I. Pendahuluan
Bagian pendahuluan tesis ini membahas latar belakang penelitian yang menekankan pentingnya pelestarian kain tenun Cual sebagai warisan budaya Bangka. Ditunjukkan adanya pergeseran minat masyarakat terhadap produk tekstil modern, mengancam kelangsungan kain tenun Cual. Penelitian ini menjadi relevan karena bertujuan untuk mendokumentasikan dan menganalisis motif kain tenun Cual untuk mendukung upaya pelestariannya. Fokus penelitian difokuskan pada pengkajian motif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi motif, menganalisis makna di balik motif, dan menjelaskan proses pembuatan kain tenun Cual. Manfaat akademik meliputi pengayaan pengetahuan tentang pendidikan seni rupa dan tekstil tradisional, sementara manfaat praktisnya berdampak pada praktisi pendidikan, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam pelestarian dan pengembangan kain tenun Cual. Bagian ini menetapkan landasan bagi keseluruhan penelitian dan menunjukkan relevansinya dalam konteks pendidikan seni.
1.1 Latar Belakang Penelitian
Latar belakang secara komprehensif menjelaskan kekayaan budaya Indonesia, khususnya kain tenun dan batik, dengan penekanan pada keunikan kain tenun Cual di Bangka. Disebutkan sejarah singkat kain tenun Cual, fungsinya yang beragam dari masa lampau hingga kini, serta tantangan yang dihadapi akibat perkembangan zaman. Permasalahan utamanya adalah minimnya apresiasi masyarakat terhadap kain tenun Cual dan ancaman dari produk tekstil modern. Bagian ini membangun argumen yang kuat tentang kebutuhan penelitian dan relevansinya bagi pendidikan dengan menekankan peran penting pelestarian warisan budaya bagi generasi muda.
1.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian dijabarkan secara spesifik, yaitu pengkajian motif kain tenun Cual di Selindung Lama, Pangkalpinang. Ketiga pertanyaan penelitian yang dirumuskan secara jelas dan terukur memberikan arah yang spesifik pada penelitian, yaitu mengklasifikasikan motif, menganalisis makna motif, dan mendeskripsikan proses pembuatannya. Penggunaan pertanyaan penelitian yang terstruktur ini penting untuk membatasi ruang lingkup penelitian dan memastikan bahwa hasil penelitian dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi tujuan pendidikan, yaitu pemahaman yang mendalam tentang kain tenun Cual.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan pertanyaan penelitian, meliputi mendeskripsikan klasifikasi motif, menganalisis makna motif, dan mendeskripsikan proses pembuatan kain tenun Cual. Rumusan tujuan yang jelas dan terukur ini penting untuk mengarahkan penelitian dan memastikan bahwa hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Relevansi pendidikan ditekankan dalam bagaimana tujuan penelitian akan berkontribusi pada pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dijelaskan secara rinci, meliputi manfaat akademik dan praktis. Manfaat akademik mencakup pengayaan pengetahuan tentang pendidikan seni rupa dan tekstil tradisional, sementara manfaat praktis mencakup input bagi praktisi pendidikan, masyarakat, dan pemerintah dalam pelestarian dan pengembangan kain tenun Cual. Penjelasan ini menggarisbawahi pentingnya penelitian ini tidak hanya sebagai karya akademik, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi perkembangan pendidikan dan masyarakat.
1.5 Sistematika Penulisan
Bagian ini menjabarkan secara ringkas struktur tesis, menjelaskan isi setiap bab secara sistematis. Ini memberikan gambaran umum alur berpikir tesis dan memudahkan pembaca untuk memahami isi keseluruhan. Relevansi pendidikan tampak dari bagaimana struktur tesis disusun untuk mendukung tujuan penelitian dan pemaparan informasi yang terstruktur dan mudah dipahami.
II. Landasan Teori dan Model Berpikir
Bab ini menyajikan kerangka teoritis yang mendukung penelitian. Konsep-konsep kunci seperti kebudayaan, nilai, seni, tekstil, tenun, pendidikan, pendidik dan peserta didik, belajar, pembelajaran, pembelajaran seni rupa, semiotika, dan kreativitas dibahas secara mendalam. Pemilihan teori-teori ini menunjukkan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai aspek yang relevan dengan penelitian, khususnya bagaimana konsep-konsep ini saling berkaitan dalam konteks pendidikan seni. Model berpikir yang digunakan juga dijelaskan, memberikan kerangka metodologis yang terstruktur untuk analisis data. Relevansi pendidikan tampak jelas dalam penggunaan teori-teori pendidikan dan pembelajaran untuk menjelaskan konteks dan implikasi hasil penelitian.
III. Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, termasuk pendekatan budaya, metode deskriptif kualitatif, dan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara terstruktur dan mendalam, studi dokumen). Pemilihan metode dan teknik ini dijelaskan secara rinci dan dibenarkan berdasarkan tujuan penelitian. Jadwal penelitian juga dipaparkan. Analisis data dilakukan melalui tahapan checking, organizing, dan coding, kemudian menggunakan model analisis domain, taksonomi, komponen, dan tema. Bagan metode penelitian memberikan gambaran visual dari proses penelitian. Pemilihan metode kualitatif yang holistik dan mendalam menunjukkan kesesuaian metode dengan tujuan penelitian dan implikasinya bagi pendidikan, khususnya dalam konteks memahami secara mendalam konteks budaya kain tenun Cual.
IV. Gambaran Umum dan Analisis Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan gambaran umum lokasi penelitian (Selindung Lama, Pangkalpinang) dan analisis data. Gambaran umum meliputi letak geografis, objek wisata, kebudayaan setempat, sejarah kain tenun Cual, kondisi bangunan, dan latar belakang sosial ekonomi perajin. Analisis hasil penelitian mencakup klasifikasi motif kain tenun Cual, analitik motif dan makna, serta proses pembuatan kain tenun. Setiap motif dibahas secara rinci, termasuk maknanya. Deskripsi proses pembuatan menjelaskan teknik dan peralatan yang digunakan. Relevansi pendidikan terletak pada deskripsi rinci motif, makna, dan proses pembuatan yang memberikan pemahaman yang komprehensif untuk tujuan pendidikan.
V. Simpulan dan Saran
Bab ini merangkum temuan penelitian dan memberikan saran. Simpulan mencakup ringkasan klasifikasi motif, makna motif, dan proses pembuatan kain tenun Cual. Saran ditujukan kepada pemerintah, masyarakat, dan peneliti selanjutnya. Saran untuk pemerintah dan masyarakat menekankan pentingnya pelestarian dan pengembangan kain tenun Cual, sedangkan saran untuk peneliti selanjutnya membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut, khususnya pengembangan konsep pembelajaran kain tenun Cual dalam pendidikan formal. Bagian ini menunjukkan bagaimana penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan dan pelestarian budaya.