• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

M. Agus Syah Putra (2015), PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video dokumentasi dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik kelas V (lima) dalam pembelajaran Seni Rupa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dan desain Nonequivalent (Pretest dan Posttest) Control Grup Design. Lokasi penelitian di SD Laboratorium Percontohan UPI, dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa untuk kelas eksperimen dan 30 siswa untuk kelas control teknik penggunaan data: Tes dan Angket. Hasil temuan pertama, kondisi pembelajaran Seni Rupa yang selama ini berlangsung di SD Laboratorium Percontohan UPI belum optimal terutama penggunaan media pembelajaran seni rupa. Kedua. terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yang signifikan pada kelas eksperimen yang menggunakan media video dokumentasi dalam pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) dalam pembelajaran Seni Rupa berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui thitung = 4.121 > ttabel = 2.00 dengan tingkat kesalahan ( ) 5%.

Ketiga, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang signifikan dalam pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng antara yang menggunakan media video dokumentasi dengan yang menggunakan metode konvensional melalui pengujian Hipotesis dengan menggunakan Independent-sample T-test dengan diperoleh rasio gain kelompok eksperimen-gain kelompok kontrol sebesar 6.989 pada df 58 dengan tingkat kesalahan () sebesar 5%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran Seni Rupa melalui media video dokumentasi terhadap kompetensi membuat topeng peserta didik, dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada kelas V di SD Laboratorium Percontohan UPI. Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan melalui penerapan media video dokumentasi dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik.

(2)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

M. Agus Syah Putra (2015), Influence Media Video Documentation to Enhance Learning Competence Making Masks in Art.

This study aimed to determine the effect of video documentation of media in enhancing the competence to make a mask of learners in class V (five) in the learning of Fine Arts. This study used a quasi-experimental methods and design Nonequivalent (pretest and posttest) Control Group Design. Location SD Laboratorium Percontohan UPI, with a total sample of 30 students for the experimental class and 30 students for the control class engineering data usage: Tests and Questionnaires. The findings of the first, the learning conditions of Art that is held in SD Laboratorium Percontohan UPI not optimal especially the use of instructional media art. Second. an increase in student learning outcomes significantly in the experimental class that uses the medium of video documentation Arts competence in learning to make a mask on the initial measurements (pretest) and final measurement (posttest) in the learning of Fine Arts based on the results of testing the hypothesis, known thitung = 4.121 > ttabel = 2.00 with an error rate () 5% .

Third, there is a difference in student learning outcomes that are significant in Arts learning competencies make a mask between the use of video media documentation with the use of conventional methods through Hypothesis testing using Independent-Samples T-test with a ratio obtained Experimental group gain-gain control group of 6.989 on df 58 with an error rate () of 5%. The conclusion of this study are: a significant influence on learning through the medium of Fine Arts video documentation of competence to make a mask of learners, compared with the conventional teaching methods in class V in SD Laboratorium Percontohan UPI. Recommendations in this study are expected through the implementation of video media documentation can be used as an alternative to improve the competence of making a mask learners.

(3)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Alawiyah, F. (2008). Pembelajaran Melalui Media Video Pada Mata Diklat Kompetensi Kejuruan. Tesis Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ali, M. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Dewi, S. P. (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Gerlach S, V. & P. Ely, D. (1980). Teaching & Media a Systematic Approach. New Jersey. USA : Prentice Hall.

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT Cipta Adiya Bakti.

Hendriana B.K. (2005). Efektivitas Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ibrahim, R. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Kustandi, C. (2004). Efektivitas Penggunaan Program Pembelajaran Interaktif Model Tutorial Berbasis Multi Software Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Kustandi, C. dan Sutjipto, B. (2013). Media Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Marisa, dkk. (2012). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Tebuka.

Mimin, H. (2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: GP Press.

(4)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERMENDIKNAS No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2005 Tentang Tujuan Pendidikan Dasar. Rambun, P. (2006). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris. Tesis UPI. Tidak diterbitkan

Retnowati, T. H. (2005). Sistem Penilaian Hasil Belajar Seni Rupa Siswa Sekolah Menengah Pertama. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Rizal, S. U. (2007). Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Di Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Rusman. dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Rajawali Pers.

Sadiman, A.S. dkk. (2002). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.

Sudjana, N dan Rivai, A. (2005), Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Suryanto, A. dkk. (2012). Evaluasi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Victoria, M. (2010). Pengembangan Media CD Interaktif CBI Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Level Novice Di SMK Kabupaten Sintang. Tesis Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

(5)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan juga merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan dalam mentransformasi ilmu pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai akhlak. Hal tersebut sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab (UU Sisdiknas, 2003:5).

Suatu keniscayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa melibatkan institusi pendidikan dan lebih khusus pembelajaran. Banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, salah satunya mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi bahwa :

Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni,” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.

Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi bahwa mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

(6)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Oleh karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar peserta didik memiliki kecintaan terhadap seni budaya dan keterampilan bangsa Indonesia. Pada kurikulum Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Mata pelajaran

Seni Budaya dan Keterampilan dijabarkan menjadi tiga mata pelajaran yaitu Seni Tari, Seni Musik, dan Seni Rupa yang masing-masing memiliki dua (2) jam

pelajaran setiap minggunya dan setara dengan mata ke-13 mata pelajaran lainnya. Menyadari pentingnya seni budaya dan keterampilan dalam kehidupan

berbangsa, maka berbagai upaya yang mendukung pembelajaran telah dilakukan, baik oleh pendidikan formal maupun non-formal. Upaya tersebut seperti penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru, dan sarana prasarana pendidikan. Perbaikan tersebut masih dalam cakupan eksternal peserta didik, dalam hal ini peserta didik dipersepsi sebagai unsur yang harus dilayani. Idealnya, peserta didik perlu dilihat sebagai unit yang mengandung potensi, yang meliputi pengetahuan, nilai sikap, dan dorongan. Menurut Ramainas (Victoria, 2010:3) upaya guru dalam posisi ini adalah mengaktifkan potensi itu sehingga peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Pengalaman guru dalam proses pembelajaran, umumnya masih merasakan bahwa produk/proses pembelajaran di bawah harapan. Hasil belajar umumnya masih rendah, perilaku-perilaku peserta didik yang tidak mendukung hasil belajar, seperti : malas, kurang perhatian, kurang motivasi belajar, dan tidak disiplin masih banyak ditemukan. Suryabrata (Victoria, 2010:3) mengungkapkan rendahnya hasil belajar disebabkan oleh dua faktor, yakni : (1) faktor dari luar diri peserta didik (external), terdiri atas faktor- faktor sosial dan non-sosial, seperti kualifikasi guru,

metode, media, peralatan dan evaluasi; (2) faktor dari dalam diri peserta didik (internal), terdiri atas faktor-faktor fisiologis dan psikologis, seperti intelegensi, minat, bakat, motivasi, persepsi, dan cara belajar.

(7)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbagai penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut disinyalir timbul dari sistem pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan. Penyebab utama keberhasilan sekaligus ketidakberhasilan suatu proses pembelajaran dalam suatu pendidikan adalah kemampuan guru mengelola sumber informasi dengan bantuan media pembelajaran. Penggunaan media dalam membantu proses pembelajaran, diharapkan mampu mengatasi atau menyiasati berbagai hambatan

dan keterbatasan baik itu sarana maupun fasilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berujung pada peningkatan hasil belajar peserta didik, khususnya

dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Sudjana dan Rivai (2005:2) menjelaskan bahwa “media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.”

Peningkatan kualitas pembelajaran harus dilakukan secara mendasar dan bertahap. Sekolah Dasar merupakan pondasi dalam membentuk dan mengembangkan kecerdasan peserta didik demi terwujudnya sumber daya manusia yang utuh dan berkualitas. Sebagaimana tercantum pada Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2005 tentang Tujuan Pendidikan Dasar yaitu : “Pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota, masyarakat dan warga negara, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”

Pernyataan di atas semakin menguatkan tuntutan terhadap peningkatan kualitas belajar mengajar peserta didik di Sekolah Dasar. Baik itu sumber belajar, strategi belajar mengajar, fasilitas, dan aspek-aspek penunjang lainnya. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2013:64) Media video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan

(8)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indera yang berperan secara bersamaan yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Cohen (1981) membuktikan bahwa dari sudut pandang pembelajaran para peserta didik belajar 10 % dari menyimak dan lebih dari 50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar (Alawiyah, 2008:5).

Video merupakan media yang lumrah digunakan oleh sebagian besar

masyarakat Indonesia saat ini, karena selain murah, pemakaiannya pun sangat mudah. Fenomena seperti ini selayaknya kita jadikan sebagai kesempatan emas

untuk mempertinggi ketercapaian tujuan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kustandi (2004) terbukti bahwa penggunaan video tutorial dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, hasil penelitian Rizal (2007) juga membuktikan bahwa menggunakan media video pembelajaran sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran. Alawiyah (2008) dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa penggunaan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Pembelajaran dengan menggunakan media video merupakan suatu alternatif yang diperkirakan dapat memberikan peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal ini senada dengan pendapat Sudjana dan Rivai (2005: 2) bahwa manfaat media dalam pembelajaran adalah : pertama, pembelajaran lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi peserta didik. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami oleh peserta didik mencapai tujuan yang lebih baik. Ketiga, peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan kembali sesuai dengan contoh yang ada.

(9)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan bangsa Indonesia. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan penelitian berkaitan penggunaan media video pembelajaran.

Oleh karena itu, untuk mengetahui keberhasilan penggunaan media video, maka penulis mengangkat permasalahan tersebut melalui sebuah penelitian yang berjudul: Pengaruh Media Video Dokumentasr untuk

Meningkatkan Kompetensi Membuat Topeng dalam Pembelajaran Seni

Rupa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dan

untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang diteliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh media video dokumentasi dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik pada pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI?”

Dari rumusan masalah di atas, dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng di SD Laboratorium Percontohan UPI sebelum menggunakan media video dokumentasi?

2. Apakah hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan media video dokumentasi dalam pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng terdapat peningkatan atau tidak ?

3. Apakah hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng berbeda antara yang menggunakan media video dokumentasi membuat topeng dengan yang menggunakan metode konvensional ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(10)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh media video dokumentasi dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik kelas V (lima) dalam pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Memperoleh gambaran mengenai kondisi pembelajaran Seni Rupa di SD

Laboratorium Percontohan UPI sebelum menggunakan media video dokumentasi.

b. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen dalam pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng yang menggunakan media video dokumentasi.

c. Mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Seni Rupa kompetensi membuat topeng antara yang menggunakan media video dokumentasi dengan yang menggunakan metode konvensional.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi guru SD, hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran Seni Rupa.

b. Bagi Departemen, dapat menjadi referensi/acuan dalam memanfaatkan media video dokumentasi perkuliahan maupun pengembangan keilmuan.

c. Bagi pengembangan ilmu, penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas kepada pihak-pihak yang terkait dengan bidang pendidikan mengenai peningkatan kualitas pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar melalui penggunaan media video dokumentasi.

d. Bagi peneliti, memperoleh pengalaman praktis penelitian dan efektifitas media video dokumentasi sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan akademik.

(11)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan seperti pendapat Tuckman (Victoria, 2010:14) yaitu: “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukannya oleh orang lain”. Definisi operasional dimaksudkan untuk mengukur variabel yang mendukung masalah

penelitian. Jika penelitian itu terdiri dari serangkaian aktifitas operasional, maka penting sekali memberdayakan variabelnya lebih operasional pula.

Ada dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu media video

dokumentasi dan kompetensi membuat topeng. Berikut akan dikemukakan definisi operasional masing-masing veriabel tersebut :

1. Media video dokumentasi membuat topeng ini adalah serangkaian gambar bergerak disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur dengan pesan-pesan didalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan secara magnetik pada disk. Media video dokumentasi dalam konteks penelitian ini berisi tentang dokumentasi pembuatan topeng pada tahun sebelumnya agar peserta didik mampu membuat topeng secara rapih, orisinal dan kreatif. 2. Kompetensi membuat topeng (hasil belajar) yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah hasil yang dapat dilihat, dirasakan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilannya dengan distimulus pembelajaran berbasis audio visual. Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah kompetensi dasar : ”10.1 Membuat topeng secara kreatif dalam hal teknik dan bahan” yang dikembangkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran menggunakan media video dokumentasi.

(12)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penilaian akhir (raport siswa). Pada penelitian ini menggunakan materi pembuatan topeng dan ditunjang dengan media video dokumentasi kegiatan pembuatan topeng.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Laporan hasil penelitian pada penelitian ini disampaikan dalam lima bab

sebagai berikut: Bab I, terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, definisi operasional, dan

(13)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran.

Pada dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang dianalisis. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video dokumentasi dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik kelas V (lima) dalam pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI. Mencermati hal itu maka peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sukmadinata (2007: 207) bahwa kuasi eksperimen bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau biasa disebut dengan eksperimen semu. Pendekatan kuantitatif yang merupakan suatu strategi yang paling efektif untuk menguji suatu metode pendekatan. Hasil dari kegiatan eksperimen ini tentunya akan terlihat jelas, sehingga variabel-variabel yang diselidiki dapat dimanfaatkan atau malah sebaliknya tidak bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan Desain Kelompok Kontrol Non-Ekivalen atau Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2008: 116). Penelitian ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara acak tetapi secara berpasangan. Adapun paradigma penelitian Nonequivalent Control Group

Design adalah seperti gambar berikut ini.

Kel. Eksperimen Pre1 X1 Post2

(14)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1.

Paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design

Keterangan :

Pre1 = pretest kel eksperimen

Post2 = postest kel eksperimen

Pre 3 = pretest kel kontrol

Post4 = posttest kel kontrol

X1 = kelompok eksperimen yang menggunakan media video

pembelajaran

X2 = kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran biasa

digunakanoleh guru (conventional)

Model desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh media video dokumentasi dibandingkan dengan metode konvensional dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik pada pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI. Sebagai bahan pembanding digunakan kelompok kontrol, sehingga penelitian menggunakan dua kelompok subjek. Eksperimen yang dilakukan peneliti melalui beberapa tahap sebagai berikut.

Tahap pertama; peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Untuk kelas eksperimen peneliti menggunakan kelas VB, sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas V A.

Tahap kedua; peneliti melaksanaan pretest untuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan menggunkan instrumen yang sama pada awal pertemuan.

Tahap ketiga; dalam kelas eksperimen peneliti melaksanaan pembelajaran

membuat topeng dengan menggunakan media video dokumentasi sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional,

masing-masing mendapatkan sebanyak tiga kali pertemuan.

Tahap keempat; peneliti melaksanaan posttest untuk kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dengan menggunakan instrumen yang sama pada akhir pertemuan.

(15)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap kelima; peneliti membandingkan hasil tes antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer yaitu

mengamati penggunaan media video dokumentasi dalam pembelajaran membuat topeng.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Laboratorium Percontohan UPI. Menurut Arikunto (2008:115) “Populasi adalah keseluruhan subjek”, adapun populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas tiga kelas dengan jumlah siswa 90 orang.

2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2008:117) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”, adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel purposive atau sampel bertujuan.

Menurut Sugiyono (2008:124) “Penentuan sampel diambil secara purposive sampling”, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada waktu pembagian kelas, sekolah telah mengacak siswa tiap kelas berdasarkan nilai kelas IV dengan kategori siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah jumlahnya sama tiap kelas. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pertimbangan tertentu oleh guru (Sugiyono, 2008:124).

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

(16)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel berikut:

3 Siswa keterlaksanaan media video pembelajaran dan

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting dalam kegiatan penelitian untuk mengaplikasi data dalam bentuk simpulan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan software SPSS, teknik analisis statistika deskriptif, digunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan data tentang penggunaan media video pembelajaran. Statistika Inferensial, digunakan untuk pengujian data hasil tes. Dalam hal ini digunakan untuk menguji hasil eksperimen tentang pengaruh

(17)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Santoso (2012:209) “Untuk melakukan analisis statistik maka data harus normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas”. Setelah data normal maka dilakukan uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menunjukkan apakah data yang diuji statistik itu membentuk kurva normal. Menurut Santoso (2012:209) ada beberapa cara menguji normalitas, yakni: 1) menggunakan histogram dan stem-left, 2) menggunakan rasio skewness dan kurtosis, dan 3) uji

kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji

kolmogorov-Smirnov karena normalitas data langsung terlihat.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah populasi itu homogen. Hal ini merupakan prasyarat untuk dilakukannya uji hipotesis. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji lavene statistik pada program SPSS.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata. Jika data berdistribusi normal dan dengan kondisi σ tidak diketahui serta asumsi σ1 dan σ2 adalah sama maka statistik yang digunakan dalam

pengujian ini adalah uji t namun jika data berdistribusi tidak normal maka penelitian ini akan menggunakan uji F. Uji perbedaan dua rata rata ini

dilakukan terhadap rata-rata yang dihasilkan.

1) Antara hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen.

2) Antara gain kelompok eksperimen dan gain kelompok kontrol.

(18)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Salah satu sarana yang sangat penting untuk mengumpulkan data daam penelitian adalah instrumen. Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa. Data yang diperoleh dari rencana pelaksanaan pembelajaran berupa skenario dengan menggunakan media video pembelajaran yang dirumuskan oleh peneliti dan guru. Penyusunan instrumen RPP sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses tersebut meliputi:

a. Merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar b. Penentuan topik pembelajaran

c. Penentuan alokasi waktu

d. Penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar e. Penentuan indikator pembelajaran

f. Penentuan kegiatan pembelajaran g. Penentuan penilaian

h. Penentuan sumber, bahan dan alat pembelajaran

2. Instrumen Unjuk Kerja

Selanjutnya dalam kurikulum KTSP dikenal dengan teknik/cara penilaian sebagai berikut: unjuk kerja (performance), penugasan (proyek/pw/ect), hasil kerja (produk/product), tertulis (paper & pen),

portofolio, sikap, penilaian diri (self Assesment). Menurut Retnowati (2005:4) penilaian hasil belajar seni rupa yang tepat adalah dengan

performance assessment. Prestasi yang dicapai adalah prestasi yang

(19)

Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

assessment. Instrumen tes ini digunakan agar dapat mengukur kompetensi

membuat topeng peserta didik.

Unjuk kerja atau performance assessment dengan desain pretest dan posttes. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal. Sedangkan posttest atau tes akhir diberikan untuk melihat kemajuan dan perbandingan peningkatan kompetensi membuat topeng

peserta didik. Unjuk kerja atau performance assessment dalam penelitian ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI.

3. Pedoman Observasi

(20)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pertama, kondisi pembelajaran Seni Rupa yang selama ini berlangsung

di SD Laboratorium Percontohan UPI berdasarkan angket, bahwa mayoritas

peserta didik menyukai mata pelajaran Seni Rupa karena lebih banyak praktek daripada teori, akan tetapi jika metode pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional sangat berdampak terhadap antusias belajar peserta didik yang masih rendah dan masih memandang bahwa mata pelajaran Seni Rupa sebagai mata pelajaran yang tidak mudah dipelajari. Peserta didik lebih senang jika guru di dalam pembelajaran menggunakan media video.

Kedua, pada kelas eksperimen yang menerapkan media video

dokumentasi terjadi peningkatan kompetensi membuat topeng peserta didik yang sangat signifikan. Hal ini didasari atas perkembangan nilai pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) dalam pembelajaran Seni Rupa dan hasil uji hipotesis yang dilakukan peneliti. Maka peneliti berkesimpulan bahwa media video dokumentasi mampu meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik dalam pembelajaran Seni Rupa kelas V di SD Laboratorium Percontohan UPI.

Ketiga, terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensi membuat

topeng peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan media video dokumentasi dengan peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional, dimana hasil akhir kompetensi membuat topeng untuk kelas eksperimen lebih tinggi dari hasil akhir kompetensi membuat topeng pada kelas kontrol.

Bertolak dari penjabaran di atas, maka peneliti berkesimpulan bahwa media video dokumentasi mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kompetensi membuat topeng peserta didik, dibandingkan dengan

(21)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pembelajaran Seni Rupa di kelas V di SD Laboratorium Percontohan UPI.

B. Saran

Pertama, bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan bagi disiplin ilmu Pendidikan Seni Rupa khususnya dalam pengembangan media video dokumentasi dan hasil

penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengembangkan media video dokumentasi Seni Rupa di kelas.

Kedua, bagi pihak sekolah, media video dokumentasi untuk membantu

dalam memudahkan kompetensi membuat topeng pada mata pelajaran Seni Rupa SD dapat dipergunakan sebagai suatu alternatif penggunaan media video dokumentasi bagi guru diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan kreatifitas mereka dalam menyusun dan merancang media video dokumentasi.

Ketiga, bagi penelitian lebih lanjut, penelitian ini dapat dijadikan

(22)

M. Agus Syah Putra, 2013

PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Pengaruh Media Video Dokumentasi untuk Meningkatkan Kompetensi Membuat Topeng dalam Pembelajaran Seni Rupa” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Mei 2015

Yang membuat pernyataan,

(23)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas qudrah iradah-Nya telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan yang mulia Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan umatnya sampai akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Akan tetapi jika terdapat kekurangan dan kesalahan, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi sumbangan yang berarti bagi

kemajuan dunia pendidikan.

Akhirnya, atas segala bantuan dan bimbingan serta dorongan dari bapak Bandi Sobandi, M.Pd., ibu Dewi M. Syabani, S.Pd, M.Ds., dan teman-teman berikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan amal baik bapak, ibu dan teman-teman diterima Allah SWT. Amin. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semuanya.

Bandung, Mei 2015

(24)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbila’lamin kepada Pemilik semesta alam, kesuksesan penulisan skripsi ini tidak pernah lepas dari tuntunan-Mu. Keberhasilan penulisan

skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaaan yang tulus serta ikhlas kepada yang terhormat :

1. Ibu Hj. Devi Mulyani dan Ayah H. A. Salikin Aziz S.Ag tercinta, engkau telah memberikan kelembutan dan ketegaran kepadaku dan kasihmu tak akan pernah hilang seiring berjalannya waktu, dan atas didikanmu dan dukungan moril dan materil selama ini.

2. Bandi Sobandi, M.Pd. selaku pembimbing I pada penulisan skripsi ini, yang telah memberikan arahan, dorongan, perhatian, serta kebijaksanaan yang luar biasa dalam memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Dewi M. Syabani, S.Pd, M.Ds. selaku pembimbing II pada penulisan skripsi ini, terima kasih atas bimbingan, kesabaran, dan ketelatenan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Mina Aeny, S.Pd. selaku guru Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI, terima kasih atas do’a dan dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. Zakaria S. Soeteja, S.Pd., M.Sn. selaku dosen pembimbing akademik, terima kasih atas bimbingan, kesabaran, dan ketelatenan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Departemen Pendidikan Seni Rupa.

6. Para dosen di lingkungan Departemen Pendidikan Seni Rupa, yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan perhatian kepada penulis selama mengikuti perkuliahan ini.

(25)

iv

8. Kepada keluarga angkat di Bandung, Babeh Robai, Ibu Samiah, Kakak Marjo, dan Kakak Imam, terima kasih atas do’a dan dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan perkuliahan dan skripsi selama ini.

9. Seluruh teman-teman angkatan 2008 Departemen Pendidikan Seni Rupa,

terima kasih atas do’a, dukungan, serta kenangannya.

10.Semoga Allah SWT, membalas dan memberikan limpahan serta Rahmat-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan maaf tidak dapat disebutkan satu persatu. Amin.

Bandung, Mei 2015

(26)

v

C. Pembelajaran dengan Menggunakan Media Video ... 16

1. Media Pembelajaran ... 16

2. Video Sebagai Media Pembelajaran ... 19

D. Penggunaan Media Video Pada Mata Pelajaran Seni Rupa ... 36

E. Desain Pembelajaran dengan Menggunakan Media Video pada Mata Pelajaran Seni Rupa ... 37

F. Asumsi dan Hipotesis ... 40

G. Penelitian yang Relevan ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

1. Populasi Penelitian ... 44

2. Sampel Penelitian ... 44

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 44

1. Teknik Pengumpulan Data ... 44

2. Teknik Pengolahan Data ... 45

D. Instrumen Penelitian ... 46

1. Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 47

(27)

vi

3. Pedoman Observasi ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

1. Deskripsi Pembelajaran Seni Rupa Peserta Didik Kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI Sebelum Menggunakan Media Video Dokumentasi ... 49

2. Proses Pembelajaran Kompetensi Membuat Topeng ... 51

3. Peningkatan Kompetensi Membuat Topeng pada Kelas Eksperimen yang Menerapkan Media Video Dokumentasi 54

4. Perbedaan Kompetensi Membuat Topeng Peserta Didik yang Menerapkan Media Video dengan Peserta didik yang Menerapkan Pembelajaran Konvensional ... 55

5. Uji Normalitas Data ... 58

6. Uji Hipotesis ... 58

B. Pengujian Hipotesis Kompetensi Membuat Topeng Peserta aDidik Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol ... 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

1. Pembelajaran Seni Rupa Peserta didik Kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI Sebelum Menggunakan Media Video ... 62

2. Peningkatan Kompetensi Membuat Topeng pada Kelas Eksperimen yang Menerapkan Media Video ... 63

3. Perbedaan Kompetensi Membuat Topeng Peserta Didik yang Menerapkan Media Video dengan Peserta didik yang Menerapkan Pembelajaran Konvensional ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(28)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Kaitan Hakikat Materi dan Kegiatan Penyajian ... 34 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 45

4.1 Pendapat Peserta didik SD Laboratorium Percontohan UPI tentang adaaadMata Pelajaran Seni Rupa ... 50

4.2 Pretest dan Posttest Kompetensi Membuat Topeng Kelas

adaaadEksperimen yang Menerapkan Media Video Dokumentasi ... 55

4.3 Kompetensi Membuat Topeng Peserta Didik Gain Kelas Kontrol – adaaadGain Kelas Eksperimen ... 56 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data ... 58 4.5 Uji Normalitas Data Kompetensi Membuat Topeng Peserta Didik adaaadKelas Eksperimen ... 59 4.6 Hasil Paired-Samples T-Test Kompetensi Membuat Topeng csasas Peserta Didik Kelas Eksperimen ... 59 4.7 Uji Normalitas Data Kompetensi Membuat Topeng Peserta csasas Didik ... 60 4.8 Hasil Independent-Samples T-Test Kompetensi Membuat Topeng csasas Peserta Didik ... 61

(29)

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan

2.1 Kegiatan Pembelajaran ... 11

2.2 Hubungan Antar Komponen dalam Pembelajaran

... 12

2.3 Tipe-tipe Pembelajaran ... 14

(30)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Rata-Rata Pretes dan Postes Kompetensi Membuat Topeng

aaaaaaaa Peserta Didik Kelas Eksperimen yang Menerapkan Media

(31)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Tabel 2.1      Kaitan Hakikat Materi dan Kegiatan Penyajian

Referensi

Dokumen terkait

Proses pemeriksaan sampai pada putusan hakim maupun upaya hukum yang dilakukan oleh penegak hukum terhadap tersangka atau terdakwa harus sesuai dengan

Menurut Pasal 22 ini harus diatur dengan Peraturan Pemerintah supaya tidak merugikan kepentingan umum dan negara. Terjadinya hak milik atas tanah menurut hukum adat lazimnya

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM MEMBERDAYAKAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI.. KECAMATAN

Jadi, ketika agen pengubah, baik yang berasal dari lembaga pemerintah maupun nonpemerintah telah menyelesaikan kebijakan pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) tersebut,

This research is motivated by the importance of parenting education programs in early childhood Al-Khoiriyah, because there are many parents who do not understand how the

Kandungan minyak atsiri pada Jahe merah memiliki efek antibakteri yang kuat.Mekanisme penghambatan dan perusakan bakteri oleh minyak atsiri baik tunggal maupun kombinasi

Unsur yang Terlibat dalam Program Parenting Education ……….. Proses Pelaksanaan Program

Kontusio dinding abdomen tidak terdapat cedera abdomen , tetapi trauma tumpul pada abdomen dapat terjadi karena kecelakaan motor , jatuh, atau pukulan.. Laserasi , merupakan