• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dealer "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dealer "X"."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

/

Persaingan dunia usaha kini semakin ketat, perusahaan tentunya selalu berusaha untuk memajukan usahanya dan bertahan. Dalam hal ini perusahaan harus secara cerdik memaksimalkan sumber daya dimiliki untuk mendatangkan profit yang maksimal.

Setiap keputusan dan kebijakan yang ditetapkan di perusahaan menjadikan suatu langkah bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri.

Sumber daya manusia, salah satu sumber daya yang menjadi salah satu senjata yang dapat diandalkan apabila dikelola dengan tepat. Tingginya produktivitas perusahaan mencerminkan produktivitas karyawannya. Salah satu cara untuk memaksimalkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan menerapkan kebijakan – kebijakan yang mampu memotivasi karyawan itu sendiri. Kebijakan kompensasi diargumenkan sebagai salah satu motivator bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka.

Melihat situasi perekonomian yang kurang baik menuntut karyawan untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya, dari sini dapat kita untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan dealer X.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan adanya kebijakan kompensasi, karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Dari kuestioner yang dibagikan kepada 24 responden, dapat dilihat bagaimana kebijakan kompensasi yang diterapkan dealer mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan tingkat produktivitas kerja karyawan dengan hasil korelasi 0,523. Uji t yang dilakukan penulis memberikan hasil sebesar 2,8781 , yang berarti bahwa hipotesis yang dikemukakan penulis yaitu ada pengaruh antara kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan diterima. Dilihat dari koefisien penentu didapat hasil sebesar 27,35% yang berarti perubahan produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh perubahan kebijakan kompensasi sebesar 27,35%, sedangkan sisanya 72,65% dapat dipengaruhi oleh faktor lain.

(2)

-ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 4

1.4 Kegunaan Penelitian 4

1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis 5

1.6 Metode Penelitian 7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia 10

(3)

2.2.1 Pengertian Kompensasi 14

2.2.2 Tujuan Kompensasi 16

2.2.3 Penggolongan Kompensasi 18

2.2.4 karakteristik Kompensasi 20

2.2.5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kompensasi 22

2.3 Produktivitas Kerja 2.3.1 Pengertian Produktivitas 24

2.3.2 Manfaat Peningkatan Produktivitas 26

2.3.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja 27

2.3.4 Faktor – faktor Penyebab Turunnya Produktivitas 30

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Dealer X 32

3.1.2 Aktivitas Dealer X 33

3.1.3 Struktur Organisasi & Uraian Jabatan Dealer X 33

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data 38

(4)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Kompensasi Dealer X 43 4.1.1 Kompensasi yang Diterapkan di Dealer X 44

4.1.2 Pembahasan mengenai Kompensasi yang Diterapkan di Dealer X 47 4.2 Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Dealer X 57 4.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Dealer X 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 71 5.2 Saran 73

(5)

- /

Tabel 4.1.2.1 Kompensasi merupakan alasan utama bagi saya

bekerja di dealer ini 48 Tabel 4.1.2.2 Dengan adanya kebijakan kompensasi yang

diterapkan dealer, saya merasa terjamin 48 Tabel 4.1.2.3 Kebijakan kompensasi yang diterapkan sesuai dengan tujuan dealer 49

Tabel 4.1.2.4 Saya mengerti dan memahami kebijakan kompensasi yang diterapkan dealer 49

Tabel 4.1.2.5 Kompensasi yang saya terima sudah sesuai 50 Tabel 4.1.2.6 Dealer menerapkan kebijakan kompensasi yang tepat 51 Tabel 4.1.2.7 Rutinitas pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku di dealer 51 Tabel 4.1.2.8 Kompensasi yang diberikan dealer sudah tepat sasaran. 52 Tabel 4.1.2.9 Kompensasi merupakan hal terpenting untuk saya

dalam bekerja. 52 Tabel 4.1.2.10 Karyawan yang berprestasi mendapatkan kompensasi yang lebih baik. 53 Tabel 4.1.2.11 Dealer menetapkan kebijakan kompensasi sesuai

(6)

kompensasi yang ada di dealer 54 Tabel 4.1.2.13 Dengan adanya kebijakan kompensasi, saya merasa

termotivasi dalam bekerja. 55 Tabel 4.1.2.14 Kompensasi yang diberikan dealer di dasari pada

kemampuan karyawan itu sendiri 56 Tabel 4.1.2.15 Dealer menyadari arti penting kompensasi untuk

(7)

meningkatkan kemampuan karyawannya 63 Tabel 4.2.12 Saya merasa senang bekerja di dealer 64 Tabel 4.2.13 Saya selalu hadir tepat waktu dalam bekerja 64 Tabel 4.2.14 Dalam bekerja saya selalu mentaati peraturan kerja

yang ada 65 Tabel 4.2.15 Prestasi dalam bekerja harus dihargai, terutama

(8)

- /

(9)

/ /

1.1 /#& !* #!#& !

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1997 mempunyai dampak negatif yang berkepanjangan sampai saat ini, dapat kita lihat dari tidak stabilnya perekonomian national yang tentu saja menuntut perusahaan – perusahaan baik besar maupun kecil untuk tetap bertahan dengan mengandalkan keunggulan kompetitif apabila tidak ingin masuk kategori gulung tikar.

Hal diatas mendorong perusahaan untuk menetapkan strategi dan kebijakan dengan tepat sesuai kondisi, salah satunya yaitu efisiensi dan efektivitas, dalam artian memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh hasil lebih maksimal pula.

(10)

Memaksimalkan produktivitas kerja karyawan bukanlah perkara mudah melihat latar belakang dan karakteristik yang berbeda, perusahaan harus mampu memahami apa yang menjadi motivator bagi tiap karyawannya.

Dengan adanya motivasi yang kuat diharapkan akan lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Melihat situasi sekarang yang serba sulit terutama dalam hal perekonomian, dimana dapat kita lihat beberapa kebijakan pemerintah salah satunya mengurangi subsidi BBM dan mengalokasikan dana tersebut kepada rakyat miskin, membuat harga barang – barang di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup tinggi dikarenakan BBM merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga. Hal ini tentu saja membuat perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil. Sementara itu pendapatan yang diperoleh karyawan hanya mengalami kenaikan yang tidak cukup berarti bahkan ada yang tetap.

Perusahaan dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk menetapkan kebijakan kompensasi dengan tujuan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Sehingga kepentingan karyawan dan perusahaan dapat terpenuhi tanpa ada yang dirugikan.

(11)

Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk malakukan penelitian tentang kebijakan kompensasi dalam kaitannya dengan produktivitas kerja karyawan di dealer “X”, dimana penulis mengambil judul penelitian #!* $

+")#!% % # $ ( ) +( . % # ' > ! # &#

1.2 (#! % % & $

Kompensasi menjadi salah satu pemicu karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga mendatangkan kontribusi bagi perusahaan lebih baik juga secara otomatis, namun kompensasi tidak selalu dijadikan motivasi utama bagi semua karyawan karena masih banyak faktor lain yang dapat dijadikan motivasi kerja yang tidak kalah pentingnya dari kompensasi.

Berdasarkan pandangan tersebut, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagi berikut :

1. Bagaimana kebijakan kompensasi yang diterapkan oleh dealer ‘X” terhadap karyawannya ?

2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan pada dealer “X” ?

(12)

?;6 % ( ( ! ! #!#& !

Tujuan penelitian ini diadakan yaitu untuk :

1. Mengetahui kebijakan kompensasi karyawan yang diterapkan di dealer ‘X” kepada karyawan.

2. Mengetahui produktivitas kerja karyawan di dealer “X”.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan kompensasi terhadap produktifitas kerja karyawan dealer “X”.

?;@ #* ! ! #!#& !

Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi berbagai pihak :

1. Bagi dealer X

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam penetapkan kebijakan – kebijakan selanjutnya khususnya dalam hal kompensasi dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja.

2. Bagi penulis

(13)

3. Bagi pihak lain

Untuk menambah sumber referensi yang akan bermanfaat dalam penelitian

selanjutnya, dan dapat memberikan masukan bagi pihak lain yang

berkepentingan.

?;4 # !* #!#& ! ( ! )+ #% %

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang penting dan

tidak dapat diabaikan begitu saja keberadaanya, bahkan sumber daya manusia sering

dianggap sebagai tulang punggung perusahaan karena faktor produksi ini memegang

peran sebagai pengelola perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tergantung dari baik

tidaknya pengelolaanya. Maka perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia

yang berkualitas sebagai dasar untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.

Salah satu cara memotivasi kerja karyawan adalah dengan menerapkan

kebijakan kompensasi. Kompensasi merupakan hal terpenting bagi setiap karyawan,

karena dari besar kecilnya kompensasi yang didapat, karyawan dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dan menentukan standart hidupnya.

Dr. A.A Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan” ( 2002 : 84 ) berpendapat :

“ Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan

(14)

Dale Yoder Ph.D. yang dikutip oleh Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (2002 : 118), mengemukakan :

“ .”

( Balas jasa membuat anggota tim kerja dapat bekerja sama dan berprestasi.)

Henry Simamora dalam bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia” (1997 : 540) berpendapat :

“Kompensasi karyawan mempengaruhi produktivitas dan tendensi mereka untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lain.”

Dari beberapa teori diatas kita dapat melihat pengaruh yang positif dari kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan.

Setiap karyawan perusahaan memiliki hak untuk menerima balas jasa dari apa yang telah diberikan kepada perusahaan, demikian juga perusahaan ber hak menuntut karyawan untuk memberikan kontribusi semaksimal mungkin bagi perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja dengan tujuan akhir yaitu profit bagi perusahaan.

Paul Mali mendefinisikan produktivitas seperti yang dikutip oleh Dr. Sedarmayanti, M.Pd dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja” (2001 : 57) sebagai berikut :

(15)

Dari kutipan diatas telah jelas bahwa produktivitas kerja sangat penting bagi

perusahaan. Semakin tingginya produktivitas kerja, secara tidak langsung akan lebih

menguntungkan perusahaan.

Apabila Kompensasi dikelola dengan tepat maka jelas dapat membantu organisasi

mencapai tujuan dan memperoleh, serta mempertahankan tenaga kerja yang produktif.

Berdasarkan kerangka penelitian diatas penulis membuat hipotesis sebagai

berikut : penerapan kebijakan kompensasi dalam perusahaan berpengaruh positif

terhadap meningkatnya produktivitas kerja karyawannya.”

?;7 # +(# #!#& !

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode

yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang ada,

untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan analisis masalah dengan

metode statistika.

Teknik pengumpulan data yang digunakan :

1. Studi kepustakaan

yaitu penelitian dilakukan dengan mempelajari teori – teori yang ada yang terdapat

pada referensi yang mendukung dam mempelajari situasi lingkungan dari sumber3

(16)

2. Studi lapangan

yaitu data yang didapat secara langsung dari objek penelitian. Dimana data diperoleh

dengan cara :

Kuesioner , yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan secara tertulis kepada responden.

Observasi, yaitu penelitian yang dilaksanakan secara langsung di lapangan

dengan pengamatan guna memperoleh gambaran dan data yang mendukung

penelitian.

Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi

langsung ( tanya jawab ) dengan responden guna memperoleh data yang

mendukung penelitian.

Untuk mencari korelasi hubungan antara kompensasi terhadap produktivitas kerja

karyawan penulis menggunakan korelasi rank Spearman, dirumuskan sebagai berikut :

r s = 1 ─ 6 ( ∑ D ² )

n ( n² 3 1 )

Dengan statistik uji :

(17)

?;A + % ( ! #!#& !

Penulis mengadakan penelitian di Dealer Motor Suzuki “X” yang berlokasi di

Jl. Yos Sudarso No. 436, Gombong – Jawa Tengah.

Waktu penelitian dimulai pada bulan Oktober 2005 sampai dengan waktu

(18)

/ /

4;? #% ") & !

Dari penelitian yang sudah dilakukan penulis, maka kesimpulannya adalah :

1. Berdasarkan data, hasil penelitian dan pembahasan kuestioner serta teori – teori para

ahli, penulis menyimpulkan bahwa :

Sistem kompensasi

Sistem kompensasi yang diterapkan di dealer “X” dapat disimpulkan menganut 2

sistem, yaitu:

3 sistem waktu

Dalam sistem ini besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu

seperti seperti jam, minggu atau bulan. Sistem ini biasanya ditetapkan jika

prestasi kerja sulit diukur per unitnya. Kenaikan besarnya kompensasi hanya

didasarkan kepada lamanya bekerja.

3 sistem hasil ( output )

Besarnya kompensasi ditetapkan atas satuan unit yang dihasilkan pekerja.

Sistem ini memberikan kesempatan pada karyawan yang bekerja bersungguh

– sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar.

(19)

Metode Kompensasi

Metode yang digunakan dalam menerapkan kompensasi di dealer “X”

menggunakan metode tunggal, yaitu metode yang dalam penetapan gaji pokok

hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki

karyawan.

2. Kebijakan kompensasi yang diterapkan oleh pemilik dealer “X” didasarkan atas

pantauan kerja karyawan secara periodik dan berdasarkan pengalaman serta situasi

setempat.

3. Tingkat produktivitas kerja karyawan dealer “X” dapat dikatakan sudah baik, hal ini

terbukti dari terdapat beberapa karyawan yang memiliki motivasi tinggi dalam

bekerja, tercermin dari karyawan yang melewati target yang ditetapkan, karyawan

menyukai pekerjaan yang sulit karena merasa tertantang. Penulis disini juga

mengetahui dengan jelas tanggung jawab dari setiap karyawan dapat dikategorikan

baik terlihat dari jarangnya dealer “X” menerima keluhan konsumen yang tidak dapat

diatasi dengan baik dikarenakan faktor kesalahan pegawai.

4. Dari hasil analisa yang dilakukan penulis diketahui bahwa hubungan kompensasi dan

produktivitas kerja karyawan dealer “X” memiliki hubungan yang cukup berarti yaitu

0,523. sedangkan melalui uji hipotesis yang dialakukan penulis melalui uji t diperoleh

hasil bahwa terdapat pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan (

(20)

yang berarti perubahan produktivitas kerja karyawan dealer “X” dipengaruhi oleh

kompensasi sebesar 27,35% dan sisanya 72.65% dipengaruhi faktor lain.

4;3 !

Saran yang disampaikan penulis guna dapat memajukan dealer “X” adalah

sebagai berikut :

1. Kompensasi yang diterapkan oleh dealer “X” sudah dapat digolongkan baik, dan hal

ini harus dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan kearah yang lebih baik salah

satunya lewat memperhitungakan masukan – masukan dari karyawan sebagai salah

satu pertimbangan penetapan kebijakan kompensasi.

2. Walaupun produktivitas karyawan sudah dapat digolongkan baik, namun dapat

ditingkatkan agar lebih maksimal lagi lewat kedisiplinan karyawan dalam mentaati

peraturan yang berlaku di dealer “X”, salah satu cara dengan mengenakan sanksi

yang lebih berat kepada mereka yang melanggar peraturan.

3. Banyaknya karyawan yang mencapai target penjualan dan mampu menunjukan

prestasinya sudah tentu layak mendapatkan kompensasi yang lebih besar dari

karyawan lainnya. Dalam hal penulis menyarankan dealer “X” untuk lebih

memperhatikan karyawan yang dipandang kurang berprestasi dengan cara

memberikan pelatihan dan pengarahan sesuai standart yang diterapkan oleh PT.

Indomobil tbk., tujuannya untuk memahami kendala yang dihadapi di lapangan, agar

karyawan dapat memberikan kontribusi yang lebih maksimal dari sebelumnya guna

(21)

-Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr. +%#( #!#& !. Rineka Cipta: Jakarta.2002.

Desler , Gary. ! #"#! "8# ' ! % . Jilid 2. Prenhallindo:

Jakarta.2002.

Gaspersz, Vincent. ! #"#! +( . % + &; Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta. 2000.

Gomes, Faustino Cardoso, Drs. ! #"#! "8# ' ! % . Andi:

Yogyakarta.2000.

Hasan, M. Iqbal, Ir, MM. + + B )+ + # % ?. Ed 2. Bumi Aksara: J

akarta.2002.

Hasan, M. Iqbal, Ir, MM. + + B )+ + # % 3. Bumi Aksara:

Jakarta. 2002.

Hasibuan, H. Malayu S.P, Drs. ! #"#! "8# ( ' ! % . Ed revisi.

Bumi Aksara: Jakarta. 2002.

Ivancevich, John .M. " ! #%+ =#% ! *#"#! . Eight ed. Mc. Graw Hill:

America. 2001.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, Dr. ! #"#! "8# ' ! %

# % $ !. Ed 4. PT Remaja Rospakarya: Bandung. 2002.

Sedarmayanti, Dr, M.Pd. ! #"#! "8# ( ' ! % ( ! +( . %

(22)

Simamora, Henry. ! #"#! "8# ' ! % . STIE YKPN: Yogyakarta.

1997.

Sinungan, Muchdarsyah Drs. +( . % ) ( ! / * " ! ; Bumi Aksara:

Jakarta. 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian antara self assessment berbeda dengan hasil dari peer assessment dan penilaian observer disebabkan karena 14% atau terdapat tiga mahasiswa yang

Buku panduan praktek klinik keperawatan yang berisi uraian target aktifitas dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan fakultas ilmu

Tepung kulit buah pepaya sampai tingkat 15% dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pakan alternatif sumber protein dalam ransum dengan tidak menimbulkan dampak

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan (a) Bagaimana analisis kelayakan bisnis distribusi produk minuman CheckHup oleh PT Dagang Jaya

Walau bagaimanapun, sesetengah pakar dalam GIS terus membahaskan definisi GIS, sebagai contohnya GIS adalah 'satu set alat untuk mengumpul, menyimpan, mendapatkan semula,

media Whatsapp terhadap kemampuan interaksi sosial pada mahasiswa. keperawatan S1 Universitas Muhammadi

Hal ini dapat ditunjukan pada Product Domestic Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor lapangan usaha pada tahun 2008 sampai tahun 2012 terus mengalami

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa jika kadar hardener yang ditambahkan kurang dari 10% akan terdapat masalah cat memudar dan tergores, sedangkan jika kadar hardener