• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KONSULTASI ORANGTUA : Studi Deskriptif di PG-TK Marhamah Hasanah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KONSULTASI ORANGTUA : Studi Deskriptif di PG-TK Marhamah Hasanah."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KONSULTASI ORANGTUA

(Studi Deskriptif di PG-TK Marhamah Hasanah)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh

Arya Putra Marshal 0908964

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KONSULTASI ORANGTUA

(Studi Deskriptif di PG-TK Marhamah Hasanah)

Oleh

Arya Putra Marshal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Arya Putra Marshal2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ARYA PUTRA MARSHAL

OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KONSULTASI ORANGTUA

(Studi Deskriptif di PG-TK Marhamah Hasanah)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, M.Pd NIP. 19611109 198703 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Asep Saepudin, M.Pd NIP. 19700930 200811 1 004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(4)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

ABSTRAK

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

(Studi Deskriptif di PG-TK Marhamah Hasanah)

Kegiatan konsultasi orangtua merupakan salah satu bentuk kegiatan dari

program parenting yang mana tujuannya adalah untuk 1) Meningkatkan kesadaran orangtua tentang pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini, 2) Meningkatkan kemampuan orangtua dalam melakukan perannya dalam pendidikan anak usia dini di lingkungan keluarga. Warga belajar yang terlibat dalam kegiatan ini adalah orangtua dari peserta didik di PG-TK Marhamah Hasanah yang memerlukan upaya peningkatan dan pengoptimalisasian perannya dalam mendidik anak usia dini di lingkungan keluarga.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua dalam mengoptimalkan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini, meliputi langkah-langkah pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua, strategi yang digunakan dalam kegiatan konsultasi orangtua, materi konsultasi, dan faktor penghambat pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua, 2) Mendeskripsikan pemahaman orangtua tentang peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini setelah mengikuti kegiatan konsultasi orangtua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi dan triangulasi. Penelitian dilakukan di PG-TK Marhamah Hasanah Bandung pada bulan Oktober 2013.

Hasil penelitian diperolah data mengenai: 1) Pelaksanaan kegiatan konsultasi

(5)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan peran keluarga oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua, diketahui bahwa dari 8 aspek peran keluarga yang dikemukakan oleh Soelaeman (1994), pelaksanaan peran religi lah yang pelaksanaannya telah mencapai optimal. Hal ini terlihat dari hasil angket responden pada pertanyaan mengenai aspek peran religi, seluruh responden menyatakan telah melakukan peran religi dalam pendidikan anak usia dini dengan mengenalkan agama sejak dini pada anak meskipun hanya

(6)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

ABSTRACT

OPTIMALIZING THE FAMILY FUNCTION OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION WITH PARENTS CONSULTATION ACTIVITY

(Descriptive Study in PG-TK Marhamah Hasanah)

Parent’s consultation are part of parenting’s program which is purposed to 1) Optimalized parents awareness about family function of early childhood

(7)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN HAL

PERNYATAAN..………. i

UCAPAN TERIMA KASIH……… ii

KATA PENGANTAR……….. iv

ABSTRAK………... v

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Penelitian………... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah………... 5

1. Identifikasi Masalah………. 5

2. Perumusan Masalah………. 5

C. Tujuan Penelitian………... 6

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian……….. 6

E. Struktur Organisasi Skripsi………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA………... 8

A. Konsep Pendidikan Nonformal………... 8

1. Pengertian Pendidikan Nonformal……….. 8

2. Karakteristik Pendidikan Nonformal………... 9

3. Cakupan Pendidikan Nonformal………... 10

4. 10 Patokan Dikmas dalam Pendidikan Nonformal………….………… 12

B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini……….. 15

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini……… 15

2. Landasan Pendidikan Anak Usia Dini………... 18

(8)

Ix Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

C. Konsep Keluarga……… 22

1. Pengertian keluarga………... 22

2. Peran Keluarga……….. 23

3. Urgensi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini……… 25

D. Konsep Parenting……… 26

1. Pengertian Parenting………. 26

2. Tujuan Parenting……….. 27

3. Manfaat Parenting………. 27

4. Fungsi Parenting……… 27

5. Bentuk Kegiatan Parenting……… 28

E. Hari Konsultasi Orangtua……….. 29

1. Pengertian Hari Konsultasi Orangtua……… 29

2. Tujuan Konsultasi Orangtua………. 30

3. Langkah-langkah Kegiatan Konsultasi Orangtua………. 30

4. Strategi Dalam Konsultasi Orangtua………. 30

5. Materi Konsultasi Orangtua……….. 31

6. Faktor Penghambat Penyelenggaraan Konsultasi Orangtua………. 31

BAB III METODE PENELITIAN………... 32

A. Lokasi dan Subjek Penelitian………... 32

1. Lokasi Penelitian……… 32

2. Subjek Penelitian……… 32

B. Desain Penelitian……….. 33

1. Tahap Pra-Lapangan……… 34

2. Tahap Pekerjaan Lapangan……….. 34

3. Tahap Analisis Data………. 34

4. Tahap Penulisan Laporan………... 35

C. Metode Penelitian………. 35

D. Definisi Operasional………. 36

E. Instrumen Penelitian………. 37

(9)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Wawancara………... 38

2. Angket (kuisioner)………... 39

3. Studi Dokumentasi……… 39

4. Triangulasi Data……… 39

G. Analisis Data……… 40

1. Data Reduction (Reduksi Data)………. 40

2. Data Display (Penyajian Data)……….. 41

3. Conclusion Drawing verification………... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 44

A. Gambaran Lokasi Penelitian ………... 44

1. Sejarah Lembaga PG-TK Marhamah Hasanah………. 44

2. Visi dan Misi Lembaga……….. 45

3. Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan..………. 45

4. Sarana Dan Prasarana Lembaga……….. 46

B. Gambaran Umum Kegiatan Konsultasi Orangtua…………..………... 46

1. Latar Belakang………... 46

2. Waktu Penyelenggaraan……… 47

3. Data Pengelola Program……… 47

4. Warga Belajar……… 48

5. Biaya………...………. 48

C. Deskripsi Hasil penelitian……… 48

1. Hasil Wawancara Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi Orangtua Dalam Mengoptimalkan Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini…. 48 2. Hasil Angket Pelaksanaan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua …..…….………. 53

D. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 63

1. Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi Orangtua Dalam Mengoptimalkan Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini………. 63

(10)

Ix Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 69

A. Kesimpulan………... 69

1. Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi Orangtua Dalam Mengoptimalkan Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini………. 69

2. Pelaksanaan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua ..……….………. 71

B. Saran………... 72

1. Orangtua……….... 72

2. PG-TK Marhamah Hasanah………. 72

3. Praktisi PLS……….. 72

(11)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

NO TABEL HAL

[image:11.595.114.528.182.632.2]
(12)

Ix Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

DAFTAR LAMPIRAN

NO LAMPIRAN HAL

1 Kisi-kisi Penelitian………..………...……… 77

2 Angket Pemahaman Orangtua Tentang Peran Keluarga Dalam Pendidikan

Anak Usia Dini……….. 80

3 Pedoman Wawancara Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua……… 83 4 Data Empirik Hasil Penelitian……….. 89 5 Hasil Wawancara Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi Orangtua……….. 89 6 Hasil Angket Pelaksanaan Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Peserta Kegiatan Konsultasi Orangtua………... 106

7 Foto Kegiatan..……… 114

(13)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan, dalam kehidupan manusia memegang peranan yang sangat penting terutama dalam pencapaian keberhasilan seseorang. Pendidikan sejatinya merupakan suatu usaha pembangunan nasional dalam membangun manusia

seutuhnya. Hal tersebut dapat terarah dengan baik melalui pendidikan seperti yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas, 2003: 5) bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penyelenggaraan pendidikan yang terencana dan terarah tersebut telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan UU Sisdiknas, dalam Bab 1 Pasal 1, tentang pembagian jalur pendidikan di Indonesia yaitu, Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, dan yang ketiga pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Penyelenggaraan pendidikan melalui tiga jalur ini merupakan suatu proses pemberdayaan manusia yang berlangsung sepanjang hayat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Pada dasarnya, pendidikan nonformal bertujuan memenuhi kebutuhan peserta didik untuk kehidupan kini dan masa

(14)

2

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

pendidikan non formal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), pusat latihan dan sebagainya. Dilihat dari penyelenggaraannya pendidikan nonformal terbagi atas satuan pendidikan dan jenis pendidikan, sesuai dengan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 26 tentang Pendidikan Nonformal menyatakan bahwa Satuan Pendidikan Nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan

pendidikan yang sejenis.

Dalam satuan pendidikan nonformal, pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebagai upaya bantuan dan bimbingan terhadap anak berusia 0 sampai 6 tahun yang berupa pemberian stimulus pembelajaran dan bertujuan untuk menyiapkan anak dalam menghadapi masa dewasanya. Masa kanak-kanak ini sering disebut sebagai masa golden age atau masa keemasan pada anak karena di usia tersebut anak mampu menyerap semua informasi dan stimulus yang diberikan oleh lingkungannya untuk kemudian disimpan dan dijadikan bekal untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Pendidikan anak usia dini ini tidak lain adalah merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Namun pada hakikatnya, keluarga adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan tidak dapat tergantikan.

Menurut Ki Hadjar Dewantara, kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini keluarga selalu mempengaruhi

pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Oleh karena itu keluarga, dalam hal ini orangtua perlu memberikan perhatian dan waktu yang cukup untuk pendidikan anaknya, khususnya pendidikan anak usia dini.

(15)

3

memahami peran penting tersebut. Tidak sedikit para ibu yang lebih memilih untuk bekerja menambah penghasilan dan hanya memiliki sedikit waktu untuk memantau pendidikan dan perkembangan anaknya. Selain itu, orangtua pada umumnya belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan peran tersebut dan kemudian menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan yang

dapat memfasilitasi orangtua untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya agar mereka dapat melakukan perannya secara lebih optimal.

Pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, masih banyak orangtua yang beranggapan bahwa pendidikan adalah sepenuhnya tanggungjawab pihak lembaga. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan untuk berbuat seperti apa yang dikehendakinya terkait dengan pendidikan untuk anaknya dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tidak sesuai dengan harapannya. Seperti dilansir harian KOMPAS pada 16 Januari 1995 (dalam Schochib 2000:7) orangtua sekarang cenderung hanya memberikan kebutuhan material kepada anaknya sehingga mereka menjadi pribadi yang tidak lengkap, hal ini dimungkinkan oleh kesibukan orangtua, terutama yang berdiam di kota besar dan atau ketidaktahuan orangtua dalam mengembangkan kepribadian anak. Padahal, walaupun anak sudah dimasukkan ke lembaga pendidikan dengan sejumlah biaya yang diperlukan, namun orangtua juga memiliki tanggungjawab yang sama besar dalam proses pembelajarannya. Maka dari itu, kerjasama antara orangtua dan lembaga pendidikan adalah hal yang penting untuk diperhatikan dalam penyelenggaraan anak usia dini.

Lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) pada prinsip penyelenggaraannya

memiliki dua sasaran yakni sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsung adalah anak usia dini yang dilayani melalui kegiatan belajar mengajar

(16)

4

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

diberikan untuk orangtua adalah kegiatan parenting. Menurut Budi dan Koentjoro (2007:12) parenting adalah suatu tugas yang berkaitan dengan mengarahkan anak menjadi mandiri di masa dewasanya baik secara fisik maupun psikologis. Maka dari itu, kegiatan peranting yang dilaksanakan oleh pihak lembaga pendidikan harus bersifat membantu orangtua untuk mampu mengarahkan anak menjadi mandiri di masa dewasanya. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan program

parenting ini sudah sangat jelas, terlihat dengan adanya: (1) Undang-undang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No 23/2003, tentang Perlindungan Anak. Dan (3) Konvensi Anak Sedunia.

Pada hakikatnya parenting merupakan suatu upaya menyeleraskan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan oleh lembaga dengan pendidikan yang dilakukan di lingkungan keluarga oleh orangtua. Maka dari itu, kegiatan parenting yang dilaksanakan oleh lembaga selain membekali orangtua dengan materi-materi seputar pendidikan anak usia dini juga harus membekali orangtua dengan pengalaman langsung tentang bagaimana memberikan stimulus pembelajaran pada anak. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan pada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif dan mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan begitu diharapkan orangtua mampu mengaplikasikan pengalaman belajarnya di rumah.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Keluarga (DIRJEN PAUDNI, 2012) dijelaskan beberapa bentuk kegiatan parenting yang bisa dilaksanakan oleh lembaga pendidikan anak usia dini salah satu diantaranya adalah kegiatan konsultasi orangtua. Hari konsultasi orangtua

adalah hari-hari tertentu yang dijadwalkan oleh pengelola lembaga PAUD sebagai hari bertemunya antara orangtua atau keluarga dengan pengelola dan atau ahli

untuk membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah-masalah lain yang dihadapi orangtua dalam proses mendidik anak di rumah.

(17)

5

perannya terutama dalam mendidik anak di rumah atau lingkungan keluarga. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa tertarik dalam mengkaji lebih dalam mengenai optimalisasi peran keluarga dalam pendidikan anak usiad dini melalui kegiatan konsultasi orangtua.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil observasi lapangan, maka teridentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Banyaknya orangtua yang belum mampu menjalankan peran sebagai pendidik khususnya anak usia dini di lingkungan keluarga.

2. Ketidakmampuan tersebut membuat orangtua menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anaknya kepada pihak lembaga pendidikan. 3. Adanya potensi pada setiap diri orangtua dan keluarga yang perlu difasilitasi

terutama dalam hal pendidikan anak usia dini sehingga bisa mengoptimalkan perannya sebagai pendidik yang pertama dan utama untuk anak.

4. Konsultasi orangtua adalah hari-hari tertentu yang dijadwalkan oleh pengelola lembaga PAUD sebagai hari bertemunya antara orangtua atau keluarga dengan pengelola dan atau ahli untuk membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah-masalah lain yang dihadapi orangtua dalam proses mendidik anak di rumah.

5. PG-TK Marhamah Hasanah merupakan sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang selain memberikan layanan pendidikan untuk anak juga menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan sasaran orangtua atau keluarga dengan anak usia dini yang mana salah satunya adalah melalui kegiatan

konsultasi orangtua. 2. Perumusan Masalah

(18)

6

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua dalam mengoptimalkan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini,meliputi:

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua Strategi yang digunakan dalam kegiatan konsultasi orangtua Materi konsultasi, dan

Faktor penghambat pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua

b. Bagaimana pelaksanaan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran optimalisasi peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini melalui kegiatan konsultasi orangtua. Secara khusus, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua dalam

mengoptimalkan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini, meliputi:  Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua

Strategi yang digunakan dalam kegiatan konsultasi orangtua Materi konsultasi, dan

Faktor penghambat pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan peran keluarga dalam pendidikan anak

usia dini oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua.

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian

Dari penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Konseptual, penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan konsep optimalisasi peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini melalui kegiatan konsultasi orangtua.

(19)

7

3. Sebagai bahan referensi apabila ada pihak yang berminat meneliti lebih lanjut terhadap bidang yang sama.

4. Bagi peneliti, manfaat penelitian ini untuk menguatkan pengetahuan, wawasan serta keterampilan mengimplementasikan teori dalam pengaplikasian program pendidikan anak usia dini.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyajikan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I, Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika organisasi skripsi.

BAB II, Kajian Pustaka, sebagai landasan konsepsi penelitian ini, mencakup konsep pendidikan nonformal, konsep pendidikan anak usia dini, konsep peran keluarga, konsep parenting, dan konsep konsultasi orangtua.

BAB III, Metodologi Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpul data, triangulasi data, analisis data. BAB IV, Hasil penelitian meliputi: gambaran lokasi penelitian, gambaran umum program pelatihan, gambaran subjek penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

(20)

8

Arya Putra Marshal, 2014

(21)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PG-TK Marhamah Hasanah (MARHAS) yang

beralamat di jl. Terusan Kopo No. 301, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Lokasi penelitian ini dipilih karena PG-TK Marhamah Hasanah merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program parenting yang mana merupakan bagian dari pendidikan nonformal. Salah satu kegiatan parenting yang dilaksanakannya adalah kegiatan konsultasi orangtua. Kegiatan konsultasi orangtua ini dilaksanakan sebagai upaya membantu orangtua/keluarga meningkatkan kesadaran serta kemampuannya terkait perannya dalam pendidikan anak usia dini di lingkungan keluarga.

2. Subjek, populasi dan sampel penelitian

Subjek penelitian merupakan beberapa individu yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian sesuatu baik orang, benda atau lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti, dengan kata lain subjek penelitian merupakan sesuatu yang di dalam dirinya melekat suatu objek penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif dinamakan sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian.

Subjek penelitian yang dijadikan sumber data dalam penelitian optimalisasi peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini melalui kegiatan konsultasi orangtua yaitu orangtua/keluarga dari peserta didik PG-TK Marhamah Hasanah.

Sumber yang diperlukan dalam memenuhi informasi data adalah sebanyak 2 orang selaku peserta kegiatan konsultasi orangtua, dan 2 orang dari pihak

penyelenggara kegiatan konsultasi orangtua. Informasi yang digali dari subjek penelitian diatas adalah gambaran tentang pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah.

(22)

33

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua dengan menggunakan populasi sebesar 26 orang yang mana merupakan seluruh peserta dari kegiatan konsultasi orangtua tersebut.

Populasi merupakan seluruh subjek penelitian yang menjadi anggota unit yang diteliti. Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (2013:80) menyatakan, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut Sugiyono (2009:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 :131) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Untuk pengambilan sampel sebenarnya tidak ada yang baku atau mutlak. Kartini kartono [diakses 20/8/2013(Online)] menyatakan “pada prinsipnya tidak ada peraturan yang ketat untuk secara mutlak menetukan berapa sampel tresebut harus di ambil dari populasi”. Namun pernyataan lain disampaikan oleh Suharsimi Arikunto (2006:134), “Apabila subjek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik di ambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjek penelitian besar, dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 26 orang sesuai dengan besar populasinya. Pengambilan sampel seperti ini disebut juga dengan istilah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013:300), purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian disini adalah rancangan peneliti dari awal sampai akhir penelitian, yaitu memberikan gambaran mengenai tahap perancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan

penelitian.

(23)

34

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Pra-Lapangan

Pada aktivitas pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di Jalan Terusan Kopo No. 301, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Hal tersebut dilakukan peneliti dikarenakan agar memperoleh gambaran mengenai pokok permasalahan yang ada di lokasi, yang akan dijadikan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti mengurus

hal-hal terkait perizinan kepada pihak-pihak terkait mulai dari instansi dimana peneliti sedang menempuh pendidikan, hingga pihak lembaga PG-TK Marhamah Hasanah dimana peneliti akan melakukan penelitian. Pada tahap pra-lapangan ini peneliti melakukan wawancara dengan pengelola lembaga terkait permasalahan-permasalahan yang mungkin bisa diangkat dalam peneltian. Kemudian peneliti mengkaji dan menganalisis fokus permasalahan yang di dapatkan dari hasil wawancara dan disesuaikan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada aktivitas ini, peneliti berusaha menimbang dan memilih data yang akan dijadikan fokus masalah penelitian, serta pemilihan narasumber dan metode pada penelitian ini. Apa saja yang akan dilakukan oleh peneliti, siapa yang akan dijadikan subjek penelitian, dan siapa saja yang akan dijadikan narasumber. Setelah peneliti menentukan subjek penelitian, pada tahap pelaksanaan lapangan ini maka peneliti menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data yang ada di lapangan, serta membuat penyimpulan hasil data yang diperoleh dari lapangan.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang

ada di lapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model yang dipakai dalam teknik

(24)

35

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

pengamatan, dokumen resmi. Kemudian dari data yang terkumpul dibuat sebuah hipotesis yang kemudian diuji menggunakan angket.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap penulisan laporan ini, peneliti menyajikan keseluruhan tahapan kegiatan selama penelitian. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang telah terkumpul selama proses penelitian berlangsung. Analisis data dilakukan secara

terus menerus selama proses penelitian sampai pada data dan informasi yang diperlukan terkumpul. Pengolahan data berupa laporan awal atas perbandingan laporan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data terakhir dilakukan setelah data yang dikumpulkan telah lengkap dan terkumpul. Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. Setelah itu peneliti berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan. Kemudian laporan penelitian disajikan sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan Universitas.

C. Metode Penelitian

Menurut Mardalis (1999) metode penelitian diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati- hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, menurut Mardalis metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan

kondisi- kondisi yang berlaku atau sedang terjadi saat ini. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai

(25)

36

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuantitatif disajikan dalam bentuk angka. Teknik seperti ini seringkali disebut dengan teknik deskriptif kuantitatif.

Selain disebut metode deskriptif kuantitatif metode ini juga biasa disebut statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2006 : 112) yang dimaksud statistik deksriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan atau generalisasi. Yang termasuk ke dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, mean (perhitungan tendensi sentral), perhitungan desil, presentil, perhitungan penyetaraan data dan standar deviasi serta perhitungan persentase.

D. Definisi Operasional

Untuk menjaga terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dari pembahasan penelitian, maka peneliti memberikan batasan istilah definisi agar sesuai dengan apa yang dimaksud, yaitu sebagai berikut:

1. Optimalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 1996: 705) dalam Pengertian Optimalisasi, adalah suatu proses, cara atau perbuatan untuk menjadikan sesuatu paling baik dan paling tinggi. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa optimalisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kinerja sehingga mempunyai kualitas yang baik dan hasil kerja yang tinggi. (Diakses tanggal 12/09/2013) [Online]. Optimalisasi dalam penelitian ini adalah upaya peningkatan kinerja sebuah peran melalui suatu kegiatan tertentu.

2. Peran menurut Harahap, dkk (2007: 854) adalah sebuah perangkat tingkah

laku yang diharapkan dimiliki oleh seseorang yang berkedudukan di

masyarakat. (Diakses tanggal 12/09/2013) [Online]. Peran pada penelitian ini

adalah seperangkat tingkah laku, sikap dan kemampuan sebuah keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini.

(26)

37

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan bagi anak usia dini yang diselenggarakan di lingkungan keluarga.

4. Keluarga secara umum diartikan sebagai unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Gerungan (1996: 6) keluarga merupakan unit sosial pertama dan utama dalam proses perkembangan anak. Untuk itu, proses pembentukan kepribadian anak ditentukan oleh baik buruknya keadaan keluarga. Dalam penelitian ini, keluarga merupakan unit sosial pertama yang berperan penting dalam pendidikan anak khususnya anak usia dini.

5. Konsultasi orangtua berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Keluarga (DIRJEN PAUDNI, 2012) adalah hari-hari tertentu yang dijadwalkan oleh pengelola lembaga PAUD sebagai hari bertemunya antara orangtua atau keluarga dengan pengelola dan atau ahli untuk membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah-masalah lain yang dihadapi orangtua dalam proses mendidik anak di rumah. Konsultasi orangtua dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan suatu lembaga pendidikan sebagai upaya membantu orangtua/keluarga untuk meningkatkan kesadaran serta kemampuannya dalam pendidikan anak usia dini.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian disusun berdasarkan dari indikator dan pokok-pokok permasalahan dalam kegiatan penelitian yang dibuat menjadi butir-butir

(27)

38

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skema proses penyusunan instrument

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2013: 62). Pada penelitian ini, peneliti memulai mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dengan pihak penyelengara dan narasumber tentang pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua. Kemudian peneliti melakukan penyebaran angket untuk mengukur sejauh mana pemahaman orangtua yang mengikuti kegiatan konsultasi orangtua tentang perannya dalam pendidikan anak usia dini di lingkungan keluarga. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang tujuannya adalah menemukan permasalahan yang akan diteliti. Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013: 72) adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

Masalah

penelitian Identifikasi

masalah

Tujuan penelitian

Aspek penelitian Pertanyaan

penelitian

Instrument

penelitian

(28)

39

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

topik tertentu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang menjadi sumber data dalam penelitian ini.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua dalam mengoptimalkan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini.

2. Angket (kuisioner)

Menurut Suharsimi Arikunto(2002:140), angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:77) angket adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket atau kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka. Angket atau kuisioner bisa diberikan langsung pada responden, lewat internet atau pos. Dalam penelitian ini angket disebar langsung kepada orangtua peserta kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah. 3. Studi Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:131), dalam melakukan study dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda seperti buku, majalah, dokumen dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam hal ini study dokumentasi dipergunakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang bersifat administratif dan data-data kegiatan yang terdokumentasikan sebagai adanya bukti penyelenggaranan kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah. Sumber data berupa catatan, berupa buku panduan,foto-foto kegiatan, jadwal kegiatan dan lain sebagainya.

4. Triangulasi Data

Sugiyono (2013: 83) menyatakan, pada teknik pengumpulan data, triangulasi

(29)

40

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triangulasi teknik, berarti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan wawancara mendalam, angket (kuisioner) dan studi dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2013: 83). Tujuan triangulasi data disini adalah untuk mengetahui data

yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Pengumpulan data bermacam-macam dilakukan terus menerus karena data yang dihasilkan akan di deskripsikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan spesifik berdasarkan sumber data, kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. G. Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik analisis data yaitu deskriptif dan analisis persentase. Teknik deskriptif adalah teknik mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteiliti melalui data populasi dan sampel sebagai mana adanya, tanpa melalukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2013 :90). Teknik analisis persentase digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel yang diteliti dengan perhitungan statistik sederhana yaitu perhitungan persentase dalam berbagai tafsiran. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan data agar mudah dibaca dan dimengerti.

Analisis data dilakukan untuk menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Data yang dianalisis berasal dari hasil jawaban angket yang telah diisi oleh responden yang berjumlah 30 orang peserta kegiatan konsultasi orangtua. Analisis data ini dilakukan untuk menguji hipotesa yang dibuat dari hasil

wawancara dengan 2 orang peserta kegiatan dan 2 orang dari pihak pengelola kegiatan.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 92-99) sebagai berikut :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

(30)

41

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian ini meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.

3. Conclusion Drawing/verification (Kesimpulan)

Kesimpulan-kesimpulan akhir dari sebuah penelitian mungkin tidak akan muncul sampai pengumpulan data berakhir. Tergantung besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan. Kesimpulan-kesimpulan juga diversifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan serta tukar pikiran.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data yaitu :

a) Seleksi data. Pada tahap ini data yang telah terkumpul diseleksi dan pilih kemudian disesuaikan dengan tujuan penelitian.

b) Klasifikasi data. Pada tahap ini data yang telah diseleksi kemudian di klasifikasikan atau digolongkan sesuai dengan pertanyaan penelitian untuk

mempermudah dalam pengolahan data.

c) Tabulasi data. Pada tahap ini data yang sudah dikelompokan kemudian

(31)

42

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data diolah kemudain data tersebut di analisis untuk menyederhanakan data yang sudah didapat ke dalam bentukyang mudah di interpretasikan. Berikut langkah-langkah menganalisi data seperti yang dikemukakan Arikunto (2012 :115) :

1. Membuat tabel dengan kolom-kolom : no urut, alternatif jawaban, frekuensi yang di observasi dan presentase.

2. Mencari frekuensi yang di observasi (F) dengan cara menjumlah dari setiap alternatif jawaban.

3. Mencari frekuensi keseluruhan ( n ) dengan menjumlah frekuensi observasi dari setiap alternatif jawaban.

4. Mencari nilai presentase dengan cara menggunakan rumus sebagai berikut : f

P = X 100 % r

n

keterangan :

P = Prosentase

f = Frekuensi jawaban terhadap satu poin r = Jumlah responden yang dijadikan sampel 100 % = Bilangan konstanta/tetap

Untuk mempermudah dalam menafsirkan data yang diperoleh maka peneliti membuat kriteria perhitungan persentase jawaban kolektif yang diberikan responden sebgai berikut :

a) 0 % = tidak seorangpun memberikan jawaban

b) 1 % - 24 % = hanya sebagian kecil c) 25 % - 49 % = kurang dari setengahnya

d) 50% = setengahnya

e) 51 % - 74 % = lebih dari setengahnya f) 75 %-99% = sebagian besar

(32)

43

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

(33)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua”.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diungkapkan pada bab IV, peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi Orangtua Dalam Mengoptimalkan Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua dalam mengoptimalkan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini di PG-TK Marhamah Hasanah pada umumnya telah sesuai dengan juknis yang dikeluarkan oleh KEMDIKBUD PAUDNI. Berikut ini adalah kesimpulan yang bisa ditarik dari hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti meliputi langkah-langkah pelaksanaan, strategi konsultasi, materi konsultasi dan faktor penghambat pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua:

Langkah-langkah Pelaksanaan

Pada langkah-langkah pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah, sebelum pelaksanaan kegiatan tidak dilakukan identifikasi khusus oleh pelaksana kegiatan terhadap kebutuhan belajar peserta didik. Identifikasi kebutuhan belajar pesera didik merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan bisa memenuhi kebutuhan belajar yang dirasakan langsung oleh peserta didik.

(34)

70

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

nilai tambah karena bisa menambah pengetahuan para peserta khususnya pengetahuan dalam mendidik anak di rumah.

Tindak lanjut dari kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah adalah dengan dilakukannya kegiatan kunjungan rumah oleh pihak lembaga kepada peserta kegiatan konsultasi

Strategi Konsultasi

Penggunanaan strategi konsultasi kelompok dalam kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah merupakan langkah yang tepat karena sesuai dengan keadaan dimana jumlah peserta yang cukup banyak yaitu 26 orang dan waktu yang singkat. Masalah yang dibahas pun adalah masalah yang sifatnya umum dan bisa dibahas bersama. Namun penggunanaan layanan konsultasi individu juga penting dilakukan untuk memfasilitasi orangtua yang memiliki masalah yang mungkin tidak ingin diketahui oleh orang lain.

Materi Konsultasi

Masalah yang banyak dikonsultasikan pada kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah adalah masalah-masalah yang terkait dengan proses mendidik anak di rumah. Narasumber dalam kegiatan tersebut mencoba membantu orangtua dengan memberikan alternatif solusi dari masalah yang dikonsultasikan. Jika ada masalah-masalah yang diluar dari pada kemampuan narasumber, maka pihak sekolah akan membantu dengan menghubungkan orangtua yang memiliki maslalah tersebut dengan orang/pihak yang memiliki kompetensi terkait dengan masalah yang dikonsultasikan.

Faktor Penghambat Pelaksanaan

Pada praktek di lapangan, faktor-faktor yang biasanya bisa menghambat pelaksanaan kegiatan, khususnya kegiatan parenting adalah faktor waktu dan biaya. Pada pelaksanaan kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah, kedua faktor tersebut bisa diatasi yaitu dengan menyesuaikan jadwal

(35)

71

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membiayai kegiatan-kegiatan orangtua yang terkait dengan program di PG-TK Marhamah Hasanah.

2. Pelaksanaan Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Oleh Peserta Kegiatan Konsultasi Orangtua

Temuan peneliti di lapangan menunjukan bahwa dari delapan peran keluarga yang dikemukakan oleh Soelaeman (1994), yaitu peran edukasi, peran sosial,

peran afeksi, peran proteksi, peran ekonomi, peran religi, peran rekreasi, dan peran biologis, diketahui bahwa pelaksanaan peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini di lingkungan keluarga oleh peserta kegiatan konsultasi orangtua di PG-TK Marhamah Hasanah yang telah mencapai optimal adalah peran religi. Hal ini terlihat dari hasil angket pada pertanyaan nomor 12 dan 13 tentang pelaksanaan peran religi dalam pendidikan anak usia dini. Pada pertanyaan angket nomor 12, diketahui bahwa dari sebanyak 26 orang responden, 9 orang reponden menyatakan mengenalkan agama pada anak sejak dini meskipun hanya sebatas dasarnya saja, dan 17 orang responden lainnya menyatakan mengenalkan agama pada anak dengan cara memasukan anaknya ke sekolah agama. Sedangkan pada pertanyaan angket nomor 13, diketahui bahwa seluruh responden menyatakan mengajarkan anaknya untuk beribadah sejak usia dini agar anaknya terbiasa untuk beribadah di kemudian hari. Dari hasil kedua nomor pertanyaan angket tersebut, bisa dilihat bahwa tidak satu pun responden yang menyatakan tidak melaksanakan peran religi dalam pendidikan anak usia dini.

Pada dasarnya, aspek-aspek peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini merupakan suatu rangkaian yang saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan pada proses pelaksanaannya antara peran yang satu dengan peran yang

lain. Maka pengoptimalisasian delapan aspek peran keluarga sebagaimana yang dikemukakan oleh Soelaeman (1994), harus dilakukan secara menyuluruh

(36)

72

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diajukan rekomendasi untuk para pihak yang terkait diantaranya adalam sebagai berikut:

1. Orangtua

Orangtua merupakan pendidik yang pertama dan utama khususnya untuk anak usia dini di dalam keluarga. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ditemukan

bahwa peran dan pemahaman orangtua dalam mendidik anak usia dini, khususnya di lingkungan keluarga sudah cukup baik. Namun kendati demikian, peningkatan dan pengoptimalisasian peran serta pemahaman tersebut harus selalu dilakukan karena bukan hanya untuk meningkatkan kualitas orangtua dalam mendidik, tapi juga akan mempengaruhi terhadap peningkatan kualitas anak yang dididiknya.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengoptimalkan perannya dalam mendidik antara lain dengan aktif dalam kegiatan-kegiatan parenting yang ada.

2. PG-TK Marhamah Hasanah

Penyelenggaraan program parenting baik kegiatan konsultasi orangtua maupun kegiatan-kegiatan lainnya bisa dikatakan sudah cukup baik, namun tetap harus selalu ditingkatkan mengingat pendidikan anak usia dini yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman tersebut sedikit banyak akan menuntut peningkatan peran serta kemampuan orangtua dalam mendidik anak. Dan disitulah PG-TK Marhamah Hasanah sebagai sebuah lembaga pendidikan anak usia dini harus bisa mengambil peran yang tidak hanya dalam perkembangan anak usia dini, tapi juga meningkatkan faktor yang paling penting dalam perkembangan anak itu sendiri yaitu keluarga.

3. Praktisi PLS

Penelitian ini mudah-mudahan bisa bermanfaat sebagai referensi bagi para

(37)

73

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan konsultasi orangtua pada penelitian ini bisa menjadi contoh bagi pengelola PAUD yang ingin menyelenggarakan kegiatan yang serupa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini juga mudah-mudahan bermanfaat sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya yang merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam kajian pendidikan anak usia dini, khususnya tentang peran keluarga dalam pendidikan

(38)

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).

Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Gerungan. 1996. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.

Gordon, T. 1993. Menjadi Orangtua Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

IKAPI. 2009. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:

Fokusmedia.

Kamil, M. 2009. Pendidikan Nonformal. Bandung: ALFABETA.

Kartini, Kartono. 1992. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Jakarta: Bumi

Aksara.

Wiyani, Novan Ardy & Barnawi. 2012. Format PAUD. Yogyakarta:Ar- Ruzz

Media.

Moleong, L.J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI REVISI. Bandung:

ROSDA.

Schochib, M. 2000. Pola Asuh Orangtua dalam membantu anak mengembangkan

disiplin diri. Jakarta. Rineka Cipta

(39)

75

Arya Putra Marshal, 2014

Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Konsultasi Orangtua

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana. 2004. Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah Perkembangan,

Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung: Falah Production. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sujiono. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Internet:

Akhyadi. A.S. Program Pendidikan Luar Sekolah. Makalah Program Pendidikan Luar Sekolah.

[Online]. tersedia:

http://file.upi.edu/direktori/FIP/JUR._PEND_LUAR_SEKOLAH/1.95709

251984031-ADE_SADIKIN_AKHYADI/makalahprogrampendidikanluarsekolah.pdf [15 Agustus 2013]

Chaerul Akbar, Andi. 2012. Pengertian, Jenis dan Fungsi Lingkungan Pendidikan.

[Online]. tersedia: http://acaberkaca.blogspot.com/2012/12/pengertian-jenis-jenis-dan-fungsi_18.html [21 Agustus 2013]

Harahap. 2009. Program Parenting Pada Kelompok Bermain Pendidikan Anak

Usia Dini.

[Online]. tersedia: http://www.bpplsprel.go.id/buletin/read.html [17 Agustus 2013]

Iwan, Asep. 2010. Pendidikan Keluarga Bagi Anak.

[Online]. tersedia: http://aswan67.blogspot.com/2012/12/pendidikan-keluarga-bagi-anak.html [18 Agustus 2013]

Okvina. 2009. Konsep Pengasuhan (Parenting).

[Online]. tersedia: http://okvina.wordpress.com/2009/02/18/konsep-pengasuhan-parenting/ [17 Agustus 2013]

(40)

76

[Online]. tersedia: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2012/02/14.-Juknis-Penyelenggaraan-Parenting.pdf [18 Agustus 2013]

Wonohadiwidjojo. 2001. Jurnal : Analisa SWOT untuk Parenting : Beberapa Parameter Kurikuler untuk Pelayanan Keluarga.

[Online].

Gambar

TABEL HAL

Referensi

Dokumen terkait

Capaian Literasi Sains siswa SMAN Di Kota Padang Dalam Pisa-Kimia Ditinjau Dari Benchmark Nasional Dan Internasional.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

tanggung jawab produsen terhadap konsumen atas pembelian produk elektronik.

B 1.SI JASA STUDI, PENELITIAN DAN BANTUAN TEKNIK. K 4.03 JASA KONSULTANSI

Lama Rawatan Rata-Rata Penderita AI (hari). N Mean

Dari hasil perhitungan diperoleh perhitungan koefisien korelasi nilai r = 0,98 yang berarti diantara jumlah bonus yang diterima dengan produktivitas kerja karyawan mempunyai

Untuk mengetahui dan memahami makna yang terdapat dalam puisi namun untuk persajakan bunyi tidak dapat dijadikan dasar untuk memperoleh pemaknaan karena dalam

Sektor ekonomi tersier (dikenal sebagai sektor jasa atau industri jasa) adalah satu dari tiga sektor ekonomi, yang lainnya adalah sektor sekunder (manufaktur) dan sektor

Kasus penolakan bantuan dari Belanda beberapa waktu yang lalu, juga kasus ketegangan Amerika-Serikat dengan Cina, dalam masalah MFN-nya, dapat dijadikan pegangan, bahwa Indonesia