ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SALES GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010 – 2012
Tujuan penelitian ini adalah menguji apakah profitabilitas, sales growth mempunyai pengaruh positif dan leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap
return saham. jenis penelitian yang dilakukan berupa studi empiris. Penelitian ini
menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menurut ICMD (Indonesian Capital Market Directory) periode 2010 – 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian tidak langsung. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling.
ABSTRACT
ANALYSIS THE EFFECT OF PROFITABILITY, SALES GROWTH AND LEVERAGE ON STOCK RETURN
An Emperical Study To Manufacturing Companies Listed in Indonesian Stock Exchange for The Period Of 2010 - 2012
By:
The purpose of this study is to examine whether the profitability,and sales growth has a positive effect, and leverage has a negative effect to stock return. Type of research is emperical studies. This research is using manufacturing
companies’ listed on the Indonesian Stock Exchange according to ICMD (Indonesian Capital Market Directory) during the period of 2010 – 2012. The sampling technique used for this research is purposive sampling.
The results proved that profitability ratio with net profit margin had a significant value less than α = 5 %, so it affected significantly positive to
companies’ stock return. It means the increase of profitability was affecting the
companies’ stock return. Sales growth ratio had a significant value less than α = 5 %, so it affected significantly positive to companies’ stock return. It means the
increase of sales growth was affecting the companies’ stock return. Leverage ratio had a significant value more than α = 5 %, so it affected significantly
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SALES GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010 – 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progam Studi Akuntansi
Oleh :
ENRIKO ARTFIANDI NIM: 082114117
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SALES GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010 – 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progam Studi Akuntansi
Oleh :
ENRIKO ARTFIANDI NIM: 082114117
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Bapak dan ibu yang ada di Surga
Budhe Yayuk, Tante Mei dan Om Komang
Cah Ayu, Mbak Cita dan Mbak Maya
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Profitabilitas, Sales Growth dan Leverage terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. YP Supardiyono, M.Si., Ak., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
5. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Profitabilitas, Sales Growth dan Leverage terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. YP Supardiyono, M.Si., Ak., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
5. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
1. Pengaruh profitabilitas Terhadap Return Saham ... 10
2. Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth) ... 14
3. Leverage ... 14
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21
1. Variabel Terikat (Dependent Variable) ... 21
a. Return Saham ... 21
2. Variabel Bebas (Independent Variabel) ... 22
a. Net Profit Margin ... 22
b. Pertumbuhan Penjualan ... 22
c. Leverage ... 23
x
d. Uji heteroskedastisitas ... 43
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel Perusahaan Manufaktur ... 36
Tabel 2 Deskriptif Data ... 37
Tabel 3 Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov ... 40
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 41
Tabel 5 Hasil Uji Autokolerasi ... 42
Tabel 6 Hasil Summary Regresi ... 44
Tabel 7 Hasil Uji Signifikan F ... 45
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SALES GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010 – 2012
Tujuan penelitian ini adalah menguji apakah profitabilitas, sales growth mempunyai pengaruh positif dan leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap
return saham. jenis penelitian yang dilakukan berupa studi empiris. Penelitian ini
menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menurut ICMD (Indonesian Capital Market Directory) periode 2010 – 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian tidak langsung. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling.
xiv
ABSTRACT
ANALYSIS THE EFFECT OF PROFITABILITY, SALES GROWTH AND LEVERAGE ON STOCK RETURN
An Emperical Study To Manufacturing Companies Listed in Indonesian Stock Exchange for The Period Of 2010 - 2012
By:
The purpose of this study is to examine whether the profitability,and sales growth has a positive effect, and leverage has a negative effect to stock return. Type of research is emperical studies. This research is using manufacturing
companies’ listed on the Indonesian Stock Exchange according to ICMD (Indonesian Capital Market Directory) during the period of 2010 – 2012. The sampling technique used for this research is purposive sampling.
The results proved that profitability ratio with net profit margin had a significant value less than α = 5 %, so it affected significantly positive to
companies’ stock return. It means the increase of profitability was affecting the
companies’ stock return. Sales growth ratio had a significant value less than α = 5 %, so it affected significantly positive to companies’ stock return. It means the
increase of sales growth was affecting the companies’ stock return. Leverage ratio had a significant value more than α = 5 %, so it affected significantly
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Pasar modal telah menjadi satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Perkembangan pasar modal yang pesat menciptakan berbagai peluang atau alternatif investasi bagi investor. Di sisi lain, perusahaan pencari dana harus saling bersaing dalam mendapatkan dana dari investor dalam pasar modal. Secara teoritis investor akan menanamkan uangnya pada perusahaan yang dapat memberikan return (keuntungan) yang tinggi. Adapun return yang tinggi pada umumnya dapat dipenuhi oleh perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik. Jadi investor akan menanamkan dananya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Kebutuhan perusahaan akan modal sangat besar, sehingga dilakukan berbagai macam upaya untuk mencapai hal tersebut. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari laba ditahan, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
perusahaan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi investor. Laba perusahaan dalam laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur untuk menarik perhatian para investor. Dalam era globalisasi ini, penelitian mengenai pasar modal banyak dilakukan, baik pasar modal dalam negeri maupun di luar negeri. Penelitian tersebut dilakukan karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal.
Hasil penelitian dari peneliti terdahulu sangat mendukung penelitian ini yang memasukkan profitabilitas, sales growth, dan leverage sebagai variabelnya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam memperoleh laba, adalah mengukur tingkat penjualan dan manajemen dalam hal hutang.
Menurut Hilal (2009:29-30), salah satu indikator keberhasilan perusahaan adalah kemampuan mencetak laba secara efisien. Yaitu bahwa manajer perusahaan tersebut mampu membukukan pendapatan dan sales yang signifikan, dan dalam waktu yang sama manajer mampu meminimalisir biaya – biaya. Mengingat laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya, maka ukuran efisiensi dapat dilihat dengan membandingkan (rasio) antara laba terhadap pendapatan. Rasio ini terkenal dengan sebutan NPM (net profit margin), dimana tingginya NPM menyiratkan keahlian manajer dalam mencetak laba dengan meminimalisir biaya – biaya.
Suatu perusahaan dengan pertumbuhan yang positif (trendnya meningkat) adalah indikator majunya perusahaan tersebut. Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan hutang dalam jumlah besar, karena biaya pengembangan pada emisi saham biasa lebih tinggi dibandingkan dengan emisi obligasi. Pertumbuhan penjualan (sales
growth) memiliki hubungan yang positif dengan DER, perusahaan dengan
pertumbuhan penjualan yang tinggi akan cenderung menggunakan hutang (sumber pendanaan eksternal) dalam sistem pendanaannya (Cassar dan Holmes, 2003).
Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. DER menunjukkan tentang imbangan antara proporsi hutang dibandingkan modal sendiri. DER juga memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang-hutang perusahaan dijamin modal sendiri. DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dengan meningkatnya beban tetap perusahaan sekaligus resiko keuangan perusahaan, maka hal tersebut akan mempengaruhi return saham perusahaan (Faried, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap return
saham ?
2. Apakah sales growth mempunyai pengaruh positif terhadap return
saham ?
3. Apakah leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap return
saham ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memperoleh bukti empiris apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham.
2. Untuk memperoleh bukti empiris apakah sales growth berpengaruh positif terhadap return saham.
3. Untuk memperoleh bukti empiris apakah leverage berpengaruh negatif terhadap return saham.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang manajemen investasi.
3. Bagi komunitas pasar modal, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terlibat di dalamnya untuk mendapatkan informasi guna pengambilan keputusan investasi, terutama dalam memprediksi return saham suatu investasi.
E. Sistematika Penulisan Skripsi Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori dan penelitian terdahulu yang bersangkutan dengan masalah penelitian yaitu
return saham, profitabilitas, sales growth, leverage, dan
perumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai daftar perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses analisis data yang meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab VI Penutup
7
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Return Saham
Menurut Elton dan Gruber (1995), saham adalah menunjukkan hak kepemilikan pada keuntungan dan aset dari sebuah perusahaan. Secara sederhana, saham dapat didefinisikan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. return (kembalian) merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh pemodal atau investor atas investasi yang dilakukan. Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan pokok untuk mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return baik langsung maupun tidak langsung (Robert Ang, 1997).
Capital gain merupakan keuntungan yang diterima karena adanya
selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian saham dari suatu instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang menghasilkan capital gain. Untuk menentukan besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan.
Komponen kedua dari return adalah current income yaitu keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik misalkan pembayaran bunga deposito, dividen, bunga obligasi dan sebagainya disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat dituangkan secara cepat seperti bunga atau jasa giro dan dividen tunai. Serta yang setara kas adalah saham bonus atau dividen saham yaitu dividen dibayarkan dalam bentuk saham-saham dan dapat dikonversi menjadi uang kas.
Expected return adalah return (kembalian) yang diharapkan oleh
Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi dari manajemen, struktur hutang, struktur permodalan, tingkat laba yang dicapai dan sebagainya. Faktor eksternal meliputi perkembangan sektor industri, pengaruh kebijakan moneter dan fiskal, faktor ekonomi dan sebagainya (Robert Ang, 1997).
Jogiyanto (2000) membagi konsep return ke dalam dua kelompok yaitu return tunggal dan return portofolio. Return tunggal merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi dan return ekspektasi. Dimana return realisasi (realized return) merupakan return yang terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan berfungsi sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return historis juga bermanfaat sebagai dasar dalam menentukan return ekspektasi (expected return) di waktu mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor diwaktu mendatang (Jogiyanto, 2000). Return realisasi dihitung dengan formula sebagai berikut :
Keterangan :
: Return Saham
B. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian
kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat
profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha
tersebut akan lebih terjamin.
Menurut Kasmir (2008:197), tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah :
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan,baik modal pinaman maupun modal sendiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.
Sementara itu manfaat yang diperoleh adalah :
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan,baik modal sendiri maupun modal pinjaman.
Secara umum ada empat jenis analisis yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas yakni terdiri dari: (Kasmir, 2008:199)
1. Net Profit Margin (NPM)
2. Gross Profit Margin (GPM)
3. Return On Assets (ROA) 4. Earnings Per Share (EPS)
Namun dari keempat rasio profitabilitas tersebut, analisis rasio
Salah satu faktor keberhasilan perusahaan adalah kemampuan mencetak laba secara efisien. Mengingat laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya, maka ukuran efisiensi dapat dilihat dengan membandingkan (rasio) antara laba terhadap penjualan. Rasio ini dikenal dengan NPM (net profit margin). Investor di bursa saham seringkali mengkaitkan antara NPM terhadap return saham, dimana perusahaan dengan NPM yang tinggi dipersepsikan sebagai perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa datang.
NPM merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (profit after
tax) terhadap total penjualan bersih (net sales) menunjukkan kinerja
keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas total penjualan bersih yang dicapai oleh perusahaan. Jadi kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan bersihnya semakin meningkat maka hal ini akan berdampak pada meningkatnya pendapatan yaitu berupa dividend yang akan diterima oleh para pemegang saham.
NPM yang semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan meningkat pula. Dengan semakin meningkatnya keuntungan (laba bersih sesudah pajak) akan mencerminkan bagian laba dalam bentuk dividend
gain maupun capital gain yang diterima oleh pemegang saham semakin
besar.
Investor di bursa seringkali mengkaitkan antara NPM terhadap
sebagai perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa datang. Pengaruh NPM terhadap return saham ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan pada NPM menunjukkan adanya peningkatan keahlian manajemen dalam mencetak laba yang berarti semakin membaiknya return saham perusahaan sehingga perusahaan akan memiliki prospek baik di masa depan.
Dengan demikian para investor dan atau calon investor lain akan tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Jika permintaan atas saham perusahaan semakin banyak maka harga saham di pasar modal cenderung meningkat. Dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain (actual return) dari saham tersebut juga meningkat. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. NPM yang meningkat akan mendorong peningkatan pada nilai return saham. Berdasarkan logika konsep tersebut maka NPM berpengaruh positif terhadap return saham sehingga rumusan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap return saham
2. Pertumbuhan Penjualan (Sales growth)
proses produksi. Dengan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat mengetahui trend penjualan dari produknya dari tahun ke tahun. Penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan maka perusahaan dapat menentukan langkah yang akan diambil untuk mengantisipasi kemungkinan naik atau turunnya penjualan pada tahun yang akan datang.
Bila penjualan ditingkatkan, maka aktiva pun harus ditambah sedangkan di sisi lain, jika perusahaan tahu dengan pasti permintaan penjualannya di masa mendatang, hasil dari tagihan piutangnya, serta jadwal produknya, perusahaan akan dapat mengatur jadwal jatuh tempo hutangnya agar sesuai dengan arus kas bersih di masa mendatang. Akibatnya, laba akan dapat dimaksimalkan (Horne dan Wachowicz, 2005).
Menurut Ratnawati (2007), pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan adalah tingkat dimana penjualan perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana dukungan asset terhadap peningkatan penjualan. Selain melalui tingkat penjualan, pertumbuhan perusahaan dapat juga diukur dari pertumbuhan aset atau dengan kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi (investment opportunity set).
Pertumbuhan perusahaan akan menimbulkan konsekuensi pada peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan akhirnya membutuhkan penyediaan dana untuk membeli aktiva. Dengan kata lain, pertumbuhan perusahaan akan berdampak pada keputusan investasi dan keputusan pembiayaan, akhirnya berpengaruh pada return saham yang akan diterima oleh para investor. Dari uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2 : Sales growth berpengaruh secara positif terhadap return saham
3. Leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan perusahaan agar dapat
menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam. Ada dua macam leverage, yaitu operating leverage dan financial leverage (Horne dan Wachowicz, 2005).
Leverage mengukur seberapa besar tingkat pembelanjaan oleh
dalam mendanai total aktiva perusahaan. Semakin besar leverage menunjukkan bahwa dana yang disediakan oleh pemilik dalam membiayai investasi perusahaan semakin kecil, atau tingkat penggunaan hutang yang dilakukan perusahaan semakin besar(Setiawan, 2005).
Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Debt to Equity
Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang)
dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang): sedangkan total shaareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan.
Menurut Robert Ang (1997) rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Untuk mengembangkan perusahaan dalam mengahadapi persaingan, maka diperlukan adanya suatu pendanaan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sumber-sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal).
Menurut Heru (2009:23), rasio leverage merupakan besarnya
perusahaan. sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan tingkat bunga tetap dan variabel). Misalnya industri dengan modal yang intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk mendanai property, plant, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan semacam itu harus bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu asset yang diperoleh. Debt ratio ditunjukkan dengan perbandingan debt to total capital, debt to equity.
Pada prakteknya dana-dana yang dikelola perusahaan harus dikelola dengan baik, karena masing-masing sumber dana tersebut mengandung kewajiban pertanggungjawaban kepada pemilik dana. Proporsi antara modal sendiri (internal) dengan modal pinjaman (eksternal) harus diperhatikan, sehingga dapat diketahui beban perusahaan terhadap para pemilik modal tersebut. Dalam manajemen keuangan proporsi antara jumlah dana dari luar lazim disebut sebagai struktur pendanaan atau struktur modal (capital structure).
Rasio leverage (hutang) menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang. Berdasarkan Pecking
Order Theory, semakin besar rasio ini, menunjukkan bahwa semakin besar
dimiliki oleh perusahaan. Dari uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
19
1
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi empiris, yaitu studi tentang fakta atau data yang nyata dikumpulkan dan diuji secara sistematik.
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2014 C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tidak langsung berupa teknik pengambilan basis data yang dilakukan untuk mendapatkan data arsip sekunder. Data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif historis yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat diukur dan diuji dengan metode statistik yang merupakan bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip dan telah dipublikasikan oleh pihak lain. Data diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), website
D. Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) pada tahun penelitian , yaitu tahun 2010 sampai
dengan 2012. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Perusahaan tahun 2010 sampai dengan 2012 yang terdaftar (listed) di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) selama periode analisis, yaitu.
1. Perusahaan tersebut secara periodik mengeluarkan laporan keuangan tiap tahunnya dan memiliki kelengkapan data seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal (ekuitas) selama periode pengamatan.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Terikat ( dependent variabel )
a. Return Saham
Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Konsep return saham dalam penelitian ini adalah perbandingan antara selisih harga saham saat ini dengan harga saham periode sebelumnya Secara matematis
return saham dapat diformulasikan sebagai berikut (Ross et.al.
2003 : 238) :
Keterangan:
: Return Saham
2. Variabel Bebas (independent variabel)
a. Net Profit Margin
NPM merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur laba bersih dibandingkan dengan penjualan.
Net Profit Margin atau sering disebut dengan sales margin
digunakan untuk melihat berapa perbandingan laba yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang dimiliki perusahaan. Apabila rasio NPM perusahaan besar maka menunjukan bahwa perusahaan berkinerja dengan baik, karena dapat menghasilkan laba bersih yang besar melalui aktivitas penjualannya, sehingga digunakan investor dalam mengambil keputusan apakah membeli saham tersebut. NPM dalam persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Pertumbuhan penjualan
Pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable growth
rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan
pembiayaan.
Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan. Untuk mengukur pertumbuhan penjualan, digunakan rumus:
c. Leverage
Leverage menggambarkan seberapa besar perusahaan
menggunakan hutang dalam struktur modalnya. Faktor Leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri. Rumus untuk menghitung adalah:
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data yang terdapat dalam laporan keuangan seperti laba setelah pajak, penjualan bersih, penjualan tahun 2010 – 2012, total hutang, total modal sendiri, total ekuitas dan harga saham perusahaan.
b. Menghitung rasio profitabilitas dengan cara laba setelah pajak dibagi penjualan bersih, menghitung pertumbuhan penjualan dengan cara penjualan pada akhir periode dikurangi penjualan pada awal periode dibagi penjualan pada akhir periode, menghitung
Leverage dengan cara total hutang dibagi total ekuitas, dan
menghitung return saham dengan cara harga saham pada akhir periode dikurangi harga saham pada awal periode di bagi harga saham pada awal periode.
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial, sementara uji F dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Model regresi berganda yang akan diambil dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Return Saham a = Konstanta X1 = Rasio NPM
X2 = Rasio Sales growth X3 = Rasio Leverage
b1 = Koefisien Regresi Rasio NPM
b2 = Koefisien Regresi Rasio Sales growth b3 = Koefisien Regresi Rasio Leverage e = Error (Pengganggu)
d. Pengujian Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode yang digunakan adalah grafik histogram dan
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dengan melihat histogram dari residualnya Dasar untuk mengambil keputusan adalah sbb: Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar menjauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
Selain menggunakan uji normalitas, untuk menguji normalitas data dapat juga menggunakan uji statistik Kolmogorov
Smirnov (K-S) yang dilakukan dengan membuat hipotesis nol (Ho)
2) Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, dapat dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
3) Uji Autokorelasi
Uji Autikorelasi bertujuan menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode (t-1) dalam model regresi. Jika terdapat korelasi maka model tersebut mengalami masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik Durbin – Watson (DW test) . Durbin Watson test dilakukan dengan membuat hipotesis :
Untuk mengambil keputusan ada tidaknya auto korelasi,ada pertimbangan yang harus dipatuhi, antara lain :
a) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.
b) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (dl) maka koefisien autokorelasi >0, berarti ada autokorelasi positif. c) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisisen
autokorelasi <0, berarti terjadi autokorelasi negatif.
d) Bila nilai DW terletak antara (du) dan (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
4) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah terjadi homokesdastisitas. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dari tingkat signifikansi dapat digunakan. grafik
Scatterplot untuk menentukan heterokesdastisitas.
2
9
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diteliti terdapat 54 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di ICMD (Indonesian
Capital Market Directory) tahun 2010 - 2012 antara lain:
DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI ICMD TAHUN 2010-2012 NO Kode Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Wisma Alun Graha 1st Fl, suite 110, Jln. Prof. Dr. Soepomo No. 233
2 AKPI Argha Karya Peima Industry Tbl Jln. Pahlawan, Karang Asem, Citeureup, Bogor
3 ALKA Alaska Industrindo Tbk
Jln. Pulo Gadung No. 4, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta
4 ALMI Alumindo Light Metal Industri Tbk Sawotratapan, Gedangan, Sidoarjo
5 APLI Asiaplast Industries Tbk
Menara Imperium 10th Fl, Suite D, Jln.H.R. Rasuna Said Kav. 1
6 ASII Astra Internaional Tbk
Gedung AMDI, Jln. Gaya Motor Raya No.8 Sunter Jakarta
7 AUTO Astra Otoparts Tbk Jln. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2 Kelapa Gading
8 BATA Sepatu Bata Tbk
3
0
9 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk Jln. Raya Ranca Bolang No. 98
10 BRNA Berlina Tbk
Jln. Jababeka Raya Blok E 12 – 17, Kawasan Industri Jababeka – Cikarang, Desa Wangunharja, Bekasi
11 BTON Betonjaya Manunggal Tbk Jln. Raya Krikilan No. 434 Km. 28, Driyorejo, Gresik
12 BUDI Bumi Resources Tbk
Bakrie Tower Lt. 12, Kompleks Rasuna Epicentrum Jln. H.R Rasuna Said, Jakarta
13 DLTA Delta Djakarta Tbk
Jln. Inspeksi Tarum Barat, setiadharma, Kec. Tambun, Bekasi Timur, Jawa Barat
14 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
Talavera Office Park Lt. 8-10 Jln. Letjen T.B Simatupang No. 22 – 26 Jakarta
15 FASW Wajar Surya Wisesa Tbk Jln. Abdul Muis No. 30 Jakarta
16 GDYR Goodyear Indonesia Tbk Jln. Pemuda No. 27, Bogor
17 GGRM Gudang Garam Tbk Jln. Jendral A. Yani No. 79 Jakarta
18 HMSP HM Sampoerna Tbk
One Pasific Place, 18th Fl, SCBD,
Jln. Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta
19 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk Jln. Sultan Agung Km 28,5
20 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
Sudirman Plaza Indofood Tower 27th Fl, Jln. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78 Jakarta
3
1
22 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Wisma Indocement Lt. B, Jln. Jendral. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta
23 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Wisama Milenia Lt. 7, Jln. MT. Haryono Kav. 16, Jakarta
24 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk Jln. Veteran No. 9 Jakarta
25 KBLI KMI Wire and Cable Tbk Jln. Raya Bekasi KM 23,1 Cakung
26 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk Jln. Mastrip 862 Warugunung- Karangpilang
27 KLBF Kalbe Farma Tbk
Gedung Kalbe Lt. 3, Jln. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih Jakarta
28 LION Lion Metol Works Tbk Jln. Raya Bekasi Km. 24,5 Cakung, Jakarta
29 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk Jln. Letjen Sutoyo No. 256 Waru
30 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
Jln. Raya Lemahabang, desa Karang Sari, Kec. Kedung Waringin, Cikarang Timur.
31 MERK Merck Tbk Jln. T.B. Simatupang 8 Pasar Rebo
32 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk Jln. Daan Mogot Km. 19, Tangerang
33 MRAT Mustika Ratu Tbk
Graha Mustika Ratu Lt. PH,
Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 74 – 75 Jakarta
34 MYOR Mayora Indah Tbk Jln. Tomang Raya No. 21 - 23
35 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Jln. Daan Mogot Km. 14 No. 700 Jakarta
3
2
37 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
Jln. Sawah Lio II No. 29 – 37, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat
38 SIAP Sekawan Intipratama Tbk
Jln. Raya Sidoredjo Km. 25, dusun Patoman, desa Keboharan, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur
39 SIPD Sierad Produce Tbk
TCC Batavia Tower One, 7th Fl. Jln. K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat
40 SKLT Sekar Laut Tbk Jln. Jenggolo II/17 Sidoarjo Jawa Timur
41 SMCB Holcim Indonesia Tbk
Talavera Suite 15th Fl, Talavera Office Park Jln. Letjen T.B. Simatupang No. 22 – 26 Jakarta
42 SMGR Semen Indonesia Tbk Gedung Utama Semen Gresik Jln. Veteran Gresik
43 SMSM Selamat Sempurna Tbk Wisma ADR Jln Pluit Raya I no. 1 Jakarta
44 SPMA Suparma Tbk Jln. Mastrip No. 856 Karangpilang Surabaya
45 SQBI
Graha Kencana 9th Fl. Suite A Jln. Raya Perjuangan 88 Jakarta
47 STTP Siantar TOP Tbk Jln. Tambak Sawah No. 21 – 23 Waru, Sidoarjo
48 TCID Mandom Indonesia Tbk Jln. Yos Sudarso By Pass PO BOX 1072 Jakarta Utara
49 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
3
3
50 TRST Triad Sentosa Tbk
Menara Ravindo 15th Fl. Jln. Kebon Sirih Kav. 75 Jakarta
51 TSPC Tempo Scan Pasific
Gedung Tempo Scan Tower Jln. HR. Rasuna Said Kav. 3-4 Jakarta
52 UNIT Nusantara Inti Corpora
Gedung Menara Palma Lt. 12 Jln. H.R Rasunan Said Blok X2 Kav. 6 Jakarta
53 UNVR Unilever Indonesia Tbk Graha Unilever Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta
54 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
34
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bab ini diuraikan mengenai hasil-hasil penelitian, terutama berkaitan dengan data-data yang diperoleh selama penelitian. Pembahasan dalam analisis data dimulai dengan analisis mengenai variabel penelitian, yaitu rasio NPM (X1), sales growth (X2), dan leverage (X3) serta return
saham pada masing-masing periode, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2012. Setelah penghitungan dan analisis mengenai variabel penelitian, analisis dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. berdasarkan data dari indonesian capital
market directory (ICMD) jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
ICMD tahun 2010 sampai 2012 tercatat sebanyak 134 perusahaan. Obeservasi yang digunakan dalam penelitian ini, dipilih berdasarkan metode purposive sampling.
Jumlah observasi yang diteliti sebanyak 54 perusahaan. Jumlah data observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 162 data yang didapat dari 54×3 (perkalian antara jumlah obersvasi dengan jumlah tahun dalam pengamatan). Berikut ini adalah daftar nama perusahaan manufaktur yang dijadikan sebagai sampel
Perusahaan-perusahaan manufaktur yang tercatat di ICMD Tahun 2010-2012 dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sektor, yaitu:
1. Sektor industri dasar dan kimia
1) Sub sektor Semen (3 perusahaan),
2) Sub sektor Keramik, porselen & kaca (6 perusahaan), 3) Sub sektor Logam & sejenisnya (16 perusahaan), 4) Sub sektor Kimia (10 perusahaan),
5) Sub sektor Plastik & Kemasan (11 perusahaan), 6) Sub sektor Pakan Ternak (4 perusahaan),
7) Sub sektor Kayu & Pengolahahnya (2 perusahaan), 8) Sub sektor Pulp & Kertas (8 perusahaan),
2. Sektor aneka industri
1) Otomotif & Komponen (12 perusahaan), 2) Tekstil & Garment (17 perusahaan), 3) Alas kaki (2 perusahaan),
4) Kabel (6 perusahaan), 5) Elektronika (1 perusahaan), 3. Sektor industri barang konsumsi
1) Makanan & Minuman (16 perusahaan), 2) Rokok (4 perusahaan),
3) Farmasi (9 perusahaan),
Dari 134 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di ICMD tahun 2010-2012 kemudian disaring dengan kriteria tertentu sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur terdaftar di ICMD pada periode tahun 2010 - 2012.
2. Menerbitkan laporan tahunan.
3. Data yang dimiliki perusahaan lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti baik variable independen dan dependen.
Tabel I. Tabel Perusahaan Manufaktur
No. Keterangan Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan Manufaktur terdaftar di ICMD pada periode tahun 2010 - 2012.
134
2 Jumlah sampel perusahaan yang tidak memenuhi kriteria, karena terdapat bagian laporan keuangan tahunan yang masih kosong (misal: dalam periode 2010 – 2012 perusahaan hanya menerbitkan laporan keuangan tahun 2010 dan 2011)
(80)
3 Jumlah sampel perusahaan yang memenuhi kriteria kedua dan ketiga
B. Hasil Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
rasio net profit margin, leverage, sales growth dan return saham. Statistik
deskriptif dan variabel-variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel berikut ini:
Tabel II. Deskriptif Statitistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NPM 162 .10 35.12 8.8440 7.91113
DER 162 -1.53 4.32 .8513 .76878
SALES_GRWTH 162 -.98 1.93 .1273 .46963
RETURN 162 -.98 1.71 .2788 .44890
Valid N (listwise) 162
Dari Tabel III. di atas dapat dijelaskan bahwa Jumlah pengamatan/observasi (N) dalam penelitian ini adalah 162. Variabel Rasio Net Profit Margin memiliki nilai minimum 0,10 dan nilai maksimum 35,12. Rata-rata rasio net profit margin adalah 8,8440 dengan standar deviasi 7,91113. Variabel DER memiliki nilai minimum -1,53 dan nilai maksimum 4,32 rata-rata DER adalah 0,8513 dengan standar deviasi 0,76878. Variabel rasio sales growth memiliki nilai minimum -0,98 dan nilai maksimum 1,93 rata-rata rasio sales growth adalah
Variabel return saham memiliki nilai minimum -0,98 dan nilai maksimum 1,71 rata-rata return saham adalah 0,2788 dengan standar deviasi 0,44890 2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut dapat memenuhi pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histrogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Imam Ghozali (2011:160)).
analisis grafik histrogram dan dengan melihat normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histrogram dan/ atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Tabel III. Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 162
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .42249636
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .087
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z 1.107
Asymp. Sig. (2-tailed) .172
a. Test distribution is Normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel IV. Hasil Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara linear.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS 16 for windows.
Berdasarkan Tabel di atas, semua variabel dependen tersebut memiliki VIF < 5, maka tidak terdapat adanya gejala multikolinearitas pada persamaan regresi linear berganda ini.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi menunjukkan adanya kondisi yang berurutan antara gangguan atau distribusi yang masuk dalam regresi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1
Tabel V. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .338a .114 .097 .42649 1.817
a. Predictors: (Constant), SALES_GRWTH, DER, NPM b. Dependent Variable: RETURN
Dari hasil pengolahan mengunakan SPSS 16 for windows dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,817 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, dengan (n=162) dan jumlah variabel independent (K=3) dL= 1,7055 dU= 1,7809.
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dideteksi dengan menggunakan scatter plot. Deteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam suatu model regresi bisa dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik scatterplot dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar tidak
Hasil uji scatter plot menunjukkan pola yang menyebar. Hal ini mendukung bukti tidak adanya masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. Sehingga regresi tersebut layak dipakai untuk prediksi return
saham.
3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model regresi yang digunakan adalah net profit margin, leverage,
sales growth, dan return saham sebagai variabel terikat. Keempat variabel
tersebut dapat di formulasikan dengan menggunakan SPSS. Sumber: hasil pengolahan data menggunakan SPSS
Tabel VI. Hasil Summary Regresi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .338a .114 .097 .42649
a. Predictors: (Constant), SALES_GRWTH, DER, NPM b. Dependent Variable: RETURN
Angka R Square menunjukkan sebesar 11,4% hal ini berarti variasi 11,4% variasi return saham bisa dijelaskan oleh variabel bebas net profit
Berikut ini adalah hasil analisis regresi secara simultan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
Tabel VII. Hasil Uji Signifikan F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.704 3 1.235 6.789 .000a
Residual 28.739 158 .182
Total 32.443 161
a. Predictors: (Constant), SALES_GRWTH, DER, NPM b. Dependent Variable: RETURN
Tabel VIII. Hasil Coefficients Model Regresi
Dari Tabel dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= 0,188 + 0,013 NPM + 0,169 sales growth - 0,052 leverage + e
Kesimpulan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Net profit margin memiliki nilai sig sebesar 0,005. Nilai sig tersebut lebih
kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,005 < 0,05 , maka NPM berpengaruh secara positif terhadap return saham.
2. Sales growth memiliki nilai sig sebesar 0,022. Nilai sig tersebut lebih kecil
dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,022 < 0,05 , maka sales growth berpengaruh secara positif terhadap return saham.
3. Leverage memiliki nilai sig sebesar 0,257. Nilai sig tersebut lebih kecil
dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,257 > 0,05 , maka
leverage tidak berpengaruh secara negatif terhadap return
C. Pembahasan
Dari hasil pengujian diketahui, rasio leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel rasio
profitabilitas dan rasio sales growth memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pengaruh rasio net profit margin terhadap return saham
Terlihat pada tabel coefficients nilai sig 0,005. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,005<0,05, maka H1 diterima dan Ho ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung yakni
2,847 dengan ttabel=1,65449. Jadi thitung>ttabel dapat disimpulkan
bahwa variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi dapat
disimpulkan net profit margin memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. dengan demikian, sesuai dengan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap return saham yang didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa pengaruh NPM terhadap return saham ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan pada NPM menunjukkan adanya peningkatan keahlian manajemen dalam mencetak laba yang berarti semakin membaiknya return saham perusahaan sehingga perusahaan akan memiliki prospek baik di masa depan. NPM yang meningkat akan mendorong peningkatan
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Susilawati (2005) yang melakukkan penelitian pada perusahaan Manufaktur yang menyatakan Bahwa NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh rasio sales growth terhadap return saham
Terlihat pada kolomcoefficients model 1 terdapat nilai sig 0,022. Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,022 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan sales growth berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Terlihat pada tabel coefficients nilai sig 0,022. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,022 <0,05, maka H2 diterima dan Ho ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung yakni
2.313 dengan ttabel=1,65449. Jadi thitung>ttabel dapat disimpulkan
bahwa variabel X2 memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi dapat
disimpulkan sales growth memiliki pengaruh signifikan terhadap
return saham. Dengan demikian, sesuai dengan hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa sales growth berpengaruh secara positif terhadap return saham yang didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa Pertumbuhan perusahaan akan menimbulkan konsekuensi pada peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan akhirnya membutuhkan penyediaan dana untuk
perusahaan akan berdampak pada keputusan investasi dan keputusan pembiayaan, akhirnya berpengaruh pada return saham yang akan diterima oleh para investor.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya Detiana
(
2011) yang melakukkan penelitian pada perusahaan LQ 45 diBursa Efek Indonesia pada periode 2004 sampai 2008 yang menyatakan, bahwa sales growth tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
3. Pengaruh rasio leverage terhadap return saham
Terlihat nilai sig untuk leverage adalah 0.257. Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0.257>0,05, maka H3 ditolak dan Ho diterima. Variabel X3 mempunyai thitung yakni
1,139 dengan ttabel= 1,65449. Jadi thitung<ttabel dapat disimpulkan
bahwa variabel X3 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi dapat
disimpulkan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham
Hal ini disebabkan karena debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan total hutang dengan modal yang dimiliki perusahaan. Saat total hutang turun dan modal pemilik naik maka DER akan turun dan dari hasil uji diketahui bahwa DER dengan harga saham memiliki hubungan yang negatif, itu
semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan, dalam hal ini perusahaan dapat meminimumkan tingkat hutang yang diterima untuk kegiatan perusahaan sehingga investor akan tertarik menanamkan sahamnya maka hal itu dapat meningkatkan harga saham menurut Novi Indriana (2009).
51
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel profitabilitas yang diukur dengan net profit margin memiliki nilai signifikasi yang lebih kecil dariα = 5 %, maka H1 diterima. Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap return
saham perusahaan.
2. Variabel sales growth memiliki nilai signifikasi yang lebih kecil dariα = 5 %, maka H2 diterima. Sales growth berpengaruh secara positif terhadap return saham perusahaan
3. Variabel leverage yang diukur dengan debt to equity ratio memiliki nilai signifikasi yang lebih besar dari α = 5 %, maka H3 ditolak.
Leverage tidak berpengaruh secara negatif terhadap return saham
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Beberapa keterbatasan dalam penelitian meliputi:
1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan periode pengamatan yang relatif masih pendek, yaitu tahun 2010-2012.
2. Perusahaan yang diteliti hanya perusahaan manufaktur yang berdasarkan penentuan sample sehingga jumlah data yang digunakan terbatas.
C. SARAN
Saran-saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat diperoleh sampel yang lebih banyak. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan sampel
53
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Barton, Sidney L., Ned C. Hill dan Sirinivasan Sundaran. 1989. An Empirical Test of Stakeholder Theory Predictions of Capital Structure. Journal of the
Financial Management Association, Spring.
Cassar, Gavin dan Holmes, Scott. 2003. Capital Structure and Financing of SMEs: Australian evidence, Accounting and Finance, 43, 2003, 123-147.
Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jakarta: STIE Trisakti.
Devi, Putu Laksmi Savitri dan Badjra, Ida Bagus. Pengaruh ROE, NPM, LEVERAGE dan Nilai Pasar Terhadap Harga Saham. 2014. Skripsi. Bali: Universitas Udayana.
Elton J. Edwin, Gruber J. Martin and Blake R. Cristopher . 1995. Fundamental Economic Variables,Expected Return, and Bond Fund Performance. The
Journal of Finance, vol.1,no.4, September: 1229-1256.
Faried, Asbi Rachman. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2002 s.d 2006. Tesis. Progam Magister Manajemen. Semarang: UNDIP.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hilal, Fathul. 2009. Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Prodi Akuntansi. Yogyakarta: UII. Horne, Van James C. dan John M. Wachowicz, JR. 2005. Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga
Indriana, Novi. 2009. Pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Bank Indonesia. Skripsi. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Rahayu, Vira. 2010. Pengaruh EPS, Pertumbuhan Penjualan, Frekuensi,
Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi. Surabaya: STIE Perbanas.
Ratnawati, Tri. 2007. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Faktor Ekstern, Kesempatan Investasi dan Pertumbuhan Asset Terhadap Keputusan Pendanaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Pada Industri Manufaktur Masa Sebelum dan Saat Krisis). Jurnal Akuntansi Keuangan Vol.09 No.02 Nov 2007 Hal.65-75. Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D. 2003.
Fundamentals of Corporate Finance. Sixth edition. New York: Mc
Graw-Hill.
Sa’adah, Chilyatus. 2009. Pengaruh Rasio Profitabilitias dan Leverage Terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Insititut Agama Islam Negeri Walisongo
S.A.S, Heru. 2009. Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tektil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Medan: USU.
Setiawan, Rahmat. 2005. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Profit Margin, Asset Turnover,Leverage dan Tingkat Risiko terhadap Price Earning Ratio.
Majalah Ekonomi Tahun XIV, No 1.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 1998. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
55
LAMPIRAN 1
A. Tabel Net Profit Margin Berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI menurut ICMD periode tahun 2010 - 2012
NICK Net Profit Margin
MASA 10,34 8,77 4,99 0,10
B. Tabel DER Berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI menurut ICMD periode tahun 2010 - 2012
SMSM 0,80 0,96 0,70 0,76
UNVR 11,21 23,04 16,21 17,72
YPAS 14,27 -21,55 -0,89 3,98
LAMPIRAN 2