• Tidak ada hasil yang ditemukan

Book Design "Language of Flowers".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Book Design "Language of Flowers"."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i LEMBAR PENGESAHAN

BOOK DESIGN ”LANGUAGE OF FLOWERS”

Disusun Oleh: Nama: Yuanita Oesman

NRP: 0564234

Telah Diperiksa dan Disetujui

Sebagai laporan Karya Tugas Akhir Pada Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha

Bandung, 15 Desember 2008 Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Pembimbing II

Monica Hartanti S.sn Natalia Ira Kartika, M.Ds

Mengetahui,

Ketua Jurusan S1 Desain Komunikasi Visual

(2)

ii

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Yuanita Oesman

NRP : 0564234

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan Judul : BOOK DESIGN

“LANGUAGE OF FLOWERS”adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan dikenakan kepada saya.

Bandung, Desember 2008 Yang membuat pernyataan

(3)

iii

ABSTRAK

Bunga sebagai bagian dari banyak momen penting dalam kehidupan kita memiliki manfaat tidak hanya sebagai dekorasi namun juga sebagai media komunikasi. Floriografi (bahasa bunga) merupakan komunikasi menggunakan bunga untuk menyampaikan pesan khusus, di mana setiap bunga memiliki makna yang berbeda tergantung dari jenis dan juga warnanya. Namun masyarakat Indonesia saat ini khususnya komunitas pencinta bunga kurang memiliki wawasan mengenai bahasa bunga dan tema ini belum diangkat dalam sebuah media yang eksklusif.

(4)

iv

ABSTRACT

Flowers as a part of many important moments in our live have use not only for decoration but also as a communication media. Floriography (flower language) is communication use flower to deliver special message, which every flower has a different meaning depend on variety and also it’s colour. But for now Indonesian people especially flower lover community have less insight about flower language and this topic not yet lift in a exclusive media.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat perlindungan, berkat, dan juga bimbingan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Book Design “Language of Flowers” untuk memenuhi persyaratan akademik dalam mencapai gelar sarjana strata satu jurusan Desain Komunikasi Visual, dan juga penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar ini tepat pada waktunya.

Selama dalam proses pengerjaan tugas akhir ini, penulis menemui kesulitan dan juga berbagai hambatan namun karena dukungan dari berbagai pihak maka penulis bisa menyelesaikannya tepat waktu dengan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang memberikan banyak sekali dukungan yang sangat berarti, yatu kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menguatkan penulis di saat menghadapi kesulitan. Terima kasih buat anugerah, perlindungan, dan segalanya yang diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.

2. Bapak Gai Suhardja, PhD selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Maranatha.

3. Ibu Dra.Christine C Lukman, M.Ds selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha.

(6)

vi 5. Ibu Monica Hartanti S.sn selaku pembimbing dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.Terima kasih buat bimbingan yang sudah ibu berikan, kesabaran yang luar biasa menghadapi penulis yang terkadang mengalami kebuntuan ide, waktu, serta motivasi untuk terus menggali lagi ide-ide dan kreativitas penulis. 6. Ibu Natalia Ira Kartika, M.Ds selaku pembimbing dalam pembuatan tugas

akhir ini. Terima kasih buat bimbingan, saran, dukungan, dan waktu yang diberikan di sela-sela kepadatan jadwal ibu.

7. Papa, Mama, Ko Adit, dan Ci Viani yang sudah memberikan banyak bantuan, dukungan terhadap karya penulis, dan selalu siap sedia untuk mengantar pada saat bimbingan. Untuk Mama yang selalu menunggui penulis bekerja sampai pagi hari, terimakasih atas kasih sayang dan dukunganmu..

8. Landy Budiharto Wiganda, yang sudah membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini di sela-sela kesibukan pekerjaannya. Terimakasih buat dukungan, masukkan, semangat, dan optimisme yang selalu diberikan kepada penulis. Juga atas kesabaran yang luar biasa menampung keluh kesah penulis di kala menemui kesulitan dan selalu berusaha untuk menghibur penulis.

Love u...

9. Rini Santoso dan Asiah terimakasih untuk setiap masukkan dan dukungan terhadap karya penulis.

(7)

vii 11. Kepada Celia dan Listya penulis sangat berterimakasih atas masukkan dan

dukungan yang telah diberikan.

12. Kepada Pa Misran yang siap sedia menunggui dan mengantar penulis pada saat bimbingan, terimakasih buat kesabarannya.

13. Kepada Print Plus terimakasih buat persediaan materi gambar yang sangat berguna untuk tugas akhir ini.

14. Kepada MasterPrint terimakasih buat hasil produksi yang dibuat secara teliti dan maksimal sesuai dengan keinginan penulis.

Oleh karena kerterbatasan waktu dan wawasan maka penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis berbesar hati untuk menerima semua kritik, saran maupun masukan untuk karya tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap agar karya ini dapat memberikan manfaat baik untuk penulis sendiri maupun untuk masyarakat. Mohon dimaafkan apabila ada kesalahan dalam penulisan kata-kata ataupun yang lainnya. Terima kasih...

Bandung, Desember 2008

(8)

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Lembar Pernyataan Hasil Karya Akhir ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 4

1.4 Tujuan Perancangan 5

1.5 Ruang Lingkup Perancangan 5

1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 6

1.6.1 Sumber Data 6

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data 6

(9)

ix

BAB II TINJAUAN MASALAH 8

2.1 Kajian Pustaka (Teoritik) 8

BAB III TINJAUAN FAKTUAL (EMPIRIK) 22

3.1 Floriografi 22

3.1.1 Definisi Floriografi 22

3.1.2 Sejarah Floriografi 22

3.2 Digital Scrapbook 24

3.3 Metode Penelitian 26

3.3.1 Wawancara terstruktur dan tidak terstruktur 26

3.3.2 Sumber Data 26

3.4 Gagasan Awal 27

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 29

4.1 Objek Perancangan 29

4.2 Target Audiens 29

4.3 Konsep Perancangan 30

4.3.1 Perencanaan Media (Strategi Media) 30

4.3.2 Strategi Kreatif 32

4.3.3 Konsep Verbal / Bahasa 32

4.3.4 Konsep Visual 33

BAB V VISUALISASI KARYA 36

5.1 Visualisasi karya 36

(10)

x

5.1.2 Pendahulu (Front Matter) 37

5.1.3 Isi Buku 39

5.1.4 Poster 47

5.1.5 Special Gift 48

5.2 Biaya Media (Budgeting) 49

5.3 Sketsa Karya 50

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 52

6.1 Kesimpulan 52

6.2 Saran 52

6.2.1 Untuk Diri Sendiri 52

6.2.2 Civitas Akademi 53

6.2.3 Masyarakat Secara Umum 53

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Komposisi Halaman 35

Gambar 02. Cover Buku 36

Gambar 03. Pendahulu 37

Gambar 04. Isi Buku 39

Gambar 05. Poster 47

Gambar 06. Pembatas Buku 48

Gambar 07. Bag 49

Gambar 08. Sketsa cover buku 51

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagian besar orang pasti mengetahui bahwa bunga adalah perlambang keindahan, cinta kasih, dan cinta tulus yang universal. Kata “bunga” berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu flo(u), dan bahasa Latin yaitu florem atau flos. Bunga adalah organ reproduksi pada tumbuhan, dikenal pula sebagai Angiospermae yang tumbuh pada tangkai. Perkembangan bunga awalnya diketahui dengan ditemukannya fosil tanaman bunga yang bernama Archaefructus Liaoningensis. Fosil ini diperkirakan telah berumur 125 juta tahun, dan merupakan fosil tanaman bunga tertua yang ada. Archaefructus adalah tanaman bunga yang hidup di permukaan air. Namun Archaefructus mempunyai benang sari yang sedikit jadi tidak dapat memproduksi banyak bunga. Tanaman ini hanya memproduksi sedikit bunga saja tetapi lebih banyak menghasilkan tangkai yang panjang. Kemudian ditemukan kembali tanaman-tanaman lain yang berpotensi untuk menghasilkan bunga. Tetapi penemuan itu belum menunjukkan akan tumbuhnya bunga, sampai akhirnya ditemukannya tanaman yang bernama Amborella Trichopada di New Caledonia, Pacific Island. Melalui tes DNA, tanaman ini menunjukkan hasil yang positif sebagai tanaman yang bisa memproduksi bunga.

(13)

2

dipandang, bunga ternyata memiliki banyak manfaat. Dengan bentuk yang cantik dan bau yang harum, bunga juga bermanfaat sebagai tanaman hias dan aromaterapi. Orang-orang menggunakan bunga untuk menghiasi taman, kebun, halaman rumah, halaman perkantoran, bahkan di pinggir-pinggir jalan. Tanaman hias bunga beraneka ragam variasinya, yang dapat dihasilkan dengan cara pencangkokan dan penyilangan antar bunga sejenis. Selain digunakan sebagai tanaman hias, orang-orang senang dimanjakan dengan warna-warna bunga atau hanya sekedar mencium wanginya. Tidak hanya sebatas tumbuhan dan hiasan, bunga kerap menjadi bagian dari setiap upacara dalam kehidupan manusia. Mulai dari upacara kelahiran, pernikahan, kematian, bahkan pembersihan dosa selalu dihasi dengan bunga.

Bunga juga memiliki energi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Energi bunga ini sudah dimanfaatkan sejak tahun 1930 ketika Edward Bach, seorang dokter dari Inggris, menemukan korelasi positif antara bunga dan manusia. Bach menulis buku berjudul Heal Thyself (sembuhkan diri Anda sendiri), yang memuat teori penggunaan energi bunga untuk menanggulangi kesehatan manusia. Dalam bukunya, Bach mengurai 38 jenis bunga yang dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit.

(14)

3

Masyarakat saling memberi bunga untuk mengungkapkan perasaan mereka seperti ucapan selamat, berduka cita, dan juga ungkapan kasih sayang. Kebiasaan memberi bunga untuk menyampaikan rasa dan ekspresi ini bukan hanya terjadi di belahan bumi barat saja, karena di sini pun budaya ini telah menjadi suatu tradisi dalam kebudayaan modern. Kebanyakan orang senang dan bahagia ketika menerima hadiah bunga atau dikalungi bunga, namun jarang sekali yang bertanya arti bunga itu sendiri. Padahal banyak sekali makna yang terkandung dalam bunga tergantung dari jenis, warna, jumlah, dan lain-lain.

Makna dari bunga yang diberikan seseorang dapat kita ketahui dalam kamus bahasa bunga. Bahasa yaitu penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Sedangkan bahasa bunga sendiri yaitu bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan makna dari bunga yang diberikan oleh seseorang. Bahasa bunga berkembang pesat sejak 300 tahun belakangan ini. Mulai abad ke-17, di Turki dikenal lebih dari 800 macam isyarat yang disampaikan dengan bunga. Pada tahun 1716, Lady Mary Wortley Montagu, istri diplomat Inggris, mendampingi suaminya bertugas di Konstantinopel, Turki. Ia menuliskan surat yang tidak hanya berisi kehidupan di Turki tetapi juga bahasa bunga. Sejak itulah bahasa bunga disebarluaskan ke seluruh dunia.

(15)

4

Pada masa itu ketika percakapan belum sebebas sekarang , bunga menjadi media yang sempurna untuk mengkomunikasikan kata-kata yang tidak dapat terucap langsung.

Saat ini bunga telah menjadi suatu media untuk berkomunikasi di hampir seluruh dunia. Perkembangan pasar bunga pun cukup pesat di Indonesia. Namun masyarakat di sini rata-rata kurang memiliki wawasan tentang makna yang disampaikan oleh bunga, padahal penting untuk mengetahui makna bunga tersebut ketika kita memberikannya kepada orang lain. Karena itu penulis hendak membagikan informasi dengan media buku yang juga memuat gambar sehingga dapat memberikan wawasan tentang bahasa bunga pada masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

a. Bunga sudah menjadi suatu media untuk berkomunikasi dan bahkan terdapat bahasa bunga (floriography) untuk menjelaskan setiap maknanya. Tetapi masih sangat sedikit orang, terutama di Indonesia, yang mengangkat floriography melalui buku.

b. Masyarakat khususnya komunitas pencinta bunga kurang memiliki wawasan mengenai bahasa bunga karena belum ada media yang mengangkat tema floriografi ini secara eksklusif.

1.3 Rumusan Masalah

(16)

5

1. Bagaimana cara membuat buku yang berisi floriography yang dapat menarik perhatian sekaligus menambah wawasan dan apresiasi terhadap

bahasa bunga?

2. Apa saja informasi yang perlu dimuat dalam buku mengenai floriography ini?

1.4 Tujuan Perancangan

Bunga telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dalam banyak peristiwa dan momen penting yang berlangsung. Meningkatnya pasar bunga di Indonesia tentu harus diiringi dengan wawasan yang cukup dimana bunga itu tidak hanya sebagai dekorasi namun juga memiliki banyak makna yang tersimpan. Karena itu diperlukan edukasi terhadap masyarakat mengenai floriography (bahasa bunga) agar bunga dapat mengekspresikan perasaan yang hendak disampaikan dengan tepat. Berikut ini adalah tujuan perancangan yaitu:

1. Memberikan edukasi kepada masyarakat (khususnya komunitas pencinta bunga) tentang floriography sehingga mereka memiliki wawasan tentang bahasa bunga. 2. Mengangkat tema floriografi ini dalam media yang eksklusif.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

(17)

6

Indonesia dimana permintaan akan pasar bunga tinggi dan masyarakatnya memiliki mindsetyang luas serta tertarik untuk belajar hal-hal baru.

1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Sumber Data

Sumber data yang didapat berasal dari artikel yang terdapat pada situs web terpercaya, forum internet yang membahas topik yang bersangkutan, serta artikel yang berasal dari studi kepustakaan.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian kualitatif di mana penelitian tersebut melibatkan interaksi komunikatif baik terstruktur ataupun tidak dan biasanya tidak menggunakan kuisioner. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan laporan yaitu :

a. Studi Kepustakaan : sumber data diambil dari buku yang akurat dan memiliki informasi yang lengkap.

b. Wawancara tidak terstruktur : wawancara yang dilakukan dengan pertanyaan spontan.

(18)

7

(19)

52

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : • Kurangnya wawasan masyarakat Indonesia mengenai floriografi atau bahasa bunga.

Padahal bunga dapat selain berfungsi sebagai hiasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi.

• Kurangnya wawasan tentang bahasa bunga ini juga disebabkan belum ada yang mengangkat tentang floriografi ini dalam media yang eksklusif.

• Dibutuhkan media yang tepat untuk memberikan edukasi tentang floriografi bagi masyarakat yaitu berupa buku floriografi yang bersifat edutainment (edukasi sekaligus menghibur).

6.2 Saran

6.2.1 Untuk Diri Sendiri

Lebih disiplin, giat, dan tekun lagi dalam bekerja. Suatu karya yang baik membutuhkan totalitas waktu, ide, dan tenaga dalam pengerjaannya.

(20)

53

6.2.2 Civitas Akademi

Supaya Universitas Maranatha dapat terus mengembangkan kurikulum yang ada dan sistem administrasi agar berjalan dengan baik.

6.2.3 Masyarakat Secara Umum

Agar dapat lebih mengapresiasi bunga tidak hanya dari segi keindahannya saja. • Agar dapat mengembangkan floriografi ini sehingga bunga dapat berfungsi sebagai

media komunikasi dengan tepat.

(21)

iii

DAFTAR PUSTAKA

Resnick, Elizabeth, Design for Communication Conceptual Graphic Design Basics Dameria, Anne, 2007.color basic. Jakarta : Link Match Graphic

http://www.bungaholland.com/

http://www.desaingrafisindonesia.com

http://www.digitalscrapbookplace.com

http://www.dragonwick.com

http://www.Flower-Choice.com

http://www.google.com/

http://www.graphicdesign.about.com

http ://www.tipsdesain.com/forum.html

http://www.poemhunter.com

http://www.quotegarden.com/flowers.html

http://www.theflowerexpert.com

Referensi

Dokumen terkait

yang besar sering kali merasa bahwa sejarah itu identik dengan hal yang “membosankan.” Media yang ada saat ini hanya berupa buku dengan sedikit gambar namun memiliki

Namun dengan adanya buku Maligesih ini, maka pengetahuan makna akan tradisi pernikahan adat Sunda tetap dikenal dan akan diteruskan secara turun temurun karena

Media utama perancangan ini adalah buku ilustrasi berupa concept book yang berisi permainan- permainan tradisional Jawa Tengah dengan bahasa ynag ringan dan tidak

Pendekatan media digital sebagai buku panduan wisata elektronik atau e-book dengan basis online diharapkan dapat digunakan oleh DISBUDPAR kabupaten Garut, Jawa

Perancangan ini dibuat untuk menghasilkan buku resep dengan menggunakan ilustrasi agar dapat lebih menarik perhatian anak serta memudahkan anak dalam memahami resep yang

Agar lebih efektif, media buku ilustrasi yang disuguhkan pada anak usia tersebut dominan dengan ilustrasi yang warnanya disesuaikan dengan psikologi anak yaitu warna-warna

Diharapkan setelah mengikuti paparan makalah ini, para guru bahasa Arab peserta Konasbara 2 memiliki gambaran dan wawasan mengenai pengembangan dan penulisan buku ajar,

Berdasarkan fenomena tersebut maka dibutuhkan media informasi berupa buku ilustrasi untuk memberi pengarahan kepada ibu hamil mengenai fakta atau kebenaran dibalik