STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA
PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1
SUMEDANG
(Penelitian Terhadap Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sumedang Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Genap)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh :
Agam Juhaedi
NIM. 1005131
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA
PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Oleh
Agam Juhaedi
1005131
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
©Agam Juhaedi 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa izin.
Diajukan Kepada Dewan Penguji
FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Pembimbing I,
Drs. R. Irawan Surasetja, M.T.
NIP. 19600205 198703 1 003
Pembimbing II,
Diah Cahyani Permana Sari, S.T., M.T.
NIP. 19770919 200801 2 008
Mengetahui,
Ketua
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur
FPTK UPI
Dr. Eng. Usep Surahman, S.T., M.T.
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG (Penelitian Terhadap Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Sumedang Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Genap)
ABSTRAK
Agam Juhaedi 1005131
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas pertama untuk segera dipecahkan adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Salah satu upaya yang dimungkinkan untuk meningkatkan kualitaas pembelajaran klasik dengan memberi perhatian yang berpusat pada siswa adalah lesson study. Dalam kegiatan lesson study ada beberapa aspek yang menjadi acuan dan tujuan dalam menyususun strategi pembelajaran, salah satunya adalah aspek motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas belajar siswa, lemahnya tingkat motivasi siswa dapat mempengaruhi kegiatan pembelajaran dan kualitas belajar siswa. Latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya masalah mengenai motivasi belajar siswa, dimana siswa kurang tertarik dalam belajar dan seringkali tidak fokus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran yang di selenggarakan melalui strategi pembelajaran lesson study pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 1 Sumedang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif Pre-Experimental Design yang berbentuk Intact-Group Comparison. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X TGB yang berjumlah 56 orang siswa dari jumlah populasi sebanyak 82 orang siswa. Instrumen penelitian untuk variabel O menggunakan format obervasi dan Angket.
Melalui hasil penelitian diperoleh, bahwa skor rata-rata besaran motivasi belajar siswa instrumen observasi kelas ekperimen termasuk dalam kriteria
“Sangat Baik” dengan nilai prosentase 76,5% dan untuk kelas kontrol termasuk dalam kriteria “Cukup Baik” dengan nilai prosentase 63%. Dan berdasarkan t-tes diperoleh thitung 4,435 sedangkan untuk nilai ttabel pada taraf kepercayaan ∝ = 0,05
dan derajat kebebasannya dk = 26 + 30 - 2 = 54, harga t1-0,05 (0,95) dari daftar
distribusi t diperoleh 2,00. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung (4,435) >
ttabel (2,00). Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis (Ha) diterima yaitu Terdapat
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang diselenggarakan dengan proses lesson study pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 1 Sumedang.
Kata Kunci: Strategi pembelajaran Lesson Study, Motivasi Belajar.
STRATEGY OF LEARNING LESSON STUDY CONSTRUCTION BUILDING SUBJECTS AT SMKN 1 SUMEDANG
(Studies on Students of Teknik Gambar Bangunan Department in Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sumedang Year 2014/2015 Second Semester)
ABSTRACT
Agam Juhaedi 1005131
One of the problems of education the first priority to be solved is the problem of education quality, especially the quality of learning. One of the possible measures to improve the quality of classical learning by giving attention to a student-centered is the lesson study. In lesson study activities there are some aspects of the reference and objectives in developing learning strategies, one of which is the aspect of student motivation. Student motivation is an important factor in improving the quality of student learning, the weak level of student motivation may affect learning activities and the quality of student learning. The background of this research is the discovery of the problem of student motivation, where students are less interested in learning and often unfocused. The purpose of this study is to determine how much motivation to learn students participating in learning activities are held through lesson study learning strategies on the subjects of Building Construction at SMK Negeri 1 Sumedang.
The method used in this research is quantitative method Pre-Experimental Design shaped Intact-Group Comparison. The samples used were students of class X TGB totaling 56 students from a total population of 82 students. The research instrument for O variable is using observation and questionnaire format.
Through the results obtained, that the average scale score of students' motivation experimental classroom observation instruments included in the criteria of "Very Good" with the percentage of 76.5% and for the control class is included in the criteria of "Good Enough" with the percentage of 63%. And based on t-tests obtained counted 4.435 while the value ttable confidence level α =
0.05 and degrees of freedom df = 26 + 30-2 = 54, the price t1-0,05 (0.95) of the t
distribution list obtained 2.00. The calculations show that tcount (4.435)> ttable
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ...i
UCAPAN TERIMAKASIH...ii
DAFTAR ISI ...iii
DAFTAR GAMBAR ...iv
DAFTAR TABEL ...v
DAFTAR LAMPIRAN ...vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
2.1 Lesson Study ... 7
2.1.1 Ciri-ciri Lesson Study ... 9
2.1.2 Pelaksanaan Lesson Study ... 10
2.1.3 Manfaat Lesson Study ... 13
2.2 Motivasi ... 13
2.2.1Teori Motivasi ... 15
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2.3.1 Macam-macam Motivasi Belajar ... 19
2.3.2 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 21
2.3.3 Indikator Motivasi Belajar ... 21
2.3.4 Fungsi Motivasi Belajar ... 23
2.3.5 Betuk-bentuk Motivasi Belajar di Sekolah ... 24
2.4 Teori Motivasi ARCS ... 28
2.4.1 Attention (Perhatian) ... 28
2.4.2 Relevance (Relevansi) ... 29
2.4.3 Confidence (Kepercayaan diri) ... 31
2.4.4 Satisfaction (Kepuasan) ... 32
2.4 Kerangka Berfikir... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
3.1 Metode Penelitian... 35
3.2 Seting Penelitian ... 35
3.3 Populasi dan Sampel ... 35
3.3.1 Populasi ... 35
3.2.2 Sampel ... 36
3.4 Rancangan Penelitian ... 36
3.5 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 40
3.5.1 Variabel Penelitian ... 40
3.5.2 Paradigma Penelitian... 40
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.7 Instrumen Penelitian... 41
3.8 Skala Pengukuran ... 44
3.9 Pengujian Istrumen... 46
3.9.1 Uji Validitas Instrumen ... 46
3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 40
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.10.1 Uji Prasyarat ... 47
3.10.2 Uji t/Uji Hipotesis ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Deskripsi Data ... 53
4.2 Hasil Analisis Instrumen ... 53
4.2.1 Uji Validitas Instrumen ... 53
4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 54
4.3. Hasil Analisis Penelitian ... 54
4.3.1 Uji Prasyarat Analisis ... 54
4.3.2 Analisis Data ... 57
4.3.3 Uji t/Uji Hipotesis ... 60
4.4 Pembahasan Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... 61
4.4.1 Pelaksanaan Lesson Study ... 61
4.4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia kini sedang memprihatinkan. Ini
dibuktikan oleh data yang di paparkan oleh website resmi Indonesian
International Education Foundation for the U.S. Agency for International
Development (USAID) yang di laporkan oleh UNESCO bahwa di dunia
internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari
120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO yang di
lakukan Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan
berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development
Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada
tahun 2012 di bawah negara-negara tetangga. Hasil pemetaan akses dan mutu
pendidikan pada pemetaan The Learning Curve di tahun 2013 dan 2014 yang
di lakukan Pearson menyatakan Indonesia terletak pada peringkat 40 dari 40
negara. Data-data tersebut mempertegas bahwa pendidikan indonesia saat ini
sedang dilanda masalah yang cukup serius. Salah satu permasalahan
pendidikan yang menjadi prioritas pertama untuk segera dipecahkan adalah
masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Peningkatan
kualitas pembelajaran ini tidak bisa dilakukan hanya dengan memperbaiki
kurikulum, menambah buku pelajaran, dan menyediakan laboratorium di
sekolah. Mutu pendidikan itu adalah persoalan mikro pendidikan yang terkait
dengan kemampuan guru, kesiapan pendidik, kesiapan sekolah dalam
mendukung proses belajar dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan.
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada disekitar. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu.
Dalam mengatasi masalah kualitas pembelajaran ini, guru merupakan sosok
yang sangat berperan. Guru memegang peranan penting dalam kegiatan
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mengajar. Kegiatan belajar mengajar tersebut diarahkan dan diupayakan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan, bukan sekedar
formalitas saja akan tetapi harus diikuti dengan kemampuan pendidik itu
sendiri sesuai tugas-tugasnya. Kegiatan belajar dan mengajar merupakan
kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti
bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana
proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Guru
sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar peserta didik yang
didisain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan.
Selama ini, di sekolah para guru banyak yang terpaku pada materi
dan hasil pembelajaran. Mereka disibukkan oleh berbagai kegiatan dalam
menetapkan tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai, menyusun materi apa
saja yang perlu diajarkan, dan kemudian merancang evaluasinya. Guru
banyak yang mengabaikan bagaimana proses belajar-mengajar yang baik di
dalam kelas, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakar sa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Seharusnya kegiatan pembelajaran di kelas berpusat
pada peserta didik atau siswa tersebut, apa yang di butuhkan siswa dan
bagaimana cara belajar yang sesuai dengan karakter siswa merupakan hal
utama yang harus dipertimbangkan dalam menyusun strategi pembelajaran
yang akan di laksanakan siswa. Karena pada hakikatnya guru hanya
penyelenggara pendidikan di kelas atau seorang produsen, dan siswa
merupakan peserta didik atau seorang konsumen, sehingga sebuah produk
pendidikan yang berupa pembelajaran yang akan di sampaikan kepada
konsumen berpacu pada kebutuhan konsumen tersebut.
Salah satu upaya yang dimungkinkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran klasik dengan memberi perhatian yang berpusat pada siswa
adalah Lesson Study. Lesson study sebagai strategi pembelajaran di Jepang
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pada intinya adalah belajar dari proses pembelajaran aktual, melalui
perencanaan pembelajaran yang didiskusikan bersama, implementasi yang
melibatkan beberapa observasi untuk melihat kegiatan belajar secara utuh dan
langsung, dan kegiatan refleksi yang secara langsung dilakukan oleh guru dan
para observer yang terlibat. Cara-cara serta langkah-langkah itulah yang
memungkinkan proses pembelajaran berikutnya meningkat, lebih baik lagi.
Lesson study ini pun telah di adopsi oleh negara-negara maju di Eropa dan
Amerika.
Dalam kegiatan lesson study ada beberapa aspek yang menjadi acuan
dan tujuan dalam menyusun strategi pembelajaran, salah satunya adalah
aspek motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa merupakan faktor
penting dalam meningkatkan kualitas belajar siswa, lemahnya tingkat
motivasi siswa dapat mempengaruhi kegiatan pembelajaran dan kualitas
belajar siswa. Kualitas belajar siswa dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor
baik internal maupun eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar, misalnya lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
waktu. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang, Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi
merupakan dorongan atau kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan
belajar agar tercapai tujuan yang diharapkan, sehingga fungsi motivasi adalah
sebagai pendorong, penggerak dan pengarah kegiatan siswa dalam belajar dan
meningkatnya kualitas belajar siswa. Oleh karena itu motivasi dapat
dikatakan salah satu faktor utama dalam proses pembelajaran yang dapat
berperan menjamin kelangsungan kegiatan belajar karena kemampuannya
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga aktivitas belajar lebih efektif
dalam mencapai tujuannya. Kehilangan motivasi dapat menyebabkan
orientasi terhadap tujuan menjadi lemah. Faktor internal ini diketahui lebih
dominan dalam menentukan hasil belajar dibandingkan dengan faktor
lingkungan dalam mempengaruhi hasil belajar.
Hal tersebut terbukti ketika penulis melaksanakan Program
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mata pelajaran kontruksi bangunan di kelas X, siswa yang memiliki hasil
belajar yang kurang sebagian besar adalah siswa yang tidak aktif dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa yang tidak aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran adalah siswa yang tidak memiliki motivasi belajar
yang cukup sehingga mempengaruhi aktifitas belajar dan bahkan hasil belaja
rmereka.
Berdasarkan fenomena masalah kualitas mutu pendidikan yang
terjadi di Indonesia, khususnya masalah motivasi belajar siswa yang sangat
mempengarui kualitas belajar siswa dan berhasilnya penerapan strategi
pembelajaran melalui lesson study dalam mengukur kualitas pembelajaran
serta merta meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut yang di
implementasikan di negara maju di atas, peneliti tertarik untuk menguji
cobakan strategi pembelajaran ini untuk mengukur tingkat motivasi belajar
siswa/peserta didik ke dalam bidang studi di bawah tanggung jawab keilmuan
peneliti dengan judul berikut:
“ Strategi Pembelajaran Lesson Study Pada Mata Pelajaran
Kontruksi Bangunan Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Sumedang “
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Belum diketahuinya tingkat motivasi siswa SMKN 1 Sumedang jurusan
teknik gambar bangunan terhadap mata pelajaran kontruksi bangunan.
2. Kurangnya penataran pembelajaran yang dilakukan pemerintah dan
biasanya seringkali tidak bisa secara langsung diterapkan di lapangan
karena berbagai alasan.
3. Kurangnya pemahaman guru dalam memilih metode mengajar secara tepat
pada suatu pokok bahasan yang akan dibawakan dalam proses belajar
mengajar.
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dilakuakan guru di SMKN 1 Sumedang jurusan teknik gambar bangunan
sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas dalam, maka
penulis membatasi masalah yang akan diteliti, Adapun batasan-batasan
masalahnya adalah:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMKN 1 Sumedang jurusan teknik
gambar bangunan.
2. Penelitan ini dilakukan pada mata pelajaran kontruksi bangunan yang
merupakan mata pelajaran produktif.
3. Proses pengkajian pembelajaran melalui lesson study ini hanya dilakukan
dalam satu siklus karena hanya mengkaji satu aspek saja.
4. Aspek yang akan di kaji melalui Proses pengkajian pembelajaran lesson
study ini hanya aspek motivasi belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar motivasi siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran
yang dirancang melalui strategi pengkajian pembelajaran lesson study.
2. Bagaimana motivasi siswa, terhadap kegiatan pembelajaran yang
dirancang melalui strategi pengkajian pembelajaran lesson study.
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum maksud dan tujuan strategi pengkajian pembelajaran
dengan menggunakan lesson study ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Secara khusus tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mata pelajaran kontruksi bangunan jurusan teknik gambar bangunan
SMKN 1 Sumedang
2. Mengukur motivasi belajar siswa/peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran yang dirancang melalui lesson study.
1.6 Manfaat Penelitian
Dari setiap penelitian yang dilakukan dipastikan dapat memberi
manfaat baik bagi objek, atau peneliti khususnya dan juga bagi seluruh
komponen yang terlibat didalamnya. Manfaat atau nilai guna yang bisa
diambil dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Kegunaan teoritis sebagai penambah khazanah ilmu pengetahuan khusus
dalam dunia pendidikan.
2. Bagi guru dapat memberikan konstribusi pemikiran tentang pentingnya
kompetensi guru untuk membuat perencanaan strategi pembelajaran.
3. Bagi lembaga pendidikan sebagai penambah informasi tentang pentingnya
meningkatkan kompetensi guru terhadap motivasi belajar peserta
didik/siswa.
4. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan terhadap
penelitian-penelitian yang relevan dengan tema yang dikaji di masa yang akan
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN
3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental Design
yang berbentuk Intact-Group Comparison. Dikatakan demikian karena dalam
penelitian ini masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependent. Setengah kelompok di beri
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya, dan setengah
kelompok digunakan sebagai kelompok kontrol yang dimana kelompok
tersebut hanya diobservasi tanpa diberi treatment/perlakuan strategi lesson
study (Sebagai pembanding dari kelompok yang diberi Treatment/Perlakuan
lesson study).
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif.
Kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi atau bekerja sama guru mata
belajaran kontruksi bangunan kelas X SMKN 1 Sumedang dan teman sejawat
yang lainnya yang bersedia membantu dalam penelitian ini. Dan partisipatif
artinya dalam penelitian ini memerlukan partisipasi aktif dari siswa kelas X
SMKN 1 Sumedang jurusan teknik gambar bangunan.
3.2 Setting Penilitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Sumedang tahun ajaran
2014/2015 smester genap dengan menggunakan kurikulum 2013 pada mata
pelajaran kontruksi bangunan yang dilaksanakan pada bulan april 2015.
Subyek penelitian ini adalah siswa SMKN 1 sumedang jurusan
teknik gambar bangunan kelas X B2 dan X B3.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dari penjelasan diatas, maka yang dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan teknik gambar
bangunan SMKN 1 Sumedang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Teknik Sampling penelitian ini
menggunakan Non-Probability Sampling dengan bentuk Sampling
Purposive (Purposive or Judgemental Sampling). Dikatakan demikian
karena pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus. Peneliti bersama
tim kolabolator membuat kriteria sampel mana yang akan di ambil. Dan
sampel dalam penelitian ini adalah kelas X B3 (kelas eksperimen) dan X
B2 (kelas kontrol) jurusan teknik gambar bangunan SMKN 1 Sumedang.
3.4 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian
Pre-Experimental Design yang berbentuk Intact-Group Comparison dengan
menggunakan strategi pengkajian lesson study yang dikembangkan oleh
Rusman (2002) dengan pendekatan teori motivasi ARCS (1987) yang terbagi
dari tahapan-tahapan dan hanya dilakukan dalam satu siklus, meliputi (1)
perencanaan / Plan, (2) pelaksanaan dan pengamatan / Do and Observ, dan
(3) refleksi / See and Check. Berikut kegiatan-kegiatan dalam tahapan lesson
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tahapan Perencanaan Lesson Study
Gambar 3.1 Perencanaan Pelaksanaan Tahapan Lesson Study
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Perencanaan / Plan
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan pembelajaran
yang diyakini mampu membelajarkan siswa secara efektif serta
membangkitkan partisipasi dan motivasi siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Peneliti meminta teman sejawat untuk menjadi kolaborator, guru
pelaksana dan observer.
b) Bersama sama peneliti menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran,
seperti tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa,
menyiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, metode belajar,
model pembelajaran dan sebagainya, sehingga dapat diketahui
berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan
pembelajaran.
c) Selanjutnya, secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk
memecahkan segala permasalahan ditemukan dengan pendekatan teori
ARCS. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan
menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP,
sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar benar sangat
matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi segala
kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran
berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap
akhir pembelajaran.
d) Mengkonsultasikan perangkat yang telah selesai didiskusikan dan
direvisi pada dosen pembimbing dan guru pamong.
e) Menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan pembelajaran
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Melaksanakan dan Pengamatan / Do and Observ
Tahap pelaksanaan ini bertujuan untuk mengimplementasikan
rancangan pembelajaran yang di susun bersama pada kelas eksperimen.
Terdapat dua kegiatan utama dalam tahap ini, yaitu :
a) Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang
guru pelaksana yang disepakati untuk mempraktikkan RPP yang telah
disusun bersama.
b) Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh teman
sejawat yang menjadi kolabolator dan bersedia bertindak sebagai
pengamat/observer dan dipandu oleh lembar observasi. Observasi ini
diarahkan pada motivasi balajar siswa di ruang kelas. (Observer
mengambil posisi yang memungkinkan dapat mengamati gerak tubuh
dan mimik siswa, tetapi tidak berpotensi mengganggu pelajaran).
3. Refleksi / See and Check
Tujuan refleksi adalah untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini, yaitu :
a) Kegiatan refleksi ini dilakukan dalam bentuk diskusi yang di ikuti oleh
teman-teman kolabolator yang terlibat dalam kegiatan
penyelenggaraan lesson study ini.
b) Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan dari kolabolator yang
di tunjuk sebagai pelaksana yang telah mempraktikkan pembelajaran,
dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan
khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya
mengenai kesulitan dan permasalahan yang dirasakan dalam
menjalankan RPP yang telah disusun.
c) Selanjutnya, semua observer menyampaikan tanggapan atau saran
secara bijak terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
saran-saranya, observer harus didukung oleh bukti-bukti yang
diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya.
d) Notulist merekam hal-hal penting dalam diskusi refleksi.
3.5 Variabel dan Paradigma Penelitian
3.5.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yang di pilih, yaitu
strategi pengkajian pembelajaran lesson study sebagai variabel X
(Independen) dan varibel turunan dari variabel tersebut yaitu motivasi
belajar siswa sebagai variabel O (dependent) sebagai hasil observasi yang
nanti akan di bandingkan.
3.5.2 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini dirumuskan dalam skema sebagai berikut : No. Variabel Penelitian Jenis Variabel Kategori
1. Strategi pembelajaran
lesson study Independen
X
2. Motivasi belajar siswa dengan treatment X
Dependen
O
13. Motivasi belajar siswa
tanpa treatment X
O
2O
1X
O
2Gambar 3.2 Paradigma Variabel Penelitian (Sumber: Sugiono, 2008)
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalm beberapa setting, berbagai
cara. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
1. Observasi
Dikarenakan penelitian ini berkenaan dengan perilaku manusia, maka
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan dilihat
dari bentuk pelaksanaan pengumpulan datanya, maka penenlitian ini
menggunakan bentuk observasi terstruktur.
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya
(Sugiyono, 2007).
2. Angket
Secara garis besar terdapat dua macam motivasi, yaitu motivasi
instrinsik dan ekstrinsik (Sadirman, 2007). Untuk melihat motivasi belajar
instrinsik siswa salah satunya adalah dapat menggunakan angket yang di
isi langsung oleh siswa itu sendiri.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan
data berupa foto dan video untuk mendapatkan informasi sesuai dengan
masalah yang diteliti jika proses penelitian belum menyeluruh teramati dan
terobservasi.
3.7 Instrumen Penelitian
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dalam sebuah penelitian, peneliti akan membutuhkan suatu alat
untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah
yang telah ditentukan sebelumnya.
Instrumen yang digunakan penelitian ini dalam mengumpulkan data
adalah lembar observasi, angket dan dokumentasi.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang berisi daftar aspek-aspek
pokok mengenai pengamatan terhadap siswa, guru, dan proses
pembelajaran. Lembar observasi ini bermanfaat untuk mengetahui hal-hal
yang tidak dapat diamati langsung oleh peneliti selama proses
pembelajaran melalui model motivasi ARCS. Selain itu, lembar observasi
ini juga digunakan untuk mengukur apakah pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan tahapan-tahapan pada pembelajaran yang menggunakan
metode motivasi ARCS.
2. Angket/Kuisioner
Angket atau biasa disebut kuisioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiono,2008).
Secara garis besar terdapat dua macam motivasi, yaitu motivasi
instrinsik dan ekstrinsik (Sadirman, 2007). Untuk melihat motivasi belajar
instrinsik siswa salah satunya adalah dapat menggunakan angket/kuisioner
yang di isi langsung oleh siswa itu sendiri.
Variabel Indikator Deskriptor Item
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
teman-Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
(Slavin,1997;Winkel,1990
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating
scale yang berarti data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian di
konversi kedalam interval persentase dan ditafsirkan dalam pengertian
deskriptif.
Dengan ketentuan penilaian skor sebagai berikut :
Kemudian hasil penilaian tersebut di konversi menjadi interval
persentase yang dapat digambarkan secara kontinum sebagai berikut :
NO Kriteria Skor
1 Jika siswa benar-benar menunjukkan aktivitas seperti yang
dituliskan dalam pernyataan 4
2 Jika siswa selalu menunjukkan aktivitas seperti yang
dituliskan dalam pernyataan tetapi belum sepenuhnya baik 3
3 Jika siswa memiliki kecenderungan menunjukkan aktivitas
seperti yang dituliskan dalam pernyataan 2
4 Jika siswa kurang menunjukkan aktivitas seperti yang
dituliskan dalam pernyataan 1
Tabel 3.3 Tabel Skor Instrumen Lembar Observasi
Sumber: Sugiyono, 2008
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No Kriteria Interval Prosentasi
1 Sangat tidak baik 0% - 25%
2 Kurang baik 25,01% - 50%
3 Cukup baik 50,01% - 75%
4 Sangat baik 75,01% - 100%
3.9 Pengujian Instrumen
3.9.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas juga berarti suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006).
Instrumen dalam penelitian ini dilakukan uji validitas tiap item
pernyataaan menggunakan konten validity. Uji validitas pada penelitian ini
menggunakan panel expert yaitu peneliti melakukan konsultasi dengan
ahli dalam bidang ilmu pendidikan.
3.9.2 Uji Reliabilitas Intrumen
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan
apabila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam
waktu yang berlainan (Nursalam, 2003).
Uji reabilitas instrumen pada penelitian ini adalah menggunakan
koefisien Cronbach Alpha. Pengujian ini menetukan konsistensi jawaban
responden atas suatu instrumen penelitian yang di hitung dengan Tabel 3.4 Tabel Rujukan Kriteria Prosentasi
Sumber : Adaptasi dari Sugiyono dengan perubahan Gambar 3.4 Skema Kontinum Interval Persentase
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggunakan rumus Cronbach Alpha yaitu:
Rainsch (2004) mensyaratkan jika nilai alpha > 0,7 artinya
reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80
ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten
secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0,90 maka realiabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka realiabilitas tinggi Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka realiabilitas moderat Jika alpha < 0,50 maka realiabilitas rendah
Intsrument yang peneliti gunakan sudah diuji realibilitasnya dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Hasil uji reliabilitas diperoleh angka koefisien reliabilitas 0.8229, angka ini jauh berada di atas 0,60 yang
menunjukkan bahwa realiabilitas dari variabel motivasi adalah tinggi.
3.10 Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiono, 2008). Data yang
dianalisis merupakan data tes yang diperoleh dari lapangan. Hasil
pengolahan data tersebut akan digunakan untuk mendeskripsikan variabel
yang diteliti sehingga dapat menjawab rumusan masalah dari penelitian.
Kegiatan analisis data ini adalah mengelompokan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang di ajukan.
3.10.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis diperlukan untuk menentukan data akan
memakai statistik parametrik atau non parametrik.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya
sebuah data yang akan dihitung. Uji normalitas berguna untuk
menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau
diambil dari populasi normal. Hal ini perlu diketahui untuk menetapkan
uji statistik yang akan dipergunakan.
Pada penelitian ini penulis menggunakan uji X2 Chi-Square,
dengan langkah-langkah pengolahan data yang dijelaskan dalam skripsi
Pujiastuti (2014) , sebagai berikut:
1) Menentukan Rentang Skor.
2) Menentukan banyak kelas interval (K).
3) Menentukan panjang kelas interval (P):
4) Membuat tabel distribusi frekuensi.
5) Menentukan simpangan baku.
Keterangan: S : Simpangan baku
R = Skor maksimum - Skor minimum
K = 1 + 3,3 log n
P =
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
X : rata-rata (mean)
Fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Xi : tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas
interval
n : jumlah responden
6) Menghitung harga baku (Z)
Keterangan: Z : Harga baku
K : Batas kelas
X : rata-rata (mean)
S : Simpangan baku
7) Menghitung luas interval (Li)
Keterangan: L1 : nilai peluang baris atas
L2 : nilai peluang baris bawah
8) Menghitung X2 Chi-Square
Keterangan: X2: chi-square hitung
f0 : frekuensi data yangs esuai dengan tanda kelas
fh : frekuensi ekspetasi
Hasil perhitungan X2hitung akan dibandingkan dengan X2tabel dengan
tingkat kepercayaan 95%. Untuk derajat kebebasan (dk = k-1) dan
untuk mengetahui distribusi apakah normal atau tidak normal maka
ketentuannya adalah, apabila X2hitung < X2tabel berarti data berdistribusi
normal dan untuk distribusi tidak normal ketentuannya adalah, X2hitung >
X2tabel.
2. Uji Bartlet/Homogenitas
Z =
Li = L1 - L2
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Uji Bartlett digunakan untuk menguji apakah k sampel berasal dari
populasi dengan varians yang sama. k sampel bisa berapa saja. karena
biasanya uji bartlett digunakan untuk menguji sampel/kelompok yang
lebih dari 2. Varians yang sama di seluruh sampel disebut
homoscedasticity atau homogenitas varians. Uji bartlett pertama kali
diperkenalkan oleh M. S. Bartlett (1937).
Langka-langkah dalam uji bartlett/homogenitas :
1) Merumuskan Hipotesis dalam uji Bartlett
H0 : hipotesis varians(Homogen)
H1 : minimal 2 ragam populasi tidak sama
2) Menentukan taraf nyata (α ) dan χ2 tabel
Dalam menentukan χ2 tabel dbagi kedalam dua bagian yaitu: Jumlah sampel sama :
Jumlah sampel berbeda :
3) Menghitung statistik uji :
Dimana :
Keterangan :
b = nilai chisquare hitung
Sp = varians pool / gabungan
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
N = jumlah total sampel
k = banyaknya kelompok data
4) Membuat keputusan dengan kriteria seperti berikut ini : Ho ditolak, jika χ2 hitung < χ2 tabel
Ho diterima, jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel
3.10.2 Uji t/Uji Hipotesis
Uji pembeda atau t-test ini merupakan salah satu teknik statistik
parametrik untuk membedakan mean kelompok yang digunakan untuk
menguji hipotesa komparatif (uji perbedaan) dan digunakan untuk sample
kecil dan varian populasi yang tidak diketahui.
Di karenakan memerlukan membandingkan dua kelompok mean
dari dua sampel yang berbeda (independent/bebas) maka penelitian ini
menggunakan t-test berjenis independen sampel t-test. Prinsip dari t-test
jenis ini adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua
populasi, dengan membandingkan dua mean sample-nya. Dua kelompok
bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan,
artinya sumber data berasal dari subjek yang berbeda.
Adapun langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata (independent
t-test sampel) yang di paparkan oleh Usman & Akbar (2009) sebagai
berikut:
1. Uji atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
2. Uji atau asumsikan bahwa data berdistribusi normal
3. tentukan apakah variansnya homogen atau heterogen?
4. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
5. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik
6. Cari t-hitung atau z-hitung dengan rumus tertentu
7. Tentukan taraf signifikan (α)
8. Cari t-tabel atau z-tabel dengan pengujian dua pihak dimana df yang
tergantung rumus.
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Jika –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, maka H0 diterima
10.Bandingkan t-hitung dengan t-tabel
Buatlah kesimpulannya
Berikut cara hitung t statistik dengan meggunakan rumus welch's
test :
Dimana :
Untuk menentukan degree of freedom menggunakan rumus sebagai
berikut:
Persamaan ini juga dikenal dengan Persamaan welch satterthwaite,
persamaan ini digunakan dengan varians diasumsikan berbeda/tidak
homogen (baik ukuran sampel sama atau berbeda).
Data dari hasil uji pembeda/uji t tersebut kemudian menjadi hasil
uji hipotesis penelitian, yaitu :
1. Bila uji t terdapat perbedaan signifikan maka Ha diterima dan H0
ditolak ;
Ha : Terdapat perbedaan secara positif dan signifikan tingkat motivasi
belajar siswa terhadap pembelajaran yang diselenggarakan dengan
proses lesson study pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan di
SMK Negeri 1 Sumedang. (diterima)
H0: Tidak terdapat perbedaan secara positif dan signifikan tingkat
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
diselenggarakan dengan proses lesson study pada mata pelajaran
Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 1 Sumedang. (ditolak)
2. Bila uji t tidak terdapat perbedaan signifikan maka Ha ditolak dan H0
diterima;
Ha : Terdapat perbedaan secara positif dan signifikan tingkat motivasi
belajar siswa terhadap pembelajaran yang diselenggarakan
dengan proses lesson study pada mata pelajaran Konstruksi
Bangunan di SMK Negeri 1 Sumedang. (ditolak)
H0 : Tidak terdapat perbedaan secara positif dan signifikan tingkat
motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran yang
diselenggarakan dengan proses lesson study pada mata pelajaran
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
besaran motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan melalui proses lesson study masuk kedalam kategori
“Sangat Baik” dan besaran motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui proses konvesional masuk dalam
kategori “Cukup Baik”. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pembelajaran
yang pada mata pelajaran kontruksi bangunan jurusan teknik gambar
bangunan di SMKN 1 Sumedang yang diselenggarakan melalui proses lesson
study memiliki motivasi belajar lebih tinggi dari pada motivasi belajar siswa
yang mengikuti kegiatan pembelajaran yang di rancang secara konvesional.
Walaupun keberhasilan dari kegiatan ini belum diukur berdasarkan tes
hasil belajar siswa, namun berdasarkan hasil analisis observasi dan refleksi
pembelajaran, dapat membuktikan bahwa kegiatan pemebelajaran yang
dirancang secara seksama dan kolaboratif melalui lesson study ini dapat
menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.
5.2 SARAN
1. Sekolah
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, sekolah
mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kegiatan lesson study ini merupakan salah satu kegiatan yang jelas
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, namun kegiatan ini perlu
dukungan dari semua lapisan sekolah, baik guru, kepala sekolah, dan staf
kurikulum. Dengan ketulusan tekad, kejujuran, keterbukaan,
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
68
perubahan yang lebih baik, menghasilkan suatu yang lebih baik menjadi
bukan suatu yang mustahil.
2. Guru
Walaupun fase kegiatan yang dilakukan dalam lesson study,
seperti perencanaan pembelajaran (plan), implementasi perencanaan
pembelajaran (do), dan refleksi pembelajaran (see/check) adalah
merupakan rangkaian kegiatan yang seharusnya biasa dilakukan oleh
seorang guru dalam kesehariannya. Namun bekerja secara berkolaboratif
bersama dengan guru lain untuk merancang, mengamati dan melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan itu sangat perlu. Karena
selain salah satu cara yang paling jelas untuk dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan, tanpa disadari kegiatan
ini dapat meningkatkan kompetensi guru itu sendiri.
3. Penulis Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
sejenis mengenai lesson study, hendaknya melakukan lebih dari satu
siklus agar dapat mengkaji lebih dalam kegiatan pembelajaran. Karena
proses pengkajian ini sangat menentukan hasil penelitian menjadi lebih
61
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
62
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG
63
Agam Juhaedi, 2015
STRATEGI PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG