
dibuat tes tersendiri sesuai dengan indikator yang ada untuk masing-masing unsur
atau aspek.
Tes yang akan diberikan adalah tes subjektif yang pada umumnya berbentuk
uraian (esay). Tes bentuk uraian ini adalah sejenis tes kemampuan siswa yang
memerlukan pertanyaan berupa pembahasan uraian kata-kata, yang memiliki ciri
pertanyaan dengan diawali: bagaimana, jelaskan, mengapa, simpulkan dan
bandingkan. Soal-soal bentuk uraian ini biasanya tidak banyak, hanya sekitar 5-10
menginterpretasi, menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dan soal
bentuk uraian ini mengasah daya kreatifitas siswa.
Tes yang diberikan adalah tes bentuk uraian yang soalnya diambil dari
materi penggunaan internet untuk memperoleh informasi dengan mempertimbangkan indikator-indikator aspek dalam berpikir kreatif untuk tiap
aspek, dan menuntut jawaban dalam bentuk uraian untuk mengetahui proses
berpikir siswa. Tes ini berbentuk tes uraian yang mana tes uraian ini hampir sama
dengan angket dalam penyebarannya, hanya lebih ketat dalam pengerjaan, waktu,
tempat duduk, dan tes ini ditentukan dengan tester (pemberi tes) sesuai dengan
tujuan yang sudah ditentukan. Tes yang berbentuk uraian ini akan sama digunakan
untuk pretest dan posttest. Butir-butir dalam tes kemampuan berpikir kreatif ini
akan mencangkup soal-soal yang sesuai dengan indikator dari aspek berpikir
fluency, flexibility, elaboration, dan originality.
D. Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk memperoleh data yang valid, instrumen atau alat evaluasinya harus
valid, karena itu instrumen evaluasi yang diukur harus dipersyaratkan valid agar
hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sesuai dengan objek. Menurut
Arikunto (2011:64), ketentuan penting dalam evaluasi adalah hasilnya harus
sesuai dengan keadaan yang di evaluasi. Data evaluasi yang baik harus sesuai
dengan kenyataan, disebut dengan data valid.
Adapun definisi dari validitas itu sendiri menurut Arikunto (2011:64) adalah
“suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
34
digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes,
yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes yang dilakukan dalam penelitian
adalah tes uraian. Tes yang berbentuk uraian akan memberikan banyak
kemungkinan kepada siswa untuk memberikan penilaian menurut caranya sendiri.
Untuk menguji validitas dapat digunakan rumus product – moment, sebagai
berikut :
(Arifin, 2012 : 254)
dimana :
rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasiakan
N = Jumlah responden
X = Skor item tes
Y = Skor responden
Untuk menginterprestasikan koefisien korelasi yang telah diperoleh adalah
dengan melihat tabel nilai r product moment. Untuk menginterprestasikan tingkat
validitasnya, maka koefisien korelasinya dikategorikan pada kriteria nilai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600: sedang
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah
�
=
�
∑
− ∑ ∑
Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat
signifikansinya dengan menggunakan rumus:
(Sudjana dan Ibrahim, 2009:149)
Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf
signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Apabila thitung>ttabel,
berarti korelasi tersebut signifikan atau berarti.
2. Uji Reliabilitas
Pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes
itu sendiri jika hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan
tidak berarti. Menurut Arikunto (2011:86), “reliabilitas berhubungan dengan
masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Sedangkan
menurut Arifin (2012:258), ”reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi
dari suatu instrumen”.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown
sebagai berikut:
(Arikunto, 2010 : 223)
Keterangan :
r1/21/2 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
�=� √�−
√ −�
�
=
+
�
�
�
/ /36
Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel pada taraf nyata 0,05
maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai reliabilitas lebih kecil
dari nilai rtabel maka instrumen dinyatakan belum reliabel.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Menganalis tingkat kesukaran soal yaitu, mengkaji soal-soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar. Menurut Sudjana (2009:135), “asumsi yang digunakan untuk
memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan
reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut”.
Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar secara proporsional.
Menurut Arifin (2012:266), “perhitungan tingkat kesukaran soal adalah
pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki
tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal
tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu
mudah”.
Cara menghitung tingkat kesukaran pada penelitian ini yaitu menggunakan
proporsi menjawab benar (proportion correct), cara ini banyak digunakan karena
dianggap lebih mudah. Caranya adalah jumlah peserta didik yang menjawab benar
pada soal yang dianalisis dibagi dengan jumlah peserta didik. Persamaan yang
digunakan untuk menentukan proportion correct (p) adalah :
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
∑B = jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = jumlah peserta didik
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria
sebagai berikut :
(Arifin, 2012 : 272)
4. Daya Pembeda
Menganalisis daya pembeda yaitu, mengkaji soal-soal tes dari segi
kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam
kategori lemah/rendah dan kategori kuat/tinggi prestasinya. Artinya, bila soal
tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya rendah. Tetapi bila
diberikan kepada anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan
kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Tes yang tidak memiliki
daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan
kemampuan siswa yang sebenarnya. Menurut Arifin (2012:273) “perhitungan
daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta
didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria
tertentu”. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin p > 0,70 = mudah
0,30 ≤ p ≤ 0,70 = sedang
38
mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai
kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi.
Sedangkan menurut Arikunto (2011:213) “daya pembeda soal adalah
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,
disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :
(Arikunto, 2011 : 213)
dimana :
J : jumlah peserta tes
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut :
D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian selanjutnya
diolah dan dianalisis, dengan maksud untuk menjawab pertanyaan penelitian dan
menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian
tersebut diterima atau ditolak.
Dari pengolahan data tersebut peneliti akan melakukan analisis yang
digunakan untuk melihat perbedaan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang
mengggunakan web dengan software berbasis open source. Dalam mengolah data
peneliti menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 20, untuk mempermudah pengolahan data. Adapun langkah-langkah uji
statistik yang digunakan yaitu;
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Pengujian normalitas ini dilakukan apabila belum ada teori yang
menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dalam penelitian ini akan
digunakan uji normalitas data dengan menggunakan software SPSS versi 20
dengan uji normalitas one sample Kolmogrov Smirnov.
Uji persyaratan analisis menggunkaan uji normalitas data dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Singgih Santoso,
2003):
a. Menentukan nilai z untuk tiap-tiap variabel, dengan rumus:
SX−μ
40
dimana:
X = Skor data variabel yang akan diuji normalitasnya
μ = Nilai rata-rata
S = Standar deviasi
b. Menentukan luas daerah masing-masing nilai z yang diperoleh.
c. Menentukan peluang harapan, yaitu 1/n dan mengakumulasikan nilai
peluang harapan untuk baris selanjutnya.
d. Mencari selirih antara luas daerah z dengan peluang harapan (nilai
mutlak)
e. Mencari nilai selisih terbesar, yang merupakan nilai K-S hitung.
f. Mencari nilai K-S tabel dengan rumus:
1,36 D =
n
g. Membandingkan antara K-S hitung dengan K-S tabel, dengan kriteria:
- Jika K-S hitung > K-S tabel berarti data tidak normal
- Jika K-S hitung < K-S tabel berarti data normal.
h. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan Uji
Paired Sample T Test dengan menggunakan SPSS 20. Uji Paired Sample T Test
merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan
dari hasil belajar, yaitu pretest dan posttest yang saling berhubungan. Uji Paired
Sample T Test akan didapat nilai yang digunakan untuk menentukan apakah
hipotesis akan diterima atau ditolak. Kriteria pengujiannya, yaitu apabila nilai
(Sumber: file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND.../pertemuan_13-15.pdf)
t = Nilai t hitung
D = Rata-rata selisih pengukuran 1 & 2
SD = Standar deviasi selisih pengukuran 1 & 2
N = Jumlah sample
Apabila :
- t-hitung > t-tabel Berbeda secara signifikan (H0 ditolak)
- t-hitung < t-tabel Tidak berbeda secara signifikan (H0 diterima)
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, tahap
persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan kegiatan konsultasi mengenai rancangan
penelitian dengan dosen pembimbing. Selama persiapan rancangan, peneliti juga
melakukan studi pendahuluan di lokasi penelitian, untuk mendapatkan data awal,
menentukan populasi serta sampel yang dibutuhkan serta mengurus perizinan
pelaksanaan penelitian. Surat penelitian tersebut diantaranya:
a. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia No. 723/UN.40.1/PL./2012
b. Surat Izin Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia No.
1110/UN40.10/PL/2012
�= ���
42
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian termasuk
menyiapakan alat dan teknik untuk pengumpulan data serta pengumpulan
instrumen.
3. Tahap Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data yang penting untuk menyelesaikan masalah
penelitian sesuai dengan instrumen serta pedoman yang telah disusun dan
ditetapkan sebelumnya.
4. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian
Data yang terkumpul di lapangan kemudian diolah secara statistik untuk
menguji hipotesis penelitian, serta menarik kesimpulan hasil penelitian.
5. Tahap Pelaporan
Rumusan hasil penelitian kemudian disajikan kedalam laporan berbentuk
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
penggunaan web berbasis open source terhadap peningkatan berpikir kreatif siswa
pada mata pelajaran TIK, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
proses berpikir kreatif siswa setelah penggunaan web berbasis open source pada
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 9 Cimahi.
Simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek fluency dengan
penggunaan web berbasis open source pada materi internet untuk
memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek flexibility dengan
penggunaan web berbasis open source pada materi internet untuk
memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
3. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek elaboration
dengan penggunaan web berbasis open source pada materi internet untuk
memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
4. Terdapat peningkatan proses berpikir kreatif siswa aspek originality dengan
84
memperoleh informasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Penggunaan web berbasis open source pada Mata Pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 9 Cimahi dapat meningkatkan proses
berpikir kreatif siswa ranah kognitif yaitu, aspek fluency, aspek flexibility, aspek
elaboration dan aspek originality. Peningkatan proses berpikir kreatif siswa pada
mata pelajaran TIK diharapkan dapat mengatasi masalah yang menjadi latar
belakang penulis melakukan penelitian ini.
Namun peningkatan proses berpikir kreatif siswa juga dipengaruhi faktor –
faktor lain, salah satu faktor eksternal lain yang peneliti temukan di lapangan
antara lain adalah faktor ketersedian media pribadi (laptop/ komputer dan akses
internet) pada masing-masing siswa. Setiap siswa saat ini sudah memiliki laptop/
komputer dan akses internet di rumah, dengan kondisi tersebut siswa akan dengan
sangat mudah mempelajari kembali materi yang disampaikan dengan
menggunakan web berbasis open source. Maka dari itu web berbasis open source
merupakan salah satu bahan ajar yang baik untuk meningkatkan proses berpikir
kreatif siswa.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik
untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan
dan pengembang media pembelajaran. Penulis mencoba mengemukakan saran
1. Pihak Sekolah
a. Guru
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan
web berbasis open source dapat meningkatkan proses berpikir kreatif
ranah kognitif yaitu, aspek fluency, aspek flexibility, aspek elaboration
dan aspek originality. Peningkatan proses berpikir kreatif siswa pada
mata pelajaran TIK terletak pada proses pembelajaran. Oleh karena itu,
disarankan kegiatan belajar mengajar tidak hanya terpaku pada satu
bahan ajar atau bahan ajar yang itu-itu saja tetapi harus
menggunakan bahan yang lebih inovatif dan lebih menarik
sehingga dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar.
Penggunaan web berbasis open source dapat dijadikan alternatif untuk
menambah variasi media pembelajaran yang telah digunakan
sebelumnya.
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi
pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin
86
DAFTAR PUSTAKA
Ardi. (2012). Aspek-aspek Kreativitas. Tersedia:
http://www.psychologymania.com/2012/07/aspek-aspek-kreativitas.html (4 November 2012)
Arief. (2012). Pengenalan Web. http://rudyantoarief.com/wp/?tag=web-dinamis.
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru,cetak
ke-2. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Alamanti, Rini. (2011). Profil Kreativitas Siswa Dalam Memanfaatkan Limbah
Kertas Pada Pembelajaran Konsep Daur Ulang Limbah. Skripsi FPMIPA
UPI: Tidak di terbitkan.
Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press.
Darmawan, Deni. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tersedia: http://denidarma.wordpress.com/2008/11/22/pengembangan-sumberbelajar-tik/ (5 Desember 2012).
Defila, Februl. (2012). Media Pendidikan. Tersedia:
http://februl.wordpress.com/2012/09/09/media-pendidikan/ (7 Februari 2013).
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik penyusunan
Skripsi. Jakarta: Pt Rineka Cipta.
Khisniah, A. S. (2011). Korelasi antara Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui
Mind Map Dengan Hasil Belajar Siswa Pada konsep sistem Ekskresi.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d035_046054_chapter4.pdf (29 April 2012, 20:32)
Kustilawati, T. (2009). Profil Kemam-puan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada
Pembelajaran Sistem Saraf pada Quantum Learning.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_050634_chapter4.pdf (29 April 2012, 20:35)
Munandar, S.C.U. (1985). Mengem-bangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Grasindo. Jakarta.
Munandar, Utami. (2002). Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Munandar, Utami. (2002). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Munandar, Utami. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Nadya. (2012). Website Statis dan Dinamis.
http://rubahputih.blogspot.com/2012/02/website-statis-dan-website- dinamis.html#
Prakoso, Setyo, Kukuh. (2005). Membangun E-Learning dengan Moodle. Yogyakarta:Andi
Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers.
Shalahudin. (2008). Java di Web. Bandung: Informatiaka
Sujana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono.(2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulalitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wheeler, David. 2012. Apa itu Free Open Software?.
http://mugos.ums.ac.id/pub/artikel/Foss/FOSS%2520%28uli%29.pdf
Wikipedia. (2012). Sumber Terbuka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka
Wulan, S. (2010). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Problem Solving
pada Pokok Bahasan Penduduk dan Lingkungan.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s bio s d035 chapter4.pdf (29 April 2012; 20:32)
88
______, Kriteria Manajer Proyek Yang Baik.
http://donkzpunkz.wordpress.com/(5 Januari 2013)
Santoso, Singgih. (2003). SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo.
______, Teori Belajar Koognitif. http://www.ayobukasaja.com/2012/05/teori-