• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti Ujian Sidang dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Apriyudha NIM 1002800

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Apriyudha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Apriyudha 2014

Universitas Pendidikan Indonesia September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penilitian ... 6

E. Manfaat Penelitia ... 6

BAB II TEKNIK MIND MAPPING, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN MENULIS TEKS EKSPOSISI A. Teknik Mind Mapping... 7

1. Penegertian Mind Mapping ... 7

2. Fungsi Mind Mapping ... 7

3. Cara Membuat Mind Mapping ... 8

B. Media Pembelajaran ... 9

1. Pengertian Media ... 9

2. Fungsi Media ... 10

3. Jenis dan Karakteristik Media ... 10

4. Pertimbangan dalam Memilih Media ... 11

5. Prinsip Penggunaan Media ... 12

(5)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Media Karikatur ... 12

C. Ihwal Keterampilan Menulis ... 15

1. Pengertian Menulis... 15

2. Fungsi Menulis ... 15

3. Tujuan Menulis ... 16

D. Teks Eksposisi ... 18

1. Pengertian Teks Eksposisi ... 18

2. Struktur Teks Eksposisi ... 19

3. Karakteristik Teks Eksposisi ... 20

4. Syarat Teks Eksposisi ... 21

E. Penelitian yang Relevan ... 21

F. Asumsi ... 23

G. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 24

B. Prosedur Penelitian... 25

C. Definisi Oprasional ... 26

D. Instrumen Penelitian... 26

E. Subjek Penelitian ... 33

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Pengolahan Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian ... 40

B. Deskripsi Pengolahan Data ... 41

1. Deskripsi Hasil Prates Kelas Eksperimen dan Pembanding ... 41

(6)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Analisis Pengolahan Data ... 44

1. Uji Reliabilitas Antar Penimbang ... 44

2. Uji Normalitas Data Prates dan Pascates ... 56

3. Uji Homogenitas Data ... 58

4. Uji Hipotesis ... 60

D. Analisis Hasil Teks Eksposisi Siswa... 63

1. Analisis Hasil Prates Kelas Pembanding ... 63

2. Analisis Hasil Prates Kelas Eksperimen ... 68

3. Analisis Hasil Pascates Kelas Pembanding ... 73

4. Analisis Hasil Pascates Kelas Eksperimen ... 77

E. Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 82

F. Analisis Data Nilai Sikap Siswa ... 83

1. Analisis Penilaian Sikap Kelas Eksperimen ... 84

2. Analisis Penilaian Sikap Kelas Pembanding ... 84

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(7)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

Apriyudha (1002800)

Penelitian ini berjudul “KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014) ”. Penelitian ini diawali dengan permasalahan: (1) Bagaimanakah kemampuan

siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media karikatur? (2) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media karikatur? (3) Apakah pembelajaran dengan menggunakan media karikatur efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Hal ini dilakukan karena subjek dalam penelitian ini adalah manusia. Di mana variabel-variabel ekstra sulit sekali untuk dikontrol. Sehingga hanya variabel bebas dan terikat yang peneliti perhatikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata data menunjukkan bahwa kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat perlakuan media karikatur memiliki hasil menulis teks eksposisi yang lebih baik daripada kelas pembanding, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis eksposisi yang signifikan antara pembelajaran menggunakan media karikatur dengan metode pembelajaran lain yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

(8)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research entitled " KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI " begins with several questions: (1) How do students' ability in writing exposition texts before participating the learning process by using caricature media? (2) How do students' ability in writing exposition texts after participating the learning process by using the

caricature media? (3) Does the application of caricature effective in students’ learning

process in writing exposition texts?

This research applies a quasi-experimental research methods. It has been done because the subjects in this study were human in which extra variables are difficult to control, so that only the independent and dependent variables that the researcher noted.

Based on the results, the data showed that the experimental class – a class that are subjected to the media of caricature, write exposition texts better than a compared class that does not use the caricature media application. It can be concluded that there is a

significant difference between students’ learning process with the use of caricature media,

and the learning process using other methods in writing exposition texts.

(9)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Memasuki tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional mulai memberlakukan kurikulum terbaru, yakni kurikulum 2013. Kurikulum ini menempatkan mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai penghela atau pembawa ilmu pengetahuan bagi mata pelajaran lain. Kini proses pembelajaran bahasa Indonesia secara utuh berbasis teks, hal tersebut menjadikan bahasa tidak hanya dipandang sebagai sarana komunikasi tetapi sebuah wahana dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan hal tersebut siswa diharapkan mampu untuk mengembangkan pola pikirnya dalam mencerna konsep yang tertera pada teks, sehingga mereka mampu mencari dan menemukan ilmu pengetahuan lain di luar bahasa.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai pengertian teks itu sendiri.

Teks oleh Maryanto (Kompas, 3 April 2013) diartikan sebagai bentuk tulisan, lisan, dan bahkan multimodal seperti gambar. Teks juga merupakan satu kesatuan bahasa yang lengkap secara sosial dan kontekstual (Kress dalam Emilia, 2011, hlm.4). Jika merujuk pada pemaparan tersebut, menurut hemat peneliti teks dapat diartikan luas bukan hanya sebgai teks tulisan, tapi juga dapat berupa gambar, simbol, suara, bahkan rangkaian peristiwa yang saling kait-mengait. Namun, pada kenyataanya teks seringkali ditafsirkan keliru sebagai sebuah teks aksara atau tulisan saja.

(10)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dihadirkan. Ketika ingin menyampaikan hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar, teks laporan hasil observasi perlu ditulis. Untuk memaparkan informasi serta gagasan tentang suatu isu tertentu, diperlukan teks eksposisi. Berdasarkan hal itu dalam kurikulum 2013, siswa kelas X perlu menguasai teks laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, anekdot, dan negosiasi.

Pembelajaran teks yang dipilih dalam penelitian ini adalah menulis teks eksposisi. Dalam menulis teks eksposisi informasi atau gagasan yang hendak dipaparkan harus didukung oleh fakta atau data yang kuat dan relevan dengan setiap argumen dan pernyataan. Dari sinilah siswa didorong mengembangkan kemampuan berpikir kritis agar bisa menyusun argumen secara logis berdasarkan informasi yang diperolehnya. Dengan kata lain, sebelum mereka memproduksi sebuah teks eksposisi maka aktivitas membaca untuk membangun pengetahuan yang komprehensif tentang suatu isu atau topik yang akan mereka garap sangat penting untuk dilakukan.

Untuk memfasilitasi kegiatan membangun pengetahuan komprehensif tersebut, peran media pembelajaran dinilai sangat dibutuhkan. Media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami konteks atau bahan ajar yang diberikan oleh guru.

Dewasa ini perkembangan IPTEK mempermudah pengajar untuk menyediakan media pembelajaran yang beragam. Pemilihan media pembelajaran yang berorientasi komputer atau berkarakteristik multimedia kini begitu marak digunakan, pertimbangannya sederhana saja, karena dirasa lebih mudah dan efisien tetapi menjadi masalah ketika digunakan di sekolah yang ketersediaan fasilitasnya minim. Oleh karena itu, penggunaan media grafis yang tidak berorientasi komputer masih diperlukan untuk menjangkau sekolah dengan ketersediaan prasarana yang kurang memadai.

Berdasarkan hasil studi literasi dari kegiatan pembelajaran menulis teks eksposisi, ketika proses membangun pengetahuan dilakukan oleh siswa, mereka tidak secara keseluruhan mampu mengambil konsep atau informasi penting dari sebuah teks yang disajikan. Hal ini berdampak pada hasil tulisan siswa yang cenderung hanya memenuhi syarat jenis teks eksposisi, namun informasi serta argumen kurang didukung oleh fakta atau data yang relevan dengan setiap argumen atau pernyataan.

(11)

3

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

banyak, ditambah lagi jumlah karakter yang terdapat dalam setiap teks tidak sedikit. Hal ini membuat siswa merasa jenuh untuk membaca maupun memahami setiap teks atau bahan ajar yang disajikan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengujikan karikatur sebagai media pembelajaran menulis teks eksposisi. Karikatur dipilih karena dinilai memiliki karakter visual yang cenderung dekat dengan siswa. Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam bentuk visual (gambar). Pada awalnya, karikatur hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Namun, pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan opini aktual sebagai kartun opini, setidaknya empat hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan karikatur, yaitu harus informatif dan komunikatif, harus situasional dengan pengungkapan yang hangat atau pemilihan isu yang tepat, cukup memuat kandungan humor, dan harus dengan teknis gambar yang bagus. Bila kurang dari itu maka bobot karikatur akan berkurang (Alex Sobur dalam Ranang A.S dkk, 2010, hlm. 7). Selanjutnya dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Slamet Supriyadi (2011), mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta yang berjudul Karikatur

Karya G.M. Sudarta di Surat Kabar Kompas, Kajian Pragmatik memaparkan bahwa

karikatur adalah gambar yang mempunyai fungsi sebagai media kritik dan hiburan/humor. Hal itu diperkuat berdasarkan pemahaman karikaturis dan pembaca karikatur tentang fungsi kemasyarakatan yang terkandung di dalam karikatur.

Sebagaimana dikemukakan oleh Aqib (2013, hlm.48) berdasarkan filosofi Cina, pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan mendengar dapat dilupakan sedangkan dari proses melihat dapat mudah diingat. Selain itu menurut Peoples (dalam Aqib, 2013, hlm 48) 75% pengetahuan yang diperoleh berdasar dari kegiatan melihat. Berdasarkan rujukan dan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengukur signifikansi kefektifan media karikatur pada surat kabar harian yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

(12)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksposisi setelah diberikan perlakukan media foto esai jurnalistik secara keseluruhan dapat dikategorikan baik dan terbukti efektif.

Selain itu Hedi Wahyu (2013) telah melakukan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas X-F SMAN 5 Bandung untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan media yang berorientasi komputer yakni menggunakan media blog. Penelitian tersebut menunjukan bahwa media blog dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa. Dalam penelitian tersebut dijelaskan banyak pengaruh yang ditimbulkan dari tersedianya fasilitas-fasilitas yang dimaksudkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran terhadap hasil penelitian. Pengaruh positif, ketika ada pembelajaran yang membutuhkan media elektronik seperti infokus yang masih jarang tersedia di SMA lainnya, pihak SMAN 5 Bandung justru telah menyediakannya dengan jumlah yang memadai. Kemudian dijelaskan pula tentang karakteristik siswa/siswi SMAN 5 Bandung, khususnya kelas yang menjadi objek penelitian. Siswa/siswinya merupakan siswa unggulan dan aktif. Seleksi masuk sekolah serta biaya sekolah yang tinggi menjadikan peneliti menggolongkan siswa/siswi SMAN 5 Bandung berasal dari keluarga golongan menengah atas sehingga

mereka memiliki kecenderungan sebagai individu yang melek teknologi dan informasi. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan meskipun penelitian ini terbukti berhasil dan efektif namun ada kecenderungan diperoleh hasil yang berbeda ketika media blog tersebut diterapkan di sekolah lain yang masih minim fasilitas belajrnya.

Setelah menentukan media ajar, peneliti mencari model pembelajaran yang tepat digunakan dengan media karikatur. Model pembelajaran yang digunakan adalah kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL), kemudian metode yang dipilih dari model pembelajaran tersebut adalah mind mapping. Metode pembelajaran ini diperkenalkan oleh Toni Buzan. Model ini baik digunakan untuk membangun pengetahuan awal siswa karena model ini menuntut pemikiran yang sistematis dan runut dalam membangun opini yang logis dari bahan ajar atau media pembelajaran yang disediakan dengan cara menyusun dan mengembangkan peta-peta pikiran. Selain itu keefektifan metode mind mapping telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Andini Syahra Wati pada tahun 2012. Penelitiannya berjudul “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Berita Melalui Pembelajaran

Mind Mapping (Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa kelas VIII di SMPN 3

(13)

5

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akhirnya dipilih sebagai teknik atau cara dalam mengajarkan kompetensi menulis teks eksposisi dengan menggunakan media karikatur. Atas dasar pemikiran tersebut peneliti

menggunakan judul “Keefektifan Teknik Mind Mapping Berorientasi Media Karikatur

dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi” (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X di SMAN 2 Cimahi). Peneliti sangat berharap penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan penelaahan dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi poin-poin masalah sebagai berikut:

1. Teks sebagai landasan dalam pembelajaran bahasa Indonesia seringkali ditafsirkan secara sempit hanya berupa sebuah teks tulisan.

2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis teks eksposisi belum maksimal sehingga perlu ada sebuah media pembelajaran yang berkarakteristik sederhana dan menyajikan informasi yang komprehensif serta

mudah diapahami oleh siswa.

3. Siswa masih mendapat kesulitan dalam kegiatan memahami teks dikarenakan porsi tulisan yang panjang.

4. Kualitas menyerap informasi siswa masih lemah terhadap bahan ajar yang disediakan oleh guru.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan indentifikasi masalah dan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan teknik mind mapping berorientasi media karikatur?

(14)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi di kelas eksperimen dan kelas pembanding sebelum dan sesudah menggunakan teknik mind mapping berorientasi media karikatur?

D. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, maka kegiatan penelitian ini berupaya untuk mengetahui dan menjelaskan:

1. kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media karikatur;

2. kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media karikatur;

3. apakah metode pembelajaran dengan menggunakan media karikatur efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua sebagai berikut.

1. Manfaat secara teoretis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan media pembelajaran yang sudah ada khususnya media karikatur dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan ilmu dan pengalaman baru bagi peneliti sebagai calon pendidik.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan rujukan khususnya dalam pengajaran pembelajaran menulis teks eksposisi.

c. Bagi siswa

(15)

7

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

(16)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau quasi experimental design dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen kuasi ini karena sulitnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan dalam eksperimen. Sugiyono (2011, hlm. 114) memaparkan bahwa Quasi-experimental design, digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok pembanding yang digunakan untuk penelitian.

Penelitian ini bermaksud untuk mengukur keefektifan media karikatur dalam pembelajaran menulis teks eksposi. Peneliti menggunakan desain penelitian

pretest-posttest control group design. Agar lebih jelas, berikut disajikan tabel pretest-pretest-posttest control group design yang dikutip dari Sugoyono (2011, hlm. 112).

Tabel 3.1

Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

E O1 X1 O2

K O3 X2 04

Keterangan

E : Kelompok eksperimen K : Kelompok pembanding O1 : Tes awal kelas eksperimen O2 : Tes akhir kelas eksperimen

X1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media karikatur X2 : Perlakuan pada kelompok pembanding dengan menggunakan metode

konvensional

(17)

25

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak, kemudian kedua kelompok ini (O1 dan O3) diberi tes awal (prates) dengan tes yang sama untuk mengetahui keadaan awal. Kemudian kelas eksperimen (E) diberi perlakuan (X1) dengan menerapkan media karikatur dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Sementara itu kelas pembanding (K) dikenai perlakuan (X2) yang berbeda yaitu menggunakan metode yang konvensional (ceramah dan diskusi). Setelah perlakuan diberikan, kemudian kedua kelompok (O2 dan O4) diberi tes akhir (pascates) dengan tes yang sama untuk mengetahui hasil akhir. Kemudian hasil pascates dibandingkan untuk mengetahui perbedaan antara tes awal (prates) dan tes akhir (pascates). Hasil tes awal dan tes akhir yang berbeda menunjukkan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menempuh beberapa langkah atau disebut juga dengan prosedur penelitian. Prosedur penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan tes awal/prates pada kelas eksperimen dan pembanding untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum diberikan perlakukan/treatment dengan menggunakan media karikatur;

2. Melakukan perlakuan/treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan media karikatur pada pembelajaran menulis teks eksposisi dan melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas pembanding;

(18)

C. Definisi Operasional

Agar penelitian ini tidak memunculkan penafsiran lain, maka penulis menjelaskan definisi operasional penelitian ini sebagai berikut.

a. Menulis teks eksposisi merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan, atau pemikiran tentang suatu isu tertentu ke dalam bahasa tulis. jenis tulisan yang ditulis berisi pemaparan atau uraian tentang suatu hal, yang dapat memperluas pandangan dan penerangan pengetahuan seseorang. Teks tersebut dibangun oleh tiga struktur utama, yakni tesis, argumentsi dan penegasan ulang.

b. Media karikatur merupakan sebuah media grafis yang memiliki fungsi kritik, kontrol, humor dan pendidikan sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Media karikatur bukan merupakan media pembelajaran yang berbasis komputer atau multimedia dan bersifat murah. Sehingga pemilihan media karikatur ini dapat dijangkau oleh sekolah-sekolah yang masih minim fasilitas belajarnya.

D. Instrumen Penelitian

Meneliti adalah kegiatan melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik dan akurat. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. jadi instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011, hlm 148). Adapun instrumen yang digunakan

(19)

27

1. Tes

Instrumen ini berupa tes untuk menulis teks eksposisi yang diberikan kepada siswa. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan media karikatur. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes yang pertama diberikan sebagai tes awal (prates) bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum menggunakan media karikatur. Tes yang kedua diberikan sebagai tes akhir (pascates) yang bertujuan

untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa setelah diberi perlakuan menggunakan media karikatur. Bentuk instrumen tes yang diberikan adalah sebagai berikut.

Penilaian teks eksposisi berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria yang menjadi penilaian di antaranya ialah isi, struktur teks, kosa kata, keefektifan kalimat, ejaan dan tanda baca. Untuk lebih lengkapnya berikut ini adalah format penilaiannya yang dikutip dari kemendikbud (2013, hlm. 49-51) dengan beberapa penyesuaian.

LEMBAR SOAL

1.Tulislah sebuah teks eksposisi dengan tema politik di ajang pemilu 2014 berdasarkan kriteria berikut ini.

a. Beri judul tulisan yang menarik dan sesuai dengan isi paragraf b. Menggunakan struktur teks eksposisi sebagai berikut

1) Tesis/Pernyataan pendapat 2) Argumentasi

3) Penegasan ulang pendapat c. Menggunakan kalimat yang efektif.

d. Menggunakan ejaan dan tanda baca yang tepat.

e. Terdiri lebih dari satu argumen yang saling menguatkan.

(20)

Tabel 3.4

Format Penilaian Teks Eksposisi Aspek yang

Dinilai Skor Kriteria

ISI

27—30

Sangat baik—sempurna: menguasai topik tulisan; pengembangan

pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat secara lengkap; relevan dengan topik yang dibahas

22—26

Cukup—baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai;

pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci

17—21 Sedang—cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai

13—16 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai

STRUKT

UR TE

K

S

18—20

Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap

padat, dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis (pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat)

14—17 Cukup—baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap

10—13 Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu

(21)

29

membingungkan atau tidak jelas

7—9 Sangat kurang—kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

K

Sangat baik—sempurna: konstruksi kompleks dan efektif;

terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

14—17

Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat

kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas

10—13

Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat

tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, makna membingungkan atau kabur

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai

EJ

AAN & TA

ND

A BACA

9—10

Sangat baik—sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat

sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf

7—8

Cukup—baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

4—6

Sedang—cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur

1—3

Sangat kurang—kurang: tidak menguasai aturan penulisan;

terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf

kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai

2. RPP

(22)

eksperimen dan yang kedua untuk kelas pembanding. Untuk kelas eksperimen dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan media karikatur. Format RPP dilampirkan.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observer mengisi lembar observasi dengan membubuhkan tanda centang (√) pada kolom-kolom yang telah disediakan. Pengisian centang ini berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual terjadi pada saat proses belajar mengajar.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 3.5

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Nama Observer : ……….

Kelas : ……….

Hari/tanggal : ……….

Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang dianggap sesuai!

No Kegiatan yang diamati

Hasil pengamatan

Ya Tidak

1 Penguasaan Teknik Pembelajaran

a. Kemampuan menarik perhatian siswa

b. Kemampuan dalam membatu siswa memperoleh pengetahuan baru

c. Kemampuan dalam membatu siswa memperluas pengetahuan yang telah dimilikinya.

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa b. Tidak melakukan gerakan atau ungkapan yang

mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas

3 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran

(23)

31

1. Menerangkan mengenai cara membuat mind

mapping dan memberikan motivasi bagi

siswa

2. Menerangkan mengenai struktur teks eksposisi

3. Menerangkan tentang mengembangkan hasil

mind mapping siswa menjadi teks eksposisi

4. Menerangkan tentang temuan ungkapan atau kata-kata yang sulit di dalam teks yang disediakan

5. Membedakan kalimat fakta dan opini

6. Menerangkan tentang media karikatur

b. Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran

1. Meminta siswa untuk duduk tenang dan memperhatikan guru ketika menyampaikan materi pokok pembelajaran

2. Menyajikan karikatur untuk kemudian dibuat

mind mapping dalam menulis teks cerita

eksposisi

3. Meminta siswa untuk mengidentifikasi teks

dan media karikatur yang disajikan

4. Menerangkan bahwa hasil dari mind

mapping dapat dikembangkan menjadi teks

eksposisi.

(24)

dan runut.

6. Menunjuk siswa untuk membedakan kalimat fakta dan opini dalam argumen-argumen yang terdapat dalam teks yang disajikan, lalu menyampaikannya di depan kelas

7. Meminta siswa untuk memperhatikan temannya yang berbicara di depan kelas mengenai ide-ide pokok yang ditemukannya

8. Menerangkan dan menulis argumen-argumen yang telah ditemukan oleh siswa

9. Memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan untuk berbicara

10.Meminta siswa untuk mengembangkan sendiri hasil mind mappingnya dari media karikatur ke dalam bentuk teks eksposisi

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 3.6

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Nama Observer : ……….

Kelas : ……….

Hari/tanggal : ……….

Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang dianggap sesuai!

No. Nama Siswa

Bersyukur Percaya Diri Peduli Santun

SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K

1

2

(25)

33

...

Keterangan:

SB : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik K : Kurang

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Sikap No. Aspek yang

dinilai

Indikator

1 Bersyukur Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

2 Percaya diri Terbiasa memiliki sikap percaya diri dalam berperilaku

3 Peduli Terbiasa membantu teman dalam memecahkan masalah

4 Santun Terbiasa menggunakan bahasa yang santun terhadap guru dan teman

E. Subjek Penelitian

Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespons atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis atau lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu (Arikunto, 2010, hlm. 172). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Cimahi. Penelitan ini menggunkan kelas eksperimen dan kelas pembanding yang dipilih secara acak atau menggunakan teknik

simple random sampling.

1. Populasi

(26)

eksposisi pada kurikulum 2013 merupakan hal yang masih baru. Berikut adalah data sebaran siswa kelas X SMAN 2 Cimahi.

Tabel 3.2

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2011, hlm. 118).

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random

sampling. Merujuk pada pemaparan (Sugiyono, 2011, hlm 120) bahwa teknik sampling

ini dinamakan demikian karena di dalam pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sehingga dalam menentukan sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Setelah melalui proses pengambilan sampel maka yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPA-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA-8 sebagai kelas pembanding dengan sebaran sebagai berikut.

(27)

35

SAMPEL

JUMLAH JUMLAH

KESELURUHAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Kelas Eksperimen 14 22 36

Kelas Pembanding 14 22 36

JUMLAH 38 44 72

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan menggunakan tes.

1. Tes (prates dan pascates)

Dalam penelitian ini, tes yang diberikan berupa tes keterampilan menulis teks eksposisi. Tes yang diberikan berupa prates dan pascates. Prates diberikan di awal yaitu sebelum pemberian perlakuan atau treatment untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian untuk kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan media karikatur untuk menulis teks eksposisi sedangkan untuk kelas pembanding menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Setelah pemberian perlakuan di kelas eksperimen dan kelas pembanding, kemudian siswa diberikan tes akhir atau

pascates untuk mengetahui hasil akhir dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Hasil tes awal dan tes akhir yang berbeda menunjukkan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Setelah mendapatkan semua data, selanjutnya data diolah dengan menggunakan perhitungan statistik.

2. Observasi

(28)

G. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan data tes

Pengolahan data tes dilakukan setelah semua data terkumpul dengan perhitungan statistik. Data diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir siswa dalam menulis teks eksposisi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai sebagai berikut:

a. membuat nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas pembanding;

b. melakukan uji realibilitas antar penimbang berdasarkan skor prates dan pascates. Uji realibilitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat realibiltas antara penguji yang satu dengan penguji yang lain;

1) Menghitung determinan dengan rumus:

2) Menghitung kuadrat siswa dengan rumus:

3) Menghitung kuadrat penguji dengan rumus:

4) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus:

5) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan dengan rumus:

Setelah semua data dihitung, kemudian data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA. Tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut.

(29)

37

Tabel 3.8 ANAVA

Variasi SS Dk Varians

Siswa

SS

t

∑d

t2 N-1

Penguji

SS

p

∑d

2p K-1 -

Kekeliruan

SS

kk

∑d

2

kk (N-1) (K-1)

Uji reliabilitas antar penimbang dihitung dengan rumus.

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari Vt = varian dari tes

Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu disesuaikan dengan tabel Guilford

Tabel 3.9 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

< dari 0,20 Sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Cukup

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat tinggi

c. melakukan uji normalitas data dengan menggunakan chi kuadrat;

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang sedang diolah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap data prates dan

r =

(30)

pascates kelas eksperimen dan kelas pembanding. Dalam uji normalitas, peneliti menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 20 for Windows.

d. melakukan uji homogenitas varian rata-rata prates dan pascates.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam atau tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan pada data prates dan pascates di kelas eksperimen dan kelas pembanding. Data dikatakan homogen jika Fhitung < Ftabelpada α = 0,05.

Keterangan:

Fhitung = nilai yang dicari

Vb = variasi terbesar Vk = variasi terkecil

e. Melakukan uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas pembanding. Pada kelas eksperimen menggunakan media karikatur dan pada kelas pembanding menggunakan metode konvensional (ceramah dan diskusi). Berdasarkan pemaparan Arikunto (2010, hlm 354) setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua kelompok diolah dengan membandingkan kedua mean. Untuk sampel random bebas, pengujian perbedaan mean dihitung dengan rumus uji t sebagai berikut:

=∑

∑ = ∑ ∑

=∑

∑ = ∑ ∑

Keterangan :

Fhitung =

(31)

39

M : nilai hasil rata-rata perkelas N : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai x1 dan x2

Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2

Kemudian nilai hasil perhitungang yang dilakukan dihitung kembali dengan menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji signifikasi dan hipotesis,

dengan rumus :

=

√[∑ 2 ∑ 2 2][ ]

Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentuan taraf signifikasi pada ttabel. (α = 0,05)

db = Nx + Ny– 2

2. Pengolahan data observasi

(32)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan sebuah media dalam pembelajaran. Adapun media yang dimaksud dalam penelitian adalah media karikatur. Peneliti ingin mengujikan media karikatur dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

Pembelajaran dengan media karikatur adalah cara pengajaran yang menjadikan siswa agar aktif dan mampu berpikir kritis dalam pembelajaran. Media karikatur juga menjadikan pembelajaran lebih kreatif dan tidak membosankan karena siswa akan berpraktik langsung dalam sebuah pembelajaran.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil rata-rata nilai prates untuk kelas eksperimen adalah 67 dan untuk kelas pembanding adalah 65. Artinya, kedua nilai masih di bawah KKM. Nilai KKM

Bahasa Indonesia untuk SMA Negeri 2 Cimahi adalah 76. Selain itu dapat disimpulkan kedua kelas memiliki kemampuan yang hampir sama sebelum diberi perlakuan.

2. Siswa yang telah diberikan perlakuan nilai rata-ratanya mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pascates untuk kelas eksperimen adalah 77 dan untuk kelas pembanding adalah 69. Artinya, terjadi peningkatan nilai siswa setelah diberi perlakuan. Namun, peningkatan untuk kelas eksperimen terjadi lebih tinggi. Nilai pascates kelas eksperimen sudah di atas KKM sedangkan nilai pascates kelas pembanding masih di bawah KKM. Nilai KKM Bahasa Indonesia untuk SMA Negeri 2 Cimahi adalah 76. Dengan demikian, perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen terbukti lebih efektif.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji t ataut test diperoleh to(5,86) > t0,95(1,99). Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis

diterima dan ditolak atau dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan

(33)

92

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam menulis teks eksposisi yang tidak menggunakan teknik mind mapping berorientasi media karikatur, melainkan menggunakan pembelajaran terlangsung.

Berdasarkan olahan data yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan penggunaan media karikatur efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi dengan media karikatur. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai (2003, hlm. 22) yang mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu dapat membuat pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Dengan demikian, Penggunaan media karikatur dapat meningkatkan kemampuan akademik siswa. Selain itu penggunaan media karikatur juga lebih baik daripada belajar hanya dengan mengandalkan bahan pembelajaran yang ada, karena dengan media karikatur metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

Berdasarkan teori dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan media karikatur efektif untuk pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi. Selain itu media karikatur juga menjadikan pembelajaran lebih kreatif dan tidak membosankan karena siswa akan berpraktik langsung dalam sebuah pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberukan saran yang ke depannya dapat memberi manfaat bagi guru dan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa. Beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut. 1. Bagi guru yang akan mengajarkan menulis teks eksposisi dapat menggunakan

(34)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A.S, Ranang. H., Basnendar. N.P, Asmoro. (2010) Animasi Kartun Dari Analog

Sampai Digital. Jakarta: Indeks.

Akhadiah, Sabarti. (1991) Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Aqib, Zainal. (2013) Model-model, media dan strategi pembelajaran kontekstual

(inovatif). Bandung: Yrma Widya

Arikunto, Suharsimi. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (1997) Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Buzan, Tony. (2013) Buku Pintar Mind Map. Alih Bahasa Susi Purwoko. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Emilia, Emi. (2011) Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris:

Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Hapsari, Ni Ketut Widyanitha. (2012) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI JURNALISTIK : Penelitian Tindakan Kelas pada Kemampuan Siswa kelas X SMA Angkasa, Lanud Husein Sastranegara Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, FPBS, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Huda, Miftahul. (2013) model-model pengajaran dan pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kemendikbud. (2013) Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik

Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(36)

Apriyudha, 2014

Keefektifan teknik mind mapping berorientasi media karikatur dalam pembelajaran Menulis teks eksposisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Maryanto. (2013) Kurikulum “struktur teks”. Kompas, 3 April, hlm 7.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2009) Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Subana, dkk. (2005) Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyadi, S. (2011) Karikatur Karya G.M. Sudarta di Surat Kabar Kompas Kajian

Pragmatik, 23 (1), hlm. 87-97.

Tarigan, Henry Guntur. (2008) Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wahyu, Hedi. (2013) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOG: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010. Skripsi, FPBS,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Wati, Andini Syahra. (2012) Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks

Berita Melalui Pembelajaran Mind Mapping (Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa kelas VIII di SMPN 3 Karawang). Skripsi, FPBS, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Gambar

Tabel 3.4 Format Penilaian Teks Eksposisi
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Sikap
+3

Referensi

Dokumen terkait

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Pengatur lalu-lintas udara (Air traffic control) adalah penyedia layanan yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang, juga memberikan informasi kepada pilot,

bahwa dipandang perlu untuk menambah keanggotaan Team Pertimbangan Hak Guna Usaha Perkebunan Besar dengan seorang pejabat dari Direktorat Landreform Direktorat Jenderal

Pembelajaran berbasis konteks dengan metode diskusi dan praktikum untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dalam materi.. Sistem

yang dimuat dalam HALALSTECH+ 2012 International Conference on Halal Science &amp; Technology (Current Issue on Food, Pharmaceutical&amp; Health Products) 4-6 July,

Sebuah studi tentang pengetahuan, kesadaran, perilaku dan persepsi mengungkapkan bahwa orang tua mengetahui penyebab obesitas, strategi gaya hidup keluarga yang

perusahaan yang terlibat kerjasama dengan WW Spa dan telah. mengarahkan calon costumer yang pada akhirnya