• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA Chironomus sp SETELAH DIBERI PERLAKUAN TANAMAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes Mart. Solms).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA Chironomus sp SETELAH DIBERI PERLAKUAN TANAMAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes Mart. Solms)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT

DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA

Chironomus sp SETELAH DIBERI PERLAKUAN TANAMAN

ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes Mart. Solms)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SHOLEHAH A 420 040 090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Air digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diantaranya

minum, mandi, mencuci dan memasak. Kebutuhan air untuk keperluan

sehari-hari dalam setiap tempat dan pada tiap tingkatan tidak sama semakin tinggi

taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air yang

diperlukan, sehingga berbagai cara dan usaha telah banyak dilakukan,

misalnya mencari sumber-sumber air baru seperti air tanah, air danau, air

sungai, dan sebagainya.

Sumber air sungai menurut Thohir (1985), berasal dari air hujan yang

mengalir di atas permukaan tanah dan air hujan yang meresap ke dalam tanah

kemudian muncul ke permukaan sebagai mata air dan mengalir menjadi air

sungai. Air sungai mengalir menuju muara karena adanya perbedaan tinggi

antara sumber air dan muara sungai.

Di kabupaten Sragen terdapat 3 (tiga) sungai yang bermuara di sungai

Bengawan Solo. Sungai tersebut salah satunya adalah sungai Krakat yang

terletak di desa Dawangan. Panjang sungai Krakat kurang lebih 30 km, dan

dengan daerah aliran sungai (DAS) seluas 50 km2. Di sekitar sungai Krakat

terdapat 8 buah industri tekstil. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi

tersebut pembuangannya melalui sungai sehingga badan sungai tersebut

(3)

sepanjang aliran sungai. Berdasarkan pengamatan, air sungai Krakat berwarna

kuning keruh, dan bau limbah kimia yang menyengat.

Limbah industri tekstil dapat mencemari badan air, akibat adanya

bahan kimia seperti : Cl2, H2O2, formalin, fenol, NaOCl, NaOH, Na2CO3,

H2SO4, dan deterjen yang dihasilkan selama proses produksi tersebut. Zat-zat

tersebut akan sangat berbahaya apabila dimasukkan secara langsung ke dalam

badan air (Neis, 1993). Oleh karena itu perlu dilakukan pengenceran atau

pengolahan limbah agar bahan tersebut tidak berbahaya lagi apabila di

masukkan ke dalam badan air. Namun apabila limbah industri tersebut

melebihi kemampuan sungai untuk membersihkan diri sendiri (self

purification), maka timbul permasalahan yang serius yaitu pencemaran

perairan, sehingga berpengaruh negatif terhadap komponen biotik perairan dan

kesehatan penduduk yang memanfaatkan air sungai tersebut.

Odum (1993) menjelaskan bahwa komponen biotik dapat memberikan

gambaran mengenai kondisi suatu perairan. Salah satu organisme yang dapat

menentukan kondisi suatu perairan adalah hewan makrobenthos, misalnya

larva Chironomus sp. Larva Chironomus sp sangat peka terhadap perubahan

kualitas air tempat hidupnya sehingga akan berpengaruh terhadap komposisi

dan kelimpahannya karena spesies ini merupakan indikator untuk perairan

tercemar sedang sampai parah. Larva Chironomus sp kerap dijumpai di

perairan bebas dengan dasar berlumpur atau berpasir sangat halus yang kaya

akan bahan organik, apabila perairan tersebut tercemar logam berat maka

(4)

Enceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart. Solms) merupakan

tanaman yang dapat digunakan sebagai agen pembersih bagi perairan yang

tercemar oleh logam-logam berat, limbah organik, limbah anorganik dan

mengurangi tingkat kekeruhan air dengan cara mengabsorbsi dan mengurangi

pergerakan sehingga memudahkan terjadinya sedimentasi. Penelitian Rudi

Sasongko (1993), menunjukkan bahwa enceng gondok dan tanaman yang

berpotensi menyerap bahan-bahan organik maupun anorganik serta

logam-logam berat, kecepatan dan banyaknya penyerapan dipengaruhi oleh faktor

jenis tanaman, umur tanaman, ukuran dan berat tanaman, serta lama waktu

perlakuan. Tanaman enceng gondok dapat menyerap bahan-bahan organik

maupun anorganik dan logam-logam berat mencapai 75% dibandingkan

dengan tanaman kangkung. Pernyataan ini didukung penelitian oleh Imam

Jauhari (2002), bahwa enceng gondok mempunyai efek yang signifikan

terhadap penurunan unsur-unsur kimia baik organik maupun anorganik karena

daya serapnya yang cukup tinggi, yaitu menghambat proses-proses

mikrobiologis oleh mikroorganisme yang terdapat dalam limbah tapioka.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengkaji dan mendapatkan

gambaran yang lebih jelas mengenai “Analisis Kualitas Air Sungai Krakat di

Kabupaten Sragen Dengan Indikator Larva Chironomus sp Setelah Diberi

(5)

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari perluasan masalah pada pelaksanaan penelitian ini

maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Tanaman yang digunakan adalah tanaman Enceng Gondok (Eichhornia

crassipes Mart. solms) dengan berat 375 gram.

2. Sampel air yang digunakan adalah air sungai Krakat di Kabupaten Sragen

dengan volume air 30 liter.

3. Indikator yang digunakan adalah Larva Chironomus sp.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh Enceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart.

solms) terhadap pertumbuhan larva Chironomus sp pada sungai Krakat di

Kabupaten Sragen ?

2. Bagaimanakah kualitas biologi air sungai krakat setelah diberi perlakuan

dengan tanaman Enceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart. solms) ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, penelitian ini bertujuan

(6)

1. Mengetahui pengaruh Enceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart. solms)

terhadap pertumbuhan larva Chironomus sp pada sungai Krakat di

Kabupaten Sragen.

2. Mengetahui kualitas biologi air sungai krakat setelah diberi perlakuan

dengan tanaman Enceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart. solms).

E. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian

ini, antara lain:

1. Memberi informasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal ditepi

sungai Krakat tentang kondisi sungai dalam rangka kemungkinan

pemanfaatan untuk keperluan rumah tangga.

2. Memberikan alternatif kebijakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah

daerah untuk pengelolaan lebih lanjut dan menjaga kelestarian sumber

Referensi

Dokumen terkait

karya ini dengan judul "OPAC SEBAGAI SARANA SISTEM TEMU BALIK PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ". Judul tersebut diangkat penulis dalam kertas karya

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Minyak kelapa sawit untuk industri non-pangan, dalam hal ini minyak kelapa sawit antara lain digunakan sebagai bahan baku untuk industri farmasi, kandungan minor antara lain

Dengan mengingat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional khususnya Pasal 25 ayat (2) Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sari bengkoang dengan sari asam jawa memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar vitamin C (mg/100 g bahan), total

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Politeknik TEDC Bandung, Program Studi Teknik Otomotif tahun ajaran 2007

Almost 90% of the total market capitalization of the world’s equity markets is accounted for by the market capitalization of the developed world.. Market Capitalization of

As a dealer, the swap bank stands ready to accept either side of a currency swap, and then later lay off their risk, or match it with a counterparty... An Example of an Interest