• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAMMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R Peningkatan Antusias Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Model Pq4r (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV Semester I S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAMMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R Peningkatan Antusias Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Model Pq4r (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV Semester I S"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R

(PREVIEW, QUESTION, READ,REFLECT, RECITE,

REVIEW) PADA SISWA KELAS IV

SDN SUKOLILO 04 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh:

SUMIAH A 54E090111

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PQ4R (PREVIEW, QUESTION,

READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN SUKOLILO 04

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Sumiah, A 54E090111. Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, Halaman

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Antusias belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo. Bentuk

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan antusias belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SDN 04 Sukolilo Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata siswa 6,5 dengan persentase ketuntasan sebesar 26%, siklus I nilai rata kelas 70,8 dengan persentase ketuntasan sebesar 46%, siklus II nilai rata-rata kelas 74,5 dengan presentase ketuntasan sebesar 98%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun pelajaran 2012/2013.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Antusias merupakan bentuk sikap keterkaitan atau sepenuhnya terlihat dengan satu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut. Siswa dikatakan memiliki antuias belajar apabila memiliki ketertarikan terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan berusahan melibatkan diri dalam kegiatan yang berkaitan dengan prosespembelajaran yang berlangsung.

Faktanya kondisi tersebut belum dapat tercapai dengan baik dalam pembelajaran IPA. Antusias siswa masih rendah dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dari kurang kondusifnya proses pembelajaran dan siswa

cenderung pasif dalam pembelajaran. Jadi antusias belajar merupakan salah satu alat motivasi atau alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tanpa adanya minat daridalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka akan ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal atau diharapkan. Apabila seorang siswa mempunyai antusias terhadap mata pelajaran tersebut, maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan materi pelajaran tersebut.

(5)

Hal ini sering menjadikan siswa tidak aktif untuk menerima materi pelajaran karena tidak setiap siswa memiliki karakteristik yang sama. Oleh karena itu, Dengan melihat perbedaan dan karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa, dapat digunakan metode PQ4R sebagai alternatif proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan antusis belajar.

Menurut Trianto (2011: 151), PQ4R merupakan metode yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah question (bertanya), dan 4R singkatan dari read (Membaca), reflect (Refleksi), recite (Tanya jawab sendiri), review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

Dengan menerapkan metode pembelajaran PQ4R, diharapkan dapat diciptakan suatu proses pembelajaran dimana siswa dapat belajar dengan mengingat informasi dari suatu bahan bacaan, dan dapat membantu guru untuk mengaktifkan kemampuan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Sehingga, siswa dapat aktif dalam kegiatan. pembelajaran serta dapat mengaitkan pelajaran yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Sehingga diharapkan ada Peningkatan Antusias belajar ilmu pengetahuan alam melalui penerapan model PQ4R pada siswa kelas 4 semester II SDN 04 Sukolilo Tahun Pelajaran 2012/2013.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : “ Apakah melalui penerapan model pembelajaran

PQ4R dapat meningkatkan antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V Smster 1 SDN Ukolilo 04 Tahun Pelajaran 2012/2013?

Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum.

(6)

b. Untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Tujuan Khusus.

Untuk meningkatkan antusias belajar IPA melalui penerapan model PQ4R ( prevew, quition,read,reflect, recite, revew ) pada siswa kelas IV SDN Sukolilo 04 kec. Sukolilo, kab. Pati Tahun 2012/2013.

Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menyumbangkan khasanah pengetahuan di bidang kependidikan, khususnya dalam konteks pelaksanaan proses pembelajaran PQ4R

b. Sebagai dasar kegiatan penelitian selanjutnya dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

1) Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN 04 sukolilo dapat lebih meningkatkan motivasi belajar IPA dengan model pembelajaran

PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah melalui model pembelajaran PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

Review). b. Bagi Guru

1) Dapat memberikan masukan dalam memilih strategi pembelajaran sebagai salah satu upaya memperbaiki dan memudahkan pembelajaran IPA sehingga pencapaian hasil belajar dapat ditingkatkan.

2) Meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan mengatasi segala masalah di dalam kelas serta menggunakan metode pembelajaran yang cocok/sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan siswa. c. Bagi Siswa

(7)

LANDASAN TEORI

1. Antusias Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam merupakan makna alam dan berbagai fenomenanya/ perilaku/ karakteristik yang dikemas menjadi sekumpulan teori maupun konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia. Teori maupun konsep yang terorganisir ini menjadi sebuah inspirasi terciptanya teknologi yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berbagai inovasi dalam pendidikan Ilmu Pengetahun Alam seperti timbul dalam pendekatan pembelajaran dalam kurun waktu terakhir ini.

Hal ini merupakan upaya membelajarkan peserta didik agar dapat belajar secaraoptimal. Banyak ragam inovasi dalam pembelajaran dikembangkan, sering

kali dikaitkan dengan suatu teori belajar tertentu atau mengantisipasi arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa mendatang. Secara umum pengkajian terhadap suatu kecenderungan atau inovasi dalam pendidikan sains dapat kita telaah engan memperhatikan aspek filosofis, karakteristik, dan ciri pokoki serta implikasi dalam praktek.Khususnya untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam telah dilaporkan berbagai hasil penelitian yang berkaitan dengan membelajarkan peserta didik. Upaya yang dilakukan akan terus berlanjut agar peserta didik mempunyai bekal untuk mengantisipasi arah perubahan yang akan terjadi.Menurut Gallager, (dalam Dahar, 1971: 61) “ketrampilan ilmu pengetahuan alam merupakan ketrampilan untuk memperoleh dan mengorganisasi pengetahuan tentang lingkungan”.

Belajar pada hakekatnya merupakan aktivitas yang utama dalam serangkaian proses pendidikan di sekolah. Hal ini dapat dipahami karena berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan adalah dominan bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung.

(8)

Dari pernyataan di atas siswa merupakan sentral dalam proses belajar, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar. Aktivitas siswa dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental aktif, dan inilah yang sesuai dengan konsep CBSA.Jadi tidak ada gunanya guru melakukan kegiatan interaksi belajar mengajar, kalau siswa hanya pasif saja, sebab para siswalah yang belajar maka merekalah yang harus melakukannya.

Menurut joko sudarso (2003 : 8) “Antusias merupakan bentuk sikap

ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut”.Sedangkan muhibbin syah (2003:

8) yang mendefinisikan bahwa “Antusias bearti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.

Jadi antusias belajar merupakan antusias belajar merupakan salah satu alat motivasi atau alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tanpa adanya minat dari dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka akan ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal atau yang diharapkan.

Apabila seorang siswa mempunyai minat terhadap mata pelajaran tersebut, maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan materi pelajaran tersebut.

2. Penerapan Model Pembelajaran PQ4R

(9)

Dengan pemanfaatan metode membaca, seseorang dapat mengambil isi yang terkandung dalam suatu buku. Andil metode membaca yang penting adalah dapat membantu kegiatan membaca sesingkat mungkin, dengan daya serap tinggi. Beberapa macam metode membaca yang harus diketahui dan dikuasai oleh pembaca, sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif ketika membaca bacaan adalah :

a. Survey/preview/Overview (menyelidiki), ketiga istilah tersebut mempunyai arti yang sama, yaitu melakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk mendapatkan

b. Question (Pertanyaan), semua ahli sependapat bahwa untuk meningkatkan efisiensi membaca, kita harus memberikan jawaban atas pertanyaan tertentu. Pertanyaan tersebut dapat merupakan pertanyaan yang kita buat sendiri atau pertanyaan yang kadang-kadang diberikan di akhir sebuah bab. Dengan mencari jawaban atas pertanyaan ini kita dapat membiasakan diri membaca dengan kritis dan dengan demikian lebih kuat tertanam dalam ingatan.

c. Read (Membaca), untuk membaca buku teks, hendaknya kita berhenti sejenak

setelah menyelesaikan membaca suatu topik. Adakah pertanyaan yang kurang jelas, pertentangan dengan teori lain atau alam nyata sehari-hari. d. Recite/State/Recall (mengucapkan kembali), kalau kita sudah membaca, coba

ulangi lagi apa yang kita baca tanpa melihat/membaca buku. Kalau kita dapat menceritakan kembali dengan benar, artinya kita sudah mengerti betul apa yang kita baca. Inilah intinya belajar dari sebuah buku.

e. Review/Repeat/Recall (Mengulangi/Menguji), hal yang tidak kalah pentingnya setelah selesai membaca buku adalah mengulangi apa yang telah dibaca itu. Dalam mengulang suatu bab, usahakan untuk mengingat ide-ide utamanya. Sinambungkan antara satu topik dengan topik yang lain dalam bab tersebut secara garis besar

(Trianto, 2007: 147).

(10)

menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi membaca PQ4R menurut Trianto (2007:149-156), adalah sebagai berikut :

a. Preview, langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa membaca selintas dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa tentang materi Alat gerak pada manusia. Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa dapat memeriksa setiap halaman dengan cepat, membaca satu atau dua kalimat disana sini sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan mereka memberi keseluruhan ide yang ada.

b. Question, langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pergunakan judul dan sub judul atau topik dan sub topik utama. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa dan bagaimana”. Kalau pada akhir

bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca terlebih dahulu. Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati dan seksama serta akan dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik.

c. Read, membaca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Janganlah membuat catatan-catatan panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

(11)

1) menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui. 2) mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau

perinsip-prinsip utama.

3) cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang disajikan.

4) cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran tersebut.

e. Recite, pada langkah kelima ini siswa diminta untuk merenungkan (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan nyaring dan dengan menyatakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Siswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat dan menggunakan kata-kata yang ditonjolkan dalam bacaan. Dari catatan-catatan yang telah dibuat pada langkah terdahulu dan berlandaskan ide-ide yang ada pada siswa, maka mereka diminta membuat intisari materi dari bacaan. Usahakan intisari ini merupakan inti dari pembahasan konsep Bumi

dan Alam Semesta.

f. Review, pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan singkat atau intisari yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi

bacaan bila perlu dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Tujuan penggunaan model pembelajaran PQ4R ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan penguasaan konsep pada pokok bahasan Alat gerak pada manusia.

b. Untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam mengikuti pelajaran berupa keterampilan mengamati, mengajukan pertanyaan, melakukan prediksi, menginterpretasi data, mengkomunikasikan, dan merumuskan kesimpulan.

(12)

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang dipergunakan untuk memperoleh

data. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sukolilo 04, Kecamatan Sukolilo,

Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut :

1. Subjek pelaku tindakan yaitu guru peneliti

2. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Sukolilo 04,

Sukolilo, Pati.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat praktis, situasional dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga penelitian ini selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal.melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga memungkinkan adanya tindakan yang berulang secara revisi untuk meningkatkan Antusias belajar IPA siswa.

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Hopkins (Suharsimi Arikunto,dkk., 2007:104-105). Daur ulang penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and

evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

Jenis Penelitian

Menurut Arikunto (2006a : 118), “ data adalah hasil pencatatan peneliti,

baik yang berupa fakta maupun angka”. Disebutkan pula bahwa data adalah

(13)

dari sesuatu yang ada, berupa keadaan, proses, kejadian atau peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan.

Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut : 1. Metode Observasi

Yaitu pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di kelas pada setiap pertemuan tentang kondisi siswa. Nasution 1988 dalam Sugiyono (2005: 64) ”observasi adalah pengamatan atau proses pengambilan

data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian”. Pada pengumpulan data melalui observasi peneliti tidak hanya sekedar mencatat dari apa yang ditemukan dalam pengamatan tersebut tetapi perlu pertimbangan dulu yang kemudian mengadakan penelitian kedalam suatu skala bertingkat. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung.

2. Metode Wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran PQ4R. Esterberg (2002)

dalam Sugiyono (2005: 72) mendefinisikan interview sebagai berikut:. Wawancara merupakan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan dari seorang guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, serta tindak lanjut dari seorang guru dalam menerapkan media tersebut dalam pembelajaran berikutnya.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dikembangkan oleh peneliti sebagai guru kelas IV, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Arikunto (2006a : 149) “ Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode”.Dalam

(14)

subjektifitas.Salah satu upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas tersebut adalah menggunakan triangulasi.Menurut Burns (Zainal Arifin, 2011: 119) ada beberapa jenis triangulasi, yaitu triangulasi waktu, triangulasi ruang, triangulasi peneliti, dan triangulasi teoritis.

Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat meningkatkan

antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo

dengan pencapaian 75% .

HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Sekolah

Berikut ini adalah profil SD Negeri Sukolilo 04:

a .Nama Sekolah : SD Negeri Sukolilo 04 b. Alamat Sekolah :

1) Jalan : Jl. PDAM Sumber Gemblung, Ds. Sukolilo, Kec. Sukolilo, Kab. Pati

2) Kelurahan : Sukolilo

3) Kecamatan : Sukolilo 4) Kabupaten/Kota : Pati

5) Provinsi : Jawa Tengah

6) Kode Pos : 59172

7) Telephon//HP : -c. Tahun Oprasional : 1976

d. Status Tanah : Hak Pakai e. Daya Listrik : 450 whatt

f. Nama Bank :

-No. Rekening :

(15)

Visi Misi SDN 04 Sukolilo a. Visi SD Negeri 04 Sukolilo

Beriman, Berilmu, Sehat dan Berbudaya.. b. Misi SD Negeri 04Sukolilo

Marimaju bersama

1). Dalam meningkatkatkan Pembelajaran dan Prestasi siswa. 2). Dalam meningkatkan kreativitas siswa.

3). Dalam mengikut sertakan peran serta masyarakat.

4). Dalam melaksanakan motto: Ing ngarso Sung Tulodho Ing madya Mangun Karso Tut Wuri Handayani.

Deskripsi Kondisi Awal

Melihat dari hasil belajar IPA yang dicapai siswa setelah dilakukannya pre tes, peneliti mempunyai tujuan awal yaitu meningkatkan antusias belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Dari hasil yang diperoleh mengenai masalah yang terjadi yaitu:

a. Sebagian besar siswa kurang antusias dengan pembelajaran ilmu Pengetahuan Alam.

b. Siswa terlihat malas dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

c. Metode yang digunakan hanya ceramah sehingga membuat siswa bosan.

d. Guru kurang memberi perhatian kepada siswa saat merasa kesulitan dalam mengerjakan soal.

Dengan demikian perlu dilakukan pembelajaran yang membuat siswa terpacu untuk meningkatkan antusias belajarnya. Untuk meningkatkan antusisas belajar IPA, maka perlu dikembangkan metode yang tepat sehingga dapat meningkatkan antusias belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo.

Deskripsi Siklus I

(16)

jam pelajaran ke 1-2 (07.0-08.10). Pada siklus ini pemberi tindakan adalah guru kelas lain sebagai observer , sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa yang hadir 22 dari 22 siswa.

Pada siklus I ini ada peningkatan antusias belajar siswa yang memenuhi

Kriteria Antusias. Sebelum siklus ini terlihat baru 26% yang mendapatkan nilai 

65, memenuhi Kriteria Antusias. Setelah siklus I dari 22 siswa yang masuk pada

hari itu terdapat 10 siswa (46%) yang mendapatkan nilai65, memenuhi Kriteria

Antusias. Dari data itu ada kenaikan 20%.

Deskripsi Siklus II

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Juli 2012 pada jam pelajaran ke 4-5 (09.30-10.40). Pada siklus ini pemberi tindakan adalah peneliti, guru kelas lain sebagai observer sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa yang hadir 22 dari 22 siswa.

Pada siklus II ini ada peningkatan antusias belajar siswa yang memenuhi

Kriteria Antusias. Pada siklus I dari 22 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 10

siswa (46%) yang mendapatkan nilai  65, memenuhi Kriteria Antusias. Pada

siklus ke II siswa yang masuk juga sama 22 siswa, dari 22 siswa ada 20 siswa

(98,%) yang mendapat nilai  65, memenuhi Kriteria Antusias. Dari data itu ada

kenaikan 52,% dari sklus I.

Hasil Penelitian

Kesimpulan yang dapat diambil dari tindakan yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus II sudah mencapai indikator pencapaian yang ditargetkan

peneliti yaitu 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai  65, memenuhi Kriteria

Antusias. Pada siklus I dari 22 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 10 siswa

(46,%) yang mendapatkan nilai65, memenuhi Kriteria Antusias. Pada siklus ke

II siswa yang masuk juga sama 22 siswa, dari nilai 22 siswa ada 20 siswa (98%)

yang mendapat nilai65, memenuhi Kriteria antusias. Dari data itu ada kenaikan

(17)

Hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siklus I dan II di SDN Sukolilo 04 .

Daftar nilai kriteria antusias siklus 1dan 2

0% 50% 100%

Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Series 2

Series 2

No Nama Pra

siklus Siklus 1 Siklus 2 1

(18)

Melihat hasil penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada pembelajaran IPA kelas IV SDN 04 Sukolilo Kecamatan SukoliloKabupaten Pati tahun pelajaran 2012/2013, maka hasil belajar siswa meningkat. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan terdapat kebenaran bahwa “Bahwa penerapan metode PQ4R pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan antusias belajar siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun ajaran 2012/2013”.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapatmeningkatkanantusiasbelajarIPA,padasiswakelas IV SDN 04Sukolilo KecamatanSukoliloKabupatenPatitahunpelajaran 2012/2013.Padakondisisebelumsiklusdari22siswaterdapat7siswa (26%) yang

mendapatnilai65Padasiklus I dari22siswa yang masukpadahariituterdapat

10siswa (46,%) yang mendapatkannilai65, memenuhi Kriteria antusias.

PadasikluskeII siswa yang masukjugasama22siswa, ada20siswa (98%) yang

mendapatnilai65, memenuhi Kriteria Antusias. Dari data ituadakenaikan52%

darisklus II.

2. Hipotesis yang berbunyi“Bahwapenerapanmetode PQ4R padamatapelajaran IPA dapat meningkatkan antusias belajar siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun ajaran 2012/2013”. Dapat diterima atau terbukti.

Implikasi

Berdasar dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai mana dalam grafik maka disimpulkan bahwa peningkatan antusias belajar ilmu pengetahuan alam melalui model pembelajaran PQ4R (Review,Question, Read, Reflect, Recite,Review) dapat meningkatkan antusias belajar. Dengan demikian hasil penelitian dapat di implementasikan sebagai berikut:

(19)

2. Menunjukan pentingnya penggunaan model pembelajaran yang inovatif, salah satunya PQ4R (Review, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapakan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan antusias belajar. Saran yang peneliti sampaikan sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya melakukan sosialisasi kepada guru tentang penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar b. Kepala sekolah hendaknya melakukan workshop atau

pelatihan-pelatihan tentang strategi belajar kepada guru 2. Bagi Guru

a. Padasaatkegiatanpembelajaran guru hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat.

a. Guru dapat menerapkan model pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada berbagai macam pelajaran.

b. Usahakan guru dapat menjalin hubungan baik dengan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaj Rosdakarya

Arikunto Suharsimi, dkk. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara

Dimyati, dkk. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djumransjah M. 2006. Filsafat pendidikan. Malang: BayuMedia

(20)

Kamala Izzatin. 2009. Pengertian Ilmu Alam. http: // kamalaizzatin. blogspot.com/ diunduh 20-10-2011

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: rajawali pers.

Mustova Ahmad, 2010. Pengertian IPA. http: // mustovaahmad. blogspot. com/

diunduh 19-10-2011.

Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinarbara Algesindo.

Rubiyanto Rubino. 2009. Metode penelitian tindakan kelas. Surakarta: UMS.

Sagala Syaiful. 2003. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar. Surakarta: Fairuz Media.

Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2005. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suryabrata , Sumadi. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rajawalipers.

Tomacoa, Muhammad Ali. 2009. Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode Pq4r. http: // muhammadalitomacoa. blogspot. com/ diunduh 23-10-2011.

Referensi

Dokumen terkait

Hay que decir que España ha consagrado esfuerzos para combatir los estereotipos sexistas en la legislación: la Ley Orgánica de 2007 para la igualdad efectiva entre

 Seksi Pengelolaan data, Kemitraan jasa titipan & Interoperabilitas.  Seksi Tata kelola e-Gov (Topologi

Berikut Jadwal Final French Open 2017.. kami mungkin bodoh tapi punya hati. kami memilih dengan hati yang tulus. para kontestan pemilu dan calon pemimpin atau/dan pemimpin sering

Dengan demikian pelelangan ini dinyatakan "gagal" dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan

konsep. ♦ Mahasiswa dapat menganalisa hasil perancangan data

 Teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,

Orang yang tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat produktifitasnyapun tinggi, dengan kata lain orang kreatif juga produktif (Yennita et al, 2009). Kreativitas dan

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes termasuk dalam kategori (0,600- 0,800), maka instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas yang sedang. Dengan demikian