iv
EFEK JUS BUAH LABU SIAM (Sechium edule Swartz)
TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI - LAKI DEWASA
Arvin Sudibyo, 2010, Pembimbing 1 : dr. Pinandojo Djojosoewarno, Drs., AIF. Pembimbing 2 : Rosnaeni, Dra. Apt
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah utama dalam kesehatan. Hipertensi dapat di cegah dengan melakukan pola hidup sehat dan berolah raga secara teratur. Pengobatan hipertensi selain dengan obat sintetis, sebagai alternatif dapat juga menggunakan obat tradisional, salah satunya dengan buah labu siam (Sechium edule Swartz.)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada pria dewasa.
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pre-test dan post-test. Penelitian dilakukan pada 22 orang laki-laki dewasa. Pengukuran tekanan darah sistol dan diastol dilakukan pada posisi duduk dengan metode gabungan (Palpasi-Auskultasi), sebelum dan sesudah minum jus buah labu
siam. Analisis data dengan uji ”t” berpasangan, α = 0.05, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.
Hasil penelitian menunjukkan rerata tekanan darah sebelum minum jus buah labu siam adalah 118,55/77,32 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah setelah minum jus buah labu siam 107,64/68,82 mmHg. Hasil ini menunjukkan penurunan yang sangat signifikan (p < 0,01). Penurunan tekanan darah sistol 9,05 % dan diastol 10,96 % berbeda signifikan (p < 0,05).
Simpulan jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah normal laki – laki dewasa dengan perbedaan signifikan.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF CHAYOTE JUICE (Sechium edule Swartz.) ON NORMAL BLOOD PRESSURE IN ADULT MALE
Arvin Sudibyo, 2010. 1st Tutor : dr. Pinandojo Djojosoewarno, Drs., AIF. 2nd Tutor : Rosnaeni, Dra. Apt
Hypertension, one of the cardiovascular diseases, is a common health problem. Hypertension can be prevented by healthy lifestyle and regular exercise. Treatment for hypertension besides using sinetic drugs, it can be traditionally done with chayote fruit (sechium edule Swartz.)
The purpose of this study is to determine the effect of chayote fruit juice to the decrease of blood pressure in adult men.
This study is the true prospective laboratory experimental, using Completely Randomized Design (CRD), it is a comparative research, designed with pre-test and post-test. The study was conducted on 22 adult men. Measurement of blood pressure, both systole and diastole, done in a sitting position; with a combined method (Palpation-Auscultation) before and after drinking chayote fruit juice. the analysis of blood pressure decrease data is using paired “t” test with α = 0.05. significance is determined based on the value of p <0.05 and using computer-software.
The results of this study shows that mean of blood pressure before drinking chayote fruit juice is 118,55/77,32 mmHg. Mean of blood pressure after drinking chayote fruit juice is 107,64/68,82 mmHg. The results of this measurement, arithmetically has decreased significantly (p < 0.01). Sistole blood pressure decreased 9,05 % and diastole 10,96 % are different significantly (p < 0,05).
The conclusion of this research is chayote fruit juice decreased the blood pressure
viii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 5
2.2 Pengukuran Tekanan Darah ... 12
2.3 Sistem Renin Angiotensin ... 16
ix
BAB III BAHAN/ SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 25
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 26
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 26
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 26
3.2.4 Prosedur Kerja ... 28
3.2.5 Cara Pemeriksaann ... 28
3.2.6 Metode Analisis ... 29
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 30
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 34
4.2.2 Hipotesis Statistik ... 34
x
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 40
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengukuran Darah Cara Langsung ... 13
Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Metode Palpasi ... 14
Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 15
Gambar 2.4 Sistem Renin Angiotensin ... 17
Gambar 2.5 Buah Labu Siam ... 19
xii
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 18
Tabel 2.2 Kandungan Buah Labu Siam ... 21
Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum Jus
Buah Labu Siam ... 30
Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Minum Jus
Buah Labu Siam ... 31
Tabel 4.3 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol ... 32
Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastol ... 32
Tabel 4.5 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
xiii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent ... 40
Lampiran 2 Besar Sampel ... 41
Lampiran 3 Lembar Kerja ... 43
Lampiran 4 Data Subjek Penelitian ... 45
Lampiran 5 Data Hasil Percobaan ... 46
Lampiran 6 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz) ... 48
Lampiran 7 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz) ... 50
Lampiran 8 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz) ... 52
Email: ethic_fkukmrsi@
med.maranatha. edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG
UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan : Mahasiswa
No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang
tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu
dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam
penelitian yang berjudul: Efek Jus Buah Labu Siam (Sechium edule sw.) Terhadap
Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( Arvin Sudibyo ) ( )
41
LAMPIRAN II
BESAR SAMPEL
Besar sampel sebanyak 22 orang ditetapkan berdasarkan taraf kepercayaan
95% dengan Z1 – α/2 = 1,96 dan power test (kekuatan test) 80% dengan Z1 –β = 0,84, menggunakan hipotesis satu arah (one tailed) dengan menggunakan rumus
besar sampel untuk menguji perbedaan rerata data berpasangan.
n = σd2
σd = Standar deviasi
Z1–α dan Z1–β diperoleh dari tabel distribusi normal standar
Untuk taraf kepercayaan 95 %, nilai Z1–α = 1,96
Power test 80 % Z1 –β = 0,84
μd =x1– x2 yaitu besarnya perbedaan rata- rata tekanan darah sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.
42
n = (324x7.84)
144
n = 17.64 dibulatkan n =18.
Cadangan drop out = 20% x 18 = 3,6. jadi, jumlah subjek penelitian adalah 18
43
Tekanan Darah Sistol (mmHg)
Sebelum Minum Jus Buah Labu Siam Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah
44
Tabel L3.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu
Siam
No. SP
Tekanan Darah Diastol (mmHg)
Sebelum Minum Jus Buah Labu Siam Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah
45
LAMPIRAN IV
DATA SUBJEK PENELITIAN
Tabel L4.1 Data Subjek Penelitian
46
Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum Minum Jus Buah
Labu Siam
Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah
47
Tabel L5.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu
Siam
SP
Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum Minum Jus Buah
Labu Siam
48
LAMPIRAN VI
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH
SISTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH LABU
SIAM (Sechium edule Swartz.)
Tabel L6.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean Pair 1 TDS
sebelum 118.55 22 1.299 .277
TDS
sesudah 107.64 22 1.916 .408
Tabel L6.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Correlations
N
Correlati
on Sig.
Pair 1
TDS sebelum &
49
Tabel L6.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Test
Pair 1 TDS sebelum -
TDS sesudah Paired
Differences
Mean 10.91
Std. Deviation 2.266
Std. Error Mean .483
95% Confidence Interval of the Difference
Lower 9.90
Upper
11.91
T 22.582
Df 21
50
LAMPIRAN VII
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH
DIASTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH
LABU SIAM (Sechium edule Swartz.)
Tabel L7.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean Pair 1 TDD
sebelum 77.32 22 2.818 .601
TDD
sesudah 68.82 22 2.805 .598
Tabel L7.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 TDD sebelum &
51
Tabel L7.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Test
Pair 1 TDD sebelum -
TDD sesudah Paired
Differences
Mean 8.50
Std. Deviation 2.464
Std. Error Mean .525
95% Confidence Interval of the Difference
Lower 7.41
Upper
9.59
t 16.180
df 21
52
LAMPIRAN VIII
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK PERBEDAAN
PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL
SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH LABU SIAM
(Sechium edule Swartz.)
Tabel L8.1 Paired Sample Statistics untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean
Pair 1 %
Tabel L8.2 Paired Sample Correlations untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 % penurunan TDS &
53
Tabel L8.3 Paired Sample Test untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Std. Deviation 3.44814
55
RIWAYAT HIDUP
Nama : Arvin Sudibyo
NRP : 0710213
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 15 November 1988
Alamat : Taman Alfa Indah B 19/14, Jakarta
Riwayat Pendidikan :
1. TK Regina Pacis, Jakarta, 1993-1995 2. SD Regina Pacis, Jakarta, 1995-2001 3. SMP Regina Pacis, Jakarta, 2001-2004 4. SMA Regina Pacis, Jakarta, 2004-2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki banyak sekali masalah
kesehatan. Masalah kesehatan harus mendapat perhatian dari semua pihak, tidak
hanya dari individu yang bersangkutan, tetapi juga dari pemerintah. Masalah
kesehatan yang harus mendapatkan perhatian salah satunya adalah penyakit
kardiovaskular, antara lain hipertensi. Penyakit ini termasuk penyakit degeneratif
yang menjadi salah satu penyebab kematian utama di berbagai negara berkembang,
termasuk Indonesia (Barry L, Carter, dan Joseph J. Sassen, 2002) .
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah
utama dalam kesehatan. Hipertensi dapat di cegah dengan melakukan pola hidup sehat
dan berolah raga secara teratur. Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
sistol (bagian atas) dan diastol (bagian bawah). Hipertensi menurut JNC VII (The
Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, 2003) adalah tekanan sistol 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih, atau sedang dalam pengobatan
hipertensi.
Riset Kesehatan Dasar 2007 (RISKESDAS) menyimpulkan penyakit hipertensi
ditemukan diseluruh Wilayah Indonesia, dengan rerata 31,7%. Persentase terbesar
terdapat di Provinsi Jawa Timur (37,4%) dan terendah di Provinsi Papua Barat
(20,1%). Riset membuktikan bahwa pada usia dewasa muda (18–24 tahun) , penderita
hipertensi pada laki – laki lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Selain itu,
menurut RISKESDAS penderita hipertensi paling banyak ditemukan dikalangan
penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan dan hidup di pedesaan (RISKESDAS,
2007).
Penderita hipertensi di pedesaan menurut RIKERDAS lebih tinggi dari pada di
2
melimpah yang dapat digunakan untuk preventif hipertensi, seperti sayur – sayuran
dan buah – buahan. Seperti diketahui, sayur – sayuran dan buah – buahan banyak
mengandung senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Hanya saja
sumber daya alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk preventif hipertensi
(RISKESDAS, 2007).
Bahan nabati yang secara empiris digunakan untuk menurunkan tekanan darah
adalah buah labu siam (Sechium edule Swartz). Masyarakat sudah mengenal buah
labu siam bukan hanya sebagai bahan makanan yang diolah menjadi berbagai variasi
masakan, tetapi juga sebagai obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah. Labu
siam dipercaya oleh masyarakat untuk menurunkan tekanan darah karena kandungan
air yang banyak di dalamnya. Menurut ilmu kedokteran di dalam labu siam terdapat
kandungan kimia yang mempunyai efek diuretik sehingga akan memperbanyak
pengeluaran air seni yang pada akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk meneliti efek buah labu siam terhadap penurunan
tekanan darah (K. Heyne, 1987).
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah adalah :
1. Apakah jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol.
2. Apakah jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol.
3. Apakah jus labu siam berefek beda terhadap penurunan tekanan darah sistol
dan diastol.
1.3Maksud dan Tujuan penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian untuk mengetahui bahan alami khususnya bahan nabati
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan
darah sistol
2. Untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan
darah diastol.
3. Untuk mengetahui perbedaan efek jus buah labu siam terhadap penurunan
tekanan darah sistol dan diastol.
.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberikan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan
farmakologi tanaman obat serta buah – buahan yang bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Masyarakat dapat mengetahui bahwa labu siam dapat mencegah peningkatan
tekanan darah.
1.5Kerangka Penelitian dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Nilai tekanan darah ditentukan oleh perkalian antara curah jantung dengan
tahanan perifer total (BP = CO x TPR). Nilai curah jantung didapatkan dari perkalian
denyut jantung dan isi sekuncup. Sedangkan tahanan perifer total merupakan
gabungan tahanan pembuluh – pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).
Labu siam mengandung senyawa bioaktif, antara lain flavonoid, alkaloid, dan
saponin. Selain itu, labu siam memiliki kandungan vitamin dan mineral, seperti
vitamin B, E, C, K, air, protein, karbohidrat, serat, kalium, dan natrium
Flavonoid merupakan antioksidan dan juga dapat digunakan sebagai
4
mempunyai khasiat inotropik negatif dan kronotropik negatif terhadap jantung. Efek
ini dapat menurunkan curah jantung, denyut jantung, dan kekuatan kontraksi dari
miokardium. Saponin berfungsi sebagai diuretik. Saponin dapat menurunkan volume
plasma dan mempengaruhi resistensi perifer / resistensi arteri.
1.5.2 Hipotesis
1. Jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol.
2. Jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol.
3. Jus labu siam berefek tidak sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan
diastol.
1.6Metodologi Penelitian
Desain penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan,
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain
pre-tes dan post-tes.
Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol (mmHg)
terhadap 22 subjek penelitian, sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pengukuran
darah dilakukan dengan metode gabungan (palpasi dan auskultasi) pada posisi duduk,
kaki menyentuh lantai, dan tangan diletakkan di atas paha.
36
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada
laki-laki dewasa.
2. Jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada
laki-laki dewasa.
3. Terdapat perbedaan efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah
sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa.
5.2 Saran
1. Penelitian efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan
diastol normal pada laki-laki dewasa dapat dilanjutkan dengan subjek penelitian
wanita dewasa.
2. Jus buah labu siam dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk
menurunkan tekanan darah dengan biaya yang relatif murah.
3. Penggunaaan labu siam untuk menurunkan tekanan darah, selain dikonsumsi
37
DAFTAR PUSTAKA
Ardhi. 2010. Khasiat / Manfaat Jipang atau Labu Siam
.http://www.rahasiakeluarga.com/kesehatan/khasiat-labu-siam/
Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and health. http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html , 2 September 2010.
Barry L, Carter, dan Joseph J. Sassen. 2002. PHARMACOTHERAPY : A Pathophysiology
Approach. Fifth edition. P. 157
Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.
Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.
Gardner F.S. 2007. Panduan sehat mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Hal 6-13, 53, 60, 103-172
Guyton and Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal. 146, 148, 217, 208-211, 219-223,, 259, 266, 268, 277-282, 285-287.
Hecht, F. 2003. High Blood Pressure. http: //www.medicinenet.com/High Blood Pressure. Diunduh tanggal 23 Mei 2010
Hendra Priantono. 2010. Labu Siam Redam Hipertensi.
http://himagiziuhamka.blogspot.com/2010/09/labu-siam-redam-hipertensi.html, September, 2010.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Hidgon J. 2006. Vitamin C. Linus Pauling Institute, Oregon State University. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/, 2 September 2010.
Houssay B.A. 1955. Human physiology. New York: McGraw-Hill. p. 13-17, 175-185.
Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. Hal 1-2, 6-7, 25-27, 110-9, 122, 129 JNC VII. 2003. 0014.pdf, 5 Oktober 2010.
Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.
Moerdowo. 1984. Masalah Hipertensi. Jakarta:Bhratara Karya Aksara. H. 8-9, 75-76.
Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiati: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 610-614.
Oates J. A., Brown N. J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman, J. G. & Limbird, L. E.: Goodman & gilman’s the pharmacological basis of therapeutics. 19th ed. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. p. 871-86.
Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.
http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8 Januari 2010.
39
Rubatzky,Vincent E, Mas Yamaguchi,1999. Sayuran dunia,Prinsip,produksi dan
gizi,Jilid 3, Bandung: Penerbit ITB, p. 97-99
Semple, P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arcan. Hal 27, 29, 30-32, 49- 65, 77-86.
Sheps S.G. 2010. Sleep deprivation: a cause of high blood pressure. http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 5 Oktober 2010.
Sri Astuti Sudarso Suparman. 2000. Inventaris tanaman obat Indonesia, Jilid 1, Jakarta: Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, p.213-214
Tortora Grabowsky. 2003. Principles of anatomy and physiology. 10th Ed. Biological sciences textbook. p. 705-715
The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-52. http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009
Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.
Wikipedia. 2010. Tekanan Darah Tinggi.
http://en.wikipedia.org/wiki/tekanandarahtinggi, 9 November 2010.