• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Starbucks Dipati Ukur Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Starbucks Dipati Ukur Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk untuk menguji dan menganalisis respon konsumen terhadap brand trust dan brand loyalty untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung, serta melihat pengaruh antara variabel brand trust dan brand loyalty pada para konsumen Starbucks.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian causal explanatory, sampel dalam penelitian ini adalah beberapa konsumen Starbucks Dipati Ukur Bandung. Teknik sampling dalam penelitian ini non-probability sampling, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran Ordinal, dan mengukur Validitas dengan menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dan Reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach.

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa brand trust dan brand loyalty yang dimiliki oleh para konsumen Starbucks sudah berada dalam rentang tinggi terdapat pengaruh yang signifikan antara brand trust dan brand loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung. Untuk itu, peneliti memberi saran kepada pihak manajer pemasaran yang berada di lingkungan

Starbucks Dipati Ukur harus mampu mengembangkan strategi-strategi promosi yang menonjolkan keunggulan dari produk dan layanan yang diberikan oleh Starbucks sebagai sebuah Brand yang terpercaya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para konsumen yang puas untuk memberikan testimonial, melakukan posting di sosial media (facebook, instagram, twitter) untuk dapat meningkatkan keparcayaan konsumen terhadap merek. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas para konsumen.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This study has the objective to To test and analyze consumer response to brand trust and Brand Loyalty for Starbucks Coffee in Dipati Ukur Bandung, as well as see the influence of variables brand trust and Brand Loyalty in the costumers of Starbucks. This study uses a quantitative approach with causal explanatory type of research, sample in this study are some consumers Starbucks in Dipati Ukur Bandung.

Sampling in this study non-probability sampling, researchers using purposive sampling method. Researchers used a questionnaire with Ordinal measurement scale, and measure the validity using CFA (Confirmatory Factor Analysis) and reliability using Cronbach Alpha.

From the results of the study, researchers found that Brand Trust and Brand Loyalty owned by Starbucks consumers already are in the high range. Therefore, a significant difference between Brand Trust and Brand Loyalty in consumer respondents Starbucks Dipati Ukur, Bandung. To that end, researchers gave suggestions to the marketing manager who was in the neighborhood Starbucks Ukur should be able to develop promotional strategies that highlight the advantages of the products and services provided by Starbucks as a trusted brand. This can be done by giving the opportunity to the consumers who are satisfied to give a testimonial, posting on social media (facebook, instagram, twitter) to improve the trust consumers to the brand. Hopefully, this can increase consumer loyalty.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran………..8

2.1.3 Bauran Pemasaran………...………....9

2.1.4 Produk………....11

2.1.5 Merek……….………12

2.1.6 Kepercayaan Merek………...14

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.1 Teknik Pengambilan Sample……….35

3.2.2 Penentuan Jumlah Sample.….………...35

3.2.3 Skala Pengukuran………..36

3.3 Definisi Operasional Variabel………..…37

3.4 Teknik Pengumpulan Data………....38

3.5 Uji Instrumen………...39

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1 Hasil Penelitian..………...44

4.1.1 Data Demografis Responden ………...44

4.1.2 Uji Instrumen………...………..47

4.1.2.1 Uji Validitas………48

4.1.2.2 Uji Reliabilitas………51

4.1.3 Analisis Deskriptif……….52

4.1.4 Uji Asumsi Klasik………..54

4.1.4.1 Uji Normalitas dan Outlier……….55

4.1.4.2 Uji Heteroskedadistitas………...57

4.1.4.3 Uji Multikolinearitas………...59

4.1.5 Uji Hipotesis………..60

4.2 Pembahasan………..…63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...66

5.1 Simpulan………...66

5.2 Keterbatasan Penelitian...………..67

5.3 Saran……….………68

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Penelitian Terdahulu………...……...31

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel……….…..….38

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….……...…44

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia………..….…45

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Profesi Responden…..………..45

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Kota Domisili………….…………...46

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan ………...…46

Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Frekwensi Kunjungan ………..47

Tabel 4.7 KMO And Bartlett’s Test………....48

Tabel 4.8 Rotated Component Matrix………49

Tabel 4.9 KMO And Bartlett’s Test………...50

Tabel 4.10 Rotated Component Matrix ………...50

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas ………...51

Tabel 4.12 Analisis Deskriptif Brand Trust ………..………...52

Tabel 4.13 Analisis Deskriptif Brand Loyalty ……….53

Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ………55

Tabel 4.15 Outlier..………...………56

Tabel 4.16 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ………....57

Tabel 4.17 Tabel Heteroskedadistitas ……….58

Tabel 4.18 Coefficients Multikolinearitas………59

Tabel 4.19 Tabel Hipotesis Anova………61

Tabel 4.20 Tabel Hipotesis Model Summary………...61

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin ketat khususnya saat krisis

global saat ini. Perusahaan tidak saja dituntut untuk melakukan efisiensi namun

juga dapat memiliki keunggulan kompetitif yang sangat jelas. Perusahaan yang

dapat memiliki keunggulan kompetitif maka diharapkan dapat memenangkan

persaingan di lapangan (Wijaya. 2008). Perusahaan yang dapat bersaing dalam

pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk yang berkualitas sebab

pada dasarnya kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan suatu

produk untuk menampilkan kemampuannya atau melaksanakan fungsi-fungsi yang

dimilikinya.

Pada masa sekarang ini, minum kopi di kedai kopi telah menjadi kebiasaan

(lifestyle) masyarakat Indonesia di kota-kota besar. Tidak hanya sekedar minum

kopi, tetapi biasanya kedai kopi juga menjadi tujuan beberapa kalangan untuk

melakukan kegiatan tertentu, seperti bertemu klien, atau belajar kelompok bagi

kalangan mahasiswa (Setyaningsih, 2008).

Salah satu kota besar yang pertumbuhan kebiasaaan minum kopinya tinggi

adalah Kota Bandung. Hal itu ditandai dengan banyak bermunculan kedai kopi baru

di Kota Bandung dalam beberapa tahun ke belakang. Bukan hanya kedai kopi lokal,

tetapi juga kedai kopi asing bertaraf internasional banyak bermunculan

(9)

2

Universitas Kristen Maranatha Salah satu aktivitas strategi yang menjadikan perusahaan besar dan kuat

adalah Starbucks. Dimana pada awalnya Starbucks hanya menjual biji kopi

sekarang telah menjadi perusahaan kopi terkemuka di dunia. Starbucks telah

berhasil memperkuat posisi merek perusahaannya dan karena kekuatan mereknya

tersebut Starbucks dapat bersaing dengan kedai kopi mana pun di belahan dunia.

Sejak masuknya Starbucks, kedai kopi asal Seattle Amerika, bisnis kedai

kopi mulai marak di Kota Bandung. Kesuksesan Starbucks ini mendorong kedai

kopi asing lain untuk membuka gerainya di Indonesia, sebut saja Coffee Bean yang

berasal dari Amerika dan Black Canyon Coffee yang berasal dari Thailand. Tak

berapa lama kemudian, negara-negara lain sebagai franchisor kedai kopi juga mulai

memasuki Kota Bandung dan membuka gerainya di beberapa kota besar lainnya di

Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar dan Makassar

(http://kontan-online.com).

Kedai Starbucks pertama di Indonesia adalah di Plaza Indonesia, Jakarta

yang didirikan pada tanggal 17 Mei 2002. Setelah kiprahnya selama 13 tahun di

Indonesia sekarang Starbucks telah membuka gerainya sekitar 191 gerai di

Indonesia.. Bukan hanya sukses secara kuantitas melakukan ekspansi

cabangcabang Starbucks di Indonesia, Starbucks juga menorehkan kesuksesannya

di Indonesia sebagai salah satu nominasi dari 10 label terdepan di tanah air versi

Asia’s Top 1000 Brands yang diterbitkan The Nielsen Company dan Campaign

Asia Pasific. Starbucks adalah satu-satunya label food and beverage (F&B) yang

masuk dalam 10 merek terdepan di Indonesia (okezone.com. 2013). Starbucks

sendiri masuk ke Kota Bandung pada bulan Juni 2007 di Paris Van Java Mall.

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha maupun kedai kopi asing. Beberapa pesaing dari kedai kopi lokal yang telah berdiri

lama diantaranya adalah Lacamera Coffee, Noah’s Barn Coffeenery, Yellow Truck

Coffee Lab, Morning Glory Coffee dan untuk pesaing dari kedai kopi asing

diantaranya Black Canyon Coffee dan The Coffee Bean.

Para pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan

yang sama menurut Kotler. Begitu perusahaan mengidentifikasi pesaingnya, maka

harus mengetahui dengan pasti karakteristik, khususnya strategi, tujuan,

kelemahan, dan pola reaksi pesaing ketika mendapat ancaman pasar. Persaingan

yang semakin ketat saat ini untuk semua kategori produk melahirkan berbagai

macam merek yang semakin menjadi identitas masing-masing produk tersebut.

Persaingan bisnis kedai kopi di Indonesia khususnya di Kota Bandung

merupakan komoditi bisnis yang menjanjikan karena kopi merupakan salah satu

jenis minuman yang sangat dikenal di kota Bandung, selain itu kopi memiliki

berbagai cara meramu dan komunitas-komunitas peminatnya yang bermunculan.

Persaingan ini tidak hanya membuat kopi yang mengarah pada fungsi produksi saja,

tetapi lebih fokus pada persaingan merek. Jika suatu merek kedai kopi mampu

memenuhi harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan konsumen juga

memberikan jaminan kualitas pada setiap konsumen, serta merek tersebut

diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan semakin

yakin dengan pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada merek

tersebut. Dengan demikian, kesetiaan merek akan lebih mudah untuk dicapai dan

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha karena menurut Morgan & Hunt (1994) yang dikutip oleh Halim (2003) dalam

Edris (2009), kepercayaan merek (brand trust) akan menentukan kesetiaan

konsumen terhadap merek dan kepercayaan akan berpotensi menciptakan

hubungan-hubungan yang bernilai tinggi (Rizan, 2012).

Istilah loyalitas pelanggan menunjukkan pada kesetiaan pelanggan pada

objek tertentu, seperti merek, produk, jasa, atau toko. Pada umumnya merek

seringkali dijadikan sebagai objek loyalitas pelanggan. Loyalitas merek (brand

loyalty) mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Tjahyadi, 2006).

Loyalitas merek merupakan suatu kondisi dimana konsumen memiliki sikap yang

positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan memiliki

kecenderungan untuk meneruskan pembelian di masa yang akan datang (Rizan,

2012).

Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk

melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara

konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang

sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat

menimbulkan perilaku peralihan. Pembicaraan tentang konsistensi perilaku ini

membutuhkan pemahaman tentang prinsip-prinsip pembelajaran konsumen

(consumer learning) karena teori pembelajaran memfokuskan pada kondisi yang

menghasilkan adanya konsistensi perilaku sepanjang waktu. Penjelasan tersebut

memberikan gambaran bahwa pembelajaran, kebiasaan, dan loyalitas merupakan

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.2.Rumusan Masalah

Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana respon konsumen terhadap brand trust untuk produk Starbucks

Dipati Ukur Bandung?

2. Bagaimana respon konsumen terhadap brand loyalty untuk produk

Starbucks Dipati Ukur Bandung?

3. Bagaimana pengaruh brand trust terhadap brand loyalty produk Starbucks

Dipati Ukur Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permsalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang hendak

dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisis respon konsumen terhadap brand trust

untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung

2. Untuk menguji dan menganalisis respon konsumen terhadap brand loyalty

untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh antara brand trust terhadap brand loyalty untuk

(13)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi bagi

studi pemasaran dalam bentuk suatu studi kasus, mengenai pengaruh brand

trust terhadap brand loyalty.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penilitian ini bagi beberapa pihak

antara lain:

a. Bagi Perusahaan

Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk saran atau

masukan yang dihasilkan sebagai research output sehingga dapat

digunakan bagi perusahaan untuk meningkatkan target pada perusahaan

Starbucks Dipati Ukur Bandung yang berujung pada pembelian

pembelian berulang sehingga perusahaan dapat menjalankan strategi

bisnis.

b. Bagi Akademisi

Dapat memberikan informasi, pengetahuan dan arah studi tentang

konsep ilmu pengetahuan di bidang pemasaran khususnya tentang

manajemen merek dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding

dalam kepustakaan bagi yang ingin melakukan penelitian mengenai

pengaruh brand trust terhadap brand loyalty khususnya pada Starbucks

(14)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya,

maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Peneliti menemukan bahwa Brand Trust yang dimiliki oleh para konsumen

Starbucks sudah berada dalam rentang tinggi. Hal ini menggambarkan para

konsumen sudah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap produk dan

layanan yang diterima dari Brand Starbucks

2. Peneliti menemukan bahwa Brand Loyalty yang dimiliki oleh para konsumen

Starbucks Dipati Ukur sudah berada dalam rentang tinggi. Hal ini berarti

bahwa para kosumen yang ada di Dipati Ukur sudah memiliki loyalitas yang

baik, yang ditandai adanya keinginan untuk melakukan pembelian ulang

dalam lingkungan Starbucks Dipati Ukur

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust dan Brand Loyalty

pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, Sebesar

61.5% dari Brand Loyalty, dipengaruhi oleh Brand Trust, sementara sebesar

58.5% dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel individual, seperti psikologis,

(15)

67

Universitas Kristen Maranatha 4. Peneliti menemukan persamaan regresi sebagai berikut:

� � � � � = −1. + 1.3 5 × �

o Jika semua variabel lain konstan, maka nilai Brand Loyalty pada

responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung adalah

sebesar -1.998

o Jika variabel Brand Trust mengalami peningkatan sebsesar 1 (satu)

poin maka responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung

akan mengalami peningkatan Brand Loyalty sebesar 1.385.

5.2. Keterbatasan Penelitian

 Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat Brand Trust dan Brand Loyalty

pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, dengan

demikian ditujukan untuk dapat melihat variabel yang diteliti hanya pada para

konsumen kafe dan sejenisnya, dan tidak dapat digeneralisasikan pada

penelitian di bentuk bisnis yang lain (retail, pelayanan jasa, atau manufaktur)

 Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat Brand Trust dan Brand Loyalty

pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, dengan

demikian, peneliti hanya dapat memaparkan data-data yang didapat

(16)

68

Universitas Kristen Maranatha 5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat, peneliti menemukan bahwa:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust dan Brand Loyalty

pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung. Dengan

demikian, manager pemasaran di Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung dapat

meningkatkan Brand Loyalty, dengan mendorong munculnya Brand Trust

pada para karyawan yang diteliti.

2. Sebesar 61.5% dari Brand Loyalty, dipengaruhi oleh Brand Trust, yang berarti

semakin besar Brand Trust dapat ditingkatkan, maka akan mendorong Brand

Loyalty yang dimiliki oleh para pengunjung. Untuk itu, para manager

mareting dapat meningkatkan brand characteristics pada lingkungan

Starbucks Dipati Ukur. Dengan demikian, phakmanajer pemasaran yang

berada di lingkungan Starbucks Dipati Ukur harus mampu mengembangkan

strategi-strategi promosi yang menonjolkan keunggulan dari produk dan

layanan yang diberikan oleh Starbucks sebagai sebuah Brand yang terpercaya.

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para

konsumen yang puas untuk memberikan testimonial, melakukan posting di

sosial media (facebook, instagram, twitter) untuk dapat meningkatkan

keparcayaan konsumen terhadap merek. Harapannya, hal ini dapat

(17)

67 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi 2. Bandung: ALFABETA

Armstrong, Gary, and Kotler, Philip. 2008. Marketing an Introduction 6th Edition. Pearson Education Internasional, Prentice Hall, New Jersey.

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode penelitian Manajemen: “Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tensis, dan disertai Ilmu Manajemen”. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponnogoro.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Kotler, Plilip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Mileinium. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip. 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Amstrong, Yudhi. 2008, “Kualiatas Produk, Merek dan Desain

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”,

Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, Juni

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga

Kotler, dan Amstrong, Setyo. 2012, “Pengaruh Iklan Televisi dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux”, Jurnal Riset Sains Indonesia.Vol. 3, No. 1.

Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Celebrity Endorser. Strategi Pemasaran Jilid 2.Edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan Sosial,

Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”. Juarnal

Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.

(18)

68 Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. 2007. Statistika Penelitian. Bandung: CV ALFABETA. Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi I. Jilid I. Jakarta: Erlangga

Suryani, Tatik. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Susanto, Christian. 2004. “Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya

Terhadap Kepuasan Konsumen pada Makanan Tradisional”. Jurnal EMBA.

Vol. 1, No. 3, September.

Swastha Basu dan Irwan, Herry. 2003. “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Galaxy Series”. Jurnal UG. Vol.

7, No. 5.

Swastha, Basu dan T. hani Handoko. 2001. Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Keempat.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa Yogyakarta: Andi Offset

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga. Andi, Yogyakarta

(19)

69 Universitas Kristen Maranatha http://andika39e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/23/manajemen-pemasaran-topik-brand-equity-ekuitas-merek/

http://campartikelmahasiswa.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-ekuitas-merek.html

https://muhdikurnianto.wordpress.com/2014/04/29/loyalitas-merek/

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=146883

Gambar

Gambar 2.3  Model Penelitian…………………………………………………….32

Referensi

Dokumen terkait

Penyerahan mahasiswa PPL dilakukan oleh pihak UNY yang diwakili oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada pihak sekolah yang dijadikan tempat kegiatan PPL. Penyerahan

Memiliki Karya Unggulan yang Dapat meningkatkan daya saing UMMI yang dituangkan dalam tulisan deskripsi singkat

Penelitian mengenai komunitas makrozoobentos di sungai Batang Ombilin Sumatera Barat telah dilaksanakan dari bulan November 2012 sampai Maret 2013.. Tujuan penelitian

TNF-α menyebabkan kaskade inflamasi terhadap infeksi, respons inflamasi berlebihan di mukosa gaster yang berhubungan dengan inhibisi sekresi asam lambung dan kerentanan

Sutardi (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi akademik dengan kinerja kepala sekolah di SMP N Kabupaten

Bab keempat, pembahasan inti dari penelitian ini yaitu diuraikan Kisah NabiMusa dalam al-Qur‟an dengan penafsiran Hamka dan M.Quraish Shihab, kemudian dianalisis

Munculnya J2ME sebagai standar baru bagi pemrograman aplikasi bergerak memberikan sarana untuk mengembangkan aplikasi pada perangkat wireless tanpa perlu khawatir lagi platform

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan, kesempatan, bimbingan serta pengarahan baik secara