Penilaian SCAMPI CLASS C Berbasis People Capability Maturity Model pada Perkebunan Kelapa Sawit BK Brothers.

(1)

Perkebunan Kelapa Sawit BK Brothers berdiri sejak 2005 dan terus berkembang hingga saat ini, dengan aktifitas atau proses yang banyak dilakukan oleh organisasi, maka untuk memastikan kesiapan organisasi untuk terus berkembang, maka penelitian berfokus untuk melakukan penilaian menggunakan SCAMPI Class C dengan P-CMM untuk memberikan penilaian untuk mendapatkan hasil mengenai practice characterization, strength, dan weakness dari organisasi. Setelah dilakukan penilaian terhadap organisasi, maka hasil dari penilaian yang dilakukan adalah bahwa organisasi belum memiliki pendokumentasian yang lengkap di banyak aspek organisasi, akan tetapi, proses atau aktifitas dari organisasi rata-rata telah dilaksanakan atau dijalankan secara konsisten. Saran yang diberikan kepada organisasi mengarah kepada hasil dari penilaian adalah organisasi harus melengkapi dokumentasi dari kebijakan, prosedur dan proses yang dijalankan untuk mempermudah analisa dan berfungsi untuk melengkapi bukti-bukti dari proses yang dijalankan pada waktu tertentu.

(2)

Palm oil plantation BK Brothers has been established since 2005 and keep growing until today,with many activity or process runs by organization, to make sure organization readiness to keep growing, then this research focusing to making assesment using SCAMPI Class C with P-CMM to giving assesment to get the result about practice characterization, strength, and weakness of organization. After doing assesment to organization is to be done, then the result of assesment is organization not having documentation on many aspects yet, but average of process or activity in organization have to be done or runs consistently. Recommendation given according to the result of assesment is organization needs to be complete documentation of policy, procedure and process that being executed to ease analyze activity dan to fulfill evidence from process that being executed in specific time.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

PRAKATA ... v

1.1 Latar Belakang Masalah ... 10

1.2 Rumusan Masalah ... 11

2.1 Sumber Daya Manusia ... 14

2.2 Organisasi ... 14

2.3 Management Information System ... 15

2.4 Karakteristik tingkah laku tingkat maturitas(Behavioral Characteristics of Maturity Levels) ... 16

2.4.1 Initial Level : Maturity Level 1 ... 16

2.4.2 Managed Level : Maturity Level 2... 16

2.5 Area Proses pada People CMM ... 17

2.5.1 The Initial Level : Maturity Level 1 ... 17

2.5.2 The Managed Level : Maturity Level 2 ... 18

(4)

2.5.4 The Predictable Level : Maturity Level 4 ... 23

2.5.5 The Optimizing Level : Maturity Level 5 ... 25

2.6 Maturity Questionnaire ... 27

2.7 Practice Implementation Indicators (PII) ... 28

2.8 PII Descriptions ... 29

2.9 Practice Characterization ... 29

2.10 SCAMPI (Standard CMMI Appraisal Method for Process

3.4 Behavioral Charasteristics of Maturity Levels ... 37

3.4.1 The Initial Level : Maturity Level 1 ... 38

3.4.2 Managed Level : Maturity Level 2... 39

3.5 Process Area ... 41

3.5.1 The Managed Level : Maturity Level 2 ... 41

BAB 4. HASIL PENELITIAN ... 119

4.1 Practice Characterization Conclusion ... 119

4.2 Findings of Strength... 121

4.3 Findings of Weakness ... 126

4.4 Evaluasi ... 129

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ... 131

5.1 Simpulan ... 131

5.2 Saran ... 136

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Area proses tingkat maturitas [2, p. 30] ... 17

Gambar 2.2 Area Proses pada maturitas tingkat 2 [2, p. 31] ... 19

Gambar 2.6 SCAMPI Class A, Class B, dan Class C [9, p. 12] ... 31

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perkebunan kelapa sawit BK Brothers ... 34

Gambar 3.2 Dokumen Staffing Goal 1, Practice 4 ... 45

Gambar 3.3 Dokumen Performance Management Goal 1, Practice 1 ... 81

Gambar 3.4 Dokumen Compensation Goal 1, Practice 4 ... 108

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe Practice Implementation Indicators (PII) ... 28

Tabel 2.2 Struktur dasar Practice Implementation Indicators Descriptions (PIID) ... 29

Tabel 3.1 Daftar pegawai BK Brothers ... 34

Tabel 3.2 Kuesioner StaffingGoal 1, Practice 1 ... 42

Tabel 3.12 Kuesioner StaffingGoal 3, Practice 12 ... 49

Tabel 3.20 PII Staffing Goal 1 ... 55

(7)

Tabel 3.28 Kuesioner Communication and Coordination Goal 2, Practice 5 61 Tabel 3.29 Kuesioner Communication and Coordination Goal 2, Practice 6 62 Tabel 3.30 Kuesioner Communication and Coordination Goal 3, Practice 7 63 Tabel 3.31 Kuesioner Communication and Coordination Goal 3, Practice 8 63 Tabel 3.32 Kuesioner Communication and Coordination Goal 3, Practice 9 64 Tabel 3.33 Kuesioner Communication and Coordination Goal 3, Practice

10 64

Tabel 3.34 Kuesioner Communication and Coordination Goal 3, Practice

11 65

Tabel 3.35 PII Communication and Coordination Goal 1 ... 67

Tabel 3.38 Kuesioner Work Environment Goal 1, Practice 1 ... 71

Tabel 3.46 PII Work Environment Goal 1 ... 77

Tabel 3.47 PII Work Environment Goal 2 ... 78

Tabel 3.48 Kuesioner Performance Management Goal 1, Practice 1 ... 80

(8)

Tabel 3.62 PII Performance Management Goal 1 ... 91

Tabel 3.66 Kuesioner Training and Development Goal 1, Practice 1 ... 96

Tabel 3.73 PII Training and Development Goal 1 ... 102

Tabel 3.74 PII Training and Development Goal 2 ... 103

Tabel 3.75 Kuesioner Compensation Goal 1, Practice 1 ... 105

Tabel 3.86 PII Compensation Goal 1 ... 115

(9)

(10)

DAFTAR SINGKATAN

P-CMM People Capability Maturity Model

SCAMPI Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement

(11)

DAFTAR ISTILAH

Capability Sebuah kemampuan tertentu atau kapasitas yang

dimiliki bisnis untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu. [1]

Simultan Secara terus menerus

Workgroup Kelompok kerja

(12)

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan secara garis besar Perusahaan Sawit BK Brothers yang akan dijelaskan dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, serta sistematika laporan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat sekarang ini, perkembangan industri terjadi dengan sangat pesat, terutama pada bidang perkebunan. Dengan banyaknya proses yang harus dikerjakan pada saat yang bersamaan untuk menunjang hasil dan proses yang maksimal, perusahaan harus terus menjaga konsistensi dari proses atau aktifitas yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis. BK Brothers adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yang telah berdiri sejak tahun 2005 dan berkembang hingga saat ini. Perusahaan ini telah memiliki lahan perkebunan sawit seluas 300 ha lahan sawit efektif siap panen dan 80 ha lainnya lahan sawit dalam pertumbuhan yang berusia 1-2 tahun. Dengan luas perkebunan yang begitu besar, pastinya dibutuhkan sumberdaya manusia yang sangat banyak untuk mengerjakan proses bisnis yang terdapat pada perkebunan.

Dengan banyaknya proses bisnis yang harus dikerjakan, berbagai pekerjaan yang dilakukan setiap pegawai yang bekerja, menimbulkan pertanyaan besar yang mendasari setiap proses yang dilakukan, apakah sumberdaya manusia telah mendapatkan kompensasi sesuai dengan kinerjanya ?, apakah sumberdaya telah bekerja sesuai kebijakan dan prosedur ?, apakah lingkungan organisasi memadai untuk menjalankan proses ?, dan lain sebagainya.

People Capability Maturity Model (P-CMM) mengandung 5 tingkatan

(13)

dari pemberian penilaian untuk mencapai kepuasan dari hasil penilaian yang diberikan. Capability Maturity Model (CMM) sendiri berarti peningkatan yang evolusioner dari proses yang belum matang menjadi disiplin, proses bisnis yang telah matang menjadi semakin berkualitas serta meningkatkan efektifitas secara berkelanjutan. [2, p. 5]

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk menilai kapabilitas dari organisasi :

Bagaimana hasil penilaian SCAMPI Class C dengan P-CMM pada Perkebunan Kelapa Sawit BK Brothers ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan ataupun cara untuk menjawab masalah adalah :

Melakukan penilaian menggunakan SCAMPI Class C berbasis standar People Capability Maturity Model (P-CMM).

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Pada saat menganalisa, mengevaluasi dan melakukan penilaian pada perkebunan kelapa sawit BK Brothers, ruang lingkup penelitian adalah:

1. Metode / Framework

a) People Capability Maturity Model(P-CMM) Version 2.0, Second Edition

b) SCAMPI Class C Assesment 2. Detail Batasan Analisis

a) Penilaian Menggunakan SCAMPI Class C berbasis People Capability

(14)

1.5 Sumber Data

Sumber serta jenis data yang didapat dan digunakan untuk melakukan proses penelitian, analisa, evaluasi dan melakukan penilaian pada perkebunan sawit BK Brother adalah :

1. Data Primer

c) Data relevan lainnya

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penulisan dalam laporan ini terbagi dalam 4 bab dimana masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan secara garis besar Perusahaan Sawit BK Brothers yang akan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, serta sistematika laporan.

BAB 2 : KAJIAN TEORI

Pada bab ini berisi rangkuman atas teori-teori yang digunakan dan berhubungan untuk mendasari proses evaluasi dan penilaian sesuai standar People Capability Maturity Model.

BAB 3 : ANALISIS DAN RANCANGAN

Pada bab ini akan membahas profil perusahaan, proses yang dilakukan, analisis lengkap serta penilaian berdasarkan standar People Capability Maturity Model yang digunakan menggunakan SCAMPI Class C. BAB 4 : HASIL PENELITIAN

(15)

BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menutup laporan hasil evaluasi Tugas Akhir dengan Simpulan dari hasil penilaian dan Saran bagi Perkebunan Kelapa Sawit BK Brothers.

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada penilaian menggunakan SCAMPI C berbasis People

Capability Maturity Model (P-CMM) dan hasil analisis yang telah dihasilkan,

kesimpulan yang dapat diberikan dari hasil penilaian adalah : 1. Process Area : Staffing

a) Aktifitas staffing organisasi dilaksanakan secara konsisten akan tetapi belum mendokumentasikan kebijakan dan prosedur aktifitas staffing. b) Organisasi melakukan proses pembukaan jabatan sesuai dengan

rencana keuangan untuk menentukan proses seleksi yang akan dijalankan dan fasilitas yang akan diberikan kepada kandidat yang di terima, akan tetapi organisasi belum mendokumentasikan standar karakteristik kandidat dari jabatan dan penyebaran informasi hanya dilakukan dari mulut ke mulut karena pencarian kandidat jabatan dilakukan hanya dari dalam organisasi.

c) Organisasi mengecek status hukum dari kandidat berminat dan organisasi juga secara terbuka memberikan informasi yang dibutuhkan kandidat seperti informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dan proses rekrutmen penerimaan kandidat dapat diikuti oleh individu dalam unit terkait yang bertujuan memberi penilaian lebih mendalam mengenai kandidat dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, akan tetapi organisasi belum menerapkan untuk mendokumentasikan nama-nama dari kandidat yang mendaftar dan hasil dari proses seleksi.

(17)

terima bisa segera terbiasa dengan pekerjaan dan lingkungan kerja, maka individu yang di terima langsung dilibatkan dalam dunia kerja nyata, tetapi, penyesuaian gaji sepenuhnya adalah kebijakan organisasi tanpa adanya campur tangan sumberdaya manusia dan kebijakan tersebut tidak di dokumentasikan serta organisasi juga belum mendokumentasikan prosedur pengurangan sumberdaya manusia. 2. Process Area : Communication and Coordination

a) Aktifitas pada communication and coordination organisasi dijalankan dengan konsisten.

b) Organisasi menerapkan kebijakan cara berkomunikasi dengan atasan dengan tujuan untuk menjaga kesopanan sumberdaya manusia. Organisasi menganalisa masukan dari individu dan memastikan informasi tersebut sebagai salah satu acuan pengambilan keputusan dan kemudian kesimpulan dari keputusan tersebut disebarkan secara merata keseluruh bagian organisasi untuk kemudian informasi keputusan ini dilakukan pengulasan untuk melihat efek dari keputusan tersebut.

c) Pada saat organisasi akan melaksanakan pertemuan, individu yang terlibat diberitahukan dahulu jauh sebelum pertemuan dilaksanakan dengan memberikan informasi lengkap mengenai tujuan dari dilaksanakannya pertemuan, setelah pertemuan dilakukan dan keputusan di dapat, makan hasil dari keputusan tersebut dilihat perkembangannya oleh individu berwenang terhadap efek yang terjadi, tapi, meskipun kebijakan komunikasi telah ditetapkan dan diterapkan, seperti kebijakan cara berkomunikasi dengan atasan, kebijakan tersebut tidak di dokumentasikan.

3. Process Area : Work Environment

(18)

sumberdaya yang berhubungan dengan proses kerja sumberdaya manusia, organisasi tidak melakukan analisa dan tidak mendokumentasikan kemungkinan resiko yang mungkin terjadi.

b) Organisasi juga perduli dengan faktor fisik organisasi dengan menjaga faktor fisik seperti menjaga ketenangan dan ketentraman saat bekerja untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan apabila terdapat permasalah faktor fisik dalam organisasi maka tindakan langsung dilakukan oleh individu berwenang seperti memberi teguran, tetapi, organisasi belum memiliki dokumen mengenai kondisi kerja yang beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.

4. Process Area : Performance Management

a) Individu yang berwenang mengulas secara berkala hasil penilaian kinerja berdasarkan pada dokumen penilaian yang dimilki dan setelah di dapatkan kesimpulan, individu yang teridentifikasi memiliki masalah pencapaian kinerja diberi tahu oleh individu berwenang dan hanya memberikan teguran resmi tanpa menginformasikan hasil dari penilaian kinerja individu tersebut, meskipun demikian, individu yang memiliki masalah kinerja tersebut dapat memberikan argumentasi mengenai alasan kinerja yang bermasalah dan organisasi juga tidak mendokumentasikan aktifitas perbaikan perbaikan permasalahan kinerja sumberdaya manusia.

b) Organisasi dalam menentukan dan mengambil keputusan mengenai nominal gaji dan pemecatan dipengaruhi paling oleh hasil penilaian kinerja dan apabila terdapat permasalahan kinerja individu, individu berwenang hanya mengingatkan kembali dan mendiskusikan dengan individu yang memiliki masalah kinerja mengenai tujuan kerja yang harus dicapai, akan tetapi, organisasi tidak memiliki dokumen mengenai laporan keseimbangan sumberdaya manusia dan perbaikan kinerja dan juga organisasi tidak memiliki formulir standar untuk melakukan penilaian kinerja sumberdaya manusia.

(19)

meningkatkan secara berkala kemajuan dan perbaikan dari kinerja, akan tetapi, hasil ulasan, rencana peningkatan kinerja dan keputusan untuk memperbaiki permasalahan kinerja tidak di dokumentasikan oleh organisasi.

d) Diketahui bahwa aktifitas dari performance management goal 4 dilaksanakan hanya sesekali atau tidak dilaksanakan secara konsisten oleh organisasi dan organisasi juga hanya sesekali memberikan penghargaan kepada individu yang pekerjaannya mencapai tujuan organisasi.

5. Process Area : Training and Development

a) Secara berkala organisasi mengevaluasi dan memperbaharui pengetahuan dan kemampuan sumberdaya manusia untuk menyesuaikannya dengan tujuan kerja organisasi dan juga berfungsi untu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan individu dengan memberikan waktu dan prosedur khusus untuk melaksanakan pelatihan individu, tetapi, organisasi tidak mendokumentasikan penyelesaian dari proses pelatihan yang dilaksanakan.

b) Organisasi mengidentifikasi potensi dan kemampuan yang harus dimiliki individu untuk kemudian menentukan metode pelatihan yang tepat, akan tetapi, organisasi terkadang menentukan metode pelatihan secara sepihak tanpa berkomunikasi dengan individu yang akan menjalankannya.

6. Process Area : Compensation

a) Diketahui bahwa organisasi menentukan nominal dari pemberian kompensasi berdasarkan performa dari kinerja individu serta organisasi mengulas tujuan dan efek yang dihasilkan dari pemberian kompensasi sesuai dengan strategi kompensasi yang terdokumentasi.

(20)

tetapi, resiko ketidakadilan hanya di identifikasi oleh individu atau kelompok berwenang tanpa menggunakan masukan mengenai ketidakadilan dari sumberdaya manusia sebagai bukti.

(21)

5.2 Saran

Apabila penelitian ini dilanjutkan dan dikembangkan, peneliti memberikan saran untuk menggunakan :

a) SCAMPI Class B, adalah penilaian yang lebih rinci daripada penilaian

SCAMPI Class C, lebih berfokus kepada deployment dan

membutuhkan hasil penilaian dari SCAMPI Class C untuk melakukan penilaian.

b) SCAMPI Class A, adalah penilaian yang paling dalam dan paling detail

(22)

DAFTAR PUSTAKA

[1] KamusBisnis.com, “Kamus Bisnis,” [Online]. Available: http://kamusbisnis.com/arti/kapabilitas/.

[2] B. Curtis, B. Hefley dan S. Miller, People Capability Maturity Model(P-CMM) Version 2.0, Second Edition, Carnegie Mellon University, 2009. [3] M. Joshi, Human Resource Management, bookboon.com, 2013.

[4] Z. Senyucel, Managing the Human Resource in the 21st Century, bookboon.com, 2009.

[5] P. Asefeh Asemi, P. Ali Safari dan P. Adeleh Asemi Zavareh, “The Role of Management Information System(MIS) and Decision Support

System(DSS) for Manager's Decision Making Process,” International

Journal of Business and Management, vol. 6, no. 7, p. 165, 2011.

[6] G. Houdeshel dan H. J. Watson, The Management Information and Decision Support(MIDS) System at Lockheed-Georgia, Management Information System Research Center, University of Minnesots, 1987. [7] D. Zubrow, W. Hayes, J. Siegel dan D. Goldenson, Maturity

Questionnaire, Pittsburgh: Software Engineering Institute, 1994.

[8] M. o. t. A. M. I. Team, Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI), Version 1.1 : Method Definition Document, 2001.

[9] W. Hayes, G. Miluk dan J. Ferguson, SCAMPI B & C Tutorial, Pittsburgh: Carnegia Mellon, 2004.