ABSTRACT
Great confidence from users of audited financial statements which are handed to the auditor that requires to notic the result of the quality of audit. Thet quality of audit influenced by two factors, i.e: competency and independency. The high quality of audit will also support the implementation of good corporate governance well. The purpose of this study was to determine the influence of competency, independency, and good corporate governance in partial and simultane ont quality of audit. The population in this research is all of the internal auditor who worked in PT X Jakarta the number of 35 respondents. Primary data collection method used is questionnaire methdod. The data are analyzed by using technical Moderated Regression Analysis (MRA). The result show that in partial the competency and good corporate governance have a positive influence on quality of audit, while the independency have a negative influence on quality of audit. Simultaneously the competency, independency, and good corporate governance have a positive influence on quality of audit.
Keywords: Competency, independency, good corporate governance, and quality of audit
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan yang diberikan kepada auditor mengharuskan auditor memperhatikan kualitas audit yang dihasilkan. Kualitas audit dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kompetensi dan independensi. Kualitas audit yang tinggi akan menunjang penerapan good corporate governance agar dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi, dan good corporate governance secara parsial dan simultan terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor internal yang bekerja di PT X Jakarta sejumlah 35 responden. Metode pengambilan data primer yang digunakan adalah metode kuesioner. Data di analisis menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, kompetensi dan good corporate governance berpengaruh positif terhadap kualitas audit sedangkan independensi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Secara simultan kompetensi, independensi, dan good corporate governance berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT... viii
ABSTRAK. ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ... 8
2.1.1 Teori Agensi ……... 8
2.1.2 Kualitas Audit ... 9
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.3.2 Pengalaman ... 17
2.1.4 Independensi ... 18
2.1.4.1 Status Organisasi ... 22
2.1.4.2 Objektivitas ... 24
2.1.5 Good Corporate Governance ………... 28
2.2 Kerangka Pemikiran ... 32
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 35
2.3.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit ... 35
2.3.2 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit ... 36
2.3.3 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kualitas Audit ... 37
2.3.4 Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Audit ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 39
3.2 Populasi Penelitian ... 39
3.3 Metode Penelitian ... 40
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 41
3.4.1 Jenis Data ... 41
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.5 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 43
3.6 Teknik Analisis Data ... 51
3.6.1 Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 51
3.6.2.1 Uji Normalitas ... 52
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas ... 53
3.6.2.3 Uji Heteroskedatisitas ... 53
3.6.3 Uji Hipotesis ... 54
3.6.3.1 Analisis Regresi Berganda ... 54
3.6.3.2 Analisis Korelasi Berganda ... 55
3.6.3.3 Analisis Uji F ... 57
3.6.3.4 Analisis Uji T ... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60
4.1 Hasil Penelitian... 60
4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 61
4.1.1.1 Uji Validitas ... 61
4.1.1.2 Uji Reliabilitas ... 63
4.1.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 64
4.1.2.1 Kompetensi ... 64
4.1.2.2 Independensi ... 67
4.1.2.3 Good Corporate Governance ... 70
4.1.2.4 Kualitas Audit ... 74
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 77
4.1.3.1 Uji Normalitas Data ... 77
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 78
xiii Universitas Kristen Maranatha
Good Corporate Governance terhadap Kualitas Audit ... 80
4.1.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 80
4.1.5 Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 82
4.1.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 83
4.1.7 Pengujian Hipotesis ... 86
4.1.7.1 Uji Parsial (Uji t) ... 86
4.1.7.2 Uji Simultan (Uji F) ... 90
4.2 Pembahasan ... 91
4.2.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit ... 91
4.2.2 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit ... 92
4.2.3 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kualitas Audit ... 93
4.2.4 Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Audit ... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96
5.1 Simpulan ... 96
5.2 Saran ... 97
5.3 Keterbatasan ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis... 35
Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot ... 78
Gambar 3 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Kompetensi ... 87
Gambar 4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Independensi ... 88
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Nilai Jawaban ... 42
Tabel II Variabel, Dimensi, Pertanyaan dan Skala Pengukuran ... 44
Tabel III Pendoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56
Tabel IV Hasil Penyebaran Kuesioner ... 60
Tabel V Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ... 61
Tabel VI Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Indepedensi ... 61
Tabel VII Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance ... 62
Tabel VIII Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit... 62
Tabel IX Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 63
Table X Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item pernyataan Pada Variabel Kompetensi ... 64
Tabel XI Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item pernyataan Pada Variabel Kompetensi ... 66
Tabel XII Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item pernyataan Pada Variabel Independensi ... 67
TabelXIII Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item pernyataan Pada Variabel Independensi ... 69
Tabel XIV Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item pernyataan Pada Variabel Good Corporate Governance ... 71
Tabel XVI Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item
pernyataan Pada Variabel Kualitas Audit ... 74
Tabel XVII Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Kualitas Audit ... 75
Tabel XVIII Hasil Uji Normalitas ... 77
Tabel XIX Hasil Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 79
Tabel XX Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 81
Tabel XXI Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 82
Tabel XXII Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 83
Tabel XXIII Analisis Koefisien Determinasi ... 84
Tabel XXIV Tabel Coeficient ... 85
Tabel XXV Pengujian Hipotesis Parsial ... 86
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun berjalan. Laporan keuangan
berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum (Standar Akuntansi Keuangan), yang diterapkan secara konsisten dan tidak mengandung kesalahan
yang material (besar atau immaterial) adalah laporan keuangan yang wajar. Kesalahan terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). (Futri dan Gede, 2014).
Laporan keuangan negara pada dasarnya harus dikelola secara transparan dan bertanggung jawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tantangan yang dihadapi saat ini yaitu bagaimana menghasilkan suatu laporan yang relevan, dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat ditelusuri. Agar tercapainya hal yang diharapkan, maka harus didasari pada para auditor yang jujur, tertib, dan patuh terhadap peraturan, juga harus dapat melaksanakan kewajibannya sebaik
mungkin. Dan seperti kita ketahui pada saat ini semakin banyak aparat negara yang malakukan penyelewengan terhadap keuangan negara dengan jumlah yang
BAB I PENDAHULUAN 2
Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp 500 juta
dan surat peringatan tertulis ketiga kepada empat emiten yang telah melakukan kesalahan penyajian laporan keuangan kuartal I 2010, yaitu PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk (UNSP), PT. Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), dan PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR). Karena para emiten tersebut tidak segera merevisi laporan keuangan triwulan I 2010
yang salah walaupun mereka sudah menyadari kesalahan tersebut. BEI menilai keempat emiten memiliki permasalahan dalam laporan mereka karena perbedaan
pencatatan pada laporan keuangan dengan kenyataan. Kasus dana siluman beberapa emiten Group Bakrie tersebut dan PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) di PT Bank Capital Tbk (BACA) dinilai perlu melibatkan instituisi Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akibat buruknya kualitas audit yang dihasilkan. (Prayogi, 2010).
De Angelo (1981) dalam Alim, dkk. (2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi kliennya. Kualitas audit yang tinggi akan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Christiawan (2002) dalam Nugraha (2012),
kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Berkenaan dengan hal tersebut, Trotter (1986) dalam Saifuddin (2004)
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha selanjutnya Bedard (1986) dalam Tjun-Tjun Lauw, dkk (2012) mengartikan
kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.
Namun sesuai dengan tanggungjawabnya untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan suatu perusahaan maka akuntan publik tidak hanya perlu memiliki kompetensi atau keahlian saja tetapi juga harus independen
dalam pengauditan. Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2009) menyebutkan bahwa “dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. Standar ini
mengharuskan bahwa auditor harus bersikap independen (tidak mudah dipengaruhi), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.
(Tjun Tjun Lauw, dkk, 2012).
Independensi berarti sikap mental yang tidak mudah dipengaruhi.
Christiawan (2003) menyatakan independensi merupakan suatu tindakan baik sikap perbuatan atau mental auditor sepanjang pelaksanaan audit, dimana seorang auditor harus bisa memposisikan dirinya untuk tidak memihak oleh
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil auditnya. (Najib, dkk, 2007). Menurut Mariska (2011), selain kedua hal tersebut, penerapan good
corporate governance (GCG) dirasa mampu memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan khususnya dalam meningkatkan kualitas laporan
BAB I PENDAHULUAN 4
nilai tambah (value added) bagi semua pihak yang berkepentingan
(stakeholders) yang dikutip dari Majalah Ilmiah Informatika. (Purwani, 2010). Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kualitas audit
telah dilakukan diantaranya oleh Alim, dkk (2007) melalui penelitiannya yang
berjudul ‘Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit
dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi’ menyatakan bahwa
kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan independensi dan etika auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
Menurut Tjun Tjun Lauw, dkk (2012) melalui penelitiannya yang berjudul ‘Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit’
menyatakan bahwa kompetensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan independensi auditor tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit, adapun kompetensi dan independensi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Menurut Futri dan Gede (2014) melalui penelitiannya yang berudul ‘Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi,
Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali’ menyatakan bahwa independensi, profesionalisme, dan
pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan pendidikan,
etika profesi, dan kepuasan berpengaruh positih terhadap kualitas audit.
Menurut Nugraha (2012) dari penelitian yang berjudul ‘Pengaruh
Independensi, Kompetensi, dan dan Profesionalisme terhadap kualitas audit’
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan kompetensi berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas audit.
Menurut Singgih dan Bawono (2010) dari penelitiannya yang berjudul ‘Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas
terhadap Kualitas Audit’ menyatakan bahwa independensi, pengalaman, due
professional care dan akuntabilitas secara simultan berpengaruh terhadap
kualitas audit, sedangkan Independensi, due professional care dan akuntabilitas secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit, pengalaman tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
Alasan peneliti memilih kompetensi dan independensi karena menurut Christiawan (2002) kualitas audit ditentukan oleh dua faktor tersebut. Namun
pada penelitian terdahulu mengenai kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit terdapat hasil yang tidak konstan, kadang berpengaruh terhadap
kualitas audit dan kadang tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Peneliti juga mendapat saran dari peneliti terdahulu untuk menambahkan satu variabel lagi yaitu good corporate governance.
1.2 Identifiksasi Masalah
Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 6
2. Apakah independensi berpengaruh positif secara parsial terhadap kualitas
audit?
3. Apakah good corporate governance berpengaruh positif secara parsial
terhadap kualitas audit?
4. Apakah kompetensi, independensi, dan good corporate governance berpengaruh positif secara simultan terhadap kualitas audit?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, maka maksud dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kompetensi berpengaruh positif
secara parsial terhadap kualitas audit.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah independensi berpengaruh positif
secara parsial terhadap kualitas audit.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah good corporate governance berpengaruh positif secara parsial terhadap kualitas audit.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kompetensi, independensi, dan good corporate governance berpengaruh positif secara simultan terhadap
kualitas audit.
1.4 Kegunaan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi Auditor
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi auditor dalam meningkatkan independensi, kompetensi dan good corporate governance
untuk menjaga kualitas audit.
2. Bagi Akademisi
Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan pengaruh independensi, kompetensi, dan good corporate governance terhadap kualitas audit.
3. Bagi Penulis
Sebagai wadah untuk mengaplikasi dan dapat memberikan manfaat bagi penulis dengan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan tentang
“Pengaruh Kompetensi (X1) Independensi (X2) dan Good Corporate
Governance (X3) terhadap Kualitas Audit (Y)”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi berpengaruh positif secara parsial terhadap kualitas audit, dengan persentase pengaruh sebesar 11,78%;
2. Independensi berpengaruh negatif secara parsial terhadap kualitas audit, dengan persentase pengaruh sebesar -3,57%;
3. Good Corporate Governance berpengaruh positif secara parsial terhadap kualitas audit, dengan persentase pengaruh sebesar 49,35%;
4. Secara simultan, Kompetensi (X1) Independensi (X2) dan Good Corporate Governance (X3) berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit (Y), dengan total persentase pengaruh sebesar 57,6%, sedangkan sisanya sebesar
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 97
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran untuk penelitian serupa di
masa yang akan datang, yaitu:
1. Hasil penelitian hanya mencerminkan mengenai kondisi auditor dari satu perusahaan di Jakarta. Jumlah sampel untuk penelitian selanjutnya dapat
ditambahkan, seperti perusahaan yang berada di seluruh Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.
2. Peneliti tidak membedakan auditor sebagai responden berdasarkan posisi
mereka di perusahaan (yunior, senior dan supervisor) sehingga tidak diketahui secara pasti tingkat kompetensi dan independensi yang dimiliki.
Peneliti selanjutnya dapat membedakan auditor sebagai responden berdasarkan posisi mereka.
3. Dalam penelitian ini independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit. Penelti selanjutnya dapat menggunakan sub variabel dari independensi yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
5.3 Keterbatasan
Keterbatasan penelitian ini, yaitu penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui kuisioner sehinggga data yang diperoleh berdasakan persepsi responden saja, maka selanjutnya dapat dilengkapi
DAFTAR PUSTAKA
Alim, dkk. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Hasanuddin Makasar.
Chanawongse, Kasom., Poonpol, Parnsiri., Poonpool, Nuttavong. (2011). The Effect of Auditor Professional on Audit Quality. International Academy Bisnis & Ekonomi.
Deni, D.K., dan Rika, G.R. (2004). Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII, IAI, 2004. Efendy, M.T. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi
terhadap Kualitas Audit. Semarang.
Elfarini, Eunike Christina. (2007). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi Fakultas Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang.
Futri, P. S., dan Gede, J. (2014). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik. E-Jurnal`Akuntansi Universitas Udayana 7.2.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Guna, Welvin dan Herawaty, Arleen. (2010). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit, dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 12, No. 1, April 2010.
Harhinto, Teguh. (2004). Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris. Semarang. Tesis Maksi : Universitas Diponegoro.
Hery. (2010). Potret Profesi Audit Internal. Bandung: Alfabeta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
99 Universitas Kristen Maranatha Irawati, Nur. (2011). Pengaruh Keahlian dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi. Makasar. Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman.
Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Kasidi. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor. Tesis. Semarang, Universitas Diponegoro.
Kharismatuti, Norma. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Semarang.
Kusharyanti. (2003). Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Desember.
Lowenshon, S., Johnson E.L., dan Elder J.R. (2005). Auditor Specialization and Perceived Audit Quality, Auditee Satisfaction, and Audit Fees in the Local Government Audit Market.
Mayangsari, S. (2003). Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6. No. 1. Januari. Meutia, Intan. (2004). Independensi Auditor terhadap Manajemen Laba untuk
KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol. 2 No. 1 (Januari).
Mulyadi. (2002). Auditing Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat
Najib, Ayu. D. R, dkk. (2007). Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi, Universitas Hasanuddin Makasar.
Nugraha, M.E. (2012). Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 4.
Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Prayogi. (2010). Teliti Kualitas Auditor. Dinamika Keuangan dan Perbankan.
Ricky. (2011). Analisis Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kualitas Physical Evidence terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada PT E Health Anugerah Sejahtera. Jakarta.
Sawyer, Lawrence B, at all. (2006 & 5). Internal Auditing. Diterjemahkan oleh: Ali Akbar. Jilid 3. Edisi 5. Jakarta: Salemba
Siagian, F. (2011). Teori Agensi. http://repository.usu.ac.id
Singgih, E.M dan Bawono, I.R. (2010). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RD. Alfabeta. Bandung.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis.Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta. Tjun-Tjun Lauw, dkk. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol. 4 No. 1, Universitas Kristen Maranatha Bandung.