PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk periode 2007-2012)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh:
AGUSTA PRATAMA 0707780
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi kasus pada Laporan Keuangan PT. Delta Dunia Makmur Tbk periode 2007-2012)
Oleh:
Agusta Pratama
0707780
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Manajemen Bisnis
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Agusta Pratama
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lainnya tanpa izin dari
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Laporan Keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk Periode 2007-2012)
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Mengetahui, Pembimbing
Rini Andari, S.Pd.,S.Par.,MM NIP.19810916 200812 2 002
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Agusta Pratama NIM. 0707780
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang mulai melambat.
Amerika Serikat (AS) diharapkan bisa membuat ekonomi dunia terhindar dari
perlambatan serius pada 2013. Prediksi ekonomi global yang disusun oleh
Conference Board menunjukkan pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami
perlambatan dari 3,2% tahun 2012 menjadi 3% tahun depan. Tahun 2011,
pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,8%. Kondisi ini mencerminkan bahwa
negara-negara berkembang tidak lagi berhasil menangani kelesuan ketika AS dan
Eropa terus berusaha pulih dari krisis keuangan yang beberapa tahun ini mendera.
Perlambatan ekonomi tersebut sudah mulai terlihat pada kuartal III-2012, yang
mengalami penurunan pertumbuhan. Padahal, ekonomi dunia pada 2013
diprediksi lebih terpuruk ketimbang 2012. Lihat saja prediksi beberapa lembaga
internasional. IMF misalnya, memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,3 persen
tahun ini, angka ini turun dibandingkan perkiraan sebelumnya tumbuh 3,5 persen
yang diprediksi Juli lalu. ( The Wall Street Journal 14. November 2012, 11:35:58
SGT )
Ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi di
kawasan Asia. Namun, melemahnya perekonomian global telah membuat
Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Perlambatan ekonomi
pertumbuhan. Padahal, ekonomi dunia pada 2013 diprediksi lebih terpuruk
daripada 2012. Lihat saja prediksi beberapa lembaga internasional. IMF misalnya,
memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,3 persen tahun ini, angka ini turun
dibandingkan perkiraan sebelumnya tumbuh 3,5 persen yang diprediksi Juli lalu.
Sektor pertambangan dan energi merupakan sektor yang menyediakan
sumber daya energi, bahan baku industri dan sumber penerimaan negara . Sektor
ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
perekonomian Indonesia. Berikut merupakan gambaran laju pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor pertambangan di Indonesia pada tahun 2006 sampai
dengan tahun 2012.
Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (diolah kembali) GAMBAR 1.1
LAJU PERTUMBUHAN PDB SEKTOR PERTAMBANGAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (TRILIUN RUPIAH)
PERIODE 2006 – 2012
Gambar 1.1. tersebut memperlihatkan laju pertumbuhan PDB sektor
pertambangan sejak tahun 2006 hingga tahun 2012. Pertumbuhan di sektor
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Laju Pertumbuhan PDB
Sektor Pertambangan 2,2 2 0,5 4,4 3,5 1,4 1,4
pertambangan menurun hingga 1,4% pada tahun 2011 sebagai akibat dari
melemahnya permintaan dari negara mitra dagang utama. Tahun 2012 sektor
pertambangan masih menjadi sektor dengan pertumbuhan terendah yaitu sebesar
1,4 % dibandingkan dengan pertumbuhan industri lainnya. Meski demikian, pada
tahun 2009 sektor pertambangan mengalami peningkatan yang signifikan sampai
dengan 4,4% dari tahun sebelumnya yaitu 0,5%.
Indonesia menempatkan diri sebagai negara pengekspor batubara terbesar
kedua di dunia setelah Australia dari total peredaran batubara di pasar dunia yang
mencapai 917,30 juta ton, ekspor batubara dari Indonesia per tahunnya mencapai
202 juta ton atau sekitar 22,0%. Sementara ekspor batubara dari negara eksportir
terbesar pertama Australia sekitar 244 juta ton atau 26,6%. Selain kedua negara
tersebut Rusia menjadi eksportir batubara terbesar ketiga mencapai 100 juta ton
atau 10,9%. Disusul Colombia dan Afrika Selatan mencapai 67 juta ton atau
7,3%. Ekspor batubara dari China mencapai 54 juta ton. Amerika Serikat sekitar
53 juta ton. Kanada 30 juta ton. Vietnam 30 juta ton. Kazakhstan 23 juta ton, serta
negara lainnya mencapai 48 juta ton.
Namun permintaan melambat, ekspor batu bara nasional turun akibat
pengurangan permintaan dari Asia Pasifik dan Eropa, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral mencatat ekspor batu bara nasional semester I 2012 turun
19% menjadi 137 juta ton. Edi Prasodjo, Direktur Batubara Kementerian Energi,
mengatakan, total ekspor itu setara 74,4% dari produksi batu bara nasional 184
Laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat,
merangkum segala akivitas perusahaan dan digunakan untuk melaporkan keadaan
dan posisi perusahaan pada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak
kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri. Untuk menggali lebih
banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan diperlukan
suatu analisis laporan keuangan. Apabila suatu informasi disajikan dengan benar,
informasi tersebut sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan
dan untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Era manajemen keuangan modern, tujuan yang harus dicapai oleh manajer
keuangan bukan semata-mata mekamsimumkan profit atau keuntungan saja,
melainkan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau maximization
wealth of stakeholders melalui maksimalisasi perusahaannya (Fadhli Pratama
Nuryadi (2012:03). Konsep nilai perusahaan sendiri mempunyai makna yang
cukup luas. Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2006:06): “Nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual”. Sehingga nilai perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi
investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan mengelola sumber daya.
Dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi, para investor memiliki
banyak pertimbangan. Para investor dapat mempertimbangkan harga saham,
kinerja keuangan, kebijakan dividen, maupun nilai perusahaannya. Salah satu
indikator yang dapat dijadikan patokan oleh para investor mengenai tingkat
keuntungan saham yang akan dipilihnya adalah melalui nilai perusahaannya.
yang tinggi maka dapat memberikan keuntungan yang tinggi pula. Oleh karena
itu, setiap perusahaan tentu memiliki tujuan utama untuk meningkatkan nilai
perusahaannya.
Dalam perusahaan yang menerbitkan saham, umumnya nilai perusahaan
diproksi oleh price book value (PBV) atau nilai buku. Nilai buku adalah nilai
perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana
dihitung dengan membagi selisih antara total aktiva dan total utang dengan jumlah
saham yang beredar. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi.
Menurut Parto Kawito (2010:25), PBV dapat digunakan untuk menilai
suatu perusahaan karena PBV dapat memberikan gambaran seberapa kali investor
mengapresiasi sebuah saham berdasarkan nilai buku per lembar sahamnya. Ada
beberapa keunggulan PBV, yaitu nilai buku merupakan ukuran yang stabil dan
sederhana yang dapat dibandingkan dengan harga pasar. Keunggulan kedua
adalah PBV dapat dibandingkan antar perusahaan sejenis untuk menunjukkan
tanda mahal/murahnya suatu saham. Perusahaan dengan laba negatif, yang tidak
dapat dihitung dengan PER, dapat dievaluasi dengan PBV.
Salah satu indikator nilai perusahaan ditunjukan oleh rasio Price Book
Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga saham dan nilai buku ekuitas
dari suatu perusahaan. Rasio PBV yang dianalisis merupakan perbandingan antara
harga saham pada suatu periode dengan nilai buku ekuitas yang diperoleh dari
neraca perusahaan pada periode tertentu. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar
Rasio PBV menggambarkan seberapa besar pasar para investor
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan, semakin tinggi rasio PBV
semakin tinggi aprisiasi pasar terhadap prospek perusahaan. Jika sebuah
perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang rendah atas aktivanya maka rasio
PBV juga akan relative rendah terhadap rata-rata perusahaan.
Berikut ini gambaran perbandingan PVB PT Delta Dunia Makmur Tbk
dengan PBV Sektor pertambangan Batu Bara periode 2007-2012:
TABEL 1.1
PERBANDINGAN PBV PT DELTA DUNIA MAKMUR TBK DENGAN PBV SEKTOR PERTAMBANGAN BATU BARA DI INDONESIA
Perusahaan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
PT Delta Dunia Makmur Tbk 10,96 4,90 59,51 16,93 5,71 1,44 PT Adaro Energy Tbk - 1,11 3,17 4,39 2,56 33,23 PT Aneka Tambang Tbk - 4,87 2,58 2,44 1,43 1,17 PT Borneo Lumbung energi & Metal Tbk - - - 3,6 1,73 1,01 PT Bayan Resources Tbk - 1,57 7,8 20,41 9,33 4,15 PT Garda Tujuh Buana Tbk - - 0,71 0,61 4,43 6,37 PT Harum Energy Tbk - - - 10,57 5,20 4,07 PT Indo Tambangraya Megah Tbk 4,85 1,78 4,84 8,86 4,46 5,21 PT Resource Alam Indonesia Tbk - 2,58 3,35 3,65 9,82 3,59 PT Perdana Karya Perkasa Tbk 2,67 1 0,99 0,54 0,58 0,71 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 10,77 3,89 6,97 8,31 4,90 4,11 Sumber : Laporan Keuangan Beberapa perusahaan tambang batu bara2007-2012 data diolah
Untuk lebih memperjelas gambaran rata-rata PBV perusahaan PT. Delta
GAMBAR 1.2
LAJU PERTUMBUHAN PBV PT. DELTA DUNIA MAKMUR PERIODE 2007 - 2012
Berdasarkan Tabel 1.1 dan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa rasio PBV PT
Delta Dunia Makmur selama periode 2007-2012 mengalami fluktuasi, akan tetapi
pada tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup drastis. Ditahun 2007 nilai
PBV PT Delta Dunia Makmur Tbk sebesar 10,99. Selanjutnya tahun 2008
mengalami penurunan menjadi 4,9. Ketika pada tahun 2009 mengalami kenaikan
menjadi 59,51 dan tahun 2010 mengalami penurunan yang sangat besar menjadi
16,93. Selanjutnya ditahun 2011 mengalami penurunan menjadi 5,71, kemudian
pada tahun 2012 pun mengalami penurunan kembali dari 5,71 menjadi 1,44. Dari
tahun 2009 sampai 2012 mengalami penurunan. Diantara perusahaan-perusahaan
pertambangan batubara, PT. Delta Dunia Makmur Tbk mengalami penurunan
nilai PBV yang paling besar yakni 58,07 dari tahun 2009 sampai 2012.
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, kebijakan
dividen, kebijakan hutang (Financial Leverage) keputusan investasi dan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
PT Delta Dunia Makmur
Tbk 10,96 4,9 59,51 16,93 5,71 1,44
kepemilikan insider. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa
yang akan datang (Tampubolon, 2004).
Pengertian Price book value menurut Mangasa Simatupang (2010:68)“.
Apabila nilai rasio ini bernilai lebih dari satu menunjukan bahwa investor bersedia
membayar lebih untuk saham daripada nilai buku akuntansinya. Sebaliknya jika
nilai rasio ini kurang dari satu menunjukan nilai buku per lembar saham lebih
besar dari nilai pasar per lembar sahamnya.
Rasio PBV menggambarkan seberapa besar pasar para investor
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan, semakin tinggi rasio PBV
semakin tinggi aprisiasi pasar terhadap prospek perusahaan. Jika sebuah
perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang rendah atas aktivanya maka rasio
PBV juga akan relatif rendah terhadap rata-rata perusahaan.
Perusahaan PT Delta Dunia Makmur untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan maka dilakukan berbagai konsep/alternatif-alternatif yang lainnya
seperti : nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai buku, dan nilai likuidasi.
Masalah pendanaan dalam suatu perusahaan merupakan salah satu aspek
yang penting karena menyangkut masalah penyediaan dan penggunaan modal.
Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan, manajer keuangan dapat memilih
alternatif sumber dana atau modal intern dan modal ekstern. Apabila kebutuhan
dana sudah tidak bisa dipenuhi dari modal intern maka alternatif yang dapat
Aspek Financial Leverage cukup penting. Hal ini disebabkan perusahaan
yang mamapu mengelola sumber dana atau pasivanya maupun modal pinjaman
dengan efisien, modal pinjaman dapat meminimalisasi biaya modal dan kemudia
selanjutnya melakukan investasi untuk membiayai usahanya dalam bentuk aktiva
baik dalam bentuk modal kerja maupun aktiva tetap investasi. Dengan mengelola
sumber dana efisien perusahaan diharpkan dapat meningkatkan kemampuan laba
yang akan menambah nilai dari perusahaan. (Ferdinan, et.al 2005:138)
Financial leverage merupakan salah satu alternatif sumber danaeksternal.
Financial leverage dapat diartikan penggunaan dana yang memiliki beban tetap
dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang tersedia
bagi pemegang saham. (Agus Sartono, 2001:263).
Dalam bukunya Brigham (2010:32), mengemukakan bahwa salah satu
kebijakan manajerial dalam meningkatkan nilai perusahaan (harga saham) yaitu
penggunaan pendanaan melalui utang secara relatif. Kasmir (2008:159)
menyatakan bahwa, “Dalam persoalan Debt equity ratio (DER) ini yang perlu
dipahami bahwa, tidak ada batasan berapa Debt equity ratio (DER) yang aman
bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif biasanya Debt equity ratio
(DER) yang melewati 66% atau 2/3 dari rasio rata-rata industri sudah dianggap
berisiko”.
Bagi perusahaan sebaiknya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar
beban hutang tetapnya tidak terlalu tinggi. Financial Leverage yang tinggi
menunjukkan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang
mengenai penurunan Nilai Perusahaan yang disebabkan oleh Financial Leverage.
Maka peneliti perlu melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Financial
Leverage terhadap Nilai Perusahaan”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang dihadapi PT. Delta
Dunia Makmur Tbk adalah menurunnya nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat
diindikasikan merupakan harga yang bersedia dibayar pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual.
Terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan
adalah: nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai buku, dan nilai likuidasi.
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar
perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan dan juga ditulis
jelas dalam surat saham kolektif. Nilai pasar atau sering disebut kurs adalah harga
yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa
ditentukan jika saham perusahaan dijual dipasar saham. Nilai interisik ini bukan
sekedar dari kumpulan asset, melainkan nilai perusahaan entitas bisnis yang
memeiliki kemampuan menghasilkan keuntungan dikemudian hari. Sedangkan
nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi.
Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih total aktiva dengan total utang
dengan sejumlah saham yang beredar. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh
asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai
Peneliti tidak meneliti semua faktor yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan , karena keterbatasan waktu dan tenaga, ditambah keterbatasan ilmu
yang peneliti miliki pada saat ini. Peneliti hanya memilih salah satu faktor yaitu
nilai buku atau Price Book Value.
Semakin rendahnya nilai buku suatu perusahaan akan mengakibatkan
menurunnya calon investor untuk berinvestasi diperusahaan tersebut sehingga
mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk terhadap nilai perusahaan.
Untuk meningkatkan nilai perusahaan, PT. Delta Dunia Makmur Tbk berupaya
untuk mengontrol kembali Financial Leverage dengan melakukan penggunaan
pendanaan melalui utang secara relative. Sehingga berpengaruh terhadap nilai
perusahaan serta dapat mempertahankan kepercayaan investor terhadap PT. Delta
Dunia Makmur Tbk.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah penelitian di atas, maka penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran Financial Leverage pada PT. Delta Dunia
Makmur Tbk periode 2007-2012.
2. Bagaimana gambaran Nilai Perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk
periode 2007-2012.
3. Bagaimana Pengaruh Financial Leverage terhadap Nilai PT. Delta
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan mengenai :
1. Gambaran Financial Leverage pada PT. Delta Dunia Makmur Tbk
periode 2007-2012.
2. Gambaran Nilai Perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk periode
2007-2012.
3. Pengaruh Financial Leverage terhadap Nilai Perusahaan PT. Delta
Dunia Makmur Tbk Periode 2007-2012.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara
teoritis maupun praktis sebagai berikut.
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek
teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan teori mengenai financial
leverage dan nilai perusahaan, khususnya ilmu manajemen keuangan
yang berkaitan dengan Financial Leverage terhadap Nilai Perusahaan
PT. Delta Dunia Makmur Tbk.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan secara
praktis, yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi industri
pertambangan nasional khususnya PT. Delta Dunia Makmur Tbk
dalam meningkatkan Nilai perusahaan dengan meningkatkan
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Sugiyono (2012:38) diartikan bahwa, “Objek
penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan”.
Objek yang diteliti adalah Financial Leverage (DER) dan Nilai
Perusahaan (PBV). Dipilihnya nilai perusahaan sebagai salah satu variabel
penelitian dikarenakan nilai perusahaan merupakan hal yang penting sebagai
ukuran kesuksesan dan ketercapaian tujuan perusahaan. Kedua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif
Subjek penelitian adalah PT. Delta Dunia Makmur Tbk, yang merupakan
perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. PT
Delta Dunia Makmur Tbk adalah perusahaan holding yang mempunyai fokus
investasi pada jasa penambangan. Melalui anak perusahaannya, PT Bukit Makmur
Mandiri Utama (BUMA), Delta Dunia Makmur sekarang menjadi perusahaan
terbesar yang bermain di bidang kontraktor tambang yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Sebelum menjadi perusahaan jasa tambang batubara, perusahaan itu
dulunya bergerak di bidang properti dan tekstil.
Alasan yang mendasari penulis untuk mengadakan penelitian mengenai
perusahaan tersebut dikarenakan pengembangan dari bisnis pertambangan yang
mulai mengarah ke permintaan global yang terus naik. Adanya rasa keingintahuan
yang besar dari penulis mengenai kinerja perusahaan yang dinyatakan dalam nilai
perusahaan, sehubungan dengan semakin berkembangnya perusahaan tersebut dan
dapat terus bertahan bahkan bersaing dalam industri pertambangan di Indonesia.
3.2. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu seorang peneliti harus
menentukan metode apa yang akan digunakannya. Hal ini dimaksudkan agar
dapat mengarahkan dan menjadi pedoman bagi seorang peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Pemilihan metode penilitian harus tepat agar analisis
penelitiannya mendapatkan hasil yang akurat. Sugiyono (2012:2), menjelaskan
bahwa, “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,
dan kegunaan.
3.2.1. Jenis dan Metode yang Digunakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan metode verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:86) bahwa “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Metode
deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta
hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati
dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut diolah,
dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari
sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Pendapat tentang penelitian deskriptif secara jelas telah dikemukakan oleh
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2009:26) bahwa “Penelitian deskriptif
(Descriptive Research) merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa
fakta-fakta saat ini dari suatu populasi”. Menurut Sugiyono (2012:147) mengenai
metode deskriptif adalah
Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran financial leverage PT. Delta Dunia Makmur Tbk dan gambaran
mengenai nilai perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk. Penelitian verifikatif
menurut Wirartha (2007:132) adalah “penelitian yang bertujuan menguji
kebenaran (mengecek) suatu pengetahuan”, sedangkan Arikunto (2010:4)
menyatakan bahwa ”Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran
dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”.
Penelitian verifikatif yang dilakukan yaitu untuk menguji mengenai pengaruh
Financial Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Delta Dunia Makmur
Tbk.
Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiyono (2012:8) juga
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
kuantitatif yaitu mengenai financial leverage dan pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian time series
design. Menurut Sugiyono (2012:78) “Time series design adalah desain penelitian
yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan, yang
tidak menentu dan tidak konsisten”. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan
pada financial leverage yang mempengaruhi nilai perusahaan PT. Delta Dunia
Makmur periode 2012. Hal ini dikarenakan laporan keuangan periode
2007-2012 merupakan laporan keuangan yang sudah diaudit dan sudah dipublikasikan
ke masyarakat melalui situs resmi PT. Delta Dunia Makmur Tbk.
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Pengertian variabel menurut Sugiyono (2012:31) adalah “Sesuatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.
Definisi operasionalisasi variabel menurut Nazir (2003:126) sebagai
berikut “Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan
cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Selain itu, proses ini juga
dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel
sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat
dilakukan secara benar.
Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu “Pengaruh Financial Leverage terhadap Nilai Perusahaan”, maka penelitian ini akan menggunakan dua buah variabel untuk menguji hipotesis yang telah diajukan penulis sebagai berikut:
3.2.1 Variabel bebas / independen (X)
Sugiyono (2012:59) mengemukakan bahwa, “Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (dependen)”.
Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan
suatu gejala yang diobservasi. Variabel independent yang diteliti dalam penelitian
ini adalah Financial Leverage (X).
3.2.2 Variabel terikat / dependen(Y)
Variabel terikat/dependen adalah variabel yang memberikan reaksi/respon
jika dihubungkan dengan variabel bebas. Menurut Sugiyono (2012:59), “Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai
Untuk lebih jelasnya mengenai operasionalisasi variabel dalam penelitian
ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
TABEL 3.1
OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Financial
data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan
dengan permasalahan yang diteliti yaitu data tentang financial leverage dan nilai
ini merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu dengan mengolah
data yang dikumpulkan dari dokumen publikasi perusahaan dan dari laporan
publikasi PT. Delta Dunia Makmur Tbk, berupa data kuantitatif, laporan keuangan
publikasi perusahaan yang selanjutnya dianalisis untuk kemudian diambil
kesimpulan mengenai pengaruh Financial Leverage terhadap Nilai Perusahaan.
Sugiyono (2012:193) mengungkapkan bahwa, “Sumber data sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau dokumen”.
Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku
perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan
pada saat penelitian berupa laporan neraca, laba rugi, dan catatan atas laporan
keuangan. Jenis dan sumber data sekunder dapat dilihat pada Tabel 3.2.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
Data Jenis Data Sumber Data Sekunder
Annual Report PT.
Delta Dunia Makmur
Tbk
Sekunder Website PT. Delta Dunia Makmur, Tbk
Laporan Keuangan PT.
Delta Dunia Makmur
Tbk
Sekunder Website BEI
Pertumbuhan Ekonomi Sekunder Website BPS
Jurnal dan Buku
On-Line
3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1Populasi
Menurut Sugiyono (2012:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut Arikunto (2010:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Proses penelitian pada dasarnya meliputi perumusan masalah penelitian
dan pemecahannya melalui telaah teoritis dan pengujian fakta. Dalam pengujian
fakta penelitian, dibutuhkan analisis data. Data yang dianalisis dapat berupa data
dari suatu populasi atau data dari suatu sampel. Populasi pada penelitian ini adalah
laporan keuangan (neraca dan laporan laba-rugi) PT. Delta Dunia Makmur Tbk
dari mulai 2007 sampai 2012, yang jumlahnya tidak terbatas karena diasumsikan
data-data ini akan terus muncul dimasa yang akan datang.
3.2.4.2Sampel
Menurut Sugiyono (2012:116) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”, sedangkan menurut Andi
Supangat (2007:4) yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari populasi
(contoh), untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh yang
diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representatif) terhadap populasi”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan sampel dari suatu
populasi yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa peneliti
1. Jumlah populasi relatif banyak yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk
mengumpulkan seluruh elemen populasi, karena akan memerlukan biaya yang
relatif tidak sedikit.
2. Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih baik
dibandingkan dengan populasi karena proses pengumpulan dan analisis data
sampel yang relatif sedikit daripada data populasi dapat dilakukan relatif lebih
teliti.
3. Proses penelitian dengan menggunakan sampel cenderung lebih cepat
dibandingkan populasi.
Dengan demikian peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek
populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili
yang lain yang tidak diteliti.
Menurut Sugiyono (2012:116):
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.
Adapun sampel yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan PT.
Delta Dunia Makmur Tbk periode 2007-2012. Penentuan periode sepanjang tahun
2007-2012 dikarenakan desain penelitian ini menggunakan time serries design
yang memiliki penggunaan data minimal lima tahun berturut-turut.
Guna memperoleh sampel secara representatif dari polulasi, maka
penetapan jumlah populasi dalam kurun waktu 2007 sampai tahun 2012
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI sampai dengan tahun 2012.
2. Memiliki keuangan laporan keuangan lengkap selama 2007 sampai
dengan tahun 2012.
3. Melakukan eksplorasi batubara.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2012:401)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara
menggunakan metode dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Menurut
Riduwan (2010:58), “Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.
Data-data objek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu PT. Delta Dunia Makmur Tbk
dalam bentuk annual report perusahaan tahun 2011 dan 2012 serta laporan
keuangan PT. Delta Dunia Makmur Tbk tahun 2007-2012.
3.2.6 Teknik Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis 3.2.6.1.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan
menganalisis data tersebut. Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2012:427),
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkaan bahwa analisis data adalah
proses mencari, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan angka yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
Tahapan yang dilakukan setelah data terkumpul, maka selanjutnya adalah
melakukan pengolahan dan menerapkan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Dari hasil tersebut nantinya dapat dilihat pengaruh antara Financial Leverage (X)
dengan indikator Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan (Y) dengan
indikator Price Book Value.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, yaitu
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi. Setelah memperoleh data, selanjutnya adalah mengolah dan
menafsirkan data sehingga hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel Financial
Leverage (X) dengan indikator Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap
variabel Nilai Perusahaan (Y) dengan indikator Price Book Value. Berikut cara
1. Menyusun kembali data yang diperoleh ke dalam tabel dan menyajikan dalam
bentuk grafik.
2. Analisis deskriptif terhadap Debt to Equity Ratio.
3. Analisis deskriptif terhadap Price Book Value.
4. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh Financial Leverage dengan
indikator Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Peusahaan dengan indikator
Price Book Value.
Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang
berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian
ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis
serta menjawab masalah yang diajukan.
3.2.6.2. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2012:206), “Teknik analisis data yang digunakan
adalah statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menggambarkan
atau mendeskripsikan suatu objek penelitian melalui data sampel atau populasi”.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Finacial Leverage (Debt to Equity Ratio)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh
Financial Leverage yaitu dengan menghitung total hutang dibagi dengan
modal sendiri dikali seratus. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tidak baik
Kasmir, 2010:158
2. Analisis Nilai Perusahaan (Price Book Value)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh
nilai perusahaan (Price Book Value) yaitu dengan menghitung harga pasar
perlembar saham dibagi nilai buku perlembar saham. Semakin tinggi rasio ini
maka keadaan perusahaan semakin baik.
Jogiyanto10:121-130
3.2.6.1.Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian yang
dibutuhkan pengujian untuk mengetahui kebenarannya. Pengujian hipotesis
dilakukan untuk mencari jawaban dari penelitian ini. Sesuai dengan hipotesis yang
telah diajukan bahwa “financial leverage memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan”, untuk mengetahui kebenarannya dilakukan analisis regresi linear
sederhana.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi. Salah satu uji asumsi yang harus dipenuhi sebelum
Uji linearitas bertujuan untuk memastikan hubungan antara variabel X
dengan variabel Y bersifat linear, kuadratik atau dalam derajat yang lebih tinggi.
Maksudnya apakah garis X dan Y membentuk garis lurus atau tidak, jika tidak
linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Adapun rumus yang
digunakan dalam uji linearitas menurut Sugiyono (2012:265), adalah sebagai
berikut.
Keterangan:
JK(T) = Jumlah Kuadrat Total
JK(a) = Jumlah Kuadrat koefisien a
JK(b|a) = Jumlah Kuadrat Regresi (b|a)
JK(S) = Jumlah Kuadrat Sisa
JK(TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
JK(G) = Jumlah Kuadrat Galat
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier sederhana. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
| {∑ }
[ ]
[ ]
|
∑ {∑ }
independen terhadap variabel dependen, yaitu dengan mencari persamaan regresi
yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai
variabel independennya serta menganalisis hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen
yaitu Financial Leverage (X) terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan
(Y), maka digunakan analisis regresi linier sederhana. Persamaan umum regresi
linier sederhana adalah sebagai berikut:
̂
(Sugiyono, 2012:261)
Keterangan :
̂ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y ketika X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel
independen. Bila (+) arah garis naik, bila (-) maka arah garis turun
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Dengan ketentuan untuk nilai a dan b masing-masing adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2012:187)
Keterangan :
Y = nilai perusahaan
X = financial leverage
a = Bilangan Konstan
b = Koefisien arah garis regresi
n = Lamanya periode
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan
adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga
naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi, namun nilai Y bervariasi
tersebut semata-mata tidak disebabkan oleh X karena masih ada faktor lain yang
menyebabkannya.
3. Pengujian Keberartian Regresi
Pengujian hipotesis dengan uji F bertujuan untuk mengetahui keberartian
regresi, sehingga penelitian dengan analisis regresi dapat dilanjutkan. Uji
keberartian model regresi atau disebut uji F (uji Anova) dalam penelitian ini
bertujuan untuk melihat apakah model persamaan regresi linier yang digunakan
dapat menjelaskan pengaruh yang berarti dari variabel perputaran financial
leverage dalam memprediksi variabel nilai perusahaan . Untuk menguji
keberartian regresi dilakukan dengan menggunakan F atau uji ANOVA
membandingkan Fhitung dan Ftabel, yaitu dengan uji keberartian dengan rumus:
(Sudjana, 2005:355)
Keterangan:
JK(Reg) = b1Σx1y + b2Σx2y + b3Σx3y
JK(S) = Σy2– JK(Reg)
Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah sebagai berikut.
a. Menentukan formulasi hipotesis.
H0 : Model persamaan regresi tidak berarti.
Ha: Model persamaan regresi berarti.
b. Taraf nyata yang digunakan (α) = 5% atau 0,05 dengan derajat kebebasan
dk= k dan dk1= n-k-1.
c. Menentukan kriteria pengujian.
H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabeldan H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel
d. Menentukan nilai statistik F.
e. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
4. Pengujian Keberartian Koefisien Regresi
Uji keberartian koefisien regresi dilakukan melalui uji t dengan cara
membandingkan antara ttabel dengan thitung dari koefisien regresi variabel bebas,
yaitu perputaran piutang. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien
regresi dari variabel bebas (financial leverage) memiliki pengaruh yang berarti
terhadap variabel terikat (nilai perusahaan).
Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut.
a. Menentukan formulasi hipotesis.
H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Financial Leverage
terhadap Nilai Perusahaan.
Ha : β ˃ 0, artinya terdapat pengaruh positif Financial Leverage
terhadap Nilai Perusahaan.
(Sudjana, 2003:31)
√
(Sudjana, 2003:23)
∑ ̂ ⁄
(Sudjana, 2003:24)
Keterangan:
thitung = Nilai t
b = Koefisien regresi variabel
= Standar error variabel
c. Selanjutnya, untuk melihat t tabel harus digunakan
distribusi student t dengan dk = (n-2), dengan uji pihak kanan (uji 1
pihak), berdasarkan kriteria uji t sebagai berikut:
Jika thitung˃ ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
DAFTAR PUSTAKA
Arabsalehi, Mehdi dan Iman Mahmoodi. 2012. The Quest for the Superior Financial Performance Measures. International Journal of Economics and Finance Vol. 4, No. 2; February.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT Gramedia.
Atmadja, Lukas Setia. 2012. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi.
Bernstein, Leopold A. 2011. Analysis of Finance Statements. Revised Edition. New York: Richard D. Irwin. Inc
Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi 5 (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston (terjemahan). 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.
C. Van Horne, James dan Jhon M. Wachowicz. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan (terjemahan). Jakarta : Salemba Empat Munawir (2008:79-80)
Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhruddin, 2001. Pasar Modal di Indonesia,
Salemba Emapat, Jakarta
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fenandar, Gany Ibrahim dan Surya Raharja. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Universitas Diponogoro Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10
Fraser, M. Lyn and Aileen Ormiston. 2008. Understanding Finance Statements. New Jersey: Pearson Education. Inc
Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance. Twelfth Edition. Prentice Hall
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Krisis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Husnan, Suad. 2008. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: BPFE UGM.
Husnan, Suad & Pudjiastuti, Enny (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta :UPP STIM YPKN.
Hovakimian, Armen. 2011. The Debt-Equity Choice – Journal of Financial and Quantitative Analysis. Vol 36, no. 1 pp. 1- 24.
Irawati, Susan. 2010. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogjakarta
J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland. (2001). Manajemen Keuangan. Jilid 2. Edisi 8 Binarupa Aksara. Jakarta.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Kawito, Parto. 2010. Menggunakan Peta PBV – ROE Untuk Investasi Saham. Tersedia online pada http://www.infovesta.com diunduh 02 Desember 2012 pukul 13:33)
Keown, Arthur. 2011. The Impact of Financial Leverage to Return On Equity-Journal of Financial and Quantitative Analysis Vol. 36, No. 1.
Martono dan Agus Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Cetakan Kedua. Ekonisia. Yogyakarta.
Moch.Nazir. (2003), Metode Penelitian, Salemba Empat, Jakarta,63
Murti, Wahyu. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Jakarta : Cintya Press.
Nuryadi, Fadhli Pratama. 2012. Pengaruh Financial Leverage terhadap Nilai
Perusahaan PT Indosat Tbk Tahun 2004-2010. Skripsi Universitas
Pendidikan Indonesia
Riyanto, Bambang 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Salvatore, Dominick, 2005. Managerial Economic : Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Edisi Kelima. Terjemahan Ichsan Setyo Budi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE.
Sjahrial, Dermawan. 2009. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sudjana. 2005. METODE STATISTIKA. TARSITO. Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
S. Munawir. 2008. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Simatupang, Mangasa, 2010, Pengetahuan Praktis Investasi Saham Dan Reksa Dana, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Syahyunan. 2007. Manajemen Keuangan I. Medan: USU Press.
Syamsyuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syarifah. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price To Book Value Ratio (PBV) Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Tampubolon, Robert. 2004. Risk Management, Manajemen Resiko. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Timothy, Josep. 2012. Influence of financial risk on profitability of life insurance industry in Taiwan. Journal of Modelling in Management Vol. 4 No. 1, pp. 7-18.
Warsono. 2012. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketiga, Jilid I. Malang: Bayumedia Publishing.
Widoatmodjo, Sawidji, 2009. Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus, Ghalia Indonesia, Bogor.
Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2007. Fundamental of Financial Management. Twelfth Edition. Prentice Hall
Yoon, Eunju. 2011. The Effect of Financial Leverage on Profitability. Journal of Financial Management. Volume 14. Issues 1.
Data yang di unduh
Annual Report IDX. Tahun 2010 & 2011
Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012.
Company Report & Annual Report PT Delta Dunia Makmur Tbk. Tahun
2007-2012
Company Report & Annual Report PT Adaro Energy Tbk. Tahun 2008-2012
Company Report & Annual Report PT Aneka Tambang Tbk. Tahun 2008-2012
Company Report & Annual Report PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.
Tahun 2010-2012
Company Report & Annual Report PT Bayan Resources Tbk. Tahun 2008-2012
Company Report & Annual Report PT Garda Tujuh Buana Tbk. Tahun
2009-2012
Company Report & Annual Report PT Harum Energy Tbk. Tahun 2010-2012
Company Report & Annual Report PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Tahun
2007-2012
Company Report & Annual Report PT Resource Alam Indonesia Tbk. Tahun
2008-2012
Company Report & Annual Report PT Perdana Karya Perkasa Tbk. Tahun
2007-2012
Company Report & Annual Report PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
Tahun 2007-2012
Laporan tahunan IDX dan Bloomberg.com diunduh (tanggal 10 April 2012)
The Wall Street Journal 14. November 2012