OF SALES IN PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK”
The development of an enterprise, increasing the problems facing the company. The President of enterpriseis difficult to supervise all activities of the company directly, but still need to know the state of the company so that when problems arise can be immediately found the cause. Management requires a tool to evaluate its activities by providing solution if found any weaknesses or fraud, this tool also can provide a recommendation that a departement goes well.
That tool is operational audits, operational audits with leaders hope to support the effectiveness of the audited part in this part of the sale as part of the sale is the most important part of this perusahaan.Penelitian audit aims to determine the role of Operations in supporting the effectiveness of sales activities at PT. Telecommunikasi Indonesia, Tbk. The independent variable in this study is the operational audit, while the dependent variable in this study is the effectiveness of sales activities.
Data collection methods used in this research is to use the questionnaire data. Population and sample in this study are all internal auditors working in PT.Telekomunikasi Indonesia totaling 30 people. Data were processed using analytical processing deskriprif, estimating a simple regression model, and test hypotheses using SPSS 19.0 for Windows.Hasil analysis showed Operational audit has a significant impact on the effectiveness of sales activities by 45% and the remaining 55% are influenced by other factors. Operational audit role in supporting the effectiveness of sales activities in PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk fall into the category "Self-sufficient".
KEGIATAN PENJUALAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA,
TBK”
Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, semakin bertambah masalah yang dihadapi perusahaan. Pimpinan sulit untuk mengawasi seluruh kegiatan perusahaan secara langsung, namun pimpinan tetap harus mengetahui keadaan perusahaan sehingga bila timbul masalah dapat segerea dicari penyebabnya. Manajemen memerlukan suatu alat untuk mengevaluasi kegiatannya dengan memberikan pemecahan bila ditemukan adanya kelemahan atau kecurangan, alat ini juga dapat memberikan rekomendasi agar suatu bagian berjalan dengan baik.
Alat bantu tersebut adalah audit operasional, dengan dilakukan audit operasional pimpinan berharap dapat menunjang efektivitas pada bagian yang diaudit dalam hal ini bagian penjualan karena bagian penjualan merupakan bagian terpenting dari perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan audit Operasional dalam menunjang efektivitas kegiatan penjualan pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Variabel independen dalam penelitian ini adalah audit operasional, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah efektivitas kegiatan penjualan.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data kuesioner. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh auditor internal yang bekerja di PT.Telekomunikasi Indonesia yang berjumlah 30 orang. Data diolah dengan menggunakan pengolahan analisis deskriprif, pengestimasian model regresi sederhana, dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 19.0 for Windows.Hasil analisis menunjukkan audit Operasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kegiatan penjualan sebesar 45% dan sisanya 55% dipengaruhi oleh faktor lain. Peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas kegiatan penjualan pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
termasuk ke dalam kategori “Cukup Memadai”.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Rumusan Masalah... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengertian Auditing ... 7
2.1.1. Jenis-Jenis Audit ... 9
2.1.2. Jenis-Jenis Auditor ... 11
2.1.4. Pengertian Audit Operasional ... 14
2.1.5. Tujuan Audit Operasional... ... 15
2.1.6. Pengertian Penelaahan Operasional ... 16
2.1.7. Manfaat Audit Operasional ... 17
2.1.8. Karakteristik Audit Operasional ... 21
2.1.9. Kualifikasi Auditor Operasional ... 22
2.1.9.1. Independensi Auditor Operasional ... 22
2.1.9.2. Kompetensi Auditor Operasional ... 23
2.1.10. Tahap-Tahap Audit Operasional... ... 24
2.1.11. Keterbatasan Audit Operasional ... 26
2.2. Pengertian Penjualan… ... 27
2.2.1. Klasifikasi Transaksi Penjualan ... 29
2.2.2. Tujuan Penjualan ... 30
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ... 31
2.2.4. Proses Penjualan... 33
2.2.5. Efektivitas Kegiatan Penjualan ... 34
2.3. Kerangka Pemikiran…. ... 36
2.4. Hipotesis ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40
3.3 Populasi dan Sampel ... 41
3.4. Teknik Pengambilan Sampel... 41
3.5. Operasionalisasi Variabel... 42
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.7. Teknik Pengembangan Instrumen ... 62
3.8. Metode Analisis Data ... 47
3.8.1. Statistik Deksriptif ... 47
3.8.2. Uji Normalitas ... 47
3.8.3. Uji Instrumen ... 47
3.8.3.1. Uji Validitas ... 47
3.8.3.2. Uji Reliabilitas ... 49
3.8.4. Uji Hipotesis... 50
3.8.4.1. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 50
3.8.4.2. Analisis Koefisien Determinasi... 51
3.8.4.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Perusahaan... 53
4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan ... 58
4.1.1.1. Visi Perusahaan ... 58
4.1.1.2. Misi Perusahaan ... 58
4.1.3. Logo Perusahaan... 59
4.1.4. Struktur Organisasi Unit Internal Audit ... 60
4.1.5. Visi dan Misi Internal Audit ... 60
4.1.5.1. Visi Internal Audit ... 60
4.1.5.2. Misi Internal Audit ... 61
4.1.6. Struktur dan Kedudukan Internal Audit ... 61
4.2. Analisis Data ... 62
4.2.1. Uji Validitass ... 62
4.2.2. Uji Reliabilitas ... 66
4.3. Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 67
4.3.1. Variabel Audit Operasional (X) ... 68
4.3.2. Variabel Efektivitas Kegiatan Penjualan (Y) ... 79
4.4. Uji Asumsi Klasik ... 83
4.4.1. Uji Normalitas ... 83
4.4.2. Uji Heteroskedastisitas ... 84
4.5. Uji Hipotesis... 85
4.5.1. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 85
4.5.2. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 86
4.5.3. Analisis Koefisien Determinasi ... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ... 91
5.2. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 93
LAMPIRAN ... 95
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 4.1 Logo PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 59
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas menggunakan Scaterplot ... 84
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 58
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Audit Operasional (X) ... 63
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Penjualan (Y) .... 65
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Penelitian... 67
Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Audit Operasional (X)... 68
Tabel 4.5 Presentase Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit Operasional ... 72
Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Efektivitas Kegiatan Penjualan ... 79
Tabel 4.7 Presentase Skor Jawaban responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Efektivitas Kegiatan Penjualan... 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ... 83
Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 86
Tabel 4.10 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 86
Tabel 4.11 Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 86
Tabel 4.41 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 88
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Semakin ketat persaingan dalam dunia usaha di dunia, menjadikan hal
tersebut sebuah tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan dunia usaha
karena Indonesia sedang berusaha menstabilkan kondisi perekonomian. Kondisi
perekonomian Indonesia yang belum stabil berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
yang berada di Indonesia. Masalah yang timbul antara lain bertambahnya jumlah
pengangguran karena lapangan pekerjaan yang terbatas, tidak bisa terserapnya
seluruh faktor-faktor produksi dan persaingan antar perusahaan. Perbaikan dan
pembangunan ekonomi harus terus dilakukan dan menjadi perhatian yang utama
karena mempunyai pengaruh yang besar dalam iklim perekonomian di Indonesia.
Sektor utama yang menjadi penopang bagi perekonomian Indonesia adalah
sektor perdagangan. Hal ini disebabkan karena sector perdagangan merupakan
penggerak roda perekonomian di suatu negara khususnya Indonesia. Semakin
banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan disebabkan bidang
perdagangan cukup memberikan prospek yang baik, sehingga persaingan yang
terjadi di bidang perdagangan sangat kompetitif.
Di dalam berkembangnya dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya
bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit
perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan
eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan
karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaannya,
ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan
perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal
ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan
operasional perusahaan.
Keinginan untuk mendapatkan laba perusahaan yang optimal merupakan
suatu niat dasar bagi manajer dalam perusahaan untuk menggerakan semua sumber
daya yang ada. Agar tercapainya usaha itu fungsi manajerial seperti planning,
organizing, directing, dan controlling harus dipadukan agar manajemen dapat
mengambil keputusan yang tepat dengan demikian akan tercapai hasil yang
diharapkan. Usaha untuk mengelola sumber daya yang dimiliki agar tercapai
efektivitas dan efisiensi yang tinggi merupakan akibat yang logis dari keinginan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagi kelangsungan hidup
dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
Penjualan merupakan faktor utama dari berlangsungnya perusahaan yang
berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.Penjualan menjadi satu hal
untuk dapat melaksanakan kegiatan penjualan yang efektif mungkin pada tingkat
biaya yang realitas namun tetap memperhatikan kepentingan atau permintaan
pelanggan. Kebijakan yang kurang tepat dalam melakukan penjualan akan
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena dari kegiatan penjualan inilah
diharapkan diperoleh suatu laba yang berkesinambungan (Karuniawan,2011).
Tersedianya prosedur penjualan akan dapat mendukung terciptanya situasi
yang diinginkan perusahaan. Prosedur penjualan akan membantu prerusahaan
mencapai peningkatan dalam memperoleh laba. Salah satu kunci penting agar
perusahaan dapat terus mempertahankan keberadaanya di dunia usaha adalah
menghasilkab, mempertahankan, dan menunjang efektivitas dan efisiensi fungsi
penjualan perusahaan.
Suatu prosedur perusahaan memerlukan adanya pengendalian agar tujuan
perusahaan bisa tercapai dengan baik dan sesuai dengan rencana.Salah satu bentuk
pengendalian yaitu audit operasional. Audit operasional merupakan penelahaan atas
bagian manapaun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai
efisiensi dan efektif (Arens dan loebbecke, 2000). Pada penyelesaian audit
operasional maka diberikan rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan.
Audit operasional merupakan aktivitas operasi suatu organisasi yang
bertujuan untuk memeriksa efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit
manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Salah satu elemen penting yang dapat mempengaruhi laba rugi perusahaan adalah
penjualan, karena penjualan merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan dalam
suatu perusahaan sehingga perul mendapatkan perhatian yang cukup besar serta
pngelolaan yang sebaik mungkin. Audit operasional ini merupakan pengenmbangan
rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektvitas dan keekonomisan
(Widjayanto, 1985:81).
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Peranan Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Kegiatan
Penjualan Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sehubungan dengan
peranan audit operasional di bidang penjualan adalah sebagai berikut:
1. Apakah audit operasional atas penjualan pada perusahaan telah dilaksanakan
secara memadai?
2. Bagaimana peranan audit operasional atas penjualan dalam menunjang
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian adalah mendapatkan jawaban atas masalah-masalah yang
ada di identifikasi masalah dari tujuan penelitian:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional atas penjualan yang telah
dilaksanakan dalam perusahaan.
2. Untuk mengetahui peranan audit operasional atas penjualan dalam
menunjang efektivitas penjualan.
1.4Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang dapat
mebantu pihak manajemen dalam menjalankan operasinya dan memberikan
gambaran tentang pentingnya audit operasional dalam menganalisis dan
mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efektivitas
penjualan.
2. Bagi penulis, diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan wawasan
serta pemahaman dan perbandingan antara teori dengan praktek yang
sebenarnya mengenai peranan audit operasional terhadap kegiatan penjualan
menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada Universitas Kristen
Maranatha di Bandung.
3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, dapat digunakan sebagai bahan
referensi serta digunakan untuk menambah pengentahuan, wawasan, dan
pemahaman mengenai peranan audit operasional.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan :
1. Audit Operasional berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kegiatan
Penjualan dengan persentase pengaruh sebesar 45,0%, sedangkan sisanya
sebesar 55,0% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
2. Pelaksanaan audit operasional yang dilaksanakan oleh PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk, telah memadai, hal ini dapat dilihat dari keberadaan audit
internal yang merupakan pelaksana fungsi audit operasional kedudukannya
terpisah atau independen dari departemen atau unit yang diauditnya, tidak
memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu staff dari bagian yang diaudit
dan memimili kelelulasaan dalam melaksanakan tugasnya.
3. Audit operasional dilaksanakan oleh auditor yang kompeten memiliki latar
belakang pendidikan formal yang sesuai dengan tugasnya yaitu memiliki
pendidikan terakhir S1 dengan beberapa orang mempunya pendidikan berlatar
belakang S2 dan dilakukan oleh personel yang berpengalaman.
sistem dan prosedur penjualan yang telah diterapkan. Terjadinya peningkatan
volume penjualan dari tahun ke tahun dan adanya pemenuhan target penjualan
pada bagian penjualan.
5. Audit operasional melaporkan temuan-temuan pada saat pelaksanaan audit
dengan disertai saran dan rekomendasi perbaikan, dan melakukan tindak lanjut
atas hasil rekomendasi.
6. Hasil analisis statistik dari kuesioner yang disebarkan kebagian internal audit
terkait aktivitas penjualan sebesar 45% memberikan peranan yang cukup efektif
terhadap kegiatan penjualan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
5.2Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, peneliti memberikan beberapa
saran,yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya,
Diharapkan dapat meneliti variabel lain yang mempengaruhi efektivitas
kegiatan penjualan selain variabel peranan audit internal yang diteliti oleh
peneliti.
2. Bagi PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk.,
Perusahaan diharapkan memberikan dukungan terhadap para auditor agar
dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan
program pendidikan dan pelatihan bagi Auditor untuk meningkatkan fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktik Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Edisi Keempat, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Anthony, Robert N & Vijay Govindarajan. (2005). Management Control Systems. Eleventh Edition. Terjemahan Kurniawan Tjakrawala. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Kesebelas.J akarta: Salemba Empat.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance Services. Twelfth Edition. Terjemahan Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gumilang, Gita. (2010). “Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Skripsi. Penerbit Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal (SPAI). Penerbit Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, Jakarta.
La Midjan dan Azhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Akuntansi I. Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi.
Mulyadi & Kanaka Puradiredja. (2002). Auditing. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheiner. 2003. Sawyer’s Internal Auditing. Fifth Edition. Terjemahan Desi Adhariani. 2005. Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono.(2008). MetodePenelitianBisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Swastha, Basu. (2005). Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Edisi Kelima. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.