• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas pada Pasien Pasca Stroke di Rumah Sakit "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas pada Pasien Pasca Stroke di Rumah Sakit "X" Bandung."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah Sakit ‘X’ Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasional. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah konsep diri dan derajat depresivitas. Subjek dari penelitian ini adalah pasien pasca stroke rawat jalan di Rumah Sakit ‘X’ Bandung, yang berusia antara 40 – 65 tahun, menderita completed stroke, berada pada tahap pemulihan stadium III dan IV, dan pendidikan minimal SMU. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui konsep diri dari sampel menggunakan modifikasi kuesioner konsep diri dari Fitts (1971) dan untuk mengetahui derajat depresivitas dari sampel digunakan kuesioner derajat depresivitas dari Beck (1967).

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan uji korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 10.00, diperoleh koefisien korelasi (rs) sebesar –0,511 dengan tingkat kekeliruan α = 0,05. Berdasarkan kriteria Guilford maka hubungan antara kedua variabel tersebut tergolong moderat. Hal ini berarti pada kelompok tersebut terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung, sehingga dapat pula dikatakan semakin positif konsep diri maka semakin rendah derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah Sakit ‘X’ Bandung, demikian sebaliknya semakin negatif konsep diri maka semakin berat derajat depresivitas pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………. i

Lembar Persembahan……….. ii

Abstrak...……….iii

Kata Pengantar………iv

Daftar Isi………...viii

Daftar Bagan……….….xii

Daftar Tabel………..xiii

Daftar Lampiran………xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..1

1.2 Identifikasi Masalah……….8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….8

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis……….………..………9

1.4.2 Kegunaan Praktis……….9

1.5 Kerangka Pikir………10

1.6 Hipotesis...………..19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(3)

Universitas Kristen Maranatha

ix

2.1.1 Pengertian Konsep Diri……….20

2.1.2 Konsep Diri dan Tingkah Laku……… 22

2.1.3 Dimensi-dimensi Konsep Diri………...24

2.1.4 Aspek-Aspek Konsep Diri……….29

2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri……..31

2.1.6 Perkembangan konsep Diri………32

2.2. Depresi 2.2.1. Pengertian Depresi……….33

2.2.2. Klasifikasi Depresi……….36

2.2.3. Teori Depresi Aaron T. Beck……….39

2.2.4. Model Kognitif Depresi……….42

2.2.5. Perkembangan Depresi 2.2.5.1 Kecenderungan Depresi………...49

2.2.5.2 Faktor Pencetus Depresi………..51

2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Depresi…………..52

2.2.7 Depresi Pada Pasien Pasca stroke………..53

2.3 Stroke 2.3.1 Definisi dan Pengertian Stroke………..55

2.3.2 Klasifikasi Stroke………...56

2.3.3 Faktor Resiko……….59

2.3.4 Akibat Stroke……….60

(4)

Universitas Kristen Maranatha

x

2.4 Dewasa Madya………...64

2.4.1. Karakteristik Dewasa Madya……….65

2.4.2. Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Madya………….68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian………69

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………...………….69

3.2.1 Variabel Penelitian………69

3.2.2 Definisi Konseptual dan Operasional Konsep Diri…...70

3.2.3 Definisi Konseptual dan Operasional Derajat Depresivitas………...74

3.3 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling……….75

3.3.1 Populasi Sasaran………75

3.3.2 Teknik Sampling………75

3.3.3 Karakteristik Populasi………75

3.4 Alat Ukur………76

3.4.1 Alat Ukur Konsep Diri………...77

3.4.2 Alat Ukur Derajat Depresivitas……….78

3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang………..80

3.4.4 Uji Validitas………...80

3.4.5 Uji Reliabilitas………...81

3.5 Teknik Analisis ………..81

(5)

Universitas Kristen Maranatha

xi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subjek………...85

4.2 Pengujian Hipotesis………....86

4.3 Hasil Penelitian………...88

4.3.1 Data Konsep Diri………...88

4.3.2 Data Derajat Depresivitas………..88

4.3.3 Data Konsep Diri dan Derajat Depresivitas…………..89

4.3.4 Uji Korelasi Dimensi Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas………...89

4.3.5 Data Dimensi Konsep Diri dangan Derajat Depresivitas………...89

4.4 Pembahasan………90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….97

5.2 Saran 5.2.1 Saran Praktis………..98

(6)

Universitas Kristen Maranatha

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Bagan Kerangka Pikir……….18

(7)

Universitas Kristen Maranatha

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.4.1 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur Konsep Diri………..78

Tabel 3.4.2.1 Tabel Batas-batas Derajat Depresivitas……….79

Tabel 3.4.2.2 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur Derajat Depresivitas……….79

Tabel 4.1.a Tabel Perbandingan Jenis Kelamin………85

Tabel 4.1.b Tabel Distribusi Frekuensi Pendidikan Subjek………..85

Tabel 4.1.c Tabel Distribusi Frekuensi Status Perkawinan Subjek…………..86

Tabel 4.1.d Tabel Distribusi Frekuensi Gangguan Sisi Tubuh Subjek……….86

Tabel 4.3.1 Tabel Distribusi Frekuensi Konsep Diri………88

Tabel 4.3.2 Tabel Distribusi Frekuensi Derajat Depresivitas..………88

Tabel 4.3.3 Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri – Derajat Depresivitas……...89

Tabel 4.3.4 Tabel Uji Korelasi Dimensi Konsep Diri – Derajat Depresivitas..89

Tabel 4.3.5.a Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Fisik – Derajat Depresivitas..89

Tabel 4.3.5.b Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Personal – Derajat Depresivitas………89

Tabel 4.3.5.c Tabel Tabulasi Silang Konsep Moral etik - Derajat Depresivitas………90

Tabel 4.3.5.d Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga - Derajat Depresivitas………90

(8)

Universitas Kristen Maranatha

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Konsep Diri dan Derajat Depresivitas

Lampiran 2 Validitas Alat Ukur

Lampiran 3 Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 4 Alat Ukur

Lampiran 5 Data Skor Konsep Diri dan Derajat Depresivitas

Lampiran 6 Data Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Data Penunjang

Lampiran 7 Distribusi Frekuensi data penunjang

Lampiaran 8 Uji Korelasi

Lampiran 9 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Data

Penunjang

Lampiran 10 Tabulasi Silang Dimensi Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan

(9)

Lampiran 1

Kuesioner Konsep Diri

Petunjuk Pengisian

Pernyataan-pernyataan berikut ini adalah untuk membantu Saudara

menggambarkan diri Saudara sendiri. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut

seakan-akan Saudara sedang menggambarkan diri sendiri sebagaimana adanya

saat ini. Jawablah dengan respon pertama Saudara. Jangan melewati 1 nomorpun.

Bacalah baik-baik setiap pernyataan lalu pilihlah salah satu dari 4 jawaban yang

tersedia dengan menuliskan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Arti dari 4

pilihan jawaban:

ƒ Jawaban S : Setuju

ƒ Jawaban CS : Cenderung setuju ƒ Jawaban CTS : Cenderung tidak setuju ƒ Jawaban TS : Tidak setuju

(10)

No. Pernyataan S CS CTS TS 1 Saya memiliki tubuh yang sehat

2 Saya senang tampak rapi sepanjang hari

3 Saya seorang yang menarik

4 Saya sakit-sakitan

5 Saya tidak menjaga kebersihan tubuh saya

6 Saya orang yang tidak menarik

7 Saya puas dengan ukuran tubuh saya

8 Saya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek

9 Ada keinginan dalam hati saya untuk mengubah bagian-bagian tertentu dari tubuh saya

10 Saya merasa tidak sesehat yang seharusnya

11 Saya ingin memperbaiki beberapa bagian tubuh saya

12 Saya merasa penampilan fisik saya tidak sebagaimana yang saya harapkan

13 Saya menjaga kesehatan tubuh saya sebaik-baiknya

14 Saya mampu mengerjakan tugas-tugas saya

15 Saya mencoba menjaga penampilan saya sebaik-baiknya

16 Saya malas berolah raga

17 Saya sering merasa canggung

18 Saya tidak peduli akan kerapihan penampilan saya

19 Saya seorang yang dapat memahami orang lain

20 Saya seorang yang percaya pada agama

21 Saya seorang yang jujur

22 Saya seorang yang kurang mampu melaksanakan aturan-aturan agama

23 Saya bukan orang yang baik

24 Saya tidak patuh terhadap aturan-aturan/norma yang berlaku

(11)

No. Pernyataan S CS CTS TS 26 Saya mematuhi ajaran agama seperti yang saya inginkan

27 Saya merasa puas dengan hubungan saya dengan Tuhan

28 Saya berharap lebih dapat dipercaya

29 Saya seharusnya lebih sering beribadah

30 Saya seharusnya tidak sering berbohong

31 Saya taat beragama dalam kehidupan saya sehari-hari

32 Saya hampir melakukan apa yang benar setiap saat

33 Saya mencoba untuk berubah jika menyadari apa yang saya lakukan salah

34 Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak jujur agar dapat maju

35 Saya melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang saya inginkan

36 Saya sulit melakukan hal-hal yang sesuai norma

37 Saya orang yang periang

38 Saya cukup mampu mengendalikan diri

39 Saya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan

40 Saya orang yang pembenci

41 Saya orang yang tidak ada artinya

42 Saya orang yang mudah kehilangan akal

43 Saya merasa puas dengan keadaan diri saya apa adanya

44 Saya seorang yang menyenangkan

45 Saya bangga terhadap kemampuan-kemampuan yang saya miliki

46 Saya bukanlah orang seperti yang sebenarnya saya inginkan

47 Saya mengabaikan diri saya sendiri

48 Saya berharap tidak menyerah semudah sekarang ini

49 Saya mampu mengurus dan mengatasi diri saya sendiri dalam situasi apapun

(12)

No. Pernyataan S CS CTS TS 51 Saya dapat menerima kesalahan saya tanpa merasa sakit hati atau

marah

52 Saya mudah berubah pikiran

53 Saya melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang

54 Saya mencoba lari dari masalah-masalah saya

55 Saya mempunyai keluarga yang membantu saya dalam menghadapi kesulitan apapun

56 Saya seorang yang berarti bagi keluarga saya

57 Saya seorang anggota keluarga yang bahagia

58 Saya tidak dipercaya oleh teman-teman saya

59 Saya tidak dicintai oleh keluarga saya

60 Saya merasa bahwa keluarga saya tidak mempercayai saya dalam bidang tertentu

61 Saya puas terhadap hubungan saya dengan keluarga

62 Saya memperlakukan keluarga sebagaimana mestinya

63 Saya dapat memahami keluarga sebagai mana mestinya

64 Saya terlalu peka terhadap hal-hal yang dikatakan keluarga

65 Saya seharusnya lebih percaya lagi terhadap keluarga saya

66 Saya seharusnya lebih mencintai keluarga saya

67 Saya berusaha untuk jujur kepada keluarga saya

68 Saya membantu mengerjakan tugas rumah

69 Saya betul-betul memperhatikan keluarga saya

70 Saya sering bertengkar dengan keluarga saya

71 Saya bersikap tidak mau kalah bila sedang berhadapan dengan keluarga saya

72 Saya tidak berbuat seperti yang dikehendaki keluarga

73 Saya orang yang suka berteman

74 Saya termasuk popular dikalangan teman-teman wanita

75 Saya termasuk popular dikalangan teman-teman pria

(13)

No. Pernyataan S CS CTS TS 77 Saya tidak peduli pada hal-hal yang dilakukan orang lain di

sekitar saya

78 Saya sukar berteman

79 Saya seramah yang saya inginkan

80 Saya merasa puas dengan cara saya memperlakukan orang lain dalam kehidupan sehari-hari

81 Saya berusaha menyenangkan orang lain tetapi tidak berlebihan

82 Seharusnya saya dapat lebih sopan terhadap orang lain

83 Saya bukan anggota masyarakat yang baik

84 Saya seharusnya bergaul dengan lebih baik dengan orang lain

85 Saya mencoba memahami pandangan dan pendapat orang lain

86 Saya mencoba melihat sisi baik dalam diri semua orang yang saya jumpai

87 Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang lain

88 Saya sulit bercakap-cakap dengan orang lain

89 Saya tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain

90 Saya sulit untuk bersikap ramah terhadap orang lain

(14)

Kuesioner Derajat Depresivitas

Petunjuk Pengisian

Berikut terdapat beberapa kelompok pernyataan, mulai dari nomor 1

sampai dengan 21. Setiap nomor terdiri dari 4 pernyataan. Saudara diminta untuk

membacanya dengan seksama setiap pertanyaan pada tiap-tiap kelompok tersebut.

Setelah itu pilihlah salah satu pernyataan dari 4 pernyataan tersebut yang

paling menggambarkan keadaan saudara pada saat ini, setelah saudara

terserang stroke. Caranya adalah dengan melingkari abjad yang ada di depan

pernyataan yang saudara pilih. Apabila lebih dari 1 jawaban yang cocok untuk

saudara, maka tetaplah lingkari salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan

kondisi saudara pada saat ini. Apabila tidak ada jawaban yang sesuai dengan diri

saudara, pilihlah jawaban yang ketidaksesuaiannya lebih sedikit. Pastikan bahwa

saudara benar-benar telah membaca setiap pernyataan sebelum saudara

menjatuhkan pilihan. Jika saudara telah selesai mengerjakan angket ini, saudara

diharapkan untuk memeriksa kembali supaya jangan sampai ada nomor yang

terlewat.

SELAMAT BEKERJA

1. a. Saya tidak merasa sedih.

b. Saya kadang-kadang merasa sedih.

c. Sepanjang waktu saya sedih dan tidak bisa menghilangkan perasaan itu.

d. Saya sangat sedih / tidak bahagia sehingga saya tidak tahan lagi rasanya.

2. a. Saya tidak terlalu berkecil hati mengenai masa depan.

b. Saya merasa kecil hati dengan masa depan.

c. Saya merasa bahwa saya tidak memiliki sesuatu yang bisa memberikan

harapan.

d. Saya merasa bahwa masa depan saya tanpa harapan dan bahwa semuanya

(15)

3. a. Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang gagal.

b. Saya merasa bahwa kegagalan saya lebih banyak daripada orang lain.

c. Jika saya mengingat masa lalu, maka yang terlihat oleh saya hanyalah

kegagalan.

d. Saya merasa bahwa saya adalah orang yang gagal total.

4. a. Saya tetap memperoleh kepuasan dari hal-hal yang biasa saya

lakukan.

b. Saya tidak bisa lagi menikmati berbagai hal yang pernah saya rasakan

dulu.

c. Saya tidak lagi memperoleh kepuasan sejati dalam beberapa hal.

d. Saya tidak puas / merasa bosan dengan semua yang saya hadapi.

5. a. Saya tidak terlalu merasa bersalah.

b. Saya kadang-kadang merasa bersalah.

c. Saya agak merasa bersalah di sebagian besar waktu saya.

d. Saya merasa bersalah sepanjang waktu.

6. a. Saya tidak merasa seolah saya sedang dihukum.

b. Saya merasa mungkin saya sedang dihukum.

c. Saya berfikir saya akan dihukum.

d. Saya merasa bahwa memang saya sedang dihukum.

7. a. Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri.

b. Saya agak kecewa dengan diri saya sendiri.

c. Saya muak terhadap diri saya sendiri.

(16)

8. a. Saya tidak merasa lebih buruk dari orang lain.

b. Saya mengecam diri saya sendiri karena kelemahan / kesalahan saya.

c. Saya menyalahkan diri saya sepanjang waktu karena kesalahan -

kesalahan saya.

d. Saya menyalahkan diri saya untuk semua hal-hal buruk yang terjadi.

9. a. Saya tidak punya pikiran sedikitpun untuk bunuh diri.

b. Saya kadang-kadang mempunyai pikiran untuk bunuh diri.

c. Saya ingin bunuh diri.

d. Saya akan bunuh diri jika ada kesempatan.

10. a. Saya tidak lebih banyak menangis dibandingkan dengan

biasanya.

b. Saya sekarang lebih banyak menangis daripada biasanya.

c. Saya selalu menagis sekarang ini karena saya tidak bisa menahannya.

d Saya biasanya suka menangis tapi sekarang ini saya sama sekali tidak bisa

menangis walaupun ingin.

11. a. Saya tidak bisa merasa tersinggung dibandingkan biasanya.

b. Saya menjadi lebih mudah kesal dan tersinggung dibandingkan biasanya.

c. Saya merasa kesal dan gampang marah sepanjang waktu.

d. Saya sama sekali tidak tersinggung terhadap hal-hal yang biasanya

menyinggung saya.

12. a. Saya tidak kehilangan minat terhadap orang lain.

b. Saya sekarang kurang berminat terhadap orang lain dibandingkan

biasanya.

c. Saya banyak kehilangan minat terhadap orang lain dan hanya sedikit saja

memperhatikan mereka.

d. Saya kehilangan seluruh minat saya terhadap orang lain dan tidak peduli

(17)

13. a. Saya membuat keputusan sebaik biasanya.

b. Saya mencoba menunda-nunda keputusan saya.

c. Saya merasa sangat susah membuat keputusan.

d. Saya sama sekali tidak bisa lagi membuat keputusan.

14. a. Saya tidak kelihatan lebih buruk dibandingkan biasanya.

b. Saya merasa khwatir bahwa saya kelihatan lebih tua atau tidak menarik

lagi.

c. Saya merasa ada perubahan-perubahan yang menetap pada penampilan

saya.

d. Saya merasa bahwa nampak sangat jelek.

15. a. Saya bisa bekerja sebagaimana biasanya.

b. Saya memerlukan usaha tambahan untuk memulai suatu pekerjaan.

c. Saya tidak bekerja sebaik biasanya.

d. Saya sama sekali tidak bisa mengerjakan apa–apa .

16. a. Saya bisa tidur sebagaimana biasanya.

b. Saya bangun pagi lebih cepat daripada biasanya.

c. Saya bangun 1-2 jam lebih cepat dibandingkan biasanya dan susah untuk

bisa tidur kembali.

d. Setiap pagi saya terbangun dini hari dan tidak bisa tidur lebih dari 5 jam.

17. a. Saya tidak merasa letih dibandingkan biasanya.

b. Saya lebih mudah capai dibandingkan biasanya.

c. Saya merasa lelah setelah melakukan apapun.

(18)

18. a. Nafsu makan saya tidak lebih buruk dibandingkan biasanya.

b. Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya.

c. Nafsu makan saya jauh lebih buruk saat ini.

d. Saya sama sekali tidak lagi mempunyai nafsu makan.

19. a. Belakangan ini kalaupun berat badan saya menurun, itu tidak

banyak.

b. Saya telah kehilangan berat badan lebih dari 2 kg.

c. Saya telah kehilangan berat badan lebih dari 4, 5 kg.

d. Saya telah kehilangan berat badan lebih dari 6,5 kg.

20. a. Saya tidak lagi terlalu memikirkan kesehatan saya dibandingkan

biasanya.

b. Saya memikirkan perasaan-perasaan sakit dan nyeri atau gangguan pada

perut atau buang air besar.

c. Saya sangat memikirkan keadaan saya dan apa yang saya rasakan,

sehingga sangat sulit untuk memikirkan hal yang lain.

d. Saya betul-betul terbawa oleh apa yang saya rasakan.

21. a. Saya tidak melihat adanya perubahan terhadap minat saya

terhadap seks.

b. Saya kurang berminat terhadap seks dibandingkan biasanya.

c. Saya cukup banyak kehilangan minat terhadap seks saat ini.

d. Saya betul-betul kehilangan minat terhadap seks.

(19)

Lampiran 2

Validitas Alat Ukur Konsep Diri

No.

20 0,574 Tidak dipakai

21 0,747 Dipakai

58 0,468 Tidak dipakai

(20)

No.

Validitas Alat Ukur Derajat Depresivitas

No. Item

Nilai Korelasi

Kesimpulan

(21)

Lampiran 3

Reliabilitas Alat Ukur Konsep diri

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (SPLIT)

Reliability Coefficients

N of Cases = 13,0 N of Items = 90

Correlation between forms = ,6057 Equal-length Spearman-Brown = ,7545

Guttman Split-half = ,7450 Unequal-length Spearman-Brown = ,7545

45 Items in part 1 45 Items in part 2

Alpha for part 1 = ,8659 Alpha for part 2 = ,8049

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)

Reliability Coefficients

N of Cases = 13.0 N of Items = 43

Correlation between forms = .5752 Equal-length Spearman-Brown = .7303

Guttman Split-half = .6938 Unequal-length Spearman-Brown = .7304

22 Items in part 1 21 Items in part 2

Alpha for part 1 = .8361 Alpha for part 2 = .6698

Reliabilitas Alat Ukur Derajat Depresivitas

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)

Reliability Coefficients

N of Cases = 13,0 N of Items = 21

Correlation between forms = ,7753 Equal-length Spearman-Brown = ,8734

Guttman Split-half = ,8666 Unequal-length Spearman-Brown = ,8737

11 Items in part 1 10 Items in part 2

(22)

Lampiran 4

KATA PENGANTAR

Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Maranatha yang saat ini sedang melakukan penelitian guna melengkapi

penyusunan skripsi, yang harus dipenuhi sebagai syarat untuk menempuh ujian

sarjana psikologi. Sehubungan dengan hal itu, saya meminta kesediaan saudara

untuk meluangkan waktu mengisi angket yang telah saya siapkan.

Agar tercapainya tujuan pelitian ini maka hendaklah saudara mengisi angket

ini dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan keadaan saudara saai ini.

Pendapat dan identitas saudara hanya digunakan untuk penilitian ini saja dan akan

terjaga kerahasiaannya. Atas kesediaan dan bantuan saudara dalam penelitian ini,

saya ucapkan terimakasih, apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada

pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini saya mohon maaf.

Hormat saya,

(23)

DATA PRIBADI

1. Nama (Inisial) : ………..

2. Usia : ………..

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. perempuan

4. Status Perkawinan : a. belum menikah b. menikah c. duda / janda

5. Pendidikan terakhir: ………

6. Pekerjaan : ……….

7. Penghasilan rata-rata / bulan :

a. Kurang dari Rp 1.000.000,-

b. Rp. 1.000.000,- s/d Rp 2.500.000,-

c. Lebih dari Rp. 2.500.000,-

Apabila saudara telah menikah, isilah pertanyaan menyangkut istri / suami

saudara dibawah ini:

8. Usia suami / istri : ………..

9. Pendidikan terakhir : ………..

10.Pekerjaan : ………..

11.Jika Saudara mempunyai anak, isilah tabel ini.

No Usia Anak Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan

(24)

DATA PENUNJANG

1. Sejak tahun berapa saudara menderita stroke? ………

2. Sudah berapa kali saudara mengalami serangan stroke? ………..

3. Apa yang menyebabkan saudara terserang stroke? ………..

………...

4. Pada sisi tubuh bagian mana stroke menyerang diri saudara?

………..

5. Apa dampak stroke bagi fisik saudara?……….

………..

6. Apa dampak stroke bagi psikis saudara? ……….

………..

7. Apakah saudara menderita penyakit lain selain stroke? Bila ada, sebutkan …

………...

8. Bagaimana reaksi keluarga saudara pada saat mengetahui saudara terserang

stroke? ………

………

9. Bagaimana perasaan saudara terhadap reaksi keluarga saudara tersebut?…….

………

10.Reaksi / sikap seperti apa yang saudara harapkan dari keluarga saudara?…….

………

11.Apakah keluarga saudara ada yang pernah mengalami depresi ? (baik sebelum

atau sesudah saudara terkena stroke)………… Bila ada, Sebutkan………

……….

12.Situasi manakah yang ada dibawah ini yang menjadi masalah utama bagi

saudara setelah saudara terserang stroke?

a. aktifitas sehari-hari

b. relasi dengan keluarga

c. relasi dengan masyarakat

d. pekerjaan

(25)

13.Apa dampaknya ( dari pertanyaan no.11) pada diri saudara?………..

………..

14.(Hanya diisi jika masih bekerja)

- Apakah pekerjaan saudara saat ini sama dengan pekerjaan saudara

sebelum saudara terserang stroke?……….

- Apa dampaknya pada diri saudara?………

………

(Hanya diisi jika sudah tidak bekerja)

- Siapakah yang membiayai hidup saudara?………

15.Apakah saudara mempunyai asuransi kesehatan?………

16.Apakah saudara mengikuti aktivitas sosial yang berkaitan dengan stroke?…….

Bila ada, sebutkan!………...

17.Apakah saudara menyukai aktivitas tersebut?………..

Jelaskan alasannya?……….…

18.Apakah saudara merasakan manfaat dari aktivitas tersebut? Jelaskan…………

……….

19.Apakah saudara terbiasa membicarakan masalah-masalah saudara pada orang

lain?………Jika ya, pada siapa?………

20.Apakah akhir-akhir ini saudara mengalami stress?……….. Jika ya, apa alasan

nya?………..

21.Apa dampaknya pada diri saudara?……….

……….

22.Bagaimana saudara mengatasinya?……….

23.Apakah saudara merasakan peran agama bagi kesembuhan diri saudara?……..

(26)

Kuesioner I

Petunjuk Pengisian

Pernyataan-pernyataan berikut ini adalah untuk membantu Saudara

menggambarkan diri Saudara sendiri. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut

seakan-akan Saudara sedang menggambarkan diri sendiri sebagaimana adanya

setelah Saudara terkena serangan stroke. Jawablah dengan respon pertama

Saudara. Jangan melewati 1 nomorpun. Bacalah baik-baik setiap pernyataan lalu

pilihlah salah satu dari 4 jawaban yang tersedia dengan menuliskan tanda silang

(X) pada kolom yang tersedia. Arti dari 4 pilihan jawaban:

ƒ Jawaban S : Setuju

ƒ Jawaban CS : Cenderung setuju ƒ Jawaban CTS : Cenderung tidak setuju ƒ Jawaban TS : Tidak setuju

SELAMAT BEKERJA

No. Pernyataan S CS CTS TS

1. Saya memiliki tubuh yang sehat

2. Saya sakit-sakitan

3. Saya tidak menjaga kebersihan tubuh saya

4. Saya puas dengan ukuran tubuh saya

5. Saya ingin memperbaiki beberapa bagian tubuh saya

6. Saya merasa penampilan fisik saya tidak sebagaimana

yang saya harapkan

7. Saya menjaga kesehatan tubuh saya sebaik-baiknya

(27)

No. Pernyataan S CS CTS TS

9. Saya tidak peduli akan kerapihan penampilan saya

10. Saya seorang yang jujur

11. Saya seorang yang kurang mampu melaksanakan

aturan-aturan agama

12. Saya bukan orang yang baik

13. Saya puas dengan tingkah laku saya

14. Saya berharap lebih dapat dipercaya

15. Saya taat beragama dalam kehidupan saya sehari-hari

16. Saya mencoba untuk berubah jika menyadari apa yang

saya lakukan salah

17. Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak jujur

agar dapat maju

18. Saya cukup mampu mengendalikan diri

19. Saya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan

20. Saya orang yang mudah kehilangan akal

21. Saya bukanlah orang seperti yang sebenarnya saya

inginkan

22. Saya mengabaikan diri saya sendiri

23. Saya berharap tidak menyerah semudah seperti sekarang

ini

24. Saya memecahkan masalah dengan cukup mudah

25. Saya dapat menerima kesalahan saya tanpa merasa sakit

hati atau marah

26. Saya mencoba lari dari masalah-masalah saya

27. Saya seorang yang berarti bagi keluarga saya

(28)

No. Pernyataan S CS CTS TS

29. Saya merasa bahwa keluarga saya tidak mempercayai

saya dalam bidang tertentu

30. Saya puas terhadap hubungan saya dengan keluarga

31. Saya memperlakukan keluarga sebagaimana mestinya

32. Saya seharusnya lebih percaya lagi terhadap keluarga

saya

33. Saya berusaha untuk jujur kepada keluarga saya

34. Saya membantu mengerjakan tugas rumah

35. Saya betul-betul memperhatikan keluarga saya

36. Saya orang yang suka berteman

37. Saya termasuk popular dikalangan teman-teman wanita

38. Saya sukar berteman

39. Seharusnya saya dapat lebih sopan lagi terhadap orang

lain

40. Saya seharusnya bergaul dengan lebih baik lagi dengan

orang lain

41. Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang lain

42. Saya tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain

43. Saya sulit untuk bersikap ramah terhadap orang lain

(29)

Lampiran 5

Subjek Skor

Konsep Diri Konsep Diri

Skor Derajat Depresivitas

Ketetangan :

• Skor Konsep Diri 43 – 107,5 = Negatif

107,6 – 172 = Positif

• Skor Derajat Depresivitas 0,00 – 15,75 = Ringan

15,76 – 31,50 = Sedang

31,51 - 47,25 = Cukup berat

(30)

JK

16 64.0 64.0 64.0

9 36.0 36.0 100.0

25 100.0 100.0

laki-laki perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

STATUS

21 84.0 84.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

menikah duda/janda Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

25 100.0 100.0

sma

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

GGGSISI

16 64.0 64.0 64.0

9 36.0 36.0 100.0

25 100.0 100.0

kiri kanan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Lampiran 7

7.1 Distribusi Frekwensi

Jenis Kelamin

7.2 Status Perkawinan

7.3 Pendidikan

(31)

PEKERJAA

25 100.0 100.0

Tetap aktif Cuti Berganti Pensiunan Ibu Rmh Tgg Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

PHASILAN

21 84.0 84.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

1-2,5 juta >2,5 juta Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

25 100.0 100.0

< 1 thn

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

25 100.0 100.0

1X 2X 3X Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.5 Pekerjaan

7.6 Penghasilan

7.7 Lamanya Stroke

(32)

DRJTSTRK

7 28.0 28.0 28.0

12 48.0 48.0 76.0

6 24.0 24.0 100.0

25 100.0 100.0

ringan sedang berat Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

25 100.0 100.0

aktv. sehari-hari relasi dgn kel relasi dgn masy. pekerjaan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

KEC.KPRI

14 56.0 56.0 56.0

11 44.0 44.0 100.0

25 100.0 100.0

introvert ekstrovert Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.9 Derajat Stroke

7.10 Adanya Penyakit Lain

7.11 Masalah Utama

7.12 Kecenderungan Kepribadian

PYK.LAIN

6 24.0 24.0 24.0

19 76.0 76.0 100.0

25 100.0 100.0

tdk ada ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(33)

DUKUNGAN

2 8.0 8.0 8.0

19 76.0 76.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

rendah sedang tinggi Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.13 Dukungan Keluarga

7.14 Askes

ASKES

8 32.0 32.0 32.0

17 68.0 68.0 100.0

25 100.0 100.0

tdk ada ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.15 Klab stroke

CLUB

21 84.0 84.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

tdk ada ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(34)

Lampiran 8

8.1 Korelasi Variabel Konsep Diri dengan Variabel Derajat Derpesivitas

Correlations

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.

8.2 Korelasi Variabel Derajat Depresivitas dengan Dimensi Konsep Diri

Correlations

1.000 .217 .207 .236 .178 -.469** . .148 .160 .128 .197 .009

25 25 25 25 25 25

.217 1.000 .307 .467** .511** -.390*

.148 . .067 .009 .005 .027

25 25 25 25 25 25

.207 .307 1.000 .626** .367* -.491**

.160 .067 . .000 .036 .006

25 25 25 25 25 25

.236 .467** .626** 1.000 .745** -.215

.128 .009 .000 . .000 .151

25 25 25 25 25 25

.178 .511** .367* .745** 1.000 -.152

.197 .005 .036 .000 . .234

25 25 25 25 25 25

-.469** -.390* -.491** -.215 -.152 1.000

.009 .027 .006 .151 .234 .

FISIK MORAL PERSONAL KELUARGA SOSIAL TOTALDEP

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.

(35)

8.3 Korelasi Variabel Konsep Diri dengan Aspek Derajat Depresivitas

Correlations

1.000 .712** .649** .517** -.401* . .000 .000 .004 .024

25 25 25 25 25

.712** 1.000 .695** .447* -.322 .000 . .000 .012 .058

25 25 25 25 25

.649** .695** 1.000 .545** -.425* .000 .000 . .002 .017

25 25 25 25 25

.517** .447* .545** 1.000 -.560** .004 .012 .002 . .002

25 25 25 25 25

-.401* -.322 -.425* -.560** 1.000 .024 .058 .017 .002 .

EMOSION KOGNITIF MOTIV FISIKVEG TOTKDI

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.

Correlation is significant at the .05 level (1-tailed). *.

8.4 Korelasi Dimensi Konsep Diri dengan Aspek Derajat Depresivitas Correlations

1.000 .217 .207 .236 .178 -.280 -.372* -.538** -.411* . .148 .160 .128 .197 .088 .034 .003 .021

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.217 1.000 .307 .467** .511** -.309 -.302 -.126 -.497** .148 . .067 .009 .005 .067 .071 .274 .006

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.207 .307 1.000 .626** .367* -.392* -.357* -.343* -.513** .160 .067 . .000 .036 .026 .040 .047 .004

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.236 .467** .626** 1.000 .745** -.190 -.120 -.209 -.242 .128 .009 .000 . .000 .181 .283 .158 .122

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.178 .511** .367* .745** 1.000 -.216 -.057 -.214 -.210 .197 .005 .036 .000 . .150 .393 .152 .156

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.280 -.309 -.392* -.190 -.216 1.000 .712** .649** .517** .088 .067 .026 .181 .150 . .000 .000 .004

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.372* -.302 -.357* -.120 -.057 .712** 1.000 .695** .447* .034 .071 .040 .283 .393 .000 . .000 .012

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.538** -.126 -.343* -.209 -.214 .649** .695** 1.000 .545** .003 .274 .047 .158 .152 .000 .000 . .002

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.411* -.497** -.513** -.242 -.210 .517** .447* .545** 1.000 .021 .006 .004 .122 .156 .004 .012 .002 .

FISIK MORAL PERSONAL KELUARGA SOSIAL EMOSION KOGNITIF MOTIV FISIKVEG

Correlation is significant at the .05 level (1-tailed). *.

(36)

Lampiran 9

9.1 Tabulasi Silang Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas

Case Processing Summary

25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

KSPDIRI * DRJTDEPR

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

KSPDIRI * DRJTDEPR Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 9.1% 100.0% 12.0% 4.0% 8.0% 12.0%

12 10 22

54.5% 45.5% 100.0%

100.0% 90.9% 88.0%

48.0% 40.0% 88.0%

12 11 2 25

48.0% 44.0% 8.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 48.0% 44.0% 8.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif

positif KSPDIRI

Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(37)

9.2 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Dukungan

Keluarga

KSPDIRI * DRJTDEPR * DUKUNGAN Crosstabulation

2 2

33.3% 66.7% 100.0% 16.7% 100.0% 15.8% 5.3% 10.5% 15.8%

11 5 16

68.8% 31.3% 100.0%

100.0% 83.3% 84.2%

57.9% 26.3% 84.2%

11 6 2 19

57.9% 31.6% 10.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 57.9% 31.6% 10.5% 100.0%

1 3 4

25.0% 75.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

25.0% 75.0% 100.0%

1 3 4

25.0% 75.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

25.0% 75.0% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(38)

9.3 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan

Kecenderungan Kepribadian

KSPDIRI * DRJTDEPR * KEC.KPRI Crosstabulation

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 12.5% 100.0% 14.3% 7.1% 7.1% 14.3%

5 7 12

41.7% 58.3% 100.0%

100.0% 87.5% 85.7%

35.7% 50.0% 85.7%

5 8 1 14

35.7% 57.1% 7.1% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 35.7% 57.1% 7.1% 100.0%

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 9.1% 9.1% 9.1%

7 3 10

70.0% 30.0% 100.0%

100.0% 100.0% 90.9%

63.6% 27.3% 90.9%

7 3 1 11

63.6% 27.3% 9.1% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 63.6% 27.3% 9.1% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(39)

9.4 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Sisi Gangguan

KSPDIRI * DRJTDEPR * GGGSISI Crosstabulation

2 2

100.0% 100.0%

100.0% 12.5%

12.5% 12.5%

6 8 14

42.9% 57.1% 100.0%

100.0% 100.0% 87.5%

37.5% 50.0% 87.5%

6 8 2 16

37.5% 50.0% 12.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

37.5% 50.0% 12.5% 100.0%

1 1

100.0% 100.0%

33.3% 11.1%

11.1% 11.1%

6 2 8

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 66.7% 88.9%

66.7% 22.2% 88.9%

6 3 9

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

66.7% 33.3% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat

DRJTDEPR

(40)

9.5 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Derajat Stroke

KSPDIRI * DRJTDEPR * DRJTSTRK Crosstabulation

5 2 7

71.4% 28.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

71.4% 28.6% 100.0%

5 2 7

71.4% 28.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

71.4% 28.6% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 20.0% 100.0% 16.7% 8.3% 8.3% 16.7%

6 4 10

60.0% 40.0% 100.0%

100.0% 80.0% 83.3%

50.0% 33.3% 83.3%

6 5 1 12

50.0% 41.7% 8.3% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 41.7% 8.3% 100.0%

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 16.7% 16.7% 16.7%

1 4 5

20.0% 80.0% 100.0%

100.0% 100.0% 83.3%

16.7% 66.7% 83.3%

1 4 1 6

16.7% 66.7% 16.7% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 16.7% 66.7% 16.7% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(41)

KSPDIRI * DRJTDEPR * LAMANYA Crosstabulation

37.5% 62.5% 100.0%

100.0% 83.3% 88.9%

33.3% 55.6% 88.9%

3 6 9

33.3% 66.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

33.3% 66.7% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2

60.0% 40.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

60.0% 40.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

66.7% 33.3% 100.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

66.7% 33.3% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total

(42)

9.7 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Frekuensi

Stroke

KSPDIRI * DRJTDEPR * FREK Crosstabulation

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

9.1% 100.0% 9.5%

4.8% 4.8% 9.5%

9 10 19

47.4% 52.6% 100.0%

100.0% 90.9% 90.5%

42.9% 47.6% 90.5%

9 11 1 21

42.9% 52.4% 4.8% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

42.9% 52.4% 4.8% 100.0%

3 3

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat

DRJTDEPR

(43)

9.8 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Jenis Kelamin

KSPDIRI * DRJTDEPR * JK Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 16.7% 100.0% 18.8% 6.3% 12.5% 18.8%

8 5 13

61.5% 38.5% 100.0%

100.0% 83.3% 81.3%

50.0% 31.3% 81.3%

8 6 2 16

50.0% 37.5% 12.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 37.5% 12.5% 100.0%

4 5 9

44.4% 55.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

44.4% 55.6% 100.0%

4 5 9

44.4% 55.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

44.4% 55.6% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(44)

KSPDIRI * DRJTDEPR * STATUS Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 11.1% 100.0% 14.3% 4.8% 9.5% 14.3%

10 8 18

55.6% 44.4% 100.0%

100.0% 88.9% 85.7%

47.6% 38.1% 85.7%

10 9 2 21

47.6% 42.9% 9.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.6% 42.9% 9.5% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total

9.9 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Status

(45)

KSPDIRI * DRJTDEPR * PENDDK Crosstabulation

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 94.1%

47.1% 47.1% 94.1%

8 8 1 17

47.1% 47.1% 5.9% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.1% 47.1% 5.9% 100.0%

2 2

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 50.0% 75.0%

50.0% 25.0% 75.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

1 1

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total

(46)

KSPDIRI * DRJTDEPR * PEKERJAA Crosstabulation

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 100.0% 50.0% 25.0% 25.0% 50.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 50.0% 50.0%

25.0% 25.0% 50.0%

1 2 1 4

25.0% 50.0% 25.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 25.0% 50.0% 25.0% 100.0%

1 1

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 10.0% 10.0% 10.0%

7 2 9

77.8% 22.2% 100.0%

100.0% 100.0% 90.0%

70.0% 20.0% 90.0%

7 2 1 10

70.0% 20.0% 10.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 70.0% 20.0% 10.0% 100.0%

3 5 8

37.5% 62.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

37.5% 62.5% 100.0%

3 5 8

37.5% 62.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

37.5% 62.5% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Ibu Rmh Tgg

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total

(47)

9.12 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Penghasilan

KSPDIRI * DRJTDEPR * PHASILAN Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 4.8% 4.8% 4.8%

11 9 20

55.0% 45.0% 100.0%

100.0% 100.0% 95.2%

52.4% 42.9% 95.2%

11 9 1 21

52.4% 42.9% 4.8% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 52.4% 42.9% 4.8% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 100.0% 50.0% 25.0% 25.0% 50.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 50.0% 50.0%

25.0% 25.0% 50.0%

1 2 1 4

25.0% 50.0% 25.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 25.0% 50.0% 25.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(48)

9.13 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Adanya

Penyakit Lain

KSPDIRI * DRJTDEPR * PYK.LAIN Crosstabulation

3 3 6

50.0% 50.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%

3 3 6

50.0% 50.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 12.5% 100.0% 15.8% 5.3% 10.5% 15.8%

9 7 16

56.3% 43.8% 100.0% 100.0% 87.5% 84.2%

47.4% 36.8% 84.2%

9 8 2 19

47.4% 42.1% 10.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.4% 42.1% 10.5% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(49)

9.14 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Masalah Utama

KSPDIRI * DRJTDEPR * MSLH.UTM Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 6.7% 6.7% 6.7%

7 7 14

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 93.3%

46.7% 46.7% 93.3%

7 7 1 15

46.7% 46.7% 6.7% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 46.7% 46.7% 6.7% 100.0%

1 1

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

75.0% 25.0% 100.0%

3 1 4

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

75.0% 25.0% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 33.3% 100.0% 40.0% 20.0% 20.0% 40.0%

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0%

100.0% 66.7% 60.0%

20.0% 40.0% 60.0%

1 3 1 5

20.0% 60.0% 20.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 20.0% 60.0% 20.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

relasi dgn kel

relasi dgn masy.

pekerjaan

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(50)

9.15 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Klub Stroke

KSPDIRI * DRJTDEPR * CLUB Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 11.1% 100.0% 14.3% 4.8% 9.5% 14.3%

10 8 18

55.6% 44.4% 100.0%

100.0% 88.9% 85.7%

47.6% 38.1% 85.7%

10 9 2 21

47.6% 42.9% 9.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.6% 42.9% 9.5% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(51)

9.16 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Askes

KSPDIRI * DRJTDEPR * ASKES Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 12.5% 12.5% 12.5%

3 4 7

42.9% 57.1% 100.0%

100.0% 100.0% 87.5%

37.5% 50.0% 87.5%

3 4 1 8

37.5% 50.0% 12.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 37.5% 50.0% 12.5% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 14.3% 100.0% 11.8% 5.9% 5.9% 11.8%

9 6 15

60.0% 40.0% 100.0%

100.0% 85.7% 88.2%

52.9% 35.3% 88.2%

9 7 1 17

52.9% 41.2% 5.9% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 52.9% 41.2% 5.9% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

(52)

Lampiran 10

10.1 Tabulasi Silang Konsep Diri Fisik Negatif, Derajat Depresivitas Ringan

dan Lamanya Stroke

Konsep Diri Fisik

Derajat Depresivitas

Lamanya Stroke 2-3 tahun > 4 tahun Negatif Ringan 66,7 % 33,3 %

10.2 Tabulasi Silang Konsep Diri Fisik Negatif, Derajat Depresivitas Ringan

dan Sisi Gangguan

Konsep Diri Fisik

Derajat Depresivitas

Sisi Gangguan Kanan Kiri Negatif Ringan 66,7 % 33,3 %

10.3 Tabulasi Silang Konsep Diri Personal Negatif, Derajat Depresivitas

Sedang dan Sisi Gangguan

Konsep Diri Pesonal

Derajat Depresivitas

Sisi Gangguan Kanan Kiri

Negatif Sedang 100 % 0 %

10.4 Tabulasi Silang Konsep Diri Personal Negatif, Derajat Depresivitas

Sedang dan Pekerjaan

Konsep Diri Pesonal

Cuti Berganti Pensiunan Ibu Rmh Tgg

Negatif Sedang 100 % 0 % 0 % 0 % 0 %

10.5 Tabulasi Silang Konsep Diri Moral Etik Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Sisi Gangguan

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

(53)

10.6 Tabulasi Silang Konsep Diri Moral Etik Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Derajat Stroke

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

Derajat Stroke

Ringan Sedang Berat

Positif Cukup Berat 0 % 50 % 50%

10.7 Tabulasi Silang Konsep Diri Moral Etik Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Frekuensi Stroke

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

Frekuensi Stroke

1x 2x 3x Positif Cukup Berat 50 % 0 % 50 %

10.8 Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Derajat Stroke

Konsep Diri Keluarga

Derajat Depresivitas

Derajat Stroke

Ringan Sedang Berat

Positif Cukup Berat 0 % 0 % 100%

10.9 Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Frekuensi Stroke

Konsep Diri Keluarga

Derajat Depresivitas

Frekuensi Stroke

1x 2x 3x

Positif Cukup Berat 0 % 0 % 100 %

10.10Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Sisi Gangguan

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

(54)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari masalah, baik masalah yang

berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Salah satu masalah yang berasal dari

dalam diri individu diantaranya adalah masalah kesehatan. Saat ini salah satu

masalah kesehatan yang terbesar adalah stroke. Pada tahun 1998 stroke menjadi

penyebab kematian nomor dua di dunia dengan lebih dari 5,1 juta angka kematian,

dan pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal akibat stroke

(Kompas, 30 April 2002). Di Amerika terjadi sekitar 750.000 kasus stroke per

tahun dengan angka kematian sekitar 150.000 jiwa per tahun. Di negara tersebut

terdapat 3.000.000 pasien penderita stroke, yang mana sepertiganya berakibat

kematian dan sepertiga lainnya menderita cacat menetap (Kompas, 24 Febuari

2003). Di Indonesia stroke menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi setelah

penyakit jantung dan kanker, selain itu stroke merupakan penyebab cacat tertinggi

pada usia pertengahan (usia produktif). Proporsi penderita stroke di Indonesia dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari laporan Survei

Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan RI pada rumah sakit – rumah

sakit di 27 propinsi di Indonesia. Penderita stroke antara tahun 1984 sampai tahun

1986 naik dari 0,72 per 100 penderita menjadi 0,89 per 100 penderita. Pada tahun

(55)

Universitas Kristen Maranatha

2

penderita (Kompas, 17 September 2002). Diperkirakan 150 orang dari setiap

100.000 penduduk Indonesia menderita stroke (Tempo, 3 Maret 2002).

Secara umun stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau

penyumbatan pembuluh darah otak. Secara klinik stroke adalah suatu disfungsi

neurologik yang akut yang disebabkan karena kelainan vaskuler (pembuluh darah)

dengan terjadinya gejala-gejala dan tanda-tanda klinik yang sesuai dengan area

otak yang terkena proses, terjadinya dapat mendadak (dalam beberapa detik) atau

sedikit lebih lambat (dalam beberapa jam)(W.H.O, Stroke vol.20, 1989). Stroke

dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain hipertensi (darah tinggi),

diabetes mellitus (kencing manis), kadar kolesterol yang tinggi dan merokok.

(Taylor, 1995).

Dengan adanya kemajuan di bidang kedokteran angka kematian yang

diakibatkan oleh stroke dapat diturunkan secara drastis (Kompas, 4 Desember

2001), namun masalah tidak berhenti begitu saja. Pasien yang lolos dari maut

dapat menderita cedera otak yang dapat berpengaruh pada kemampuan bicara,

daya ingat menurun, tonus otot yang abnormal, gangguan lapang pandang,

gangguan persepsi, menurun atau hilangnya sensitivitas perabaan dan kelumpuhan

yang bersifat sementara atau permanen pada sebagian sisi tubuh. Selain itu

menurut Dr. Jusuf Misback, Kepala Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, pasien yang mengalami serangan stroke pada sel otak

depan dapat mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, frustasi dan

depresi (Gatra, no.28, Mei 2001). Hasil penelitian ASEAN Neurological

(56)

Universitas Kristen Maranatha

3

penderita pasca stroke mengalami gangguan motorik dan 15 persen mengalami

gangguan neuropsikologi (Kompas,11 Agustus 2002). Pada sebagian pasien

gangguan-gangguan ini dapat dinormalkan kembali melalui terapi medis dan

fisioterapi. Namun, pada sebagian pasien lainnya kondisi cacat yang dialami tidak

dapat disembuhkan secara tuntas.

Pengetahuan pasien pasca stroke tentang kondisi fisiknya dapat

mempengaruhi gambaran dirinya, karena tubuh dan karakteristik fisik memiliki

peran penting dalam gambaran diri pasien pasca stroke tentang dirinya dan

anggapannya tentang bagaimana penampilannya didepan orang lain. Pada pasien

pasca stroke, keseluruhan kesadaran mengenai diri yang diamati, dialami dan

dinilai disebut Fitts (1971) sebagai konsep diri. Terdapat berbagai konsep yang

diberikan pasien pasca stroke terhadap dirinya namun secara garis besar konsep

ini dapat digolongkan sebagai konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Pasien pasca stroke yang memandang dirinya secara positif mampu melihat

bahwa masih terdapat beberapa bagian dari tubuhnya yang berfungsi. Ia melihat

dirinya tetap mampu memenuhi tuntutan moral, mempunyai pribadi yang

menyenangkan dan tetap berusaha untuk memberikan sesuatu yang berguna bagi

keluarga ataupun bagi lingkungannya. Pasien pasca stroke yang memandang

dirinya secara positif menghargai dirinya sebagai seseorang yang sama

berharganya dengan orang lain meskipun terdapat beberapa perbedaaan pada

dirinya akibat stroke yang dialaminya. Sedangkan pasien pasca stroke yang

memandang dirinya secara negatif tidak mampu memandang sisi positif dari cacat

(57)

Universitas Kristen Maranatha

4

tidak mampu memenuhi tuntutan moral, penuh kekurangan, tidak berguna bagi

keluarga dan ditolak oleh lingkungan sekitarnya.

Dengan didasari konsep diri yang dimilikinya pasien pasca stroke akan

memberikan reaksi emosi terhadap cacat stroke yang dideritanya. Terdapat

berbagai macam reaksi emosi yang mungkin dimunculkan pasien pasca stroke,

seperti sedih, kecewa, marah dan sebagainya. Menurut dr. Jusuf Misback, Kepala

Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, reaksi-reaksi emosi

seperti ini umum dan wajar terjadi pada pasien pasca stroke. Akan tetapi, pasien

pasca stroke dapat pula memunculkan reaksi emosi yang bersifat patologis seperti

depresi. Kurang lebih 26%-60% pasien pasca stroke mengalami depresi (Gatra,

no.28, Mei 2001).

Depresi adalah suatu bentuk perubahan suasana perasaan yang dialami

seseorang dalam bentuk yang mengarah pada keadaan sedih, putus asa, duka cita,

hilang harapan dan sebagainya (Wilkinson G.,1995). Pada pasien pasca stroke

depresi dapat terjadi karena adanya faktor internal, seperti kerusakan pada otak

bagian kanan yang mengatur emosi ataupun karena faktor eksternal seperti

besarnya biaya pengobatan dan kurangnya dukungan keluarga. Depresi juga dapat

terjadi walaupun pasien mendapatkan dukungan keluarga dan secara organik

stroke tidak menyerang bagian otak yang mengatur emosi. Menurut Dr. Jusuf

Misback hal ini dapat terjadi karena pasien pasca stroke menilai harga dirinya dari

sudut pandang kemampuannya beraktifitas (Gatra, no.28, Mei 2001).

S janda 54 tahun, terserang stroke bulan Agustus 2002 lalu, akibat serangan

(58)

Universitas Kristen Maranatha

5

aktivitas sehari-hari S harus dibantu oleh anak-anaknya. Ia memandang dirinya

sebagi individu yang cacat, tidak berguna dan sangat menyulitkan keluarganya. S

merasa sangat sedih, kecewa dan putus asa akan kondisi yang dialaminya. S

menolak melanjutkan fisioterapi karena menganggap semua sia-sia belaka dan

hanya mempersulit ekonomi keluarganya. S menyalahkan dirinya untuk semua

kesulitan yang dialami oleh keluarga, ia memandang bahwa karena dirinyalah

keluarganya harus mengalami kesulitan. Anak S mengatakan bahwa ibunya sering

kali menangis tanpa sebab dan mengatakan bahwa dirinya ingin mati saja agar

semua masalah selesai dan keluarganya dapat hidup dengan tenang (Kompas, 12

Febuari 2003).

Lain halnya dengan B yang mengalami serangan stroke pertama pada usia

46 tahun, akibatnya B tidak dapat bicara dan tungkai kirinya lumpuh total.

Pertama-tama keadaan ini membuatnya kecil hati bahkan ia pernah menolak

bertemu saudara-saudaranya yang datang menengoknya. Namun dengan

keyakinan diri, harapan dan tekad yang kuat B percaya bahwa ia dapat melalui

cobaan Tuhan tersebut. B secara intensif mengikuti terapi dan sedikit demi sedikit

ia dapat berbicara dan menggerakkan kaki dan tangannya kembali. Saat ini telah

17 tahun berlalu dan B telah mendapat serangan stroke lima kali. Namun sekarang

B sudah dapat berjalan tanpa alat bantu meski tidak senormal dulu, bahkan B

sudah dapat mengemudikan mobil otomatis ke Bali dan berangkat ibadah haji ke

Mekah. B percaya bahwa dirinya mampu mengatasi cacat yang dideritanya, tetap

berharga dan masih dapat berguna bagi orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu

(59)

Universitas Kristen Maranatha

6

Jakarta. B berharap dia dapat berbagi pengalaman dengan pasien-pasien pasca

stroke yang lain. “Penderita stroke umumnya sulit diatur, mudah tersinggung, sulit

dimengerti dan diduga apa maunya. Mungkin karena mereka merasa tidak

berharga lagi. Dengan klub ini kita memberikan wadah untuk insan pasca stroke

agar harga diri, semangat dan keberaniannya kembali diperoleh” terang B

(Kompas, 12 Febuari 2003).

Seorang pasien pasca stroke yang mempunyai konsep diri negatif tidak

mampu memandang sisi positif dari cacat yang dideritanya. Pasien tersebut

memandang dirinya tidak berguna, tidak berharga, tidak mampu dan tidak

mempunyai masa depan. Keadaan-keadaan ini akan menimbulkan reaksi emosi

yang negatif seperti sedih, kecewa, dan putus asa. Dengan adanya reaksi emosi

yang negatif ini pasien pasca stroke berpeluang untuk mengalami depresi.

Sedangkan pasien pasca stroke dengan konsep diri positif akan mempunyai

pandangan yang positif tentang dirinya. Pasien pasca stroke dengan konsep diri

positif memandang dirinya sebagai individu yang tetap berguna, berharga,

mampu, dan mempunyai harapan yang positif akan masa depannya.

Keadaan-keadaan ini memungkinkan pasien pasca stroke dengan konsep diri positif

terhindar atau memiliki derajat depresivitas yang rendah.

Pada kenyataannya tidak semua pasien pasca stroke dengan konsep diri

positif terhindar dari depresi dan tidak semua pasien pasca stroke dengan konsep

diri negatif mengalami depresi. Dari hasil wawancara dengan 13 pasien pasca

stroke di rumah sakit “X” Bandung diperoleh gambaran terdapat delapan orang

(60)

Universitas Kristen Maranatha

7

bangga dengan tubuh mereka dan tetap menjaga penampilan mereka, merasa rajin

berdoa, puas akan pribadi mereka, tetap merasa menjadi bagian dari keluarga dan

diterima oleh lingkungan sekitarnya. Terdapat lima orang pasien (38,5%) yang

menunjukkan konsep diri negatif, dalam hal ini pasien merasa tidak puas dengan

tubuh mereka yang sakit-sakitan dan cacat, kurang taat dalam beribadah, merasa

mempunyai pribadi yang kurang menyenangkan, menyulitkan bagi keluarga dan

lingkungan sekitarnya. Dari delapan orang pasien yang mempunyai konsep diri

positif lima orang diantaranya (62,5%) kurang menunjukkan gejala depresi, dalam

hal ini mereka merasa dapat mengendalikan perasaan sedih mereka, tetap

mempunyai harapan untuk sembuh, tetap melakukan aktifitas walaupun tidak

seaktif dulu dan tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam nafsu makan

dan waktu tidur. Terdapat tiga orang pasien (37,5%) dengan konsep diri positif

menunjukkan gejala depresi, dalam hal ini mereka merasa kurang dapat

mengendalikan emosi mereka seperti menangis atau marah tanpa sebab,

cenderung merasa kesulitan dalam mengambil keputusan, kehilangan minat yang

untuk beraktifitas dan mengalami gangguan tidur dan penurunan nafsu makan.

Sedangkan dari lima orang pasien yang mempunyai konsep diri negatif, terdapat

satu orang pasien (20%) yang kurang menunjukkan gejala depresi, dalam hal ini

mereka merasa cukup mampu mengendalikan emosi mereka, tidak kehilangan

harapan untuk sembuh, tetap rajin mengikuti fisioterapi dan tidak mengalami

gangguan tidur dan nafsu makan walaupun mereka merasa mudah lelah. Terdapat

Referensi

Dokumen terkait

Kadar Si dalam abu silika yang dihasilkan mengalami peningkatan dari ~85% menjadi ~92-93% apabila sekam padi mengalami perlakuan awal terlebih dahulu sebelum

[r]

Pembuatan rekomendasi model yang sesuai dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (ANP) sehingga didapatkan alternatif-alternatif dan terbentuklah suatu model yang dapat

Metode penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research ) pada siswa kelas VB SD Kanisius Gayam sebanyak 24 siswa. Penelitian ini

Gambar 4.3 Hasil XRD ( X-Ray Diffractometer ) sampel B dan T2 Grafik di atas merupakan perbandingan fasa yang muncul pada sampel tanpa perlakuan heat treatment (sampel

[r]

Tindakan untuk mengatasi masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu belum tumbuhnya sikap rasa ingin tahu dan rendahnya hasil belajar siswa pada subtema

a) Yuwono (1995:3), mengemukakan bahwa pelestarian berarti suatu tindakan pengelolaan atau manajemen suatu satuan wilayah perkotaan atau perdesaan sebagai suatu