• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK: studi deskriptif di pendidikan anak usia dini al-ikhlas kota bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK: studi deskriptif di pendidikan anak usia dini al-ikhlas kota bandung."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI

ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU

KELUARGA RAMAH ANAK

(Studi Deskriptif di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh : Noni Ganevi

1102964

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

NONI GANEVI

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM

MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK (Studi Deskriptif di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung)

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed 19550101 198101 1 001

Pembimbing II

Nike Kamarubiani, M.Pd 19750702 200801 2 006

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(3)

(STUDI DESKRIPTIF DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI AL-IKHLAS KOTA BANDUNG)

Oleh.

Noni Ganevi

1104784

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Luar Sekolah

© Noni Ganevi 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,

(4)

iv Noni Ganevi, 2015

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingkat kekerasan yang sering dilakukan orangtua kepada anak serta proses pengasuhan orangtua didalam keluarga yang tidak sesuai, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman orangtua dalam proses mendidik dan pengasuhan anak di dalam keluarga. Oleh karena itu program parenting merupakan kegiatan yang ditujukan bagi orangtua dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekripsikan mengenai pengelolaan program

parenting di PAUD Al-Ikhlas Kota Bandung yang meliputi: 1) perencanaan program parenting, 2) pelaksanaan program parenting, 3) evaluasi program

(5)

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ... 9

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ... 9

2. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah ... 10

3. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah ... 10

4. Karakteristik Pendidikan Luar Sekolah ... 11

5. ParentingBagian dari Pendidikan Luar Sekolah ... 13

B. Konsep Keluarga Ramah Anak ... 14

1. Konsep Keluarga ... 14

2. Konsep Ramah Anak ... 19

3. Keluarga Ramah Anak ... 23

C. Konsep Parenting ... 28

1. Pengertian Parenting ... 28

(6)

Noni Ganevi, 2015

D. Konsep Pelaksanaan Kegiatan ... 32

E. Kajian Peneliti Terdahulu ... 39

F. Kerangka Pemikiran ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 42

B. Subjek dan Tempat Penelitian ... 45

C. Pengumpulan Data ... 46

D. Analisis Data ... 49

E. Definisi Operasional ... 50

F. Isu Etik ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 53

B. Gambaran Umum Program Parenting PAUD Al-Ikhlas ... 55

C. Hasil Penelitian ... 56

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 110

B. Saran ... 112

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan

teknologi sangat mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupan

manusia. Informasi yang beredar dengan cepat dan ditunjang akan teknologi yang

canggih mampu memberi perubahan terhadap perkembangan manusia secara

cepat pula, baik perubahan kearah dalam hal postif maupun hal negatif. Termasuk

di dalamnya seperti mempercepat berubahnya nilai-nilai sosial dan memberi

dampak yang signifikan terhadap manusia itu sendiri. Oleh karena itu,

peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan guna perubahan

karakteristik manusia ke arah yang lebih baik.

Kemajuan suatu negara sangat bergantung terhadap sumber daya manusianya.

Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu indikator penentu akan

keberhasilan dan kemajuan di dalam suatu negara. Eksekutor terbaik dalam

perubahan dan perbaikan negara adalah generasi muda dengan kualitas dan

kemampuan yang menghuni.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik yang

menggambarkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebagai berikut :

Sumber : Katalog Badan Pusat Statistik,2014 0

5 10 15 20 25 30

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+

Grafik 1.1

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

(8)

Melihat dari data yang ada, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014

dalam data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik bahwa hasil proyeksi

penduduk Indonesia pada tahun 2014 berjumlah 252.164,8 ribu orang dan hampir

10% dari jumlah penduduk merupakan kelompok usia anak-anak. Hal ini terlihat

dari proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia, yang dimana jumlah kelompok

anak usia 0-4 tahun adalah 24.089,8 ribu jiwa (BPS, 2014).

Pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu pertumbuhan

penduduk yang diakibatkan karena peningkatan jumlah kelahiran. Angka

kelahiran di Indonesia mampu mencapai 10.000 bayi setiap tahunnya. Dapat

dikatakan bahwa setiap tahun Indonesia menghasilkan generasi muda sebanyak

kurang lebih 10.000 generasi muda penerus bangsa yang akan tumbuh dan

berkembang.

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya yang diikuti

dengan peningkatan jumlah kelahiran di Indonesia, menjadi acuan bagi Indonesia

untuk tak sekedar menghasilkan sumber daya manusia saja, namun perlunya

diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dengan data yang mengatakan bahwa jumlah sepertiga dari keseluruhan

penduduk Indonesia adalah anak-anak, merupakan peluang emas bagi Indonesia

untuk memperbaiki sumber daya manusia dan menghasilkan sumber daya

manusia yang lebih berkualitas dengan memfokuskan perbaikan kualitas dan

kemampuan dengan membina anak-anak usia dini sebagai generasi muda yang

akan membangun bangsa di masa yang akan datang.

Anak usia dini dikenal sebagai masa emas (golden age) yang dimana

perkembangan anak menjadi dasar dan memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap kualitas perkembangan anak selanjutnya. Namun perlu diketahui

sebelumnya, bahwa kemampuan dan segala tindakan anak-anak lebih besar

ditentukan oleh keluarga. Karena keluarga merupakan orang-orang terdekat dari

anak-anak sejak ia lahir hingga besar. Dapat dikatakan bahwa keluarga tanpa

disadari merupakan orang-orang terdekat anak-anak yang akan menjadi role

model atau contoh. Anak-anak mampu meniru segala yang dilihatnya. Tanpa

dapat menentukan mana yang baik maupun yang buruk. Maka orangtua berperan

(9)

diberi pengetahuan akan pentingnya kualitas sumber daya manusia yang baik,

terutama bagi anak-anak yang akan menjadi generasi muda penerus bangsa.

Keluarga merupakan sebuah institusi yang paling penting dalam menciptakan

dasar pendidikan dan perkembangan bagi anak. Karena pembentukan seorang

anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan terkecil yaitu keluarga dan yang paling

pertama memberikan pengalaman bagi anak. Pengalaman yang dimiliki anak

tersebut akan menentukan pola pikir, karakter dan sifat alami dari seorang anak.

Anak merupakan tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita bangsa yang

memiliki peran penting dalam menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa

yang akan datang. Agar mereka kelak mampu memikul tanggung jawab itu, maka

mereka perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal baik fisik, mental, sosial maupun spiritual. Dan

berhak atas pemenuhan hak-hak dasarnya, perlu dilindungi dan mendapatkan

kehidupan yang sejahtera. Karenanya, segala bentuk tindakan yang kurang baik

pada anak perlu dicegah dan diatasi.

Dalam Pemerintah melalui Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang

kesejahteraan anak menyebutkan bahwa :

Anak yaitu seseorang yang harus memperoleh hak yang kemudian hak-hak tersebut dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar baik secara rahasia, jasmaniah, maupun sosial. Atau anak juga berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosial. Anak juga berhak atas pemeliharaan dan perlindungan baik semasa dalam kandungan maupun sesudah ia dilahirkan.

Sebaiknya didalam keluarga harus paham betul mengenai pemenuhan

kebutuhan seorang anak, termasuk dalam menjadi sumber daya manusia

berkualitas yang paling utama adalah kebutuhan saat anak usia dini. Hal tersebut

sudah menjadi umum, menurut Maslow (dalam Semiawan, 2009, hlm. 4)

menyebutkan bahwa :

Kebutuhan manusia secara hierarki dapat dijelaskan sebagai berikut : kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan yang merupakan kebutuhan primer, kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, serta perhatian untuk menumbuhkan harga diri (self esteem), dan kebutuhan untuk mewujudkan diri atau mengaktualisasikan diri.

Bagi anak usia dini pemenuhan kebutuhan tersebut sangat penting dan

(10)

keluarga dan menjadi tugas keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Salah

satunya yaitu pemenuhan kebutuhan akan pendidikan, gizi, rasa aman serta

perlindungan yang dilakukan sejak anak usia dini.

Pendidikan yang baik dan berkualitas dari sejak dini akan menjadi cikal bakal

tumbuhnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas baik. Pendidikan

menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1

ayat 1 yaitu :

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14)

PAUD di Indonesia dibagi menjadi beberapa jalur menurut Undang–Undang

No. 20 Tahun 2003 Pasal 28 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat tiga

jalur PAUD yaitu (1) Jalur pendidikan formal yaitu berbentuk Taman

Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Atfhal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (2) jalur

pendidikan nonformal yaitu dapat berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman

Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; (3) jalur pendidikan

informal yaitu berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselanggarakan oleh lingkungan.

Pendidikan juga baik dilakukan melalui pendidikan formal, nonformal dan

informal yang memiliki sifat saling melengkapi, menambahkan dll. Hal ini

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 pasal 13 ayat 1 yang megatur tentang jalur pendidikan di Indonesia, “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.

Suatu aspek penting dan yang menjadi persoalan dari lingkungan keluarga

adalah masalah pendidikan keluarga bagi orang tua. Pendidikan yang

(11)

dalam berkeluarga, terutama pendidikan dalam menjadi orang tua yang

seharusnya. Hal ini dikarenakan lenyapnya kesatupaduan yang menjadi pusat

pengalaman anak di dalam lingkungan keluarga yang semakin tercerai berai, ayah

dan ibu yang masing-masing dengan kesibukannya sendiri. Sehingga

menyebabkan seorang anak sulit memperoleh pandangan ditengah realitas hidup.

Tak sedikit masyarakat perkotaan menganggap bahwa pendidikan sepenuhnya

adalah tanggung jawab sebuah lembaga atau pendidikan formal, tanpa mereka

menyadari bahwa pendidikan keluarga lah yang paling dasar dan paling penting.

Di kalangan perkotaan orangtua lebih banyak mendidik anak dengan perilaku

yang dimanjakan dengan berbagai teknologi, terlebih orangtua yang sibuk dalam

pekerjaan sehingga tidak banyak memiliki waktu bersama keluarga terutama

waktu bersama anak.

Segala upaya yang dilakukan orangtua sebagai bentuk perlindungan anak dari

dampak perkembangan kehidupan manusia yang serba canggih dan modern ini,

begitu pula dengan sikap atau tindakan kekerasan terhadap anak yang sering

terjadi dalam akhir-akhir tahun ini. Bentuk perlindungan dalam hal tersebut perlu

dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak janin dalam kandungan hingga berusia 18

tahun. Karena dewasa ini, anak-anaklah yang sering yang menjadi korban

kekerasan dari orangtuanya sendiri, bentuk kekerasan terhadap anak baik berupa

lahir maupun batin merupakan sebuah pelanggaran hukum. Bentuk kekerasan

yang dilakukan orangtua terhadap anak usia dini akan berdampak terhadap

tumbuh kembang anak yang tidak optimal, terlebih akan memberikan efek yang

panjang bahkan permanen bagi anak.

Menurut Undang Undang No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang

menyebutkan bahwa :

Anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh dan berkembang, berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas dan berakhlak mulia dan sejahtera.

Sudah sepatutnya sebuah keluarga menjadi tempat yg paling nyaman dan

aman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, begitu pula dengan bentuk

(12)

Apabila pola asuh yang diterapkan oleh orangtua tidak sesuai dengan tahap

perkembangan dan usia anak, maka sering terjadi tindak kekerasan dalam proses

mendidik dan mengasuh anak di dalam keluarga. Oleh karena itu sebagai orangtua

perlu memahami pola asuh yang baik dan benar dalam proses mendidik anak.

Pengetahuan dan pemahaman orangtua dalam pola asuh terhadap anak sangat

berpengaruh terhadap tumbuh perkembangan anak dan masa depannya. Maka dari

itu orangtua perlu diberikan keterampilan dalam mendidik anak didalam keluarga,

pengetahuan mengasuh dan membimbing anak dan agar dapat menjadi sumber

daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

Melihat kondisi tersebut, program parenting merupakan salah satu sarana

yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas sebagai orangtua di dalam

keluarga. Salah satunya dengan penanaman sikap atau perilaku orangtua ramah

anak seperti ramah pendidikan, ramah gizi, ramah pengasuhan dan ramah

perlindungan agar kebutuhan anak-anaknya dengan baik akan mempengaruhi

fase-fase perkembangan anak yang secara terstuktur dan teratur.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Ikhlas merupakan sebuah lembaga

pendidikan bagi anak usia dini yang menyelenggarakan program parenting.

Kegiatan ini bertujuan agar orangtua mengetahui, memahami sejauh mana pola

pengasuhan anak yang benar di dalam keluarga serta membangun komunikasi

yang baik antara lembaga pendidikan dengan orangtua sehingga pendidikan yang

diberikan kepada anak dapat selaras. Selain itu, melalui program parenting

orangtua dapat mengetahui tahap perkembangan anak yang sesuai dengan usia

perkembangan anak.

Dalam hal ini program parenting berperan penting dalam upaya meningkatkan

dan memberikan wawasan mengenai perilaku ramah anak didalam keluarga. Oleh

sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang : “Pelaksanaan Program

Parenting Bagi Orangtua Dalam Menumbuhkan Perilaku Keuarga Ramah Anak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini

(13)

Menumbuhkan Perilaku Keluarga Ramah Anak di Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) Al-Ikhlas Kota Bandung?

Dari rumusan masalah di atas maka disusun pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

a. Bagaimana perencanaan kegiatan program parenting di PAUD Al-Ikhlas

Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak?

b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan program parenting di PAUD Al-Ikhlas

Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak?

c. Bagaimana evaluasi kegiatan program parenting di PAUD Al-Ikhlas Kota

Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak?

d. Bagaimana hasil pelaksanaan kegiatan program parenting di PAUD

Al-Ikhlas Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan perencanaan kegiatan program parenting di PAUD

Al-Ikhlas Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak.

b. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan program parenting di PAUD

Al-Ikhlas Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak.

c. Mendeskripsikan evaluasi kegiatan program parenting di PAUD Al-Ikhlas

Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak.

d. Mendeskripsikan hasil pelaksanaan kegiatan program parenting di PAUD

Al-Ikhlas Kota Bandung dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah

anak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah

wawasan mengenai pentingnya program parenting sehingga orangtua dapat

meningkatkan perilaku ramah anak dalam proses mendidik, merawat,

(14)

b. Sebagai lanjutan pengetahuan bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan

untuk keluarga

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan

penelitian selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

lembaga PAUD Al-Ikhlas mengenai pelaksanaan program parenting,

sehingga hasil dari kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu bentuk

evaluasi program parenting di PAUD Al-Ikhlas.

b. Manfaat sebagai bahan referensi, bagi pihak yang berminat melakukan

penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sebagai kerangka dalam penulisan ini maka sistematika penulisan sesuai

dengan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia

(2014), disusun sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, berisikan kerangka teori yang mendasari penelitian ini

seperti konsep Pendidikan Luar Sekolah, konsep keluarga ramah anak, konsep

program parenting, dan konsep pelaksanaan kegiatan.

BAB III Metode Penelitian, didalamnya berisi desain penelitian, subjek dan

tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data, definisi operasional, isu etik.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi mengenai deskripsi lokasi

penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan agar

mendapatkan data yang sebenarnya dan mendalam, serta mengandung makna.

Penelitian program parenting bagi orangtua dalam meningkatkan perilaku ramah

anak menggunakan pendekatan kualitatif, karena hasil data yang akan diperoleh

dari pihak kepala sekolah, pendidik dan orangtua siswa agar mendapatkan data

yang menyeluruh serta sesuai dengan kenyataan dari hasil program parenting

yang telah dilaksanakan. Dan hasil dari program parenting dapat di aplikasikan

orangtua dalam lingkungan keluarga sehingga orangtua dapat menumbuhkan

perilaku keluarga ramah anak.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,

pendapat, motivasi, tindakan dan lain sebagainya, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah menurut Meleong

(2007, hlm. 6) sedangkan menurut Sugiyono (2014, hlm 1) bahwa :

Metode penelitian yang dilakukan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, yang dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil dari penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.

Adapun ini bermaksud untuk menggambarkan secara jelas tentang

pelaksanaan program parenting bagi orangtua dalam menumbuhkan perilaku

keluarga ramah anak, maka peneliti melakukan pengumpulan data melalui proses

berjalannya kegiatan yang dimana peneliti dapat melihat kondisi objek secara

alami atau yang sebenar-benarnya dan memahami fenomena yang apa di alami

oleh subjek.

Menurut Sugiyono (2014, hlm 2) kriteria data dalam penelitian kualitatif

adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi

(16)

mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut. Jadi, kriteria

metode penelitian kualitatif harus benar-benar sesuai dengan data yang diberikan

oleh informan agar sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai

pelaksanaan program parenting dalam meningkatkan perilaku orangtua ramah

anak. Observasi dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipasi

pasif dimana dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan yang diamati, tetapi

tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan agar peneliti

mendapatkan hasil yang objektif dari hasil observasi kegiatan pelaksanaan

program parenting tersebut.

Menurut Sugiyono (2014, hlm 2) obyek penelitian dalam kualitatif merupakan

obyek yang bersifat alamiah atau natural setting, sehingga metode penelitian

kualitatif sering dikatakan sebagai metode naturalistik. Metode penelitian

kualitatif bersifat apa adanya, tidak dimanipulasi sehingga pada saat memasuki

obyek hingga keluar dari obyek tidak berubah sama sekali.

Dalam proses penelitian diperlukan beberapa serangkaian proses yang harus

dilalui agar penelitian tersebut sesuai dengan keutuhan pendekatan, maka dari itu

tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti menurut Nasution (1998) yaitu :

1. Tahap persiapan

Dalam tahapan ini, merupakan tahapan awal dalam melakukan penelitian,

seperti menyusun rancangan penelitian berupa proposal penelitian, penyusunan

pedoman wawancara dan pedoman observasi yang selanjutnya akan di

konsultasikan kepada dosen pembimbing yang telah ditunjuk, untuk disetujui

guna mendukung jalannya penelitian. Selain itu, dalam tahapan ini peneliti juga

menentukan tempat yang sesuai dengan masalah yang ingin dikaji. Tempat

penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan sebuah lembaga

pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program parenting, maka dari

itu peneliti memilih tempat penelitian di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Al-Ikhlas tepatnya di Jalan Margacinta No. 169 Kota Bandung. Selanjutnya peneliti

melakukan berbagai perizinan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian

(17)

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data langsung dilapangan,

dengan cara melakukan observasi pada saat pelaksanaan kegiatan parenting yang

dilaksanakan oleh pengelola, pendidik dan orangtua sebagai peserta program

parenting. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara kepada

informan untuk mendapatkan penggalian data selengkap-lengkapnya untuk di

analisis, wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara

yang berupa beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan

penelitian itu sendiri.

Metode wawancara sangat penting bagi peneliti, karena dengan metode

tersebut akan memudahkan peneliti untuk dapat mengungkap data yang di dapat

di lapangan, selain itu studi dokumentasi yang dapat mendukung data di

lapangan yang berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan program

parenting dan dapat memberikan gambaran secara jelas. Sehingga data yang

diperlukan dalam penelitian benar-benar dapat memberikan gambaran tentang

permasalahan yang diteliti.

3. Tahap pelaporan

Dalam tahap ini peneliti memasuki bagian yaitu menganalisis dari hasil data

di lapangan, diantaranya reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan

triangulasi data yang digunakan sebagai langkah membandingkan data hasil dari

lapangan dengan berbagai sumber yang lain sehingga hasil data yang di dapatkan

dilapangan sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti, karena dari hasil

pemeriksaan dan hasil observasi yang di dapat dilapangan menentukan dalam

mencari jawaban dari permasalahan penelitian. Data yang diperoleh peneliti dari

lapangan berupa data dan informasi yang dilakukan peneliti melalui wawancara,

observasi dan studi dokumentasi sebagai pelengkap.

4. Tahap penulisan laporan

Tahapan ini merupakan langkah akhir dalam penelitian, setelah data

terkumpul dan telah melakukan triangulasi data untuk mendapatkan data yang

akurat, lengkap dan menyeluruh, maka peneliti dalam tahap ini peneliti

(18)

tetapkan, dan menyusun laporan yang menyajikan keseluruhan data yang telah di

analisis dari hasil dilapangan selama kegiatan penelitian berlangsung. Setelah

peneliti melakukan proses analisis data selanjutnya mendeskripsikan hasil data

yang didapatkan kemudian dibahas berdasarkan teori-teori para ahli yang

berkaitan dengan masalah-masalah yang mucul di lapangan, sehingga peneliti

dapat mencari kesimpulan akhir yang sesuai dengan hal tersebut, selanjutnya

peneliti melaporkan hasil dari awal sampai akhir mengenai penemuan-penemuan

selama penelitian berlangsung.

B. Subjek dan tempat penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah berjumlah lima orang yang tediri dari satu orang

kepala sekolah, dua orang pendidik, dan dua orangtua siswa karena semua subjek

penelitian tersebut yang terkait dalam proses pelaksanaan Program Parenting di

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Ikhlas. Dalam Sugiyono (2010, hlm. 298)

bahwa kedudukan subjek penelitian pada penelitian sangat penting karena data

tentang variable yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti, sampel dalam

penelitian kualitatif bukan responden, tetapi sebagai narasumber atau partisipan,

informan, teman dan guru dalam penelitian. Maka dari itu kedudukan subjek

penelitian dalam sebuah penelitian sangat penting karena data yang dibutuhkan

atau yang akan di gali untuk mencari jawaban dari permasalah penelitian

bersumber dari subjek penelitian.

Subjek penelitian merupakan partisipan yang dipilih peneliti untuk diteliti.

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 52) teknik sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling

Nonprobability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik sampel ini dalam penelitian ini dilakukan secara

purposive, yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan, misalnya

orang tersebut dianggap yang paling tahu atau mungkin dia sebagai informan

yang dapat dilakukan penggalian data sehingga akan memudahkan peneliti dalam

(19)

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No. Nama JK Usia Pendidikan

Terakhir Keterangan

1. Musringati, S.Pd P 54 S1 Pengelola

2. Nopianti, S.Pd P 46 S1 Tutor

3. Nuryanah, S.Pd P 42 S1 Tutor

4. Yayah P 41 SMA Orangtua

5. Windowati P 35 D3 Orangtua

2. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Al-Ikhlas yang berlokasi di Jalan Margacinta No. 169 Kota Bandung. Alasan peneliti

memilih lokasi penelitian di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Ikhlas

dikarenakan program parenting tersebut merupakan suatu salah satu kegiatan

yang rutin dilaksanakan. Dan program parenting ini adalah salah satu bagian dari

pendidikan bagi orangtua dari lembaga sekolah yang bertujuan untuk menambah

wawasan dan menyelaraskan pola pengasuhan serta pembinaan tumbuh kembang

anak secara baik.

C. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian sangat diperlukan untuk

mempermudah dalam pengumpulan data serta mempermudah peneliti

mendapatkan informasi yang bertujuan untuk menjawab rumusan masalah

penelitian, ini sejalan dengan pendapat Juliasnyah (2011, hlm. 138) bahwa teknik

pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah penelitian guna mendapatkan data. Dalam penelitian

ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :

1. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan

(20)

langsung terhadap pelaksanaan program parenting dalam menumbuhkan perilaku

keluarga ramah anak. Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini menggunakan

teknik observasi partisipasi pasif dimana dalam hal ini peneliti datang ditempat

kegiatan yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini

dilakukan agar peneliti dapat benar-benar mengamati kegiatan pelaksanaan

program parenting, ini sesuai dengan pendapat Cartwright & Cartwright.

Menurut Cartwright & Cartwright (dalam Herdiansyah, 2010) observasi

merupakan suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam

perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.

Menurut Nasuttion (1988) dalam Sugiyono (2014, hlm. 67) observasi

memiliki manfaat sebagai berikut :

Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami kondisi data dalam keseluruhan situasi sosial, maka akan memperoleh pandangan secara menyeluruh dan akan memperoleh pengalaman langsung, memungkinkan peneliti menggunakan pendektan induktif, tidak dipengaruhi konsnep atau pandangan sebelumnya, sehingga memungkinkan melakukan penemuan atau discovery.

Dengan melakukan observasi juga peneliti dapat melihat hal–hal yang tidak

terungkap dalam wawancara, peneliti juga dapat menemukan hal-hal yang tidak

terungkap oleh responden dalam wawancara, maka dari itu peneliti akan

memperoleh temuan hasil dari lapangan yang lebih mendalam.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada satu kepala

sekolah sebagai informan yang mengetahui secara keseluruhan mengenai

program parenting, dua orang tutor sebagai informan untuk mendapatkan data

mengenai program parenting, dan dua orangtua siswa selaku sebagai peserta dari

kegiatan parenting yang dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Al-Ikhlas. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

kegiatan program parenting yang dilakukan di PAUD Al-Ikhlas.

Wawancara merupakan proses tanya jawab atau percakapan antara dua orang

atau lebih yang memiliki tujuan untuk menggali informasi yang dibutuhkan

peneliti dan berlangsung antara peneliti dan informan yang dilakukan secara

lisan. Hal ini juga sebagaimana yang diungkapkan oleh Juliansyah (2011:138)

(21)

yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai”.

Tujuan wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih banyak sehingga

informasi tersebut akan lebih akurat.

Tabel 3.2

Jadwal Wawancara Program Parenting di PAUD Al-Ikhlas

No. Hari/

Tanggal Tempat Subjek Aspek yang ditanyakan

1.

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 82) studi dokumentasi merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian. Bentuk dari

studi dokumentasi dapat berupa tulisan, foto/gambar, peraturan atau kebijakan

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian yang dilakukan

melalui wawancara dan observasi akan jauh lebih dapat dipercaya jika didukung

(22)

Studi dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data yang bersifat administratif

setrta data-data kegiatan yang terdokumentasi sebagai bukti dari

penyelenggaraan kegiatan program parenting di PAUD Al-Ikhlas.

4. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan

data memeriksa keabsahan data atau verifikasi data dengan memanfaatkan

hal-hal yang ada diluar data yang digunakan untuk pengecekan guna pengujian

kebenaran data. Hasil data yang diperoleh dari satu subjek dibandingkan dengan

subjek yang lainnya, seperti membandingkan hasil observasi, wawancara dan

studi dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan program

parenting dalam menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak.

Menurut Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi

bukan untuk mencari kebenaran tetntang beberapa fenomena, tetapi lebih kepada

peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan (dalam

Sugiyono, 2014:85).

D. Analisis data

Analisis data kualitatif Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2014: 88)

menyebutkan bahwa :

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi data

kualitatif yang dikembangkan oleh Miller dan Huberman (1984). Menurut Miller

dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktik dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Tahapan dalam analisis data yaitu data reduction,

data display, dan data Conclusion Drawing/Verification (dalam Sugiyono, 2014:

91).

(23)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencari bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table,

grafik, phiec chard, pictogram dan sejenisnya (Sugiyono, 2014: 95). Penyajian

data dilakukan dalam bentuk catatan lapangan, uraian singkat sehingga akan

semakin mudah untuk dipahami.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang dapat mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid an konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2014: 99).

E. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

maka diuraikan pengertian istilah dalam penjelasan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan menurut Westa (1985) dalam Arifin (2010) diartikan sebagai

aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala

kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat

pelaksanaannya dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan. Pelaksanaan

dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang dilaksanakan pada saat program

parenting di PAUD Al-Ikhlas mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan

(24)

2. Program parenting

Program parenting dalam pedoman penyelenggaraan PAUD berbasis

keluarga (2012) adalah kegiatan yang ditunjukan kepada orang tua atau anggota

keluarga lain dalam rangka menyelaraskan pengetahuan dan keterampilan untuk

melaksanakan perannya dalam peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan,

pengasuhan, pendidikan dan perlindungan di rumah sehingga anak dapat tumbuh

dan berkembang secara optimal dan sesuai dengan tahap perkembangan anak

yang sesuai. Program parenting dalam penelitian ini adalah program parenting

berbentuk pertemuan orangtua yang dilaksanakan oleh PAUD Al-Ikhlas yang

berada di Jalan Magacinta No. 169 Kota Bandung.

3. Orangtua

Menurut Tatang dan Kurniasih (2012, hlm 84) keluarga adalah unit sosial

yang terdiri atas dua orang (suami dan istri) atau lebih (ayah, ibu dan anak)

berdasarkan ikatan pernikahan. Keluarga yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah orangtua khususnya seorang ibu, dikarenakan program parenting yang di

selenggarakan oleh PAUD Al-Ikhlas di dominasi oleh ibu dari siswa, peran ibu

dalam pengasuhan kepada anak lebih banyak serta terlibat langsung dalam proses

pengasuhan tersebut.

4. Keluarga Ramah Anak

Menurut Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI, 2012) keluarga ramah

anak merupakan pola interaksi, sikap dan perilaku ayah, ibu, kakek, nenek

bahkan pengasuh yang menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak tanpa

adanya tindak kekerasan yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap

perkembangan anak.

Keluarga ramah anak dalam penelitian ini yaitu bentuk sikap atau perilaku

yang wajib ditanamkan bagi orangtua di lingkungan keluarga dalam proses

pengasuhan dan proses pemenuhan hak-hak dasar anak sebagai anak usia dini

yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sejahtera sebagai manusia

seutuhnya., melihat sasaran dari kegiatan parenting adalah orangtua siswa di

PAUD Al-Ikhlas.

(25)

Judul penelitian ini tentang “Pelaksanaan Program Parenting Bagi Orangtua Dalam Menumbuhkan Perilaku Keluarga Ramah Anak”. Penelitian ini

menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mencari data

dan informasi sejauh mana pelaksanaan program parenting bagi orangtua dalam

meningkatkan perilaku ramah anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Objek

yang akan diobservasi yaitu pelaksanaan program parenting dalam bentuk

pertemuan orang tua siswa secara berkelompok. Penelitian ini mengambil

beberapa subjek penelitian yaitu pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan

program seperti pengelola, pendidik dan orangtua siswa.

Melihat berbagai permasalahan dan kondisi saat ini, tak sedikit masyarakat

perkotaan menganggap bahwa pendidikan sepenuhnya adalah tanggung jawab

sebuah lembaga atau pendidikan formal, sebenarnya tanpa mereka sadari bahwa

pendidikan keluargalah yang paling dasar dan paling penting dalam menghasilkan

anak usia dini yang berkualitas. Bagi orangtua yang sibuk dalam hal pekerjaan,

intensitas waktu kebersamaan dengan anak mungkin akan lebih sedikit.

Dikalangan perkotaan orangtua lebih banyak mendidik anak dengan perilaku yang

dimanjakan dengan berbagai teknologi, terlebih perkembangan zaman saat ini

teknologi sudah mendominasi masyarakat luas.

Di zaman saat ini pemahaman orangtua dan pola asuh yang seperti apa dalam

mendidik anak sangat berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak dan

masa depannya. Maka dari itu orangtua perlu diberikan pengetahuan dan

keterampilan dalam mendidik anak didalam keluarga, sehingga peran keluarga

sebagai unit terkecil dalam masyarakat guna menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas di masa yang akan datang akan semakin meningkat.

Melalui penelitian ini, memberikan gambaran dari pelaksanaan program

parenting di PAUD Al-Ikhlas dalam meningkatkan perilaku ramah anak bagi

orangtua sehingga dapat mengurangi kekurangpaham orangtua dalam

memberikan pengasuhan yang baik serta cara mendidik anak didalam keluarga.

Program parenting ini juga dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dalam

mendidik anak yang sesuai dengan usia perkembangan anak serta menyelaraskan

(26)

program parenting ini salah satunya diselenggarakan oleh PAUD Al-Ikhlas Kota

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan

hasil temuan dari penelitian yang telah dilaksanakan serta paparan pada bab-bab

sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu : “Pelaksanaan Program

Parenting bagi Orangtua dalam Menumbuhkan Perilaku Keluarga Ramah Anak di

Pendidikan Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung”

A. Kesimpulan

1. Perencanaan Program Parenting di PAUD Al-Ikhlas dalam Meningkatkan Perilaku Ramah Anak Bagi Orangtua

Proses Perencanaan program parenting di PAUD Al-Ikhlas dilakukan melalui

kegiatan rapat kecil atau diskusi yang melibatkan pihak pengelola dan pihak

pendidik. Proses perencanan meliputi penetapan materi yang akan disampaikan,

waktu pelaksanaan, media yang digunakan jika diperlukan. Tujuan dari kegiatan

program parenting di PAUD Al-Ikhlas adalah menumbuhkan pengetahuan dan

pemahaman orangtua dalam proses mendidik dan mengasuh anak di dalam

keluarga serta membangun komunikasi antara pendidikan yang diberikan lembaga

PAUD dan pendidikan yang diberikan oleh orangtua dirumah selaras. Sasaran dari

kegiatan program parenting yaitu orangtua dari peserta didik PAUD Al-Ikhlas,

yang dimana orangtua terlibat langsung dalam proses pengasuhan anak di dalam

keluarga. Bentuk kegiatan program parenting yang dilaksanakan adalah

pertemuan orangtua atau kelas orangtua. Jadwal program parenting dalam bentuk

pertemuan orangtua atau kelas orangtua dilaksanakan 4 kali dalam setahun yaitu

setiap awal dan akhir semester. Persiapan materi dalam kegiatan program

parenting melibatkan pihak pengelola dan pihak pendidik PAUD Al-Ikhlas dalam

menyusun materi yang akan disampaikan, materi parenting pun berasal dari

berbagai bersumber seperti internet, buku, dan kasus-kasus yang berkaitan dengan

anak usia dini. Sedangakan persiapan media yang digunakan dalam mendukung

berjalannya kegiatan program parenting seperti gambar pendukung, infokus,

(28)

2. Proses Pelaksanaan Program Parenting di PAUD Al-Ikhlas dalam Meningkatkan Perilaku Ramah Anak Bagi Orangtua

Proses pelaksanaan program parenting di PAUD Al-Ikhlas dilaksanakan

dengan alokasi waktu 2-3 jam dan bertempat di masjid atau mushola Al-Ikhlas.

Rangkaian kegiatan terdiri dari pembuka, isi dan penutup. Bagian pembuka

berupa sambutan dari pengelola dan pencairan suasana kegiatan parenting, untuk

bagian isi berupa penyampaian materi dan diskusi dan terkahir bagian penutup

berupa tanya jawab. Materi yang dismapaikan seperti pertumbuhan dan

perkembangan anak, cara mendidik dan mengasuh anak bagi orangtua di dalam

keluarg. Pemateri yang bertugas sebagai penyampai materi dalam kegiatan

program parenting di PAUD Al-Ikhlas adalah Ibu Sri selaku pihak pengelola dan

Ibu Nur selaku pihak pendidik, karena sejauh ini belum pernah pemateri yang

khusus di datangkan dari luar. Untuk partisipasi peserta dalam kegiatan program

parenting sudah baik, yang dimana partisipasi orangtua yang mengikuti kegiatan

program parenting berjumlah 29 orang, meskipun ada sebagian orangtua yang

masih belum mengikuti kegiatan. Media yang digunakan dalam kegiatan ini

seperti infokus, microphone, APE, gambar yang mendukung. Sedangkan metode

yang digunakan dalam kegiatan ini adalah cermah, diskusi dan tanya jawab.

Namun pada pelaksanaannya lebih menekankan pada diskusi dan tanya jawab

sehingga pembicaraan yang dibahas dapat secara meluas lagi tidak hanya terpatok

kepada satu materi saja, selain itu tidak akan membuat orangtua bosan dengan

kegiatan yang sedang berjalan. Yang dimana dalam program parenting ini

orangtua lebih banyak membahas permasalahan mereka terhadap anak dalam

proses pengasuhan dirumah.

3. Evaluasi Program Parenting di PAUD Al-Ikhlas dalam Meningkatkan

Perilaku Ramah Anak Bagi Orangtua

Evaluasi program parenting yang dilakukan di PAUD Al-Ikhlas dibagi

menjadi dua yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan

parenting dengan orangtua melalui diskusi dan tanya jawab yang bertujuan untuk

mengetahui sejauhmana pemahaman orangtua dalam pembahasan materi yang

(29)

parenting dilaksanakan melalui rapat kecil atau diskusi antara pihak pengelola

dengan seluruh tutor untuk mengevaluasi kegiatan parenting yang telah

dilaksanakan agar pengelola dapat meningkatkan kualitas dari setiap kegiatan

program parenting selanjutnya. Dalam proses evaluasi yang dilakukan oleh

pengelola bersama pendidik, aspek yang di evaluasi adalah hal yang berkaitan

dengan kegiatan tersebut. Setelah mengikuti kegiatan program parenting ini

pengetahuan dan pemahaman orangtua mengenai mendidik dan mengasuh anak

didalam keluarga akan bertambah, selain itu adanya perubahan perilaku dan sikap

orangtua pun lebih baik dan sesuai.

4. Hasil Program Parenting di PAUD Al-Ikhlas dalam Meningkatkan Perilaku Ramah Anak Bagi Orangtua

Hasil program parenting bagi orangtua mampu menumbuhkan perilaku

keluarga ramah anak bagi orangtua. Dengan berbagai perilaku ramah anak yang

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti orangtua menyediakan APE

dirumah, orangtua mendengarkan apa yang ingin di ceritakan anak, orangtua yang

memberikan makanan bergizi kepada anak, orangtua memberikan nasihat kepada

anak ketika melakukan kesalahan dll. Karena perilaku keluarga ramah anak dilihat

dari berbagai aspek, seperti ramah pendidikan, ramah kesehatan, ramah

pengasuhan, ramah perawatan, ramah gizi serta ramah perlindungan.

Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku keluarga ramah anak dari hasil

pelaksanaan program parenting yaitu dengan bertambahnya pengetahuan serta

pemahaman orangtua dalam mendidik, merawat, mengasuh, membimbing anak

didalam keluarga maka adanya perubahan perilaku orangtua dalam mendidik,

merawat, mengasuh dan membimbing anak di dalam keluarga.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa

hal yang dapat dikemukakan oleh peneliti sebagai bahan masukan dan

pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait yang berhubungan dengan

Pelaksanaan Program Parenting bagi Orangtua dalam Menumbuhkan Perilaku

(30)

1. Saran bagi Lembaga

Program parenting yang dilaksanakan di PAUD Al-Ikhlas sudah sangat

baik, namun sebaiknya dalam tahap perencanaan melalui proses identifikasi

kebutuhan terlebih dahulu, sehingga orang tua dilibatkan dalam penentuan

waktu, tempat dan materi yang akan disampaikan agar sesuai dengan kebutuhan

dari orangtua. Selain itu, waktu pelaksanaan kegiatan parenting yang bersamaan

dengan proses pembelajaran PAUD sehingga satu orang pengelola dan satu

orang tutor saja yang menyampaikan sekaligus mengatur jalannya kegiatan

tersebut dikarenakan tidak adanya susunan kepanitian dari program parenting.

Sebaiknya pemilihan waktu pelaksanaan parenting diluar jadwal proses

pembelajaran PAUD agar seluruh tutor dapat terlibat dalam pelaksanaan

program parenting sehingga dapat dibentuk susunan kepanitian yang dapat

membantu proses jalannya kegiatan program parenting.

2. Saran bagi Orangtua

Bagi orangtua sebagai peserta dari program parenting di PAUD Al-Ikhlas

diharapkan dapat meningkatkan partipasinya dalam program parenting ini.

Walaupun ada sebagian orangtua yang sibuk dalam hal pekerjaan sebaiknya

menyempatkan untuk mengikuti program parenting, karena melalui program

parenting dapat membantu para orangtua dalam mendidik, mengasuh, merawat

anak di rumah dengan benar dan sesuai serta dapat menciptakan keselarasan

antara orangtua dan lembaga dalam memberikan pendidikan kepada anak

sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

3. Saran bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan cakupan yang akan diteliti lebih luas

lagi, terutama yang berkaitan dengan program parenting dan perilaku keluarga

(31)

DAFTAR RUJUKAN

Buku :

Ayu, Komang. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto.

Khairudin, H. (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Liberty.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mutiah, Diana. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.

Noor, Juliansyah. (2011). Metodelogi Penelitian. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Semiawan, Conny. (2009). Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta : PT. Indeks.

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Jogyakarta : Graha

Ilmu

Sudjana, Djudju. (2001). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafah dan Teori Pendukung Azaz. Bandung : Falah Production.

Sudjana, Djudju. (2004). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafah dan Teori Pendukung Azaz. Bandung : Falah Production.

Sudjana, Djudju. (2010). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafah dan Teori Pendukung Asas. Bandung : Falah Production.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.

Sujiono, Yuliani. (2012). Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks

Suprijanto. (2008). Pendidikan Orang Dewasa: dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wiyani, Novan A & Barnawi. (2012). Format PAUD : Konsep, Karakteristik & Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

(32)

Noni Ganevi, 2015

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU Internet :

Setyawan, Dodiet A. (2012). Konsep Dasar Keluarga. [Online]. Tersedia: konsep-dasar-keluarga_2.pdf. [5 Agustus 2015]

Aisyasurya, Wisfa. (2013). Konsep Dasar Keluarga. [Online]. Tersedia : http://wisfa.blogspot.com/2013/01/21-konsep-dasar-keluarga-211-

pengertian.html. [5 Agustus 2015]

Arifin, Ardiansyah. (2012). Pelaksanaan. [Online]. Tersedia : http://ekhardhi.blogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html. [3 Juli 2015]

Mardiya, Ardi. (2013). Mewujudkan Keluarga Ramah Anak. [Online]. Tersedia :

http://www.kulonprogokab.go.id/v21/23-Juli-Hari-Anak-Nasional;-Mewujudkan-Keluarga-Ramah-Anak_2274. [5 Agustus 2015]

Martha, Jaya. (2009). Evaluasi Kegiatan. [Online]. Tersedia : http://www.idb-unj.info/index.php?option=com_content&view=article&id=50&Itemid=5

Undang-Undang Pasal 4 Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan

Anak.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

(33)

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (2013)

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2012. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Keluarga. Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional.Dalam Juknis Orientasi Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Model Pelaksanaan Program Pendidikan Keorangtuaan di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Kemendikbud

Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Petunjuk Teknis Orientasi Teknis Peningkatan Pemahaman Program Penguatan PAUD Berbasis Keluarga (Parenting). Jakarta: Kemendiknas

Kostianissa, Novita. (2014). Optimalisasi Partisipasi Orang Tua Dalam Program Parenting (Studi Deksriptif di PKBM Mitra Insani Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak di terbitkan.

Permana. Vera. (2012). Upaya tutor dalam meningkatkan pola asuh yang kreatif bagi orangtua melalui program parenting di Kober Bunda Ganesha Bandung. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak di terbitkan.

Rahmawati, Yetty (2014). Pelaksanaan Program Bina Keluarga Balita Dalam Meningkatkan Keluarga Sadar Anak Usia Dini. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak di terbitkan.

Sumiati, Ema. (2012). Efektivitas Kegiatan Parenting Dalam Meningkatkan Pola

Asuh Orang Tua di PAUD Sartika. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung:

Gambar

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014
Tabel 3.1  Subjek Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga.

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat; (1) bagi orangtua, diharapkan para orangtua dapat memberikan bimbingan secara tepat kepada

Orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak. Sebab orangtua merupakan guru pertama dan utama bagi anak. Orangtua melalui pendidikan dalam keluarga

Abstrak: Penelitian bertujuan mengkaji konsep kultur sekolah, menganalisis konsep pendidikan ramah anak, dan penguatan kultur sekolah dalam mewujudkan pendidikan ramah anak.

Manfaat keterlibatan orang tua dalam pendidikan bagi orangtua meliputi: (1) orangtua akan berusaha meningkatkan interaksi dan diskusi dengan anak-anak mereka, dan

Dalam konsepsi pendidikan Islam, anak-anak bagi keluarga dan orangtua adalah ujian yang berat dari Allah SWT dan orangtua jangan berkhianat; pendidikan anak harus diutamakan; mendidik

Indikator-indikator yang dianggap belum memenuhi parameter sekolah ramah anak, adalah : Luas lahan dan luas bangunan belum memenuhi standar untuk pendidikan anak usia dini; Tata letak

Dengan demikian, maka diharapkan adanya keselarasan pandangan antara orang tua dan guru mengenai kegiatan parenting yang diberikan pada anak baik di rumah maupun di sekolah Helmawati,