• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASI

KERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN

TINGGI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh

AHMAD SOLIHIN AZHARI

0907365

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Pengaruh Penempatan Pegawai

Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di

Bidang Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat

Oleh

Ahmad Solihin Azhari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ahmad Solihin Azhari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penempatan pegawai yang terjadi, bagaimana motivasi kerja pegawai, serta seberapa besar pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai yang berlangsung di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai yang berlangsung di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Provinsi Jawa Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebanyak 31 pegawai.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) menunjukan bahwa rata-rata kecenderungan umum untuk variabel X (Penempatan Pegawai) sebesar 3,61 dan berada dalam kategori baik. Sedangkan rata-rata kecenderungan umum untuk variabel Y (Motivasi Kerja) sebesar 4,14 berada dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas distribusi data, diketahui bahwa variabel X berdistribusi normal dan Variabel Y berdistribusi tidak normal. Dilihat dari perhitungan koefisien korelasi ( ) dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,453 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel X dan variabel Y, serta nilai uji signifikan sebesar 2,738 terbukti signifikan karena (2,738) > (2,045).

Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y ditunjukan dari hasil perolehan analisis koefisien determinasi (KD) sebesar 20,52%, ini menggambarkan bahwa pengaruh penempatan pegawai adalah sebesar 20,52% dan sisanya sebesar dipengaruhi oleh faktor lain.

(5)

ABSTRACT

The study is titled "The Effect Of Employee Placement Toward Employee Motivation in Secondary Education and Higher Education Department of West Java Province". The issues raised in this study is how the staffing happened, how the motivation of employees, and how much influence the placement of an employee on employee motivation which took place in the field of Secondary Education and Higher Education Department of West Java Province.

The general purpose of this research is to gain a clear picture of the effect of employee placement on employee motivation which took place at the Secondary and Higher Education Department of West Java Province.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach that is supported by the literature study. Data collection techniques used through the questionnaire enclosed with a 5 rating scale (Likert). Population data sources used in this study were employees in Secondary Education and Higher Education Department of West Java Province as many as 31 employees.

Based on the results of data processing are calculated by using the WMS (Weight Means Scored) shows that the average general tendency for the variable X (Employee Placement) of 3.61 and be in good category. While the average general tendency for the variable Y (Work Motivation) of 4.14 is in the excellent category.

Based on the results of testing normality of data distribution, it is known that the normal distribution of the variables X and Y variables are not normally distributed. Seen from the calculation of the correlation coefficient (rcount) by using the Pearson Product Moment correlation formula obtained correlation coefficient of 0.453 which shows that there is a fairly strong relationship between the variables X and Y, as well as a significant test value of 2.738 proved significant because rcount (2,738)> ttable (2.045).

The magnitude of the effect of variable X to variable Y is shown from the results of analysis of the acquisition of determination coefficient (KD) of 20.52%, this illustrates that the effect of staffing amounted to 20.52% and the rest was influenced by other factors.

(6)

Ahmad Solihin Azhari, 2013

Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Pegawai Di Bidang Pendidikan Menengah dan

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8

A. Kajian Pustaka... 8

1. Manajemen Sumbar Daya Manusia... 8

2. Konsep Penempatan Pegawai... 9

3. Konsep Motivasi Kerja... 20

4. Pengaruh Penempatan Pegawai Dengan Motivasi Kerja 37 B. Kerangka Pikir Penelitian... 38

C. Hipotesis Penelitian... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 41

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian... 42

(7)

Ahmad Solihin Azhari, 2013

Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Pegawai Di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

C. Metode Penelitian... 47

D. Definisi Operasional... 48

E. Instrumen Penelitian... 50

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian... 56

1. Uji Validitas... 56

2. Uji Reabilitas... 61

G. Teknik Pengumpulan Data... 64

H. Analisis Data... 66

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 70

A. Hasil Pengolahan Data... 70

1. Seleksi Data... 70

2. Hasil Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-rata... 71

3. Hasil Normalitas Distribusi Data... 88

4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian... 92

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 94

1. Gambaran Penempatan Pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat... 94

2. Gambaran Motivasi Kerja Pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat... 96

3. Gambaran Penempatan Pegawai yang berpengaruh Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat... 98

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 100

A. Kesimpulan... 100

B. Saran... ... 101

(8)

Ahmad Solihin Azhari, 2013

Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Pegawai Di Bidang Pendidikan Menengah dan

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 108

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Populasi Penelitian………... 42

Tabel 3.2 Perhitungan Besaran Sampel... 44

Tabel 3.3 Tabel Skala Likert... 52

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel X... 53

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y... 54

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X... 58

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y... 58

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 63

Tabel 3.9 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 67

Tabel 3.10 Kriteria Harga Koefisien Korelasi... 69

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket... 72

Tabel 4.2 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS... 73

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan WMS Variabel X... 74

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y... 82

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas... 89

(9)

Ahmad Solihin Azhari, 2013

Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Pegawai Di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ciri-Ciri Orang Termotivasi…...………...23

Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Maslow...26

Gambar 2.3 Kerangka Pikir Penelitian………..39

Gambar 3.1 Desain Penelitian...46

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Variabel X…...………92

(10)

Ahmad Solihin Azhari, 2013

Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Pegawai Di Bidang Pendidikan Menengah dan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-kisi dan Angket Penelitian

LAMPIRAN 2 Perhitungan Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen

LAMPIRAN 3 Perhitungan Data Penelitian

LAMPIRAN 4 Tabel-tabel Statistik

LAMPIRAN 5 Profil Lembaga

LAMPIRAN 6 Korespondensi

LAMPIRAN 7 Perkembangan Bimbingan Skripsi

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga yang menyelenggarakan pendidikan ditingkat Provinsi untuk mencapai tujuan melalui kerjasama. Kerjasama dapat berjalan dengan baik jika semua unsur dalam organisasi terutama sumber daya manusia dapat terlibat secara aktif dan memiliki dorongan untuk bersama-sama dalam mencapai tujuan. Usaha mencapai tujuan organisasi melalui sumber daya manusia perlu memahami motivasi mereka dalam bekerja, terutama untuk para pegawai dengan penekanan pada motivasi kerja. Motivasi yang timbul dari diri pegawai sendiri untuk bekerja berprestasi akan mampu mencapai kepuasan kerjanya, tercapainya kinerja organisasi yang maksimal dan tercapainya tujuan organisasi. Motivasi berawal dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menciptakan ketegangan yang menimbulkan dorongan-dorongan dalam diri seseorang. Dorongan-dorongan ini menimbulkan upaya pencarian guna memenuhi atau memuaskan kebutuhan. Menurut Fattah, N (1996:19) menjelaskan bahwa,“pada hakekatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi tertentu.” Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku, sedangkan tujuan berfungsi sebagai mengarahkan perilaku. Proses motivasi sebagian besar diarahkan untuk memenuhi dan mencapai tujuan.

Motivasi sangat berperan penting dalam sebuah organisasi karena motivasi akan berdampak pada sikap dan cara kerja para pegawai bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi atau lembaga terkait, selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Siagian, Sondang P. (2004:138),

(12)

2

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ketika praktik Internship Manajemen Pendidikan (IMP) terdapat beberapa hambatan mengenai motivasi kerja pegawai yang diamati melalui perilaku kerja, diantaranya : Menurunnya motivasi pegawai dalam melaksanakan tugasnya,

terlihat dari masih kurangnya rasa tanggung jawab akan pekerjaan yang diberikan, beberapa pegawai yang tidak disiplin dengan ketentuan jam kerja hal ini mencerminkan bahwa semangat kerja para pegawai masih kurang.

Menurunnya motivasi kerja para pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengakibatkan terganggunya jalan untuk menuju tujuan dan sasaran dari lembaga tersebut dengan baik.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai, seperti yang dikemukakan oleh Nitisemito, Alex S.(1992:17),

Adapun berbagai macam upaya yang dapat dilakukan oleh organisasi agar pegawai memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah antara lain : pemberian gaji yang cukup; sekali-kali menciptakan suasana santai; memperhatikan harga diri; menempatkan pegawai pada posisi yang tepat; memberikan kesempatan untuk maju; memperhatikan perasaan aman pegawai; mengusahakan loyalitas pegawai; sekali-kali mengajak pegawai berunding; memberikan insentif; fasilitas kerja yang cukup dan menyenangkan

Dan dari hasil studi pendahuluan diatas, peneliti berpendapat bahwa masalah mengenai motivasi pegawai ada hubungannya dengan penempatan kerja yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh suatu

jabatan atau pekerjaan. Penempatan pegawai yang baik dapat memotivasi pegawai yang bisa berdampak pada pegawai dalam melaksanakan tugas dan

(13)

Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan atau suatu lembaga, karena penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan atau lembaga dalam mencapai tujuan yang di harapkan. Siagian, Sondang P. (1998:23) menjelaskan bahwa, “tingkat efektifitas dan efisien organisasi dalam mewujudkan tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankannya.”

Kemudian dalam bukunya Sastrohadiwiryo (2002:162) menjelaskan bahwa:

Penempatan (placement) merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia, karena mempunyai hubungan yang erat dengan efesiensi dan keadilan (setiap karyawan diberikan peluang yang sama untuk berkembang atau aktualisasi diri).

Lebih lanjut Sastrohadiwiryo (2002:162) menjelaskan bahwa,

Penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab.

Penempatan ini harus didasarkan pada deskripsi pekerjaan dan spesifikasi

(14)

4

Kompetensi umum adalah kemampuan dan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan dan perilaku yang diperlukan dalam rnelaksanakan tugas jabatan struktural yang dipangkunya. Kompetensi khusus adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil berupa keahlian untuk melaksanakan tugas jabatan struktural yang dipangkunya.

Dengan penempatan kerja yang tepat dan sesuai dengan kompetensi akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi dan pada akhirnya kinerja pegawai akan mencapai hasil yang optimal bahkan kreativitas pegawai diharapkan dapat berkembang.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui secara empirik mengenai Pengaruh Penempatan Pegawai dengan Motivasi Kerja Pegawai. Untuk itu penulis mengajukan judul penelitian adalah “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Pegawai”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi dan perumusan masalah merupakan gambaran secara umum mengenai ruang lingkup penelitian, pembatasan bidang penelitian dan penelaahan variabel penelitian. Variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Variabel X (Penempatan Pegawai)

Penempatan merupakan penugasan atau penugasan kembali dari seorang pegawai lama ataupun pegawai baru pada sebuah pekerjaan baru. Dalam penelitian ini dimensi penempatan pegawai meliputi (1) latar belakang pendidikan; (2) keterampilan; (3) pengetahuan;(4) pengalaman; dan (5) karakteristik kepribadian; (6) kesehatan fisik dan mental.

2. Variabel Y (Motivasi Kerja)

Menurut Hasibuan, Malayu S.P (2009: 219) berpendapat bahwa, “motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan

(15)

dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan dorongan atau daya penggerak yang menciptakan kagairahan kerja seseorang, dan hal itu yang mendorong pegawai sebagai bagian dari organisasi untuk bekerja semaksimal mungkin. Dalam penelitian ini dimensi motivasi pegawai meliputi (1) tanggung jawab; (2) disiplin; (3) prestasi; (4) kerjasama; (5) kreatifitas dan inisiatif; (6) loyalitas.

Berdasarkan uraian latar belakang dan batasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka masalah penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai bidang pendidikan menengah dan tinggi di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran penempatan kerja pegawai yang dilakukan di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

2. Bagaimana gambaran motivasi kerja di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

3. Seberapa besar pengaruh penempatan kerja terhadap motivasi kerja di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Sebagai pedoman untuk arah dan tolok ukur keberhasilan penelitian, telah dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi jelas tentang pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi pegawai di

lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur tertentu

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(16)

6

b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang motivasi kerja di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

c. Untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja terhadap motivasi kerja di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi penulis khususnya

yang melakukan penelitian dan bagi lokasi penelitian serta jurusan. Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain:

1. Melalui hasil penelitian ini diharapkan memperkaya kajian ilmu dari disiplin ilmu Administrasi Pendidikan dan lebih memperbanyak ragam penelitian untuk dijadikan referensi sebagai karya ilmiah

2. Melalui hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan yang positif dan bermanfaat bagi lembaga dalam mengembangkan dan meningkatkan motivasi kerja melalui penempatan kerja yang sesuai Memberikan kontribusi dalam penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis sehingga dapat mengembangkan pola pikir serta pengalaman untuk menggarap ilmu Administrasi Pendidikan lebih dalam khususnya dalam lingkup manajemen sumber daya manusia.

E. Stuktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

B. Identifikasi dan Permasalahan Penelitia C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Stuktur Organisasi Skripsi Bab II Kajian Pustaka

A. Kajian Pustaka

(17)

c. Tujuan dan Prinsip Penempatan Pegawai d. Proses dan Prosedur Penempatan Pegawai

e. Faktor – faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penempatan Pegawai

2) Konsep Motivasi Kerja a. Pengertian Motivasi Kerja

b. Tujuan Motivasi Kerja c. Teori Motivasi Kerja

d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja 3) Hubungan Penempatan Pegawai dengan Motivasi Kerja B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Penelitian Bab III Metode Penelitian

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian

F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisis Data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pengolahan Data

B. Pembahasan

Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di lingkungan bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang

beralamat di Jalan Dr. Radjiman no.6 termasuk didalamnya meliputi 3 seksi yaitu Seksi Pembinaan SMA, Seksi Pembinaan SMK, Seksi SBI dan Kerjasama Dikti.

2. Populasi dan Sampel(hitung populasi dan sampel)

Populasi adalah sekelompok subjek yang dijadikan sumber data penelitian. Menurut Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa,

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjumlah 45 orang.

Tabel 3.1 Populasi penelitian

No Seksi Jumlah pegawai

1 Pembinaan SMA 15

2 Pembinaan SMK 14

3 SBI & Kerjasama DIKTI 16

Jumlah 45

(19)

Setelah didapat jumlah populasi dalam penelitian ini, ditentukan besaran sampel sebagai bagian dari populasi, seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto (2010:174) bahwa, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling melalui Proportionate Stratified Random

Sampling yaitu teknik sampling acakan dengan stratifikasi. Teknik

penentuan sampel ini digunakan karena anggota dalam populasi bersifat heterogen sehingga dilakukan stratifikasi secara proporsional. Dengan melakukan teknik ini akan mempermudah penelitian dengan cara menggolongkan populasi menurut ciri-ciri tertentu atau stratifikasi. Secara lebih jelas Nasution (2009: 92), mengemukakan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan teknik ini dalam penelitian, sebagai berikut,

Keuntungan sampling acakan secara proporsi berdasarkan stratifikasi ialah bahwa sampel yang diperoleh lebih representatif daripada sampel yang diperoleh dengan sampling acakan sederhana, dengan jumlah yang sama bagi tiap kategori.

Adapun penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini mengacu pada rumus Taro Yamane yang dikutip oleh Akdon (2008: 107) sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

(20)

43

Dari perhitungan diatas di dapat jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 31 responden. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing kategori digunakan rumus Stratified Random Sampling (Akdon, 2008: 108), yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya

= Jumlah populasi secara stratum N = Jumlah populasi seluruhnya

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara rinci dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Perhitungan Besaran Sampel

Berdasarkan Teknik Proportionate Stratified Random Sampling

No Kategori Ni

Desain penelitian diperlukan untuk melaksanakan sebuah penelitian dengan maksud agar sebuah penelitian yang akan dilaksanakan lebih terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Nasution (2009:23),

“Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

Ni ni = n

(21)

menganalisis data agar data dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”

Lebih lanjut ia mengemukakan kegunaan dari sebuahpeneliti desain penelitian antara lain,

(1)Desain memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya; (2) Desain itu juga menentukan batas-atas penelitian yag bertalian dengan tujuan penelitian; (3)Desain penelitian selain memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey. Desain survey dipilih untuk menunjang keberhasilan tujuan penelitian dalam mengumpulkan data yang melibatkan responden dalam jumlah yang banyak. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution

(2009:25), “Suatu penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan

informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara

mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu”.

Keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan desain survey adalah peneliti dapat menggunakan teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara, dan observasi yang sesuai dengan pilihan peneliti.

(22)

45

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Dalam alur ini akan dipaparkan desain penelitian seara sistematis yang

terdiri dari tiga tahap yaitu, input, proses, dan output. Tahap input merupakan proses perencanaan dari sebuah penelitian yang akan dilakukan. Tahap ini dimulai dari latar belakang yang meliputi analisis aspek teoritik dan empirik dan merupakan bagian dari studi pendahuluan. Dari hasil studi pendahuluan ini akan muncul sebuah perumusan masalah yang nantinya akan memeperjelas batasan-batasan ruang lingkup penelitian. Kemudian dari perumusan masalah tersebut akan muncul asums-asumsi dasar yang dituangkan ke dalam sebuah hipotesis. Perumusan masalah dan hipotesis tersebut akan menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

(23)

pengumpul data dan langkah-langkah lainnya yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Setelah semua teruji maka ditemukan sebuah kesimpulan yang merupakan bagian dari tahap output penelitian.

Dalam tahap output ini juga akan dihasilkan feedback yang berupa masukan-masukan atau rekomendasi yang dapat digunakan sebagai

langkah perbaikan oleh beberapa pihak yang terkait.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011:3) menyatakan bahwa, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Kemudian lebih lanjut ia mengemukakan bahwa ada

empat kata kunci dari sebuah metode penelitian yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti penelitian berdasarkan ciri-ciri keilmuan meliputi rasional yang berarti bahwa penelitian harus dapat diterima oleh logoia; empiris berarti cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia; sistematis berarti penelitian dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan atau langkah yang tertstukstur dan tentunya bersifat logis.

Sementara itu, Surakhmad, Winarno (1998: 131) mengemukakan pengertian metode penelitian, sebagai berikut :

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

(24)

47

Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif. Menurut Surakhmad, Winarno (1998:139), megemukakan pengertian metode deskriptif yaitu :

Metode deskriptif adalah metode penyelidikan yang ditunjukkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan menganalisa dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey dengan teknis test; studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional. Dengan demikian, dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang

3. Mengumpulkan data, menyusun data yang telah terkumpul, dijelaskan dan kemudian di analisa.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan perhitungan-perhitungan statistik. Lebih lanjut Sugiyono (2011:14) menjelaskan mengenai metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah,

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

D. Definisi Operasional

(25)

(1986: 57) mengemukakan bahwa, “Definisi operasional merupakan pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua

unsur yang menjadi ciri utama variabel itu”.

Adapun definisi operasional dari setiap variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh menurut Arikunto (2002:31) adalah,

“Suatu bentuk hubungan korelasional di mana antara keadaan atau variabel satu dengan yang lain mempunyai hubungan sebab akibat, keadaan yang pertama diperkirakan menjadi penyebab atau

berpengaruh bagi keadaan yang kedua.”

Beranjak dari pengertian di atas pengaruh dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang memiliki daya untuk dapat saling mempengaruhi dan saling terkait antara satu hal dengan hal lainnya. Dalam penelitian

ini dapat ditetapkan pengertian pengaruh sebagai daya keterkaitan yang ditimbulkan dari penempatan pegawai terhadap motivasi pegawai di Bidang Pendidikan Menengah Dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

2. Penempatan Pegawai

Penempatan pegawai merupakan salah satu fungsi operasional MSDM yang merupakan salah satu bagian dari proses pengembangan. Penempatan dilakukan pada pegawai lama atau baru yang akan ditempatkan pada jabatan baru yang tersedia seperti yang sebelumnya dikemukakan oleh Rivai, V (2004:211) mengemukakan bahwa,

“penempatan adalah penugasan atau penugasan kembali seorang

karyawan kepada pekerjaan barunya”. Dalam penempatan pegawai ini

harus memperhatikan beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Wahyudi, Bambang (dalam Suwatno, 2009:117) yang menyatakan

bahwa „dalam melakukan penempatan pegawai hendaklah

(26)

49

pengetahuan kerja; (3) keterampilan kerja; (4) pengalaman kerja, (5)

karakteristik kepribadian; (6) kesehatan fisik dan mental‟

Dalam penelitian ini penempatan yang dimaksud adalah penempatan yang dilakukan di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang dilihat berdasarkan faktor pendidikan, pengetahuan kerja, keterampilan kerja dan

pengalaman kerja.

3. Motivasi Kerja Pegawai

Menurut Hasibuan, Malayu S.P (2009: 219) berpendapat bahwa,

“motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan”.

Dalam penelitian ini motivasi kerja yang dimaksud adalah motivasi yang terjadi di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang dilihat berdasarkan (1) tanggung jawab; (2) disiplin; (3) prestasi; (4) kerjasama; (5) kreatifitas dan inisiatif; (6) loyalitas.

E. Instrumen Penelitian (variabel penelitian dan sumber data; teknik

pengukuran variabel; kisi-kisi)

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang dilakukan untuk membuktikan permasalahan yang sedang diteliti, Sugiyono (2011:148)

mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Fenomena-fenomena yang diamati tersebut dijabarkan ke dalam variabel-variabel tertentu. Jumlah variabel dalam penelitian berpengaruh pada jumlah instrumen yang akan diteliti. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang perlu dibuat yaitu :

(27)

2. Instrumen untuk mengukur motivasi kerja pegawai dibidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket tidak selalu berbentuk pertanyaan, melainkan dapat pula berupa pernyataan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:199) bahwa

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertayaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”. Lebih lanjut lagi Arikunto (2006:151) mengemukakan bahwa “Angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui.”

Jenis angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau tertutup.

Akdon (2008: 132), mendefinisikan “Angket berstruktur (angket tertutup) adalah angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”.

Secara sederhana angket digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Oleh karena itu variabel serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga perumusan instrumen sesuai dengan sumber data.

1. Variabel Dan Sumber Data Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel X (Penempatan Pegawai yang terjadi di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat)dan Variabel Y

(28)

51

Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Para pegawai yang ada dipilih sebagai responden yang akan memberikan gambaran terkait variabel-variabel yang diteliti.

2. Teknik Pengukuran Variabel

Dalam mengukur setiap variabel yang akan diteliti, disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti,

yaitu format instrumen variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua variabel ini dilakukan dengan mengunakan Skala Likert.

Menurut Sugiyono (2011:134), “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.Dengan menggunakan skala Likert, setiap variabel penelitian dijabarkan menjadi indikator variabel yang akan dijadikan titik tolak dalam perumusan item-item pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat gradasi atau skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif.

Analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert, tertera dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Tabel Skala Likert

3. Kisi-Kisi Penelitian

Kisi-kisi penelitian adalah kerangka yang akan digunakan dalam membuat intrumen penelitian yang akan kita lakukan. Kisi-kisi penelitian

Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5 Selalu (SL) 5

Setuju (S) 4 Sering (SR) 4

Ragu-Ragu (R) 3 Kadang-Kadang (KD) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Jarang (JR) 2

(29)

sangat diperlukan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian. Dengan menyusun suatu kisi-kisi penelitian akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang terdapat

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.4

Kisi-kisi instrumen variabel X

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO

ITEM

1. Penempatan pegawai (X)

Pendidikan a. Kesesuaian pendidikan formal dengan

Pengetahuan kerja a. Memiliki pengetahuan tentang kondisi dan

(30)

53

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO

ITEM Pengalaman a. Kesesuaian posisi/jabatan

dengan pengalaman

Karakteristik kepribadian a. Kesesuaian posisi/jabatan dengan potensi yang

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO

ITEM

2

Motivasi kerja pegawai

Tanggung Jawab a. Bertangggung jawab terhadap tugas

1-3

b. Melaksanakan tugas sesuai ketentuan

(31)

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO

Disiplin a. Ketepatan waktu 7-9

b. Mentaati peraturan yang berlaku

10-11

Prestasi kerja a. Menjadikan tantangan pekerjaan sebagai

Kerjasama a. Bekerja sama dalam melaksanakan tugas

Kreatif dan Inisiatif a. Memiliki sikap kreatifitas dalam

Loyalitas a. Menjaga nama baik

lembaga

27

b. Mengutamakan kepentingan lembaga

(32)

55

F. Proses Pengembangan Instrumen

Angket atau kuisioner yang digunakan sebagai alat pengukurdalam penelitian pada umumnya harus memenuhi dua syarat utama untuk mengetahui tingkat akurasi terhadap responden yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir resiko kegagalan total dalam pengumpulan data. Instrumen yang telah siap

untuk digunakan tapi belum dilakukan uji coba sering terdapat beberapa kelemahan baik dari indikator, dimensi ataupun bahasa yang terkandung dari masing-masing variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain angket sebagai instrumen tidak dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data melainkan harus melewati uji validitas dan realibitas agar data yang diperoleh dapat didipercaya dan sahih.

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2011:173), “Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dengan

kata laininstrumen penelitian dapat dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan mendapatkan data yang shahih atau alat tersebut mengukur sesuatu yang tepat untuk diukur oleh alat tersebut. Selaras dengan hal diatas, Suharsimi Arikunto (2006: 168), mengemukakan bahwa :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Kisi-kisi instrumen yang dibuat tentunya harus disusun

berdasarkan teori yang relevan dengan rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan

(33)

Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa intrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang kuat.

Selain itu, Sugiyono menambahkan, bahwa : “Bila harga korelasi di

bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut

tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang”.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi

n = jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y = jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item) = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan dalam angket. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil

n = Jumlah responden

�ℎ� �� = � �−

− �

�ℎ� �� = n −

(34)

57

Hasil dari nilai thitung dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t)

untuk α = 0,05 dan dk = 11 – 2 =9, dengan uji satu pihak maka diperoleh ttabel =1,833.

Dengan Kaidah keputusan:

Jika > berarti valid dan

< berarti tidak valid

Adapun hasil perhitungan uji validitas setiap item dari kedua variabel penelitian dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X

(Penempatan Pegawai)

No Item rhitung thitung ttabel Kesimpulan

1 0.65 2.596 1,833 Valid

2 0.93 7.522 1,833 Valid

3 0.74 3.333 1,833 Valid

4 0.55 1.952 1,833 Valid

5 0.94 8.194 1,833 Valid

6 0.89 5.716 1,833 Valid

7 0.77 3.667 1,833 Valid

8 0.89 5.716 1,833 Valid

(35)

No Item rhitung thitung ttabel Kesimpulan

10 0.82 4.345 1,833 Valid

11 0.74 3.305 1,833 Valid

12 0.75 3.453 1,833 Valid

13 0.85 4.888 1,833 Valid

14 0.62 2.380 1,833 Valid

15 0.88 5.584 1,833 Valid

16 0.81 4.138 1,833 Valid

17 0.88 5.584 1,833 Valid

18 0.88 5.535 1,833 Valid

19 0.87 5.309 1,833 Valid

20 0.87 5.345 1,833 Valid

21 0.74 3.256 1,833 Valid

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y

(Motivasi Pegawai)

No Item rhitung thitung ttabel Kesimpulan

1 0,64 2,470 1,833 Valid

(36)

59

No Item rhitung thitung ttabel Kesimpulan

3 0,71 2,988 1,833 Valid

4 0,72 3,110 1,833 Valid

5 0,63 2,401 1,833 Valid

6 0,72 3,112 1,833 Valid

7 0,56 2,035 1,833 Valid

8 0,67 2,722 1,833 Valid

9 0,55 1,965 1,833 Valid

10 0,63 2,455 1,833 Valid

11 0,62 2,360 1,833 Valid

12 0,86 5,001 1,833 Valid

13 0,77 3,573 1,833 Valid

14 0,78 3,711 1,833 Valid

15 0,70 2,908 1,833 Valid

16 0,69 2,884 1,833 Valid

17 0,74 3,255 1,833 Valid

18 0,77 3,569 1,833 Valid

19 0,53 1,856 1,833 Valid

20 0,57 2,061 1,833 Valid

(37)

No Item rhitung thitung ttabel Kesimpulan

22 0,53 1,852 1,833 Valid

23 0,62 2,350 1,833 Valid

24 0,65 2,564 1,833 Valid

25 0,68 2,786 1,833 Valid

26 0,61 2,328 1,833 Valid

27 0,57 2,094 1,833 Valid

28 0,58 2,160 1,833 Valid

2. Uji Reliabilitas

Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat tersebut menunjukkan hasil penelitian yang sama walaupun dalam pengukurannya dilakukan dalam waktu yang berlainan. Menurut Nasution (2009:77) menyatakan bahwa, “alat yang reliabel secara

konsisten memberi hasil ukuran yang sama.”

Uji reliabilitas diperlukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam pengukuran variabel ketika sebelum dan sesudah penelitian. Uji realibilitas juga dilakukan sebagai syarat bagi validitas test. Dengan kata lain tingkat kepercayaan suatu alat ukur akan berkaitan dengan keshahihan suatu data.Test yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid. Ketika suatu test tidak reliable hasil yang ditunjukkan akan berbeda-beda sehingga akan disangsikan validitasnya.

(38)

61

alat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161) sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika > berarti Reliabel dan

2) Jika < berarti Tidak Reliabel

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan:

= Varians skor tiap-tiap item

∑ 2

i

X = Jumlah kuadrat item

2 )

(

Xi = Jumlah item dikuadratkan

= Jumlah responden

Langkah 2: Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Keterangan:

(39)

= Jumlah Varians semua item S1+S2+S3….Sn = Varians item ke-1,2,3….n

Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = Varians total

∑ 2

t

X = Jumlah kuadrat X total

2 )

(

Xt = Jumlah total Xdikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4: Masukan nilai Alpha dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan langkah-langkah di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Distribusi Data Kesimpulan

thitung ttabel

Variabel X

(Penempatan Pegawai) 0,972 0,630 Reliabel Variabel Y

(Motivasi Kerja Pegawai) 0,948 0,630 Reliabel

(40)

63

- 1 = 10, signifikasi 5%, maka diperoleh r tabel = 0,630. Kesimpulan: karena r11 = 0,972 lebih besar dari r tabel = 0,630, maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.

Kemudian untuk variabel Y r11 = 0,948 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel Product Moment dengan dk = N-1 = 11 - 1 = 10, signifikasi 5%, maka diperoleh r tabel = 0,630. Kesimpulan: karena r11 = 0,948 lebih

besar dari r tabel = 0,630, maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.

Keterangan:

r11 > r tabel = Reliabel r11 < r tabel = Tidak Reliabel

G. Teknik Pengumpulan Data

Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam penelitian, karena pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan data yang tersedia. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara dan sumber. Pengumpulan data dalam penelitian dapat mempengaruhi data dan informasi yang akan dihasilkan. Sugiyono (2011, 193), mengemukakan

bahwa, ”...instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum

tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.”

Oleh karena itu dalam mengumpulkan data harus menggunakan teknik yang tepat, hal ini berarti bahwa teknik pengumpulan data akan bergantung pada instrumen sebagai alat pengumpul data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi.

1. Angket/Kuisioner

Sugiyono (2011:199) mengemukakanbahwa “Kuesioner

(41)

responden untuk dijawabnya.” Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari responden yang berjumlah cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Pada umumnya angket meminta keterangan tentang fakta-fakta yang diketahui oleh responden yang bersangkutan hal ini juga mencakup tentang pendapat atau pernyataan sikap mengenai sesuatu.

Seperti telah disinggung sebelumnya dalam penelitian ini digunakan jenis angket tertutup. Nasution (2009:129) mengemukakan

bahwa, “angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan”. Dalam mengisi

kuisionernya responden akan menjawab perntanyaan dengan jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Lebih lanjut nasution memaparkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari penggunaan angket tertutup, yaitu,

a. Hasilnya mudah diolah, diberi kode dan diskor, bahkan dapat diolah dengan menggunakan komputer

b. Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah fikirannya dalam tulisan

c. Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan angket terbuka

d. Lebih besar harapan bahwa angket itu diisi dan dikembalikan bila angket itu tertutup.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi salah satu teknik untuk pengumpulan data

dengan mepelajari naskah atau dokumen yang berisi keterangan-keterangan yang berhubungan dengan materi penelitian. Studi

dokumentasi dapat dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan hasil laporan lain yang ada kaitannya dengan penelitian. Seperti yang

dikemukakan olehArikunto (2006:231) menjelaskan bahwa, “Metode

(42)

65

rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.Senada dengan Arikunto, Akdon (2008: 137) yang menyatakan bahwa:

Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. Tahap ini merupakan salah satu tahapan yang penting. Tahapan ini dilakukan agar data yang dilakukan memiliki arti dan selanjutnya dapar diketahui kesimpulan dari jawaban permasalahan yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa,

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data secara lebih rinci akan dipaparkan berikut ini :

1. Seleksi Data

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.

2. Perhitungan Kecendrungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)

(43)

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden n = Jumlah Responden

Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang

dipilih.

c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:

Tabel 3.9

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

(44)

67

3. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4) Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah pada tahap pengolahan data selesai, yang kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisisberdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Koefisien Korelasi

(45)

normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X berdistribusi normal dan variabel Y berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan teknik Korelasi Spearmen Rho dan dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan

program SPSS 17.0 for Windows. Adapun ketentuannya sebagai

berikut:

1) Mengajukan hipotesis yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh/kontribusi yang postif dan signifikan antara Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Pegawai.

Ha :Terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Pegawai.

2) Pengambilan keputusan

Sugiyono dan Eri (2002:183) menyatakan “Apabila signifikasi

dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.”.

Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima artinya terdapat pengaruh antara penempatan pegawai dengan motivasi kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara pengaruh penempatan pegawai dengan motivasi kerja pegawai. Adapun langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008: 188) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.10

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

(46)

69

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

b. Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) berikut:

Keterangan :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

Membandingkan dengan untuk α = 0,05, uji satu

pihak, dan derajat kebebasan (dk) = n – 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut:

Jika , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan

Jika , maka Ho diterima artinya tidak signifikan

c. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi

(47)
(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa temuan yang diperoleh dari penelitian yang

berjudul “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Di Bidang Pendidikan Menengah Dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat”, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkan dari hasil penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Penempatan pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil perhitungan WMS secara umum termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 3,61. Nilai tersebut diperoleh dari beberapa indikator yaitu (1) indikator pendidikan memiliki hasil rata-rata 3,58 menunjukan kriteria baik, (2) indikator pengetahuan kerja memiliki hasil rata-rata 3,61 menunjukan

(49)

2. Secara umum Motivasi Kerja Pegawai dari hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berdasarkan uji kecenderungan dengan menggunakan teknik Weighted Means Score (WMS) berada pada kategori sangat baik dengan nilai

rata-rata 4,14. Hal ini menunjukan bahwa tingkat motivasi di Bidang

Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sudah sangat baik dilihat dari indikator tanggung jawab, disiplin, prestasi kerja, kerjasama, kreatif dan inisiatif, serta loyalitas terhadap lembaga tersebut.

3. Pengaruh Penempatan Pegawai terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat diketahui bahwa koefisien korelasi antara penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 0,453 hal ini berarti penempatan pegawai memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi kerja pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kontribusi ini ditunjukan dengan hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 20,52%. Dengan demikian maka variabel penempatan pegawai memberikan kontribusi terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 20,52% dan sisanya 79,48% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya adalah kompensasi, gaya kepemimpinan, iklim organisasi dan lain sebagainya.

B. Saran

(50)

102

yang memiliki kepentingan terhadap penelitian ini. Adapun beberapa saran tersebut yaitu:

1. Bagi Lembaga

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel penempatan pegawai yang ditunjukan dengan hasil kategori yang baik dan motivasi kerja pegawai yang ditunjukan dengan hasil kategori yang

sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa lembaga telah melaksanakan penempatan pegawai dengan ketentuan yang seharusnya seperti dalam rangka penempatan pegawai yang dilakukan dengan melihat indikator-indikator yang harus dipertimbangkan seperti pendidikan, pengetahuan kerja, keterampilan, pengalaman, karakteristik kepribadian, kesehatan fisik dan mental. Walau pengaruhnya rendah, penempatan pegawai yang tepat harus tetap diperhatikan karena penempatan pegawai yang sesuai dapat memberikan hasil yang positif pada motivasi kerja pegawai agar motivasi yang ada dan sudah sangat baik ini bisa tetap dipertahankan atau ditingkatkan lagi mengingat pentingnya peran motivasi dalam suatu organisasi/lembaga.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk masukan bagi penelitian selanjutnya. Bagi yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan penempatan pegawai dan motivasi kerja pegawai hendaknya meneliti variabel yang lainnya tetapi masih dalam lingkup kajian yang sama, sehingga dapat

memperoleh pemahaman yang lebih luas lagi tentang penempatan pegawai dan motivasi kerja . Adapun dalam penelitian ini masih

(51)
(52)

104

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistik Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Arep dan Tanjung. (2003) Manajemen Motivasi. Jakarta: Grasindo

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Sdi Mahasatya.

______. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Citra.

______. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Citra.

Cantika, Yuli. (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fathoni, Abdurahmat. (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Fattah, N. (1996). Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: Rosda

Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo

Hasibuan, Malayu.(1996). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

______. (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

______. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT Toko Gunung Agung

(53)

______. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ketujuh. Jakarta: Bumi Aksara

Jiwanto, Gunawan. (1989) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Manajemen.

Komarudin. (1986). Kamus Istilah Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa.

Manulang. (1988). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara

Nawawi, H. dan H. Martini (1997). Administratif Personel Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta: Bumi Aksara.

Nitisemito, Alex S. (1992). Manajemen Personalia. Edisi Revisi. Jakarta: Ghalia

Rahmawati, N. (2010). Kontribusi Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Pusat Pengembangan Dan Pelatihan Pendidik Dan

Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA). Skripsi.

FIP-UPI. Tidak Diterbitkan.

Riduwan, & Akdon. (2008). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta

Rivai, Veitzhal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

______. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Rukmana, A. Dan Rahyasih, Y. (1994). Pengelolaan Tenaga Kependidikan dalam Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Tim Dosen MKDK Pengelolaan

(54)

106

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta: Bumi.

______. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta: Bumi.

Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Reflika Aditama.

Siagian, Sondang P. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Bumi

aksara

______. (2002). Kiat-kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rienika Cipta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono & Eri W.(2002). Statistika Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sukarna. (1997). Administrasi Negara. Jakarta: Gramedia

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmu Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutrisno, Edy. (2009-). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

______. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, H. (2009). Manajemen: teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

(55)

______. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penenlitian. Bandung: Alfabeta

Utama, F. (1997) Hubungan Penempatan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan pada Departemen Perencanaan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Direktorat Umum PT. Pindad Bandung. Skripsi. FPIPS-UPI.

Tidak diterbitkan.

Winardi. (2000-). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 2.1 Ciri-Ciri Orang Termotivasi…...…………………………….......23
Tabel-tabel Statistik
Tabel 3.1 Populasi penelitian
Tabel 3.2 Perhitungan Besaran Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran wisatawan mengenai keputusan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas secara umum adalah cukup baik yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, penentuan

Khairul Rasyid, NIM 090304011 dengan judul skripsi STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Paya Bakung, Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang).. Telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku agresi anak yang mengalami kekerasan oleh orang tua dengan mengetahui beberapa faktor- faktor yang menyebabkan

Berdasarkan hasil uji perbedaan rerata (mean) posttest antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunika Murdayanti (2012), yang meneliti bagaimana pengaruh gross domestic product, inflasi, suku bunga ,money supply, current account

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Desain Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar” ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang negara lain.. Revaluasi adalah kebijakan oleh pemerintah yang menaikkan

Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan. Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata-1 ) Jurusan Teknik