• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan Perdagangan dan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan Perdagangan dan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This research aims to test the influence between liquidity and leverage against theaggressiveness of corporate tax trade and services listed on the Indonesia stock exchange during the period 2011 to 2014 with the size of the company as a controlvariable. Samples were taken using a purposive sampling method, with the following criteria:(1) trade and services companies listed on the Indonesia stock exchange during the year 2011 to 2014, (2) trading companies and services were not in a row suffered losses over the past four years, and (3) using a unit of rupiah. The method used is a multiple regression test. Research results showed the positive effect of leverage and liquidity against the aggressiveness of the tax, while the company's size has no effect against the aggressiveness of taxes on trade and services company listed on the stock exchange in Indionesia 2011 to 2014.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara likuiditas dan leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 sampai 2014 dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut : (1) perusahaan perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 hingga 2014, (2) Perusahaan perdagangan dan jasa tersebut tidak secara berturut-turut mengalami kerugian selama 4 tahun, dan (3) menggunakan satuan rupiah. Metode yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan likuiditas dan leverage berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak, sementara ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak pada perusahaan perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indionesia selama tahun 2011 sampai 2014.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka... 6

2.1.1 Definisi Pajak ... 6

(4)

2.1.3 Pengurang Penghasilan ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

(5)

3.5.3.1 Koefisien Determinasi ... 32

3.5.3.2 Uji Statistik t ... 33

3.5.3.3 Uji Statistik F ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35 Agresivitas Pajak Perusahaan ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44

5.1 Simpulan ... 44

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 44

5.2.1 Keterbatasan ... 44

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 49

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perusahaan Sampel ... 49

Lampiran B Likuiditas Perusahaan Sampel ... 50

Lampiran C Leverage Perusahaan Sampel ... 51

Lampiran D Agresivitas Perusahaan Sampel ... 52

Lampiran E Ukuran Perusahaan Sampel ... 53

Lampiran F Uji Normalitas ... 54

Lampiran G Uji Multikolinearitas/Uji Regresi Berganda/Uji Statistik t ... 55

Lampiran H Uji Autokorelasi ... 56

Lampiran I Uji Heterokedastistas ... 57

Lampiran J Uji Regresi Ganda ... 58

Lampiran K Uji Goodness Of Fit ...60

Lampiran L Uji Stastistik T ... 61

Lampiran M Uji Stastistik F ... 62

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring bertumbuhnya kebutuhan manusia terhadap jasa dan makanan,

perusahaan perdagangan dan jasa semakin banyak bermunculan dimana-mana.

Semkain banyaknya perusahaan yang berdiri, pendapatan pajak yang didapat negara

semakin besar. Dari perdagangan ecer kita mendapat pendapatan dari PPN dan yang

lainnya, serta dari jasa pun kita mendapat pendapatan sesuai tarif pajak jasa. Sebagai

salah satu sumber pendapatan terbesar negara, pajak memegang peranan penting

dalam perekonomian negara kita, pajak juga merupakan sesuatu yang krusial baik

dalam pelaksanaan, pemungutan maupun dalam perundang-undangan, dimana

ketentuan pungutannya diatur dalam undang-undang seperti yang dinyatakan dalam

pasal 23A Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Amandemen III. Pasal 23A UUD

1945 yang menyatakan pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk

keperluan negara diatur dengan undang-undang. pajak merupakan suatu sumber

pendapatan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan

pembangunan nasional agar terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat. Penerimaan pajak berasal dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak

Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

(11)

BAB 1 Pendahuluan | 2

Pemerintah harus memaksimalkan pendapatan yang berasal dari pajak

terutama dari pajak penghasilan, dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi.

Ekstensifikasi ditempuh dengan mencari wajib pajak yang baru.Potensi pajak

sebenarnya masih sangat besar.Upaya intensifikasi ditempuh melalui peningkatan

kualitas aparatur perpajakan, pelayanan prima terhadap wajib pajak dan pembinaan

kepada para wajib pajak, pengawasan administratif, pemeriksaan, penyidikan, dan

penagihan aktif serta penegakan hukum. Setiap tahunnya pendapatan negara yang

berasal dari pajak mengalami peningkatan tercatat pada periode 2011-2013

mengalami peningkatan kurang lebih 18% dari Rp 873,874 triliun pada tahun 2011

menjadi Rp 1.072,1 triliun pada tahun 2013 (www.ekon.go.id)

Dari nilai kontribusi yang begitu besar bagi penerimaan negara, pemerintah

pada tahun 2008 kembali melakukan perubahan atas Undang-Undang Pajak

Penghasilan (UU PPh) Nomor 17 Tahun 2000 menjadi UU PPh Nomor 36 Tahun

2008 guna meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Perubahan-perubahan peraturan

perpajakan dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk memperbaiki sistem

perpajakan dan meningkatkan jumlah penerimaan pajak. Reformasi pajak ini

bertujuan untuk mengefisienkan sistem perpajakan agar lebih netral, sederhana,

stabil, lebih memberikan keadilan dan kepastian hukum serta transparansi untuk

meningkatkan penerimaan negara. Dengan demikian, adanya reformasi perpajakan

tentunya dirancang agar para Wajib Pajak tidak melakukan penghindaran secara

agresif.

Agresivitas pajak akan timbul karena ada perbedaan kepentingan antara

Wajib Pajak dengan pemerintah. Pemerintah memerlukan dana untuk membiayai

(12)

BAB 1 Pendahuluan | 3

perusahaan Wajib Pajak dianggap sebagai biaya karena dengan membayar pajak

berarti mengurangi jumlah laba bersih yang akan diterima. Kondisi inilah yang

menyebabkan banyaknya perusahaan yang mencari cara agar pajak yang dibayarkan

lebih kecil dari yang seharusnya, kemungkinan perusahaan akan menjadi agresif

dalam perpajakan (chen at el.2010).

Menurut Frank, lynch dan rego (2009), agresivitas pajak perusahaan adalah

suatu tindakan merekayasa pendapatan kena pajak yang dirancag melalui tindakan

perencanaan pajak baik menggunakan cara yang tergolong secara legal atau ilegal.

Meskipun beberapa tindakan tidak melanggar aturan namun perusahaan tetap

dianggap semakin agresif terhadap pajak. Lanis dan Richardson (2011) menjelaskan

bahwa pajak merupakan faktor yang memengaruhi manajemen dalam membuat

keputusan perusahaan.

Bradley (1994) dan Siahaan (2005) (dalam Mustikasari, 2007) menemukan

bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas dapat memicu perusahaan

untuk memanfaatkan celah peraturan perpajakan atau tidak taat pada peraturan pajak,

sehingga membuat perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

Choi (2003) (dalam Tirsono, 2008) menyatakan bahwa perusahaan akan lebih

banyak mengajukan utang karena akan mendapatkan keuntungan pajak dari

pembebanan bunga atas utang itu. Ozkan (2001) menyebutkan bahwa perusahaan

yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan memiliki utang yang tinggi pula,

sehingga perusahaan sengaja berutang tinggi untuk mengurangi beban pajak. Bunga

yang tinggi akan mengurangi pendapatan kena pajak, sehingga semakin besar utang

yang di dapat perusahaan maka perusahaan tersebut akan di anggap semakin agresif

(13)

BAB 1 Pendahuluan | 4

Berdasarkan uraian latar belakang dan penelitian sebelumnya penulis tertarik

untuk meneliti pengaruh likuiditas dan leverage terhadap agresivitas pajak

perusahaan perdagangan dan jasa yang tercatat di bursa efek indonesia selama

periode 2011-2014.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat ditarik permasalahan yang

difokuskan pada penelitian ini antara lain :

1. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap agresivitas pajak perusahaan

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah terdapat pengaruh likuiditas dan leverage terhadap agresivitas pajak

perusahaan perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empirik mengenai:

1. Pengaruh likuiditas terhadap agresivitas pajak perusahaan perdagangan dan

jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan perdagangan dan jasa

(14)

BAB 1 Pendahuluan | 5

3. Pengaruh likuiditas dan leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

pemahaman mengenai pengaruh likuiditas dan leverage terhadap agresivitas

pajak perusahaan perdagangan dan jasa.

2. Bagi Praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

para pemegang saham perusahaan dalam menentukan pilihan dan dapat

menjadi acuan dalam pembuatan kebijakan di masa yang akan datang

sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan.

3. Bagi pihak regulator, seperti Direktorat Jenderal Pajak, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menyediakan informasi bagi para pembuat kebijakan pajak

(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh likuiditas dan leverage terhadap

agresivitas pajak pada perusahaan perdagangan dan jasa. Berdasarkan pada hasil analisis

data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Terdapat terdapat pengaruh positif likuiditas terhadap agresivitas pajak perusahaan

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Terdapat terdapat pengaruh positif leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Terdapat pengaruh likuiditas dan leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5.2 Keterbatasan dan Saran

5.2.1 Keterbatasan

Beberapa keterbatasan yang sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah periode pengamatan hanya 4 tahun sehingga hasilnya mungkin belum

maksimal atau mengalami bias akibat beberapa perubahan signifikan yang tidak

(16)

B A B V S i m p u l a n d a n S a r a n | 45

2. Periode pengamatan singkat karena di tahun 2010 terdapat pergantian tarif pajak

untuk Wajib Pajak Badan sehingga hasil penelitian dikhawatirkan akan menjadi biar

apabila tahun 2010 dimasukan ke dalam tahun pengamatan.

3. sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu

(purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria sampel hanya untuk

perusahaan perdagangan dan jasa. Oleh sebab itu hasil penelitian ini tidak dapat

digeneralisasi untuk perusahaan di sektor lain.

4. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian relatif sedikit, hanya 15

perusahaan dan sampel penelitiannya yaitu 60..

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Jumlah periode pengamatan dapat diperpanjang menjadi 10 tahun atau lebih.

2. Periode pengamatan dapat dibandingkan antara sebelum tahun 2010 dengan sesudah

tahun 2010.

3. Jumlah sampel dilakukan secara random dan tidak mensyaratkan kriteria-kriteria

tertentu. Sampel penelitian tidak hanya untuk perusahaan perdaganan dan jasa, tetapi

juga untuk perusahaan-perusahaan di sektor lain, sehingga penelitian ini diharapkan

(17)

D a f t a r P u s t a k a | 46

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S., dan Trisnawati, E. (2013). Edisi 3. Akuntansi Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.

Balakrishnan, K., Blouin, J., & Guay, W. (2012). Does Tax Aggressiveness Reduce Corporate Transparency?. Social Science Research Network.

Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. (2008). Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-family Firms?. Journal of Financial Economics, 95, 41-61.

Frank, M.M., Lynch, L.J., & Rego, S.O. (2008). Tax Reporting Aggressiveness and Its Relation to Aggressive Financial Reporting. Social Science Research Network, 84 (2), 467-496.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hlaing, K.P. (2012). Organizational Architecture of Multinationals and Tax Aggressiveness. University of Waterloo. Canada.

Jogiyanto, H.M. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Kurniasih, T., & Sari, M.M.R. (2013). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 1 (18), 58-66.

Lanis, R., & Richardson, G. (2011). Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness: An Empirical Analysis. Journal of Accounting and Public Policy, 1 (31), 86-108.

(18)

D a f t a r P u s t a k a | 47

Mustikasari, E. (2007). Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar, 26-28 Juli 2007.

Rego, S.O., & Wilson, R. (2011). Equity Risk Incentives and Corporate Tax Aggressiveness. Social Science Research Network, 3 (50), 775-810.

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Suandy, E. (2011). Perencanaan Pajak. Salemba Empat. Jakarta.

Subramanyam, K.R., & Wild, J.J. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesebelas. Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Suyanto, K.D., & Supramono. (2012). Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen, dan Manajemen Laba terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 2 (16), 167-177.

Timothy, Y.C.K. (2010). Effects of Corporate Governance on Tax Aggressiveness. An Honours Degree Project Submitted to the School of Business in Partial Fulfilment of the Graduation Requirement for the Degree of Bachelor of Business Administration (Honours). Hong kong Baptist University.

(19)

D a f t a r P u s t a k a | 48

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. .

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.

www.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Pada variabel kepuasan pelayanan yang masuk kuadran 1 berarti mempunyai arti bahwa responden mempunyai harapan yang tinggi terhadap pelayanan di bengkel resmi Honda namun

Volume Cadangan Ekspirasi (Ekspiratory Reserve Volume=ERV), volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa, besarnya ERV pada orang dewasa

diharapkan dapat membuat deskripsi secara lebih mikro tentang bentuk- bentuk korupsi pada masyarakat Jawa Kuna yang terjadi sekitar abad ke-8 sampai dengan ke-16

Anak dengan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam atau nafas cepat (60X per menit atau lebih). Tarikan dinding dada kedalam terjadi bila paru-paru menjadi “kaku”

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019.. PEMERINTAH KABUPATEN

Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses negosiasi identitas masyarakat keturunan Samin dengan masyarakat Jawa dominan, apa saja masalah komunikasi yang muncul

Diharapkan dengan dibuatnya website perhitungan zakat, pengguna dapat memperoleh berapa zakat yang harus dikeluarkan dengan cepat dan akurat. Dalam pembuatan Web Perhitungan