• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Cervical Root Syndrome e.c Spondylosis Cdevical III,IV V di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Cervical Root Syndrome e.c Spondylosis Cdevical III,IV V di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan praktek sering kali kita jumpai pasien dengan keluhan nyeri disekitar leher. Bahkan banyak pasien yang merasakan nyeri tersebut menjalar hingga sampai ke lengan hingga jari tangan, Gangguan tersebut merupakan kumpulan gejala-gejala yang dinamakan Cervical Root’s Syndrome atau lebih dikenal dengan CRS. Nyeri pada cervical merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan seseorang datang berobat ke fasilitas kesehatan. Di Inggris dan Amerika didapatkan sekitar 34 % pernah mengalami nyeri cervical dan hampir 14 % mengalami nyeri tersebut lebih dari 6 bulan. Pada populasi usia di atas 50 tahun, sekitar 10 % mengalami nyeri cervical, lebih sedikit dibanding populasi yang mengalami nyeri pinggang bawah (Prasojo, 2002).

(2)

Cervical Root’ Syndrome disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : 1) Adanya entrapment (penjepitan). Kondisi ini misalnya berupa kerusakan pada susunan tulang atau bergesernya bantalan sendi (diskus) di daerah leher hingga menjepit saraf di sekitarnya, 2) Kebiasaan postur yang buruk seperti menelepon dengan posisi leher menekuk atau menonton TV dengan kepala terfiksir pada satu arah, 3) Spasme otot-otot leher karena kelelahan, stress, dan lain-lain (Aritejo,2009).

Disini penulis memilih kasus Cervical Root’s Syndrome karena melihat tingkat penderita Cervical Root’s Syndrome cukup tinggi yang terjadi saat ini. Selain itu penulis ingin lebih memahami dan mendalami bentuk-bentuk penanganan yang dapat diberikan pada kasus tersebut. Dengan keahlian penulis sebagai fisioterapi, berharap dapat membantu dalam pemulihan bahkan penyembuhan. Selain itu akan lebih maksimal apabila pasien Cervical Root’s Syndrome tidak mempunyai penyakit penyerta yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan.

(3)

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai lingkup permasalahan yang akan ditulis antara lain:

1. Bagaimana modalitas IR, TENS & Terapi Latihan dapat mengurangi nyeri, meningkatkan LGS, mengurangi spasme, meningkatkan kekuatan otot leher, dan dapat meningkatkan aktivitas fungsional pada kondisi Cervical Root’s Syndrome e.c Spondylosis Cervical III, IV, V ?

C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi masalah-masalah, menganalisa dan mengambil suatu kesimpulan tentang kondisi Cervical Root’s Syndrome e.c Spondylosis Cervical III, IV, V ?

2. Tujuan Khusus

(4)

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Menambah hasanah cakrawala fisioterapi yang dapat diimplementasikan ada pelayanan.

b. Menambah pemahaman penulis tentang penatalaksanaan fisioterapi pada Cervical Root’s Syndrome e.cSpondylosis Cervical III, IV, V ?

c. Mengetahui manfaat yang dihasilkan dari modalitas IR, TENS dan terapi latihan dalam menurunkan nyeri, meningkatkan LGS, dan mengurangi spasme akibat Cervical Root’s Syndrome e.c Spondylosis Cervical III, IV,V ?

d. Berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi masalah, menganalisa dan mengambil suatu kesimpulan.

2. Bagi Institusi

(5)

3. Bagi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dilihat dari hal tersebut menimbulkan sebuah pertanyaan yaitu apakah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah merata lokasi fasilitas kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Discriminant canonical analysis based on data from nineteen body measurements could differentiate among the sheep of Barbados Black Belly Cross, Garut Local,

tahuan dan teknik dan dengan demikian memberi sumba- ngan agar tertjapainja pengerti an jang lebih mendalam antara rakjat kedua negara, demi kepentingan

Hasil pengamatan terhadap tingkah laku estrus pada saat penelitian menunjukkan bahwa pada seiring dengan waktu terjadinya estrus, maka skor tingkah laku estrus juga semakin

Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 63,887 dan nilai probabilitas 0,000 sehingga secara bersama-sama variabel mutu, fasilitas, dan harga berpengaruh signifikan

Yusuf Kurniawan, SS, MA,the Head of English Diploma Program, Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University and my supervisor of final project for his

Belum tersedianya bibit ayam lokal, khususnya ayam lokal langka dan rawan punah (seperti ayam Legund dan Walik ) yang baik, terbatasanya sarana dan prasarana yang